BIKIN KETAGIHAN dan SELINGKUHAN SAAT LIBURAN

Author:

Cerita Sex Indonesiacerita seks panas ini adalah cerita dewasa Rizal nama panggilanku, nama lengkap Rizal Alfauzi, di web dewasa ini aku akan menuliskan cerita sex mesumku yang bisa dibilang Freak, dan bahkan terkesan nekat. Aku memulai petualangan sexs-ku bertawal dari ketika aku mendapatkan teman yang bernama Arif, dia adalah teman satu jurusanku yang bisa dibilang memiliki wajah tampan dan dan bertubuh proposional.  Kalau dilihat secara fisik Arif ini memang tipe laki-laki idaman para wanita. Arif ini sangat berbeda sekali dengaku, kalu berbicara tentang fisik aku seorang laki-laki yang biasa-biasa saja, namun aku mempunyai kelebihan dalam hal life style. Aku tipe laki-laki yang selalu menjaga penampilan, aku bisa seperti itu karena orang tuaku cukup kaya.  Sehingga untuk masalah life style, uang jajan, dan fasilitas kendaraan aku lebih unggul dari Roni. Walaupun kami berbeda, namun kami bersahabat baik, dari atar belakang kami maka jadilah kami duo playboy, hhe. Yang namanya Playboy/ player pastinya kami sering berganti-ganti pasangan, dan tentunya hampir semua mantan kami pernah kami setubuhi.  Sampai pada suatu hari, kami-pun agak bosan dengan tipe cewek yang binal dan matre karean terlalu mudah untuk kami tiduri/setubuhi, pada akhrinya kamipun mencari pasangan yang berhijab.Untuk mendaatkan pacar berhijab saat itu kami-pun tidak mendapatkan kesulitan, namun seiring berjalanya waktu gairah sex kami-pun timbul kembali. Yah, namanya lelaki pastinya ingin merasakan barang barunya, hhe, pada saat itu kami berdua mencoba untuk merayu dan mengajak pacar kami yang berhijab untuk bersetubuh, huh… namun apa hasilnya ? Alhasil kami serempak diputuskan doleh pcar kami yang berhijab tadi, hha.

Namun yasudahlah namanya juga wanita berhijab, pastilah mereka menjaga auratnya.  Singkat cerita selang 2 minggu kami diputuskan oleh pacar kami, maka mu culah pemikiran untuk melakukan perkosaan kepada wanita berhijab, namun misi ini harus berakhir berakhir dengan kepuasan dari si korban agar kami tidak terjerat undang-undang asusila.

Hemm… Saat itu kami berfikir keras, apa bisa ya misi kami ini berhasil.  Hari demi hari kami memikirkan rencana itu dengan serius, sampai pada akhirnya kamipun menemukan cara itu namun dengan syarat korban harus harus wanita yang kami kenal, kedua korban harus tidak perawan lagi, karena kehilangan keperawanan akan menimbulkan trauma pada korban dan yang ketiga, kami harus mempersiapkan peralatan yang lengkap.  Peralatan itu seperti dari tali untuk mengikat korban, plester untuk menutup mulut, obat perangsang wanita, dan bahkan obat bius, hhe. Jauh-jauh hari kami sudah mempersiapkannya, pada akhirnya setelah kami merasa rencana kami sudah matang, maka kamipun melakukan seleksi korban, dan pada akhrinya kami menemukan calon korban itu.  Sebut saja namanya Ibu Indah, dia adalah wanita berhijab yang sudah dan memupyai 2 anak. Namun suaminya memiliki istri muda, jadi jika kami memilih bu indah sebagai calon korban adalah hal yang tepat, karena dimanapun tempatnya istri tua pasti jarang dibelai, hhe. Bu Indah ini mempunyai beberapa kamar kost yang di khusukan untuk kost putri  Beliau jika kami tafsirkan usianya sekitar 37 tahun, walaupun bu Indah ini berhijab namun dia Nampak sangat cantik dan menarik sekali. Bu Ini berhijab dengan ala masa kini, berhijab namun ketat, so wo man.

Dari balik pakain hijabnya kami dapat melihat keindahan payudara dan pantatnya yang semok sekali.  Hasil dari penafsiran kami, ukuran bra-nya jika dilihat dari balik pakaian hijabnya kira-kira berukuran 36B. Seperti kami bilang tadi korban harus mengenal kami, nah Bu Indah ini cukup mengenal kami karena memang kami sering main ke tempat kost Bu Indah untuk urusan mengencani anak kost yang tinggal dikost milik Bu Indah.  Jika berbicara tentang wajah, wanita yang terbilang sudah matang ini sanagtlah pas dengan namanya, karena wajahnya dan tubuhnya sangat indah jika dipandang, apalagi kalau bisa dirasakan,hahahha.  Tak jarang mata kami jelalatan ketika melihat pantat semoknya dan payudara

yang tertutup oleh baju hijab ketatnya model masa kini.  Sungguh egois sekali suami bu Indah ini, sudah mempunyai istri cantik dan bohay seperti ini, masoh saja mencari istri muda, dan heranya bu indah kog bisa mau yah, entahlah. Suami Bu Indah ini memeberikan kompensasi kepada Bu Indah sebuah kost-kostan yang mEughhhasilkan rupiah yang cukup lumayan bahkan kalau saya hitung-hitung lebih dari cukup.  Oh iya anak bu Indah yang pertama berumur 14 tahun, dan anak yang kedua baru berusia 10 tahun, anak pertama SMP dan yang kedua baru sekolah SD. Singkat cerita pada hari itu dengan rencana yang matang dan peralatan yang lengkap di dalam tas ransel, kami-pun mendatangi kost milik Bu Indah pada sekitar pukul 09.30 pagi.  Pagi itu terlihat suasana kost sudah sepi, karena semua pEughhhuni kost sudah berangkat kuliah dan kedua anaknya juga sedang sekolah. Karena pada saat itu kami melihat kondisi kost kondusif, kemudian kami-pun langsung memasuki rumah Bu Indah yang letak rumahnya jadi satu dengan kost-nya, setelah masuk kamipun menyapa,  “ Permisi Bu Indah, selamat pagi, ” ucap sapa ramah kami.

Pada saat itu kebetulan sekali Bu Indah sedang bersih-bersih dan membereskan ruang tamunya.  Terlihat saat itu Bu Indah memakai kaos lengan panjang yang cukup ketat untuk ukuran baju muslim, dibalik baju mjslim ketatnya terlihat montok sekali guest teteknya, wow… gede dan kencang sekali kawan. Mendengar sapaan kami Bu indah-pun menyambut kami,  “ Eh… ada Arif dan Rizal, kok tumben kalian datangnya pagi-pagi sekali, emangnya pagi-pagi gini kaalian mau ngapelin siapa ? perasaan jam segini anak-anak pada kuliah deh, ” ucap Bu Indah.  Dengan senyum ramah dan manis bu indah-pun menyambut kami,  “ Bener juga yah Bu, pantesan sepi banget ini kostnya. Terus kita mau ngapain yah bu kesini, padahal kami sudah bawa pizza nih buwat para cewek, hhe… ” ucapku mulai memancing Bu indah.  “

Wah sayang banget dong Pizza-nya kalau gitu, ” kata Bu Indah sambil terus membereskan furniture di ruang tamunya.  Pada saat itu posisi Bu Indah agak membelakangi kami sehingga pantat semok dibalik rok panjangnya terlihat bergerak-gerak yang membuat jantung kami semakin berebar-debar saja, lalu,  “ Daripada mubazir, gimana Pizza-nya kita makan sama-sama aja Bu, mau nggak Bu ?, ” ajakku.  “ Beneran nih, kalau kalian memaksa sih Ibu nggak bakalan nolak, hhe…, ” ucapnya dengan candanya dengan renyah.  Hemm… Seandainya saja Bu Indah tahu maksud kedatangan kami,  “ Yaudah Bu silahkan saja dimakan Bu, lagian kalau kami berdua yang makan pastilah tidak akan habis, hhe…, ” sahut Arif sembari membuka kardus pizza yang masih panas itu.  Kemudian Bu Indah tanpa rasa sungkan-pun mulai nimbrung dengan kami dan bersama-sama dengan kami menikmati pizza yang lezat itu,  “ Oh iya bu, kami kog lupa beli minuman yah Bu, ” ucapku.  “ Udah kalian tenang aja, ngomong-ngo ngomong kalian mau minum apa?, ” ucap Bu Indah menawarkan minum pada kami.  “ Eummm, apa yah, kalau boleh kami pinginya minum susu Murni Bu, hhe… ” ucap Arif memancing lagi.  “ Wah, Susu murni kaya’nya ibu nggk punya deh, gimana kalau kopi aja ?, ” ucapnya menawarkan minuman lain dengan polosnya.  Ternyata Bu Indah benar-benar tidak tahu maksud kami, padahal susu yang kami maksud adalag susu murni dari payudara Bu Irma, hha… Saat itu kamu seakan sudah tak sabar ingin segera meremas payudara yang besar dan kencang itu,

“ Wah, masa sih Ibu Indah enggak punya susu ?, ” canda Arif dengan melirik Payudara Bu Indah.  “ Hemmm… dasar kamu Rif, ngeres aja fikiranya… Husss… husss jangan gitu nggak baik !!!, ” kata  Bu Indah ternyata mulai sadar kalau kami memandangi payudara-nya dengan penuh nafsu.  Lanjutnya lagi,  “ yasudah kalian tunggu sebentar yah, biar Ibu buwatkan

kalian kopi, ” ucapnya mengalihkan pembicaraan.  Seakan-alan Bu Indah mencoba untuk tidak meladeni canda’an kami yang mulai menjurus dan berjalan ke dapur denga lenggokan pantatnya yang semok. Kami segera bangkit mengikuti Ibu montok itu. Tugas Arif adalah memegang Bu Indah supaya dia tidak bisa berontak, sementara aku akan menutup hidung dan mulutnya dengan sapu tangan yang ada obat biusnya.  Obat bius yang kami berikan kepada Bu Indah mempunyai dosis rendah, jadi jika digunakan hanya akan akan membuat korban sedikit lemas, tapi tetap sadar. Saat itu kami melihat Bu Indah sedang membuat racikan kopi di dapur. Pantatnya yang semok membelakangi kami dan dengan segera kami mengepungnya dari kanan dan kiri,  “ Maaf Bu, kami maunya susu, boleh kan, ” pinta Arif dengan pandangan yang semakin nakal ke arah payudara-nya.  “ Iya Bu, kami minta baik-baik…, ” sahutku beriringan.  Bu Indah mulai nampak panik melihat wajah mesum kami.  “ Gila kalian…, ” seru Bu Indah mulai meninggi.  Melihat cara baik-baik tampaknya gagal, Arif dengan tubuh atletisnya itu segera mendekap Bu Indah dari belakang,  “ Jangan ngelawan dong Bu…, ” kata Arif.  “ Apa-apaan nih, kalian tidak waras yah !!!, ” ucap Bu Indah mencoba memberontak.  Namun percuma saja Bu Indah berontak, karena Arif lebih kuat daripada Bu indah. Saat itu aku-pun segera bertindak cepat dengan sapu tangan yang ada obat biusnya, alhasil dalam sekejap Bu Indah terlihat langsung pusing dan lemas.

Baca Juga Cerita bokep Seks : BERCINTA DENGAN SUSTER DI APOTIK dan TUBUH GADIS SMA MONTOK

Aku segera menutup mulutnya dengan kain,  “ Beres bro, udah enggak bisa berontak nih, ayo bawa ke tempat tidur…, ” ucap Arif.  Kami membopong tubuh semok Bu Indah yang lemas itu ke kamar tidurnya dan sebagai langkah awal, aku bertugas memangku Bu Indah dan Arif bertugas memberikan foreplay buat Bu Indah.  Wajah Bu Indah semakin

pucat karena takut, dan terlihat air matanya meleleh dari matanya,  “ Tenang Bu, kami berikan yang terbaik kok,so Bu Indah enjoy aja yah !!!” bisikku di telinganya.  Arif dengan penuh percaya diri membuka baju dan celananya sehingga tubuh atletisnya hanya dibungkus celana kolor yang tak mampu menyembunyikan kebesaran kontol-nya. Bu Indah berusaha menendang Arif dikala Arid akan menyingkap rok panjangnya, namun tenaganya sangat kecil bahkan nyaris tak ada.  Kini kami menikmati pemandangan kedua paha Bu Indah yang montok, putih dan mulus,  “ Keren coy…” ujar Arif kagum pada pamandangan indah itu.  “ Yo’i…” aku membenarkan, ”terus ke atas dong, ”.  “ Sabar…perlahan biar Bu Indah menikmati, ” kilah Arif.  Arif membelai paha Bu Indah dengan lembut dan sekali-kali menciumnya sambil tangannya terus menyingkap rok panjang hingga terlihat daerah selangkangan dengan celana dalam warna hitam yang kontras dengan kulit putih pahanya,  “ Wow, kayaknya lebat sekali nih bro kayak hutan belantara, hahaha…, ” ucap Arif seraya membelai rambut-rambut kewanitaan Bu Indah yang tumbuh melewati batas celana dalam.  Bu Indah masih mencoba meronta, namun tetap tak bertenaga.

Akhirnya ia hanya membuang muka dan memejamkan matanya. Dengan nakal Arif mulai menciumi selangkangan Bu Indah, suaranya berdecup keras, apalagi disaat ia mencium tepat di bagian memek Bu Indah yang masih tertutup celana dalam,  “ Buka dong Rif celana dalamanya, udanh sangek banget nih gue !!, ” ucapku kepada Arif.  Arif menuruti kemauanku. Dengan perlahan ia memeloroti celana dalam hitam milik Bu Indah sehingga kini gundukan bukit kemaluannya tampak jelas dengan rambut liar yang menutupi keindahan liang senggama-nya,  “ Tukan bener bro, gondrong jembut-nya…” ujar Arif.  “ Yah… maklum jarang dipake Ron…” aku menimpali.  “ Bener-bener nih yang punya barang kayak gini dianggurin, kalau gue yang punya pasti gue embat terus tiap hari, ” kata Arif.  Dengan lembut dan profesional, Arif menyibak rambut kemaluan Bu

Indah sehingga ia menemukan bibir vagina yang merekah,  “ Eh… udah agak basah nih…” ujar Arif.  “ Wah… dari tadi kan kami sudah bilang Bu, jangan ngelawan, pasti enak kok…” candaku.  Bu Indah masih memalingkan wajahnya dan memejamkan matanya. Dia masih berupaya mengingkari bahwa ternyata dia terangsang oleh kami. Arif memulai jurus-jurus foreplay dengan membasahi jarinya denga jelly pelumas dan kemudian membelai-belai labium mayora Bu Indah, dan tentu saja tak ketinggalan Itil-nya.  Saat itu pada bagian Itil, Arif dengan penuh nafsu menjulurkan lidahnya dan memainkannya Tubuh Bu Indah sontak terasa menggeliat,  “ Tuh kan, enak kan Bu…” ucapku.  Melihat reaksi Bu Indah yang menggelinjang, Arif semakin terbakar nafsu, ia melumat habis kemaluan Bu Indah dengan mulut dan lidahnya.

 

Aku yang melihat juga semakin berahi. Tubuh Bu Indah semakin terasa menggelinjang, dan lambat laun wajahnya tak lagi berpaling. Ia mulai menatap Arif yang tengah mengerjai kemaluannya yang sudah lama nganggur itu.  Menurutku mungkin baru pertama kali dia dioral seperti itu. Arif memang dahsyat, lidahnya menjalar-jalar dari perbatasan anus dan vagina hingga ujung Itil dan sekali-kali ia mengulum Itil Bu Indah. Wanita mana yang bisa tahan kalau Itil-nya dikulum seperti itu. Mata Bu Indah yang tadi basah oleh air mata kini menatap penuh harap pada Arif.  “ Ibu… mau saya buka tutup mulutnya enggak? Tapi jangan teriak ya…” aku menawari Bu Indah dan wanita itu terlihat mengangguk. Aku pun membuka kain penutup mulutnya.  “ Kalian gila…, ” seru Bu Indah.  Tapi intonasinya sudah berbeda dengan seruan pada awal sebelumnya. Kini ia seperti meracau antara kalut dan nikmat,  “ Eughhh… Oughhh… , ” Bu Indah semakin tak malu mengeluarkan lenguhan erotisnya disaat Arif memainkan jarinya di dalam liang kewanitaanya.  Aku yang dari tadi Cuma jadi penonton mulai beraksi. Dengan lihai tanganku menarik kaos Bu Indah hingga payudara-nya yang terbungkus BH hitam menunjukkan

kebesarannya,  “ Buset, gede banget coy, ini mah semangka namanya, ” seruku takjub.  Payudara Bu Indah memang besar dan tampak masih kencang. Dengan tak sabar aku mencopot pengait BH-nya sehingga buah besar yang montok itu menggelantung menantang. Aku segera meremas-remas dan memilin puting susunya yang juga besar itu,  “ Eughhh… kalian memang kurang ajar…” racau Bu Indah yang semakin terbakar birahi.  Terlihat pada saat itu wajah manisnya sudah terlihat mesum dan tak ada lagi air mata yang mengalir bahkan mulutnya setengah terbuka seakan minta dicium. Akupun menyosornya dan ternyata memang benar, wanita berjilbab putih itu membalas ciumanku. Akupun melumat bibirnya yang seksi itu sambil terus meremas-remas payudara-nya.  Sementara di bawah, Arif terus bergerilya. Dan hasilnya tentu saja satu kosong, Bu Indah tak mampu lagi menahan orgasme-nya,  “ Eughhh… gila… Ssssshhhh… Aughhhhh…, ” tubuhnya mengelinjang hebat.

Baca Juga Cerita Bokep Terbaru : PERAWANIN TEMAN SATU KOST

Pengaruh obat bius sudah semakin berkurang sehingga gelinjangannya semakin terasa. Ibu dua anak itu melenguh cukup keras dan panjang tatkana orgasme menjemputnya. Wajah Arif terjepit dua paha mulusnya sementara bibirku nyaris tergigit oleh bibir Ibu montok yang sedang meraih kenikmatan duniawi itu,  “ Wow… asyik kan Bu…” seruku.  “ Kini giliran kami ya Bu…” ujar Arif tak sabar.  Kini Arif mulai melucuti celana dalamya dan dengan segera menempelkan ujung kontol-nya di bibir kewanitaan Bu Indah,  “ Eh… pake kondom dong Rif…” seruku.  “ Buset… hampir lupa gua…, ” ucapnya.  Kemudian Arif mengurungkan niatnya untuk mEughhhunjamkan kontol-nya dan segera mencari kondom di dalam tas dan kemudian memakainya. Setelah terbungkus kondom batang kejantanan-nya, kini dia-pun segera menempelkan kontol-nya kembali ke bibir kemaluan Bu Indah yang montok dan perlahan-lahan memasukinya.  Aku melihat wajah Bu Indah semakin mesum saja. Aku menciumnya lagi dan ia juga membalasnya. Ronde kedua dimulai. Aku berciuman dengan Bu Indah sambil terus meremas-remas toketnya yang

montok, sementara Arif asyik menggenjot memek-nya. Sampai akhirnya terdengar lenguhan Arif tanda dia melepas orgasme-nya,  “ Hmm… istirahat dulu ya bu…” ajakku membaringkn tubuh Bu Indah di atas tempat tidur.  Tubuh montok itu masih terbungkus rok panjang dan kaos yang tersingkap, bahkan jilbabnya masih dikenakannya. Aku mengambil botol aqua dari dalam tas dan menyodorkannya pada Bu Indah. Dia menerima dan mengguk airnya, Sementara aku merobek tissue vagina yang juga sudah kusiapkan, pokoknya lengkap peralatan kami guest.  Aku bersihkan memek-nya dengan tissue yang harum itu sehingga tak ada lagi bekas-bekas penjajahan Arif.

Setelah aku rasa cukup bersih kini giliranku memberikan oral seks pada Bu Indah.  Wanita itu mulai terangsang lagi. Kini ia semakin tak malu-malu. Tanggannya membelai-belai rambutku dan sekali-kali menariknya disaat dia merasa terangsang hebat.  Aku semakin kalap dan melahap vagina ibu beranak dua itu. Sampai akhirnya aku rasa sudah cukup waktunya untuk melakukan penetrasi,  “ Bu kita ml pakai gaya doggy style yah !!!, ” pintaku.  “ Gaya Apaan tuh?, ” tanya lugu.  “ Itu loh bu, jadi ibu nungging, terus ibu di entot dari belakang, ” ucap Arif menjelaskan ketika dia beristirahat setalah mendapatkan orgasme-nya.  Bu Indah menurut, dia kemudian bangkit dari tempat tidur, turun ke lantai dan menungging di tepi tempat tidur. Wow… pantat semoknya membuat aku semakin tak sabar menikmati permainan inti.  Aku pun menempelkan selangkanganku di pantatnya, empuk sekali. Dengan tak sabar aku menyodokkan kontol yang sudah berbalut kondom ke dalam memek-nya.  Agak mudah memang, maklum habis dipakai Arif, namun tetap nikmat. Aku menggenjotnya dengan irama perlahan seakan membelai dinding-dinding memek-nya. Bu Indah tampaknya sangat menikmati permainanku. Pantat semoknya bergoyang-goyang mengikuti irama sodokanku. Sampai akhir aku merasa otot memek-nya mulai mengeras tanda dia sudah hampir orgasme.

Aku mempercepat tempo permainan dan akhirnya kami bisa meraih orgasme bersama-sama. Bu Indah menggelepar di atas tempat tidur. Diaa

pasti tak habis pikir, dalam hidupnya dia bisa merasakan di gilir seperti ini. Biasanya suaminya yang menggilir dia dan istri mudanya, kini dia yang merasakan dua kontol sekaligus dari 2 lelaki muda perkasa,hhe…  “ Bu, ibu enggak marah kan?, ” tanyaku.  Bu Indah tak menjawab, namun saat itu dia menatap kami dengan wajah penuh terima kasih,  “ Kalian… kalian kurang ajar…, ” serunya.  “ Tapi enak kan Bu, ” canda Arif yang sudah berpakaian kembali.  “ Iya sih, Enak banget, ” ucap Bu Indah dengan senyum puas.  “ hhe.. berarti lain kali boleh dong kita dateng lagi Bu ?, ” tanyaku.  “ Dasar kalian pemuda gila, bener-bener maniak sexs kalian yah, ” ucap Bu Indah.  Dari nada biacaranya tadi, terdengar jelas bahwa dia mau jika kami setubuhi lagi. Setelah berkata seperti itu Bu Indah-pun berjalan menuju kamar mandi untuk membersikah diri dari. Singkat cerita setelah 1minggu kemudian, kami datang lagi ke rumahnya, dan Bu Indah sudah siap untuk kami setubuhi lagi.  Setelah kejadian itu justru Bu Indah yang terlebih dahulu menghubungi kami, baik lewat telefon maupun sms untuk meminta jatah kepada kami Dasar ibu-ibu berhijab 2 anak doyan sex, hha. END

SELINGKUHAN SAAT LIBURAN

Sekilas perkenalan diri saya, saya laki-laki berusia 26 tahun kerja di salah satu perusahaan swasta nasional dengan tinggi sekitar 160 cm (termasuk pendek) dan dengan bentuk tubuh yang kurus. Walaupun nafsu makan saya lumayan besar tetapi tetap saja tubuh saya tidak gemuk dan tidak pernah mencapai berat tubuh ideal. Mungkin kalau saya seorang wanita, akan sangat berbahagia karena tidak perlu takut gemuk walaupun banyak makan. Aku cukup sering mengikuti cerita yang ada di 17Tahun sekedar mengisi waktu luang saja karena sibuk. O ya, dalam cerita ini sebut saja nama saya Ryo.  Bulan desember 2001, saya mengambil cuti selama seminggu untuk menikmati perjalanan wisata. Maklum untuk

melepas rasa lelah dan stress setelah bekerja sepanjang tahun dan termasuk hobby saya juga untuk sering bepergian ke suatu tempat yang tidak pernah saya kunjungi tetapi mempunyai teman yang tinggal di tempat yang akan saya kunjungi. Setelah bersusah payah selama 2 hari (maklum lagi holiday season) akhirnya saya mendapatkan tiket ke Medan.  Lalu saya SMS Melia di Medan, “Besok gue mau ke Medan. Bisa jadi guide gue gak nih?”  Tidak berapa lama langsung dibalasnya, “OK. Datang saja. Pasti lu juga bercanda. Dari dulu katanya mau datang tapi gak pernah datang. Hehehehe”. Setelah cukup lama ber-SMS ria dengan tetap saja dia tidak percaya akhirnya saya putuskan untuk memberikan kejutan saja besok siang kalau sudah sampai di Medan.

Melia, 23 tahun, berkulit agak putih sama seperti warga keturunan lainnya dengan tinggi sekitar 158 cm. Kami berkenalan lewat chatting di internet selama hampir 1 tahun tetapi tidak pernah bertatap muka langsung. Hanya melakukan kontak SMS, email dan chatting saja. Walau tidak pernah ketemu kami tetap bisa menjalin hubungan antara teman dan kadang-kadang juga bertukar foto, jadi masing-masing paling tidak mengenal wajah jika saling ketemu.  Cerita Dewasa 2016 Liburan Dengan Selingkuhan | Akhirnya besoknya saya berangkat ke Medan dengan mengambil penerbangan pertama Jakarta–Medan. Selama hampir 2 jam, 15 menit kemudian pesawat mendarat di bandara Polonia, Medan. Setelah membereskan barang bawaan saya, saya langsung memesan taksi untuk mengantarkanku ke salah satu hotel yang ada di Medan dan segera check in, lalu saya menelepon Melia.  “Hello, Mel? Dimana lu?”  “Ryo? Gue lagi jalan-jalan di Thamrin Plaza. Emang kenapa? Mau ikut?”  “Wah kalo boleh sih mau dong. Tapi minta dijemput boleh gak? gue gak tau jalan di sini”  Terdengar suara dengan nada yang agak tidak percaya.  “Emangnya lu ada di mana? Medan? Bisa bercanda aja lu. Boleh deh gue jemput kalo lu di Medan. Hahahaha..”  “Benar lho.

Ditunggu. Awas kalo nggak datang. Ke Novotel kamar 313.”  Masih dengan nada suara yang tidak percaya.  “Yang bener? Gue gak percaya ..”  “Bener! Kalo nggak percaya telepon aja ke resepsionis Novotel, tanya nama yang check ini kamar 313. Sini cepat!”  “OK. Awas kalau lu boongin gue”  Setengah jam kemudian terdengar bunyi bel. Dag dig dug juga hati saya, soalnya saya belum pernah ketemu Melia secara langsung. Ketika pintu saya buka, wow, sepertinya saya bertemu bidadari yang turun dari langit. Tidak kusangka Melia yang saya kenal selama ini lewat chatting bisa secantik ini padahal di foto yang dia kirim biasa-biasa saja. Dengan rambut sebahu, wajah yang oval dan bibir seksi yang dihiasi lipstik tipis serta bau parfum yang semakin menambah keanggunan dirinya. Saking cantiknya sampai saya terbengong menatapnya.  “Ryo?” tanya Melia membangunkan saya dari lamunan.  “Iya ya ya?”, jawabku sekenanya saja.

Baca Juga Cerita Seks Dewasa : PELAJARAN NGEWE dan DENGAN DOKTER VIETNAM

Untuk menghilangkan rasa gugup saya langsung saja kujulurkan tanganku untuk menyalaminya dan balik bertanya.  “Melia?”, dan langsung disambutnya tanganku.  Ternyata tangannya juga halus. Tangan cewek sih. Pasti dirawat dengan baik.  “Akhirnya kita ketemu juga ya”, kataku membuka pembicaraan setelah Melia kupersilahkan masuk.  “Iya, gak sangka juga kalo lu nekat ke Medan”  “Abis udah hampir semua propinsi di Indonesia sudah pernah saya kunjungi. Cuma Medan yang belum termasuk Danau Tobanya. Hehehehe”  “Emang mau berapa lama lu mau di sini?”  “Seminggu aja. Kurasa cukup kan gue menikmati suasana di sini?”  “Cukuplah. Lagian tempat nongkrong di Medan dikit.”  “Ok deh. Lu jadi guide gue ya?”  “OK”  Setelah ngobrol cukup lama Melia minta pulang istirahat dan besok akan menemani saya jalan-jalan di Medan. Besoknya pagi-pagi Melia sudah mengajak saya keliling kota Medan. Ternyata cuma butuh 2 hari saja, seluruh tempat wisata di dalam kota sudah saya kunjungi dan cuti saya tinggal 4

hari lagi. Ternyata di hari ke-3 Melia mengajak saya ke Danau Toba dengan tour. Katanya belum terasa ke Medan kalo tidak ke Danau Toba. Saya sih ok–ok aja.Perjalanan dari Medan ke Toba lewat Tebing Tinggi dan Pematang Siantar membutuhkan waktu 5 jam lebih. Dari siang berangkatnya, jadi sore sampainya di Prapatan. Belum lagi untuk pergi ke Pulau Samosirnya dan pukul 6 sore baru sampai di sana, lalu check in ke kamar.  Setelah makan malam bersama rombongan tour, kami berdua akhirnya kembali ke kamar. Di kamar hanya tinggal kami berdua, ngobrol dan minum bir ringan. Jam sudah hampir menunjukkan 11.30 malam ketika keheningan melanda pembicaraan kami berdua. Semua topik sudah habis dibahas untuk malam itu. Untuk itu kutekan saja remote control TV. Wow, ternyata adegan yang muncul adalah blue film dan bukanlah berita gosip semata bahwa banyak hotel menyediakan blue film untuk tontonan tengah malam.

Maunya langsung saya memindahkan saluran itu tapi dicegah oleh Melia.  “Nonton aja kalau mau. Gue gak apa-apa kok”, katanya dengan nada cuek.  Wah ini anak apa udah biasa nonton yang begituan, pikir saya. Ya saya biarkan saja film itu terus berlanjut dengan seorang cewek jepang digenjot seorang bule dari belakang. Doggy style kata orang. Bunyi desahan dari sang cewek dan lenguhan sang cowok memenuhi keheningan ruangan kamar kami berdua. 15 menit kemudian gaya mereka berganti menjadi missionary style. Gaya yang umum dengan cewek tidur terlentang dengan kaki menjepit pinggang cowok dan cowok menindih dari atas. Hanya kaki sang cewek yang berpindah–pindah dengan gaya ini kadang menjepit pinggang cowok kadang diangkat ke atas pundak sang cowok.  Saking seriusnya saya menonton, tidak tahunya ternyata Melia sudah terangsang berat karena film itu. Ketika saya berbalik, pakaian bagian atasnya sudah setengah terbuka dan dia sendiri menggesek-gesekkan tangan ke daerah kemaluannya. Desahannya masih agak tertahan mungkin karena saya ada di sana.

Terkejut juga saya dengan aktivitasnya. Maklum dengan umur segini saya tidak pernah melihat bagian sensitif cewek secara langsung paling juga lewat film sama majalah saja, apalagi melakukan kegiatan hubungan intim dengan lawan jenis.  “Ryoo, uuh, bisa bantuin gue gak? uuhh..”, lenguhannya sedikit mengeras.  Kutelan ludah sendiri dengan pemandangan di depan mataku. Tidak tahu harus berbuat apa saya.  Lalu kutanya balik, “Bisa kubantu apa?”.  “Bantu puasin gue Ryo, ayolah Ryo, kemari, uuhh”, ujarnya dengan tangan kiri tetap menggosok bagian kemaluannya yang masih terbungkus celana dalam putih dan kelihatannya sudah basah serta tangan kanan meremas payudara sebelah kanan yang terbuka.  Dengan hati yang berdebar-debar dan kaki serta tangan gemetaran kudekati Melia. Dia kelihatan masih tenang dan masih bisa tersenyum melihat tingkah laku saya yang kikuk dan serba salah walau dalam keadaan terangsang berat. Dalam darah saya juga terasa berdesir dan kemaluan saya terasa mulai menegang. Benar-benar pengalaman yang mendebarkan.

Belum sampai 3 langkah saya mendekat, tangan saya sudah ditarik Melia ke arahnya. Dan langsung mulut saya dilumatnya dengan penuh nafsu.  “Uuuhhmm, uuhhmm”, tersumbat sudah suara yang mau keluar dari mulutku.  Baru pertama kali ini saya dicium seorang cewek. Cewek yang cantik dan penuh dengan nafsu sampai terasa sulit bernafas. Selama hampir 5 menit kami saling berciuman tanpa lepas. Semula tangan saya yang diam mulai dituntun Melia untuk meremas payudaranya dan lenguhannya semakin menunjukkan bahwa Melia sudah benar-benar terangsang dan melupakan lingkungan sekitarnya. Mungkin yang ada di otaknya adalah bagaimana mendapatkan kepuasan, kepuasan biologis. Diberi angin seperti itu saya yang semula pasif mulai berlaku aktif. Kulepaskan tali piyamanya dan terbukalah tubuh bagian atas Melia yang putih bersih dengan sebuah cup BH yang telah terbuka. Tidak puas, lalu kubuka kait BH dan mencuatlah kedua payudara yang biasa disebut bukit kembar yang sangat sangat menantang, ukuran 32B dari ukuran BH-nya yang dipakai. Payudara yang benar-benar

terawat dengan baik, putih dan puting yang kemerah-merahan.  “Ayo Ryo, puasin gue, hisap dong”, katanya sambil menuntun tangan dan kepalaku ke arah bukit kembarnya.  “Uuuhh, oohh, terus Ryo, terus, uuhh..”  Kucium dan kuhisap terus kedua bukit itu secara bergantian dari kiri ke kanan. Sedangkan kedua tangan Melia terus meremas rambutku dan menekan kepalaku ke bukit kembarnya sampai sulit bernafas juga saya.  “Ooohh Ryo, hisap yang kuat, aahh, oohh.. come on baby, ohh”, ujarnya sambil mempermainkan kedua bukitnya.  Tangan kananku dituntun Melia untuk mulai meraba dan menggesek-gesek kemaluannya, celana dalamnya benar-benar sudah basah sebelum akhirnya kutarik lepas. Dan Melia sekarang dalam keadaan polos tanpa apapun yang melekat di tubuhnya.  Hampir 10 menit saya mempermainkan kedua bukit itu sampai akhirnya Melia mengangkat kepala saya dan meminta saya berhenti.  “Sekarang giliran gue untuk memberimu kenikmatan Ryo..”  Belum sempat saya berkata apapun saya sudah ditelentangkan di tempat tidurku dan Melia mulai melucuti pakaian tidurku satu per satu hingga tinggal celana dalam saja.

“Wow burung lu lumayan juga. Sini saya belai dulu biar jadi perkasa..”.  Ketika tangannya baru menyentuh kemaluanku, sudah terasa ada getaran yang mendebarkan, tetapi masih terganjal celana dalam sehingga belum terasa lepas. Baru pertama kali pula kemaluan saya dipegang oleh seorang cewek. Setelah menggosokkan tangannya beberapa kali, celana dalam saya langsung ditariknya lepas dan bebas sudah ganjalan celana tadi.  “Lumayan, lumayan, gak terlalu buruk untuk cowok seperti lu yang agak kurus”  Nggak tahu itu sindiran atau pujian. Berdiri sebentar, Melia lalu menunduk dan, apa yang dilakukannya, Melia menjulurkan lidahnya ke ujung kemaluanku. Sensasi yang terasa pertama kali sungguh tak terlupakan. Sulit untuk melukiskan perasaan saya saat itu.  “Uuhh..”, hanya kata itu yang keluar dari mulutku.  Melihat keadaan saya yang demikian semakin membuat Melia bisa mengatur tempo untuk memberikan sensasi buat saya. Mula-mula hanya ujung lidah dan kemaluan sampai akhirnya hanya pangkal kemaluan

saya yang nampak setelah Melia melakukan oral seks untukku. Mulutnya maju mundur dan berputar lidahnya di kemaluan saya, sedang saya hanya bisa melenguh. Lenguhan kenikmatan yang tiada tara sampai akhirnya saya merasakan sesuatu yang mendesak ingin keluar dari kemaluanku.  “Mel, aku, ohh, mau keluar, uhh, oohh”  Mendengar itu Melia semakin mempercepat tempo sampai akhirnya, “Mel, keluar Mel, oohh, Mel, aahh”  Ditelannya habis semua air maniku tanpa sisa.  Kemaluanku langsung lemas, dan Melia tersenyum padaku.  “Ryo, kamu lumayan, nggak kalah dengan yang lain, minum ini dulu lalu nanti kita lanjutan”  Disodorkannya minuman yang dibawa di tasnya. Saya tidak tahu apa itu tapi saya minum saja. Baru 10 menit terasa tenaga saya jadi pulih lagi dan kemaluan saya mulai menegang lagi.

“Nah lihat tuh, kita bisa mulai fase kedua nih Ryo..”  Melia lalu tidur telentang dengan kedua kakinya terjulur ke lantai.  “Sini dan sekarang giliran lu”  Saya menghampirinya lalu dituntunnya kepala saya ke kemaluannya. Baru pertama kali pula saya melihat dari dekat kemaluan cewek. Lalu disuruhnya menjilat. Mulanya enggan juga saya. Tapi akhirnya mau karena kemaluannya kulihat terawat bersih dan rapi. Ada bau sedikit amis tapi khas wanita dan cairan putih bening keluar dari sana. Kujilat klitorisnya dulu.  “Uuuhh, that’s right Ryo, terus, oohh, uuhh, uuhhmm”, lenguhnya.  Sementara saya terus melakukan aktivitas di kemaluannya, kujilat dan kugigit kecil klitoris dan bibir kemaluannya sehingga lenguhan Melia semakin menjadi jadi.  “Ooohh, aahh, oohh, uuhh, terus Ryo, go on baby, oohh”  “Yeah, that’s so damn goodd Ryoo, oohh, aahh make me fly, oohh”, mendengar suara seperti itu semakin menambah rangsangan untukku.  “Ryo, now, now, masukin Ryo, oohh.. aku sudah pengen, aahh”, desahnya ketika kugigit kecil bibir kemaluannya.  Lalu kuatur posisiku dengan gaya missionary. Agak canggung juga karena ini adalah pertama kalinya saya melakukan hal ini. Melihat itu tangan Melia memegang kemaluanku dan menuntunnya ke arah

kemaluannya. Mula-mula masih agak sulit karena saya agak gemetaran juga. Setelah beberapa menit mencoba akhirnya masuk juga.  “Uuuhh..”, terasa ada sensasi yang sedikit berbeda dibandingkan ketika dioral.  Terasa sedikit perih dan hangat ketika masuk. Lalu kulakukan penetrasi sedikit demi sedikit dan pelan.

“Ooohh, thank god, yes, uuhh, aahh oohh..”  Lenguhan Melia memang sangat merangsang. Setiap kemaluan saya masuk maka suara desah “Uuuhh..” keluar dari mulut Melia dan ketika kutarik yang keluar adalah “Aaahh..”.  Selama 10 menit kami berganti posisi. Sekarang adalah posisi Doggy Style, dengan bertumpu kepada kedua tangannya, Melia menikmati setiap genjotan dan hentakan saya dari belakang.  “Uuuhh, yees, yeess.. oohh yess.. oohh yess, come on Ryo..”  Suara pantat dan bagian tubuh bawah saya beradu menimbulkan bunyi tepukan. Pantat Melia yang begitu padat berisi, menambah rasa gemas saya untuk terus meremasnya. Belum cukup juga saya dalam posisi ini, saya tetap berusaha untuk meremas kedua payudaranya dan beradu mulut dengan tetap mempertahankan irama genjotan saya. Aku tidak tahu apa yang telah diberikan Melia kepada saya sehingga saya bisa bertahan begitu lama.  “You, oohh are aahh greaat Ryoo, oohh, aahh, oohh, aahh..”  Kemaluan Melia yang masih terasa sempit semakin menambah terus nafsu saya untuk terus mengenjotnya. Mungkin saya tidak tahu akau adalah orang ke-berapa yang ML dengannya, tapi ini memberikan saya pengalaman luar biasa yang tidak akan saya lupakan.  “Ooohh Mel, lu juga heebbaatt, aah, oohh, uuhh, kemaluanmu masih kencang dan sempit, aahh, oohh oohh, Mel”  Setelah hampir 20 menit kemudian, baru terasa ada yang mau keluar.  “Mel, aku, aku mau keluar, oohh, uuhh..”  “Iya.. genjot la..ggii Ryo, aakkuu juga mau keluar, uuhh aahh”  “Di dalam atau di luar nihh, oohh”  “Da.. lam saja biar terasa, jangan kuuaatiir, oohh”  Saya semakin mempercepat gerakan maju mundur dengan diimbangi gerakan Melia juga.

Suara kecipak semakin memenuhi ruangan kamar.  “Aaakkuu keelluuar, aahh aahh..”  “Aaakkuu

juga, Ryoo.. oohh..”  Hentakan terakhir, kudorong dalam-dalam kemaluan saya ke dalam kemaluan Melia yang diikuti dengan gerakan punggung Melia melengkung ke bawah dan dengan kepala mendongak ke atas pertanda dia juga telah mengalami klimaks. Tanganku masih memegang pinggang Melia. Masih bertahan 1-2 menit dalam posisi doggy style sebelum akhirnya Melia meletakkan badannya ke bawah dan telungkup dan saya mencabut kemaluaan saya lalu mendekapkan badan saya ke Melia dan membisikkan kata mesra.  “Lu hebat Mel. Saya jadi suka dan sayang sama lu.”  “Terima kasih Ryo, lu telah memberikan kepuasan yang telah saya dambakan selama ini”  “Kembali Mel, dari lu gue telah belajar sesuatu yang hebat..”  “Saya juga suka sama kamu, makanya saya tidak segan untuk melakukan ini denganmu, Ryo. Dan apa yang kita lakukan ini hanya suka sama suka. Just a friend, OK?”  Agak kaget juga saya mendengarnya tapi masih bisa kukuasai diriku.

“Ok mel, we always be a friend”  Akupun membelai mesra dia sampai akhirnya kami berdua tertidur tanpa sehelai benang pun.  Keesokan harinya kami kembali menikmati perjalanan wisata, hanya saja dengan keadaan yang sedikit lebih mesra setelah apa yang kami alami semalam. Sampai akhirnya waktu cuti saya habis di Medan dan pulang kembali ke Jakarta. Di hari kepulangan saya, Melia tetap mengantarku ke bandara untuk pulang ke Jakarta. Melia sekarang melanjutkan studi ke Amerika dan aku tidak tahu kapan ia akan kembali. Melia, Melia, i always remember what you have tought me! Tidak rugi perjalanan saya kali ini ke Medan. Sangat sangat special jika dibandingkan dengan semua perjalanan wisata saya selama ini. Demikianlah cerita bokep BIKIN KETAGIHAN dan SELINGKUHAN SAAT LIBURAN oleh cerita sex hot