aku sudah menikah selama 1 tahun ini belum mempunyai momongan, istriku bernama Hanik usianya 25 tahundengan tubuh seksinya tingginya 169 cm payudaranya juga agak besar membuat aku selalu sayang setiapharinya apalagi kalau istriku sedang senyum terlihat lesung pipinya membikin manis saja.
Sedangkan aku bernama Ara, umurku lebih tua dari dia yaitu 5 tahun aku punya hobi bermain golf jadibadanku agak hitam disamping itu aku juga punya hobi renang, istriku yang bekerja di perusahaannasional di Jakarta dengan karir yang baik sedang kan aku berwiraswasta sebgai kontraktor bangunan.secara ekonomi dapat dikatakan kami berkecukupan, apalagi kami tidak ada tanggungan, baik saudaramaupun orangtua. Mungkin itulah yang menyebabkan kami hobi “dugem” setiap malam minggu sekedar untukmelepas lelah pikiran dan kejenuhan hidup di Jakarta.
Namun di malam minggu itu ada sesuatu yang lain yang mengubah hidup kami. Di malam itu, sengaja atautidak, untuk pertama kalinya istriku berselingkuh di depan mataku. Dan aku membiarkannya. Begini awalceritanya.
“Ra, ayo dong.. Kok dandannya lama amat?!” Hanik, istriku, berteriak dari lantai bawah rumah kami.Aku yang memang sedang mematut diri di depan kaca tersenyum mendengarnya, lalu membalas.
“Iya, sabar sayang, sebentar lagi!”5 menit kemudian aku turun dan mendapatinya sedang cemberut di sofa ruang tengah kami. Hanik tampaksangat “cute” dengan terusan tipis berdada agak terlalu terbuka berwarna merah marun, sedikit di ataslutut dan tanpa lengan.
Sepatu hak 7 cm dengan warna senada menambah keserasian dan keseksiannya. Dengan polesan make-upsederhana, ia tampak manis. Sepertinya ia tidak mengenakan bra.
“Let’s go, babe.. Senyum dong. Kan mau seneng-seneng?” demikian aku membujuknya sambil kugamitlengannya yang mulus dan halus.“Hh.. BT nih nungguin kamu! Cium dulu, kalo nggak aku ngambek..!” Hanik memonyongkan bibirnya lucu.Aku tersenyum, dan kucium pipinya lembut.
“Cup! Tuh, udah dicium. Jangan ngambek lagi dong. Yuk, kita berangkat”. Sedikit kutarik lagilengannya.“Hei.. Di bibir. Masa di pipi? Dasar deh, nggak romantis!” Hanik makin cemberut dan membuang
muka,pura-pura ngambek.Maka kupegang dagunya, dan kutolehkan wajahnya ke wajahku, lalu kukecup bibirnya yang tipis itu. Takdinyana, Hanik melakukan “french kiss” yang membuat penisku agak mengeras.“Hihihi.. Kok jadi sesak gitu, celananya? Payah deh, gitu aja napsu”. Hanik cekikikan sambil tangannyamengelus ringan depan celanaku. Penisku jadi makin keras. Tapi cepat kutampik hal itu karena memangkita sudah harus berangkat.
Jam sudah menunjukkan pk. 11:30 malam.“Namanya juga lelaki.. Hehe. Yuk, ah. Udah malem nih, nggak enak nanti ditungguin teman-teman”. Akumenggamitnya sekali lagi dan kali ini Hanik menurut. Berangkat juga kami akhirnya.
Setibanya kami di sebuah Nite Club berlantai dua di bilangan Kuningan, waktu telah menunjukkan lewattengah malam. Langsung saja kami menuju lantai 2 yang menawarkan musik bernuansa pop-jazz yang ringandan mudah dinikmati.
Dari salah satu pojokan, seorang sahabat Hanik, Poppy, melambaikan tangannya memanggil kami danbereriak agak keras, berusaha mengatasi suara hingar-bingar band yang sedang beraksi.
“Yuhuu!! Sini, sini!! Ya amplop.. Malem banget sih kalian?? Kita-kita udah pada mau pulang nih!” Poppymeledek kami sambil pura-pura menenteng tasnya dan berjalan pergi.“Kalau jam segini udah mau pulang, kenapa loe nggak nonton bioskop aja, Neng? Ati-ati ya di jalan..”demikian sergah Hanik. Aku cengar-cengir saja memperhatikan mereka.
Kulihat “gank” kami yang biasa sudah kumpul semua. Pertama ada Poppy dan pacarnya (seorang keturunanChinese yang cukup ganteng bernama Benny).cerita sex dewasa
Mereka masih menunggu restu orang tua untuk menikah karena, maklum, berbeda suku/keturunan. Poppyadalah seorang gadis Sunda yang entah mengapa mirip keturunan indo.
Lalu yang sedang menyalakan cerutu kesukaannya adalah sahabat kentalku Reno dan istrinya yang seorangmodel, Carol, yang malam itu.. Hmm.. Luar biasa dengan rok mini dari bahan kulit warna coklat tua,yang memperlihatkan hampir seluruh paha mulusnya, dipadukan dengan blouse ketat berlengan 3/4 warnaputih dan cukup tipis. filmbokepjepang.sex Ditambah dengan sepatu hak tingginya membuatku menelan ludah.“Hi, guys. Sorry kemaleman. Abis gue dandannya lama sih. Takut Carol nggak naksir lagi,
nanti. Anyway,Ren, bisa teler gue nyium bau cerutu loe, jeg!”Aku ngomong sekenanya sambil tertawa. Carol senyam-senyum (GR kali) dan Reno pura-pura pingsan sambilmemeletkan lidahnya, sambil jari tengahnya diacungkan ke arahku.
“Emang nih, genit deh Si Ara.” Hanik berkata seakan setuju dengan ekspresi Reno sambil mencibir kearahku dan tangan kirinya menjewer telinga kananku keras-keras. Aaww!
Kulihat lagi duduk-duduk santai di sebelah Poppy, sambil merokok, jelalatan dengan jakun yang turun-naik karena memolototi makhluk-makhluk feminin yang berpenampilan “minimalis” alias 2/3 telanjang, duabujang lapuk kawan-kawanku sejak SMA, Gary dan Eddy. Mereka tidak pernah membawa pasangan kalau lagidi Club.
“Ngapain kita bawa makanan kalau mau ke buffet?” demikian celetuk Eddy suatu waktu yang lalu saatkutanyakan alasannya. Benar juga, pikirku waktu itu. Hehehe.
“Jangan sampai gitu dong, prens.. Nanti bajunya pada lepas semua!” sambil terbahak Benny mendorongGary agak keras sampai-sampai Eddy yang duduk disebelahnya ikut terdorong. Mata Benny yang agak sipitsampai tinggal segaris.. Eh, dua garis deh.
“Sial, loe, Ben. Minuman gue ampir tumpah! Gue guyur loe, ye!” Eddy mencak-mencak sambil berlagak maumenyiram Benny dengan segelas XO nya yang baru sedikit dicicipi.
“Sini, guyur ke dalam mulut gue. Hehehe.” Benny mangap-mangap persis ikan koki. Kocak sekali
wajahnya.Hanik dan Poppy sampai tertawa keras sekali. Gary balas mendorong Benny sambil menjitaknya pelan.
Begitulah, kami berdelapan memang sangat akrab satu dengan yang lainnya, jadi memang seru kalau sudahngumpul semua begini. Rata-rata sudah sekitar 5-10 tahun kami berteman.
Ada yang dari SMA seperti aku, Gary dan Eddy, ada yang dari kuliah dan ada yang dari teman sekantor,seperti Poppy dan Hanik, dan Reno & Eddy. Dari pertemanan seperti itulah kami bertemu, merasa sangatcocok satu dengan yang lainnya, dan lalu bersahabat seperti sekarang.
“Gini, gini..” Gary tiba-tiba angkat bicara dengan logat betawinya yang khas.
“Gue ade usul, dijamin seru. Tapi kagak ada yang boleh marah atawa tersinggung. Gimane, broer andsus?” Teman
kita yang satu ini memang segudang idenya. Ada yang waras tapi lebih banyak yang aneh binajaib alias norak.“Usul ape loe, Bang? Jangan kayak nyang kemaren ye.. Bikin gue malu abis. Sompret loe!” Eddy nggak maukalah betawi.
Beberapa minggu yang lalu memang Gary mengajak main “truth or dare” yang mengakibatkan Eddy larikeliling lapangan parkir salah satu restoran di bilangan Kemang dengan hanya bercelana dalam.
Kakinya yang kurus dan tanpa bulu itu benar-benar pas buat diteriaki oleh para pengunjung yang lain,“Wow, seksi bener nih.. Tapi kok jenggotan ya??” Hobi temanku yang satu ini memang memelihara jenggotsejak SMA, dan cukup lebat pula.
“Diem dulu loe. Lagian ini buat para cewek-cewek. Loe kan kakinya doang yang wanita, sisanya waria..”sambaran maut Gary yang demikian membuat Eddy mati kutu.
“Jadi..” lanjut Gary, “Setuju nggak?”
Kami saling berpandangan. Aku sendiri agak was-was kalau Gary yang memberi usul, karena biasanyadiperlukan keberanian extra untuk “bermain” dengannya.
“Apa dulu idenya?” Hanik dan Poppy bicara hampir bersamaan. Sedangkan Carol malah cuek, asikmengepulkan asap berbentuk bulatan-bulatan dari mulutnya. Mulai suka bercerutu ria juga, dia ternyata.
Reno juga agak cuek sambil memeluk pinggang istrinya tersebut dengan mesra sambil menciumi tengkukCarol yang jenjang. Sialan, pikirku. Si Reno hoki bener bisa dapet bini kayak bidadari begitu.
Aku tahu Hanik juga cantik, tapi yah, rumput tetangga memang selalu terlihat lebih hijau!“Loe pade lihat itu segerombolan cowok-cowok yang di meja seberang?” Gary menyorongkan dagunya ke arahyang dimaksud.
“Yang dari tadi gue perhatiin pada jelalatan ngeliatin penyanyi cewek yang pantatnya bohai itu.. Lihatkan?” lanjutnya antusias.
“Oh itu. Mau ngapain, Gar? Loe mau suruh bini gue ke sono, terus nabokin satu-satu? Hehehe..” Si Bennynyerocos nggak jelas. Apa dia mulai mabok? Padahal cuma minum ice lemon tea doang.
“Loe juga.. Diem dulu dong, broer.” Gary mulai agak kesal.
“Gue lihat mereka udah pada horny semua gara-gara ngeliatin pantat cewek
penyanyi itu. Tuh, lihatsampe mau megang segala. Ck ck ck..”Memang kulihat mereka duduk sangat dekat dengan panggung, jadi mungkin saja.
“Let’s play a game. I call it, ‘Seduce or be seduced’ game.” Wah, mulai coro Inggris, Si Gary. Gawatnih, pikirku.
“You go there, pick one or two or more guys, whatever, and then dance with him. Try to seduce himwhile dancing. If we see and decide that you’re the one who got seduced, then you loose and you mustbuy all of us here a round of drinks.” Waduh bagus juga Inggrisnya bocah ini ternyata, lho.Cerita Sex Dewasa
“Nyang ber-alkohol, ye!” Yah, jadi betawi lagi dia. Sambil ngomong gitu, dia melirik ke arah Bennyyang masih asik dengan ice lemon tea nya sambil nyengir jahat.
“Reseh loe, kunyuk!” Merasa disindir, Benny nyolot.
“Gue lagi mau menjauhi minuman keras nih. Supaya “itu” gue bisa lebih keras. Huahahaha!”Kami semua sampai kaget denger kerasnya tawa Benny.
Orang satu ini memang dulunya jagoan minum, tapi belakangan, entah mengapa kegemarannya itu hilangtiba-tiba. Mungkin mau mengambil hati orang tua Poppy.
“Udah keras banget kok, Yang..” Poppy menggelendot manja di bahu Benny sambil memberikan ekspresihorny.
“Berasaa banget..” katanya lagi. Ya ampun..
“Eh, Gar.. Loe mau jadiin bini gue perek, apa?” kataku sedikit ketus. Sebenarnya aku deg-degan jugakalau-kalau Hanik tertarik sama ide gila ini.
“Kalau bini gue digrepe-grepe orang, gue keberatan nih.” kataku lagi. Sebenarnya aku sengaja supayaHanik makin tertantang. Kukedipkan mataku ke arah Gary, dan langsung dia paham. Dihisapnya rokoknyadalam-dalam tanda mengerti akan maksudku.
“Tenang, Ra. This is just a game. Belum tentu juga ada yang mau sama bini loe.” tandas Gary.That’s done it. Mata Hanik langsung melotot ke arah Gary dan berdiri.
“Eh, denger ya, Bang betawi.. Lelaki yang nggak suka sama gue pastilah hombreng atau buta atau yangmasih bayi.
Ya nggak, Pop? Rol, Carol.. Jangan nyerutu
doang dong dikau.” Hanik menyerang membabi-buta. Terciumbau alcohol dari mulut istriku.. Hmm pasti seru nih. Hanik akan sangat nekat kalau sudah fly.“Iya nih, Si Abang. Tega nian kau berkata demikian kepada kawanku yang bohay ini..” Poppy mulai telerjuga kayaknya.
“Carol.. Say something, sexy..” sambil ngomong gitu Poppy mengelus-elus paha kiri Carol yangterpampang mulus diseberangnya. Darahku berdesir melihatnya.
“Wah, mulai ada ‘live show’ nih. Asiikk..” Eddy tiba-tiba nimbrung sambil melihat ke arah Poppy danCarol. Padahal sepertinya dia tadi lagi asik ngobrol sama seorang cewek abg yang duduk di meja sebelahkami.
“Iihh, Poppy.. Ntar gue basah nih loe elus-elus gitu..” kata Carol sambil menjilat bibir sexynyadengan gaya horny yang dibuat-buat. Gila, pikirku. Bisa ngaceng berat nih gue.
“Gue rasa semua cowok di sini bakalan horny sama Hanik, tapi apakah Haniknya berani?? Hmm?? Beraninggak, sayang?” Yah, Poppy malah nambah manas-manasin Hanik.
Hanik memandang sebentar ke arah Poppy yang langsung asik lagi dengan cerutu dan ciuman-ciuman kecilsuaminya di tengkuk dan lehernya. Tanpa berkata apapun, berjalanlah dia menghampiri meja seberang yangpenuh cowok-cowok horny. Ada 6 orang jumlahnya.
This is one bad combination.. Satu cewek cantik nan seksi setengah mabuk yang merasa ditantang, dansejumlah cowok-cowok keren yang sudah sangat horny. Very bad.
Setiba di meja seberang, Hanik langsung pasang aksi. Aku dan teman-temanku memperhatikannya dengansedikit tegang. Mula-mula kulihat dia berbicara dengan salah seorang dari mereka sambil bergaya agakgenit namun tetap anggun.
Tak berapa lama kemudian, turunlah mereka ke lantai dansa sambil bergandengan tangan. Lelaki ituberpostur sedikit lebih pendek dariku, tapi sangat atletis. I think he’s a gym rat. Kekar sekali,mungkin ada keturunan Arabnya.
“Damn, beneran Si Hanik. Are you OK, buddy?” Reno bertanya setengah berbisik kepadaku.“Fine. Gue mau lihat ini arahnya kemana. Tenang aja dulu, man.” Ujarku ke Reno.
“Wah, mulai ngegrepe tuh orang.” Tangan lelaki itu kuperhatikan mulai mengelus lengan atas istrikuyang terbuka. Terus
dielus-elusnya, lalu mulai turun ke pinggang dan berhenti di sana.Saat dipegang pinggangnya, Hanik berjoget dengan seksi sambil mengangkat kedua lengannya sambilmeliuk-liukan pinggulnya mengikuti irama musik pop-jazz. Liukan pinggulnya yang seksi, ditambah denganekspresi wajahnya, sungguh dapat membuat lelaki manapun terangsang. Lalu wajahnya sedikit didekatkanke wajah Si lelaki sambil tersenyum kecil.
Jemari kirinya mengelus wajah lelaki itu yang tampak macho dengan brewok tipisnya. Diperlakukandemikian, Si lelaki mulai berani, lalu tangan kanannya bergerak pelan ke arah pantat istriku yangpadat seksi itu. Mulai dielusnya pelan pantat istriku, dan air mukanya sedikit berubah karenadidapatinya istriku memakai G-string.
Kulihat ia berbisik sesuatu kepada istriku, lalu istriku tertawa menengadah sambil tangannya perlahanturun merangkul leher lelaki tersebut. Terlihat begitu mesranya, sehingga bagi orang-orang yang tidaktahu pasti mengira mereka adalah pasangan yang sedang jatuh cinta.
Istriku lalu balas berbisik kepadanya, dan.. Hei! Lelaki itu mendekap pantat istriku dengan kuatsehingga dari pinggang ke bawah tubuh mereka menempel erat.
Keduanya lalu bergoyang erotis sambil meliuk-liukan pinggul mereka. Hanik, istriku yang cantik, tampaksemakin seksi dengan gerakan-gerakan itu. Kulihat semua teman-temanku menelan ludah, baik yang priamaupun yang wanita. Termasuk Carol, yang sudah hilang konsentrasi pada cerutunya itu.“Gila, gue jadi horny ngeliat bini lu sama tuh cowok.” begitu celetuk Poppy. Kuperhatikan wajahnyamemerah dan dadanya naik turun. Mungkin benar, napsunya naik. Kuakui, aku pun demikian.“Iya nih. Hebat! Gue akuin deh bini lu, broer!” jakun Gary naik-turun.
Aku tersenyum saja sambil pura-pura tidak begitu peduli dan menyalakan rokokku. Entah yang keberapabatang.
Gerakan yang memutar itu kemudian berganti. Hanik dengan antusias tampak menggosok-gosokkanselangkangannya ke selangkangan lelaki itu, naik-turun, sambil merangkul erat lehernya. Sang lelakitak mau kalah, mulai menciumi leher mulus istriku perlahan dari atas sampai ke dekat belahan dadanyayang montok, dan sebaliknya.
Begitu terus beberapa saat. Jelas terlihat dari wajah mereka bahwa birahi keduanya sudah memuncak.Tangan kanan Hanik terlihat turun ke pantat Si lelaki dan meremas-remasnya
kuat. Begitu pula tanganlelaki itu menyengkram erat kedua bongkah padat pantat istriku yang masih bergerak naik turun,perlahan namun pasti.Makin lama kulihat gerakan Hanik makin kuat dan sedikit dipercepat. Wajahnya pun berubah jadi lebihliar dan agak memerah. Dadanya yang padat membusung makin dibusungkan dengan tengadahnya kepalanya kebelakang.
Remasan pada pantat lelaki itu makin kuat dan sekarang ia menghisap jari tengah kirinya sendiri. Hanikbergerak makin cepat, makin mantap.. Kepalanya semakin jauh terlempar ke belakang.. Hisapan padajarinya semakin kuat
Cengkraman pada pantatnya semakin menjadi-jadi.. Dan.. Tiba-tiba pinggulnya berhenti bergerak naik-turun. Terlihat pantat dan selangkangannya berkedutan diatas selangkangan lelaki itu, sambil bibirnyadengan liar mengulum bibir lelaki tersebut yang terlihat agak shock dengan itu semua.
Lalu dengan perlahan cengkraman mereka mengendur, namun masih berciuman panjang dan mesra.Hanik, istriku yang sangat kucintai, milikku seorang, mencapai orgasme dengan lelaki lain di lantaidansa sebuah Nite Club dengan disaksikan oleh setidaknya 12 orang.
Lima di meja seberang, dan tujuh di meja kami. Hatiku terasa sangat kacau, antara kaget, bingung dannapsu bercampur menjadi satu.
Kuperhatikan Hanik berbisik lagi kepada lelaki itu, Si lelaki mengangguk, tersenyum, mencium pipinya.Istriku lalu kembali berjalan pelan ke arah kami.Cerita Sex Dewasa
Tanpa berkata apapun ia lalu duduk bersebrangan denganku tepat di samping Poppy, lalu meletakankepalanya di bahu gadis itu sambil menyender di sofa panjang tempat duduknya. Tak berapa lama, iatertidur.
Tak ada satupun dari teman-temanku yang berani memandangku, kecuali Carol yang memandangku dengandingin sekali namun menyelidik. Aku tidak tahu apa arti pandangannya itu.
Yang jelas, aku mencoba sekuat tenaga seakan tak tahu apa yang terjadi barusan, walaupun cukup jelasterlihat ada noda basah di gaun Hanik, tepat didepan selangkangannya.
“Pop, tolong dong bangunin Hanik. Kasihan dia kayaknya capek banget. Kita duluan ya!” begitu rokokkuselesai kuhisap, kuminta Poppy untuk membangunkan Hanik, memberinya minum segelas air putih dingin,dan aku menggandengnya pulang setelah say goodbye pada kawan-kawanku. Tak
sepatah katapun keluar darimulut istriku.“Are you OK, babe?” tanyaku pada Hanik, tanpa menoleh, dalam perjalanan pulang kami di dalam mobil.
Mobil ini adalah sebuah BMW seri 5 terbaru yang merupakan hasil kerja kerasku sendiri. This car is atestament to my success, and I’m so proud of it.
“No.” ujarnya lirih. Lho, ternyata ada air mata di kedua pipinya.
“Maafin aku, sayang.. Aku keterlaluan..” tangisnya mulai keras dan terisak-isak.
“That was very wrong, I was so drunk and I am so sorry it happened.” dengan terbata-bata istrikuberkata.
“It’s fine, babe. Aku sekarang hanya mau dengar dari kamu sendiri, dengan detail, apa yang terjaditadi di sana?” kupertegas suaraku.
“I want you to be honest with me, and I will forget it all”.
Hanik menunduk sambil masih terisak pelan. Diam seribu bahasa. Sampai akhirnya kami tiba di rumah.Kutekan klakson mobilku pendek-pendek dua kali, dan beberapa detik kemudian pembantu rumah tangga kamiterlihat tergopoh-gopoh keluar sambil masih mengantuk. Kulirik jam di mobilku. Pk 2:52 dini hari,nggak heran kalau dia ngantuk.
Setibanya di kamar tidur, kubuka pakaianku satu persatu, lalu masuk ke kamar mandi yang terletak didalam kamar. Hanik menyusul tak lama kemudian, pada saat aku sedang menyabuni tubuhku. Penisku terasamenegang melihat tubuh telanjang istriku sambil masih terbayang permainannya tadi di Club.
Aku terbayang betapa erotisnya mereka bergoyang dan betapa air maniku juga hampir menyembur tatkalaHanik mencapai orgasme. Hentakan dan kedutan pinggulnya yang liar saat dia mencapai puncak birahinyaterus menari-nari di kepalaku membuatku tak sadar mengelus sendiri penisku yang 22 cm sudah sangattegang.
Hanik terperangah melihat ulahku itu. Lalu dia mulai mengerti dan tersenyum penuh arti. Diamendekatiku dan melekatkan payudara montoknya ke punggungku.
“So, that was a turn-on for you, eh?” sambil berkata begitu tangannya mengusap pundakku, terus turunke lenganku dan bergerak ke arah selangkanganku.
Sampai di sana, tangannya mengambil alih kegiatan tanganku yang sedang
mengelus penisku turun naik.Merinding aku dibuatnya, pinggulku sedikit tersentak, dan napasku jadi tertahan.Kepala penisku yang keunguan dan sudah mengeluarkan “pre-cum”nya jadi semakin licin dan nikmat terasadengan adanya sabun yang dibalurkan istriku.
“Kalau digituin terus, aku bakalan keluar, sayang.” kataku setengah berbisik.
“Kamu seksi sekali tadi. Did you cum on the dance floor?”
“Ehmm.. What do you think?” Hanik terus mengocok pelan penisku. Kurasakan air maniku akan segeramenyembur. Aku yakin Hanik juga merasakannya.
“Sayang, kontol kamu rasanya udah gede banget dan anget. Are you cumming, baby?” Namun begitu Hanikmalah makin perlahan mengocoknya, dan genggamannya diperlonggar.
Jarinya tiba-tiba menekan pangkal penisku untuk menahan gelombang air mani yang akan segera meluap.Aku jadi blingsatan dibuatnya.
“Aduh, aku udah hampir sampai tuh, tadi.” Aku protes sambil mencoba mengocok sendiri penisku. Tapitanganku dipegangnya.
“Eit, kamu nggak boleh ngocok sendiri. Sabar dong, sayang. Let’s finish up and go to bed.” Sambilmengecup bibirku ringan, Hanik bergegas mandi dan setelah selesai mengeringkan rambut dan tubuhnya. Ialalu masuk ke dalam selimut dengan tubuh polos. Aku mengikutinya dengan semangat di sebelah kanannya.
Dengan lembut Hanik mengelus penisku yang sudah agak melemah di dalam selimut. Penisku tiba-tibabangkit kembali dan berdiri dengan tegar.
Hanik lalu mulai mengocok penisku lagi sambil menghisap dan menjilati puting kiriku. Cairan daripenisku sanaget nikmat dijadikan pelumas oleh istriku. Kurasakan juga kedua biji pelirku dielus dansedikit diremasnya. Benar-benar gelisah aku dibuatnya.
“Aku bilang sama Adam bahwa dia ganteng, dan aku pingin joget sama dia.” Tanpa ba-bi-bu Hanik mulaibercerita. Ternyata lelaki itu bernama Adam.
“Dia OK aja, lalu kugandeng dia turun.” Suaranya mendesah dan setengah berbisik.daun telingaku dan leherku diciumi dan dijilatinya lembut. Penisku kurasakan makin tegang dan benar-benar mulai membasah.
“Waktu sedang asik-asiknya berjoget, aku ngerasa tangannya kok jadi berani dan mengelus-elus pantatku.Tapi aku diamkan saja, karena kupikir, ‘Let’s play the game’. Terus terang aku jadi horny digitukan.”Demikian
cetus Hanik sambil jilatannya mulai turun ke dada dan perutku.Agak geli rasanya saat perutku dijilatnya, tapi tak lama karena lalu kepala penisku jadi sasarannya.“Aahh..” setengah berteriak aku merasakan kehangatan mulut istriku yang menjilati dan mulai mengulumkepala penisku.
“Masukkan sampai dalam, sayang.. Oohh.. Hisap, sayang.. Eemmhh.. Eemmhh.. Aahh..” aku mulai meracaumerasakan kenikmatan yang luar biasa.
Mendadak Hanik melepaskan penisku dari mulutnya, lalu meludahi kepalanya sedikit sambil terusmengocoknya pelan dan berkata.
“Adam membisikiku katanya ‘kamu seksi sekali. Saya suka wanita yang memakai G-string. Very sexy!’ Akutertawa saja mendengarnya, tapi senang juga dipuji begitu.”
Tangannya membuat gerakan seperti memelintir naik-turun penisku dan menggenggamnya agak keras,membuatku mendelik-delik keenakan.
“Aku bilang juga sama dia, ‘kamu juga macho banget sih, bikin aku horny aja’. Suaraku kubuat seseksimungkin supaya dia makin berani.”
Setelah berkata begitu, lagi-lagi penisku jadi sasaran hisapan mulutnya dan jilatan lidahnya. Ohh,nikmatnya tidak terkira.Cerita Sex Dewasa
“Terus terang memekku basah sekali waktu itu. Apalagi waktu kita bergerak-gerak memutar. Aku bisangerasin kontolnya Adam menekan clit-ku. Aku jadi sadar kalau dia juga pasti merasakan juga clit-ku dikontolnya.
It makes me so horny..” Kulihat jari istriku bermain di kelentitnya dalam posisi menungging. Seksisekali. Bau kewanitaannya mulai menusuk hidungku dan menambah birahiku.
Aku tak tahan lagi, kurengkuh tubuh istriku, dan saat dia masih dalam posisi menungging, kusodokanpenisku perlahan ke dalam memeknya. Ahh.. Basah, hangat dan terasa berdenyut lembut. Kukeluar-masukkandengan mantap penisku sambil kucengkram pinggulnya erat.
“Oohh, baby.. Fuck me.. Fuck me.. Oouughh.. Enak banget sayang..” Hanik terengah-engah dalam birahinyayang liar. Pinggulnya bergerak maju-mundur menambah dalam terobosan penisku dengan sangat erotis.
Buah dadanya berguncang-guncang ke depan dan ke belakang membuatku ingin menjamah dan meremasnya.Namun tanganku malah bergerak ke kelentitnya dan mengosok-gosoknya lembut dengan jari tengahku. Halitu membuatnya makin berkelojotan.
“Shit.. Baby, aku pingin keluar.. Ooughh.. Cepetin kontol kamu, sayang.. Oohh..” Hanik benar-benarmendekati puncak birahinya. Saat kepalanya menoleh kearahku,
kusambut & kukulum bibirnya dankuhentikan gerakanku. Tangan kiriku meremas buah dada kirinya dengan gemas.“Kok stop, sayang? Ayo dong, sayang..” Hanik dengan gelisah berusaha memaju-mundurkan pinggulnya, tapikutahan dengan sekuat tenaga dengan mencengkram pinggulnya. Tapi aku tetap membiarkan penisku di dalamvaginanya. Kuperhatikan ada cairan putih kental di pangkal penisku yang adalah cairan birahi istrikuyang sudah membanjir.“Continue your story atau aku akan berhenti di sini.” Sambil berkata begitu, aku terus mengosok-gosokkelentitnya pelan untuk membuatnya makin bernapsu. Kuremas lembut buah dadanya dan kumainkan pentilnyayang sudah sangat keras.
Kurasakan vaginanya berdenyut pelan beberapa kali. “Waktu sudah beberapa saat kontol menekan memekku,aku tahu kalau aku nggak akan berhenti sampai aku orgasme. Enak sekali soalnya.” Hanik melanjutkanceritanya. Akupun mulai menggoyang pantatku lagi.
“Aku benar-benar nggak peduli lagi siapa yang ngelihat atau apa yang bakalan terjadi nantinya.”“Lalu aku putuskan untuk benar-benar mendapat orgasme. Ku cengkram pantatnya supaya lebih mantap danaku bergerak naik-turun karena dengan begitu aku yakin bisa lebih cepat.
Dan Adam mengerti yang aku mau kerena kurasakan dia juga menyengkram pantatku dengan erat sehinggagesekannya sangat terasa..” sambil bercerita Hanik memaju-mundurkan pinggulnya menyambut kontolku.
Aku lalu mencabut kontolku dan telentang di ranjang. Hanik mengerti maksudku dan dengan cepat menaikitubuhku dan memasukkan penisku ke dalam vaginanya yang sudah sangat basah. Cairan birahinya terlihatmeleleh di paha bagian dalamnya.
Tubuhnya yang bergerakn naik-turun-memutar mutar sangat seksi luar biasa dan aku merasa tidak lamalagi akan menyemburkan air maniku di dalam vaginanya. Penisku terasa demikian nikmat di dalam pijatandan gesekan vagina istriku. Kuremas kedua buah dadanya yang bergelayut manja dan bergoyang kekiri dankekanan.
“Benar aja, nggak lama kemudian aku ngerasa orgasmeku udah makin dekat dan akupun semakin cepat inginmencapainya.” Hanik melanjutkan ceritanya.
“Oouugghh.. Baby.. I’m cumming.. Oohh, I’m gonna cum.. Yess.. Aagghh..!” Hanik berteriak keras saatpuncak kenikmatan birahi menyergapnya.
Aku bergerak semakin cepat dan liar. Kuremas pantatnya, dan kusodok-sodokkan penisku dengan cepat
kedalam vaginanya yang berkedutan sangat kuat, berkali-kali.“Yaahh.. Aagghh.. Oh fuck.. Aku juga mau keluar, sayaang.. Aahh.. Aarrgghh..!! Dengan beberapa kalisodokan kuat dan cepat aku mencapai orgasmeku yang tertunda begitu lama. Tubuhku terasa enteng danmelayang.
Kukeluar-masukkan terus penisku beberapa kali lagi sampai kurasakan tuntas semburan air maniku. Vaginaistriku berdenyut-denyut kuat beberapa kali menambah indah orgasme kami.
Hanik ambruk di atas tubuhku. Hanya napas terengah kami berdua yang terdengar bersahutan. Tubuh kamiterasa licin oleh keringat yang membanjir. Kuelus-elus lembut punggung dan pantat telanjang istriku,sambil kucium kepalanya. Buah dadanya naik-turun seirama dengan napasnya terasa lembut di atas dadaku.
Amat nikmat permainan seks kami kali ini. Mungkin aku akan membuat tantangan-tantangan baru untukistriku lagi nanti. Hmm.. But it’s a different story!