NIKMATNYA NGENTOT PRAMUGARI DI DALAM PESAWAT dan NGENTOT DI MALAM PERTAMA YANG ASIK DAN MELELAHKAN

Author:

Cerita Sex Dewasacerita mesum ini adalah cerita bokep terkini yang mana Ini adalah kisahku ketika aku melakukan perjalanan yang panjang dengan pesawat, kita mulai saja ya cerita dewasa ini..Namaku Glenn , aku saat ini berumur 29 tahun dan aku memegang perusahaan orang tuaku yang bergerak dibidang ekspor impor bahan mentah. Selama 6 tahun aku mejalankan bisnis ini. Pulang pergi dari Indonesia ke luar negri menjadi hal yang biasa. Namun baru kali ini mendapatkan sesuatu yang berbeda di dalam pesawat. Sesuatu yang akhirnya membuatku sangat ingin mengulanginya lagi dengan orang yang sama, hal ini lah yang membuat Cerita sex Indonesia bercinta Dengan pramugari Di Pesawat ini terjadi.  Singkat cerita, ayah menyuruhku untuk berangkat ke amerika  tepatnya di Argentina untuk mengurus bisnisnya dengan kliennya. Aku pun menurut dan aku langsung menuju bandara untuk lagsung terbang, karena tiket dan semuanya sudah diurus olehnya.

Karena jarak yang jauh makannya penerbangan memakan waktu yang sangat lama. Hingga aku merasa bosan dan ketika aku hendak beranjak dari kursi dudukku ada seseorang dengan nada halus menyapaku.  ”Excuse me, sir..” sebuah suara halus menyapaku dengan ramah. Ternyata seorang pramugari muda berwajah manis sedang tersenyum padaku. ”Are you from upper deck? ” Aku mengangguk, ”Yeah…why? ” aku mengintip name tag di dadanya. “Apriani Yuli..wah nama indonesia nih..” “I am just checking to see whether you need anything, because you have been looking out for quiet a long time… ” jawabnya dengan sopan. ”Dari Indonesia ya kamu? ” todongku. ”Lho… iya ! Bapak dari Indonesia juga?” tanya lagi. ”Uh kok Bapak sih… belum juga tua, kok dipanggil Bapak… panggil nama aja… aku Glenn… ” ”Oh… saya Apriani… Bapak eh… mas  mau ke Buenos Aires ya? ” kemudian kami ngobrol ngalor ngidul selama tiga puluh menit. 

Dari obrolan kami, aku mengetahui kalau ia sudah tinggal di

luar negeri selama lebih dari empat tahun. Aslinya dari Bandung. Umurnya baru 23. Belum punya pacar katanya. Kami ngobrol sambil berdiri, lalu tiba-tiba seorang pramugari lain menghampirinya dan sementara mereka mengobrol, aku mengambil segelas wine yang disiapkan di galley (dapur) mereka. ”Yah… aku ditinggal sendiri deh, hehe… ” katanya setelah temannya pergi. ”Lho, kenapa?” ”Jam istirahat… tadi aku uda istirahat 3 jam… dan habis ini giliran shift kedua istirahat. mestinya berdua-berdua, tapi supervisorku katanya migraine jadi dia istirahat di first class. Mungkin 2 jam lagi baru balik. Untung aja gak penuh… ” ”Oh… gitu… ya… gapapa deh… aku temani… aku bosen banget dari tadi di atas… sebelahku oom gendut yg ngorok melulu lagi…” Apriani tertawa. Manis sekali wajahnya kalau tertawa. Dan aku mulai meneliti tubuhnya. Sekitar 175 cm, berat badannya mungkin 60 dan kulitnya putih sekali seperti orang Jepang. ”Kamu beneran nih belum punya cowok?” tanyaku iseng. ”Lagi ga ada… soalnya cowok terakhir membosankan banget. Dia ga fun dan old fashion…“  Lalu ia mulai bercerita tentang mantannya yang masih menganut adat kuno, yang ga suka clubbing, pesta, minum dan tentu saja seks. Wajahnya memerah ketika ia bercerita.  ”Maaf ya, aku kok jadi cerita kayak gini… hihi… habis memang mantanku itu orangnya aneh. Atau mungkin dia ga tertarik sama aku ya… mungkin aku terlalu jelek ya… ” katanya menerawang. ”Gak, kok… kamu cantik banget… dan… ” aku menatap matanya, ”seksi… bodi kamu seksi banget. Daritadi aku membayangkan bodi kamu di balik seragam itu… ” tambahku dengan berani. Mungkin aku mulai mabuk karena dua gelas white wine. ” Masa? Kamu boong ya… Glenn… aku kan ga seksi. Toketku aja cuma 34B, hmmm ga seksi sama sekali deh… ” Aku menatapnya dengan penuh napsu.

Baca Juga Cerita Mesum Dewasa : BERGAMBAR HOT NGENTOT DENGAN TUKAN BECAK dan NGENTOT TANTE SEKSI

34B,

boleh juga… ” Kalau kamu kasih aku lihat, aku mungkin
bisa menilai apa bodi kamu seksi beneran atau gak… ” tantangku. Apriani tampak
terkejut. Tapi ia lalu melihat ke kiri ke kanan, sekeliling kami agak gelap
karena semua penumpang kelas bisnis nampaknya tengah terlelap. Ia tersenyum
padaku, ”Beneran nih?” ”Sumpah…” Lalu Apriani memberi isyarat agar aku
mengikutinya.  Ia lalu mulai berjalan ke
arah toilet untuk orang handicapped, yang lebih luas daripada toilet biasa. Ia
menarikku masuk dan mengunci pintunya dari luar. Di dalam toilet ternyata lebih
bising daripada di luar, mungkin karena suara mesin. Aku langsung membuka
seragam pramugarinya yang bagian atas. Dan tampaklah dadanya yang indah
menantang. Ia memakai bra seksi tanpa busa berwarna hitam, putingnya tampak
tegang dari balik bra itu.  ”Kamu seksi
banget… ” desisku sambil lebih mendekatinya, dan langsung mencium bibirnya yang
ranum berlipstick pink. Apriani membalas ciumanku dengan penuh gairah, dan aku
mendorong tubuhnya ke dinding toilet. Tanganku membekap dadanya dan memainkan
putingnya dari luar bra nya. Apriani mendesah pelan. Ia menciumku makin dalam.
Aku lalu berusaha menarik roknya sampai lepas, dan kini tampaklah tubuh ramping
seksinya. Tinggalah celana dalam dan bra berwarna hitam transparan serta sepatu
hak tingginya. Ia tampak amat seksi. “u re so sexy, baby… ” bisikku di
telinganya  Lalu tanganku langsung sibuk
membuka kaitan bra nya, dan menciumi lehernya yang indah.Apriani mulai meraba bagian
depan celana jeansku, dan tampak senang menyentuh bagian itu sudah tegang.
Setelah branya lepas, aku langsung menciumi seluruh payudaranya. Kujilati
putingnya yang mengeras dan ia melenguh nikmat. Aku ingat, pacarku paling suka
kalau aku berlama-lama di putingnya. 
Tapi kali ini tidak ada waktu,

karena siapa saja bisa mengetuk pintu toilet, dan itu tentu sja mengganggu. Apriani mulai berusaha membuka ikat pinggangku, dan kemudian melorotkan celanaku sampai ke lantai. Ia menyentuh penisku yang keras dari balik boxer

kainku, dan mengusap biji pelirku. Kunaikan tubuh Apriani ke westafel dan kubuka celana dalamnya. Kuciumi perutnya dan kubuka pahanya.  Bulu kemaluannya rapi sekali. Mungkin ia suka bikini waxing seperti cewek-cewek di luar pada umumnya. Kujilati vaginanya dengan nikmat, sudah sangat basah sekali. ia mengelinjang dan kulihat dari cermin, ia meraba putingnya sendiri, dan memilin-milinnya dengan kuat. Mungkin memang benar dia terlalu hyper, makanya mantannya bosan. Kumasukan dua jari tanganku ke dalam vaginanya, dan ia menjerit tertahan. Ia tersenyum padaku, tampak sangat menyukai apa yg kulakukan. Jari telunjuk dan tengahku menyolok-nyolok ke dalam Aprianingnya, dan jempolku meraba-raba kasar klitorisnya. Ia makin membuka pahanya, membiarkan aku melakukan dengan leluasa. Semakin aku cepat menggosok klitorisnya, semakin keras desahannya.  Sampai-sampai aku khawatir akan ada orang yg mendengar dari luar. Lalu tiba-tiba ia meraih kepalaku, dan seperti menyuruhku menjilati vaginanya. ” Ahhh… ahhh… I’m gonna come… Arghhhh… uhhh… yes… yes… baby… ” ia mendesah-desah girang ketika lidahku menekan klitorisnya kuat2.  Dan jari-jariku makin mengocok vaginanya.

Semenit kemudian, Apriani benar-benar orgasme, dan membuat mulutku basah kuyub dengan cairannya. Ia tersenyum lalu mengambil jari2ku yang basah dan menjilatinya sendiri dengan nikmat. Ia lalu mendorongku duduk di atas toilet yg tertutup, dan mencopot boxerku dengan cepat. Ia duduk bersimpuh dan mengulum penisku yang belum tegak benar. Jari-jarinya dengan lihay mengusap-ngusap bijiku dan sesekali menjilatnya. Baru sebentar saja, aku merasa akan keluar. Jilatan dan isapannya sangat kuat, memberikan sensasi aneh antara ngilu dan nikmat.  Apriani melepaskan pagutannya, dan langsung duduk di atas pangkuanku. Ia bergerak- gerak sendiri mengocok penisku dengan penuh gairah. Dadanya naik turun dengan cepat, dan sesekali kucubit putingnya dengan keras. Ia tampak sangat menyukai sedikit kekerasan. Maka dari itu, aku memutuskan untuk berdiri dan mengangkat tubuhnya sehingga sekarang posisiku berdiri, dengan kakinya melingkar di pinggangku. 

Kupegang pantatnya yang berisi dan mulai kukocok dengan
kasar.

Apriani tampak sangat menyukainya. Ia mendesah-desah tertahan dan
mendorong kepalaku ke dadanya. Karena gemas, kugigit dengan agak keras
putingnya. Ia melenguh ” Oh… gitu Glenn… gigit seperti itu… I feel sexy…”
Kugigit dengan lebih keras puting kirinya, dan kurasakan asin sedikit di
lidahku. Tapi tampaknya Apriani makin terangsang. penisku terus memompa
vaginanya dengan cepat, dan kurasakan vaginanya semakin menyempit. ”Vaginamu
kok menyempit gini..??? Oh… shit…” Ia tersenyum senang.  Mungkin ia suka latian body language, soalnya
dulu mantanku yang guru BL, bisa mengatur vaginanya jadi sempit jadi gini,
dengan latihan rutin. penisku keluar masuk vaginanya dengan lebih cepat, dan
tiba-tiba mata Apriani merem melek, dan ia semakin menggila, lenguhan dan
desahannya semakin kencang hingga aku harus menutup mulutnya dengan sebelah
tangannku.  ”Ah Glenn… You’re so… soo…
Ohh… i am gonna come… i m gonna come… again… Arghhh… Ohhhhh uhhhhhh… ” Apriani
orgasme untuk kedua kalinya dan terkulai ke bahuku.  Karena aku masih belum keluar, aku mencabut
penisku dari vaginanya yang banjir cairannya, dan membalikan tubuhnya menghadap
westafel. Biasa kalau habis minum staminaku memang suka lebih gila. Apriani
tampak mengerti maksudku, ia menunggingkan pantatnya, dan langsung kutusuk
penisku ke vaginanya dari belakang. Ia mengeram senang, dan aku bisa melihat
seluruh tubuhnya dari cermin di depan kami. 
Ia tampak terangsang, seksi dan acak-acakan. Make upnya luntur karena
keringat, tapi tubuh seksinya tampak sangat indah.

Aku mulai memompa vaginanya dengan pelan, lalu makin cepat, dan tangan kiriku meraih puting payudaranya, dan memilinnya dengan kasar, sementara tangan kananku sesekali menepuk keras pantatnya.  ”yeah… I am your bitch… fuck me real hard… please… “  Buset, ga nyangka penampilan manisnya ternyata hanya di luar. Aslinya dia kasar dan gila seks, kaya bule di bokep aja, pikirku makin terangsang. penisku makin cepat menusuk vaginanya yang semakin lama semakin terasa licin. Tanganku berpindah-pindah, kadang mengusap-ngusap klitorisnya dengan cepat. 

Badan Apriani naik turun sesuai irama kocokanku, dan aku semakin horny melihatnya menggumamkan kata-kata kasar. Penisku semakin tegang dan terus menghantam vaginanya dari belakang. Ia mau orgasme lagi, rupanya, karena wajahnya menegang dan ia mengarahkan tanganku mengusap klitorisnya dengan lebih cepat.  ”Ah… baby… yeah… oh yeah… ” penisku terasa makin becek oleh cairan vaginanya. “Apri..aku juga mau keluar nih… ” ”Oh tahan dulu… kasih aku… penismu..tahan!!!!” Apriani langsung membalikan tubuhnya, dan mencaplok penisku dengan rakus.  Ia mengulumnya naik turun dengan cepat seperti permen, dan dalam itungan detik, menyemprotlah cairan maniku ke dalam mulutnya. ”ArGGGhhhh!! Oh yes !! ” erangku tertahan.  Apriani menyedot penisku dengan nikmat, menyisakan sedikit rasa ngilu pada ujung penisku, tapi ia tidak peduli, tangan kirinya menekan pelirku dan kanannya mengocok penisku dengan gerakan makin pelan. Kakiku lemas dan aku terduduk di kursi toilet yg tertutup. Apriani berlutut dan menjilati seluruh penisku dengan rakus. ”Kamu takut gak, kalau aku bilang, aku suka banget sama sperma cowok ?” bisiknya dengan suara manis sekali. Disela-sela engahanku, aku menggeleng penuh kenikmatan. Gila kali mantannya, ga mau sama cewek hot begini… !!  Setelah Apriani menjilat bersih penisku, ia memakaikan celana jeansku, lalu memakai seragamnya sendiri.

Baca Juga Cerita Sex : GAIRAH IBU JILBOOB NAFSUAN

Ia membuka kompartemen di belakangnya, dan mengeluarkan
sisir dan makeupnya dari sana. Dalam waktu 5 menit, ia sudah tampak seperti
pramugari manis yang tadi pertama kulihat, bukan wanita gila seks seperti
barusan. Ia memberi isyarat agar aku tidak bersuara, lalu perlahan-lahan
membuka pintu toilet. Setelah yakin aman, ia keluar dan aku mengikutinya dari
belakang.  ”Baiklah, Pak Glenn… saya
harus siap-siap untuk meal service berikutnya, mungkin Bapak mau istirahat
sejenak? ” godanya dengan nada seksi. Aku tersenyum dan mengangguk setuju.
Sebelum aku ke upper deck, kucubit pantatnya dan ia memberiku ciuman yang
sangat panas.  Setelah penerbangan

itu,
ia memberiku nomor telepon hotelnya di argentina, dan kami ngeseks gila-gilaan
tiap hari. Ternyata Apriani hyper sex berat dan bisa orgasme sampai sembilan kali
seharinya. Sedangkan aku hanya mampu 2 kali sehari.  Dalam penerbangan kembali ke Indonesia, aku
mengupgrade kursiku ke first class , karena ia bertugas di first class. Dan
sekali lagi kami have sex di toilet, dan kali ini hampir ketauan teman
kerjanya. Dan  sampai hari ini kami masih
sering bertemu. Kalau aku ke kota dimana dia tinggal.

ngentot DI MALAM PERTAMA YANG ASIK DAN MELELAHKAN

Masih terbayang dalam ingatanku perasaan bahagia dan lega
saat selesai mengucapkan ijab kabul di muka penghulu tadi pagi. Bahagia karena
berhasil menyunting gadis yang kucintai, lega karena telah berhasil melewati
cobaan dan rintangan yang sangat berat selama hampir sepuluh tahun hubungan
kami. Kubagikan pengalaman malam pertamaku ini ke dalam Cerita Seks Malam
Pertama Yang Menggairahkan.  Wangi melati
harum semerbak sampai ke setiap sudut kamar pengantin yang dihias berwarna
dominan merah jambu. Dan, di sisiku terbaring gadis yang amat sangat kucintai,
berbalut daster tipis yang juga berwarna merah jambu. Matanya yang indah dan
bening menatapku penuh rasa cinta, sementara jemarinya yang halus membelai
lembut tanganku yang sedang memeluknya. Kulitnya tidak terlalu putih, tetapi
halus dan mulus. Dia, yang kukenal saat sama-sama duduk di bangku kuliah, yang
menjadi incaran para pemuda di kampus, sekarang telah resmi menjadi
istriku.  Malam ini adalah malam pertama
kami sah untuk sekamar dan seranjang. Tidak ada lagi rasa takut atau khawatir
dipergoki orang, tidak ada lagi rasa terburu-buru, dan juga tidak ada lagi rasa
berdosa seperti yang kami rasakan dan alami selama berpacaran. Masa pacaran
kami memang tidak terlalu “bersih”, saling cium, saling raba bahkan sampai ke
tingkat Heavy Petting sering kami lakukan. Tapi, dengan penuh rasa sayang dan
tanggungjawab, aku berhasil mempertahankan kesuciannya sampai saat

ini. Aku
bangga akan hal itu.  Suasana yang
romantis ditambah dengan sejuknya hembusan AC sungguh membangkitkan nafsu.
Kupeluk dia, kukecup keningnya lalu kuajak dia untuk berdoa pada Yang Maha
Kuasa seperti pesan mertua laki-lakiku tadi.

Andaikan apa yang kami lakukan malam ini menumbuhkan benih
dalam rahim, lindungi dan hindarilah dia dari godaan setan yang terkutuk. Dari
kening, ciumanku turun ke alis matanya yang hitam lebat teratur, ke hidung dan
sampai ke bibirnya. Ciuman kami semakin lama semakin bergelora, dua lidah
saling berkait diikuti dengan desahan nafas yang semakin memburu. Tanganku yang
tadinya memeluk punggungnya, mulai menjalar ke depan, perlahan menuju ke
payudaranya yang cukup besar. Sungguh pintar dia ini memilih daster yang
berkancing di depan dan hanya 4 buah, mudah bagi tanganku untuk membukanya
tanpa harus melihat. Tidak lama kemudian kaitan BH-nya berhasil dilepaskan oleh
tanganku yang sudah cukup terlatih ini. Kedua bukit kembar dengan puncaknya
yang coklat kemerahan tersembul dengan sangat indah. Daster dan BH itupun
segera terlempar ke lantai.  Sementara
itu, dia juga telah berhasil membuka kancing piyamaku, melepas singlet dan juga
celana panjangku. Hanya tinggal celana dalam masing-masing yang masih
memisahkan tubuh telanjang kami berdua. 
Kulepaskan ciumanku dari bibirnya, menjalar ke arah telinga, lalu
kubisikkan kata-kata cinta padanya. Dia tersenyum dan menatapku sambil berkata
bahwa dia juga amat mencintaiku. Kulanjutkan ciumanku ke lehernya, turun ke
dadanya, lalu dengan amat perlahan, dengan lidah kudaki bukit indah itu sampai
ke puncaknya.  Kujilati dan kukulum
puting susunya yang sudah mengacung keras. dia mulai mendesah dan meracau tidak
jelas. Sempat kulihat matanya terpejam dan bibirnya yang merah indah itu
sedikit merekah. Sungguh merangsang.

Tanganku mengelus, meremas dan memilin puting di puncak
bukit satunya lagi.  Aku tidak ingin
buru-buru, aku ingin menikmati detik demi detik yang indah ini secara perlahan.
Berpindah dari satu sisi ke sisi satunya, diselingi dengan ciuman

ke bibirnya
lagi, membuatnya mulai berkeringat. Tangannya semakin liar mengacak-acak
rambutku, bahkan kadang-kadang menarik dan menjambaknya, yang membuat nafsuku
semakin bergelora.Dengan berbaring menyamping berhadapan, kulepaskan celana
dalamnya. Satu-satunya kain yang masih tersisa. 
Perlakuan yang sama kuterima darinya, membuat kemaluanku yang sudah
sedemikian kerasnya mengacung gagah. Kubelai kakinya sejauh tanganku bisa
menjangkau, perlahan naik ke paha. Berputar-putar, berpindah dari kiri ke
kanan, sambil sekali-sekali seakan tidak sengaja menyentuh gundukan berbulu
yang tidak terlalu lebat tapi terawat teratur. Sementara dia rupanya sudah
tidak sabar, dibelai dan digenggamnya kemaluanku, digerakkan tangannya maju
mundur. Nikmat sekali. Walaupun hal itu sudah sering kurasakan dalam
kencan-kencan liar kami selama berpacaran, tetapi kali ini rasanya lain.
Pikiran dan konsentrasiku tidak lagi terpecah. 
Melalui paha sebelah dalam, perlahan tanganku naik ke atas, menuju ke
kemaluannya. Begitu tersentuh, desahan nafasnya semakin keras, dan semakin
memburu. Perlahan kubelai rambut kemaluannya, lalu jari tengahku mulai menguak
ke tengah. Kubelai dan kuputar-putar tonjolan daging sebesar kacang tanah yang
sudah sangat licin dan basah. Tubuh dia mulai menggelinjang, pinggulnya
bergerak ke kiri-ke kanan, juga ke atas dan ke bawah.  Keringatnya semakin deras keluar dari
tubuhnya yang wangi. Ciumannya semakin ganas, dan mulai menggigit lidahku yang
masih berada dalam mulutnya. Sementara tangannya semakin ganas bermain di
kemaluanku, maju-mundur dengan cepat.

Tubuhnya mengejang dan melengkung, kemudian terhempas ke tempat tidur disertai erangan panjang. Orgasme yang pertama telah berhasil kupersembahkan untuknya.  Dipeluknya aku dengan keras sambil berbisik, “Ohh, nikmat sekali. terima kasih sayang.” Aku tidak ingin istirahat berlama-lama. Segera kutindih tubuhnya, lalu dengan perlahan kuciumi dia dari kening, ke bawah, ke bawah, dan terus ke bawah. Deru nafasnya kembali terdengar disertai rintihan panjang begitu lidahku mulai menguak kewanitaannya. Cairan vagina ditambah dengan air liurku membuat lubang hangat itu semakin basah. Kumainkan klitorisnya dengan lidah, sambil kedua tanganku meremas-remas pantatnya yang padat berisi.  Tangannya kembali mengacak-acak

rambutku, dan sesekali kukunya yang tidak terlalu panjang menancap di kepalaku. Ngilu tapi nikmat rasanya. Kepalanya terangkat lalu terbanting kembali ke atas bantal menahan kenikmatan yang amat sangat. Perutnya terlihat naik turun dengan cepat, sementara kedua kakinya memelukku dengan kuat. Beberapa saat kemudian, ditariknya kepalaku, kemudian diciumnya aku dengan gemas. Kutatap matanya dalam-dalam sambil meminta ijin dalam hati untuk menunaikan tugasku sebagai suami. Tanpa kata, tetapi sampai juga rupanya. Sambil tersenyum sangat manis, dianggukkannya kepalanya.Perlahan, dengan tangan kuarahkan kemaluanku menuju ke kewanitaannya.  Kugosok-gosok sedikit, kemudian dengan amat perlahan, kutekan dan kudorong masuk. dia merintih keras, dan karena mungkin kesakitan, tangannya mendorong bahuku sehingga tubuhku terdorong ke bawah. Kulihat ada air mata meleleh di sudut matanya. Aku tidak tega, aku kasihan! Kupeluk dan kuciumi dia. Hilang sudah nafsuku saat itu juga.Setelah beristirahat beberapa lama, kucoba memulainya lagi, dan lagi-lagi gagal. Aku sangat mencintainya sehingga aku tidak tega untuk menyakitinya.  Malam itu kami tidur berpelukan dengan tubuh masih telanjang. Dia meminta maaf, dan dengan tulus dan penuh kerelaan dia kumaafkan. Malam itu kami berdiskusi mengenai perkosaan. Kalau hubungan yang didasari oleh kerelaan dan rasa sayang saja susah, agak tidak masuk diakal bila seorang wanita diperkosa oleh seorang pria tanpa membuat wanita itu tidak sadarkan diri.

Baca Juga Cerita Bokep Mesum : DENGAN NGENTOT HUTANG JADI LUNAS dan KUNIKMATI SEKS DENGAN TANTE HESTI

Bukankah si wanita pasti berontak dengan sekuat tenaga?  Jam 10 malam kami berdua masuk kamar
bergandengan mesra, diikuti oleh beberapa pasang mata dan olok-olok
saudara-Saudara Iparku. Tidak ada rasa jengah atau malu, seperti yang kami
alami pada waktu mata Receptionist Hotel mengikuti langkah-langkah saat kami
pacaran dulu. Olok-olok dan sindiran-sindiran yang mengarah dari mulut
Saudara-Saudara Iparku, kutanggapi dengan senang dan bahagia.  Siang tadi, kami berdua membeli buku mengenai
Seks dan Perkawinan, yang di dalamnya terdapat gambar anatomi

tubuh pria dan
wanita. Sambil berpelukan bersandar di tempat tidur, kami baca buku itu halaman
demi halaman, terutama yang berkaitan dengan hubungan Seks. Sampai pada halaman
mengenai Anatomi, kami sepakat untuk membuka baju masing-masing.  Giliran pertama, dia membandingkan kemaluanku
dengan gambar yang ada di buku. Walau belum disentuh, kemaluanku sudah
menggembung besar dan keras. dia mengelus dan membolak balik “benda” itu sambil
memperhatikannya dengan seksama. Hampir saja dia memasukkan dan mengulumnya
karena tidak tahan dan gemas, tapi kutahan dan kularang. Aku belum mendapat
giliran.  Kemudian, kuminta dia berbaring
telentang di tempat tidur, menarik lututnya sambil sedikit mengangkang. Mulanya
dia tidak mau dan malu, tapi setelah kucium mesra, akhirnya menyerah. Aku
mengambil posisi telungkup di bawahnya, muka dan mataku persis di atas
vaginanya. Terlihat bagian dalamnya yang merah darah, sungguh merangsang.
Dengan dua jari, kubuka dan kuperhatikan bagian-bagiannya.  Seumur hidupku, baru kali ini aku melihat
kemaluan seorang wanita dengan jelas. Walaupun sering melakukan oral, tapi
belum pernah melihat apalagi memerhatikannya karena selalu kulakukan dengan
mata tertutup.

Aku baru tahu bahwa klitoris bentuknya tidak bulat, tetapi
agak memanjang.  Aku bisa
mengidentifikasi mana yang disebut Labia Mayor, Labia Minor, Lubang Kemih,
Lubang Senggama, dan yang membuatku merasa sangat beruntung, aku bisa melihat
apa yang dinamakan Selaput Dara, benda yang berhasil kujaga utuh selama 10
tahun. Jauh dari bayanganku selama ini. Selaput itu ternyata tidak bening,
tetapi berwarna sama dengan lainnya, merah darah. Ditengahnya ada lubang kecil.
Sayang aku tidak ingat lagi, seperti apa bentuk lubang tersebut.  Tidak tahan berlama-lama, segera kulempar
buku itu ke lantai, dan mulai kuciumi kemaluan dia itu. Kumainkan klitorisnya
dengan lidahku yang basah, hangat dan kasar, hingga membuat dia kembali
mengejang, merintih dan mendesah. Kedua kakinya menjepit kepalaku dengan erat,
seakan tidak rela untuk melepaskannya lagi. 
Kupilin, kusedot, dan kumain-mainkan benda kecil itu dengan lidah dan
mulutku. Berdasarkan

teori-teori yang kuperoleh dari Buku, Majalah maupun VCD
Porno, salah satu pemicu orgasme wanita adalah klitorisnya. Inilah saatnya aku
mempraktekkan apa yang selama ini hanya jadi teori semata.  Dia semakin liar, bahkan sampai terduduk
menahan kenikmatan yang amat sangat. Dia lalu menarik pinggulku, sehingga
posisi kami menjadi berbaring menyamping berhadapan, tetapi terbalik. Kepalaku
berada di depan kemaluannya, sementara dia dengan rakusnya telah melahap dan
mengulum kemaluanku yang sudah sangat keras dan besar. Nikmat tiada tara. Tapi,
aku kesulitan untuk melakukan oral terhadapnya dalam posisi seperti ini. Jadi
kuminta dia telentang di tempat tidur, aku naik ke atas tubuhnya, tetap dalam
posisi terbalik.  Kami pernah beberapa
kali melakukan hal yang sama dulu, tetapi rasa yang ditimbulkan jauh berbeda.
Hampir bobol pertahananku menerima jilatan dan elusan lidahnya yang hangat dan
kasar itu. Apalagi bila dia memasukkan kemaluanku ke mulutnya seperti akan
menelannya, kemudian bergumam. Getaran pita suaranya seakan menggelitik ujung
kemaluanku. Bukan main nikmatnya.  Karena
hampir tidak tertahankan lagi, aku segera mengubah posisi.

Muka kami berhadapan, kembali kutatap matanya yang sangat
indah itu. Kubisikkan bahwa aku sangat menyayanginya, dan aku juga bertanya
apakah kira-kira dia akan tahan kali ini. Setelah mencium bibirku dengan gemas,
dia memintaku untuk melakukannya pelan-pelan. 
Kutuntun kemaluanku menuju vaginanya. Berdasarkan gambar dan apa yang
telah kuperhatikan tadi, aku tahu di mana kira-kira letak Liang Senggamanya.
Kucium dia, sambil kuturunkan pinggulku pelan-pelan. Dia merintih tertahan,
tapi kali ini tangannya tidak lagi mendorong bahuku. Kuangkat lagi pinggulku
sedikit, sambil bertanya apakah terasa sangat sakit. Dengan isyarat gelengan
kepala, kutahu bahwa dia juga sangat menginginkannya.  Setelah kuminta dia untuk menahan sakit
sedikit, dengan perlahan tapi pasti kutekan pinggulku, kumasukkan kemaluanku
itu sedikit demi sedikit. Kepalanya terangkat ke atas menahan sakit. Kuhentikan
usahaku, sambil kutatap lagi matanya. Ada titik air mata di sudut matanya,
tetapi sambil tersenyum dia menganggukkan kepalanya. Kuangkat

sedikit, kemudian
dengan sedikit tekanan, kudorong dengan kuat. Dia mengerang keras sambil
menggigit kuat bahuku.  Kelak, bekas
gigitan itu baru hilang setelah beberapa hari. Akhirnya, seluruh batang
kemaluanku berhasil masuk ke dalam lubang vagina dia tercinta. Aku bangga dan
bahagia telah berhasil melakukan tugasku. Kucium dia dengan mesra, dan kuseka
butir air mata yang mengalir dari matanya. Dia membuka matanya, dan aku dapat
melihat bahwa dibalik kesakitannya, dia juga sangat bahagia.  Perlahan kutarik kemaluanku keluar, kutekan
lagi, kutarik lagi, begitu terus berulang-ulang. Setiap kutekan masuk, dia
mendesah, dan kali ini, bukan lagi suara dari rasa sakit. Kurasa, dia sudah
mulai dapat menikmatinya. Permukaan lembut dan hangat dalam liang itu seperti
membelai dan mengurut kemaluanku. Rasa nikmat tiada tara, yang baru kali ini
kurasakan.

Aku memang belum pernah bersenggama dalam arti sesungguhnya
sebelum ini.  Butir-butir keringat mulai
membasahi tubuh telanjang kami berdua. Nafsu birahi yang telah lama tertahan
terpuaskan lepas saat ini. Kepala dia mulai membanting ke kiri dan ke kanan,
diiringi rintihan dan desahan yang membuat nafsuku semakin bergelora.  Tangannya memeluk erat tubuhku, sambil
sekali-sekali kukunya menancap di punggungku. Desakan demi desakan tidak
tertahankan lagi, dan sambil menancapkan batang kemaluanku dalam-dalam,
kusemburkan sperma sebanyak-banyaknya ke dalam rahim dia. Aku kalah kali
ini.  Kupeluk dan kuciumi wajah dia yang
basah oleh keringat, sambil berucap terima kasih. Matanya yang bening indah
menatapku bahagia, dan sambil tersenyum dia berkata, “sama-sama.” Kutitipkan
padanya untuk menjaga baik-baik anak kami, bila benih itu tumbuh nanti. Kami
baru sadar bahwa kami lupa berdoa sebelumnya, tapi mudah-mudahan Yang Maha Esa
selalu melindungi benih yang akan tumbuh itu. 
Seprai merah jambu sekarang bernoda darah. Mungkin karena selaput dara
dia cukup tebal, noda darahnya cukup banyak, hingga menembus ke kasur. Akan
menjadi kenang-kenangan kami selamanya. 
Malam itu kami hampir tidak tidur.

Setelah beristirahat beberapa saat, kami melakukannya lagi,

lagi dan lagi. Entah berapa kali, tapi yang pasti, pada hubungan yang ke dua setelah tertembusnya selaput dara itu, aku berhasil membawa dia orgasme, bahkan lebih dari satu kali. Aku yang sudah kehilangan banyak sperma, menjadi sangat kuat dan tahan lama, sehingga akhirnya dia menyerah kalah dan tergeletak dalam kenikmatan dan kelelahan yang amat sangat.  Saat ini, kami telah memiliki 3 orang anak yang lucu-lucu. Tapi gairah dan nafsu seperti tidak pernah padam. Dalam usia kami yang mendekati 40 tahun, kami masih sanggup melakukannya 2-3 kali seminggu, bahkan tidak jarang, lebih dari satu kali dalam semalam.Nafsu yang didasari oleh cinta, memang tidak pernah padam. Aku sangat mencintai dia, begitupun yang kurasakan dari dia.  Demikianlah cerita sex panas NIKMATNYA NGENTOT PRAMUGARI DI DALAM PESAWAT dan NGENTOT DI MALAM PERTAMA YANG ASIK DAN MELELAHKAN oleh cerita sex hot.