NGENTOT BERSAMA ANANDA dan SABTU MEMUASKAN

Author:

Cerita Dewasa Terpanascerita mesum ini adalah cerita bokep indonesia yang terjadi waktu aku masih di bangku kuliah beberapa tahun yang lalu dan pada akhirnya kuliahku juga berhenti di tengah jalan karena kesibukanku dengan grup band yang aku bentuk.  Pagi itu seperti kebiasaan aku sebelum masuk ruang kuliah, selalu menyempatkan diri untuk menikmati makanan di cafetaria kampus yang suasananya cukup asri dengan keberadaan taman di samping cafetaria kampus itu sendiri. Diantara beberapa mahasiswa yang sedang menikmati makanan, aku sempat terpaku oleh sosok yang sebelumnya belum pernah aku lihat di kampus.  Penampilannya cukup membuatku terpesona, dengan tank top warna merah di padu dengan blue jeans skirt setinggi lutut menjadikan dia juga patut untuk menjadi pusat perhatian semua cowok yang ada di cafetaria. Setelah memesan makanan dan minuman, aku melangkahkan kakiku menuju meja yang ada di luar ruangan cafetaria yang posisinya menghadap langsung ke arah taman kampus.

Pagi itu kebetulan aku seorang diri, nggak seperti hari-hari biasa yang selalu datang bersama teman-teman dekatku yang sekaligus juga teman di grup bandku. Dengan santai aku duduk sambil menikmati segelas coklat hangat dan sepotong pancake nanas kesukaanku. Di tengah asyiknya aku menikmati makanan, tiba-tiba telah berdiri temanku yang bernama Dina dan seorang yang telah membuatku terpaku sebelumnya.  “Maaf Diet.. Boleh nggak kita gabung duduknya?” tanya Dina sambil tersenyum.  “Oh.. Kamu Din..!” ujarku spontan.  “Boleh-boleh… Lagian aku sendirian kok” sahuntuku meyakinkan.  “Tumben nih cafetari rame, sampai nggak ada satupun meja kosong” Kata Dina menambahkan.  “Kamu juga tumben Diet makan sendirian, biasanya khan sama grup band kamu?” kata Dina lagi.  “Iya nih Din.. Kebetulan ada kelas pagi jadinya aku berangkat lebih awal deh” jelasku sesaat setelah Dina dan temannya duduk.  “Oh iya Diet, kenalin ini anak baru di kampus kita” Dengan ramah Dina memperkenalkan temannya.  “Ananda… Ini Adietya teman kita juga, yang kebetulan juga dia

vokalis di grup band di kampus kita ini” Dina memperkenalkan aku kepada Ananda secara panjang lebar.  “Dan dia ini Diet, mahasiswa pindahan dari Jakarta yang mengikuti orangtuanya karena pindah tugas” Jelas Dina kepadaku.  “Namanya Ananda aprilia putri, yang mempunyai hobby dengerin musik juga” sahut Dina lagi.  Yang di perkenalkan cuman tersenyum manis aja. Cerita sex – Dengan ramah aku tersenyum kepada Ananda, sambil menyodorkan tanganku.

“Adietya!” kataku pendek.  “Ananda!” dengan senyum manis dia menerima uluran tanganku.  Tangannya halus banget saat aku menggenggamnya lembut, apalagi di lengannya di tumbuhi bulu-bulu halus yang sangat kontras dengan warna kulitnya yang mulus.  Dari jarak yang lumayan dekat aku bisa menikmati pesona kecantikan Ananda yang begitu menawan, Ananda mempunyai rambut yang cukup tebal dan hitam yang panjangnya di bawah bahunya sedikit. Bibirnya sensual dan selalu basah alami tanpa olesan lipstik. Pandanganku sesaat turun ke arah lehernya yang jenjang dan berakhir di kedua tonjolan di dadanya yang aku taksir ukurannya 36B.  Sampai di sini aku sempat menelan ludah sesaat, betapa ranumnya buah dada Ananda yang menuruntuku begitu menggairahkan kalau di remas nan lembut dan putingnya di jilatin dengan gerakan erotis. Khayalanku buyar bersama teguran dari Dina mengingatkan kalau aku masih menggenggam tangan Ananda.  “sudah dong Diet.. Lepasin tangan Ananda” tegurnya mengingatkan.  “Maaf.. Yah Ananda” kataku polos.  “Tangan kamu halus banget sih” kataku menambahkan.  “Tangan atau, kamu yang terpesona oleh kecantikannya” sindir Dina.  Aku hanya tersenyum mendengar Dina mengatakan itu. Sejujurnya aku memang mengagumi pesona Ananda yang kayaknya bakal jadi bunga kampus nantinya.  Seminggu setelah pertemuanku dengan Ananda di cafetaria. Aku bertemu kembali dengannya tapi bukan di kampus seperti saat itu.

Ananda datang bersama kedua orang tuanya untuk menikmati makam malam di salah satu cafe yang cukup terkenal di kota itu. Dan kebetulan aku bersama teman-temanku bermain musik akustik di cafe itu setiap 3 kali seminggu.  Malam

itu Ananda mengenakan gaun warna hitam yang membuat penampilannya sangat berbeda dengan saat dia ada di kampus. Gaun malam yang panjang dan modelnya sedikit sexy dibagian dadanya membuat Ananda tampil begitu anggun malam itu. Saat itu Ananda belum menyadari kalau yang ada di atas panggung adalah diriku.  “Selamat datang dan selamat menikmati suguhan musik akustik dari kami, semoga makan malam anda cukup berkesan bersama orang-orang yang anda cintai” Sambutanku kepada semua pengunjung cafe.  Setelah aku menyanyikan beberapa lagu dan mendapat sambutan yang cukup meriah dari pengunjung malam itu. Dengan mantap, kembali aku menyampaikan pesan khusus.  “Lagu ini akan saya persembahkan buat pengunjung yang ada di meja nomer 5, yaitu Ananda bersama kedua orang tuanya dan semoga makan malamnya berkesan dengan hadirnya lagu ini” sahuntuku spontan.  Seketika pandangan Ananda bersama kedua orang tuanya tertuju ke panggung. Dengan sopan aku menganggukan kepala kepada mereka, sambil tersenyum ramah. Ananda sempat terpaku, ketika melihat diriku tersenyum dari atas panggung.  Setelah melewati moment sesaat yang merupakan kejutan dariku. Perlahan aku mulai menyanyikan lagu lembut yang pernah dibawakan oleh Rod stewart” Have I told you lately”. Pandanganku beradu dengan pandangan Ananda yang sedang serius menatapku dari mejanya, ketika di awal lagu sambil tersenyum aku memandangnya lembut.

Baca Juga Cerita seks Terbaru : MEMUASKAN DOSEN DAN PEMBANTUNYA dan KELUARGA KAKEK DAN AYAH

“Have I told you lately that I love you..” bunyi lirik di awal lagu itu.  Dengan penghayatan aku menyanyikan lagu itu yang secara tidak sengaja terinspirasi oleh kedatangan Ananda di cafe malam itu. Setelah selesai aku menyanyikan lagu itu, bersamaan juga saat aku bersama grupku mendapat kesempatan untuk break di session pertama. Di saat break aku pergunakan waktu yang ada untuk menemui Ananda bersama ke dua orang tuanya.  “Selamat malam Om, tante dan juga Ananda” tegurku sopan. “Perkenalkan nama saya Adietya, teman Ananda satu kampus”

dengan ramah dan sopan aku memperkenalkan diri di hadapan kedua orang tua Ananda.  Yang juga disambut dengan ramah oleh kedua orang tua Ananda.  “Pa, Ma, Ini teman Ananda yang pernah Ananda ceritakan sebelumnya” terang Ananda kemudian.  Dalam hati sempat aku bertanya, apakah yang telah di ceritakan Ananda kepada kedua orang tuanya tentang diriku. Setelah berkenalan dengan kedua orang tuanya dan terlibat obrolan yang panjang, akhirnya aku tahu kalau Ananda adalah anak semata wayang di keluarganya.  Tak mengherankan jika, kalau Ananda mendapatkan kasih sayang secara penuh baik dari papanya dan juga Mamanya. Itu terlihat dari kesehariannya yang riang dan lincah saat dia berada di kampus. Setelah tiba waktu buat aku dan teman-teman untuk main di session kedua, dengan sopan aku berpamitan kepada kedua orangtuanya dan juga Ananda.  Suasana cafe malam itu sangat special buat diriku, karena kedatangan orang yang sering aku khayalkan setiap saat di tempat yang tidak pernah aku duga sebelumnya. Menjelang setengah sebelas, aku menyudahi penampilan malam itu lewat lagu”Cinta Sejati” Milik ari lasso.

Ketika selesai acara, aku pamit kepada teman-teman band, kalau aku ingin menemui Ananda dan kedua orang tuanya. Sesampainya di meja Ananda, dan ngobrol sesaat, kedua orang tuanya berpamitan ingin pulang karena sudah mulai di hinggapi rasa kantuk.  “Pa, Ma, Ananda boleh pulangnya belakangan?” tanya Ananda kepada kedua orang tuanya.  “Ananda masih pingin ngobrol dengan Adiet nih bolehkan?” rajuknya manja.  “Baiklah, asal nanti pulangnya Adietya yang nganterin!” tegas papanya.  “Baik Om.. Terima kasih atas kepercayaan yang Om berikan”jawabku kemudian.  “Makasih pa, Ma..” teriaknya sambil mencium pipi Papa dan Mamanya.  Setelah kepergian Papa dan Mamanya, kembali kita melanjuntukan obrolan yang tertunda sesaat. Ketika waktu menunjukan pukul 23.30 aku mengatakan kepada Ananda.  “Ananda sebaiknya kita pulang yah” kataku pelan.  “Sudah malam nih, ntar Papa dan Mama kamu gelisah menunggumu” terangku lagi.  “Baiklah kalau menurut kamu begitu” jawab Ananda

kemudian.  Yang tak lama aku bergegas menyetop taxi yang sedang lewat di depan kita. Di dalam taxi aku terdiam sambil melamunkan kejadian yang barusan aku alami. Betapa beruntung aku bisa duduk berduaan di dalam taxi dengan seorang gadis cantik yang begitu banyak di dambakan oleh setiap cowok yang ada di kampus.  “Diet kenapa diam?” tanya Ananda membuyarkan lamunanku.  “Oh.. Eh”jawabku gugup.  “Aku nggak pernah membayangkan kalau aku bisa sedekat ini dengan dirimu” jelasku setelah bisa menguasai keadaan.  “Maksud kamu?”tanya Ananda lagi.  “Kamu tahu khan, kalau di kampus banyak cowok yang menaksir kamu” terangku kemudian.

“Diet, kalaupun banyak cowok yang mengejar-ngejar aku, aku punya hak juga khan buat menolak?” tanyanya lagi.  Aku hanya terdiam mendengar penjelasannya, sambil tersenyum lembut menatapnya.  “Aku sudah banyak menceritakan tentang dirimu kepada Papa dan Mama, makanya mereka percaya kalau aku pulangnya bersama kamu” terang Ananda meyakinkan aku.  Di kepala masih teringat saat aku memperkenalkan diri di hadapan Papa dan Mamanya, ketika break time tadi yang Ananda bilang pernah menceritakan aku sebelumnya.  “Diet, sejak awal perkenalan di cafetaria, hatiku sempat berdetak entah kenapa” terangnya kemudian.  “Aku juga selalu berhayal tentang dirimu” jelasnya lagi.  “Banyak cerita di kampus yang mengatakan, kalau kamu orangnya cukup lembut setiap menghadapi cewek” tambahnya lagi.  “Semua itu benar adanya, apalagi dengan kamu memberikan sebuah lagu romantis buat diriku saat malam tadi” dengan lembut Ananda mengatakan itu.  “Papa dan Mama sempat memuji, kalau kamu orangnya bisa menghargai seorang wanita” terangnya lagi.

Terharu aku mendengar semua penjelasan dari Ananda yang ternyata selama ini dia bersimpati terhadap diriku. Taxi yang kita tumpangi melintasi sebuah jalan yang lampu penerang jalannya agak redup. Dengan keberanian di tengah keremangan, aku memeluk Ananda mendekat dan mengecup bibirnya yang ranum.  “Sudah lama aku mendambakan kamu Ananda” bisikku mesra di telinganya.  Ananda hanya tersenyum manis mendengar bisikanku, sambil meremas mesra tanganku. Tak

lama berselang taxi telah sampai di depan sebuah rumah besar yang di halamannya ada sebuah taman dan balai-balai kecil di pojok rumah.

SABTU MEMUASKAN

Hari itu aku kuliah sampai jam 9 malam. Parkiran mobil pun sudah gelap. Sambil melihat kanan kiri, aku pun berlari-lari kecil menuju ke mobilku yg ku parkir di belakang gedung science. Ketika sampai di mobil, HP ku berbunyi. Ternyata si Joe.  “Halo Mel, lagi ngapain?” tanya si Joe. “Ini nih, lagi mo pulang baru aja selesai kelas” sahutku sambil menstater mobil. “Ooh, mo ke sini ga? Kita ntar mo ngadain pesta nih. Kan hari sabtu, masa di rumah aja sih?” Si Joe pun nyerocos. “Oh ya? Mau donk, kalo gitu gue ke sana sekarang deh” jawabku dengan senangnya. “OK deh. Bye”  Sejak hidup di LA, aku selalu suka dengan kehidupan malam. Pesta, diskotik ataupun pergaulan bebas. Akupun mulai merapikan rambut dan pakaianku. Kemudian, aku mulai membubuhkan make-up tipis di mukaku. Setalah selesai, aku pun mengendarai mobilku ke tempat Joe. Joe adalah anak orang kaya. Apartemenya yg terletak di daerah BH itu sangat mahal harganya. Aku pun memberhentikan mobilku di depan Liquor Store.  Ketika aku turun dari mobil, banyak cowok bule yg melihat dan bersiul kepadaku. Saat itu aku hanya mengenakan rok pendek dan kaos putih ketat. Payudaraku yg berukuran 34 c itu pun tampil kian menggoda. Memang payudaraku cukup besar untuk orang seukuranku.

Baca Juga Cerita Mesum dewasaSELINGKUH DENGAN MBAK MERSI

Ketika aku sedang mencari cari liquor kesukaanku, Hp ku pun berbunyi lagi. Ketika kulihat nama Joe, aku segera menjawab. Hanya percakapan kecil yg terjadi, ternyata dia minta dibelikan beberapa botol bir. Aku pun segera mengambil sebotol XO dan 12 botol corona.   Setelah membayar, aku pun segera mengemudikan mobilku ke tempat Joe. Dengan kemacetan LA aku pun tiba di tempat Joe setelah setengah

jam di mobil. Joe pun menyambut ku dengan gembira. Ketika aku masuk, ternyata tdk ada seorang pun di situ selain aku dan Joe.  “Kok ga ada anak anak? Katanya mo pesta?” tanyaku keheranan. “Ntar lagi juga pasti datang” jawabnya sambil tersenyum. “Siapa aja sih?” kejarku. “Cowok-cowok lah, 7 orang deh kayaknya.” katanya sambil berjalan ke dapur. “Jadi gue cewek sendiri nih?” tanyaku keheranan.  Dengan santainya dia cuma menjawab “Yup, kenapa? Loe ga suka? Kan loe biasanya suka main keroyokan. Apalagi kalo ceweknya cuman loe sendiri.”  “Loe gila ya? loe bikin pesta buat cuman ngentotin gue rame rame?” tanyaku dengan kaget. “Bukannya loe suka kayak gituan, apalagi barang mereka gede gede lagi. Tenang aja, dijamin puas” imbuhnya sambil ketawa nyengir.  Aku cuma diam saja. Joe memang sering nge-seks denganku, tapi kita tdk pacaran. Aku juga pernah nge-seks dengan Joe dan dua temannya. Tapi kali ini TUJUH orang. Aku takut tapi aku juga terangsang. Aku memang sangat suka menjadi pusat perhatian apalagi gangbang.

Joe tau itu. Joe tau semua tentang aku. Tapi aku cuma tau sedikit tentang Joe. Dia sangat suka melihat cewek di entot rame rame.  “Kenapa? kok bengong?” tanya Joe sambil mengusap usap tangannya ke pantat kiriku. “Ga kenapa kenapa kok” jawabku singkat.  Aku memang sudah biasa dengan kelakuan Joe. Tangan Joe yg tadi cuman memegang pantat kiriku, kini meremas remas pantatku dengan kerasnya.  “Udah lah Joe, siapin dulu donk makanan buat pestanya” kataku sambil menepis tangannya. “Kok gitu sih? Ayo donk kan udah lama gue ga liat loe telanjang” katanya santai. “Ya udah kalo loe mau, tapi siapin dulu donk makanannya. Habis itu kalo ada waktu gue mau mau aja. Gimana? Mau ga?” tanyaku menggoda. “Hahaha. Kita cuma makan chips doank kok malem ini. Tuh chipsnya udah ada. Tinggal dibuka doank” katanya sambil memasang muka mesum. “Iiih, benci gue

ama loe” kataku sambil mencuekin muka mesum dia. “Ya udah gue bikinin salad deh. Mau ga?” “Bikin lah kalo loe mau” katanya singkat.  Ketika aku membuat salad di meja dapur, tangan tangan Joe menjelajahi pantatku. Aku yg sudah biasa dengan itu cuma mendesah desah kecil. Aku merasakan kedua tangannya mengangkat rok ku sampai ke pinggangku. Dia hanya bersiul ketika melihat pantatku yg penuh. Waktu itu aku memakai G-string jadi dia bisa melihat semuanya.  “Auw” jeritku ketika Joe memukul pantatku sambil ketawa. Aku pun meneruskan mengaduk salad ketika dia menurunkan g-stringku sampai ke lantai. Aku segera mengangkat kakiku dan menendang g string itu ke belakang. Aku kira Joe akan segera memasukan k0ntolnya ke dalama mekiku, tetapi dia hanya menurunkan rok ku dan merapikannya.  Aku terheran heran ketika dia melakukan itu tapi aku tdk mengatakannya. Kini tangan Joe mulai meraba raba dan meremas payudaraku sambil mulutnya menciumi leherku. Aku hanya melenguh kecil ketika dia meremas payudaraku dengan agak keras.

Aku memberhentikan kerjaanku dan mencoba menikmati rangsangan Joe. Joe pun mulai melepas baju ketatku. Joe hanya diam ketika dia melihat tubuhku yg setengah telanjang.  Aku yg sudah sangat terangsang mulai memijit mijit k0ntol Joe dari luar celananya. Joe pun melenguh keenakan ketika aku remas remas dan kukocok k0ntolnya perlahan. Joe tdk diam saja, dia langsung melepas behaku dan melemparkannya. Aku yg hanya memakai rok mencoba membuka baju Joe. Tapi Joe cuman menepis tanganku. Joe pun ketawa ketika melihatku kebingungan. Joe pun mulai membungkuk dan mengambil beha dan g stringku yg berserakan di lantai. Kemudian dia berjalan ke kamarnya meninggalkan aku yg kebingungan dan sangat terangsang.  Ketika aku tersadar bahwa payudaraku terpampang bebas, aku pun kembali mengenakan kaos putih ketatku. Aku merasa kalau putingku tercetak jelas dengan baju itu. Tapi aku tdk punya pilihan lain. Joe pun kembali ke dapur dan kulihat bahwa beha

dan g stringku telah dia sembunyikan.  “Boleh juga toket loe, lebih keliatan gede lho” katanya sambil meremas remas toketku. “Mau loe apa sih Joe? Mau ngentot ga sih loe?” tanyaku sudah tdk sabar. “Oh, loe mau ngentot?” tanya nya dengan muka sok innocent.  Aku pun menjadi malu sendiri. Belum sempat aku menjawab telpon apartement Joe berbunyi.

Aku tau kalo teman temannya sudah ada di luar. Mereka cuma minta dibukain pintu saja.  “Nih kalo loe mau ngentot, mending loe sekarang emut k0ntol gue sampe gue keluar” tantangnya “Ada tamu Joe” kataku sambil kebingungan.  Joe pun segera memencet tombol untuk membuka pintu apartemen. Apartemen Joe ada di lantai 8.  “Masih ada waktu kok”, kata Joe sambil meringis, “ayo mau ga?” “Ntar kalo mereka liat gimana?” kataku sambil melihat ke pintu. “Cuek aja lah. Mereka juga udah tau kalo loe suka nge seks, apalagi gue udah kasih tau mereka kalo loe suka di gangbang. Udah nyerah aja, ntar juga loe pasti ngemut k0ntol mereka juga”.  Aku pun hanya diam dan berjongkok di depan dia. Tanganku mulai membuka resletingnya dan ku keluarkan k0ntol dia yg terbilang besar itu. Tanpa ragu ragu, aku pun segera melahap batang itu dan menghisapnya. Joe hanya melenguh kecil sambil menjambak rambutku ketika aku memasukkan k0ntolnya sampai masuk ke tenggorokanku. Aku memang pandai sekali memberi Deep Throat. Ketika aku memberi dia deep throat, Joe pun segera melenguh panjang dan menembakkan air maninya ke mulutku yg langsung kutelan.  Aku memang suka menelan air mani cowok. Joe hanya tersenyum ketika aku menjilat jilat batangnya yg perlahan mengecil. Joe pun memasukan senjatanya kembali ke celananya dan aku hanya mengusap bibirku dengan tissue. Tak lama, Pintu apartemen Joe pun terbuka dan masuklah tujuh orang yg tdk aku kenal. Mereka semua berbadan bagus dan bertampang yg lebih dari biasa.  “Halo Joe, siapa tuh ceweknya?” tanya

teman si Joe yg akhirnya kuketahui namanya Irwan. “Oh dia Mella, temen gue” Kata Joe santai “Kenalan sana”  Singkat kata, aku pun berkenalan dengan mereka semua. Aku tdk bisa mengingat nama mereka semua karena mereka terlalu banyak. Joe pun segera bercakap cakap dengan mereka sementara aku masih di dapur menyiapkan makanan.

Ketika aku sedang mencari cari tempat buat chips, aku merasakan ada tangan yg memegang pantat ku. Aku kira itu tangan milik si Joe, jadi aku hanya diam dan meneruskan kerjaanku.  “Hmm, boleh juga pantat loe”  Ketika aku mendegar bahwa itu bukan suara Joe aku pun kaget dan segera menepis tangan itu.  “Pinter juga si Joe kalo cari cewek” ternyata itu si Irwan. “Udah ga usah sok jual mahal, Joe udah ngomong kalo loe itu suka seks” imbuhnya.  Aku sangat sakit kaget ketika dia ngomong secara terus terang. Aku hanya diam saja sambil menunduk malu.  “Loe tau kenapa loe di sini?” tanyanya lagi.  Aku hanya menggelengkan kepala saja.  “Loe itu di sini buat muasin kita kita. Mending loe sekarang ikutin aja apa yg aku bilang ato loe bakalan diperkosa rame rame ama mereka.” katanya mengancam.  Aku yg tdk punya pilihan lain hanya mengangguk menurut.  “Hehehehe.. bagus. Sekarang loe temenin mereka ngobrol trus gue bakalan siapin minumannya.” suruhnya.  Aku pun hanya mengangguk dan mengambil salad yg tadi aku buat. Ternyata mereka lagi berjudi. Aku tdk tau apa yg mereka mainkan tapi mereka menyuruhku duduk dan ikut main. Mereka pun segera menjelaskan peraturannya. Aku baru tau kalo mereka itu bermain poker, tapi yg menang bisa menyuruh salah satu dari yg kalah untuk melepas baju. Aku pun mengiyakan aja meskipun aku tau kalo aku kalah dua kali maka aku akan telanjang bulat.  Aku pun tersadar, jadi ini maksud Joe mengambil beha dan g stringku. Aku hanya melirik ke Joe yg tersenyum kemengangan..

Baca

Juga Cerita Mesum hotDEA MERASA KURANG DENGAN PAYUDARANYA dan PERAWAN PILIHAN PAMANKU

Tak lama, Irwan pun datang membawa minuman. Dia memberiku sebotol corona yg tadi kubeli dan kuminum pelan pelan. Ketika ronde pertama di mulai, mereka pun segera dengan cepatnya mengatur kartu mereka. Aku yg tdk tau apa apa, cuma melihat kartuku dan meminum coronaku. Aku merasa bahwa salah satu dari mereka menang, mereka pasti akan menyuruhku membuka bajuku.  Ternyata benar, aku tdk tau apa nama kartuku tetapi meraka ngomong kalo aku kalah. Maka salah satu dari mereka menyuruhku melepas bajuku. Ketika aku membuka bajuku, mereka hanya berkomentar tentang toketku yg besar itu. Aku yg setengah telanjang hanya menunduk malu dan menutupi putingku dengan tanganku. Tak lama kemudian, mereka memulai ronde yg kedua. Aku merasa bahwa muka dan badanku mulai memanas, aku tdk tau apakah itu reaksi dari bir atau sorotan sorotan mereka.  Aku yg mulai merasa canggung, mulai meminum birku sampai habis. Tak lama kemudian, ronde ke dua berakhir dengan melaygnya rok ku. Mekiku yg tak berambut itu sudah tdk tertutupi apa apa. Aku merasa mekiku mulai gatal, dan aku tersadar kalo Irwan telah mencampurkan obat perangsang ke dalam bir ku. Aku yg sudah tdk bisa menahan gatalnya mulai menggesek gesekkan pahaku.  “Hehehehehe, terangsang ya Mel?” tanya si Joe dengan santainya.  Aku cuma diam saja dan menunduk.  “Kalo mau ngerasain k0ntol kita kita bilang aja Mel” imbuhnya.  Aku sangat malu, tapi aku juga terangsang dengan hebatnya. Aku yg masih menggesek gesekan pahaku tanpa sadar mengeluh terangsang. Mereka cuma tertawa melihatku seperti itu.  Aku pun berkata ke Joe  “Joe, please masukin k0ntol loe”.  Mereka yg mendengar itu hanya tertawa dan mulai mengeluarkan k0ntolnya.  Joe pun menjawab  “Kalo loe mau dientot, loe ngomong ama mereka semua, jangan cuma gue doank. Ntar yg lain kan iri” katanya mengejek. “Pls entot

gue, gue udah ga tahan lagi” kataku sambil merangkak ke salah satu dari mereka dan mulai meremas remas k0ntolnya.  Mereka hanya ketawa dan memanggilku “maniak seks”, “cewek gila k0ntol” dan lain lain nya.  Aku pun segera memasukan k0ntol yg kupegang itu ke mulutku.

Kumulai dengan mencium kepala k0ntolnya dan menjilat jilat batangnya yg sudah tegang. Empunya k0ntol itu pun segera mengeluh tertahan dan memegang kepalaku dan memaksaku memasukan k0ntolnya yg panjang itu ke mulutku. Aku hanya memejamkan mata ketika aku merasakan k0ntol lain menerobos dinding mekiku. “Ooh”, lenguhku tertahan.  Seseorang yg mengentotku dari belakang itu segera memaju-mundurkan k0ntolnya di mekiku. Aku merasa kalo tiap kali dia mendorong pantatnya, kepala k0ntolnya menyentuh dinding rahimku. Salah seorang dari mereka memukul pantatku hingga merah dan memasukan salah satu jarinya ke dalam anusku. Aku pun hanya melenguh keenakan. Ketika aku masih keenakan merasakan jari di anusku, k0ntol yg ada di mulutku segera menyemprotkan air maninya dan langsung kutelan. Aku pun mulai menjilati k0ntol itu dengan maksud membersihkannya. Cowok yg kujilati k0ntolnya itu hanya tersenyum dan meremas toketku.  Dengan tiba tiba, cowok yg memompaku dari belakang menarik k0ntolnya. Aku yg masih belum keluar menoleh dengan protes tapi kulihat kalo itu ternyata si Irwan yg memompaku dan Irwan hanya berdiri dan meninggalkanku sambil tersenyum. Dia pun menyuruhku untuk menungging dengan tangan di meja makan. Aku pun menurut saja. Ketika aku sudah dalam posisi menungging, Irwan pun dengan kasarnya memasukkan k0ntolnya di anusku. Aku pun menjerit menahan sakit yg luar biasa itu. Setelah dua menit kesakitan, aku pun mulai merasa nikmatnya anal seks.  Aku pun segera mengikuti irama Irwan, dan Irwan pun segera mengangkat kedua pahaku dengan k0ntol yg masih di anusku.

Aku pun tdk punya pilihan lain selain bersandar kebelakang supaya tdk jatuh. Irwan dengan pelannya menaik turunkan tubuhku sambil memutar badannya. Maka mekiku pun terpampang

dengan jelas ke cowok cowok yg laen. Aku sangat kaget ketika aku melihat si Joe merekam kejadian itu dan temannya memfotoku.  Tapi, kenikmatan yg aku dapatkan dari Irwan menelan kekagetanku dan membuatku orgasme. Aku segera menggerang gerang keenakan sambil memilin milin puting kananku. Aku merasa ada cairan mekiku yg menetes keluar. Kemudian, aku merasa si Irwan mulai mempercepat kocokannya di anusku. Aku yg takut jatuh segera menyenderkan tubuhku ke belakang dan membiarkan toketku meloncat loncat dengan bebas.  Aku pun juga melihat lampu lampu flash kamera yg mengabadikan kejadian itu. Irwan pun segera menjatuhkan tubuhku di kasur yg sudah disiapkan cowok cowok lain di ruang tamu. Aku jatuh dengan telungkup dengan k0ntol yg masih di anusku. Dengan cepatnya, si Irwan mencabut k0ntol itu dan segera mengeluarkan spermanya di dalam gelas wine yg bening. Aku yg kelelahan cuma melihat itu dengan penuh tanda tanya.  Belum sempat aku mengatur nafas, Irwan menyuruhku menjilati k0ntolnya sampai bersih. Aku menjilati k0ntol itu dengan perasaan yg jijik. Kemudian salah satu dari mereka segera mengangkatku dan memasukkan k0ntolnya ke mekiku. Aku pun cuma melenguh tertahan. Cowok itu segera memaju mundurkan k0ntolnya dengan aku keadaan berdiri. Aku hanya bisa berteriak teriak kecil karena k0ntol itu sangat besar diameternya. Aku merasa ada k0ntol laen yg menerobos anusku.  Aku merasa seperti sandwich karena diapit kedua cowok besar itu. Tak lama kemudian aku pun orgasme lagi dan lagi. Tiap kali mereka mau keluar, mereka segera mencabut k0ntolnya dan mengeluar kan air mani merek di dalam gelas wine. Aku masih bingung dengan itu, tapi ketiga orang yg belom mengentotku segera mengeroyokku. Ada yg memasukkan k0ntolnya ke mekiku, ke mulutku ataupun mengentot toketku.

Aku sudah seperti di dalam sorga dunia.  Aku tdk tahu sudah berapa kali aku orgasme malam itu. Mereka mengentotku dengan nonstop. Selalu ada k0ntol yg mengisi mekiku. Ketika mereka semua

sudah selesai mengentotku, mereka menaruhku di sofa dengan kepala di bawah. Aku sudah tdk tahu apa yg terjadi tapi dengan samar samar aku lihat Irwan memasukan leher botol bir yg masih penuh isinya ke mekiku. Aku pun segera terasadar dengan adanya benda dingin di mekiku, tapi aku sudah terlalu capek untuk berontak. Aku hanya bisa melihat Irwan menaik turunkan botol itu di mekiku.  Kemudian, aku merasakan bir yg meleleh turun dari mekiku ke toketku. Kemudian, Irwan segera menarik botol bir itu dan menyuruhku membuka bibir mekiku dengan tanganku. Akupun hanya menurut saja. Kemudian, aku melihati Irwan memasukan sedotan ke dalam mekiku yg penuh dengan bir dan dengan segera aku merasakan bir itu disedot oleh Irwan dan ditelannya. Mereka semua tertawa ketika melihatku melenguh menandakan aku orgasme lagi. Aku yg sudah terlalu capek, mulai merangkak ke atas kasur di lantai ruang tamu dan aku pun tertidur.  Keesokan paginya, aku pun terbangun dengan sebuah mentimun di mekiku. Aku kebingungan dan aku lihat cowok cowok itu sudah tertidur dengan lelapnya di sebelahku dan di sofa. Aku pun segera mengeluarkan mentimun itu dari mekiku. Ketika aku bangun, aku baru merasakan panasnya anusku dan sakitnya mekiku. Dengan sedikit tertatih aku berjalan mencari baju baju ku. Aku menemukan kaos putihku dan rok ku yg langsung kukenakan. Akupun berjalan ke arah kamar mandi untuk merapikan diri.

Ketika aku sedang menyisir rambutku yg acak acakan, pintu kamar mandi terbuka dengan tiba tiba dan aku lihat Irwan menyeruak masuk. Aku cuma melihat apa yg bakalan dia lakuin. Tak kuduga, dia dengan tanpa malu mulai kencing dengan enaknnya. Aku yg melihat itu hanya menggelengkan kepala dengan jijik. Setelah aku selesai menyisir rambutku, aku segera keluar secepat mungkin dari kamar mandi itu sebelum si Irwan menyuruhku berbuat yg macam macam.  Aku pun segera mencari dompet dan kunci mobilku ketika Joe memegang

tanganku dan menyuruhku minum pregnancy pil. Joe menyuguhkan pil itu dan segelas air putih yg langsung kuminum.  “Hebat juga lo Mel semalem” pujinya “Sakit semua nih Joe” jawabku sambil meringis “Gue pulang dulu ya capek nih” “Ya udah tapi minum ini dulu ya?” katanya sambil menyogorkan gelas yg penuh dengan sperma “gue tau loe pasti suka” “Aduh Joe gue laper banget, dari kemaren malem gue blom makan” jawabku mengiba. “Enggak, minum dulu baru boleh pulang. Udah lah cepet minum” tegasnya.

“Iih maksa banget sih” gerutuku.  Joe pun segera mengambil video camnya dan menyuruhku bergaya seolah olah aku menikmati minum sperma. Aku pun hanya tersenyum sambil menegak habis sperma itu.  Joe pun tersenyum dan berkata “Mulai hari ini kalo loe ke mana mana usahain jangan pake beha ato celana dalem, ok? jadi ntar kalo gue kepengen ngentot, cuma tinggal masukin doank” katanya sambil ketawa.  “Gila loe” umpatku sambil ngeloyor pergi. Demikianlah cerita seks panas terbaru NGENTOT BERSAMA ANANDA dan SABTU MEMUASKAN oleh cerita sex hot