cerita Ngentot Jilbab – Nama saya Sakong, saat tersebut tujuanku yang kesatu ialah adaptasi dengan lingkungan dan bahasa. Budaya yang jauh bertolak belakang dengan lokasi asalku di Kalimantan dulu pun dengan cepat bisa kupahami dan kuikuti. Setelah melewati serangkaian proses adaptasi yang memakan waktu tidak cukup lebih 3 bulan, barulah aku dapat mencampur dengan seluruh orang.
Karena memang pada dasarnya keterampilan komunikasiku yang di atas rata-rata memudahkanku untuk dapat berinteraksi dengan siapa saja. Mulai dari guru, tukang kebun, kakak kelas, hingga adik ruang belajar juga. Singkat kisah sejak saat tersebut aku telah memiliki tidak sedikit teman baru di sini.
Seiring berjalannya waktu, akupun naik ke ruang belajar 3 smu. Pada saat tersebut aku mulai diharuskan mengikuti tutorial ekstra untuk persiapan UN Sakong Pkv Games. Pada hari itu, tepatnya hari Kamis, teman-teman yang beda memilih guna tidak mengekor tutorial yang kebetulan saat tersebut kelas Bahasa Inggris. Hanya terdapat aku dan seorang adik ruang belajar yang memang diminta muncul oleh guru Bahasa Inggris kami guna ikut belajar ekstra .
Pertama kali kulihat dia, orangnya manis, putih, tingginya 155cm. Yang berikutnya kutahu namanya ialah Qiu Qiu. Guru Bahasa Inggris kami yang mengenalkannya padaku sebab dia tahu hingga saat tersebut aku masih jones hehehe… Singkat cerita dapat dibilang saat tersebut aku merasakan jatuh cinta pada pandangan kesatu. tapi aku pesimis, dengan penampilanku tinggi 167cm, berat 82kg, kulit hitam, wajah pas-pasan. Dengan perlahan kami berjabat tangan dan saling bertukar nama dihadapan guru kami. “QiuQiu” jawabnya singkat dihiasi senyum di wajahnya.
sex-memek-jilbab/" target="_blank" rel="noopener">
Cerita hot Jilbab – Akhirnya sebab saat tersebut tidak terdapat yang berangkat tutorial, aku juga diminta oleh guruku guna berbagi pengetahuan dengan adik ruang belajar yang baru ku kenal tadi. Sedangkan guru kami beranjak meninggalkan kami guna pulang sebab berfikir tidak ada siswa yang berangkat. Saat itu lumayan lama kamiberbincang-bincang, walaupun melulu seputar latihan sekolah saja.
Tapi tersebut sudah lumayan membuat hatiku senang. Diselingi dengan candaan yang kulontarkan merasa nyaman ngobrol denganku. Hingga kesudahannya waktu mengindikasikan pukul 4 sore. Kutahu sebentar lagi Qiu Qiu dijemput. Saat tersebut juga aku meminta nomer HP nya, dan benar saja. Selang 99 menit lantas Qiu Qiu dijemput bapaknya dengan sepeda motor. Akupun pun pulang dengan motorku sendiri.
malam ini terasa sungguh lama berlalu. Ingin rasanya cepat berganti pagi. Aku memang telah tidak sabar guna segera bertemu dengan Qiu Qiu. Hingga dalam lamunanku menginginkan wajahnya juga aku terlelap. Hari pun sudah berganti, dan pagi yang kutunggu juga akhirnya datang juga. Dengan bergegas aku mandi dan tak tak sempat bersiap guna tampil sebaik barangkali dihadapannya.
Tak tak sempat aku pun berpamitan dengan orang tuanya yang baru terbit dari dalam rumah. ketika Qiu Qiu berkeinginan menaiki motorku, sekilas tercium wewangian wangi khas remaja. Motor juga kupacu dengan santai, sampai-sampai waktuku bersamanya di perjalanan dapat lebih lama. Selama mengemudikan motor, pikiranku tidak dapat konsentrasi sarat ke jalanan di depanku. Pikiranku terganggu dengan hadirnya sebuah rasa dari benda yang lunak dan kenyal yang tidak jarang kali menyentuh punggungku. Yang ternyata itu ialah Nenen seksi Qiu Qiu.
Di dalam ruang belajar pikiranku tak dapat konsentrasi pada masing-masing mata latihan yang dikatakan oleh bapak ibu guru. Yang terdapat dipikiranku hanyalah kejadian yang baru saja kualami pagi tadi saat mengikutsertakan Qiu Qiu. Suatu sensasi yang baru kurasakan dan membuatku tak dapat beranggapan jernih dan mau merasakan lebih Seksi Bet.
Memang sebagai remaja pria normal aku sudah sedikit tidak sedikit mengetahui mengenai dunia seks. Semua tersebut karena kelaziman om-om ku ketika di Kalimantan yang tidak jarang menggoda perempuan. Bahkan penolong rumah tangga juga tak luput dari incaran mereka dan tidak jarang kamarku yang dijadikan tempat untuk mereka melampiaskan hawa nafsu.