Cerita Dewasa – Ngewek Di Ruang Karaoke
Cerita Dewasa – Karaoke atau bernyanyi dengan iringan musik menjadi hal yang tentu saja menyenangkan. Untuk keakraban atau sekedar melepas penat. Gila-gilaan bersama teman-teman ataupun bersama kekasih hati.
Suatu hari teman gua ngasih tau kalo ada sebuah tempat karaoke di kawasan Kelapa Gading yang memutarkan lagu-lagu karaoke dengan gambar-gambar wanita telanjang. Karna penasaran, gua coba cari informasi kebenaran tempat karaoke tersebut. Secepat kilat gua survei ke daerah yang dimaksud.
Tiba di tempat tujuan, gua pesan kopi di warung yang berada tak jauh dari situ beberapa laki-laki paruh baya nampak bercengkerama. Gua coba ikut berbaur dengan ngobrol ngalor ngidul sembari mencari kebenaran. Tak terasa rokok sampurna mild yang baru gua beli tinggal setengah bungkus. Usut punya usut ternyata memang benar cerita teman gua itu. Puas rasanya seakan tak sia-sia energi terbuang.
Malam minggu, sekitar jam 21.43 gua tiba di kost’an teman wanita gua, namanya Meli. Meli ini adalah teman satu kampus gua namun beda fakultas, kami saling kenal karena sering bertemu di basecamp. Body gitar spanyol, tinggi semampai, kulit eksotis, rambut kecoklatan sepunggung. Hmmmm…. bak model. 2 hari yang lalu gua mengajaknya pergi untuk bar karaoke ditempat tersebut. Ternyata Meli tidak keberatan, walaupun sebelumnya gua telah memberitahukan situasi serta keadaannya.
Sekitar 47 menit perjalanan menuju lokasi. Sesampai di sana langsung gua pesan satu room VIP, tentu saja dengan harapan privasi aman terkendali, selanjutnya kami pun diantar oleh seorang wanita menuju ke ruangan yang telah gua pesan. Sesampai nya diruangan, wanita tersebut menawarkan minuman dan makanan.
Kami cuma memesan minuman dan makanan kecil saja, mengingat ini tempat karaoke bukan rumah makan padang. Setelah menerima orderan, wanita tersebut langsung ke luar. Sementara itu kami berdua mulai memilih lagu yang ingin kami nyanyikan maupun hanya untuk didengar. Dua buah lagu sudah selesai kami nyanyikan, Ayu TingTing – Sambalado dan Justin Bieber – What Do You Mean. sedang kamu lagi asik bernyanyi tiba-tiba pintu terbuka kembali dan masuklah wanita tadi sambil membawa pesanan kami.
Cukup lama menunggu, aku mulai merasa penasaran karena gambar-gambar yang hot belum juga muncul dilayar TV. Gua coba sabar nunggu dan terus menunggu. Ternyata gambar-gambar hot itu baru akan muncul setelah jam 23.30.
Disuguhi gambar-gambar wanita telanjang dengan pose-pose menantang membuat gairah sex gua muncul. Gua rapatkan posisi duduk dengan Meli, mamahisiwi semester 6 itu, dan mulai melingkarkan tangan gua di pinggangnya. Rupanya peka akan perubahan keadaan yang terjadi, ia pun mulai menyandarkan tubuhnya ke dada gua yang bidang sambil terus bernyanyi. Entahlah apa yang ada di benak Meli saat itu.
Di lain sisi gua mulai sulit berkonsentrasi dengan teks-teks yang tertulis di layar TV. Tangan gua otomatis merespon seolah tahu apa yang menjadi tugasnya. Berbeda ketika harus berhadapan dengan komputer di kantor yang seakan enggan menari-nari memijat tuts keyboard. Pertama tangan gua mulai meraba-raba punggungnya, perlahan tapi pasti tangan gua mulai berpindah ke bagian depan.
Hingga akhirnya gua rasakan benar tangan gua mulai menyentuh gumpalan daging yg terbungkus rapi oleh BH berenda yang agak tipis. Gua belai dengan sentuhan ujung jari . fantasiku.com Remasan-remasan kecil gua berikan ke gumpalan daging tak bertulang itu untuk menaikkan hasrat birahi Meli terdengar syahdu Meli mulai mengeluarkan desahan-desahan lembut yang menggoda.
Desahan mahasiswi berdarah Spanyol tersebut semakin membuat gairah seks gua meningkat. Kembali secepat kilat tanganku menyelinap di balik kaosnya yang ketat. Gua lepasin pengait BH di punggungnya yang mulus.
Meli: “Kunci dulu pintunya sayang, nanti kalo ada yang masuk gimana?,”
Bergegas gua menghampiri pintu dan mencari kuncinya. Pintunya tidak berkunci. Gua putar otak untuk memuluskan hasrat terpendam ini… terlihat sebuah sofa yang ada didekat pintu. Tanpa pikir panjang , gua dorong aja sampe menutupi daun pintu, lumayan pintu itu tak dapat langsung terbuka karena terganjal oleh sebuah sofa.
Gua segera kembali ke sofa dan mulai bergerilya. Gua lepasin kaos dan BH yang dikenakan Meli. Ia sama sekali tak keberatan, bahkan justru membantu melepaskan kaos yang dikenakannya. Begitu kaos dan BH itu terlepas, gua lihat dua buah toket yang sangat menggemaskan. Ukurannya tak terlalu besar tapi sangat proporsional dengan tubuh Meli yang ramping. Begitu mempesona.
Sejenak gua terbengong. Namun tak gua biarkan terpesona terlalu lama, segera gua remes-remes toketnya yang sudah menantang untuk diremas-remas dan dikenyot. Desahan halus kembali terdengar ketika tangan gua mulai meremas-remas buah dadanya dan disertai dengan hisapan maupun jilatan. “Ahh… ahh… ahh…, “pelan sayang jangan digigit,” Meli bergumam dengan gejolak birahi yang meninggi.
Melihat Meli yang meninggi, segera tangan gua pun berpindah ke bagian paha. Jemari gua mulai menyusup di bawah rok mininya dan mulai meraba-raba paha yang putih mulus, sampai meyentuh CD-nya yang juga berenda. Perlahan gua lepaskan CD itu, kemudian kembali bergerilya di sektor VIP-nya hingga sampai di sebuah bukit kecil yang tandus.
Seakan tau kalo memeknya akan dipake malam ini dia baru saja mencukur habis bulu jembutnya, sehingga dengan leluasa gua temukan celah di bukit itu. Ujung jari gua menyusup masuk ke dalam celah dan mulai memainkan clitorisnya yang kenyal dan berlendir. Tubuh Meli mulai bergetar sembari terus mengeluarkan suara desahan-desahan nikmat, ahh… ahh… ahh…, oughh sayang, disertai dorongan pantat, gua pun semakin bernafsu untuk meremas-remas memeknya.
Tiba-tiba Meli bangkit dari duduknya sambil berkata, “Say mau lihat aku menari striptease gak?” sedikit terkaget, segera gua menganggukkan kepala pertanda sepakat dengan usulnya. Meli pun kembali mengenakan seluruh pakaiannya dan mulai memilih lagu yang akan menemaninya menari-nari ternyata dia pilih lagu Goyang Dumang.
Meli mulai berdiri di tengah-tengah ruangan ketika lagu mulai dilantunkan, tubuhnya mulai meliuk-liuk mengikuti irama lagu. Ia meliuk-liukkan tubuhnya yang sintal dengan lemah gemulai dan menggairahkan, dengan sesekali meremas-remas toketnya dan terkadang meraba-raba memeknya sendiri sampai membuat si ”Jenggo” jadi bangun. Wuhh nikmat sekali bagaikan sedang berada di Striptis Club.
Gua sebenernya udah gak bisa nahan gairah birahi ini. apalagi melihat toketnya Meli yang ranum bergoyang-goyang dengan indahnya. photomemek.com Melihat gua yang mulai blingsatan karena nafsu, Meli semakin hot meliuk-liukkan tubuhnya yang sintal. Sampia tiba-tiba ia melepaskan rok mininya lalu melemparkannya ke arah gua, gua teriak ”Wooou..” Mendengar teriakan gua Meli makin kayak orang abis kena inex kenceng banget dan semakin bernafsu meliuk-liukkan badannya dengan terus meremas-remas toketnya yang mantep dan menggoda itu.
Setelah puas melangsungkan gerakan-gerakan yang merangsang, Meli membelakangi gua dan mulai memelorotkan CD secara perlahan-lahan yang semakin membuat nafsu gua tak terbendung. Segera gua peluk tubuhnya dan gua remas-remas toketnya dari belakang.
Tangan gua dengan cepat menarik lepas CD-nya yang masih menempel di kakinya serta tangan gua langsung menyusup ke celah dibukitnya yang tandus. Meli melenguh kenikmatan, “Aahh… ahh… ahh… ahh, ahh, ohh… Say, udah gak tahan nihh pingin ngerasain tusukan pedang Say yang kuat dan perkasa, hhhhmmmm” segera gua lepasin celana jeans yang gua pake.
Tiba-tiba gua ngeliat seutas tali dan penutup mata gua langsung punya ide dengan kedua benda tersebut akan gua gunakan untuk mengikat tangan Meli dan juga menutupi kedua matanya. Segera gua sampaikan ide gua itu sambil terus merangsangnya dengan remasan-remasan di toketnya dan juga memeknya. Meli mengangguk-angguk tanda ia menyetujui ide gua itu, lekas gua mendudukkan tubuh Meli kembali di sofa.
Dan gua pun mulai mengikat kedua tangannya di sofa dan kemudian matanya pun gua tutupi dengan selembar kain. Nafsu gua benar-benar memuncak melihat Meli yang dalam keadaan telanjang bulat, terikat dan tertutup matanya. Melihat Meli yang sudah tak berdaya dan pasrah, gua pun langsung membuka CD yang bergambar logo superman dan keluarlah si ”Jenggo” yang keras dan gagahnya.
Tanpa pikir panjang gua dekap tubuhnya. Remasan-remasan kecil kembali gua berikan di toketnya. Kecupan-kecupan basah gua layangkan di tengkuk leher. Tangan kanan gua bergerilya memainkan perannya di sektor bawah. Dapat gua rasakan memeknya mulai berlendir. Desahan-desahan kembali terdengar. “aaaaaarrghhhhgh….. Sayyyyyy…..” kali ini sedikit bertekanan tinggi. Sejenak gua lepasin pelukkan gua.
Kemudian gua baringkan tubuhnya di sofa. Kakinya gua buka lebar sampai nampaklah gundukan kecil kenyal tak bertulang. Sedikit remang-remang, namun cukup jelas. Seoalah masih tak puas membuat Meli menggelinjang, gua pun mulai menciumi dan menjilati paha indah yang jenjang itu.
Perlahan tapi pasti gua arahkan kecupan menuju selangkangan… tubuh Meli mulai bergetar hebat…”aaaahhh.. ampuuunnn… aarrrggghhh….” gua gak peduli, gua jilat… kukecup aja klitorisnya terus. Sedikit gua sedot lendirnya yang semakin deras gua rasakan menghujam lidah. Meli semakin bergejolak… tubuhnya terus bergetar menahan perlakuan gua. “sayy… arrrgghhh… ayooo….” Cukup puas gua arahkan si ”Jenggo” ke memeknya Meli.
Gua rasakan benar ujung kontol gua menyentuh dinding memeknya Walaupun sudah kebasahan, ternyata lubang memeknya begitu sempit. ”Dalam hati gua bergumam” ”aahh.. gila nikmat betul” “aarrrggghhh” gua melenguh. Ngilu bercampur nikmat gua rasakan. badan gua ikut bergetar. Meli kembali mendesah “ aaaarrrggh,.. sayy…” gua dorong kontol gua semakin dalam,… ngilu yang gua rasakan juga semakin dahsyat… “Arrggghhh…..” kali ini gua sedikit lebih keras. Entahlah gua baru ngerasain memek yang seperti ini nikmat bukan main.
Gua ayunkan badan gua mengikuti irama. Seakan membuat gelombang. Membombardir pertahanan Meli. Kenikmatan yang gua rasakan begitu hebat. Masih penasaran dengan kenikmatan itu,, gua mencoba diam sejenak. gua rasakan ujung memeknya. Benar-benar gua rasakan. Ngilu…. ya tetap ngilu. Tapi berirama… “oh my ghost!!!! Ternyata memenya Meli menghisap-hisap kontol gua. Seaakan akan ingin menelan nya mentah-mentah. “orrrghhhh…. “ gua merem melek merasakannya.
Beberapa saat kami bergulat mengikuti permainan kenikmatan ini. Hingga akhirnya tangan Meli mencengkeram punggung gua sampe lecet. Sontak gua terkaget… “aarrrggghhh …. sayyy….!!!” Meli berteriak sejadi jadinyya…. gua rasakan hangat lendir mulai mengalir. Gua ccabut si Jenggo dari lobang memeknya. Tapi Meli belum melepas cengkeraman nya. Tiba-tiba menyemburlah cairan kenikmatan dari dalam lobang memek Meli.
Seperti gunung berapi yg meletus…. “seeeerrrr……” pelan tapi terdengar jelas suara dari memek Meli tanda sesuatu telah keluar dari sana… membombardir badan gua bak senjata api… tubuhnya menggelinjang tak beraturan. Nafasnya tersengal sengal. Meli menjerit seperti kesurupan siluman macan. Tak berapa lama badan gua juga bergetar pertanda peluru liar akan segera keluar. Gua nikmati betul apa yg akan terjadi…. dan….”aaaarrgghhh Meellliiii… saaaayyyaaannggg….” gua tumpahkan peju gua toketnya. Tak terasa setengah 31 menit telah berlalu. Hingga akhirnya gua dan Meli merasakan kenikmatan yang luar biasa.
Selesai mengatur nafas kami bergegas merapikan diri. Gua anggap cukup.. Gua kembalikan semua ke posisi semula. Tak lupa gua kecup kening Meli. “terima kasih sayang” kata gua. Memang masih tersedia 13 menit waktu karokean gua dalam ruangan itu. Tapi tak apalah kami sudah merasa puas. Hingga kami putuskan untuk meninggalkan ruangan itu. Tak lupa kutinggalkan selembar uang biru sebagai tip di atas meja.
Sepanjang perjalanan pulang gua rasakan,,, Suasana begitu nyaman gua nikmati menyusuri indahnya malam kota jakarta.
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,