Perkenalkan namaku Diana Saat ini aku mengalami kebingungan dimana aku tidak tau harus berbuat apasebab itu untuk mengurangi rasa kebingunganku aku ingin menceritakan kisahku pada khalayak saat iniaku berumur 26 tahun aku sudah berkeluarga dan punya satu anak, suamiku bernama Miko dia adalah tipeorang penyayang kepada istrinya dan keluarga.
Suamiku adalah pengusaha yang sedang merintis karirnya, karena kesibukannya dalam bekerja dia sekarangjarang dirumah dan sering keluar kota disaat dia sedang diluar kota dia selalu kepikiran sama aku dananakku yang masih umur 2 tahun lantas karena kepikiran terus seperti itu maka suamiku menyuruh adiknyayang muda bernama Kholis untuk tinggal bersama kami.
Kholis adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di sebuah PTS. Kehidupan rumah tangga aku bahagia,hingga peristiwa terakhir yang aku alami.
Selama kami menikah kehidupan seks kami menurut aku normal saja. Aku tidak tahu apa yang dimaksuddengan orgasme. Tahulah, aku dari keluarga yang kolot. Memang di SMA aku mendapat pelajaran seks,tetapi itu hanya sebatas teori saja.
Aku tidak tahu apa yang dinamakan orgasme. Aku memang menikmati seks. Saat kami melakukannya akumerasakan nikmat. Tetapi tidak berlangsung lama. Suami aku mengeluarkan spermanya hanya dalam 5 menit.
Kemudian kami berbaring saja. Selama ini aku sangka itulah seks. Bahkan sampai anak kami lahir dankini usianya sudah mencapai dua tahun. Dia seorang anak laki-laki yang lucu.
Di rumah kami tidak mempunyai pembantu. Karenanya aku yang membersihkan semua rumah dibantu olehKholis. Kholis adalah pria yang rajin. Secara fisik dia lebih ganteng dari suami aku. Suatu ketikasaat aku membersihkan kamar Kholis, tidak sengaja aku melihat buku Penthouse miliknya. Aku terkejutmengetahui bahwa Kholis yang aku kira alim ternyata menyenangi membaca majalah ‘begituan’.
Lebih terkejut lagi ketika aku membaca isinya. Di Penthouse ada bagian bernama Penthouse Letter yangisinya adalah cerita tentang fantasi ataupun pengalaman seks seseorang. Aku seorang tamatan perguruantinggi juga yang memiliki kemampuan bahasa Inggris yang cukup baik.
Aku
tidak menyangka bahwa ada yang namanya oral seks. Dimana pria me’makan’ bagian yang paling intimdari seorang wanita. Dan wanita melakukan hal yang sama pada mereka. Sejak saat itu, aku sering secaradiam-diam masuk ke kamar Kholis untuk mencuri-curi baca cerita yang ada pada majalah tersebut.Suatu ketika saat aku sibuk membaca majalah itu, tidak aku sadari Kholis datang ke kamar. Ia kemudianmenyapa aku. Aku malu setengah mati. Aku salting dibuatnya. Tapi Kholis tampak tenang saja. Ketika akukeluar dari kamar ia mengikuti aku.
Aku duduk di sofa di ruang TV. Ia mengambil minum dua gelas, kemudian duduk disamping aku. Iamemberikan satu gelas kepada aku. Aku heran, aku tidak menyadari bahwa aku sangat haus saat itu.Kemudian ia mengajak aku berbicara tentang seks. Aku malu-malu meladeninya. Tapi ia sangat pengertian.Dengan sabar ia menjelaskan bila ada yang masih belum aku ketahui.
Tanpa disadari ia telah membuat aku merasa aneh. Excited aku rasa. Kini tangannya menjalari seluruhtubuh aku. filmbokepjepang.sex Aku berusaha menolak. Aku berkata bahwa aku adalah istri yang setia. Ia kemudian memberikanargumentasi bahwa seseorang baru dianggap tidak setia bila melakukan coitus. Yaitu dimana sang priadan wanita melakukan hubungan seks dengan penis pada liang kewanitaan.
Ia kemudian mencium bagian kemaluan aku. Aku mendorong kepalanya. Tangannya lalu menyingkap dasteraku, sementara tangan yang lain menarik lepas celana dalam aku. Ia lalu melakukan oral seks pada aku.Aku masih mencoba untuk mendorong kepalanya dengan tangan aku. Tetapi kedua tangannya memegang keduabelah tangan aku. Aku hanya bisa diam. Aku ingin meronta, tapi aku merasakan hal yang sangat lain.
Tidak lama aku merasakan sesuatu yang belum pernah aku alami seumur hidup aku. Aku mengerang pelan.Kemudian dengan lembut menyuruhnya untuk berhenti. Ia masih belum mau melepaskan aku.
Tetapi kemudian anak aku menangis, aku meronta dan memaksa ingin melihat keadaan anak aku.Barulah ia melepaskan pegangannya. Aku berlari menemui anak aku dengan beragam perasaan bercampurmenjadi
satu.Ketika aku kembali dia hanya tersenyum. Aku tidak tahu harus bagaimana. Ingin aku menamparnya kalaumengingat bahwa sebenarnya ia memaksa aku pada awalnya. Tetapi niat itu aku urungkan. Toh ia tidakmemperkosa aku. Aku lalu duduk di sofa kali ini berusaha menjaga jarak. Lama aku berdiam diri.
Ia yang kemudian memulai pembicaraan. Katanya bahwa aku adalah seorang wanita baru. Ya, aku memangmerasakan bahwa aku seakan-akan wanita baru saat itu. Perasaan aku bahagia bila tidak mengingat suamiaku. Ia katakan bahwa perasaan yang aku alami adalah orgasme. Aku baru menyadari betapa aku telahsangat kehilangan momen terindah disetiap kesempatan bersama suami aku.
Hari kemudian berlalu seperti biasa. Hingga suatu saat suami aku pergi keluar kota lagi dan anak akusedang tidur. Aku akui aku mulai merasa bersalah karena sekarang aku sangat ingin peristiwa ituterulang kembali. Toh, ia tidak berbuat hal yang lain.
Aku duduk di sofa dan menunggu dia keluar kamar. Tapi tampaknya dia sibuk belajar di kamar. Mungkindia akan menghadapi mid-test atau semacamnya. Aku lalu mencari akal supaya dapat berbicara dengannya.
Aku kemudian memutuskan untuk mengantarkan minuman kedalam kamar. Disana ia duduk di tempat tidurmembaca buku kuliahnya. Aku katakan supaya dia jangan lupa istirahat sambil meletakkan minuman diatasmeja belajarnya.
Ketika aku permisi hendak keluar, ia berkata bahwa ia sudah selesai belajar dan memang hendakistirahat sejenak. Ia lalu mengajak aku ngobrol. Aku duduk ditempat tidur lalu mulai berbicaradengannya.
Tidak aku sadari mungkin karena aku lelah seharian, aku sambil berbicara lantas merebahkan diri diatastempat tidurnya. Ia meneruskan bicaranya. Terkadang tangannya memegang tangan aku sambil bicara.
Saat itu pikiran aku mulai melayang teringat kejadian beberapa hari yang lalu. Melihat aku terdiam diamulai menciumi tangan aku. Saat aku sadar, tangannya telah berada pada kedua belah paha aku, sementarakepalanya tenggelam diantara selangkangan aku. Oh, betapa nikmatnya. Kali ini aku tidak melawan samasekali. Aku menutup mata dan menikmati momen tersebut.
Nafas aku semakin memburu saat aku merasakan bahwa aku mendekati klimaks. Tiba-tiba aku merasakankepalanya terangkat. Aku membuka mata bingung atas maksud tujuannya berhenti. Mata aku terbelalak saatmemandang ia sudah tidak mengenakan bajunya. Mungkin ia melepasnya diam-diam saat aku menutup matatadi.
Tidak tahu apa yang harus dilakukan aku hanya menganga saja seperti orang bodoh. Aku lihat ia sudahtegang. Oh, betapa aku ingin semua berakhir nikmat seperti minggu lalu. Tangan kirinya kembali bermaindiselangkangan aku sementara tubuhnya perlahan-lahan turun menutupi tubuh aku.
Perasaan nikmat kembali bangkit. Tangan kanannya lalu melolosi daster aku. Aku telanjang bulat kinikecuali bra aku. Tangan kirinya meremasi buah dada aku. Aku mengerang sakit. Tangan aku mendorongtangannya, aku katakan apa sih maunya. Dia hanya tersenyum.
Aku mendorongnya pelan dan berusaha untuk bangun. Mungkin karena intuisinya mengatakan bahwa aku tidakakan melawan lagi, ia meminggirkan badannya. Dengan cepat aku membuka kutang aku, lalu rebah kembali.Ia tersenyum setengah tertawa.
Dengan sigap ia sudah berada diatas tubuh aku kembali dan mulai mengisapi puting susu aku sementaratangan kanannya kembali memberi kehidupan diantara selangkangan aku dan tangan kirinya mengusapiseluruh badan aku.
Selama kehidupan perkawinan aku dengan Miko, ia tidak pernah melakukan hal-hal seperti ini saat kamimelakukan hubungan seks. Seakan-akan seks itu adalah buka, mulai, keluar, selesai. Aku merasakan diriaku bagaikan mutiara dihadapan Kholis.
Kemudian Kholis mulai mencium bibir aku. Aku balas dengan penuh gairah. Sekujur tubuh aku
terasa panassekarang. Kemudian aku rasakan alatnya mulai mencari-cari jalan masuk. Dengan tangan kanan aku, akubantu ia menemukannya. Ketika semua sudah pada tempatnya, ia mulai mengayuh perahu cinta kami denganbersemangat.
Kedua tangannya tidak henti-hentinya mengusapi tubuh dan dada aku. Aku hanya bisa memejamkan mata aku.Aduh, nikmatnya bukan kepalang. Tangannya lalu mengalungkan kedua tangan aku pada lehernya.
Aku membuka mata aku. Ia menatap mata aku dengan sejuta arti. Kali ini aku tersenyum. Ia balastersenyum. Mungkin karena gemas melihat aku, bibirnya lantas
kembali memagut.Oh, aku merasakan waktunya telah tiba.Kedua tangan aku menarik tubuhnya agar lebih merapat. Dia tampaknya mengerti kondisi aku saat itu. Inidibuktikannya dengan mempercepat laju permainan. Ahh, aku mengerang pelan. Kemudian aku mendengarnafasnya menjadi berat dan disertai erangan aku merasakan kemaluan aku dipenuhi cairan hangat.
Sejak saat itu, aku dan dia selalu menunggu kesempatan dimana suami aku pergi keluar kota untuk dapatmengulangi perbuatan terkutuk itu. Betapa nafsu telah mengalahkan segalanya. Setiap kali akanbercinta, aku selalu memaksanya untuk melakukan oral seks kepada aku. Tanpa itu, aku tidak dapat hiduplagi. Aku benar-benar memerlukannya.
Dia juga sangat pengertian. Walaupun dia sedang malas melakukan hubungan seks, dia tetap bersediamelakukan oral seks kepada aku. Aku benar-benar merasa sangat dihargai olehnya.Ceritanya dulu suami aku Miko punya komputer.
Kemudian oleh Kholis disarankan agar berlangganan internet. Menurutnya juga dapat dipakai untukberbisnis. Suami aku setuju saja. Pernah Kholis melihat aku memandangi Miko saat dia menggunakaninternet, kemudian dia tanya kepada aku, apa aku kepingin tahu.
Miko yang mendengar lalu menyuruh Kholis untuk mengajari aku menggunakan komputer dan internet.Pertama-tama aku suka karena banyak yang menarik. Hanya tinggal tekan tombol saja. Bagus sekali.Tetapi aku mulai bosan karena aku kurang mengerti mau ngapain lagi.
Saat itulah Kholis lalu menunjukkan ada yang namanya Newsgroup di internet. Saat pertama kali baca akuterkejut sekali. Banyak berita dan pendapat yang menarik. Tetapi waktu aku tidak terlalu banyak. Akuharus mengurus anak aku. Dia baru dua tahun. Aku akung sekali kepadanya. Kalau sudah tersenyum dapatmenghibur aku walaupun dalam keadaan sedih.
Aku tidak mengerti program ini. Hanya Kholis ajarkan kalau mau menulis tekan tombol ini. Terus begini,terus begini, dan seterusnya. Tetapi aku tidak cerita-cerita sama dia kalau kemarin aku sudah kirimberita ke Newsgroup. Takut dia marah sama aku.
Aku hanya bingung mau cerita sama siapa. Masalahnya aku benar-benar sudah terjerumus. Aku tidak tahubagaimana harus menghentikannya.
Kini aku bagaikan memiliki
dua suami. Aku diperlakukan dengan baik oleh keduanya. Aku tahu suami akusangat mencintai aku. Aku juga sangat mencintai suami aku. Tetapi aku tidak bisa melupakan kenikmatanyang telah diperkenalkan oleh Kholis kepada aku.Suami aku tidak pernah curiga sebab Kholis tidak berubah saat suami aku ada di rumah. Tetapi bila Mikosudah pergi keluar kota, dia memperlakukan aku sebagaimana istrinya.
Dia bahkan pernah memaksa untuk melakukannya di kamar kami. Aku menolak dengan keras. Biar bagaimanaaku akan merasa sangat bersalah bila melakukannya ditempat tidur dimana aku dan Miko menjalin hubunganyang berdasarkan cinta.
Aku katakan dengan tegas kepada Kholis bahwa dia harus menuruti aku. Dia hanya mengangguk saja. Akumerasa aman sebab dia tunduk kepada seluruh perintah aku. Aku tidak pernah menyadari bahwa aku salah.Benar-benar salah.
Suatu kali aku disuruh untuk melakukan oral seks kepadanya. Aku benar benar terkejut. Aku tidak dapatmembayangkan apa yang harus aku lakukan atas ‘alat’nya. Aku menolak, tetapi dia terus memaksa aku.Karena aku tetap tidak mau menuruti kemauannya, maka akhirnya ia menyerah.
Kejadian ini berlangsung beberapa kali, dengan akhir dia mengalah. Hingga terjadi pada suatu haridimana saat aku menolak kembali dia mengancam untuk tidak melakukan oral seks kepada aku. Aku bisamenikmati hubungan seks kami bila dia telah melakukan oral seks kepada aku terlebih dahulu.
Aku tolak, karena aku pikir dia tidak serius. Aku berpikir bahwa dia masih menginginkan sekssebagaimana aku menginginkannya. Ternyata dia benar-benar melakukan ancamannya. Dia bahkan tidak maumelakukan hubungan seks lagi dengan aku.
Aku bingung sekali. Aku membutuhkan cara untuk melepaskan diri dari kerumitan sehari-hari. Bagi aku,seks merupakan alat yang dapat membantu aku menghilangkan beban pikiran.Selama beberapa hari aku merasa seperti dikucilkan. Dia tetap berbicara dengan baik kepada aku. Tetapisetiap kali aku berusaha mengajaknya untuk melakukan hubungan seks dia menolak. Aku tidak tahu harusberbuat apa. Aku berusaha semampu aku untuk merayunya, tetapi dia tetap menolak.
Aku bingung, apa aku
tidak cukup menarik. Wajah aku menurut aku cukup cantik. Pada masa-masa kuliah,banyak sekali teman pria aku yang berusaha mencuri perhatian aku. Teman wanita aku bilang bibir akusensual sekali. Aku tidak mengerti bibir sensual itu bagaimana. Yang aku tahu aku tidak ambil pusinguntuk hal-hal seperti itu.Aku tidak diijinkan terlalu banyak keluar rumah oleh orang tua aku kecuali untuk keperluan les ataupunkursus. Aku orangnya supel dan tidak pilih-pilih dalam berteman. Mungkin hal ini yang (menurut akupribadi)menyebabkan banyak teman pria yang mendekati aku.
Sesudah melahirkan, aku tetap melanjutkan aktivitas senam aku. Dari sejak masa kuliah aku senangsenam. Aku tahu aku memiliki tubuh yang menarik, tidak kalah dengan yang masih muda dan belum menikah.Kulit aku putih bersih, sebab ibu aku mengajarkan bagaimana cara merawat diri.
Bila aku berjalan dengan suami aku, selalu saja pria melirik kearah aku. Suami aku pernah mengatakanbahwa dia merasa sangat beruntung memiliki aku. Aku juga merasa sangat beruntung memiliki suamiseperti dia.
Miko orangnya jujur dan sangat bertanggung jawab. Itu yang sangat aku sukai darinya. Aku tidak hanyamelihat dari fisik seseorang, tetapi lebih dari pribadinya.
Tetapi Kholis sendiri menurut aku sangatlah ganteng. Mungkin itu pula sebabnya, banyak teman wanitanyayang datang kerumah.
Katanya untuk belajar. Mereka biasa belajar di teras depan rumah kami. Kholis selain ganteng jugapintar menurut aku. Tidaklah sulit baginya untuk mencari wanita cantik yang mau dengannya.
Aku merasa aku ditinggalkan. Kholis tidak pernah mengajak aku untuk melakukan hubungan seks lagi. Diasekarang bila tidak belajar dikamar, lebih banyak menghabiskan waktunya dengan teman-teman wanitanya.Aku kesepian sekali dirumah. Untung masih ada anak aku yang paling kecil yang dapat menghibur.
Hingga suatu saat aku tidak dapat menahan diri lagi. Malam itu, saat Kholis masuk ke kamarnya setelahmenonton film, aku mengikutinya dari belakang.
Aku katakan ada yang perlu aku bicarakan. Anak aku sudah tidur saat itu. Dia duduk di tempat tidurnya.Aku bilang aku
bersedia melakukannya hanya aku tidak tahu apa yang harus aku perbuat.Dengan gesit dia membuka seluruh celananya dan kemudian berbaring.Dia katakan bahwa aku harus menjilati penisnya dari atas hingga bawah. Walaupun masih ragu-ragu, akulakukan seperti yang disuruh olehnya. Penisnya mendadak ‘hidup’ begitu lidah aku menyentuhnya.Kemudian aku disuruh membasahi seluruh permukaan penisnya dengan menggunakan lidah aku.
Dengan bantuan tangan aku, aku jilati semua bagian dari penisnya sebagaimana seorang anak kecilmenjilati es-krim. Tidak lama kemudian, aku disuruh memasukkan penisnya kedalam mulut aku. Akumelonjak kaget. Aku bilang, dia sendiri tidak memasukkan apa apa kedalam mulutnya saat melakukan oralseks kepada aku, kenapa aku harus dituntut melakukan hal yang lebih.Dia berkata bahwa itu disebabkan karena memang bentuk genital dari pria dan wanita berbeda. Jadi bukanmasalah apa-apa. Dia bilang bahwa memang oral seks yang dilakukan wanita terhadap pria menuntut wanitamemasukkan penis pria kedalam mulutnya. Sebenarnya aku juga sudah pernah baca dari majalah-majalahPenthouse miliknya, aku hanya berusaha menghindar sebab aku merasa hal ini sangatlah tidak higienis.
Karena khawatir aku tidak memperoleh apa yang aku inginkan, aku menuruti kemauannya. Kemudian akudisuruh melakukan gerakan naik dan turun sebagaimana bila sedang bercinta, hanya bedanya kali ini,penisnya berada di dalam mulut aku, bukan pada liang senggama aku.
Selama beberapa menit aku melakukan hal itu. Aku perlahan-lahan menyadari, bahwa oral seks tidaklahmenjijikkan seperti yang aku bayangkan. Dulu aku membayangkan akan mencium atau merasakan hal-hal yangtidak enak. Sebenarnya hampir tidak terasa apa-apa. Hanya cairan yang keluar dari penisnya terasasedikit asin. Masalah bau, seperti bau yang umumnya keluar saat pria dan wanita berhubungan seks.
Tangannya mendorong kepala aku untuk naik turun semakin cepat. Aku dengar nafasnya semakin cepat, dangerakan tangannya menyebabkan aku bergerak semakin cepat juga. Kemudian menggeram pelan, aku tahubahwa dia akan klimaks, aku berusaha mengeluarkan alatnya dari mulut aku, tetapi tangannya menekandengan keras. Aku panik.
Tidak lama mulut aku merasakan adanya cairan
hangat, karena takut muntah, aku telan saja dengan cepatsemuanya, jadi tidak terasa apa-apa.Saat dia sudah tenang, dia kemudian melepaskan tangannya dari kepala aku. Aku sebenarnya kesal karenaaku merasa dipaksa. Tetapi aku diam saja. Aku takut kalau dia marah, semua usaha aku menjadi sia-siasaja.
Aku bangkit dari tempat tidur untuk pergi berkumur. Dia bilang bahwa aku memang berbakat. Berbakatneneknya, kalau dia main paksa lagi aku harus hajar dia.
Sesudah nafasnya menjadi tenang, dia melakukan apa yang sudah sangat aku tunggu-tunggu. Dia melakukanoral seks kepada aku hampir 45 menit lebih. Aduh nikmat sekali. Aku orgasme berulang-ulang. Kemudiankami mengakhirinya dengan bercinta secara ganas.
Sejak saat itu, oral seks merupakan hal yang harus aku lakukan kepadanya terlebih dahulu sebelum diamelakukan apa-apa terhadap aku. Aku mulai khawatir apakah menelan sperma tidak memberi efek sampingapa-apa kepada aku.
Dia bilang tidak, malah menyehatkan. Karena sperma pada dasarnya protein. Aku percaya bahwa tidak adaefek samping, tetapi aku tidak percaya bagian yang ‘menyehatkan’. Hanya aku jadi tidak ambil pusinglagi.
Tidak lama berselang, sekali waktu dia pulang kerumah dengan membawa kado. Katanya untuk aku. Akutanya apa isinya. Baju katanya. Aku gembira bercampur heran bahwa perhatiannya menjadi begitu besarkepada aku.
Saat aku buka, aku terkejut melihat bahwa ini seperti pakaian dalam yang sering digunakan oleh wanitabila dipotret di majalah Penthouse. Aku tidak tahu apa namanya, tapi aku tidak bisa membayangkan untukmemakainya.
Dia tertawa melihat aku kebingungan. Aku tanyakan langsung kepadanya sebenarnya apa sih maunya. Diabilang bahwa aku akan terlihat sangat cantik dengan itu. Aku bilang “No way”. Aku tidak mau dilihatsiapapun menggunakan itu. Dia bilang bahwa itu sekarang menjadi ’seragam’ aku setiap aku akan bercintadengannya.
Karena aku pikir toh hanya dia yang melihat, aku mengalah. Memang benar, saat aku memakainya, akuterlihat sangat seksi. Aku bahkan juga merasa sangat seksi. Aku menggunakannya di dalam, dimana adastockingnya, sehingga aku menggunakan pakaian jeans
di luar selama aku melakukan aktivitas dirumahseperti biasa. Efeknya sungguh di luar dugaan aku. Aku menjadi, apa itu istilahnya, horny sekali.Aku sudah tidak tahan menunggu waktunya tiba. Dirinya juga demikian tampaknya. Malam itu saat akumelucuti pakaian aku satu persatu, dia memandangi seluruh tubuh aku dengan sorot mata yang belumpernah aku lihat sebelumnya. Kami bercinta bagaikan tidak ada lagi hari esok.
Sejak saat itu, aku lebih sering lagi dibelikan pakaian dalam yang seksi olehnya. Aku tidak tahu diamendapatkan uang darimana, yang aku tahu semua pakaian ini bukanlah barang yang murah. Lama-kelamaanaku mulai khawatir untuk menyimpan pakaian ini dilemari kami berdua (aku dan Miko) sebab jumlahnyasudah termasuk banyak.
Karenanya, pakaian ini aku taruh di dalam lemari Kholis. Dia tidak keberatan selama aku bukanmembuangnya. Katanya, dengan pakaian itu kecantikan aku bagai bidadari turun dari langit.
Pakaian itu ada yang berwarna hitam, putih maupun merah muda. Tetapi yang paling digemari olehnyaadalah yang berwarna hitam. Katanya sangat kontras warnanya dengan warna kulit aku sehingga lebihmembangkitkan selera.
Aku mulai menikmati hal-hal yang diajarkan oleh Kholis kepada aku. Aku merasakan semua bagaikanpelajaran seks yang sangat berharga. Ingin aku menunjukkan apa yang telah aku ketahui kepada suamiaku. Sebab pada dasarnya, dialah pria yang aku cintai. Tetapi aku takut bila dia beranggapan lain dankemudian mencium perbuatan aku dan Kholis.
Aku tidak ingin rumah tangga kami hancur. Tetapi sebaliknya, aku sudah tidak dapat lagi meninggalkantingkat pengetahuan seks yang sudah aku capai sekarang ini.
Suatu ketika, Kholis pulang dengan membawa teman prianya. Temannya ini tidak seganteng dirinya, tetapisangat macho. Pada mukanya masih tersisa bulu-bulu bekas cukuran sehingga wajahnya sedikit terlihatkeras dan urakan. Kholis memperkenalkan temannya kepada aku yang ternyata bernama Bari.
Kami ngobrol panjang lebar. Bari sangat luas pengetahuannya. Aku diajak bicara tentang politik hinggamusik. Menurut penuturannya Bari memiliki band yang sering main dipub. Ini dilakukannya sebagai hobbyserta untuk menambah
uang saku.Aku mulai menganggap Bari sebagai teman. Bari semakin sering datang kerumah. Anehnya, kedatangan Bariselalu bertepatan dengan saat dimana Miko sedang tidak ada dirumah. Suatu ketika aku menemukan merekaduduk diruang tamu sambil meminum minuman yang tampaknya adalah minuman keras. Aku menghampiri merekahendak menghardik agar menjaga kelakuannya.Ketika aku dekati ternyata mereka hanya minum anggur. Mereka lantas menawarkan aku untuk mencicipinya.Sebenarnya aku menolak. Tetapi mereka memaksa karena anggur ini lain dari yang lain. Akhirnya aku cobawalaupun sedikit. Benar, aku hanya minum sedikit. Tetapi tidak lama aku mulai merasa mengantuk. Selainrasa kantuk, aku merasa sangat seksi.
Karena aku mulai tidak kuat untuk membuka mata, Kholis lantas menyarankan agar aku pergi tidur saja.Aku menurut. Kholis lalu menggendong aku ke kamar tidur. Aku heran kenapa aku tidak merasa maludigendong oleh Kholis dihadapan Bari. Padahal Bari sudah tahu bahwa aku sudah bersuami. Aku tampaknyatidak dapat berpikir dengan benar lagi.
Kata Kholis, kamar aku terlalu jauh, padahal aku berat, jadi dia membawa aku ke kamarnya. Aku menolak,tetapi dia tetap membawa aku ke kamarnya. Aku ingin melawan tetapi badan rasanya lemas semua.Sesampainya dikamar, Kholis mulai melucuti pakaian aku satu persatu. Aku mencoba menahan, karena akutidak mengerti apa tujuannya. Karena aku tidak dalam kondisi sadar sepenuhnya, perlawanan aku tidakmembawa hasil apa apa.
Kini aku berada diatas tempat tidur dengan keadaan telanjang. Kholis mulai membuka pakaiannya. Akumulai merasa bergairah. Begitu dirinya telanjang, lidahnya mulai bermain-main didaerah selangkanganaku. Aku memang tidak dapat bertahan lama bila dia melakukan oral seks terhadap aku. Aku keluar hanyadalam beberapa saat. Tetapi lidahnya tidak kunjung berhenti. Tangannya mengusapi payudara aku.Kemudian mulutnya beranjak menikmati payudara aku.
Kini kami melakukannya dalam ‘missionary position’. Begitulah istilahnya kalau aku tidak salah ingatpernah tertulis dimajalah-majalah itu. Ah, nikmat sekali. Aku hampir keluar kembali. Tetapi ia malahmenghentikan permainan. Sebelum aku sempat mengeluarkan sepatah katapun, tubuh aku sudah dibalikolehnya. Tubuh aku diangkat
sedemikian rupa sehingga kini aku bertumpu pada keempat kaki dan tangandalam posisi seakan hendak merangkak.Sebenarnya aku ingin tiduran saja, aku merasa tidak kuat untuk menopang seluruh badan aku. Tetapisetiap kali aku hendak merebahkan diri, ia selalu mengangkat tubuh aku. Akhirnya walaupun dengan susahpayah, aku berusaha mengikuti kemauannya untuk tetap bangkit.
Kemudian dia memasukkan penisnya ke dalam liang kewanitaan aku. Tangannya memegang erat pinggang aku,lalu kemudian mulai menggoyangkan pinggangnya. Mm, permainan dimulai kembali rupanya.
Kembali kenikmatan membuai diri aku. Tanpa aku sadari, kali ini, setiap kali dia menekan tubuhnyakedepan, aku mendorong tubuh aku kebelakang. Penisnya terasa menghunjam-hunjam kedalam tubuh aku tanpaampun yang mana semakin menyebabkan aku lupa diri.Aku keluar untuk pertama kalinya, dan rasanya tidak terkira. Tetapi aku tidak memiliki maksudsedikitpun untuk menghentikan permainan. Aku masih ingin menggali kenikmatan demi kenikmatan yangdapat diberikan olehnya kepada aku. Kholis juga mengerti akan hal itu. Dia mengatur irama permainanagar bisa berlangsung lama tampaknya.
Sesekali tubuhnya dibungkukkannya kedepan sehingga tangannya dapat meraih payudara aku dari belakang.Salah satu tangannya melingkar pada perut aku, sementara tangan yang lain meremasi payudara aku. Saataku menoleh kebelakang, bibirnya sudah siap menunggu. Tanpa basa-basi bibir aku dilumat oleh dirinya.
Aku hampir mencapai orgasme aku yang kedua saat dia menghentikan permainan. Aku bilang ada apa, tetapidia langsung menuju ke kamar mandi.
Aku merasa sedikit kecewa lalu merebahkan diri aku ditempat tidur. Jari tangan aku aku selipkandibawah tubuh aku dan melakukan tugasnya dengan baik diantara selangkangan aku. Aku tidak ingin’mesin’aku keburu dingin karena kelamaan menunggu Kholis.
Tiba-tiba tubuh aku diangkat kembali. Tangannya dengan kasar menepis tangan aku. Iapun dengan langsungmenghunjamkan penisnya kedalam tubuh aku. Ah, kenapa jadi kasar begini. Belum sempat aku menolehkebelakang, ia sudah menarik rambut aku sehingga tubuh aku terangkat kebelakang sehingga kini akuberdiri pada lutut aku diatas tempat tidur.
Rambut aku dijambak kebelakang sementara pundaknya menahan punggung aku sehingga
kepala aku menengadahkeatas. Kepalanya disorongkan kedepan untuk mulai menikmati payudara aku.Dari mulut aku keluar erangan pelan memintanya untuk melepaskan rambut aku. Tampaknya aku tidak dapatmelakukan apa-apa walaupun aku memaksa. Malahan aku mulai merasa sangat seksi dengan posisi sepertiini.
Semua ini dilakukannya tanpa berhenti menghunjamkan dirinya kedalam tubuh aku. Aku merasakan bahwapenisnya lebih besar sekarang. Apakah ia meminum semacam obat saat dikamar mandi? Ah, aku tidakpeduli, sebab aku merasakan kenikmatan yang teramat sangat.
Yang membuat aku terkejut ketika tiba-tiba dua buah tangan memegangi tangan aku dari depan. Apa apaanini? Aku mulai mencoba meronta dengan sisa tenaga yang ada pada tubuh aku. Kemudian tangan yangmenjambak aku melepaskan pegangannya. Kini aku dapat melihat bahwa Kholis berdiri diatas kedualututnya diatas tempat tidur dihadapan aku.
Jadi, yang saat ini menikmati aku adalah… Aku menoleh kebelakang. Bari! Bari tanpa membuang kesempatanmelumat bibir aku. Aku membuang muka, aku marah sekali, aku merasa dibodohi. Aku melawan dengansungguh-sungguh kali ini.
Aku mencoba bangun dari tempat tidur. Tetapi Bari menahan aku. Tangannya mencengkeram pinggang aku danmenahan aku untuk berdiri. Sementara itu Kholis memegangi kedua belah tangan aku. Aku sudah inginmenangis saja.
Aku merasa diperalat. Ya, aku hanya menjadi alat bagi mereka untuk memuaskan nafsu saja. Sekilasteringat dibenak aku wajah suami dan anak aku. Tetapi kini semua sudah terlambat. Aku sudah semakinterjerumus.
Kholis bergerak mendekat hingga tubuhnya menekan aku dari depan sementara Bari menekan aku daribelakang. Dia mulai melumat bibir aku. Aku tidak membalas ciumannya. Tetapi ini tidak membuatnyaberhenti menikmati bibir aku. Lidahnya memaksa masuk kedalam mulut aku. Tangan aku dilingkarkannyapada pinggangnya, sementara Bari memeluk kami bertiga.
Aku mulai merasakan sesak napas terhimpit tubuh mereka. Tampaknya ini yang diinginkan mereka, akubagaikan seekor pelanduk di antara dua gajah. Perlahan-lahan kenikmatan yang tidak terlukiskanmenjalar disekujur tubuh aku.
Perasaan tidak berdaya saat bermain seks ternyata mengakibatkan aku melambung di luar batas imajinasiaku sebelumnya.
Aku keluar dengan deras dan tanpa henti. Orgasme aku datang dengan beruntun.Tetapi Kholis tidak puas dengan posisi ini. Tidak lama aku kembali pada ‘dog style position’. Kholismenyorongkan penisnya kebibir aku. Aku tidak mau membuka mulut. Tetapi Bari menarik rambut aku daribelakang dengan keras. Mulut aku terbuka mengaduh. Kholis memanfaatkan kesempatan ini untuk memaksaaku mengulum penisnya.
Kemudian mereka mulai menyerang tubuh aku dari dua arah. Dorongan dari arah yang satu akan menyebabkanpenis pada tubuh mereka yang berada diarah lainnya semakin menghunjam. Aku hampir tersedak. Kholisyang tampaknya mengerti kesulitan aku mengalah dan hanya diam saja. Bari yang mengatur segala gerakan.
Tidak lama kemudian mereka keluar. Sesudah itu mereka berganti tempat. Permainan dilanjutkan. Akusendiri sudah tidak dapat menghitung berapa banyak mengalami orgasme. Ketika mereka berhenti, akumerasa sangat lelah. Walupun dengan terhuyung-huyung, aku bangkit dari tempat tidur, mengenakanpakaian aku seadanya dan pergi ke kamar aku.
Di kamar aku masuk ke dalam kamar mandi aku. Di sana aku mandi air panas sambil mengangis. Aku tidaktahu aku sudah terjerumus kedalam apa kini. Yang membuat aku benci kepada diri aku, walaupun akumerasa sedih, kesal, marah bercampur menjadi satu, namun setiap aku teringat kejadian itu, aku merasabasah pada selangkangan aku.
Malam itu, saat aku menyiapkan makan malam, Kholis tidak berbicara sepatah katapun. Bari sudah pulang.Aku juga tidak mau membicarakannya. Kami makan sambil berdiam diri.
Sejak saat itu, Bari tidak pernah datang lagi. Aku sebenarnya malas bicara kepada Kholis. Aku inginmenunjukkan kepadanya bahwa aku tidak suka dengan caranya menjebak aku. Tetapi bila ada suami aku akumemaksakan diri bertindak biasa. Aku takut suami aku curiga dan bertanya ada apa antara aku danKholis.
Hingga pada suatu kesempatan, Kholis berbicara bahwa dia minta maaf dan sangat menyesali perbuatannya.Dikatakannya bahwa ‘threesome’ adalah salah satu imajinasinya selama ini. Aku mengatakan kenapa diatidak melakukannya dengan pelacur. Kenapa harus menjebak aku. Dia bilang bahwa dia
ingin melakukannyadengan ’someone special’.Aku tidak tahu harus ngomong apa. Hampir dua bulan aku melakukan mogok seks. Aku tidak pedulikepadanya. Aku membalas perbuatannya seperti saat aku pertama kali dipaksa untuk melakukan oral sekskepadanya.
Selama dua bulan, ada saja yang diperbuatnya untuk menyenangkan aku. Hingga suatu waktu dia membawamakanan untuk makan malam. Aku tidak tahu apa yang ada dipikirannya. Hanya pada saat aku keluar,diatas meja sudah ada lilin. Saat aku duduk, dia mematikan sebahagian lampu sehingga ruangan menjadisetengah gelap.
Itu adalah ‘candle light dinner’ aku yang pertama seumur hidup. Suami aku tidak pernah cukup romantisuntuk melakukan ini dengan aku. Malam itu dia kembali minta maaf dan benar-benar mengajak akuberbicara dengan sungguh-sungguh. Aku tidak tahu harus bagaimana.
Aku merasa aku tidak akan pernah memaafkannya atas penipuannya kepada aku. Hanya saja malam itu begituindah sehingga aku pasrah ketika dia mengangkat aku ke kamar tidurnya..