Zulfikar, adalah seorang single parent yang bekerja pagi hingga sore demi menghidupi keluarganya sekaligus mengurus keperluan ketiga putri kesayangannya, Nabila Melinda, Yulia Rahman, dan Ardella Fahrani.
Setiap sore hari Zulfikar selalu pulang dalam keadaan kelelahan, melihat itu Yulia merasa tidak tega.
“Pak, biar Yuli ikut kerja aja ya, dari pada bapak cape tiap hari kerja pagi pulang sore, abis gitu perlu nyuci dan masak, aku juga belum dapat kampus kan.”
Namun Zulfikar tersenyum dan berkata, “sudah tidak apa apa nak yang penting kamu fokus belajar dulu nanti biar tahun depan kamu bisa kuliah.” Setelah itu Zulfikar pergi ke kamar untuk istirahat.
Sebagai anak tertua tentu dia tidak tega melihat bapaknya seperti itu, lalu dia memutuskan untuk mencari pekerjaan sambil menunggu tahun depan. Dia tanyai temannya dan untungnya ada seorang yang memberitahunya bahwa ada pekerjaan yang bisa dikerjakan namun temannya meminta untuk menjelaskan secara 4 mata.
Langsung saja yulia menyetujuinya dan langsung pergi ke tempat yang sudah mereka janjikan.
Malam harinya sepulang janjian dengan temannya, yulia tampak lebih pendiam dan setiap ditanya dirinya selalu terkejut, bapaknya yang tahu yulia menyembunyikan sesuatu lalu bertanya padanya, “ada apa nak? Kamu seperti nyembunyiin sesuatu?”
“Oh ga apa apa koq.” Jawab Yulia sambil menyibukkan dirinya sendiri.
Setelah 2 adiknya tidur bapaknya kembali bertanya pada yulia dengan nada yang lebih lembut “ada apa sih nak dari tadi diem terus? Ada yang mau kamu sampaikan? Mumpung cuma kita berdua.”
Yulia menunduk lalu mengambil nafas dalam dalam, “aku dapet tawaran kerja pak, tapi aku takut bapak marah.”
Zulfikar tersenyum dan menjawab, “ga marah koq, kalau memang itu terbaik untuk kamu, bapak dukung aja, memang kerja dimana?”
“Di glory.. eh maksudanya tempat roti.” Jawab Yulia.
“Oh boleh, bapak juga suka roti kan hehe.. dah kamu tidur aja, nanti kesiangan.” Sahut bapaknya sambil pergi ke dalam kamarnya.
Dengan tersenyum Yulia kembali ke kamarnya, “ya sudahlah, demi keluarga.”
Hari ini adalah hari pertama yulia bekerja dan dia diberikan sarapa extra oleh bapaknya, “biar kamu kuat kerja hari pertama.” Sahur bapaknya.
Lalu mereka semua menyantap makanannya bersama dan setelahnya mereka semua pergi meninggalkan rumahnya, anak kedua dan ketiga pergi sekolah, sedangkan Zulfikar dan Yulia pergi bekerja.
Hingga sore harinya mereka semua kembali berkumpul di rumah itu, Nabila dan Ardila sudah pulang sekolah semenjak siang dan Zulfikar baru pulang dari bekerja serabutan, kini tinggal Yulia yang masih bekerja diluar sana. Ada rasa khawatir dari bapaknya ketika mendapati yulia bekerja terlalu extra.
Malam harinya setelah bapak selesai memasak, yulia datang dengan kelelahan, bapaknya mengusap rambut kepala yulia dan berkata, “nak kalau kamu kecapean kamu ga perlu maksain kerja, bapak juga masih sanggup koq.”
Namun Yulia tersenyum dan menjawab, “bisa koq pak, tenang aja.”
“Ya sudah, kamu makan ya, biar ga sakit.”
“Iya pak.” Kemudian Yulia dan Zulfikar pergi ke meja makan untuk makan malam.
Hari demi hari silih berganti, setiap harinya Yulia selalu pergi pagi dan pulang malam dalam keadaan lelah, alasannya selalu kecapean kerja.
Semakin lama Zulfikar semakin curiga hingga akhirnya bapaknya mencari tahu dengan mengikuti Yulia dari belakang.
Betapa kagetnya Zulfikar ketika mendapati anak pertamanya itu pergi ke gedung yang terlihat tidak terawat, disekelilingnya terdapat banyak orang-orang bertubuh besar, kekar, dan berwajah garang mirip preman atau narapidana, setelah Yulia memasuki gedung tua itu dengan iseng Zulfikar bertanya pada salah satu pria disana, “Permisi pak numpang tanya, ini gedung apa ya? Koq ga terawat tapi banyak orangnya?”
“Wah bapak orang baru ya? (Zulfikar mengangguk) Pantesan ga tau glory hole, nah cewe yang tadi lewat pendatang baru makanya rame.”
Ternyata anak pertama kerja di glory hole, Zulfikar yang kebingungan lalu mencari di internet tentang apa itu glory hole, betapa mengejutkannya ketika dia melihat banyak sekali gambar tentang seorang perempuan yang melayani kontol seseorang melalui sebuah lubang. Aliran darahnya tiba tiba mengalir kencang.
Dengan marah lalu si bapak pergi ke tempat tersebut dan marah marah pada orang disana khususnya pada resepsionis dan kasir yang menjaga di bagian depan, langsung saja dirinya dikelilingi banyak sekuriti yang tentunya membuat si bapak tidak bisa bertindak banyak karena dirinya hanyalah seorang diri.
Lalu sekuriti itu membawa si bapak ke kantor mucikarinya, setelah bertemu dengan mucikari, Zulfikar langsung marah marah dan mengancam akan lapor ke pihak kepolisian.
Sebenarnya mucikari tidak masalah lapor ke polisi karena dirinya mempunyai banyak bekingan, namun karena tidak mau rudet maka dia memberitahu si bapak bahwa dia bisa merasakan pelayanan gratis namun hanya pada anaknya saja, jelas si bapak menolak karena harga dirilah yang utama.
Mendengar penolakan itu kemudian mucikari itu mengancam nyawa anaknya ga kan selamat kalau si bapak ga nurut, “ya terserah bapak, lagi pula bukan hal sulit buat saya ngilangin anak bapak, toh sekarang aja bapak ga tau dia dimana dan dilantai berapa.”
Mendengar itu tentu nyali si bapak langsung ciut, mucikari lalu kembali menawarkan tawarannya, “gini deh, bapak cobain sekali disepong sama anak bapak, pasti bapak ketagihan sama servicenya.”
Zulfikar hanya diam mematung tidak menjawab, wajahnya yang melotot serius menatap mucikari seperti ingin menusuknya.
“Sudah langsung saja bawa ke lubangnya pak, biar dia rasain sendiri.” Kata mucikari itu kepada kedua sekuritnya.
“Siap!” Bersamaan mereka berdua menjawab perintahnya, “Mohon bapak ikut kami. Ya sudah kalau tidak mau.” Lalu sekuriti itu menarik paksa Zulfikar hingga akhirnya berada di depan lubang anaknya.
Mata Zulfikar melotot ketika melihat foto anaknya terpampang dengan wajah cantiknya yang sedang selfie, “Yulia! Yulia! Yulia!” Berkali kali si bapak menyebutkan nama anaknya hingga mengalihkan perhatian orang disekitarnya.
“Sudah pak jangan berisik, percuma saja ga kan denger, para talent dipasangi penutup telinga yang dipasangi earphone sehingga cuma bisa dengerin apa kata mucikari atau leadernya melalu walkie talkie, sudah mending bapak hemat tenaga biar bisa enak ngerasain sepongan anaknya!” Lalu kedua sekuriti itu mendekati Zulfikar dan memaksanya membuka celananya, segeralah Zulfikar bottomless sama seperti orang orang disekitarnya. Zulfikar kontan langsung menutup kemaluannya.
Sekuriti itu berdiri tegak dengan menepuk-nepuk pentungan ditangannya, “bapak mau masukin atau saya yang masukin pentungan ini ke memek anak bapak sampai robek ga tersisa?”
Bapak yang ketakutan lalu menjawab, “Baik.. baik.. saya masukan.” Segeralah Zulfikar memasukan kontolnya ke dalam lubang tersebut.
Sebelumnya mucikari telah menghubungi Yulia melalui walkie talkie nya dan memberitahu pada si anak kalau akan ada kontol khusus dan hanya menservis dengan blow job saja.
Tiba tiba Zulfikar merasakan benda kenyal dan basah mengusap kontolnya mulai dari batang bagian bawah hingga kepalanya, dia merasakan rasa nikmat dan geli yang sudah sangat lama tidak dia rasakan lagi, nafasnya semakin berat dan erangan terdengar dari mulutnya. Apalagi ketika Zulfikar merasa kepala kontolnya hingga leher kontolnya masuk ke dalam mulut Yulia lalu dihisapnya dan dijilati lubang kencingnya.
Sekuriti itu membebaskan si bapak untuk mengeluarkan suaranya “ga usah ditahan pak, lagian disini juga semuanya sama sama ngerasain hal yang sama, ga usah malu malu, anak bapak juga ga kan tahu.”
Akhirnya si bapak mendesah keenakan.
Sementara di dalam ruangan yulia sangat menikmati bagaimana mulutnya maju mundur dan menjilati batang hingga kepala kontol tanpa tahu kalau itu kontol bapaknya sendiri, beberapa menit kemudian Zulfikar crot didalam mulut anaknya sendiri, benar benar perasaan paling nikmat yang pernah si bapak rasakan.
Apalagi yulia lihai menghisap dan meminum seluruh sperma bapaknya lalu membersihkan kontolnya hingga bersih tak tersisa. Setelah beres lalu Zulfikar melepaskan kontolnya.
Sekuriti itu lalu menyuruh Zulfikar kembali memakai celana dan membawa si bapak kembali ke kantor mucikari dan disana mereka berbincang panjang lebar.
Mucikari itu berkata, “Bapak bebas menggunakan anakmu dengan syarat menandatangani surat perjanjian bahwa bapak sudah mengizinkan anaknya bekerja disini dan menyerahkan hidupnya pada mucikari.
Tentu Zulfikar tidak setuju hidup anak pertamanya diserahkan pada mucikari namun mucikari itu mengatakan bahwa zulfikar bisa dengan bebas menggunakan anaknya dengan gratis, kapanpun Zulfikar mau.
Lalu Zulfikar dengan marah pergi dari ruangan itu, sebelum keluar mucikari memanggil namanya dan berkata “mending bapak bawa suratnya, buat bahan pertimbangan bapak, kali aja berubah pikiran.”
Zulfikar lalu mengambil surat itu dan pergi dari kantornya.
Sesampainya dirumah zulfikar tidur beristirahat dan menunggu anaknya pulang
Saat tidur si bapak kembali bermimpi tentang kejadian saat Yulia menyepong kontolnya, namun berbeda dari sebelumnya di dalam mimpi ini Yulia nyepong kontol Zulfikar secara langsung di rumahnya sendiri, sampai ketika bangun tidak terasa Zulfikar orgasme dan membasahi sarungnya, langsung saja Zulfikar ganti sarungnya dengan sarung yang baru.
Kemudian saat keluar kamar akan menyimpan sarungnya ke cucian kotor ternyata hari sudah malam dan terlihat Yulia sudah pulang dari kerjaannya.
Yulia cium tangan si bapak dan berkata “pak yulia bawa martabak, ikut makan bareng yu, sini biar sarungnya yulia simpenin, bapak duduk aja.”, tiba tiba yulia mengambil sarungnya dan tidak sengaja yulia menyentuh bagian basahnya, yulia mencium tangannya, “hmm.. wanginya enak banget, aku suka.”
Betapa kagetnya Zulfikar ketika mendengar anaknya berkata bahwa dirinya menyukai bau sperma itu sambul pergi menyimpan sarungnya ke cucian kotor.
Zulfikar heran kenapa Yulia lama sekali padahal cuma menaruh dicucian kotor saja, dia berpikir positif, “mungkin sakit perut kali ya.” Namun akhirnya Yulia kembali dari belakang dan ikut bergabung menyantap martabak bersama keluarganya.
Entah kenapa pikiran Zulfikar tiba tiba teringat kejadian saat disepong anaknya tersebut dan setiap Yulia memasukan martabak ke mulutnya, Zulfikar jadi membayangkan bagaimana jika si anak menyepong kontolnya, langsung saja kontol si bapak berdiri tegak dan kedutan dengan sangat cepat.
“Bapak ke kamar dulu, kayanya HP nya ketinggalan.” Lalu Zulfikar masuk ke dalam kamarnya dan coli sambil membayangkan disepong Yulia, setelah sekian lama coli dan crot dengan sangat banyak meskipun merasa lega namun si bapak sama sekali tidak merasa puas, akhirnya si bapak kembali ke ruang keluarga.
Kembali saat mengobrol dengan Yulia dia kembali sange dan terbayang kembali bagaimana Yulia nyepong kontolnya. Dalam hatinya Zulfikar bertanya, “hadeuh ini kenapa gw kebayang terus sih.”
Lagi lagi zulfikar kembali pergi ke kamarnya dan dia coli sambil membayangkan Yulia, karena tidak puas hanya coli dan membayangkan kemudian dia putuskan untuk menandatangani perjanjiannya.
…
Esok harinya, sepulang bekerja Zulfikar kembali ke tempat glory hole tersebut dan bertemu dengan mucikarinya, dia menagih janjinya dan si mucikari dengan bangga setuju dengan perjanjiannya.
Lalu si mucikari menyuruh sekuriti untuk mengantarkan Zulfikar untuk kembali merasakan mulut anaknya tersebut, dengan senang dia pergi mengikutinya.
Namun sialnya saat sampai disana ternyata lubang Yulia sedang ada seorang pelanggan dan si sekuriti langsung berkata bahwa lubang sebelahnya disediakan khusus untuk si bapak.
Tentu Zulfikar protes karena janjinya adalah dengan anaknya bukan dengan lubang orang asing yang fotonya ditutup kertas.
Sekuriti itu tersenyum dan berkata, “sama saja” lalu memaksa si bapak menurunkan kontolnya ke lubang itu.
Dengan terpaksa Zulfikar melakukannya, daripada menunggu lama.
Saat melihat foto anaknya, Zulfikar terkejut karena foto yang terdapat pada lubang yulia diganti dengan foto yulia sedang bersama dengan ibunya, melihat Zulfikar melihat ke arah fotonya pelanggan itu berkata, “lu pasti penasaran kan sama isinya, sama bro gw juga penasaran ini yang nyepong gw ibunya apa anaknya ya? Kalau gw rasain sih pasti ibunya soalnya nyepongnya jago gini.”
Namun Zulfikar hanya tersenyum saja membalasnya.
Setelah Zulfikar memasukan kontolnya, terasa benda basah, lembut dan halus menjilati kontolnya, menghisapnya, dan mengulum kontolnya.
Zulfikar mulai menikmati sepongan orang ini sambil berkali kali melihat ke arah foto anaknya bersama istrinya yang sudah pergi entah kemana.
Zulfikar pun akhirnya membayangkan bagaimana Yulia nyepong kontol orang asing hingga membuatnya menikmati sepongan pada kontolnya.
Karena si pelanggan itu sudah lama disepong akhirnya dia crot duluan.
Saat kosong Zulfikar meminta diganti tapi kata sekuriti menolak permintaannya, “ga bisa, sudah ada yang booking, professional dong!”
Lalu datang lagi seorang bapak bertubuh gelap dan menurunkan celananya, terlihat kontol besar, panjang, hitam dan berurat keluar dari sarangnya.
Zulfikar langsung melotot dan semakin sange ketika melihat si bapak mulai memasukan kontolnya dan langsung mendesah keenakan, “Sshh hahh enak banget anjir langsung diserang gini, pasti lonte ini seneng sama kontol gw.” Kata bapak itu sambil berkata pada Zulfikar.
Mendengar anaknya disebut lonte dan membayangkan bagaimana anaknya didalam sana sedang nyepong kontol orang tua yang besar, hitam, dan berurat tersebut.
Akhirnya karena sudah tidak kuat, Zulfikar juga crot didalam mulut lubang itu, terasa nikmat sekali saat dibersihkan dan dihisap kuat sampai kontolnya bersih.
Lalu dengan kontol yang sudah lemas Zulfikar protes karena tidak sesuai perjanjian.
Si sekuriti menjawab ‘haha kata siapa?’ lalu dia menyuruh Zulfikar untuk membuka kertasnya dan saat dibuka Zulfikar kaget hingga jatuh kebelakang.
Alangkah kagetnya ketika dia buka kertas itu, ternyata isinya adalah anak keduanya, Nabila.
Kontolnya pun langsung berdiri tegak
Zulfikar terdiam karena tidak percaya dengan yang dilihatnya, lalu sekuriti itu menjelaskan bahwa “bukannya di perjanjian itu hanya tertulis kata anaknya dan bukan nama sehingga biarpun berbeda orang namun masih anak lu juga kan jadi kita sama sekalj ga melanggar perjanjian kan.”
Lalu si sekuriti itu menyarankan agar si bapak memasukan kontolnya lagi dan menikmati sepongan keduanya tersebut, meskipun ingin protes namun Zulfikar tetap menurutinya dan kini dia sangat menikmati sepongan Nabila sambil beberapa kali melihat ke arah bapak hitam dan tua di sebelahnya yang berkali kali mendesah keenakan, sambil menikmati sepongan Nabila, Zulfikar juga membayangkan bagaimana Yulia menyepong kontol orang tua yang besar, panjang, dan hitam milik bapak tua yang ada di sampingnya.
Tidak berapa lama Zulfikar kembali crot di mulut Nabila berbarengan dengan bapak tua yang ada disampingnya, “hah lega bro, gimana lonte baru disebelah, enak juga kan?” Tanya bapak tua tersebut, Zulfikar yang panas anaknya disebut lonte hanya bisa tersenyum dan mengangguk menjawab pertanyaan bapak tua tadi
Lalu setelah 2 kali crot dia kembali ke kantor mucikari dan bertanya sejak kapan anak keduanya bergabung, namun si mucikari tidak mau menjawabnya dan berkata bahwa si bapak istirahat saja dan menyuruhnya segera pulang, “nanti juga bapak tahu sendiri jawabannya.”
Mendengar kalimat dari mucikari itu Zulfikar lalu memutuskan untuk pergi dari tempat tersebut.
Saat malam hari, Yulia pulang bersama dengan Nabila, katanya mereka sedang kerja di toko roti bersama, lalu memberikan bapak mereka sebungkus roti. Zulfikar yang pura pura tidak tahu lalu menerima roti itu dan bersamaan mereka memakan roti itu di ruang tamu.
Namun bukannya menikmati rotinya, Zulfikar malah membayangkan bagaimana di sepong Nabila dan Yulia sehingga kontolnya tiba tiba berdiri tegak, dia ingin coli namun karena percuma tidak akan terpuaskan maka dia memutuskan untuk memakan roti dan menahan sampai keesokan hari.
Saat hari berikutnya dia kembali ke glory hole, ternyata lubang Nabila dipakai dan foto Yulia sudah tidak ada disitu, Zulfikar tiba tiba dipanggil oleh seorang sekuriti dan si bapak dibawa ke ruangan khusus.
Saat masuk kesana Zulfikar dikagetkan dengan kondisi Yulia yang sudah telanjang bulat dan memakai blindfold juga penutup telinga berupa earphone.
Si mucikari tiba tiba masuk lalu melempar sebuah nampan dan tidak ada reaksi kaget dari Yulia, justru Zulfikar lah yang kaget.
Lalu si mucikari itu menjelaskan kalau dia ingin membuktikan bahwa Yulia tidak bisa mendengar atau melihat kecuali perintah dari walkie talkie nya.
Kemudian mucikari itu memberikan persetujuan pada Zulfikar, “kalau bapak benar benar menyerahkan semua anaknya, si bapak bisa merasakan semua lubang anak anaknya, khususnya lubang anus dan memeknya.”
Si bapak tersentak dan marah terhadap si mucikari, “Jangan main main ya!?” Zulfikar mencengkram kerah leher mucikari
Mucikari itu tersenyum meresponnya, lalu dia mengambil walkie talkienya dan berkata “colmek sekarang.”
Dengan terkejut Zulfikar melotot melihat Yulia colmek dengan memasukan jari tangannya kedalam memeknya sambil meremas kedua toketnya bergantian, lama kelamaan Yulia pun mulai mendesah dengan panasnya.
Si mucikari kembali bertanya tentang persetujuannya, “Bagaimana? Memang bapak ga penasaran sama lubangnya?”
Zulfikar sama sekali tidak bergerak dan tidak berbicara, matanya fokus melotot pada Yulia yang sedang colmek, kemudian si mucikari mendekati Zulfikar dan menggenggam tangannya, dia serahkan pulpen beserta dengan surat perjanjian “bapak tanda tangani diatas materai ini.”
Entah ada sihir apa namun Zulfikar menuruti perintah mucikari itu dan menandatangani suratnya, “Good job, kalau bapak melanggar perjanjian, bapak yang kena hukumannya.”
Seolah tersadar Zulfikar menjawab, “perjanjian apa? Apa syaratnya? Melanggar bagaimana?”
Namun sambil berjalan pergi dari ruangan itu, mucikari menyuruh si sekuriti menyiapkan sebuah kasur dan si mucikari mengambil walkie talkie nya dan berkata “Sekarang di depan kamu ada seorang yang harus kamu layani sepenuh hati.”
“Baik tuan.” Yulia mengangguk dan menghentikan colmeknya, Yulia kemudian melangkahkan kakinya dan langsung memeluk Zulfikar dengan mengikuti arahan si mucikari.
Setelah mendapatkan Zulfikar, Yulia lalu mencari mulut Zulfikar dan langsung menciumnya dengan sangat panas, lidahnya masuk ke dalam mulut Zulfikar dan menari di dalamnya.
Bisa Zulfikar rasakan sendiri bagaimana sensasi ciuman dengan mulut wangi anaknya sendiri.
Lidah mereka saling usap dan mulut mereka saling lumat, adegan french kiss bapak dan anak ini sungguh panas sekali.
Si mucikari lalu mempersilahkan Zulfikar menikmati Yulia sepuas puasnya dan pergi meninggalkan mereka berdua di ruangan itu.
Dengan mata dan telinga tertutup Yulia melayani Zulfikar tanpa tidak tahu bahwa yang dia layani adalah bapaknya sendiri.
Setelah puas orgasme berkali kali, Zulfikar meninggalkan Yulia sendirian diatas kasur dan pergi meninggalkannya, didepan pintu masuk ternyata ada sekuriti yang menunggu Zulfikar sedari tadi, sambil menggiring Zulfikar keluar gedung sekuriti itu berkata pelan pada Zulfikar, “setelah ini memek Nabila.” Lalu pergi meninggalkan Zulfikar yang berdiri mematung karena terkejut dengan perkataannya.
Malam harinya Yulia dan Nabila tiba ke rumah dengan kelelahan sama seperti hari biasanya.
Yulia lalu menghadap Zulfikar dan meminta izin pada Zulfikar untuk ngontrak di sebelah toko rotinya dengan alasan agar tidak terlalu jauh dari tempat kerjanya.
Zulfikar yang tahu maksudanya tentu tidak mengizinkan, namun Yulia memohon smpai berlutut dihadapan si bapak.
Merasa iba dan tidak tega, akhirnya mau tidak mau Zulfikar menyetujuinya dengan syarat hanya dia seorang jangan ajak Nabila. Yulia sejenak menatap Nabila lalu berkata “Setuju.”
Dan akhirnya mulai besok Yulia sudah pindah dari rumah itu.
Esok harinya, sepulang bekerja Zulfikar kembali ke tempat glory hole tersebut dan bertanya perihal ngontrak itu, dan benar saja kalau itu ternyata rencana si mucikari agar Yulia bisa lebih lama melayani pelanggan, sebelum si bapak protes, mucikari itu berkata “tenang aja, bapak bisa kapan saja datang untuk menikmati anaknya secara gratis, dan syarat lagi kosong pelanggan dan sehari hanya sekali, ya kecuali bapak mau bayar lebihnya hehehe.”
Zulfikar pun setuju dengan persyaratan si mucikari.
“Bagus, sekarang kita pergi ke kamar yang kemarin.” Perintah mucikari, bersamaan mereka pergi ke dalam kamar tersebut.
Mata Zulfikar terbelalak ketika melihat Nabila yang juga ditutup matanya dan telinganya dengan earphone. Kali ini Zulfikar benar benar gemetaran hebat, dia baru tahu kalau tubuh Nabila lebih indah dari Yulia, meskipun toketnya berukuran lebih kecil namun terlihat pas dari badannya yang imut imut. Terlihat pula bagaimana puting dan memeknya berwarna pink merekah.
“Berhubung kamu sudah serahin anak kamu maka hari ini giliran kamu buat nyicipin anak kedua.” Mucikari berkata lewat walkie talkienya, “sekarang di hadapan kamu ada pelanggan yang harus kamu layani sepenuh hati, jangan bikin dia kecewa.”
“Baik tuan.” Nabila melebarkan tangannya, “Kemari tuan, bawa hamba ke kasur kita.”
Zulfikar dengan gemetaran mendekati Nabila, ketika menyentuh tangannya, Nabila langsung memeluknya erat, “ayo tuan ajak hamba ke kasur.”
Zulfikar menggiring Nabila keatas kasur lalu menidurkannya, dia melebarkan kedua kaki anaknya dan memperlihatkan memeknya yang berwarna pink merekah itu, langsung saja Zulfikar lumat memek Nabila yang terlihat masih rapat itu.
“Sshh.. hahh.. aahh.. pelan pelan tuan.. nikmati saja.. jangan terburu buru.” Desah Nabila sambil mencengkram rambut kepala Zulfikar.
Mucikari tersenyum melihat bapak dan anak itu saling memanjakan dirinya lalu pergi bersama sekuritinya meninggalkan mereka berdua memadu kasih.
Singkat cerita, Zulfikar selama berminggu minggu, setiap hari Zulfikar selalu datang untuk ngentot dengan Yulia atau Nabila. Pagi dengan Yulia dan sore dengan Nabila. Hari hari Zulfikar benar benar jadi penuh dengan warna.
Lalu ada kejadian dimana Ardella Fahrani sudah 3 hari tidak pulang kerumah dan dicari kemanapun tidak ada jawabannya.
Akhirnya si bapak putuskan memeriksa ke tempat glory hole itu dan mengelilingi seluruh tempat itu dan sangat dikagetkan ketika Zulfikar melihat seorang kakek tua, keriput, hitam sedang memasukan kntolnya ke dalam lubang yanh fotonya terdapat fotonya Ardella Fahrani
Zulfikar mendekati tempat itu dan mencabut fotonya dengan paksa, dia langsung berlari ke tempat mucikari itu dan meminta penjelasan, “APA MAKSUDNYA INI!?” Teriaknya dengan lantang.
Namun mucikari itu berkata bahwa itu bukan paksaan atau ancaman, Zulfikar jelas tidak percaya dan hampir menonjok si mucikari namun tiba tiba tangannya ditahan oleh tangan yg kecil dan halus.
Betapa kagetnya ketika Zulfikar melihat bahwa itu adalah istrinya yg sudah 3 tahun menghilang, yang lebih membuat kaget lagi adalah ketika si mucikari dan sekuriti berkata boss pada istrinya itu.
Ternyata selama ini dalangnya adalah istrinya yg sengaja merekrut ketiga anaknya untuk bekerja di glory hole yg dia bangun dari nol.
Zulfikar marah besar dan menampar istrinya, namun istri yang bernama lilis justru tersenyum dan berkata, “bukannya selama ini kamu juga menikmati anak anakmu sendiri? Sudahlah jangan munafik dan jangan melawan, daripada kamu ga bisa nikmati anak anakmu lagi.”
Mendengar itu Zulfikar langsung terdiam, lemas, dan terjatuh dengan tanpa tenaga sama sekali, namun semua berubah ketika lilis bilang kalau “Ardella Fahrani sudah berada di kamarnya, sudah siap untuk kamu tiduri, lebih baik kamu siap siap.” Lalu lilis pergi dari tempat itu.
Tenaga si bapak tiba tiba kembali dan kontolnya tiba tiba tegang, si sekuriti langsung membantu Zulfikar bangkit dan membantunya pergi ke kamar yg sudah disediakan.
Sebelum keluar Zulfikar berkata di depan pintu, “terima kasih boss besar.” Lalu pergi meninggalkan istrinya yang tersenyum mendengar perkataan Zulfikar.
Di ruang khusus Zulfikar menyetubuhi si bungsu dengan sangat keras sampai si anak orgasme berkali kali, Zulfikar sama sekali tidak menyia nyiakan kesempatan bisa menikmati tubuh mungil si bungsu dan baru mau melepaskan si bungsu setelah kontolnya sudah tidak bisa lagi berdiri.
Setelah puas Zulfikar kembali ke rumahnya, dan sampai tengah malam anak anaknya sama sekali tidak ada yg kembali, tiba tiba pintunya diketuk dan ternyata itu si sekuriti.
Si sekuriti menyerahkan sebuah flashdisk lalu pergi, Zulfikar membuka flashdisk itu melalui laptop Yulia yang ada dikamarnya.
Ternyata dalam flashdisk itu terdapat video video yang berisikan tentang pertemuan si ibu dengan anak anaknya, bagaimana si ibu merekrut anak anaknya, dan bagaimana saat anak anaknya nyepong kontol Zulfikar dan saat Zulfikar ngentot dengan anak anaknya yang ternyata direkam diam diam oleh mereka dari tempat tersembunyi, di salah satu video juga terdapat bagaimana si anak dipasang penutup mata yg terdapat sebuah layar yg ternyata selalu memutarkan pemerkosaan dan perbudakan yang berujung kenikmatan dari korbannya dan juga penutup telinga yang ternyata selalu berputar instruksi dan perintah untuk selalu melayani tuannya beserta desahan kenikmatan dari video pemerkosaan dan perbudakannya.
Disana pun dijelaskan bahwa mereka tidak akan pernah membuka penutup mata dan telinganya sampai otak mereka ter brainwash menjadi lonte seutuhnya.
Itu artinya selama berminggu-minggu ngentot dengan anak anaknya dengan penutup mata dan telinga itu mereka sedang di brainwash hingga menjadi budak lonte, sungguh tidak pernah terpikirkan oleh Zulfikar.
Hingga akhirnya keesokan harinya dia putuskan untuk tidak bekerja dan pergi ke glory hole itu, sekuriti berkata bahwa Yulia sudah siap dikamarnya dan saat Zulfikar sampai di kamarnya, dia kaget ketika melihat yulia tanpa penutup sama sekali.
“Yulia.. nak.. gimana kabar mu?” Tanya Zulfikar.
Namun Yulia hanya tersenyum dengan tatapan kosong.
si sekuriti berkata bahwa “otaknya Yulia sudah ter brainwash dan sekarang yang dipikirkannya hanyalah ngentot dan melayani tuannya.”
dan benar saja, Yulia sama sekali tidak mengenal Zulfikar dan saat ditanya “lalu apa yang kamu tahu?”
Yulia menjawab dengan tersenyum, “yang aku tahu hanya kontol dan melayani tuan.”
Normalnya sebagai seorang bapak tentu akan marah jika anaknya berkata demikian, namun berbeda dengan Zulfikar yang terangsang mendengarnya
Lalu tiba tiba Yulia menarik Zulfikar ke kasur dan langsung menimpa tubuhnya, kini Yulia lah yang menyetubuhi Zulfikar dengan sangat bernafsu sampai akhirnya mereka crot berkali kali.
Setelah puas, Yulia kembali dipakaikan penutup mata dan telinganya, si bapak heran karena si anak sudah ter brainwash.
Namun si sekuriti menjawab kalau “efeknya tidak permanen dan harus sering ditutupi agar efeknya permanen.”
“Lalu efeknya apa?”
“Yulia akan menjadi bodoh dan di otaknya hanya akan ada sex, kontol, dan melayani tuannya. Maaf ini perintah boss besar saya ga bisa berbuat banyak.”
Zulfikar terdiam mendengarnya, tidak disangka bahwa ibu yang sudah melahirkannya tega membuat anak anaknya menjadi budak lonte haus kontol.