PENAMPILAN MENARIK ASSISTEN RUMAH TANGGAKU dan PENISKU DIKOCOK ANAK SMA

Author:

Cerita Mesum Dewasacerita bokep seks ini adalah cerita dewasa yang Pengalaman ini kualami baru 2 bulan yang lalu di tahun 2015, dan ini merupakan pertama kalinya aku melakukan hubungan badan dengan seorang wanita. Tepatnya dengan seorang tante tante, panggil saja namanya tante Lin, dia seorang janda yang ditinggal mati suaminya sekitar 4 tahun yang lalu, umur tante Lin sekarang 31 tahun, mempunyai seorang anak yang masi kecil.  Dia sebenarnya sering sekali datang ke jakarta, dan memang mempunyai sebuah rumah jakarta, serta mempunyai seorang anak angkat yang juga merupakan anak dari kakaknya. Namanya Fandri, dia juga sedang kuliah dan tinggal di kos yang sama denganku, tapi dia lebih muda dariku dua tahun. Kami lumayan akrab, sehingga kami sering keluar atau pergi jalan bersama. Perkenalanku dengan tante Lin, adalah ketika kunjungannya ke Jakarta, karena sebenarnya dia berasal dari Kalimantan.  Pada waktu itu, aku diajak makan siang bersama oleh Fandri, dan katanya ada tante tante yang datang ke Jakarta bersama anaknya. Fandri berjanji untuk bertemu tante tante di sebuah mall yang cukup terkenal di Jakarta. Setelah menunggu selama hampir setengah jam, akhirnya kami bertemu dengan tantenya. Pertama kali melihat tantenya, pandanganku seperti tidak bisa ketempat lain lagi. Aku begitu terpesona melihat penampilannya, begitu rapi, cantik dan seksi.  Mukanya yang putih dan mulus, rambutnya yang panjang terurai, membuatnya terlihat begitu merangsang, serta tubuhnya yang langsing, pinggang yang ramping, dan ukuran tubuh yang tidak terlalu tinggi, mungkin sekitar 160cm.

Dadanya yang montok, besar dan kencang, mungkin sekitar 34D, ditambah lagi dengan memakai kemeja putih ketat dengan kancing bagian atas yg dibuka, sampai buah dadanya yang besar itu terlihat begitu indah dan montok, tampak menyembul, seperti mau keluar dari pakaiannya. Pantatnya yg bulat dan kecil itu, terlihat begitu padat. Adik kecilku bahkan sempat menegang , karena melihat keseksian, keindahan, kemontokan tubuhnya, bahkan cara

jalannya yang terlihat seperti di catwalk. Dalam diriku tidak berhenti memuja tubuh yang sangat seksi itu, dan betapa nafsu laki-laki aku muncul, karena itu kali pertamanya aku melihat pemandangan yang begitu merangsang. Jujur saja, aku sangat pengen meremas-remas dada dan bokongnya itu, tangan ku sudah gatal rasanya. Tapi aku masi bisa menahannya. Setelah itu kami saling berkenalan, tangannya yang kecil itu begitu lembut. Dan dilanjutkan dengan makan siang bersama, kami berbincang-bincang dan menjadi dekat, karena tante Lin orangnya gaul, jadi semua pembicaraan kami terasa nyambung. Selesai makan, kami diantar pulang ke kos oleh tante Lin.  Sayang sekali aku tidak menanyakan no hpnya. Setalah hari itu, kami makin sering bertemu, karena tante lin sering mengajak kami pergi makan dan jalan-jalan. Dan aku menjadi semakin menginginkan untuk menikmati tubuhnya itu.

Tante lin sering telpon-telponan denganku, kadang hanya untuk ngobrol saja, tapi tante Lin lebih sering menelponi aku daripada anak angkatnya. Bahkan sempat dia memintaku untuk menjadi anak angkatnya, tapi aku hanya menganggapnya basa-basi saja.  Tak terasa sudah berapa kali kami bertemu, dan akhirnya aku menjadi benar-benar akrab dengan tante Lin.. dan tante Lin mengajaku untuk menginap ditempatnya. Semula aku menolak, tapi tante Lin tetap memaksa seperti anak yang manja, akhirnya aku terima ajakannya. Aku hanya pura-pura menolak, tapi sebenarnya aku mau menginap ditempatnya. Malam itu, aku dan tante Lin duduk-duduk di lantai teras rumahnya di lantai paling atas. Angin malam yang menyejukkan, dan suasana yang tenang, membuat kami merasa lebi santai. Ketika itu anak-anaknya sudah tidur.  Karena aku dan tante Lin sudah akrab, maka aku memberanikan diri bertanya-tanya sesuatu yang “nakal”. “tante ngga ngerasa kesepian, kalau malem-malem ga ada yang temenin tidur.. hehe..”, candaku pada tante Lin.. sebelumnya tante Lin tampak terdiam tidak mau menjawab, hanya tertawa kecil, tapi akhirnya, “Nakal juga kamu ya..” “emang sih kesepian.. tapi mau gimana.. ga ada

yang menghibur.. “, lanjutnya dengan sedikit mengeluh. “hahaha.. kalau tante tante bole.. aku mau menghibur tante tante ..”, candaku lagi. “haha.. emangnya kamu bisa apa.. belum ada pengalaman, trus ntar malah tante yang kecewa..”, tanyanya, sambil memancingku.  “iya.. tapi setidaknya aku pernah liat dan tau cara-cara ama posisi-posisi nya..”, candaku dengan sedikit menantang. “yuk masuk aja.. tambah dingin aja nih di sini..”, ajaknya dan mengubah topik.

Dan kami pun masuk kedalam. Tante Lin memintaku mengunci pintu, setelah selesai menguncinya, ternyata tante Lin masih berdiri di sana. Kami saling bertatapan, cukup lama, tapi tidak berbicara satu katapun. Pikiran ku mulai kacau, dan berpikir yang tidak-tidak. Benar saja, tiba-tiba tante Lin memegang kedua tanganku, dan dengan senyuman nakal menarikku ke sebuah kamar, kamar yang disediakannya buatku selama aku menginap di tempatnya. Aku didorong ke ranjang, dan terduduk diatas ranjang yang lebar itu.  Tante Lin langsung saja mendatangiku, meloncat dan duduk diatas pahaku, kedua tangannya memegang erat rambut belakangku. Dan dengan tiba-tiba tatapan matanya berubah menjadi tatapan nafsu yang sangat besar. “Tunjukin ke tante tante kalau kamu emang tau cara-caranya..”, setelah itu langsung saja dia mencium bibirku dengan buasnya, tangannya yang memegang kepalaku bergerak-gerak memegangi dan menjambaki dengan kuat seluruh rambutku. Tubuh kami bergerak maju mundur mengikuti gerakan kepala kami. Lidahnya bergerak-gerak dengan cepat di dalam mulutku, aku membalasnya dengan menggerak-gerakan lidahku juga.  Ternyata saat itu aku baru sadar bahwa nafsu seks tante Lin ternyata besar sekali, dapat kulihat dari caranya, bagaimana tante Lin ingin melumat lidahku. Ketika lidahku masuk dan meraba-raba rongga mulutnya, giginya mengigit-gigit dan mengisap-isap lidahku seperti mau menelannya bulat-bulat, kami seperti sedang bermain pedang-pedangan dengan lidah didalam mulut kami. Aku sudah tidak berpikir apa-apa lagi, kecuali malam ini aku harus menikmati tubuh tante Lin sampai puas, akan kulampiaskan semua nafsuku yang tertahan selama ini pada tante Lin. “emmm.. emmmm..

ssshhh..aaahh.. ssshh.. aaahh..”, suaranya mendesah.

Ketika sekali-sekali tante lin mengigit bibir bawahku, aku gigit pula bibir atasnya.  Begitu juga ketika tante Lin mengigit bibir atasku, maka aku menggigi bibir bawahnya. Kupegang kedua pahanya, kuleus-elus bagian dalam serta luarnya, sampai akhirnya aku menaikan kedua tanganku dan mencengkram sekuat-kuatnya kedua pantatnya yang bulat itu. “ahhh.”, teriakannya kecil. Tangan kananku memeluk erat-erat pada pinggangnya yang ramping itu, sampai buah dadanya itu terjepit diantara tubuh kami. Karena aku ingin merasakan kedua buah dadanya menempel didadaku, Begitu besar, begitu empuk, dan betapa dapat kurasakan kedua putingnya mengeras di dadaku.  Tangan kiriku tetap memegang kedua pantatnya itu, kumasukkan tanganku kedalam celana karetnya, berulang kali aku meremas-remas pantatnya itu dengan kuat-kuat, lalu kuelus-elus dan kuraba-raba, “aaahh..”, suara itu yang sangat ingin aku dengar dari mulutnya. Akhirnya kumasukkan jari-jariku kedalam belahan kedua pantatnya. Dengan jari-jariku dapat kurasakan hangat disekitar lubang pantatnya itu. Aku bermain-main dengan jari-jariku dan aku gelitik-gelitik luang duburnya itu, dan terasa tubuhnya berkejut-kejut kegelian, tangan kanannya memegang kuat-kuat pergelangan tangan kiriku untuk menahan rasa geli jari-jariku di duburnya. Jariku dapat merasaka bagaimana duburnya mengejang kegelian.  Setelah cukup lama kami berciuman, tante Lin melepaskan bibirku, lalu dia berdiri dan membuka baju, celana dan CDnya.

Baca Juga Cerita Seks mesumPEMBOKAT JAGO BIKIN NGECROT dan BERSETUBUH DENGAN MERTUAKU YANG JANDA

Dan kulihat pemandangan yang begitu menakjubkan ketika tante Lin mengangkat kedua tangannya, dadanya yang besar itu ikut terangkat, lalu turun dan begoyang-goyang, ahh betapa beruntungnya aku dapat melihatnya dengan begitu dekat. Aku tidak malu-malu lagi, maka kulepas juga semua pakaianku, sampai kami benar-benar telanjang bulat. Aku tak sempat melihat semua bagian tubuhnya, tapi yang pasti bulu-bulu di sekitar mem*k tante Lin itu telah dicukur habis, membuat mem*knya terlihat lebih bersih dan lebih segar.  Adikku sudah mencapai 80%. “dicukur tante..?”, tanyaku, tante Lin hanya membalas dengan senyuman

dan tidak berkata apa-apa. Setelah itu kami lanjutkan lagi ciuman kami, semakin lama mulut kami semakin penuh dengan ludah kami yang telah bercampur, begitu kental, begitu nikmat, dan begitu banyak sampai menetes keluar dari sela-sela mulut kami, dan sampai aku merasa seperti sedang meminum segelas air ludah kenikmatan bersama-sama tante Lin. Tiba-tiba tante Lin menyedot semua ludah-ludah itu kemulutnya dan melepas mulutku. Dengan tatapan mata dan senyuman yang nakal, tante Lin mengeluarkan air ludah itu, membiarkannya mengalir seperti air terjun, dari mulutnya ke dagunya, lehernya, membasahi dadaku dan dadanya, dan akhirnya turun sampai ke pangkal paha kami, membuat gesekan tubuh kami terasa menjadi lebih licin.  Melihat itu, mulai kuarahkan kepalaku untuk menjilati air ludah, tapi tidak kutelan, mulai dari sudut-sudut bibirnya, lalu dagunya, lehernya, betapa air ludah itu terasa lebih nikmat, karena telah bercampur dengan keringat tante Lin. Kubungkukkan badanku sedikit, sehingga mendorong tubuh tante Lin sedikit kebelakang, dan akhirnya mukaku sampai tepat didepan dadanya, “besar banget tante..”, kataku spontan, aku tidak melihat matanya, tapi aku tahu kalau dia tertawa gembira. Kubaringkan badanya ke ranjang, tante Lin dibawah dan aku diatas menindihnya.  Lalu kuciumi, kusedot-sedot dan kugigit-gigit kecil puting susunya, tanganku meremas dadanya yang lain, jariku secara refleks mulai memutar-mutar dan mencubit-cubit kecil puting susunya. “aaahh..”, desahnya..

Kubuka mulutku selebar-lebarnya dan dengan sedikit memaksa aku mencoba “memakan” dadanya sebanyak mungkin. Aku ingin “menelan” semua dadanya. Kuremas, Kugigit, kujilat dan kusedot, semua itu kulakukan berulang-ulang kali sampai aku puas. “ssshhh..aahhh..aah..aah..”, desahannya semakin membuat nafsuku menggebu-gebu. Setelah puas dengan dadanya, aku mulai turun menciumi perutnya, menjilat-jilat pusarnya, kedua tanganku tetap memegangi dadanya, tangan tante Lin tetap memegang kepalaku, mengikuti kemana kepalaku bergerak.  Akhirnya aku sampai di depan mem*knya, yang ternyata sudah basah, aku mencium bau harum dan lembut dari mem*k dan disekitar pangkal pahanya. Aku sudah tidak tahan lagi, langsung saja kujilat

dan kugigit-gigit kecil klit nya, aku memainkan lidahku dengan cepat di duburnya, naik-turun dari pantat ke klitnya, berulang-ulang sampai daerah itu basah oleh ludahku. “aaaaaaaaahhhh………..”, suara desahannya yang rendah, dan semakin kuat tante Lin menjambak rambutku. Kujilati mem*k nya seperti sedang menjilat es krim, es krim yang tidak akan pernah habis.  Setelah itu aku belutut di ranjang dan mengangkat pantatnya tinggi-tinggi, sehingga kedua lututnya berada di dekat dengan kepalanya, selama dalam posisi kepala dan kaki dibawah tapi pantatnya terangkat seperti itu, kedua tangannya hanya bisa memegang pantatnya, menarik kekanan dan kekiri, sehingga lubang vagina dan lubang pantatnya dapat kulihat dengan jelas. Tangan kiriku memegang perutnya, dengan badan kutahan punggungnya supaya posisinya tidak berubah. Dan dengan jari tengah serta telunjuk tangan kanan, kumasukkan kedalam vaginanya, kedua jariku bermain-main, berputar kiri-kanan, dan keluar masuk di lobang vaginanya. “aaaahh… aaaahh..aaaahhh.. eennaaaakkk…”, kata tante Lin sambil memejamkan mata, membuatku semakin bersemangat memainkan vaginanya.

“jangan berhentii…. trussss…. aaaahh…” Setelah cukup lama aku bermain-main dengan mem*knya, akhirnya tubuh tante Lin seperti kejang-kejang, dan bergerak-gerak dengan cepat serta kuat, sampai aku sedikit kewalahan menahan posisinya. “aaaah.. aaaa..aaaaaaaaaaaaahh..”, kata tante Lin, sembari tubuhnya mengejang-ngejang, lalu keluar cairan putih kental yang cukup banyak dari dalam vaginanya, membasahi tanganku dan daguku, dan menyebar ke dadaku dan perutnya, aku tidak tahu cairan apa itu, baunya pun tidak begitu sedap. “haah.. hah.. hah..hah..”, suaranya kecapekan, disertai keringat yang bercucuran dan tubuhnya mulai melemas. Tangannya pun jatuh terkulai keranjang, tante Lin terlihat seperti orang yang sudah KO.  “Jilatin franss… jilatin yaa.. sampe bersih…”, kata tante Lin dengan manja.. Semula aku tidak mau, tapi setelah mendengar permintaan manja tante Lin, akhirnya kulakukan juga. Padahal penisku saja belum kumasukan kedalam vaginanya, tapi tante Lin sudah kecapekan. Tapi aku juga sebenernya sudah kecapekan berada di posisi seperti itu, tanganku sudah pegal-pegal, tapi nafsu dan semangatku masih

besar, karena aku belom puas, jadi tidak boleh putus di tengah jalan. “hahh.. franss.. jari kamu bener-bener nakal..”, katanya terengah-engah. “sini frans..”, panggilnya sambil menarik kepalaku mendekat ke mukanya.  Dengan begitu aku menindih badannya, dadanya yang besar itu mengganjal tubuhku, dan kubiarkan juga penisku terjepit diantara tubuh kami. Aku dapat merasakan detak jantungnnya, desahan nafasnya yang telah kecapekan. Kedua tangannya melingkar memeluk leherku, kakinya juga melingkat dan melipat di punggungku. Tanganku memegang pinggangnya, meraba-raba dari atas ke bawah, dan satunya lagi mengelu-elus rambutnya yang panjang dan terurai itu.  Tubuhnya benar-benar dibasahi oleh keringat. Aku sengaja menggerakkan tubuhku maju-mundur, sengaja membuat penisku yang masih tegang itu mengosok-gosok mem*knya, sengaja kuraba-raba pinggiran dadanya yang ikut berbergerak maju mundur, kulakukan supaya dapat membuatnya bernafsu lagi. “frans, tante suka banget cara lu ngobokin vagina tante tante..”, kata tante Lin memjuaku. “jadi gimana.. tante tante puas ga..”, tanyaku.

“puas banget.. baru begitu aja tante uda kecapekan..”, katanya sambil memegang pipiku dan menatap mataku dalam-dalam. “tapi tenang aja.. tante masi kuat kok..”, lanjutnya menggoda.  Tanpa banyak bicara lagi, langsung saja aku mencium bibirnya.. Petandan mulainya ronde kedua. “hhmmppp… hmmppp.. hemmmpp…”, desahannya menjukkan bahwa tante Lin masih bernafsu. Perlahan-lahan aku mulai merasakan putingnya mengeras kembali didadaku, tangan dan kakinya memeluk tubuhku dengan lebih erat. Tampaknya memang benar, nasfu dan stamina tante Lin sudah kembali. Cukup berapa menit saja, dan air ludah mulai memenuhi mulut kami. Tante Lin mendorong tubuhku kesamping, dan kamipun berganti posisi, aku dibawah dan tante Lin diatas. Disedotnya kembali semua air ludah itu, perlahan-lahan tante Lin menegakkan badannya.  Tante Lin pun melakukan hal tadi, mengeluarkan air ludah itu sedikit demi sedikit ke dadaku, perutku, lalu akhirnya membanjiri tubuhnya sendiri, air ludah itu terus turun dengan cepat sampai membasahi penisku yang berada terjepit diantara bagian dalam pangkal pahanya dan tubuhku. Dengan senyuman dan tatapan mata

nakal, tante Lin memundurkan tubuhnya, lalu membungkuk, sambil memegang penisku, tante Lin menumpahkan sisa air ludah itu ke penisku. “wow.. lumayan juga punya kamu yaa…”, katanya dengan bernafsu, sambil memegang erat penisku. “tadi sudah giliran kamu.. sekarang giliran tante tante buat kamu kecapekan..”, setelah itu, tante Lin mulai mengecup kepala penisku.  Tangan yang satunya memegang, memainkan dan menekan-nekan, bahkan kadang digenggamnya dengan kuat buah pelirku. “Aaah…”, kataku karena rasa nyeri di buah pelirku.

Baca Juga Cerita Seks Panas : NGENTOT DENGAN BU DOSEN PAS LIBIDOKU TINGGI

Dengan posisi kakiku yang terbuka lebar, tanpa banyak bicara lagi, tante Lin dengan tatapan nakalnya mulai menjilati dari pangkal batang sampai keujung penisku. Tanganku memegangi rambutnya, karena aku ingin melihat pemandangan yang tak ingin aku lewati, bagaimana tante Lin menjilati penisku dengan nafsunya. Digititnya kecil ujung penisku, rasanya geli sekali.  Dikulum-kulumnya penisku, dijilatnya seperti sedang menjilat batang eskrim kenikmatan yang tidak akan pernah habis. Sekarang giliran buah pelirku ikut di”makan”nya, dimasukkan kedalam mulutnya bersama dengan bulu-buluku. Lidahnya bermain dengan cepat didalam mulutnya, sesekali pelirku seperti sedang dikunyah oleh tante Lin. “aaahh..”, teriakku kecil, menahan sakit. Penisku sudah basah sekali oleh air ludah tante Lin, nafsunya seperti sudah tidak tertahan lagi. Penisku teraa panas gara-gara bergesekan dengan mulut dan tangannya.  Kepalanya naik turun dengan cepat diikuti dengan tangannya. Sesekali kepala penisku ditarik dengan kuat oleh giginya. Geli sekali. Cukup lama tante Lin bermain-main dengan penisku, kira-kira hampir setengah jam, akhirnya aku sudah tidak tahan lagi. “aaaaa.. tanteeeee…”, teriakku panjang. Mendengar seperti itu, tante Lin makin mempercepat gerakan mulut dan tangannya. Otot kakiku sudah mengejang menahannya, akhirnya.. crrttt.. crrttt.. keluar juga spermaku. Tante Lin tidak mengeluarkan penisku dari mulutnya, dengan nafsu tante Lin menjilati semua spermaku, tidak dibiarkannya setetespun mengalir keluar.  Semuanya ditelan tanpa sisa, bahkan penisku masi disedot-sedotnya. Begitu bernafsunya sampai tante Lin terlihat seperti

wanita yang benar-benar kehausan akan spermaku. “aaahh.. punya kamu hangat sekali rasanya.. nikmat banget..”, kata tante Lin. “ha ha.. sekarang kita satu sama..”, lanjutnya dengan gembira, sambil menindih badanku. Kami berpelukan diranjang, saling meraba-raba tubuh.

Kuelus pahanya yang mulus, sedangkan tante Lin mengelus-elus perut dan dadaku. Kami saling bertatapan dan saling memuji.  “enak sekali tante.. tante tante jago banget..”, kataku, menikmati bagaimana enaknya pengalaman dioral oleh seorang wanita cantik. “kamu juga hebat.. tante tante suka de sama kamu.. bisa tahan selama itu…”, balasnya nakal. Aku begitu lelah, rasanya sudah tidak ada tenaga lagi. Aku melihat tante Lin, tampaknya ia juga dalam keadaan yang sama denganku. Tak banyak bicara, tante Lin mengecup dahiku. “kita bobo dulu aja ya sekarang.. tante pengen lanjut tapi lemes banget rasanya..”, katanya. “iya tante.. aku juga capek banget.. tante emang top..”, balasku. Tampak tante Lin tersipu malu dan tertawa kecil. Sebenernya nafsuku masih besar, tapi keadaan tubuhku tidak memungkinkan. Aku juga tidak mau memaksa tante Lin yang sudah sangat kecapekan.  Begitu lemas, akhirnya kami tidur berpelukan, saling menghangatkan. Kupeluk erat-erat tubuh tante tante Lin seperti sedang memeluk bantal, aku masih ingin merasakan dadanya yang besar itu. Dengan pahanya tante tante Lin mengelus-elus pahaku. Aku merasa senang sekali meskipun aku tidak puas malam itu. Mulai dari keesokan harinya, aku merasa tante tante Lin menjadi semakin sayang padaku. Ia memenuhi semua kebutuhan dan keperluanku. Dalam 2 bulan terakhir ini, kami telah melakukan hubungan sex lagi sekitar 10 kali dan kami lakukan setiap ada.

PENISKU DIKOCOK ANAK SMA

Ketika itu adalah tanggal ulang tahun sekolah gue belajar 2,5 tahun belakangan ini. Pada hari jadi sekolah merupakan hari yang sangat bahagia bagi kami siswa siswi yang sekolah disana kerana kami semua ga dapet belajar tentunya dan udah dari 3 hari sebelumnya melakukan berbagai persiapan untuk acara hari itu!  pada hari

jadinya sekolah kami mengadakan berbagai acara yang sangat heboh dan ga kalah seru pastinya sob! mulai dari pentas musik aneka band, aneka lomba2 seperti lomba antar kelas sampai lomba modern dance. Namun lomba modern dance ini tidak diadakan antarkelas, tetapi antarangkatan yang membuat acara ini seru adalah suporter dari masing2 kelas dan angkatan yang saling adu mulut sampai adu jotos untuk team yang mereka jagokan!biasalah anak muda seperti kami egonya lagi tinggi-tingginya.  Ok kembali ke acara ulang tahun sekolah gue ini dimulai dari pukul 9 pagi. Namun gue datang pukul 11 siang!hehe.. maklum lah anak bandel yang suka nyari sensasi dan sengaja gue datangnya telat hanya untuk nonton band2 ibu kota dan menyaksikan lomba modern dance saja. Dan akhirnya saat yang dinanti datang juga.

Modern dance angkatan kelas 3 yaitu angkatan gue sendiri yang beranggotakan 5 orang. Namun yang gue kenal dekat hanya melia yang memiliki nama lengkap Putri Amelia Candra. ohhh ya gw kok sudah mengenalin orang lain padahal gue aja belom kenalan!he..nama gw ryo sob nama panjangnya ga usah deh ya jelek soalnya. .Acara pun dimulai dari penampilan kelas 1 lalu iikuti kelas 2 dan yang menjadi penutup adalah kelas 3. Mereka mulai masuk ke tengah lapangan. Pakaian yang mereka kenakan cukup seksi. Walaupun di bagian perutnya tidak terbuka. Pakaian yang mereka kenakan cukup ketat pastinya, menonjolkan payudara payudara mereka yang baru ‘tumbuh’.  Cukup membuat mata murid murid lelaki melotot. Dengan diiringi lagu-lagu techno mereka semua yang muda belia seumuran gue meliak-liukan badannya dengan seksi. Seiring lompatan atau gerakan seksi mereka payudara mereka bergoyang-goyang indah dan bergetar-getar!indahnya serasa dunia saat itu  Mata saya hanya tertuju pada melia. Selain karena wajahnya yang cantik, ia juga memiliki payudara yang cukup seksi tentunya. Rambutnya yang tergerai panjang menambah seksi tubuh indahnya. Walaupun ada pula teman 1 tim dancernya yang saya pikir

cukup bohai juga.  Mulai dari payudara yang lebih besar dari melia, ia juga memiliki paha yang gempal. Namun perhatian gue tetap tertuju pada melia. Wajar aja gue merhatiin terus, menurut gue dia cewek paling seksi secara fisik maupun non.Setelah mereka bermodern dance ria & membangkitkan gairah pada laki-laki, dengan keringat bercucuran di kening, leher & bagian-bagian lainnya, mereka segera berganti baju.

melia segera menuju kelas untuk kembali mengenakn seragamnya. Seiring langkahnya berjalan, payudaranya yang baru tumbuh bergoyang-goyang. Kemudian setelah ia mengambil pakaian ganti dari tasnya, ia pun menuju ke wc untuk berganti baju.  Lalu gue ikutin dia dr belakang. Terlihat, tali branya nyeplak karena keringat yg basah ke tubuhnya. wowww sedapnyo. Setelah masuk itu, ia masuk ke kamar mandi. Tanpa ia sadari bra dan celana dalemnya yg berwarna hitam jatuh di depan pintu kamar mandi.  Gue pun langsung saja mengambil bra an cdnya yang jatuh tersebut dan langsung gue pegang. Gue pun masuk ke kamar mandi cowo dengan tujuan mau kencing tanpa maksud untuk menyembunyikan ke dua barang tersebut. Di dalam pikiran gue, gue akan berikan setelah gue kencing.  Setelah gue kencing, gue liat amelia mondar-mandir di sekitar kamar mandi. Langsung aja gue tegor,  “Nyari apa melia?”  “Eh lo ryo, ini nih gue nyari bh sm cd gue, lo lyat gak?”  “Ohhh, ini mksd lo?” Langsung gue tunjukin bra dan cdnya.  “Iya, ni dia yg gue cari. Ni lo nemu dimana?”  “Ni tdi jatoh. Lo ga tau.”  “Oh yawdh, thanks ya ryo.  “Iya sm2 melia.”  “Ywdh deh, gue mo ganti baju dulu yah. Gerah banget nih.”  “Ngapain melia?”  “Ganti baaajuuu… knp?? Mo ikuuut??” Tanya amelia nakal.  “Hhhee. Emg boleh melia??”  “Hmmm…” dia ngeliat ke sekitar. Setelah itu dia langsung nyruh masuk gue untuk 1 kamar mandi dengannya.  “Ywdh yuk masuk.”  “melia, gue mo kencing dulu yah. Lo jangan ngintip.” Langsung

gue buka clana gue sambil ngebelakangin amelia. Trus kencing. dan Tiba-tiba melia berkata  “Oh my god. gede banget ryo barang (Kontol gue) lo” Gue pun kaget.  “melia, dibilang jangan ngintip. Ko ngintip sih?”  “Hhehe. Sori ryo, abis gak sengaja… hehee boong ding, gue penasaran aja pengen liat…”  “Ah, dsar lo melia. Ywdh, ganti baju tadi katanya mo ganti baju?”  “Ywdah”Gue pun memakai clana gue lagi.  Amelia pun sibuk membuka baju dancenya. Trus celananya. Trus branya. Lalu cdnya.  Gue pun merhatiin semuanya.  “Eh ryo, jgn ngeliatin ke sini dong.” Sambil ia menutupi toketnya yg sekel dengan tangan kirinya. Trus memiawnya juga ditutupin sama cdnya yang baru dibuka.  “Hehehe. gue penasaran juga melia…”  “Penasaran??”  “Iya”  “Lo juga tadi penasaran sama barang gue kan?”  “Iya sih” sambil ia senyum-senyum.  “melia, gue mo remes2 toket lo dong. Boleh ga?”

Baca Juga Cerita Mesum hotNAFSU BIRAHI CITRA DAN SUAMI YANG LUGU

“Ha? Tai lo ryo. Emang lo siapa gue!!”  “Bentar aja melia”  “Tapi gue juga pegang2 barang lo ya ryo? Biar adil.”  “Oh yawdah”dan gw pun ngebuka resleting gue. Nyingkap CD gue. Trus ngeluarin Kontol gue.  Gue dengan semangat ngeremes2 toket amelia yg sekel. Tapi dia agak takut2 buat megang Kontol gue.  “Knp melia? Pegang dong… gue aja udah megang toket lo nih. Sekel banget sih melia toket lo?”  “Ihh, gue baru pertama nih megang barang cowo. Hahaha.”  “Sstt. Jgn kenceng2 ktawanya…”  dan gue mencoba membawa tangannya buat megang Kontol gue secara pelan2 dan sedikit paksaan akhirnya, Kontol gue pun tersentuh oleh tangan amelia.  “Oowwhhh… kocok2 dong melia…” Pinta gue.  Dia pun agak malu2 pas mau ngocok Kontol gue.  Akhirnya pelan2 dia kocok Kontol gue. gue pun sambil ngeremes2 toket dia.  “Owwhhh… enak melia… agak kenceng dong megangnya…”  “Iya… ohh gede bgt sih ryo?? Lo dah ngaceng ya nih??”  “Iya udah lah. Secara

gue ngeremes2 toket lo udah nafsu gini. Pasti dah ngaceng.”  “melia… gue isep yah toket lo??”  “Ihh, gila lo ah.”  “Bentar…”  “Ywdah… nih…” ia pun menyodorkan toketnya ke mulut gue. Tapi ia ngelepasin kocokannya dari Kontol gue.  “melia, sambil kocokin Kontol gue juga dong. Jangan berenti…”  “Uwhh… iya iya… cerewet lo ahh…” Dia pun ngocok Kontol gue agak cepet.  “Aahhhh… ohhhh… enak meliaa…” suara gue mendesah. Trus gue kenyot2 toketny.  “Ahhh… yg cepet lagi melia… oohh… uuhhh… ssshhh…” sambil gue kulum lehernya, trus ke bibirnya.  “melia, sepongin dong sebentar…”  “Ha?”  “Sepongiiin… masukin Kontol gue ke mulut lo… trus kocokin pake mulut lo…”  “Aaahhh!! Gak ahh!! Pake tangan aja yah ryo? Nnti kpn2 deh.” Amelia nolak.  “Bentar meliaa… pengen nihh…” gue memohon.  “Ah lo ryo. Ywdah, tp bentar aja ya”  “iya, sampe keluar…”  “Ahh, tp peju lo jgn dikeluarin dimulut gue!!”  “Iya, gak… nnti kalo gue dah mau muncrat gue cabut Kontol gue dari mulut lo…”

“Yaudah, maen cepet yaa. Takut dicurigain nih gue ntr sama anak2 yang laen.”  “iya” jwab gue.  Amelia pun jongkok di depan gue. Mulutnya pas banget udah berhadepan sama Kontol gue.  Gue pun menyodorkan Kontol gue ke mulutnya. Amelia pun tanpa ragu lagi membuka mulutnya lebar2. gue terus dorong semua Kontol gue masuk ke mulutnya amelia. Setelah itu dia rapetin mulutnya dan mulai menggerakan mulutnya maju mundur sambil skali2 mainin lidah dan bibirnya buat mijet2 Kontol gue.  Kontol gue kerasa agak2 anget. Trus juga ada rasa2 lembek2 enak yg berasal dari lidahnya.  Itu semua gue imbangin dengan ikut gerak2in Kontol gue maju mundur.  “Ooohh… meliaaa… enaaaaaakkk… mmmhhhhhh… ooohhh… sshhhh…” sambil gue belai2 rambutny yg ga terlalu panjang.  “Mmmhhhhh… mmmmhh… mhhhh…” amelia pun mendesah smbil terus nyepongin Kontol gue.  “Ooohhhhhhhhh… teeruusss meliaaaa… ooohhh… eeennnaaakkk… terus melia…”  “Mmhh… mmhhhh…”  “Cepetin lagii meliaaa…” pint ague.  “Mmmhhh… mhhhh… mmmhhhhhhmmhhhh…” amelia

pun sedkit agak kewalahan nyepongin Kontol gue.  “Aaahhhh… ooouhhhcchhh… enak meliaaa… oowwwhhhwwwwwhhh… sshhhhhh”  Amelia pun semakin mempercepat kocokan mulutnya di mulut gue. Gue pun mengimbangin dengan memajumundurkan Kontol gue di mulutnya.  Saking terasa cepatnya. Akhirnya gue udah ngerasain kalo peju gue mau keluar.  “Aaohhh… meliaa… gue mau keluar nihhhh…”  Dengan cepat dia ngelepasin mulutnya dari Kontol gue. Trus dia berdiri dari yg sebelumnya pas nyepongin gue dalam posisi jongkok. Gue pun meraih tangan kanannya. Trus gue tuntun buat megang Kontol gue yang udah ngaceng banget krn mau keluar.  “Kocokin yang cepet melia…”  Amelia pun mengocok Kontol gue cepet.

Pas dia lagi ngocokin Kontol gue, gue kissing bibirnya yang imut2, sambil kadang2 gue remes2 toketnya yang sekel gak terlalu gede.  Akhirnya setelah kira2 3 menit dikocokin pake tangannya.  “Aaarrghhhh… cchhaaaaaa… gue mauuu keluarrrrr nihh…”  “Uwwhh, ywdah keluarin aja ryo…” dia pun ngarahin Kontol gue ke wc biar peju gue nnti langsung ke buang ke lubang wc tanpa berceceran di lantai.  “Aaarghhh… oooooooooouhhhhhhhh… sssssssshhhhhhhhhhh… aaaaah… gue keluar meliaaa…” akhirnya peju gue pun keluar. Peju gue muncrat 7x. dari mulai banyak sampe keluar setetes setetes.  “Oouhwwww… gila ryo, banyak banget peju lo… duuhh kena tangan gue lagi nih…” amelia pun ngelepasin tangannya dari Kontol gue. Trus dia ngebersihin tangannya yang kena peju gue sedikit pake aer di gayung.  “Uuffhh… iya nih melia, udah lama sih gue gak colai… tapi akhirnya sekarang gue malah dicoliin sama lo… capek nih melia… melia bersihin dong peju gue nih dikit lagi pake mulut lo…” pinta gue kea ca.  “Apa?” amelia kaget.  “Jilatin dikit nih ujung Kontol gue, kan masih ad sisa2 pejunya…”  “Ih males. Gak ah. Jijik gue.”  “Yah, tanggung nih melia… dikit lagi”  “Gak. Nnti aja yah kapan2 ryo…” amelia memberi harapan.  “Huh. Dsar lo melia. Tanggung juga nih. Ywdah deh.”  “Nih gue bersihin peju lo

yang di sini aja nih.” Kata Amelia sambil nyiramin aer ke dalem wc yang sebelumnya banyak peju gue.  Setelah nyiramin peju gue yang berceceran di wc, amelia pun kembali berganti baju. Begitu juga gue. Gue pun memakai celana dalem gue lagi kemudian resleting celana panjang gue.  Gue perhatiin amelia. Ia kleiatan seksi banget. Satu persatu ia kenakan pakaiannya.

Mulai dari celana dalemnya yang berwana hitam. Branya yang juga berwarna hitam. Namun ia agak kesulitan saat akan mengaitkan branya. Lalu ia pun meminta tolong gue.  “ryo tolong pakein dong.” Ia pun membelakangi gue meminta mengaitkan pengait branya.  “Tapi ada syaratnya yaa…” ucap gue ngeledek.  “Syarat apaan?”  “Tebak dong”  “Hmmm apa ya. Ga tau ah! Udah cepetan pakein!!” ia pun agak sedikit ngotot.  “Itu tuh.” Gue pun menunjuk ke arah memiawnya.  “Ohh ini… lo mau ngewe sama gue?” amelia pun bertanya dengan nada agak sedikit kaget.  “Iaa, gue pengen ngewe sm lo melia… blh ga?”  “Anjjrriitt lo ryo, apa masih kurang yg skrg?”  “Kurang laaaah… gue mau nyicipin tubuh lo pake Kontol gue…”  “Aaaaaaaahhh!”  “Sssstt, jgn kenceng2 melia… Ayoo dong meliaaaa… kpn2 yaaahh?? Ga sekarang kok…” ucap gue memohon lagi.  “Gue masih virgin laaahh ryoo.”  “Ahh yakinnn lo??”  “IYA!”  “Kalo dari toket lo yg gue pegang tadi sih kayanya lo udah ga virgin deh…”  “Hah? Tau dari mana lo???”  “Ya tau laaahh, kalo toket cewe yang udah ga virgin tuh udah agak kendor sedikit, ga terlalu sekel banget…”  “Hahhha gila ya lo, kayanya udah ahli banget nih soal beginian”. Sambil dia sibuk merapikan bajunya.  “Iya dong, makanya kapan2 mau nyoba ngewe sama gue ga?”  “Hmmm gimana yaaaaa, yaa liat nanti aja deehhh”. Sambil berkaca di cermin kecil sambil merapikan rambut dan poninya.  “Yawdahhh nnti kpn2 kita coba yaa??” Ucap gue memastikan.  “Iya ahh, ywdah, gue mau balik ke anak2 dulu nih. Ntr

gue dicurigain lagi ganti baju doang kok lama banget.” Dia pun membuka pintu dan keluar dari kamar mandi.  “Sipp, ati2 lo. Thankss meliaa atas handjob dan blowjob lo… Hehhhe”“Haahh, bakalan enak nih kalo seandainya nanti gue ml sama dia” Pikir gue.  dan setelah berapa menit gue keluar dari toilet tersebut perasaan menyesal pun datang menghampiri! biasalah penyesalan selalu datangnya belakangan dan ga pernah duluan! menyesal kenapa ryo? he…menyesal kenapa ya ga gue paksa melia untuk langsung aja ngajakin ngentot!hahahaha…  sambil ngebayangin seandainya pas didalam toilet cewek tersebut gw ngentot sama melia, tapi gw punya obsesi untuk ngedapetin perawan si melia bagaimapun caranya gw harus yang pertama meniduri dia kalau masih perawan.   Demikianlah cerita bokep terbaru PENAMPILAN MENARIK ASSISTEN RUMAH TANGGAKU dan PENISKU DIKOCOK ANAK SMA oleh cerita sex hot