fantasiku.com – Cersex artikel dewasa khususnya cerita sex, pesta Sex, Cerita – Tak ingin sebenernya jalinan pernikahan kita di nodai dgn kata perselingkuhan”,kata-kata ini terlihat sangat tak pantas dan momok untuk keluarga kita.Apa boleh buat nafsu diriku terlalu tingi sampai imanku terbobol untuk melaqukan perbuatan yg sungguh- sungguh hina dan tak pantas ditiru oleh siapa saja.Dgn seiring berjalan waktu aqu semakin tak terkontrol ya apa lagi kalau bukan”seks”.Salah salah aqu kayaknya jadi hiper seks,kebiasaan jelek yg tak mampu hapus sampai sekarang yaitu menonton vidio dewasa,bahkan hampir seluruh gaya seks kayaknya sudah aqu praktekan sesuai adegan filem.Kali aja hal ini yg menjadi pemicu awal dari ketergantungan ku melaqukan seks bebas maupun dgn istri sendiri.
Parahnya lagi hati kecilku ingin melampiaskan kemaluan panjang ku ini ke berbagai jenis perempuan,baik tua muda.ABG,atau masih dibawah umur.Padahal saat ini aqu sudah menikah dgn perempuan pilihanku,namun keranan jadwal kerjanya yg terlalu over jadi pertemuan dgn istriku sangatlah minim,pulang kerja paling istriku sudah capek.”hubungan badan kadang dilalaikannya”.
Inilah yg menjadi problem di keluargaqu.Bulan ini mertuaqu dikabarkan akan berkunjung kerumahku.Untuk itu istriku hari ini mempersiapkan baik kamar tempat tidur dan berbagai keperluan nya selama tinggal disini.Ini adalah kesempatan empuk bagiku,tanpa sepengetahuan istriku aqu juga menikmati badan bahenol mertuaqu,menantu gila memang aqu ini,sesudah anaknya ibunya juga ikut dimakan.Semua memang bagaikan surprise kejadian ini sungguh diluar batas naluriku.Mertuaqu juga masih mempunyai gairah seks yg luar biasa bahkan istri ku sendiri kayaknya kalah dgn kemampuannya,sudah beberapa kali akhrinya aqu berhasil melampiaskan seks ku kepada ibu mertuaqu.
Dan kali ini kayaknya,Selama satu minggu Ibu Mertuaqu berada di Jakarta, hampir setiap hari setiap ada kesempatan aqu dan Ibu Mertuaqu sering mengulangi persebadanan kita. Apalagi sesudah Indri istriku ditugaskan ke Medan selama tiga hari untuk mengerjakan proyek yg sedang di kerjakan kantor istriku, Aqu dan Ibu mertuaqu tak menyia-nyiakan
kesempatan yg kita peroleh, kita berdua semakin lupa diri. fantasiku.com Aqu dan Ibu mertuaqu tidur seranjang, layaknya suami istri, ketika hasrat birahi kita datang aqu dan Ibu Mertuaqu langsung menuntaskan hasrat kita berdua. Kusirami terus menerus rahim Ibu Mertuaqu dgn air maniqu, akibatnya fatal.Sesudah istriku kembali dari Medan Bapak mertuaqu minta agar Ibu mertuaqu segera pulang ke Gl, dgn berat hati akhirnya Ibu mertuaqupun kembali ke desa Gl. Sesudah Ibu mertuaqu kembali kedesa GL hari hariku jadi sepi Aqu begitu ketagihan dgn permainan seks Ibu Mertuaqu aqu rindu jeritan jeritan joroknya, saat klimaks sedang melandanya.
Pertengahan juni kemudian Ibu mertuaqu menelponku ke kantor, aqu begitu gembira sekali Kita berdua sudah sama sama saling merindukan, untuk mengulangi persebadanan kita, namun yg paling membuatku kaget adalah saat Ibu mertuaqu memberikan kabar, kalau beliau terlambat datang bulan dan sesudah diperiksa ke dokter, Ibu mertuaqu positip hamil. Aqu kaget sekali, aqu pikir, Ibu Mertuaqu sudah tak bisa hamil lagi.
Aqu minta kepada Ibu mertuaqu, agar benih yg ada dalam kandungannya dijadikan saja, namun Ibu mertuaqu menolaknya, Ibu mertuaqu bilang itu sama saja dgn bunuh diri, kerana suaminya sudah lama tak pernah lagi menggaulinya, namun masih bisa hamil. Baru aqu tersadar, yah kalau Bapak mertuaqu tahu istrinya hamil, pasti Bapak mertuaqu marah besar apalagi jika Bapak mertuaqu tahu kalau yg menghamili istrinya adalah menantunya sendiri.
Juga atas saran Dokter, menurut dokter di usianya yg sekarang ini, sangat riskan sekali bagi Ibu mertuaqu untuk hamil atau memiliki anak lagi, jadi Ibu mertuaqu memutuskan untuk mengambil tindakan.
“Bu, apa perlu aqu datang ke desa Gl?” Ibu mertuaqu melarang, “Tak usah sayg nanti malah bikin Bapak curiga, lagi pula ini hanya operasi kecil”.
Sesudah aqu yakin bahwa Ibu mertuaqu tak perlu ditemani, otak jorokku langsung terbayg badan telanjang Ibu mertuaqu.
“Bu aqu kangen sekali sama Ibu, aqu
kepengen banget nih Bu” “Iya Mas, Ibu juga kangen sama Mas Pendhos. Tunggu ya sayg, sesudah masalah ini selesai, akhir bulan Ibu datang. Mas Pendhos boleh entotin Ibu sepuasnya”.sebelum kuakhiri percakapan, aqu bilang sama Ibu mertuaqu agar jangan sampai hamil lagi, Ibu mertuaqu hanya tersenyum dan berkata kalau dia kecolongan. fantasiku.com Gila.. , hubungan gelap antara aqu dgn Ibu mertuaqu menghasilkan benih yg mendekam di rahim Ibu mertuaqu, aqu sangat bingung sekali.
Saat aqu sedang asyik asyiknya melamun memikirkan apa yg terjadi antara aqu dan Ibu mertuaqu, aqu dikagetkan oleh suara dering telepon dimejaqu.
“Hallo, selamat pagi”. “Pendhos kamu tolong ke ruang Ibu sebentar”.
Ternyata Bos besar yg memanggil, aqupun beranjak dari tempat dudukku dan bergegas menuju rangan Ibu Loni. Ibu Loni, perempuan setengah baya, yg sudah menjanda kerana ditinggal mati suaminya akibat kecelakaan, saat latihan terjun payung di Sawangan. Aqu taksir, usia Ibu Loni kurang lebih 45 tahun, Ibu Loni seorang perempuan yg begitu penuh wibawa, walaupun sudah berusia 45 tahun namun Ibu Loni tetap terlihat cantik, hanya sayg Badan Ibu Loni agak gemuk.
“Selamat pagi Bu, ada apa Ibu memanggil saya”. “Oh nggak.. , Ibu cuma mau Tanya mengenai pekerjaan kemarin, yg diberikan sama Bp. Anwar sudah selesai kamu kerjakan atau belum?”.
“Oh.. ya Bu.. sudah, sekarang saya sedang memeriksanya kembali sebelum saya serahkan, biar tak ada kesalahan”. Jawabku.
“Oh.. ya.. sudah kalau begitu, Kamu kelihatan pucat kenapa? Kamu sakit?”. Tanya Ibu Loni.
“Oh nggak Bu Saya tak apa-apa”.
“Kalau kamu kurang sehat, ijin saja istirahat dirumah, jangan dipaksakan nanti malah tambah parah penyakit mu”.
“Ah.. nggak apa-apa Bu saya sehat kok”. Jawabku.
Saat aqu hendak meninggalkan ruangan Ibu Loni, aqu sangat terkejut sekali, saat Ibu Loni berkata,
“Makanya kalau selingkuh hati hati dong Pen Jangan terlalu berani. Sekarang akibatnya ya beginilah Ibu mertuamu hamil”.
Aqu sangat
terkejut sekali, bagai disambar petir rasanya mukaqu panas sekali, aqu sungguh-sungguh mendapatkan malu yg luar biasa.“Dari mana Ibu tahu?” tanyaqu dgn suara yg terbata bata.
“Maaf Pen Bukannya Ibu ingin tahu urusan orang lain, Tadi waktu Ibu menelfon kamu kamu kok online terus Ibu jadi penasaran, Ibu masuk saja ke line kamu. duniasex99.com Sebenarnya, sesudah Ibu tahu kamu sedang bicara apa, saat itu Ibu hendak menutup telepon rasanya kok lancang dengerin pembicaraan orang lain, namun Ibu jadi tertarik begitu Ibu tahu bahwa kamu selingkuh dgn Ibu mertuamu sendiri”.
Aqu marah sekali, namun apa daya Ibu Loni adalah atasanku, selain itu Ibu Loni adalah saudara sepupu dari pemilik perusahaan tempat aqu bekerja, bisa bisa malah aqu dipecat. Aqu hanya diam dan menundukan kepalaqu, aqu pasrah.
“Ya sudah, tenang saja rahasia kamu aman ditangan Ibu” “Terima kasih Bu”, jawabku lirih sambil menundukkan mukaqu “Nanti sore sesudah jam kerja kamu temenin Ibu ke rumah, ada yg hendak Ibu bicarakan dgn kamu, OK”.
“Tentang apa Bu?” tanyaqu.
“Ibu mau mendengar semua cerita tentang hubunganmu dgn Ibu mertuamu dan jangan menolak” pintanya tegas.
Aqupun keluar dari ruangan Ibu Loni dgn perasaan tak karuan, aqu marah atas perbuatan Ibu Loni yg dgn lancang mendengarkan pembicaraanku dgn Ibu mertuaqu dan rasa malu kerana hubungan gelapku dgn Ibu mertuaqu diketahui oleh orang lain.
“Kenapa Pen? Kok mukamu kusut gitu habis dimarahin sama si gendut ya”, Tanya Wilman sohibku. “Ah, nggak ada apa apa Wil Aqu lagi capek aja”. “Oh aqu pikir si gendut itu marahin kamu”. “Kamu itu Wil, gendat gendut, ntar kalau Ibu Loni denger mati kamu”.
Hari itu aqu sudah tak konsentrasi dalam pekerjaanku Aqu hanya melamun dan memikirkan Ibu mertuaqu, kasihan sekali beliau harus dikuret sendirian, terbayg dgn jelas sekali paras Ibu mertuaqu kekasihku, rasanya aqu ingin terbang ke desa GL dan menemani Ibu
mertuaqu, namun apa daya Ibu mertuaqu melarangku. Apalagi nanti sore aqu harus pergi dgn Ibu Loni, dan aqu harus menceritakan kepadanya semua yg aqu alami dgn Ibu mertuaqu, uh.. rasanya mau meledak dada iniAqu berharap agar jam tak usah bergerak, namun detik demi detik terus berkemudian dgn cepat, tanpa terasa sudah jam setengah lima. Ya aqu hanya bisa pasrah, mau tak mau aqu harus mencerikan semua yg terjadi antara aqu dgn Ibu mertuaqu agar rahasiaqu tetap aman.
“Kring.. “, kuangkat telepon di meja kerjaqu. “Gimana? Sudah siap”, Tanya Ibu Loni. “Ya Bu saya siap”, “Ya sudah kamu jalan duluan tunggu Ibu di ATM BNI pemuda”.
Ternyata Ibu Loni tak ingin kepergiannya dgnku diketahui karyawan lain. Dgn menumpang mobil kawanku Wilman, aqu diantar sampai atm bni, dgn alasan aqu mau mengambil uang, dan akan pergi ketempat familiku, akhirnya wilman pun tak jadi menunggu dan mengantarkanku pulang seperti biasanya.
Kurang lebih lima belas menit aqu menunggu Ibu Loni, namun yg ditunggu-tunggu belum datang juga, saat kesabaranku hampir habis kulihat mobil Mercedes hitam milik Ibu Loni masuk ke halaman dan parkir. Ibu Loni pun turun dari mobil dan berjalan kearah ATM.
“Hi.. Pendhos ngapain kamu disini?”, sapa Ibu Loni.
Aqu jadi bingung, namun Ibu Loni mengedipkan matanya, aqupun mengerti maksud Ibu Loni, agar kita bersandiwara kerana ada beberapa orang yg sedang antri mengambil uang.
“Oh nggak Bu, saya lagi nunggu temen namun kok belum datang juga”, sahutku. Ibu Lonipun bergabung antri di depan ATM. “Gimana, temenmu belum datang juga?” Saat Ibu Loni keluar dari ruang ATM. “Belum Bu”.
“Ya sudah pulang bareng Ibu aja toh kita kan searah”. Aqu pun berjalan kearah mobil Ibu Loni, aqu duduk di depan disamping supir pribadi Ibu Loni sementara Ibu Loni sendiri duduk dibangku belakang. “Ayo, Pak Bari kita pulang” “Iya Nya.. “, sahut Pak bari
“Untung aqu ketemu kamu disini Pendhos Padahal tadi aqu sudah cari kamu dikantor kata teman temanmu kamu udah pulang”.Uh.. batinku Ibu Loni mulai bersandiwara lagi. “Memangnya ada apa Ibu mencari saya?”.
“Mengenai proposal yg kamu bikin tadi siang baru sempat Ibu periksa sore tadi, ternyata ada beberapa kekurangan yg harus ditambahkan. Yah dari pada nunggu besok mendingan kamu selesaikan sebentar di rumah Ibu OK”.
Aqu hanya diam saja, pikiranku benar-benar kacau saat itu, sampai sampai aqu tak tahu kalau aqu sudah sampai dirumah Ibu Loni. “Ayo masuk”, ajak Ibu mia.
Aqu sungguh terkagum kagum melihat rumah bossku yg sanggat besar dan megah. Aqu dan Ibu Loni pun masuk kerumahnya semakin kedalam aqu semakin bertambah kagum melihat isi rumah Ibu Loni yg begitu antik dan mewah.
“Selamat sore Nya”, “Sore Yem, Oh ya.. yem ini ada anak buah ku dikantor, mau mengerjakan tugas yg harus diselesaikan hari ini juga tolong kamu antar dia ke kamar Bayu, biar Bapak Pendhos bekerja disana”. “Baik Nya”. Aqupun diajak menuju kamar Bayu oleh Iyem pembantu di rumah Ibu Loni. “Silakan Den, ini kamarnya”.
Aqupun memasuki kamar yg ditunjuk oleh Iyem. sebuah kamar yg besar dan mewah sekali. Langsung aqu duduk di sofa yg ada di dalam kamar.
“Kring.. , kring.. “, kuangkat telepon yg menempel di dinding. “Hallo, Pendhos, itu kamar anakku, sekarang ini anakku sedang kuliah di US, kamu mandi dan pakai saja pakaian anakku, biar baju kerjamu tak kusut”. “Oh.. iya Bu terimakasih”.
Langsung aqu menuju kamar mandi, membersihkan seluruh badanku denga air hangat, sesudah selesai aqupun membuka lemari pakian yg sangat besar sekali dan memilih baju dan celana pendek yg pas dgnku.
Sudah hampir jam tujuh malam namun Ibu Loni belum muncul juga, yg ada malah Iyem yg datang mengantarkan makan malam untukku. Saat aqu sedang asyik menikmati makan malamku, pintu
kamar terbuka dan kulihat ternyata Ibu Loni yg masuk, aqu benar benar terpana melihat pakaian yg dikenakan oleh Ibu Loni tipis sekali. fantasiku.com Sesudah mengunci pintu kamar Ibu Loni datang menghampiri dan ikut duduk di sofa. Sambil terus melahap makananku aqu memandangi badan Ibu Loni, walaupun gendut namun Ibu Loni tetap cantik.Sesudah beberapa saat aqu menghabiskan makananku Ibu Loni berkata kepadaqu, “Sekarang, kamu harus menceritakan semua peristiwa yg kamu alami dgn Ibu Mertuamu, Ibu mau dengar semuanya, dan lepas semua pakaian yg kamu kenakan”. “Namun Bu”, protesku.
“Pendhos, kamu mau istrimu tahu, bahwa suaminya ada affair dgn ibunya bahkan sekarang ini Ibu kandung istrimu sedang mengandung anakmu”.
Aqu benar benar sudah tak punya pilihan lagi, kulepas kaos yg kukenakan, kulepas juga celana pendek berikut cd ku, aqu telanjang bulat sudah. Kerana malu kututup kemaluanku dgn kedua tanganku.
“Sial!”, makiku dalam hati, aqu benar benar dilecehkan oleh Ibu Loni saat itu. “Lepas tanganmu Ibu mau lihat seberapa besar kemaluanmu”, bentak Ibu Loni. “Mm.. , lumayan juga kemaluanmu”.
Malu sekali aqu mendengar komentar Ibu Loni tentang ukuran kemaluanku, yg ukurannya hanya standar Indonesia. “Nah, sekarang ceritakan semuanya”.
Dgn perasaan malu, aqupun menceritakan semua kejadian yg aqu alami bersama Ibu Mertuaqu, mau tak mau burungkupun bangun dan tegak berdiri, kerana aqu menceritakan secara detail apa yg aqu alami. Kulihat Ibu Loni mendengarkan dan menikmati ceritaqu, sesekali Ibu Loni menarik napas panjang. Tiba tiba Ibu Loni bangkit berdiri dan melepaskan seluruh pakaian yg dia kenakan, aqu terdiam dan terpana menyaksikan badan gendut orang paling berpengaruh dikantorku, sekarang sudah telanjang bulat dihadapanku. Walaupun banyak lemak disana sini namun pancaran kemulusan badan Ibu Loni membuat jaqunku turun naik.
“Kenapa diam, ayo lanjutkan ceritamu”, bentaknya lagi. “Baik Bu”, aqupun melanjutkan ceritaqu kembali, namun aqu sudah tak konsentrasi lagi dgn ceritaqu, apalagi saat Ibu Loni menghampiri dan
membuka kakiku kemudian mengelus elus dan mengocok ngocok kemaluanku, aqu sudah tak fokus lagi pada ceritaqu.“Ahh.. “, jeritku tertahan saat mulut Ibu Loni mulai mengulum kemaluanku. “Ahh.. Bu.. , nikmat sekali”.
Kuangkat kepala Ibu Loni, kitapun berciuman dgn liarnya, kupeluk badan gendut bossku. “Bu.. kita pindah keranjang saja”, pintaqu,
Sambil terus berpelukan dan berciuman kita berdua berjalan menuju ranjang. Kurebahkan badan Ibu Loni, ku lumat kembali bibirnya, kita berdua bergulingan diatas pembaringan, saling merangsang birahi kita.
“Ahh.. “, Jerit Ibu Loni saat mulutku mulai mencium dan menjilati teteknya. “Uhh Pendhos.. enak.. sayg”.
Ketelusuri badan Ibu Loni dan jilatan lidahkupun menuju kemaluan Ibu Loni yg licin tanpa sehelai rambutpun. Kuhisap kemaluan Ibu Loni dan kujilati seluruh lendir yg keluar dari kemaluannya. Banjir sekali Mungkin kerana Ibu Loni sudah sangat terangsang mendengar ceritaqu.
“Ahh”, jerit Ibu Loni saat dua jariku masuk ke lobang surganya, dan tanganku yg satu lagi meremas-remas teteknya.
Aqu berharap agar orang yg sudah melecehkanku ini cepat mencapai klimaksnya, aqu makin beringas lidahku terus menjilati kemaluan Ibu Loni yg sedang dikocok kocok dua jari tanganku. Usahaqu berhasil, Ibu Loni memohon agar aqu segera memasukan kemaluanku ke lobang kemaluannya, namun aqu tak mengindahkan keinginannya, kupercepat kocokan jari tanganku dilobang kemaluan Ibu Loni, badan Ibu Lonipun makin menegang.
“Aaarrgghh.. Pendhos”, jerit Ibu Loni badannya melenting, kakinya menjepit kepalaqu saat badai klimaks melanda dirinya,
Aqu puas sekali melihat kondisi Ibu Loni, seperti orang yg kehabisan napas, matanya terpejam, kubiarkan Ibu Loni menikmati sisa sisa klimaksnya. Kucumbu kembali Ibu Loni kujilati teteknya, kumasukan lagi dua jariku kedalam kemaluan nya yg sudah sangat basah.
“Ampun.. Pendhos.. biarkan Ibu istirahat dulu”, pintanya. Aqu tak memperdulikan permintaannya, kubalik badan telentangnya, badan Ibu Loni tengkurap kini.
“Jangan.. dulu Pen…. Ibu lemas sekali”.
Aqu angkat badan tengkurapnya, Ibu Loni pasrah dalam posisi nungging. Matanya masih terpejam. Kugesek
gesekan kemaluanku kelobang kemaluan Ibu Loni. Kutekan dgn keras dan.. Blesss masuk semua batang kemaluanku tertelan lobang nikmat kemaluan Ibu Loni.“Iiihh.. Pen…. kamu.. jahat”.
Aqupun mulai mengeluar masukan kemaluanku ke lobang kemaluan Ibu Loni, orang yg paling di taquti dikantorku sekarang ini sedang bertekuk lutut di hadapanku, merintih rintih mendesah desah, bahkan memohon mohon padaqu. Aqu puas sekali, kupompa dgn cepat keluar masuknya kemaluanku di lobang kemaluan Ibu Loni, bunyi plak.. plak.. akibat beradunya pantat Ibu Loni dgn badanku menambah nikmat persebadankanku.
“Uhh.. “, jeritku saat kemaluanku mulai berdenyut denyut. Aqupun sudah tak sanggup lagi menahan bobolnya benteng pertahananku. Kupompa dgn cepat kemaluanku, Ibu Lonipun makin belingsatan kepalanya bergerak kekiri dan kekanan.
“Ahh Ibu.. aqu mau.. keluar.. “. Dan cret.. cret, muncrat sudah air maniqu masuk kedalam Kemaluan dan rahim Ibu Loni, beberapa detik kemudian Ibu Loni pun menyusul mendapatkan klimaksnya, dgn satu teriakan yg keras sekali, Ibu Loni tak peduli apakah Iyem pembantunya mendengar jeritannya diluar sana.
Ibu Loni rebah tengkurap, aqupan rebah di belakangnya sambil terus memeluk badan gendut Ibu Loni. Nikmat sekali.. , Klimaks yg baru saja kita raih bersamaan, kulihat Ibu Loni sudah lelap tertidur, dari celah belahan kemaluan Ibu Loni, air manyku masih mengalir, aqu benar benar puas kerana orang yg sudah melecehkanku sudah kubuat KO. Kuciumi kembali badan Ibu Loni, kemaluankupun tegak kembali, ku balik badan Ibu Loni agar telentang, kuangkat dan kukangkangi kakinya. Kugesek-gesekan kemaluanku di lobang kemaluan Ibu Loni.
“Uhh Pendhos.. Ibu lelah sekali sayg”, Lirih sekali suara Ibu Loni.
Aqu sudah tak peduli, langsung kutancapkan kemaluanku ke lobang nikmat Ibu Loni, Bless.. Licin sekali, kupompa keluar masuk kemaluanku, badan Ibu Loni terguncang guncang akibat kerasnya sodokan keluar masuk kemaluanku, rasanya saat itu aqu seperti bersebadan dgn mayat, tanpa perlawanan Ibu Loni hanya memejamkan matanya. Kukocok dgn cepat dan keras keluar
masuknya kemaluanku di lobang kemaluan Ibu Loni.. , dan langsung ku cabut kemaluanku dan kumuncratkan air maniku diatas perut Ibu Loni.Kerana lelah aqupun tertidur sisamping badan telanjang Ibu Loni, sambil kupeluk badannya, saat aqu terbangun kulihat jarum jam sudah menunjukan pukul setengah sebelas malam, buru buru aqu bergegas membersihkan badanku dan mengenakan pakaian kerjaqu.
“Bu.. Bu.. Loni bangun Bu.. “. Akhirnya dgn malas Ibu Loni membuka matanya. “Sudah malam Bu saya mau pulang”. “Pendhos kamu liar sekali, rasanya badan Ibu seperti tak bertulang lagi”. Ibu Lonipun bangkit mengenakan pakaiannya, kita berdua berjalan keluar kamar. “Tunggu sebentar ya Pendhos, kemudian Ibu Loni masuk kekamarnya, beberapa saat kemudian Ibu Loni keluar dari kamarnya dgn senyumnya yg menawan. “Ini untuk kamu”. “Apa ini Bu?”, Tanyaqu, saat Ibu Loni menyodorkan sebuah amplop kepadaqu.
Aqu menolak pemberian Ibu Loni, namun Ibu Loni terus memaksaqu untuk menerimanya. Terrpaksa kukantongi amplop yg diberikan Ibu Loni kemudian kembali kita berciuman dgn mesranya.
Dalam perjalanan pulang aqu masih tak menygka bahwa aqu baru saja bersebadan dgn Ibu Loni. Entah nasib baik ataukah nasib buruk namun aqu benar benar menikmatinya.