Aku Rela Menjadi Betina Dari Para Anjing Pejantanku

Author:

Mungkin tidak ada yang menduga kalau aku memiliki orientasi seks menyimpang seperti ini. Di luar, aku hanyalah seorang gadis muda berumur 20 tahun yang biasa, yang kesehariannya kuliah di salah satu universitas ternama di kota ini. Aku juga sudah punya pacar. Dengan wajah cantik, tubuh indah dengan kulit putih mulus memang tidak sulit bagiku untuk mencari pacar, bahkan banyak cowok yang mengejar-ngejar diriku. Tapi ada satu hal yang tidak diketahui oleh siapapun, termasuk oleh pacarku yang berpikir telah mengetahui segalanya tentang diriku. Aku, seorang pengidap beastiality.

Awalnya aku sering membayangkan bagaimana rasanya bercinta dengan hewan, khususnya anjing. Entah kenapa vaginaku jadi basah tiap kali aku memikirkan hal itu. Hingga akhirnya ku putuskan untuk mulai mencobanya karena saking penasarannya. Kebetulan di rumah aku memelihara dua ekor anjing jantan yang badannya cukup besar.

Siang itu setelah pulang kuliah, kuputuskan untuk tidak mengenakan pakaianku. Aku memang tinggal sendiri di rumah ini, orangtuaku tinggal di kota lain, hanya sesekali mereka datang kemari. Dengan bertelanjang bulat aku keluar kamar menuju halaman belakang di tempat anjing-anjingku dikandangkan. Rencananya aku ingin memberi mereka makan, kemudian memandikan mereka. Jantungku berdebar kencang memikirkan kalau aku akan mandi telanjang bulat bersama anjing-anjingku yang besar-besar ini.

 

Ku buka pintu kandang itu, dengan segera mereka meloncat ke arahku, lalu menjilati wajah dan tubuhku. Membuat aku menjerit kecil dibuatnya. Mereka memang sering bertingkah seperti ini, apalagi ketika waktunya makan.

Sekarang aku yang bertelanjang bulat sedang dikelilingi mereka, sebuah sensasi yang luar biasa. Apalagi aku memikirkan kalau aku ini adalah betina-betina mereka, membuatku semakin horni dibuatnya.

“Aw.. geli… iya-iya… kalian lapar yah? Bentar aku siapin dulu. Habis ini mandi yah,” kataku berbicara pada mereka.

Tampak mereka kesenangan dengan lidah menjulur dan ekor mengibas-ngibas. Saat mereka makan, aku juga iseng meletakkan makanan anjing itu di tanganku, berharap mereka mau memakannya langsung dari tanganku, dan

ternyata mereka mau. Terasa sangat geli saat tanganku bersentuhan langsung dengan lidah mereka. Tanganku yang putih mulus sampai berlumuran air liur anjing-anjingku ini.

“Kenyang? Sekarang mandi yuk.. barengan sama Angel,” ajakku setelah mereka selesai makan.

Aku Rela Menjadi Betina Dari Para Anjing Pejantanku – cerita Becek.

Aku bawa mereka masuk ke dalam rumah menuju kamar mandi. Ku nyalakan shower, membiarkan tubuh telanjangku dan anjing-anjingku ini basah. Sebuah pemandangan yang ganjil, seorang gadis yang cantik sedang bertelanjang bulat dan basah-basahan bersama dua ekor anjing yang besar. Keadaan kami yang basah-basahan membuatku semakin horni.

Saat mandi mereka tetap saja tidak mau tenang, terus saja melompat-lompat ke arahku berusaha menjilati wajahku. Aku juga akhirnya menangkap badan mereka saat mereka melompat ke arahku, sehingga kini aku jadi berpelukan dengan anjingku, membuatnya makin leluasa menjilati wajahku hingga berlumuran liur mereka.

“Aduh… geli, iya-iya… jilatin aku deh sepuas kalian. Hihihi…” kataku pasrah saja ketika wajahku dijilati mereka.

Lidahku juga ku coba keluarkan untuk menyambut lidah mereka yang bergerak liar di wajahku.

“Hati-hati… duh.. aw…” aku terjatuh.

 

Badannya yang berat membuat aku tidak bisa berlama-lama menahannya, aku pun jadi terjatuh ditindih anjingku. Oh Tuhan, ku lihat penisnya berada di depanku. Aku jadi berdebar-debar dibuatnya. Aku yang sangat penasaran kemudian mencoba meraih kemaluan anjingku ini, mengelus-ngelus dan mengurutnya. Mataku takjub melihat ukuran penisnya jadi semakin membesar. Aku menurunkan tubuhku sedikit lagi sehingga penis itu tepat di depan wajahku. Pelan-pelan ku dekatkan wajahku dan mencoba mengulum kemaluannya. Nafsuku yang begitu besar membuat perasaan jijik itu hilang.

sambil menjilati batang kemaluannya yang terasa semakin keras di mulutku, tanganku juga meremas buah zakarnya. Lama-kelamaan terasa ujung penisnya mulai mengeluarkan lendir bening, rasanya sangat aneh dan begitu bau, tapi aku tetap saja mengulum dan mengocok batang penis itu. Tanpa peduli rasa dan aromanya, ku coba menelan semua cairan yang sebenarnya sangat

menjijikkan itu.

Ku lakukan hal yang sama pada anjingku yang satunya lagi, sampai batang kemaluannya menjadi keras dan mengeluarkan cairan bening juga di dalam mulut mungilku.

Birahiku semakin naik, sensasi ini sungguh luar biasa. Dengan bertumpu pada lutut dan tanganku, ku tunggingkan pantatku sambil tetap mengulum penis anjing ini. Berharap anjing yang satunya mau menggenjot tubuhku, baik lubang vagina maupun anusku.

Aku Rela Menjadi Betina Dari Para Anjing Pejantanku – Cerita Becek.

Tidak lama, terasa sesuatu yang hangat membasahi permukaan vaginaku. Ternyata vaginaku sedang dijilati anjingku ini, bahkan beberapa saat kemudian batang penis anjingku itu menyeruak masuk ke vaginaku. Kini aku telah disetubuhi oleh anjingku sendiri.

Dengan naluri kehewanan mereka, anjingku itu mulai menggenjot tubuh tuannya yang seorang gadis muda yang cantik ini.

“Ngghhh… terus… entotin Angel. Aku.. nggh… betina kalian, silahkan entotin betina kalian ini sepuasnya,” racauku menggila. Aku benar-benar telah menjadi betina mereka! Bersedia sepenuh hati membiarkan anjing-anjing ini menyetubuhi diriku.

Mereka secara bergantian memasukkan penis mereka ke vaginaku, bahkan lubang anusku juga dimasuki penis mereka. Terasa sangat sakit karena aku tidak pernah berhubungan anal dengan siapapun sebelumnya. Tapi sebagai betina yang baik tentu saja aku tidak boleh mengecewakan para pejantanku. Aku bahkan ikut menggoyangkan pinggulku seirama dengan goyangan mereka yang khas.

Sambil yang satunya menggenjot vagina maupun anusku, satunya lagi ku kulum batang penisnya. Hingga akhirnya mereka bergantian menumpahkan sperma mereka di dalam mulutku, rasanya begitu menjijikkan dan membuatku mual.

Tapi aku yang sedang horni akhirnya menelan juga benih-benih anjing ini, masuk melewati kerongkonganku dan jatuh ke lambungku. Sisa-sisa sperma mereka yang berceceran ku ratakan di buah dadaku. Sensasi ini sungguh luar biasa.

 

Saat selesai mandi, mereka menggoyangkan badan mereka untuk mengeringkan badan mereka sendiri, tentu saja membuat cipratan air kemana-mana, aku malah tertawa kecil saat terkena cipratan air dari tubuh mereka. Ku keringkan tubuhku dengan

handuk, dengan cuek kugunakan handuk yang sama untuk mengeringkan badan mereka.

Entah kenapa aku jadi ketagihan melakukan hal yang tidak normal seperti ini. Tiap hari aku selalu disetubuhi oleh anjing-anjingku. Mulut, vagina dan lubang anusku selalu diisi oleh penis-penis mereka. Kami melakukannya dimanapun, baik di kamar mandi, ruang tamu, dan di atas ranjangku.

Sprei tempat tidurku jadi beraroma anjing dibuatnya, bahkan banyak noda-noda sperma mereka di sana. Sengaja tidak sering ku ganti karena aku memang suka aroma tersebut. Beberapa kali aku juga pernah disetubuhi di dalam kandang mereka yang sempit, bahkan bermalam di sana layaknya betina mereka yang baik yang bersedia menampung benih anjing mereka baik di mulut, vagina maupun anusku. Aku bahkan berharap seandainya aku bisa hamil oleh mereka, tapi hal itu tentu saja tidak mungkin terjadi.
Semakin hari sifat anehku ini semakin menjadi-jadi. Aku merasa tidak cukup hanya dengan anjing. Aku ingin mencoba sesuatu yang lebih. Suatu sensasi yang lebih gila dan liar, bahkan yang lebih menjijikkan.

 

The post Aku Rela Menjadi Betina Dari Para Anjing Pejantanku appeared first on CeritaSeksBergambar.