Cerita dewasa: Pulang ke rumah, aku kaget melihat istriku ngentot dengan dua pria lain (part 2)

Author:

(lanjutan dari part 1)

Entah sampai kapan kehidupan binal dan liarku ini berlangsung, ak hanya sebisa mungkin menjaganya agar tetap tersimpan rapat. Jikalau suatu hari nanti suamiku menceraikanku karena mengetahui kelakuan bejatku ak akan menerimanya dengan lapang dada karena memang itulah resiko terbesar jika ak berselingkuh. Semakin dalam ak memikirkannya membuat mataku perlahan terpejam dalam hangatnya pelukan suamiku.

Kembali ke Pov Agus

Keesokan harinya semua berlalu seperti biasa. Ak bangun pagi, mandi, sarapan lalu berangkat kerja. Sementara istriku setelah sarapan membawa rangga ke paud. Baru beberapa menit perjalanan ak segera menghubungi Nisa dan mengatakan jika ak ngantor sebelum jam makan siang karena ada keperluan. Setelah menghubungi Nisa ak segera menuju sebuah toko elektronik dan membeli beberapa set cctv. Setelah mendapat barang yg kuperlukan ak segera pulang dan memasang cctv di beberapa tempat tersembuyi. Teras, ruang tamu, dapur, garasi dan halaman belakang kupasangi cctv, tentunya di tempat tersembunyi. Beres dengan cctv ak segera mengecek setiap ruangan di rumahku tujuanku adalah barang-barang yg bisa ak gunakan sebagai bukti jika nanti ak melabrak kegiatan mesum istriku. Namun lagi-lagi hasilnya nihil. Beres urusan rumah ak segera menuju ke kantor dan beraktifitas seperti biasa.

Siang harinya ak dikirimi foto anakku sedang bermain dan belajar di paud serta beberapa aktifitas lainnya. Ak yg terlalu fokus dengan kegiatan anakku sampai lupa dengan cctv yg kupasang. Segera ak buka situs web yg terhubung dengan cctvku. selama ak pergi tidak ada aktifitas mencurigakan istriku pulang dengan belanjaan lalu mulai membereskan rumah, mencuci dan menjemur pakaian lalu memasak. Beres semua aktifitas rumahnya istriku kembali keluar rumah untuk menjemput rangga. Dan setelah menjemput rangga istriku hanya bermain bersama rangga. Hingga sore ketika ak hendak pulang ak kembali mengecek kegiatan istriku dirumah. Dan sepertinya hari ini memang tidak ada aktifitas yg mencurigakan. Sesampainya dirumah ak disambut istriku dan si

kecil rangga. Kami lalu bercengkrama sampai waktunya rangga tidur. Setelah rangga tidur ak dan istriku masuk kamar, istriku nampak cantik sekali malam ini dengan piyama tidurnya. Ak lalu merengkuh tubuh istriku dan kembali kami bercinta. Meski tak sampai 5 menit ak sudah keluar namun tak ada raut wajah kecewa dari istriku. Ak juga menanyakan jika ia ingin keluar ak akan membantunya menggunakan tangan. Namun lagi-lagi istriku menolaknya dengan halus dan ucapan semalam ia ucapkan kembali malam ini. Ak lalu terlelap dalam mimpi sembari memeluk istriku, meski ak sudah tau tentang perselingkuhan yg ia lakukan di belakangku namun ak masih bisa menahan amarahku karena tak ingin rangga melihatnya. Ak tak ingin dia merasakan hal yg sama denganku. Namun ak juga bingung apakah ak bisa bertahan setelah mengetahui kegilaan yg dilakukan istriku Mila.

Pov Mila

Setelah suamiku tertidur ak lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan vaginaku. Ak lalu mengambil ponselku dan menuju dapur karena haus. Setelah meminum segelas air ak lalu membuka aplikasi WA, kucari 2 kontak yg ak blokir kemarin sore dan dengan segera membuka blokirannya. Ak lalu mengirim gambar diriku yg sedang didapur. Setelah beberapa saat menunggu sebuah pesan balasan masuk di ponselku.

“Eh sayangku lonteku belum tidur” balas mas jo yg membuat darahku berdesir karena dipanggil lonte olehnya. Dengan senyumku kubalas pesannya dengan lebih binal lagi.
” balasku ke Mas Jo. Ak lalu beralih ke mas Be yg barusaja membalas pesanku

“Besok jadi kan? Udah ak pesen hotelnya. Karena early c/i kamu yg bayar sisanya ya” isi pesan mas Be yg membuat diriku berbunga-bunga.

“Jadi dong sayangku pejantanku. Pokoknya besok ak minta dientot tanpa jeda” balasku seketika ak melupakan statusku. Tak lama kemudian mas Jo membalas pesanku.

“Hahaha kasian banget lonteku. Tenang aja pokoknya besok akan kupuaskan birahimu. Siapin aja memekmu biar bisa ku entot seharian Hahaha.

See you besok ya lonteku” balas mas Jo dengan sedikit pelecehan. Namun ak malah semakin excited dan tak sabar rasanya menanti hari esok. Sementara mas Be hanya membalas dengan emot jempol tanpa satu kata. Ak sedikit sebal jika mas Be cuek padaku. Ak lalu memblokir lagi kontak mas Jo dan Mas Be dan menghapus pesannya. Setelah ak merasa aman ak segera kembali ke pelukan suamiku tercinta…

Kembali ke Pov Agus

Pagi hari ini ak sedikit curiga dan penasaran tentang apa yg akan dilakukan istriku hari ini. Setelah beres sarapan ak langsung tancap gas menuju kantor. Sementara istriku beraktifitas seperti biasa layaknya ibu rumah tangga. Hal yg membuatku heran adalah cara dia menutupi rahasia besarnya dariku. Hari ini kulihat tidak ada yg mencurigakan dari tingkah laku istriku. Malahan ia lebih romantis saat ia dengan manisnya menyuapiku sarapan. Tak lupa pelukan dan ciuman yg berkali-kali ia daratkan pada pipi atau bibirku. Rasanya sungguh beruntung ak bisa memilikinya jika saja 2 hari yg lalu ak tidak melihat aksi bejat istriku.

Setibanya ak dikantor ak sudah ditunggu direksi dan juga Nisa. Kami berenam langsung menuju ruang meeting dan memulai aktifitas seperti biasa. Pikiran negatif terhadap istriku sedikit berkurang karena direksi memberikanku penghargaan karena sudah mencapai target di semester sebelumnya. Selepas rapat ak dan direksi rehat sejenak sebelum rapat lagi membahas target semester kedua. Salah seorang direksi yg bernama Pak Gun seakan tak ingin ak lepas darinya. Beliau yg sudah mempercayakan cabang ini selalu saja mengajakku membahas pekerjaan. Pukul 10 rapat kembali dimulai, ak dengan seksama memperhatikan setiap detail yg diberikan oleh direksi. Ak sampai menyuruh nisa untuk mencatat semua yg dipaparkan oleh direksi. Ak tak ingin mengecewakan direksi terutama Pak Gun yg dulu telah membimbingku hingga ia memberi amanah padaku untuk memimpin kantor cabang. Selesai rapat direksi mengajakku makan diluar, sejenak kubuka ponselku dan

mendapati pesan dari Mila.

“Semoga papah suka” isi pesannya yg menunjukkan ia baru saja membeli satu set pakaian untuk ngantor plus sepasang sepatu. Ak tersenyum getir entah ia belajar akting darimana karena kutahu jika ia sudah mengkhianatiku selama 4 tahun ini. Dadaku bergemuruh mengingat kejadian 2 hari yg lalu. Hingga setibanya di sebuah restoran ak tak sengaja menggandeng tangan nisa. Entah apa yg ak pikirkan saat itu, namun ia bukannya menarik tangannya. Malahan ia mengeratkan gandengan tanganku. Ak menoleh kearahnya dan Nisa malah senyum seakan mempersilahkan kelakuanku.

“Jika istriku bisa selingkuh kenapa ak tidak?” ucapku dalam hati. Seketika ide gila muncul di kepalaku. Ak lalu menyusun rencana untuk membalas aksi bejat istriku. Ak yg awalnya tidak terlalu memperhatikan Nisa mendadak perhatian. Bahkan ia sampai tersipu malu ketika ak dengan nekatnya menyuapi ia makan karena sejak tadi ia makan dengan rasa sungkan yg berlebihan. Pak Gun yg melihatnya hanya tersenyum diiringi direksi lainnya.

Beres makan siang, kami lalu menuju bandara mengantar direksi kembali ke kantor pusat. Lalu setelah mengantar direksi ke bandara ak dan Nisa kembali ke kantor. Selama dari restoran ke bandara dan dari bandara menuju kantor ak selalu menggandeng tangannya. Ak baru melepaskan gandengan tanganku saat kami tiba di kantor.

“Maaf tadi ak kebawa suasana. Jika kamu merasa risih, ak tak akan menyentuhmu lagi” ucapku datar pada Nisa untuk mengetahui responnya.
“Hihihi santai aja pak. Nisa juga minta maaf telah lancang. Harusnya Nisa lepas gandengannya, tapi Nisa juga kebawa suasana. Sampai-sampai mengeratkan gandengan tangan bapak” balas Nisa dengan senyum manisnya. Ak lalu berlalu menuju ruanganku untuk mengecek keadaan rumah. Ak segera membuka situs web yg terhubung dengan cctv rumah. Kuputar video cctv dari pagi sejak ak berangkat kerja. Kulihat di layar komputer istriku pergi mengantar rangga ke paud. 20 menit kemudian istriku pulang ke rumah dan langsung mengambil

ponselnya. Terlihat ia senyum-senyum sendiri dan tak lama ia meletakkan ponselnya di meja rias. Didepan meja rias dan ponselnya istriku melepas satu persatu pakaianya sampai telanjang. Tak lama kemudian terdengar nada dering dari ponsel istriku dan ucapan pertama istriku membuatku sangat-sangat shock. Bagaimana tidak istriku ternyata video call dgn seseorang sambil telanjang.

“Pagi sayangku” ucap istriku dengan nada manja membuat darahku mendidih.
“Pagi juga sayangku. Duh seksinya, jadi gak sabar nih” balas seseorang yg kuingat itu suara seorang pria yg kemarin di panggil Be oleh istriku.
“Hihihi, gak sabar napa sayang?” tanya istriku sembari mendekatkan ponselnya ke arah payudaranya
“Halahh pake nanya lagi. Buruan siap-siap” suruh si Be dan istriku segera memasuki kamar mandi.

Ak yg melihatnya hanya bisa mengusap wajahku karena ak belum memasang cctv di kamar mandi. Tak lama istriku keluar kamar mandi dengan masih telanjang bulat. Satu tangannya juga masih memegang ponselnya. Istriku lalu mengambil pakaian di lemari. Dan jjeeddaaarrr istriku memakai kaos lengan panjang dan celana panjang tanpa pakaian dalam. Istriku lalu mematikan sambungan video call dan duduk di teras. Tak berselang lama sebuah taksi berhenti didepan rumahku. Setelah istriku memastikan pesanan takutnya ia segera masuk ke mobil taksi. Ak yg melihatnya langsung lemas tak berdaya. Ternyata istriku sudah sangat liar sampai-sampai dia berani keluar rumah tanpa pakaian dalam.

Pov Nisa

Duuhhhh mimpi apa ak semalam? Gak biasanya Pak Agus gandeng tanganku saat menjamu direksi. Sampai disuapi pula, ohh my God, seneng banget rasanya. Mana dari restoran ke bandara trus dari bandara ke kantor masih gandengan tangan lagi. Duuhh sayang banget cuma sebentar. Entah kenapa hatiku berbunga-bunga. Harusnya juga Pak Agus gak perlu minta maaf kalo cuma gandengan tangan. Jangankan gandengan tangan, dipeluk, dicium, dijamah yg lainya juga ak mau. Malah kalo kurang keperawanku rela kuberikan jika ia meminta. Entah perasaan apa

ini ak tak tau, yg jelas ak bahagia sekali hari ini. Jika saja Pak Agus masih lajang atau duda duuhh dah pasti ak bakal gercep banget. Sayang statusnya membuatku sadar dan memberi jarak agar ak tidak terlalu berharap.

Sepulangnya dari menjamu direksi sampai tiba waktunya pulang kantor ak sering senyum-senyum sendiri. Aahhhh entahlah, yg jelas ak happy banget hari ini. Hingga tanpa sadar Pak Agus sudah berada di samping meja kerjaku.

“Kenapa Nis? Daritadi sering kulihat senyum-senyum sendiri” tanya Pak Agus membuatku belingsatan.

“Hihihi gapapa pak. Cuma Nisa seneng aja karena kakak Nisa hari ini tunangan” jawabku berbohong. Karena tidak mungkin ak menjawab jika penyebabnya adalah Pak Agus sendiri.

“Masa sih? Daritadi lho ak liat kamu senyum-senyum sendiri” tanya pak Agus lagi dan what??? Dia memperhatikanku sejak tadi sepulang dari menjamu direksi? Oh my God, hatiku meleleh.

“Ehhh iya pak cuma itu saja. Oh Iya pak apa bapak bisa datang?” tanyaku mengalihkan perhatian

“Iya jadi. Berangkat sekarang?” ucap pak Agus membuatku kembali meleleh

“Bapak gak pulang dulu? Acaranya juga masih nanti jam 7an lho” tanyaku memastikan.

“Iya sekarang aja. Ak udah ijin ke istri kok” balas Pak Agus dengan raut wajah berbeda. Seperti ada masalah yg ia sembunyikan. Namun ak tak mau mencampuri urusan rumah tangganya. Biarlah ia sendri yg menceritakan jika ia ingin.

“oh baik Pak. Nisa pesen ojol dulu” balasku ssmbari mengambil ponselku.

“Ngapain? Udah bareng aja pake mobilku” ucap pak Agus membuatku melongo

“Yakin pak?” jawabku pura-pura sungkan, jaim dikit boleh dong.

“Iya santai aja. Yuk sekarang takut macet kalo terlalu sore” tak perlu pikir panjang ak segera menyimpan ponselku di tas dan segera beranjak pulang bersama pria idamanku.

Pov Mila

Setibanya ak dan rangga di rumah kudapati pesan wa suamiku yg mengatakan jika ia sedang menghadiri acara salah satu karyawannya. Ak tidak menaruh curiga karena memang

ia adalah suami setia. Kubalas pesannya dengan mengatakan untuk hati-hati selama berada di luar rumah. Setelah membalas pesan suamiku ak lalu memandikan anakku dan bermain bersamanya. Malamnya kutidurkan anakku di kamarnya lalu ak merebahkan tubuhku di sofa sembari menonton acara tv. Ak yg jenuh lalu mengambil ponselku dan ku buka beberapa foto dan video yg kusembunyikan. Ak lalu mengambil headset dan memutar video yg tadi sempat direkam oleh mas Jo. Kulihat diriku yg begitu rendah dan sangat patuh terhadap apapun perintah dari Mas Jo ataupun Mas Be. Ak yg melihatnya kembali bernafsu tak dapat dibayangkan oleh siapapun jika siang tadi ak begitu binal dan liar.

— isi video —

Jam 9 pagi ak memasuki kamar sebuah hotel yg sudah dipesan oleh mas Be kemarin. Begitu ak tiba di kamar 2 orang pejantanku sudah menungguku. Mereka nampak sedang mengobrol sembari merokok. Mereka menoleh kearahku dan tersenyum. Mas Jo bangkit dari duduknya dan memberiku paperbag yg berisi set pakaian kerja dan sepatu. Ak yg menerimanya senang bukan main dan tanpa diperintah langsung ak cium pipi mas Jo. Ak lalu meletakkan paperbag di lantai dan segera ak melepas pakaian yg ak pakai sampai telanjang. Ak berjalan merangkak menuju 2 orang yg akan menikmati tubuhku siang ini.

“Mas Jo sayang, mas Be sayang mila udah siap pak nih” ucapku pada keduanya dengan nada manja. Mereka berdua tersenyum dan segera melepas sisa pakaian yg mereka pakai. Begitu mereka telanjang ak segera menundukkan kepalaku sampai menempel lantai. Ak lalu memohon pada mereka agar mereka bisa berbuat sesukanya pada tubuhku.

“Hahahaha lonte lonte. Memang ya kamu tuh ketagihan banget sama kontol” ledek Mas Jo padaku. Ak yg dihina bukannya marah malah berterimakasih atas hinaanya. Ak lalu mengangkat kepalaku dan kulihat mas Be mengambil sebuah collar, kemudian collar itu dipasang di leherku. Ak yg menerimanya segera bersujud dan

mencium kakinya.

“Terimakasih atas pemberiannya sayang” ucapku pada mas Be. Tak lama kemudian mas Jo berlutut di sampingku.

“Plak-plak-plak” bunyi pantatku yg ditampar keras oleh mas Jo.

“Lagi..” ucapku saat ak menoleh ke arah mas Jo. Ia tertawa puas lalu menampar pantatku lebih keras. Mas Be yg ada didepanku segera menjambak rambutku ke belakang hingga ak mendongak ke arahnya.

“Plak” Mas Be dengan kasar menampar wajahku. Ak yg menerimanya justru tersenyum. Mas Be lalu menarik rambut kepalaku hingga ak terseret ke arah kasur.

Kini mas Be duduk di kasur, ia kocok kontol besarnya dan ia tampar wajahku dengan kontolnya. Ak yg tak tahan segera meminta ijin untuk memasukkan kontolnya ke mulutku. Mas Be pun tersenyum dan mengijinkanku yg tentu tanpa berlama-lama segera memasukkan kontolnya di mulutku. Kujilat dan kuhisap kontolnya dengan mulutku. Ak terlihat sangat rakus menikmati kontolnya. Mas Jo yg berada di belakang masih asyik menampar pantatku. Ia juga memasukkan jarinya di memekku hingga ak mendesah dan merintih nikmat. Kedua payudaraku yg menggantung dan nganggur kuremas sendiri. Memberikan sensasi nikmat di sekujur tubuhku. Ak sudah tidak peduli dengan statusku karena yg ak pikirkan adalah menyenangkan kedua pejantanku.

Setelah beberapa saat mas Jo berhenti menampar pantatku. Ia lalu menaikkan satu kakiku hingga bersandar di bahunya. Mas Jo lalu dengan kasar meremas payudaraku dan semakin mempercepat kocokan jarinya di memekku. Tak butuh waktu lama bagiku untuk meraih orgasmeku. Ak segera dinaikan di atas ranjang dan dengan kasar mas Be melesakkan penisnya di memekku yg masih berkedut karena habis orgasme.

“Eehhhkkk aaarhhh ssshhhh” rintihku saat Mas Be memasukkan kontolnya dengan sekali lesakkan. Mas Be tak peduli dengan rasa ngilu di memekku ia segera memompanya dengan cepat dan keras. Sementara mas Jo segera naik ke atasku dan dengan kasar ia jejalkan kontolnya di mulutku. Ak sampai susah bernafas karena saking dalamnya kontol mas

Jo di mulutku. Ia melakukannya beberapa kali hingga ak kembali meraih orgasme. Mereka lalu mencabut kontolnya, mas Be lalu menarik collar di leherku hingga kepalaku terjuntai di pinggir ranjang. Ia lalu melesakkan kontolnya sedalam-dalamnya ke mulutku tanpa memberi waktu bagiku untuk menetralkan deru nafasku. Mas Jo yg sudah sangat bernafsu segera melesakkan penisnya ke memekku yg sudah sangat basah. Payudaraku diremas sekuat tenaga oleh mas Jo dan menjadikan payudaraku tumpuan tubuhnya saat menggenjotku. Sementara mas Be merentangkan kedua tanganku hingga ak tak bisa banyak bergerak.

memek lonte aahhhh jepit banget memekmu lonteku” ucap mas Jo yg tidak bisa ak tanggapi karena mulutku tersumpal kontol mas Be.
“Gak tau jamu apa yg lonte ini minum Jo. Tadi rasanya ngegrip banget” sambung mas Be. Keduanya nampak seenaknya memanggilku lonte tapi ak sangat suka jika mereka memanggilku demikian.
Akupun hanya bisa pasrah menerima perlakuan mereka meski terlihat seperti menyiksa. Namun bagiku perlakuan kasar mereka membuatku semakin tunduk dan ketagihan. Tak lama kemudian ak kembali meraih orgasme disusul mas Jo yg menyiram rahimku dengan spermanya. Mas Be yg merasa sudah dekat dengan orgasmenya segera memegangi kepalaku dan dengan cepat dan keras ia menggenjot mulutku. Mas Be lalu menahan kepalaku saat ia dengan nikmatnya mengeluarkan spermanya di mulutku. Sedangkan ak berusaha keras agar tak ada setetespun sperma yg tumpah. Ak lalu menelan sperma mas Be, sampai-sampai kontolnya kuhisap lagi agar mau mengeluarkan isinya lagi. Kelakuanku membuat mas Be dan mas Jo tertawa. Mas Jo lalu mencabut penisnya dari memekku, ia sodorkan penisnya ke mulutku dan ak tanpa diperintah segera mengulum penisnya. Ronde pertama usai, ak lalu rebahan di antara mereka berdua dan tak lama kemudian ak tertidur dengan senyum puas di wajahku.

Setelah tertidur selama hampir 40 menit ak terbangun karena rasa geli di memekku. Ketika ku buka mataku kulihat mas Jo sedang

asik menggesekkan kontolnya di bibir memekku.

“Aarrhhh mas Jo sayang geli” desahku diiringi tawanya. Ak lalu melihat sekeliling dan tidak kutemukan mas Be.

“Mas Be kemana sayang?” tanyaku pada mas Jo yg berusaha memasukkan kontolnya di memekku.

“Dia mau keluar bentar, nanti juga balik lagi” balas mas Jo sembari meremas kedua payudaraku. Tanpa membuang waktu mas Jo segera memaju-mundurkan pinggulnya. Gerakannya yg semakin cepat dan keras menimbulkan sensasi nikmat di memekku ditambah remasan tangannya di payudaraku membuatku tak kuasa menahan desahan. Ak bahkan sampai ikut menggerakkan pinggulku, menerima dengan sukarela hujaman penisnya di memekku. Tak sampai 10 menit tubuhku mengejang diiringi deru nafasku yg semakin berat. Ak kembali meraih orgasme namun mas Jo sama sekali tidak menghentikan genjotannya. Rasa nikmat yg menjalari tubuhku berubah menjadi rasa ngilu di memekku. Ak sempat meminta mas Jo berhenti sejenak tapi dia tidak mengindahkan permintaanku. Ak akhirnya hanya bisa pasrah dan membiarkan Mas Jo terus menggenjot memekku. Keringat telah membasahi tubuh kami berdua, mas Jo sama sekali tidak menurunkan tempo genjotannya membuat memekku kembali merasakan nikmat. Tak butuh waktu lama bagiku untuk meraih orgasme selanjutnya. Tubuhku yg kembali mengejang tidak mas Jo pedulikan karena ia akan meraih orgasmenya. Beberapa saat kemudian mas Jo melesakkan penisnya dalam-dalam dan

“Crrrtt crrrttt” 5x semburan spermanya menghangatkan rahimku. Ak yg sudah lemas hanya terkapar di ranjang dengan tubuh basah oleh keringat. Mas Jo lalu menarik penisnya dari memekku dan menyodorkannya padaku. Kukulum penisnya sampai bersih, ia lalu rebahan disampingku dan memelukku.

“Kamu selalu bisa bikin ak puas sayangku lonteku” ucap mas Jo sembari mencium pipiku. Ak yg juga merasakan kenikmatan yg sama membalas ciumannya dan memeluk tubuhnya lebih erat.

“Makasih ya mas sudah bikin mila puas” ucapku pada mas Jo yg menatapku dalam-dalam. Ia hanya tersenyum lalu mengajakku membersihkan tubuh di kamar mandi.

Di saat di kamar mandi

ak membersihkan tubuh mas Jo dari atas sampai bawah. Mas Jo juga melakukan hal yg sama padaku namun bedanya yg ia usap hanya bagian payudara dan memekku saja. Hal itu kembali menaikkan gairah sexku.

“Hahaha sange lagi ya?” tanya mas Jo yg kubalas dengan anggukan

“Gantian mas Be ya sayang, kayaknya dia udah balik” sambung mas Jo

Kami lalu menuntaskan acara mandi bersama. Kukeringkan tubuhku dengan handuk lalu keluar kamar mandi dengan keadaan bugil. Kulihat mas Be sedang duduk di sofa sembari merokok. Mas Be yg melihatku segera menarik tubuhku hingga ak duduk di pangkuannya.

“Tuh makan dulu sayang. Ak juga udah kirim beberapa foto buat kamu kirim ke suamimu” ucap mas Be yg memelukku, namun lama kelamaan tangannya berpindah ke kedua payudaraku.

“Hehehe makasih mas Be sayang” memang diantara mereka berdua mas Be sangat-sangat membantu menutupi aksi bejatku. Kuraih ponselku lalu mengirim beberapa foto pada suamiku. Meski ak tidak nampak didalam foto namun tulisan di cup minuman dan makanan yg dibeli mas Be untukku sudah cukup bagiku untuk meyakinkan suamiku jika ak sedang jalan-jalan di mall dan nongkrong di sebuah cafe. Terbukti dari balasan suamiku yg mengatakan ‘have fun ya cintaku’.

Setelah memberi kabar pada suamiku ak lalu makan di pangkuan mas Be. Kulihat mas Jo mengenakan pakaian lengkap tanda jika ia akan masuk kerja. Sementara mas Be masuk kerja jam 3 sore nanti. Mas Jo lalu pamit padaku, ia mencium bibirku dan meremas payudaraku sebagai tanda perpisahan hari ini. Begitu mas Jo keluar kamar, ak segera berbalik menghadap mas Be.

“Mas Be sayang juga harus makan ya. Isi tenaga biar kuat ngentotin Mila” ucapku sembari menyuapi makan mas Be. Ia membuka mulutnya menerima suapanku membuatku kembali merasa berbunga-bunga. Namun belum selesai kami makan, mas Be sudah membopong tubuhku menuju ranjang. Ia rebahkan tubuhku di ranjang dan ak langsung

memagut bibirnya. Mas Be membalasnya sembari meremas kedua payudaraku. Tak lama mulutnya berpindah ke leherku, turun ke payudara dan melumat putingku secara buas. Tangannya merambat turun ke selangkanganku, jarinya lalu menggesek klitorisku. Ak terpejam menikmati rangsangan di 2 tempat. Setelah memeku sudah cukup becek mas Be menghentikan kegiatannya dan memintaku untuk berada di atas.

Dengan semangat dan penuh nafsu ak segera bangkit. Kuposisikan tubuhku diatas tubuhnya yg rebahan, ak lalu mengarahkan penisnya hingga tepat berada di bibir memeku. Secara perlahan ak menurunkan tubuhku, penisnya lalu perlahan terbenam di celah sempit memekku.

Bersambung ke part 3