Aku Sakiti, Aku Sayangi !
Author: admin Telpon diangkat, suara cewek menyapa dari seberang sana. Waktu gue tanya nama temennya temen gue, dijawab nggak ada. Rupanya salah sambung. Entah temen gue yang salah ngasih nomor, entah gue yang salah catet. Yang pasti, karena gue ngerasa cewek penerima telepon itu nggak mau buru-buru mutusin hubungan, gue juga nggak langsung nutup telpon. Pendek kata, terjadilah perkenalan dan dialog yang cukup panjang. Gue jadi tau dia tinggal di daerah Lebak Bulus sama pembantu, adik perempuan dan anak ceweknya. Erni, begitu namanya, berumur 36 tahun, dan udah lama menjanda.Telepon salah sambung itu berlanjut dengan pertemuan. Sebab, Erni bilang lebih enak ngobrol langsung, jadi dia minta gue datang ke rumahnya, saat itu juga. Nggak peduli dengan tugas kuliah, buru-buru gue tancap gas ke Lebak Bulus. sampai di sana Erni sudah menyambut, cuma memakai daster, seperti yang tadi dia bilang di telpon.Setelah berkenalan, Erni mengajak masuk ke ruang tamu. Dia tanya, gue mau minum apa? Seperti biasa, gue minta kopi. Sambil nunggu Erni bikin kopi, gue memperhatikan suasana rumah. Di ruang tengah yang bersebelahan dengan ruang tamu cuma ada pembantunya lagi asyik nonton TV bersama adik perempuan Erni.Nggak lama Erni keluar membawa secangkir kopi panas. Waktu naruh cangkir kopi di meja, badannya membungkuk, dan karena dia nggak pakai BH, tanpa tedeng aling-aling gue menyaksikan dua gunung putih indah tergantung di dadanya, seperti mau jatuh ke lantai. Tapi nggak lama, karena ia segera berdiri dan langsung duduk. Kami lalu ngobrol akrab, nerusin omongan di telepon tadi. Di tengah pembicaraan, saya minta diambilin segelas air putih karena leher ini terasa seret. Mungkin karena selama ngobrol gue terus-terusan ngebayangin teteknya yang indah itu. Apalagi, pembicaraan mulai nyerempet-nyerempet ke sana.Sekali lagi, waktu naruh gelas di meja, gue menyaksikan keindahan buah menggelantung di dadanya. Kali ini gue nggak tahan lagi. Sebenernya sih sekarang yang paling enak minumsusu, tapi adanya cuma air putih , kata gue. Dia langsung sadar apa yang terjadi. Refleks tangannya menutupi dasternya. Sambil senyum dia bilang, Susunya ada, tapi cuma buat Inggrid (nama anaknya) Gue makin berani, Kalo gitu, gue mau pinjem sama Inggrid, pasti dikasih. Mana dia?Rupanya si gadis cilik sudah tidur. Gue makin nekat dan memaksa, Tolong bangunin deh, gue ngomong sebentar mau pinjem botol susunya, nanti dia juga tidur lagi Erni ketawa, tapi tampaknya tau kalo gue udah ngebet sama dia. Nggak lama kemudian, dia pindah duduk ke samping gue. Lalu bicara pelan seperti berbisik, Beneran mau pinjem sama Inggrid? Gue menggangguk dan langsung berdiri. Dia juga berdiri dan ngajak gue masuk. Di ruang tengah cuma ada adik perempuan Erni sendirian asyik nonton TV sambil tiduran di karpet. Pembantunya rupanya udah tidur duluan.Erna, begitu nama adik Erni, udah nikah, belum punya anak, tapi lagi pisah ranjang sama suaminya. Dia lebih cantik dan sexy dibanding Erni. Apalagi dengan busananya malam itu: singlet tipis tanpa BH memperlihatkan pentilnya dan short super pendek yang memamerkan keputihan, kemulusan, dan kepadatan pahanya. Erna nggak keliatan risih, atau berusaha menutupi bagian tubuhnya yang terbuka, waktu diperkenalkan kepada saya.Erni kemudian menarik lengan gue untuk mengikutinya sambil bicara kepada Erna, Pintunya jangan lupa dikunci ya Yang menakjubkan, Erni bukannya mengajak gue ke kamar Inggrid, anaknya, tapi malah masuk ke kamarnya yang agak berantakan. Sebuah ranjang ukuran king size seperti menanti kedatangan kita. Tanpa basa-basi lagi, gue cium Erni. Gue jilatin kuping dan lehernya. Sementara tangan gue memeluk pantatnya keras-keras sambil ngeremes-remes. Tangan gue yang satu lagi langsung nyelusup ke balik dasternya untuk ngeremes-remes teteknya. Erni ketawa kecil ngeliat gue udah begitu nafsu. Dia segera mencopot daster dan CD-nya, lalu membantu gue melepaskan pakaian.Setelah sama-sama polos, dia menarik gue ke atas ranjang. Tanpa memberi kesempatan sedikit juga, dia langsungnindih gue.Dengan gerakan yang sangat agresif dan berpengalaman dia nyium habis bibir gue, ngejilatin badan gue, sementara memeknya digesek-gesek naik-turun di atas kontol gue. Asyik bener. Apalagi jilatannya benar-benar yahud. Dari leher, dada, terus turun sampai ke selangkangan. Biji gue dijilatin, terus ditelen dan diemut-emut dengan lembutnya. Lubang pantat gue juga dijilatin habis. Dan tentu saja, kontol gue jadi santapan utamanya. Mula-mula dijilatin bagian bawahnya, terutama pada lipatan di bawah kepala kontol. Setelah itu dia masukkan kontol gue ke dalam mulutnya: mula-mula cuma kepalanya, batangnya, terus dimasukkin lagi sampai mentok di kerongkongannya. Lalu dia selomot kontol gue seperti anak kecil makan es lilin. Duh asyiknya Diservis begitu rupa, gue nggak cuma diem. Tangan gue gerayangan ke sana kemari, melakukan serangan balik. Mula-mula cuma ngelus-elus punggung dan pahanya. Terus ngeremes-remes teteknya. Pindah lagi ke memeknya. Sampai-sampai dia yang awalnya seperti mau menang sendiri jadi pasrah, membiarkan posisi badannya gue puter. Sambil terus ngejilatin dan nyedot-nyedot kontol gue, kaki Erni sekarang seperti ngejepit kepala gue. Berarti, memeknya yang berjembut agak jarang tapi keliatan tebel baget itu menantang di depan mata gue. Tanpa buang-buang waktu, gue selomotin lubang kenikmatan itu. Dan itulah rupanya titik terakhir pertahanan Erni.Belum terlalu lama gue melahap memeknya, Erni tiba-tiba berubah jadi seperti kuda liar nan ganas. Dengan penuh birahi dia memberikan kenikmatan seks yang luar biasa. Dia begitu ganas memberi rangsangan di sekujur badan gue. Dia juga begitu agresif menancapkan lubang memeknya ke kontol gue. Dan dia sungguh-sungguh liar selagi menggoyang-goyangkan pantatnya turun-naik, diputer ke kiri ke kanan, turun-naik Kontol gue serasa dikucek-dikucek, dibilas dan diperes seperti (mungkin) kalo dimasukkin ke dalam lubang mesin cuci.Permainan seks yang betul-betul heboh itu berakhir dengan semprotan peju gue di dalam mulut Erni. Setelah istirahat sebentar, ronde kedua dimulai. Kali ini berlangsung jauh lebih liar lagi, sampai badan gue dan dia penuhbekas gigitan dan cakaran. Setelah ronde kedua berakhir, Erni keluar kamar dan masuk lagi diikuti Erna adiknya yang rupanya udah ketiduran di depan TV. Dengan wajah nggak peduli, seperti nggak ada sesuatu yang luar biasa, Erna merebahkan diri di atas ranjang, persis di samping gue yang masih bugil dan salah tingkah karena nggak tau mesti berbuat apa. Erna cuma tersenyum melihat gue, kemudian membalikkan badan sambil memeluk guling yang dibawanya, dan meneruskan tidurnya Nikmat bercinta dengan gadis kampung maniak seksPagi itu aku habis bermain golf di Ciracas, badanku terasa gerah dan lelahsekali karena, aku menyelesaikan kedelapan belas hole, biasanya aku hanyasanggup bermain sembilan hole, tetapi karena Hendra memaksaku untuk meneruskanpermainan, maka aku jadi kelelahan seperti sekarang ini.Filmbokepjepang.comKupanggil Marni pembantuku yang sudah biasa memijatku, aku benar benar merasalelah karena semalamnya aku sempat dua kali bertempur dengan kenalanku diMandarin, pasti nikmat rasanya dipijat dan selanjutnya berendam diair panas,langsung aku membuka pakaianku hingga hanya tinggal celana dalam dan langsungberbaring diatas tempat tidurku. Namun agak lama juga Marni tak muncul dikamarkumemenuhi panggilanku melalui interkom tadi, biasanya Marni sangat senang bilaaku suruh memijat karena disamping persenan dariku besar, dia juga seringkupijat balik yang membuat dia juga dapat merasakan kenikmatan yang satu itu.Ketika kudengar langkah memasuki kamarku, aku langsung berkata, Kok lama sihMar, apa masih sibuk ya, ayo pijat yang enak ! Tiba tiba kudengar suaraperempuan lain maaf pak, mbak Marni masih belum kembali, apa bisa saya sajayang memijat ? Aku meloncat duduk dan menoleh kearah nya, ternyata didepankuberdiri pembantu lain yang belum pernah kukenal. Kuperhatikan pembantu baru inidengan seksama, wajahnya manis khas gadis desa, dengan bibir tipis yangmerangsang sekali. Ia tersenyum gugup ketika melihat aku memperhatikannya dariatas kebawah itu. Aku tak perduli, mataku nyalang menatap belahan dusternya yangagak rendah sehingga menampakkan sebagian susunya yang montok itu. Dengan pelankutanyai siapa namanya dan kapan mulai bekerja.Ternyata dia adalah famili Marnidari Kerawang namanya Neneng dan dia ke Jakarta karena ingin bekerja sepertiMarni.. Aku hanya mengangguk angguk saja, ketika kutanya apakah dia bisa memijatseperti Marni, dia hanya tersenyum dan mengangguk. Kuperintahkan dia untukmenutup pintu kamar, sebenarnya tidak perlu pintu kamar itu ditutup karena pastitak ada seorangpun dirumah, isteriku juga sedang pergi entah kemana dan pastimalam hari baru pulang, tujuanku hanyalah menguji Neneng, apakah dia takutdengan aku atau benar benar berani. Kuambil cream untuk menggosok tubuhku dankuberikan pada Neneng sambil berkata coba gosok dulu badanku dengan minyakini, baru nanti dipijat ya ! Aku membuka celana dalamku dan langsung telungkupditempat tidur, sengaja pada waktu berjalan aku menghadap Neneng sehingga Nenengdapat juga melihat kontolku, ternyata dia diam saja. Ketika aku sudah berbaring,dia langsung membubuhkan lotion itu dipunggungku dan menggosokannyakepunggungku. Sambil memejamkan mata menikmati elusan tangan Neneng yang halus,aku mengingatkan dia agar menggosoknya rata keseluruh badanku. Sambil berbaringaku minta Neneng menceriterakan tentang dirinya. Ternyata Neneng seorang jandayang belum mempunyai anak, suaminya lari dengan perempuan lain yang kaya rayadan meninggalkan dia. Karena itu dia lebih suka ke Jakarta karena malu. Akuberkata kepadanya, jangan kuatir, kalau begitu kapan kapan kamu mesti kembalikedesamu dengan banyak uang supaya bekas suamimu tahu kalau kamu sekarang sudahkaya dan bisa membeli laki laki untuk jadi suamimu ! Neneng tertawa mendengarperkataanku itu. Ketika itu Neneng sudah mulai menggosok bagian pantatku denganlotion, tangannya dengan lembut meratakan lotion tersebut keseluruh pantatkubahkan juga disela sela pantatku diberinya lotion itu sehingga kadang kadangtangannya menyenggol ujung pelirku. Aku jadi ngaceng dengan gosokan Neneng ini,tetapi aku diam saja namun akibatnya posisiku jadi tidak enak, karena posisikuyang tengkurap membuat kontolku yang ngaceng itu jadi tertekan dan sakit sekali.Aku jadi gelisah karena kontolku rasanya mengganjal. Neneng yang melihat akugelisah itu bertanya apakah gosokannya kurang betul. Aku hanya menjawab dengangelengan kepala . Ketika aku bertanya lagi apakah isteribaru suaminya itucantik, Neneng hanya menjawab dengan tertawa katanya cantik atau tidak yangpenting uangnya banyak, kan suami saya bisa numpang enak ! Ketika Neneng sudahmenggosok badanku sampai kekaki, dia bertanya apa sekarang mulai dipijat pak? Aku langsung berbalik terlentang sambil berkata sekarang yang bagian depanjuga diberi minyak ya ! Aku sengaja memejamkan mata sehingga aku tak tahubagaimana sikap Neneng melihat bagian depan tubuhku yang telanjang itu, apalagikontolku sudah ngaceng penuh mendongak ketas dengan ujungnya yang seperti jamurraksasa itu. Neneng tidak banyak berbicara, tetapi ia mulai menggosok bagiandadaku dengan lotion yang harum itu, ketika aku membuka mata, kulihat buahdadanya yang montok tepat berada didepan mataku, bahkan karena potongandusternya rendah, aku bisa melihat celah buah dadanya yang terjepit diantarabeha yang dipakainya. Ketika gosokan Neneng sampai diselangkanganku, Nenengmembubuhi sekitar jembutku dengan lotion tersebut, begitu juga dengan buahpelirku yang dengan lembut diberinya lotion tersebut. Saat itu Neneng berkatamaaf pak, apakah burungnya juga digosok ? Aku tak menyahut tetapi aku hanyamengangguk saja. Tanpa ragu Neneng membubuhi ujung kontolku dengan lotiontersebut, terasa dingin , kemudian Neneng mulai meratakannya keseluruh batangkontolku dengan lembut sekali, bahkan dia menarik kulit kontolku sehinggalekukan diantara kepala dan batang kontolku juga diberinya minyak itu.. Ketikaitulah aku membuka mataku dan memandang Neneng, ketika dilihatnya akumemandangnya, Neneng tersenyum dan tertunduk sementara tangannya terus mengurutkontolku itu. Aku sudah tak kuat lagi menahan keinginanku, kutahan tangannya dankusuruh Neneng untuk membuka pakaiannya. Neneng yang sudah janda rupanyalangsung paham dengan keinginanku, wajahnya memerah, tetapi ia langsung bangkitdan membuka dusternya. Aku duduk ditepi tempat tidur memperhatikan badan Nenengyang hanya dilapisi beha mini dan celana dalam mini yang kurasa pasti pemberianisteriku. Buah dadanya membusung keluar karena beha yang diberikan isterikunampaknya kekecilan sehingga tak dapat menampung susunya yang montok itu. Akuberdiri mendekati Neneng dan kupeluk dia serta kubuka pengait behanya, susunyayang montok dan kenyal itu tergantung bebas menampakkan garis merah bekasterjepitbeha yang kekecilan itu, tetapi susunya sungguh kenyal dan gempal samasekali tidak turun dengan putingnya yang mendongak keatas. Ketika kurogoh celanadalamnya kurasakan jembutnya cukup rimbun sementara ketika jariku menyentuhitilnya, Neneng seperti terlonjak dan merapatkan badannya kedadaku, kurasakannonok Neneng kering sekali sama sekali tak berair. Kukecup puting susu Nenengsambil kedua tanganku menurunkan celana dalamnya itu. Ketika kutarik Nenengketempat tidur, Neneng meronta katanya Pak saya takut hamil ! Kujawab enteng,jangan kuatir, kalau hamil tanggung jawab bapak! Mendengar hal ini barulah diamau kubaringkan diatas tempat tidurku, sambil menutupi matanya dengan tangan. Kupuaskan mataku memandang kemolekan gadis desa ini, aku langsung menyerbunonoknya yang ditutupi jembut yang cukup rimbun itu, kuciumi dan kugigit pelahanbukit cembung yang penuh bulu itu, Neneng merintih pelan, apalagi ketikatanganku mulai mengembara menyentuh puting susunya. Neneng hanya menggigit bibirsementara tangannya tetap menutupi wajahnya, mungkin dia masih malu. Ketika akuberhasil menemukan itilnya, aku langsung menjilatinya begitu juga dengan bibirnonoknya kujadikan sasaran jilatan. Mungkin karena merasa geli yang taktertahankan, tangan Neneng mendorong pundakku agar aku tak meneruskan gerakankuitu, begitu juga dengan pahanya yang terus akan dirapatkan, tetapi semua ikhtiarNeneng tak berhasil karena tanganku menahan agar kedua pahanya itu tak merapat.Akibatnya Neneng hanya bisa menggerak gerakkan kepalanya kekiri dan kekananmenahan geli. Tetapi lama kelamaan justru aku yang jadi tak tahan dengan semuaini, kuhentikan jilatanku dan segera kutindih Neneng sambil mengarahkan kontolkukeliang nonoknya. Melihat aku kesulitan memasukkan ujung kontolku, Neneng denganmalu malu menuntun kontolku kearah liangnya dan menepatkannya diujung bibirnonoknya. Ketika itu dia berbisik sudah pas pak Aku langsung mendorongpantatku agar supaya kontolku bisa masuk yang disambut juga oleh Neneng dengansedikit mengangkat pahanya sehingga.sleepbles.kontolku terbenamseluruhnya diliang nonok Neneng yang peret itu, belum sempat aku menggerakkankontolku, Neneng sudah mulai memutar mutar pantatnya sehingga ujung kontolkurasanya seperti digerus oleh liang nonok Neneng itu. Aku mendengus keenakan,bibirku mencari pentil susu Neneng dan mulai mengulumnya. Sambil mendesah desahNeneng berkataAyo pak, digoyang, biar sama sama enak nya ! Aku terkejutmelihat keberanian Neneng menyuruh aku bekerja sama dalam permainan ini. Tetapijustru ini membuat aku makin terangsang, meskipun profesinya hanya pembantu,tetapi cara main Neneng benar benar memuaskan. Nonoknya tak henti henti meremaskontolku membuat aku jadi ngilu, aku sudah paham bahwa orang desa secara nalurisudah mempunyai kemampuan seks yang hebat, jadi untuk aku kemampuan Neneng benarbenar sulit dicari bandingannya. Ketika kurasakan air maniku hampir memancar,aku berbisik pada Neneng agar berhenti menggoyang pantatnya supaya aku dapatlebih merasakan kenikmatan ini. Tetapi Neneng justru makin cepat menggoyangkanpantatnya serta meremas remas kontolku sehingga tanpa dapat ditahan lagi airmaniku memancar dengan derasnya memenuhi nonok Neneng. Saat itu juga Nenengmencengkeram punggungku keras keras dan kurasakan nonoknya menjepit kontolkudengan erat sekali, matanya terbeliak sambil mendesis. Rupanya aku dan Nenengmencapai puncaknya pada saat yang bersamaan.