Anak Bos Ngajak Kawin

Dapat bisa bergabung dengan perusahaan bagian pengiriman luar negeri di bidang fashion, merupakan impianku dimana aku juga suka dengan bidang tersebut terlebih lagi anak dari pemilik perusahaan tersebut juga cantik namanya Antik, dia baru saja pulang ke Indonesia dia berkuliah di singapura jurusan fashion, paras cantiknya sering dia dipakai sebagai model baju sejak SMA.

Nah, Antik itu ditugaskan sebagai asisten GM (yaitu saya), jadi tugasnya membantu aku sambil belajar.

Singkat cerita, Antik semakin dekat dengan aku dan sering bercerita.

โ€œIsal, cowok tuh maunya yang gimana sih. Ehm.., kalau di ranjang maksud aku..โ€

โ€œSal, kamu kalau lagi horny, sukanya ngapain?โ€

โ€œKamu suka terangsang enggak Sal, kalau liat cewek seksi?โ€

Yah seperti itulah pertanyaan Antik kepadaku.

Terus terang percakapan-percakapan kita selang waktu kerja semakin intim dan seringkali sensual.

โ€œKamu pernah gituan nggak, Ntik..?, tanyaku.

โ€œEhm.. kok mau tau?โ€, tanyanya lagi.

โ€œIyaโ€, kataku.

โ€œYah, sering sih, namanya juga kebutuhan biologisโ€, jawabnya sambil tersipu malu.

Kaget juga aku mendengar jawabannya seperti itu. Nih anak, kok berani terus terang begitu.

Pernah ketika waktu makan siang, dia kelepasan ngomong.

โ€œCewek Bali itu lebih gampang diajakin tidur daripada makan siangโ€, katanya sambil matanya menatap nakal.

โ€œKamu seneng seks?โ€, tanya saya.

โ€œSeneng, tetapi aku enggak pandai melayani laki-lakiโ€, katanya.

โ€œKenapa begitu?โ€, tanya aku lagi.

โ€œIya, sampe sekarang pacarku enggak pernah ngajak kawin. Padahal aku sudah kepengen banget.โ€

โ€œKepengen apa?โ€, tanyanku.

โ€œKawinโ€, katanya sambil tertawa.

Suatu ketika dia ke kantor dengan pakaian yang dadanya rendah sekali. aku mencoba menggodanya,

โ€œWah Antik kamu kok seksi sekali. aku bisa lihat tuh bra kamuโ€. dia tersipu dan menjawab, โ€œSuka enggak?โ€.

Aku tersenyum saja. Tetapi sore harinya ketika dia masuk ruangan saya, bajunya sudah dikancingkan dengan menggunakan bros. Rupanya dia malu juga. aku tersenyum, โ€œSaya suka yang tadi.โ€

Suatu ketika, setelah makan siang Antik mengeluh.

โ€œKayaknya cowokku itu selingkuh.โ€

โ€œKenapa?โ€, tanyaku.

โ€œHabis udah hampir sebulan enggak ketemuโ€, katanya.

โ€œTerus enggak.. itu?โ€, tanyaku.

โ€œApa?โ€

โ€œItu.. seksโ€, kataku.

โ€œYah enggak lahโ€, katanya.

โ€œKamu pernah onani enggak?โ€, tanyaku.

Dia kaget ketika aku tanya begitu, namun menjawab.

โ€œEhmโ€ฆ kamu juga suka onani?โ€

โ€œSukaโ€, jawabku.

โ€œKamu?โ€, tanyaku.

โ€œSekali-sekali, kalau lagi hornyโ€, jawabnya jujur namun sedikit malu.

Pembicaraan itu menyebabkan aku terangsang, Antik juga terangsang kelihatannya. Soalnya pembicaraan selanjutnya semakin transparan.

โ€œAntik, kamu mau gituan enggak.โ€

โ€œKapan?โ€

โ€œSekarang.โ€

Dia tak menjawab, namun menelan ludah. aku berpendapat ini artinya dia juga mau. Well, setelah berbulan-bulan flirting, sepertinya kita bakalan just do it nih.

Kubelokkan mobil ke arah motel yang memang dekat dengan kantorku.

โ€œSal, kamu beneran nihโ€, tanyanya.

โ€œKamu mau enggak?โ€

โ€œSaya belum pernah main sama cowok lain selain pacarku.โ€

โ€œTerakhir main kapan?โ€

โ€œUdah sebulan.โ€

โ€œTerus enggak horny?โ€

โ€œYa onani.. lahโ€, jawabnya, semakin transparan. Mukanya agak memerah, mungkin malu atau terangsang. Aku terus terang sudah terangsang. This is the point of no return. Aku sadari sih, ini bakalan complicated. Butโ€ฆ nafsuin sih.

โ€œTerus, kapan kamu terakhir dapet orgasmeโ€

โ€œBelum lama ini.โ€

โ€œGimana?โ€

โ€œYa sendirilah.. udah ah, jangan nanya yang gitu.โ€

โ€œBerapakali seminggu kamu onani?โ€, tanyaku mendesaknya.

โ€œUdah ahโ€ฆ yah kalau horny, sesekali lah, enggak sering-sering amat. Lagian kan biasanya ada Andree (cowoknya-red).โ€

โ€œKamu enggak ngajak Andree.โ€

โ€œUdah.โ€

โ€œDan..?โ€

โ€œDia bilangnya lagi sibuk, enggak sempet. Main sama cewek lain kali. Biasanya dia enggak pernah nolak.โ€
Siapa sih yang akan menolak, bersenggama sama anak ini. Gila yah, si Antik ini baru saja lulus kuliah, tetapi soal seks sepertinya sudah terbiasa.

โ€œSal, enggak kebayang main sama orang lain.โ€

โ€œCoba aja main sama saya, nanti kamu tau, kamu suka selingkuh atau enggak.โ€

โ€œCaranya?โ€

โ€œKalau kamu enjoy dan bisa ngilangin perasaan bersalah, kamu udah OK buat main sama orang lain. Tetapi kalau kamu enggak bisa ngilangin perasaan bersalah, maka udah jangan bikin lagiโ€, kataku.

โ€œKamu nanti enggak bakal pikir aku cewek nakal.โ€

โ€œEnggaklah, seks itu normal kok. Makanya kita coba sekali ini. Rahasia kamu aman sama sayaโ€, kataku setengah membujuk.

โ€œTetapi aku enggak pintar lho, mainnyaโ€, katanya. Berarti sudah OK buat ngeseks nih anak.

Mobilku sudah sampai di kamar motel. Aku keluar dan segera kututup pintu rolling door-nya. Kuajak dia masuk ke kamar. Tanpa ditanya, Antik ternyata sudah terangsang dengan pembicaraan kita di mobil tadi. Dia menggandengku dan segera mengajakku rebahan di atas ranjang.

โ€œKamu sering main dengan cewek lain, selain pacar kamu, Sal?โ€

โ€œYah sering, kalau ketemu yang cocok.โ€

โ€œAjarin aku yah!โ€

Tanganku mulai menyentuh dadanya yang membusung. Aku lupa ukurannya, tetapi cukup besar. Tanganku terus menyentuhnya. dia mengerang kecil, โ€œShh.. geli Sal.โ€ Kucium bibirnya dan dia pun membalasnya. Tangannya mulai berani memegang batang kemaluanku yang menegang di balik celanaku.
โ€œBesar jugaโ€ฆโ€, katanya. Matanya setengah terpejam.

โ€œAyo, Sal aku horny nih.โ€ Kusingkap perlahan kaos dalamnya, sampai kusentuh buah dadanya, branya kulepas, kusentuh-sentuh putingnya di balik kaosnya.

Uh.. sudah mengeras. Kusingkap ke atas kaosnya dan kuciumi puting susunya yang menegang keras sekali, kuhisap dan kugigit pelan-pelan, โ€œAhh.. ahh.. ahh, terus Sal.. aduh geliโ€ฆ ahh.. ah.โ€

Antik, yang masih muda ternyata vokal di atas ranjang. Terus kurangsang puting susunya, dan dia hampir setengah berteriak, โ€œUh.. Salโ€ฆ uh.โ€ Aku sengaja, tak mau main langsung. Kuciumi terus sampai ke perutnya yang rata, dan pusarnya kuciumi.

Hampir lupa, tubuhnya wangi parfum, mungkin Kenzo atau Issey Miyake. Pada saat itu, celanaku sudah terbuka, Aku sudah telanjang, dan batang kemaluanku kupegang dan kukocok-kocok sendiri secara perlahan-lahan. Ah.. nikmat. Bibirnya mencari dan menciumi puting susuku. โ€œEnak.. enak Antikโ€. Rangsangannya semakin meningkat.

โ€œAduuhh.. udah deh.. enggak tahan nihโ€, dia menggelinjang dan membuka rok panjangnya sehingga tinggal celana dalamnya, merah berenda. Bibir dan lidahku semakin turun menjelajahi tubuhnya, sampai ke bagian liang kenikmatannya (bulu kemaluannya tak terlalu lebat dan bersih).

Kusentuh perlahan, ternyata basah. Kuciumi liang kenikmatannya yang basah. Kujilat dan kusentuh dengan lidahku. liang kenikmatan Antik semakin basah dan dia mengerang-erang tak karuan. Tangannya terangkat ke atas memegang kepalanya. Kupindahkan tangannya, dan yang kanan kuletakkan di atas buah dadanya. Biar dia menyentuh dirinya sendiri. dia pun merespon dengan memelintir puting susunya.

Kuhentikan kegiatanku menciumi liang kenikmatannya. Aku tidur di sampingnya dan mengocok batang kemaluanku perlahan. Dia menengokku dan tersenyum, โ€œSal.. kamu merangsang saya.โ€

โ€œEnak..โ€

โ€œHmmโ€ฆโ€, matanya terpejam, tangannya masih memelintir putingnya yang merah mengeras dan tangan yang satunya dia letakkan di atas liang kenikmatannya yang basah. dia menyentuh dirinya sendiri sambil melihatku menyentuh diriku sendiri. Kami saling bermasturbasi sambil tidur berdampingan.

โ€œHeh.. heh.. heh.. aduh enak, enakโ€, ceracaunya.

โ€œGile, Sal, aku udah kepengin nih.โ€

โ€œBiar gini ajaโ€, kataku.

Tiba-tiba dia berbalik dan menelungkup. Kepalanya di selangkanganku yang tidur terlentang. Batang kemaluanku dihisapnya, uh enak banget.

Nih cewek sih bukan pemula lagi. Hisapannya cukup baik. Tangannya yang satu masih tetap bermain di liang kenikmatannya. Sekarang tangannya itu ditindihnya dan kelihatan dia sudah memasukkan jarinya.

โ€œUhโ€ฆ uhโ€ฆ Sal, aku mau keluar nih, kita main enggak?โ€

Kuhentikan kegiatannya menghisap batang kemaluanku. Aku pun hampir klimaks dibuatnya.

โ€œDuduk di wajahku!โ€, kataku.

โ€œEnggak mau ah.โ€

โ€œAyo!โ€

Ia pun kemudian duduk dan menempatkan liang kenikmatannya tepat di wajahku. Lidah dan mulutku kembali memberikan kenikmatan baginya. Responnya mengejutnya,

โ€œAughhhโ€ฆโ€ setengah berteriak dan kedua tangannya meremas buah dadanya. Kuhisap dan kujilati terus, semakin basah liang kenikmatannya.

Tiba-tiba Antik berteriak, keras sekali, โ€œAahhhโ€ฆ ahhhโ€, matanya terpejam dan pinggulnya bergerak-gerak di wajahku. โ€œAku.. keluarโ€, sambil terus menggoyangkan pinggulnya dan tubuhnya seperti tersentak-sentak.

Mungkin inilah orgasme wanita yang paling jelas kulihat. Dan tiba-tiba, keluar cairan membanjir dari liang kenikmatannya. Ini bisa kurasakan dengan jelas, karena mulutku masih menciumi dan menjilatinya.

โ€œAduhโ€ฆ Sal.. enak banget. Lemes dehโ€, dia terkulai menindihku.

โ€œEnak?โ€, tanyaku.

โ€œEnak banget, kamu pinter yah. Enggak pernah lho aku klimaks kayak tadi.โ€

Aku berbalik, membuka lebar kakinya dan memasukkan batang kemaluanku ke liang kenikmatannya yang basah. Antik tersenyum, manis dan malu-malu. Kumasukkan, dan tak terlalu sulit karena sudah sangat basah. Kugenjot perlahan-lahan. Matanya terpejam, menikmati sisa orgasmenya.

โ€œKamu pernah main sama berapa lelaki, Antik..?, tanyaku.

โ€œDua, sama kamu.โ€

โ€œKalau onani, sejak kapan?โ€

โ€œSejak di SMA.โ€

Pinggulnya sekarang mengikuti iramaku mengeluar-masukkan batang kemaluan di liang kenikmatannya.

โ€œSal, Antik mau lagi nih.โ€ Uh cepat sekali dia terangsang. Dan setelah kurang lebih 3 menit, dia mempercepat gerakannya dan โ€œUhhโ€ฆ Sal.. Antik keluar lagiโ€ฆโ€ Kembali dia tersentak-sentak, meski tak sehebat tadi.

Akupun tak kuat lagi menahan rangsangan, kucabut batang kemaluanku dan kusodorkan ke mulutnya. dia mengulumnya dan mengocoknya dengan cepat. Dan โ€œAhhhโ€ฆโ€ klimaksku memuncratkan air mani di wajah dan sebagian masuk mulutnya. Tanpa disangka, dia terus melumat batang kemaluanku dan menjilat air maniku. Crazy juga nih anak.

Setelah aku berbaring dan berkata, โ€œAntik, kamu bercinta dengan baik sekali.โ€

โ€œKamu jugaโ€, mulutnya tersenyum.

Kemudian dia berkata lagi, โ€œKamu enggak nganggap Antik nakal kan Sal.โ€

Aku tersenyum dan menjawab, โ€œKamu enjoy enggak atau merasa bersalah sekarang.โ€

Dia ragu sebentar, dan kemudian menjawab singkat, โ€œEnak..โ€

โ€œNah kalau begitu kamu emang nakalโ€, kataku menggodanya.

โ€œIhhโ€ฆ kok gitu..โ€ Aku merangkulnya dan kita tertidur.

Setelah terbangun, kami mandi dan berpakaian. Kemudian kembali ke kantor. Sampai sekarang kita kadang-kadang masih mampir ke motel. Aku sih santai saja, yang penting rahasia kita berdua tetap terjamin.

Author: Joseph Moore