Aku gemas dengan pembantuku yang tidak pernah pakai BH dan CD di rumah

Author:

Pembantuku namanya Maria, dia adalah seorang cewek yang cantik. Masih muda umurnya sekitar 22 tahun dengan tubuh yang tidak begitu tinggi, tapi badannya semok dan montok, apalagi toketnya besar banget, lebih besar dari toket istriku. Namun, yang paling menarik adalah dia tidak suka pakai BH dan celana dalam saat bekerja di rumahku.

Suatu hari, aku sedang bersantai di sofa di ruang tamu, menonton TV. Maria berjalan lewat, membawa kemoceng dan botol semprot berisi cairan pembersih. Dia membungkuk untuk membersihkan dudukan TV, dan saat dia membersihkan, rok mininya terangkat, terlihat dengan jelas vaginanya yang mulus karena sepertinya ia selalu mencukur jembutnya. Vaginanya mulus banget dan belahan vaginanya seolah merayuku untuk mengentotnya. “bangsatttt, ini sih namanya sengaja menggoda”, dalam hatiku aku berkata.

Aku langsung terangsang oleh yang aku lihat itu, tetapi aku mencoba untuk bersikap pura-pura tidak peduli saat dia terus membersihkan. Namun, aku tidak bisa mengalihkan mataku darinya, dan aku semakin bernafsu saat melihatnya bekerja.

akhirnya, aku tidak tahan lagi. aku bangkit dari sofa dan berjalan mendatangi Maria. Aku langsung mengarahkan tanganku dan mengelus vaginanya dengan jariku, dan dia kaget tapi tidak ad apenolakan, aku tau ini yang dia mau sebenarnya. Dia malah tersenyum dan membuka kakinya lebih lebar, seolah-olah memberikan aku ijin untuk mencolmek memeknya itu.

Aku kemudian menyelipkan dan memasukkan jariku ke dalam vaginanya dan mulai mengocoknya dengan pelan, kemudian karena aku gemas, aku kocokkan jariku di memeknya dnegan gerakan yang lebih cepat dan semakin cepat. Vaginanya mengeluarkan cairan yang banyak dan kental, sampai akhirnya dia squirt di lantai, tanganku basah kuyup terkena cairan lendir vagina dan squirtnya itu. Matanya terpejam karena kenikmatan.

“Oh, enak banget pak,” erangnya, saat aku terus merabanya.

Aku tidak bisa menahan nafsuku lebih lama lagi. Aku ingin mengentotnya. Aku memegang tangannya dan membawanya ke belakang rumah, agar tidak ketahuan istriku yang sedang menyusui anak

kami di kamar.

Aku mendorong Maria ke dinding dan menurunkan roknya, karena dia tidak pakai celana dalam, angsung terlihat semua area pantatnya vagina, anusnya, semuanya.

“Oh, pak cepat entot saya pak” katanya.

“Aku tidak tahan lagi Maria, aku pingin ngentot kamu,” jawabku, aku mengeluarkan kontolku yang panjang dan langsung memasukkannya ke dalam vaginanya.

Dengan posisi berdiri, aku mendorong kontolku masuk dan keluar vaginanya dengan gerakan langsung cepat karena aku sudah sangat horny. Dia mengerang dan menjerit karena kenikmatan, aku memegang klitorisnya dan memainkannya, dia mengerang keenakan tapi aku bilang padanya jangan berteriak keras-keras atau istriku akan tahu.

“Oh, pak, kontolmu enak banget pak. Jangan berhenti,” pintanya.

Aku mengocoknya dengan gerakan sangat cepat, dan aku sebentar lagi mau ngecrot. vagina Maria berkali-kali muncrat saat ku entot, cairan muncratan vagina Maria yang banyak itu membasahi lantai.

“Aku akan ngecrot Maria”. “crotkan saja di dalam memekku pak”.

Aku tidak bisa menahannya lebih lama lagi. Crooottt, croootttt, crooottt, aku menyemprotkan cairan pejuhku di dalam vaginanya, sangking banyaknya sampai tumpah-tumpah keluar vaginanya. Aku dan Maria terengah-engah dan berkeringat, selama beberapa saat sebelum memakai baju kembali.

Aku tahu aku harus berhati-hati, karena istriku tidak tahu apa yang baru saja terjadi. Namun, aku sangat puas ngentot dengan Maria, jepitan vaginanya luar biasa nikmat, lebih kencang jepitannya dari vagina istriku.

Sejak hari itu, aku dan Maria sering ngentot, apalagi kalau istriku sedang arisan, aku bisa ngentot berkali-kali dengan Maria dalam sehari.

“Enak banget pak, aku mau lagi,” kata Maria, sambil merapikan roknya.

“Vaginamu juga enak banget Maria, mantab” jawab aku.

Sejak hari itu, Maria dan aku melanjutkan hubungan rahasia kami. Kami akan mencari kesempatan apa pun yang kami bisa untuk bisa ngentot, kadang aku pamit pura-pura ada acara kantor di luar, padahal cuma mau ngentot Maria di hotel. Aku memberinya gaji double karena dia sudah memuaskanku.