AKU JADI KORBAN KEGANASAN SEKS SANG KAPTEN KAPAL dan DI BAYAR UNTUK NGENTOT DENGAN WANITA SETENGAH BAYA

Author:

Cerita Bokep Indonesiacerita mesum ini akan ku bagi kan kepada anda semua pecinta cerita seks yang mana cerita dewasa ini adalah pengalaman pribadi ku. aku ingin berbagi cerita, kisahku ini adalah kejadian yang benar-benar kualami sendiri, Untuk menjaga nama baik keluarga, nama dan marga sengaja kusamarkan. Aku berharap semoga beban batinku akan berkurang setelah aku menceritakannya kepada  Aku adalah seorang gadis dari K, sebut saja namaku Inge, aku anak pertama dari 6 bersaudara dan aku satu-satunya anak perempuan. Kehidupan ekonomi keluargaku bisa dibilang mencemaskan. Beruntung aku bisa tamat SMA, ini karena aku mendapat beasiswa.  Aku sedih melihat keadaan keluargaku, ayahku adalah seorang Pegawai Negeri, ibuku hanyalah seorang Ibu rumah Tangga yang tidak mempunyai skill, kerjanya hanya mengurus putra-putrinya. Rasanya aku ingin membantu ayah, mencari uang

Tapi apalah daya aku hanya lulusan sekolah menengah, namun
begitu kucoba untuk melamar kerja di perusahaan yang ada di kota Manado.
Hasilnya nihil, tak satupun perusahaan yang menerima lamaranku. Aku mahfum,
disaat krisis sekarang ini banyak PT yang jatuh bangkrut, kalaupun ada PT yang
bertahan itu karena mem-PHK sebagian karyawannya. Lalu aku berpikir, kenapa aku
tidak ke Jakarta saja, kata orang di Ibukota banyak lowongan pekerjaan, dan aku
teringat tetanggaku Mona namanya, dia itu katanya sukses hidup di Jakarta,
terbukti kehidupan keluarganya meningkat drastis. Dahulu kehidupan keluarga
Mona tidak jauh berbeda dengan keadaan keluargaku, pas-pasan.  Tapi sejak Mona merantau ke Jakarta, ekonomi
keluarganya makin lama makin berubah. Bangunan rumah Mona kini sudah permanen,
isi perabotnya serba baru, dari kursi tamu, tempat tidur semuanya mewah, juga
TV 29″ antena parabola dan VCD mereka miliki. Aku ingin seperti Mona, toh dia
juga hanya tamatan SMA. Kalau dia bisa kenapa aku tidak? Aku harus
optimis.  Pada suatu hari di bulan
September, aku pamit kepada keluargaku untuk merantau ke Jakarta.

Meskipun berat papa dan

mama merelakan kepergianku. Dengan
bekal uang Rp 75.000 dan tiket kelas Ekonomi hasil hutang papaku di kantor, aku
akhirnya meninggalkan desa tercinta di Kawanua. 
Dari desa aku menuju pelabuhan, aku harus sudah sampai di pelabuhan
sebelum pukul 6 sore karena KM Ciremai jurusan Tg.Priok berangkat jam 19:00
WIT, waktu satu jam tentu cukup untuk mencari tempat yang nyaman.  Karena tiketku tidak mencantumkan nomor seat,
maklum kelas ekonomi, aku berharap mendapat lapak untuk menggelar tikar ukuran
badanku. Tapi sial, angkutan yang menuju pelabuhan begitu terlambat, pada waktu
itu jam sudah menunjuk pukul 18:45. Waktuku hanya 15 menit. ternyata KM.  Ciremai sudah berlabuh, aku melihat hiruk
pikuk penumpang berebut menaiki tangga, aku tergolong calon penumpang yang
terakhir, dengan sisa-sisa tenagaku, aku berusaha lari menuju KM.Ciremai, aku
hanya menggendong tas punggung yang berisi pakaian 3 potong. Aku sudah berada
di dek kapal kelas ekonomi, tapi hampir semua ruangan sudah penuh oleh para
penumpang. Keringat membasahi seluruh tubuhku, ruangan begitu terasa pengap
oleh nafas-nafas manusia yang bejibun. 
Aku hanya bisa berdiri di depan sebuah kamar yang bertuliskan Crew, di
sekitarku terdapat seorang Ibu tua bersama 2 orang anak laki-laki usia sekolah
dasar. Mereka tiduran di emperan tapi kelihatannya mereka cukup berbahagia
karena dapat selonjoran.

Aku berusaha mencari celah ruang untuk dapat jongkok.  Aku bersyukur, Ibu Tua itu rupanya berbaik hati karena bersedia menggeserkan kakinya, kini aku dapat duduk, tapi sampai kapan aku duduk kuat dengan cara duduk begini. Sedangkan perjalanan memakan waktu 2 hari 2 malam. Tidak lama kemudian KM.Ciremai berangkat meninggalkan pelabuhan Bitung, hatiku sedikit lega, dan aku berdoa semoga perjalanku ini akan mengubah nasib.  Tak sadar aku tertidur, aku sedikit terkejut sewaktu petugas menanyakan tiket, aku ingat tiketku ada di dalam tas punggungku. Tapi apa lacur, tasku raib entah dimana, aku panik, aku berusaha mencari dan bertanya kepada Ibu tua dan

anak laki-lakinya, tapi mereka hanya menggelengkan kepala.  “Cepat keluarkan tiketmu..” ujar seorang petugas sedikit menghardik. “Aku kehilangan tas, tiket dan uangku ada di situ..” jawabku dengan sedih. “Hah, bohong kamu, itu alasan kuno, bilang aja kamu tak membeli tiket, Ayo ikut kami ke atas,” bentak petugas yang bertampang sangar.  Akhirnya aku dibawa ke dek atas dan dihadapkan kepada atasan petugas tiket tadi.  “Oh.. ini orangnya, berani-beraninya kamu naik kapal tanpa tiket,” kata sang atasan tadi. “Tiketku hilang bersama pakaianku yang ada di tas, saya tidak bohong Pak, tapi benar-benar hilang..” “Bah itu sih alasan klasik Non, sudah ratusan orang yang minta dikasihani dengan membuat alasan itu.” ucapnya lagi. “Kalau Bapak tak percaya ya sudah, sekarang aku dihukum apapun akan aku lakukan, yang penting aku sampai di Jakarta.” “Bagus, itu jawaban yang aku tunggu-tunggu..” ujar lelaki berseragam putih-putih itu.  Kalau kutaksir mungkin lelaki tersebut baru berusia 45 tahun, tapi masih tegap dan atletis, hanya kumis dan rambutnya yang menonjolkan ketuaannya karena agak beruban.  “Tapi ingat kamu sudah berjanji, akan melakukan apa saja..”

Baca Juga Cerita Seks panas : SEKERTARIS SELINGKUH DENGAN BOSS DEMI UANG TAMBAHAN

ujar lelaki itu, seraya menunjukkan jarinya ke jidatku.
“Sekarang kamu mandi, biar tidak bau, tuh handuknya dan di sana kamar
mandinya..” sambil menunjuk ke arah kiri. 
Betapa girang hatiku, diperlakukan seperti itu, aku tidak menyangka
lelaki itu ternyata baik juga. Betapa segarnya nanti setelah aku mandi.  “Terima kasih Pak,” ujarku seraya
memberanikan diri untuk menatap wajahnya, ternyata ganteng juga. “Jangan
panggil Pak, panggil aku Kapten..” tegasnya. 
Aku sempat membaca namanya yang tertera di baju putihnya. “Kapten Jonny”
itulah namanya. Aku sekarang sudah berada di kamar mandi.  “Wah, betapa wanginya tuh kamar mandi,”
gumamku nyaris tak terdengar. Kunyalakan showernya maka muncratlah air segar
membasahi tubuhku yang mulus ini, kugosok-gosokan badanku dengan sabun, kuraih
shampo untuk

mencuci rambutku yang sempat lengket karena keringat.  Sepuluh menit kemudian aku keluar dari kamar
mandi, aku bingung untuk bersalin pakaian, aku harus bilang apa kepada Sang
Kapten. “Wah cantik juga kamu,” tiba-tiba suara itu mengejutkan diriku. Dan
yang lebih mengejutkan adalah pelukan Sang Kapten dari arah belakang. Aku hanya
terdiam, “Siapa namamu, Sayang?” bisiknya mesra. “Inge..” jawabku lirih. Aku
tidak berusaha berontak, karena aku ingat akan janjiku tadi.  Karena aku diam tak berreaksi, maka tangan
Sang Kapten makin berani saja menjelajahi dadaku dan menciumi leher serta
telingaku. Aku menggelinjang, entah geli atau terangsang, yang pasti sampai
usiaku 19 tahun aku belum pernah merasakan sentuhan lelaki. Bukannya tidak ada lelaki
yang naksir padaku, ini karena sikapku yang tidak mau berpacaran. 

Banyak teman sekelas yang berusaha mendekatiku, selain
lumayan cantik, aku juga tergolong pandai, makanya aku mendapat beasiswa. Maka
tak heran banyak lelaki di sekolahku yang berusaha memacariku, tapi aku cuek,
alias tidak merespon.  “Ooohh.. jangan
Kapten.” hanya kata-kata itu yang keluar dari mulutku ketika pria separuh baya
itu menyentuh barang yang amat berharga bagi wanita, bulu-bulu lembut yang
tumbuh di sekitar vaginaku dielusnya dengan lembut, sementara handuk yang
melekat di tubuhku sudah jatuh ke lantai. Dan aku pun tahu bahwa lelaki ini
sudah bertelanjang bulat.  Aku merasakan
benda kenyal yang mengeras menyentuh pantatku, nafas hangat dan wangi yang
memburu terus menjelajahi punggungku, tangannya yang tadi mengelus vaginaku
sekarang meremas-remas kedua payudaraku yang ranum, ini membuat dadaku
membusung dan mengeras. Aku tak percaya, tangan lelaki ini seolah mengandung
magnet, karena mampu membangkitkan gairah yang tak pernah kurasakan seumur
hidupku.  “Ooohh.. aaahh..” hanya desahan
panjang yang dapat kuekspresikan bahwa diriku berada dalam libido yang
betul-betul mengasyikan. “Inge kau betul-betul lugu, pegang dong batangku,”
kata Kapten Jonny, seraya meraih tanganku dan menempelkannya ke batang zakarnya
yang keras tapi kenyal. “Jangan diam saja, remaslah,

biar kita sama-sama
enak..” ujarnya lagi.  Akhirnya walaupun
aku sebelumnya tidak pernah melakukan senggama, naluriku seolah membimbing apa
yang harus kuperbuat apabila bercumbu dengan seorang laki-laki. Akhirnya aku
berbalik, kuraih batang kemaluannya kuremas dan kukocok-kocok, sampai kumainkan
biji pelirnya yang licin.  Sang Kapten
mendesah-desah,

“Ooohh.. aaachh.. enak sekali Sayang, teruskan.. oh teruskan..” sambil matanya terpejam-pejam. Aku jongkok, tanpa ragu kujilat dan kukulum torpedo Sang kapten, sampai terbenam ke tenggorokanku.  Aku benar-benar menikmatinya seperti menikmati es Jolly kesukaanku di waktu kecil dulu. Aku tak peduli erangannya, kusedot, kusedot dan kusedot terus, sampai akhirnya zakar Sang Kapten yang panjangnya hampir 12 centi itu memuncratkan cairan sperma hangat ke mulutku yang mungil. “Aaahh.. aku sudah tak kuat Inge,” gumamnya.  Betapa nikmatnya cairan sperma nya, sampai tak sadar aku telah menelan habis tanpa tersisa, ini membuat seolah Sang Kapten tak mampu untuk tegak berdiri. Dia bersandar di dinding kapal apalagi gerakan kapal sekarang ini sudah tak beraturan kadang bergoyang kekiri kadang kekanan.  “Kamu betul-betul hebat Inge,” puji Kapten Jonny sambil mencium bibirku. “Inge jangan kau anggap aku sudah kalah, tunggu sebentar..”  Dia bergegas menuju lemari kecil, lantas mengambil sesuatu dari botol kecil dan menelannya lantas membuka kulkas dan mengambil botol minuman sejenis minuman energi.  “Sini Sayang..” ujar sang kapten memanggilku mesra. “Istirahat dulu kita sebentar, ambillah minuman di kulkas untukmu,” lanjut Kapten Jonny.  Kubuka kulkas dan kuraih botol kecil seperti yang diminum Kapten Jonny. Aku meminumnya sedikit demi sedikit, “Ooohh.. sedap sekali minuman ini.. aku tak pernah merasakan betapa enaknya.. minuman apa ini.” Ternyata label minuman ini tertulis huruf-huruf yang aku tak paham, mungkin aksara China, mungkin Jepang mungkin juga Korea. Ah persetan.. yang penting tenggorokanku segar.  “Kau berbaringlah di di situ,” pinta Kapten Jonny sambil menunjuk tempat tidurnya yang ukurannnya tidak begitu besar.

Kurebahkan tubuhku di atas kasur yang empuk dan

membal.
Kulihat jam dinding sudah menunjuk pukul 12 malam. Aku heran mataku tak merasa
ngantuk, padahal biasanya aku sudah tidur sebelum pukul 22:00.  Aku sengaja tidak menggunakan selimut untuk
menutupi tubuhku, kubiarkan begitu saja tubuhku yang polos, barangkali ini akan
membangkitkan gairah libido Sang Kapten yang tadi sudah down. Aku berharap
semoga Sang Kapten akan terangsang melihat dadaku yang sengaja kuremas-remas
sendiri.  Sang Kapten sudah bangkit dari
kursi santainya, dia menenggak sebotol lagi minuman sejenis Kratindaeng. Dia
sudah berada di tepi ranjang, sekarang dia mulai mengelus-elus kakiku dari
ujung jari merambat ke atas dan berhenti lama-lama di pahaku, mengusap-usap dan
menjilatinya, dansekarang lidahnya sudah berada di mulut vaginaku. “Ooohhh..
geli..  Sejurus kemudian lidahnya
dijulurkan dan menyapu permukaan bibir vaginaku. Pahaku sengaja kulebarkan, hal
ini membuat Sang Kapten bertambah buas dan liar, diseruputnya klitorisku.
“Ooohh.. aaahh.. teruskan Kapten, lanjutkan Kapten.. Ooohh.. nikmat sekali
Kapten..” Tangannya tidak tinggal diam, diraihnya kedua payudaraku, diremasnya
dan tak lupa memelintir putingku dengan mesra. 
“Ooohh.. aku sudah tak tahan Kapten..” desisku. “Tahan Sayang.. tahan
sebentar.. biarkan aku menikmati vaginamu yang wangi ini… aku tak pernah
merasakan wanginya vagina dari wanita lain..” “Sruuppp.. sruuuppp.. sruuupp..”
Terus saja mulut Kapten Jonny dengan rajinnya menjelajah bagian dalam vaginaku
yang sudah empot-empotan ini akibat rangsangan yang amat tinggi. 

“Sudah Kapten.. lekas masukkan batang zakarmu, aku sudah
tidak tahan..” “Baik, rasakanlah Sayang.. betapa nikmatnya rudalku ini..” “Tapi
pelan-pelan Kapten, aku benar-benar masih perawan..” “Oke, aku melakukannya
dengan hati-hati..” janji Kapten Jonny. “Buka lebar pahamu, Inge..” saran
Kapten Jonny.  Dan…  “Blleeesss…” “Ooohh.. aaahh..” desisku,
padahal zakar itu baru masuk tiga perempatnya. “Bles.. blesss…” “Ooohhh…”
erangku panjang, aku tahu batang sepanjang 12 centi itu sudah merusak selaput
daraku.  Ditariknya lagi rudalnya, lantas
dimasukannya lagi seirama dengan goyangan KM.Ciremai oleh ombak laut.  “Bless.. blesss.. bless..” “Ooohh.. ooohh..
ooohh.. aaahh.. aaahh..” “Aku mau keluar

Kapten,” ujarku memberi tahu Kapten
Jonny. “Tahan Sayang.. sebentar.. aku juga ingin keluar, sekarang kita hitung
sampai tiga. Satu.. dua.. tiga..”  “Crottt… crottt… crot…” sperma Kapten Jonny
membasahi gua gelap vaginaku. Betapa hangat dan nikmatnya sperma mu Jonny.

Hal ini memancing cairanku ikut membanjiri kemaluanku sampai meluber ke permukaan bersama dengan sperma kapten.  Kami berdua terkulai lemas, tapi Kapten Jonny sempat meraba bibir kemaluanku dan jarinya seolah mencungkil sesuatu dari vaginaku, ternyata dia menunjukkan cairan merah kepadaku, dan ternyata adalah darah perawanku. Dijilatnya darah sambil berkata, “Terima kasih Inge, kamu betul-betul perawan..” Aku hanya menangis, menangisi kenikmatan yang sama sekali tak kusesalkan.  Aktivitas senggama ini berlangsung kembali sampai matahari muncul. Lantas aku tidur sampai siang, makan, tidur dan malamnya kami melakukannya lagi berulang-ulang seolah tiada bosan dan kapten tetap mengeluarkan sperma nya didalam vaginaku. Akhirnya Pelabuhan Tanjung Priok sudah berada di pelupuk mataku. Sebelum turun dari kapal aku dibelikan baju baru, dan dibekali uang yang cukup.

DI BAYAR UNTUK ngentot DENGAN WANITA SETENGAH BAYA

Benar benar menggairahkan MILF ( Mother I’d Like Fuck) tante
Ijah ini, Umur sudah 51 tahun namun gairah seksualnya tidak tertahankan, senam
merupakan olah raga untuk membakar tubuhnya, namun tetap tidak bisa membakar
gairahnya, justru malah membuat tante hot nan binal ini semakin menjadi jadi,
semakin hot dan semakin nakal. Buah dadanya benar benar montok, jauh dengan
adiknya Chintami atmanegara, jika Chintami Atmanegara kelebihan lemak namun
tidak dengan tante binal satu ini, bentuknya sangat proposional dengan ukuran
buah dada 36B, benar benar padat dan kenyal, rasanya meremas buah dada milik
Tante Ijah akan menjadikan melayang tak terlupakan.  Wanita ini benar benar menyita kelakianku, aku
ingin membuat MILF ini bertekuk lutut, namun aku juga tidak mau dikendalikan
oleh tante nakal Tante Ijah ini. Wanita nakal ini memang mempunyai sifat
mendominasi, adiknya saja suka diatur

atur. Dengan masih kutindih Tante Ijah
mulai menggeliat lagi, matanya terbuka dengan pelan pelan.  “Sa sayaaaaang .. aaah .. rasanya nikmaaat
sekali .. kontolmu dalam memek Tante Minati benaaar benar hangaaat .. tante
sukaaa sayaaang .. tahan yang sayaaang .. uuuuh …. Benar benar memang tante
seperti digesek dan digelitik… kehangatannya itu sayaaaaaaaaaaaang .. hangat
sekali .. membuat memek Tante Minati benar benar nyamaaaaaaaaaaaan ..tahaan
sebentar ya sayaaang .. biarkan Tante Minati menata kekuatan lagi .. “ ucap
Tante Ijah dengan mengedipkan matanya padaku.

Nafasnya masih naik turun sehabis menggenjotku dengan liar.  Aku kemudian menggulingkan tubuh molek itu, sehingga kini Tante Ijah menindihku.  “Uuh .. sayaaaaaaaang sabaaaaaaaaaaar aaaaaah “ keluh Tante Ijah dengan mengelus elus lenganku. Tante Ijah kemudian menaikan badannya pelan pelan sambil meringgis karena kontolku yang ngaceng itu menjadikan Tante Ijah tak karuan rasanya, tangannya menekan ke dadaku. Kedua kakinya melebar untuk membuat memeknya agar tidak kesakitan menjepit kontolku,walau posisi kakinya melebar namun kontolku tetap sesak dalam memeknya.  “Duuuuuuuuuuuh .. kontolmuuu sesaaak banget sayaaaaaaaaaang .. hihihihihi .. Tante Minati sukaaa deeeh .. please .. you’re my love .. you must fucking me to finish .. “ ucap Tante Ijah dengan bercampur bahasa Inggris.  “Tante Minati .. I wanna fuck you Minati, I wanna your pregnant .. “ ucapku sampai membuat Tante Ijah terbelalak karena aku mengucapkan kata kata ingin menghamili Tante Ijah.  “Oh noo .. you don’t making me pregnant .. please .. “ tolak Tante Ijah dengan menggeleng geleng.  “Prex aaaaaaaaaaaah .. “ makiku balas membuat Tante Ijah tergelak nakal.  “I’s okay .. my baby … what do you want ?“ tanya Tante Ijah dengan gemas mengelus elu pipiku.  “I want make your pregnant .. “sahutku enteng dengan mengelus elus pinggang Tante Ijah kemudian tanganku naik dan meremas kedua bukit kembarnya yang montok itu.  “Ssssssssssssssssssshhh ..

hhh ..pelaaaaaaaaaaaan sayaaaaaaaaaaaaaang ….ngeremesnya pelan ajaaaaaaaaaaaa .. “ goda Tante Ijah dengan canda nakal. 

Baca Juga Cerita Mesum Dewasa : Tante Pengen Ngentot

“Aku cinta Tante Minati .. “ sahutku dengan memandangnya
teduh, Tante Ijah tersenyum.  “Tante
Minati juga cinta kamu …. Baiklah sayaang .. hamili Tante Minati juga nggak
apaa .. asal kamu tanggung jawab … “ balas Tante Ijah dengan mimik wajah pengin
dikontoli lagi.  “Lha Tante Minati Cuma
nanggung enaknya ? baaaaaaaaaah “ kataku sampai membuat Tante Ijah
tergelak.  “Oke deeeh .. sekarang Tante
Minati .. balik badaaan .. tante masih kuberi kesempatan menggenjotku .. tapi
ya spermaku kudu masuk memek dalam milik Tante Minati ..” ujarku dengan
melepaskan tanganku di kedua bukit kembarnya itu.  Tante Ijah tersenyum padaku, kemudian
melangkahkan kaki kirinya ke sebelah kanan, gerakan itu serasa menggesek
kontolku, sampai meringgis merasakan dinding memek Tante Ijah yang nakal
meremas gemas kontolku itu. Gerakan Tante Ijah pelan agar memeknya tidak
kesakitan,malah Tante Ijah benar benar merasakan gesekan kontolku itu  “Uuuuh …kontolmu sayaaaaaaaaaaaang ..
kontolmuuu benaaar benaaaaaaaaaar …membuat Tante Minati mabuk kepayaaang ..
dikontoli saban hari mau deh .. every day yaaa “ pinta Tante Ijah dengan wajah
sangat pengen jika aku saban hari yang menyetubuhinya.  Setelah kaki kirinya berpindah ke kanan, kini
giliran kaki kanan Tante Ijah berpindah berlawanan ke kiri, sambil menghela
nafas panjang Tante Ijah sampai meringgis mengangkat kakinya  “Duuuh .. sayaaaaaaaaaaaaang .. Tante
Minaaati nggak kuaaaaat aaaaaaaaah .. kalo kamu kontoli berkali kali ..
kontolmu nakaaaaaaaaaal bangeeeeeeet ..

kamu anak muda yang nakaaaal ..kakak beradik diembat semua
.. adikku kamu entotin, kakaknya juga diewe.. dua duanya malah ketagihan
dikontoli .. hihihihihi .. awas ya kalo bohong nggak mau ngontoli Tante Minati
saban hari .. “ancam Tante Ijah dengan wajah sangat serius.  Habis kakinya bergerak ke kiri maka tubuh
Tante

Ijah juga ikut berputar, pelan pelan tubuh seksi nan molek itu kini sudah
membelakangiku, kupegang kedua bukit kembarnya itu.  “Oooh …. Nakaaaaaaaaaaal ..
naaaaaaaaaakaaaaaaaaaaaal .. kamu mainin susu Tante Minati muluuu … aaaaaaauh
.. remees yaaang agak keraaas sayaaang .. buat Tantemu terkapaar kamu kontoli,
sayaaang .. ayo sayaaang .. Tante geraaak dulu yaaa .. kamu ikuti aja geraaakan
Tante Minati ..” ucap Tante Ijah dengan mengerang erang merasakan kontolku
sesak dalam memeknya itu.  Dengan
bertelepak pada lututku Tante Ijah kemudian menaikan selakangannya kemudian
menurunkan dengan pelan pelan. 
“Aaaaaaaaauh sayaaang aaaaaaaaaaaah .. enaaaaaak bangeeeeeeeeeet .. oh
my baby .. you must fucking your mother .. you are the best .. your kontol as
nikmaaat aaaaaaaaaauh sssssssshhh “ erang Tante Ijah dengan bahasa Inggris yang
kacau karena nikmatnya kontolku keluar masuk memeknya dengan lancar, memeknya
yang basah itu terasa sekali memudahkan kontolku keluar masuk.  “Oooh sayaaaaang .. tanteee nikmaaat bangeeet
..apalagi susu Tante Minaaatii … kenyaaaaaaaaal aaaaaaaaaaah . aaayoo tante ..
I’m fucking to youuu “ sahutku merasakan nikmatnya aku digenjot Tante Ijah itu.

Gerakan Tante Ijah naik turun, namun kemudian menggerakan
selakangannya memutar mutar  “Rasaaakaaan
goyangan tante nakalmu .. Tante Tante Ijah yang nakaaaaaaaaaaal “ goda Tante
Ijah dengan mengerling nakal padaku, senyum mesumnya diperlihatkan padaku.  “Tante Minati cinta kontolmuuu sayaaaaang
ssssssssh sssssh aaaaaauh hhhh hhhh “ puji Tante Ijah dengan mendesis keenakan
naik turun di atas selakanganku.  Tante
Ijah benar benar tidak membuang waktu, Tante Ijah menikmati genjotan itu dengan
merem melek keenakan, terkadang matanya hanya terlihat memutih merasakan genjotan
dan putaran selakangannya.Kontolku terasa dijepit lebih ketat dalam memeknya
itu.  “oooouugghh .. mmmmhhhhh
..enaaaaaaaaaaaaaaak .. nikmaaaaaaaaaaaaat .. ayooo sayaaang .. hajar Tante
Minaaaatii … kau minat sama Tante Minati … ooouuuuuuuuuh ssssssssssssssh
ssssssssh “ ucap Tante Ijah tak karuan, Tante Ijah bergerak naik turun kemudian
dengan sedikit cepat,

bukit kembarnya aku pegang dan kuremas remas membuat
Tante Ijah menggelinjang penuh keenakan itu, kepalanya sampai menggeleng
geleng, didongakan dengan terus menggenjotku naik turun.  “Tanteee aaaaaaaaaaaaaah Tanteeee Miiiinaaati
benaaar benaaar enaaaaaaaaaak … ayoo tanteee ..

aku pengin Tanteee Minati di ataskuu … “ ajakku dengan menarik dadanya yang kupeluk dan kemudian Tante Ijah merebah, punggungnya menempel ke dadaku.  Aku ikut bergerak seiring gerakan Tante Ijah yang menggenjotku maju mundur itu, kontolku benar benar tak karuan nikmatnya.  “Haaan sayaaang .. tanteee nggak kuaaat aaaah . gimaaaaaaanaaa ?” tanya Tante Ijah dengan wajah penuh keringat dan mulai kedodoran.  “Maasih laaaamaa .. aaayoo genjot teruuus .. Tante Minati benaar benaaar hot bangeeet ..aaaaaaaaaaaaauh ..aaah memeek tanteee ..benaar benaar sempit … hhhhh “ dengusku dengan memeluk Tante Ijah dengan erat sambil meremas kedua bukit kembarnya bersilangan, kuremas kuat kedua bukit kembar, susunya yang kenyal berbeda dengan milik adiknya, Chintami Atmanegara.  Kami terus berpacu dengan tubuh penuh keringat, Tante Ijah menempelkan kepalanya di samping kanan kepalaku dan kuciumi pipinya, matanya terpejam, gerakan maju mundur dilakukan dengan cepat karena tidak tahan, tubuhnya bak cacing kepanasan kukontoli.  Memeknya mulai menyempit, nafas Tante Ijah memburu tak karuan, buah dadanya yang kuremas remas terus merupakan area paling sensitif milik Tante Ijah ini.  “Fuuuuuuuuuck .. fuuuuuuuuuuuuuck “ maki Tante Ijah dengan mata yang merem melek kemudian, genjotan demi genjotan kami yang berlawanan menambah indahnya persetubuhan kami ini, kontolku lancar sekali masuk keluar di memek Tante Ijah yang basah tak karuan itu, bunyi gesekan kontolku dengan memek Tante Ijah membuat kami semakin tenggelam dalam lautan birahi.  Menit demi menit kami terus berpacu, jeritan, lenguhan, rintihan, serta erangan kami bersahutan, tangan kiri Tante Ijah mengelus elus bagian atas memeknya yang kadang menggelembung kadang mengempes seiring kontolku keluar masuk itu. 

Baca Juga Cerita Hot Terbaru : pembantu-vs-majikan-dan-nafsu-tante-dengan-anaknya/">pembantu vs majikan

dan Nafsu Tante dengan Anaknya

“Sayaaang .. tanteeeeeeeeeee aaaaah nnngaaak
kuaaaaaaaaaaaaat .. kapaaan kamu bisa menghamili Tante Minaaati sayaaang .. ayo
keluarkan isi kontolmuu .. baaaaaaaaah .. KOOOOOOOOOOONTOOL …aaaaaaaaaaaah “
erang Tante Ijah dengan berteriak sangat vulgarnya itu.  Aku tetap berusaha bertahan sekuatku jangan
sampai muncrat, kulihat wajah Tante Ijah yang menggigit bibirnya kuat tidak
tahan memeknya dihajar kontolku itu 
“Aaaaaaaaaaaah aaaaaaaaauh oooouugh .. sayaaang …my baby .. you must
make me pregnant ..” ucap Tante Ijah dengan mata terpejam sangat erat tidak
tahan kontolku masuk dan keluar menggesek dinding memeknya, ujung kontolku
sampai mentok menabrak tembok pembatas memek Tante Ijah. Tante Ijah sudah tidak
kuat,tubuhnya menggeliat tak karuan, badannya mulai gemetar hebat, kakinya yang
mengangkang itu dirapatkan membuat kontolku semakin terjepit, genjotan demi
genjotan itu akhirnya membuat Tante Ijah kembali mendapatkan orgasme, memeknya
menyempit dengan hebat, dadanya naik ke atas dan kuremas dengan kuat, badannnya
kemudian menegang kaku, kepalanya menekan kuat di samping ke kepalaku 
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ erang
Tante Ijah panjang dengan nafas hancur. Tubuhnya kemudian jatuh di atasku dan
berkelonjotan, dari memeknya mengucur cairan orgasme lagi membasahi
kontolku. 

Kupeluk tubuh lemas bak tanpa tulang itu, nafasnya sangat berantakan, kudiamkan dengan mengelus elus perut, dada, kemudian kucium pipinya,wanita yang sudah berumur ini masih tetap saja cantik. Lama Tante Ijah tak bangun sehingga aku langsung meremas buah dadanya dengan keras membuat Tante Ijah terbangun  “Aaaaaaaaaaaaaaauh saaayaaang .. Tantee Minaaati kalaaaah .. kalaaah sayaang .. ayo deeh…sekali lagi .. sirami memek Tante Minati dengan air manimu .. katanya mau menghamili .. jangan sungkan sungkan yaaa .. kucurin sperma di dalam memek Tante Minatii “ ajak Tante Ijah tak sabaran lagi, badanya sudah sangat capek, umurnya yang tua tidak bisa menyembunyikan kelemahannya, namun hanya birahinya saja yang tidak bisa dipadamkan. Demikianlah cerita seks panas AKU JADI KORBAN KEGANASAN SEKS SANG

KAPTEN KAPAL dan DI BAYAR UNTUK NGENTOT DENGAN WANITA SETENGAH BAYA oleh cerita sex hot