Cerita Mesum panas – cerita bokep Indonesia ini adalah Kisah panas yang nyata di mana ini terjadi kira-kira 2 tahun yang lalu, tapi setiap kali aku membayangkannya, seolah-olah baru saja terjadi kemarin peristiwa yang sangat indah ini. Aku mempunyai seorang paman yang belum menikah. Pamanku ini bisa dibilang rada telat untuk menikah karena waktu itu ia berusia 42 tahun. Hal ini disebabkan karena pamanku adalah pengusaha kaya tapi ia terlalu cerewet dalam memilih pendamping hidupnya. Sebenarnya ia telah banyak diperkenalkan dengan wanita-wanita muda oleh keluargaku, tetapi tetap ia bilang inilah itulah, tidak ada yang cocok dengan matanya, katanya. Sampai pada suatu saat, ketika aku kebetulan sedang bertamu ke rumahnya, datang teman pamanku dengan seorang wanita yang sangat cantik dan ayu, semampai, langsing, pokoknya kalau menurut saya, layak dikirim untuk jadi calon miss universe. Kemudian kami diperkenalkan dengannya, wanita itu bernama Ayu, ternyata namanya pas sekali dengan wajahnya yang memang ayu itu. Ia berusia 24 tahun dan saat itu ia bekerja sebagai sekretaris di perusahaan teman pamanku itu. Kemudian kami bercakap-cakap, ternyata Ayu memang enak untuk diajak ngobrol. Dan aku melihat sepertinya pamanku tertarik sekali dengannya, karena aku tahu matanya tidak pernah lepas memandang wajah Ayu. Tapi tidak demikian halnya dengan Ayu. Ia lebih sering memandangku, terutama ketika aku berbicara, tatapannya dalam sekali, seolah-olah dapat menembus pikiranku. Aku mulai berpikir jangan-jangan Ayu lebih menyukaiku. Tapi aku tidak dapat berharap banyak, soalnya bukan aku yang hendak dijodohkan.
Tapi aku tetap saja memandangnya ketika ia sedang berbicara,
kupandangi dari ujung rambut ke kaki, rambutnya panjang seperti gadis di iklan
sampo, kulitnya putih bersih, kakinya juga putih mulus, tapi sepertinya dadanya
agak rata, tapi aku tidak terlalu memikirkannya. Tidak terasa hari sudah mulai malam. Kemudian
sebelum mereka pulang, pamanku mentraktir mereka makan di sebuah restoran
chinese food di dekat rumahnya di daerah Sunter. Ketika sampai di restorant
tersebut, aku langsung pergi ke WC dulu karena aku sudah kebelet. Sebelum aku
menutup pintu, tiba-tiba ada tangan yang menahan pintu tersebut. Ternyata
adalah Ayu. “Eh, ada apa Yu?” “Enggak,
gua pengen kasih kartu nama gua, besok jangan lupa telpon gua, ada yang mau gua
omongin, oke?” “Kenapa enggak sekarang aja?” “Jangan, ada paman elu, pokoknya
besok jangan lupa.” Setelah acara makan
malam itu, aku pun pulang ke rumah dengan seribu satu pertanyaan di otakku, apa
yang mau diomongin sama Ayu sih. Tapi aku tidak mau pikir panjang lagi,
lagipula nanti aku bisa-bisa susah tidur, soalnya kan besok harus masuk
kerja. Besoknya saat istirahat makan
siang, aku meneleponnya dan bertanya langsung padanya. “Eh, apa sih yang mau
elu omongin, gua penasaran banget?” “Eee, penasaran ya, Ton?” “Iya lah, ayo
dong buruan!” “Eh, slow aja lagi, napsu amet sih elu.” “Baru tahu yah, napsu
gua emang tinggi.” “Napsu yang mana nih?” Ayu sepertinya memancingku. “Napsu
makan dong, gua kan belum sempat makan siang!”
Aku sempat emosi juga rasanya, sepertinya ia tidak tahu aku ini orang
yang sangat menghargai waktu, terutama jam makan siang, soalnya aku sambil
makan dapat sekaligus main internet di tempat kerjaku, karena saat itu pasti
bosku pergi makan keluar, jadi aku bebas surfing di internet, gratis lagi. “Yah udah, gua cuma mau bilang bisa enggak
elu ke apartment gua sore ini abis pulang kerja, soalnya gua pengen ngobrol
banyak sama elu.” Aku tidak habis pikir, nih orang kenapa tidak bilang kemarin
saja. Lalu kataku, “Kenapa enggak kemarin aja bilangnya?” “Karena gua mau kasih
surprise buat elu.” katanya manja. “Ala, gitu aja pake surprise segala, yah
udah entar gua ke tempat elu, kira-kira jam 6, alamat elu di mana?” Lalu Ayu
bilang,
“Nih catet yah, apartment XX (edited), lantai XX (edited),
pintu no. XX (edited), jangan lupa yah!””Oke deh, tunggu aja nanti, bye!”
“Bye-bye Ton.” Setelah telepon terputus,
lalu aku mulai membayangkan apa yang akan dibicarakan, lalu pikiran nakalku
mulai bekerja. Apa bisa aku menyentuhnya nanti, tetapi langsung aku berpikir
tentang pamanku, bagaimana kalau nanti ketahuan, pasti tidak enak dengan
pamanku. Lalu aku pun mulai tenggelam dalam kesibukan pekerjaanku. Tidak lama pun waktu sudah menunjukkan pukul
17.00, sudah waktunya nih, pikirku. Lalu aku pun mulai mengendarai motorku ke
tempatnya. Lumayan dekat dari tempat kerjaku di Roxymas. Sesampainya di sana,
aku pun langsung menaiki lift ke lantai yang diberitahukan. Begitu sampai di
lantai tersebut, aku pun langsung melihatnya sedang membuka pintu ruanganya.
Langsung saja kutepuk pundaknya, “Hai, baru sampe yah, Yu..” Ayu tersentak
kaget, “Wah gua kira siapa, pake tepuk segala.” “Elu khan kasih surprise buat
gua, jadi gua juga mesti kasih surprise juga buat elu.” Lalu ia mencubit
lenganku, “Nakal elu yah, awas nanti!” Kujawab saja, “Siapa takut, emang gua
pikirin!” “Ayo masuk Ton, santai aja, anggap aja rumah sendiri.” katanya
setelah pintunya terbuka. Ketika aku
masuk, aku langsung terpana dengan apa yang ada di dalamnya, kulihat temboknya
berbeda dengan tembok rumah orang-orang pada umumnya, temboknya dilukis dengan
gambar-gambar pemandangan di luar negeri. Dia sepertinya orang yang berjiwa
seniman, pikirku. Tapi hebat juga kalau cuma kerja sebagai sekretaris mampu
menyewa apartment. Jangan-jangan ini cewek simpanan, pikirku. Sambil aku berkeliling, Ayu berkata, “Mau
minum apa Ton?” “Apa saja lah, asal bukan racun.” kataku bercanda.
“Oh, kalau gitu nanti saya campurin obat tidur deh.” kata Ayu sambil tertawa. Sementara ia sedang membuat minuman, mataku secara tidak sengaja tertuju pada rak VCD-nya, ketika kulihat satu persatu, ternyata lebih banyak film yang berbau porno. Aku tidak sadar ketika ia sudah kembali, tahu-tahu ia nyeletuk, “Ton, kalo elu mau nonton, setel aja langsung..!” Aku tersentak ketika ia ngomong seperti itu, lalu kubilang, “Apa gua enggak salah denger nih..?” Lalu katanya, “Kalo elu merasa salah denger, yah gua setelin aja sekarang deh..!” Lalu ia pun mengambil sembarang film kemudian disetelnya. Wah, gila juga nih cewek, pikirku, apa ia tidak tahu kalau aku ini laki-laki, baru kenal sehari saja, sudah seberani ini. “Duduk sini Ton, jangan bengong aja, khan udah gua bilang anggap aja rumah sendiri..!” kata Ayu sambil menepuk sofa menyuruhku duduk. Kemudian aku pun duduk dan nonton di sampingnya, agak lama kami terdiam menyaksikan film panas itu, sampai akhirnya aku pun buka mulut, “Eh Yu, tadi di telpon elu bilang mau ngomong sesuatu, apa sih yang mau elu ngomongin..?” Ayu tidak langsung ngomong, tapi ia kemudian menggenggam jemariku, aku tidak menyangka akan tindakannya itu, tapi aku pun tidak berusaha untuk melepaskannya. Agak lama kemudian baru ia ngomong, pelan sekali, “Elu tau Ton, sejak kemarin bertemu, kayaknya gua merasa pengen menatap elu terus, ngobrol terus. Ton, gua suka sama elu.” “Tapi khan kemarin elu dikenalkan ke Paman gua, apa elu enggak merasa kalo elu itu dijodohin ke Paman gua, apa elu enggak lihat reaksi Paman gua ke elu..?” “Iya, tapi gua enggak mau dijodohin sama Paman elu, soalnya umurnya aja beda jauh, gua pikir-pikir, kenapa hari itu bukannya elu aja yang dijodohin ke gua..?” kata Ayu sambil mendesah. Aku pun menjawab, “Gua sebenarnya juga suka sama elu, tapi gua enggak enak sama Paman gua, entar dikiranya gua kurang ajar sama yang lebih tua.” Ayu diam saja, demikian juga aku, sementara itu film semakin bertambah panas, tapi Ayu tidak melepaskan genggamannya. Lalu secara tidak sadar otak pornoku mulai bekerja, soalnya kupikir sekarang kan tidak ada orang lain ini. Lalu mulai kuusap-usap tangannya, lalu ia menoleh padaku, kutatap matanya dalam-dalam, sambil berkata dengan pelan, “Ayu, gua cinta elu.” Ia tidak menjawab, tapi memejamkan matanya.
Baca Juga Cerita Mesum Hot : Menginap Dirumah Tetangga Cantik Bohay dan Ngentot Dengan Ibu Kandung
Kupikir ini saatnya, lalu pelan-pelan kukecup bibirnya
sambil lidahku menerobos bertemu lidahnya. Ayu pun lalu membalasnya sambil
memelukku erat-erat. Tanganku tidak tinggal diam berusaha untuk meraba-raba
buah dadanya, ternyata agak besar juga, walaupun tidak sebesar punyanya bintang
film porno. Ayu menggeliat seperti cacing kepanasan, mendesah-desah menikmati
rangsangan yang diterima pada buah dadanya.
Kemudian aku berusaha membuka satu persatu kancing bajunya, lalu
kuremas-remas payudara yang masih terbungkus BRA itu. “Aaahh, buka aja BH-nya
Ton, cepat.., oohh..!” Kucari-cari pengaitnya di belakang, lalu kubuka. Wah,
ternyata lumayan juga, masih padat dan kencang, walaupun tidak begitu besar.
Langsung kusedot-sedot putingnya seperti anak bayi kehausan. “Esshh.. ouwww.. aduhh.. Ton.. nikmat sekali
lidahmu.., teruss..!” Setelah bosan dengan payudaranya, lalu kubuka seluruh
pakaiannya sampai bugil total. Ia juga tidak mau kalah, lalu melepaskan semua
yang kukenakan. Untuk sesaat kami saling berpandangan mengagumi keindahan masing-masing.
Lalu ia menarik tanganku menuju ke kamarnya, tapi aku melepaskan pegangannya
lalu menggendongnya dengan kedua tanganku. “Aouww Ton, kamu romantis sekali..!”
katanya sambil kedua tangannya menggelayut manja melingkari leherku. Kemudian kuletakkan Ayu pelan-pelan di atas
ranjangnya, lalu aku menindih tubuhnya dari atas, untuk sesaat mulut kami
saling pagut memagut dengan mesranya sambil berpelukan erat. Lalu mulutku mulai
turun ke buah dadanya, kujilat-jilat dengan lembut, Ayu mendesah-desah nikmat.
Tidak lama aku bermain di dadanya, mulutku pelan-pelan mulai menjilati turun ke
perutnya, Ayu menggeliat kegelian.
“Aduh Ton, elu ngerjain gua yah, awas elu nanti..!” “Tapi
elu suka khan? Geli-geli nikmat..!” “Udah ah, jilati aja memek gua Ton..!” “Oke
boss.., siap laksanakan perintah..!”
Langsung saja kubuka paha lebar-lebar, tanpa menunggu lagi langsung saja
kujilat-jilat klitorisnya yang sebesar kacang kedele. Ayu menggoyang-goyangkan
pinggulnya dengan liar seakan-akan tidak mau kalah dengan permainan lidahku
ini. “Oohh esshh aaouuw uuhh teeruss.., lebih dalemm, oohh.. nikmat sekali..!”
Agak lama juga aku bermain di klitorisnya sampai-sampai terlihat banjir di
sekitar vaginanya. “Ton, masukkin aja
titit elu ke lobang gua, gua udah enggak tahan lagi..!” Dengan segera
kuposisikan diriku untuk menembus kemaluannya, tapi ketika kutekan ujung
penisku, ternyata tidak mau masuk. Aku baru tahu ternyata dia masih perawan.
“Ayu, apa elu tidak menyesal perawan elu gua tembus..?” “Ton, gua rela kalau
elu yang ngambil perawan gua, bagi gua di dunia ini cuma ada kita berdua
aja.” Tanpa ragu-ragu lagi langsung
kutusuk penisku dengan kuat, rasanya seperti ada sesuatu yang robek, mungkin
itu perawannya, pikirku. “Aduh sakit Ton, tahan dulu..!” katanya menahan sakit.
Aku pun diam sejenak, lalu kucium mulutnya untuk meredakan rasa sakitnya.
Beberapa menit kemudian ia terangsang lagi, lalu tanpa buang waktu lagi kutekan
pantatku sehingga batang kemaluanku masuk semuanya ke dalam lubangnya. “Pelan-pelan Ton, masih sakit nih..!” katanya
meringis. Kugoyangkan pinggulku pelan-pelan, lama kelamaan kulihat dia mulai
terangsang lagi. Lalu gerakanku mulai kupercepat sambil menyedot-nyedot puting
susunya. Kulihat Ayu sangat menikmati sekali permainan ini. Tidak lama kemudian ia mengejang, “Ton, aa..
akuu.. mau keluarr.., teruss.. terus.., aahh..!” Aku pun mulai merasakan hal
yang sama, “Yu, aku juga mau keluar, di dalam atau di luar..?” “Keluarin di
dalem aja Sayang.. ohh.. aahh..!” katanya sambil kedua pahanya mulai dijepitkan
pada pinggangku dan terus menggoyangkan pantatnya. Tiba-tiba dia menjerit histeris, “Oohh..
sshh.. sshh.. sshh..” Ternyata dia sudah keluar, aku terus menggenjot pantatku
semakin cepat dan keras hingga menyentuh ke dasar liang senggamanya. “Sshh..
aahh..” dan, “Aagghh.. crett.. crett.. creet..!” Kutekan pantatku hingga batang
kejantananku menempel ke dasar liang kenikmatannya, dan keluarlah spermaku ke
dalam liang surganya.
Saat terakhir air maniku keluar, aku pun merasa lemas. Walaupun dalam keadaan lemas, tidak kucabut batang kemaluanku dari liangnya, melainkan menaikkan lagi kedua pahanya hingga dengan jelas aku dapat melihat bagaimana rudalku masuk ke dalam sarangnya yang dikelilingi oleh bulu kemaluannya yang menggoda. Kubelai bulu-bulu itu sambil sesekali menyentuh klitorisnya. “Sshh.. aahh..!” hanya desisan saja yang menjadi jawaban atas perlakuanku itu. Setelah itu kami berdua sama-sama lemas. Kami saling berpelukan selama kira-kira satu jam sambil meraba-raba. Lalu ia berkata kepadaku, “Ton, mudah-mudahan kita bisa bersatu seperti ini Ton, gua sangat sayang pada elu.” Aku diam sejenak, lalu kubilang begini, “Gua juga sayang elu, tapi elu mesti janji tidak boleh meladeni paman gua kalo dia nyari-nyari elu.” “Oke boss, siap laksanakan perintah..!” katanya sambil memelukku lebih erat. Sejak saat itu, kami menjadi sangat lengket, tiap malam minggu selalu kami bertingkah seperti suami istri. Tidak hanya di apartmentnya, kadang aku datang ke tempat kerjanya dan melakukannya bersama di WC, tentu saja setelah semua orang sudah pulang. Kadang ia juga ke tempat kerjaku untuk minta jatahnya. Katanya pamanku sudah tidak pernah mencarinya lagi, soalnya tiap kali Ayu ditelpon, yang menjawabnya adalah mesin penjawabnya, lalu tak pernah dibalas Ayu, mungkin akhirnya pamanku jadi bosan sendiri. Aku dan ia sering jalan-jalan ke Mal-Mal, untungnya tidak pernah bertemu dengan pamanku itu. Sampai saat ini aku masih jalan bersama, tapi ketika kutanya sampai kapan mau begini, ia tidak menjawabnya. Aku ingin sekali menikahinya, tapi sepertinya ia bukan tipe cewek yang ingin punya keluarga. Tapi lama-lama kupikir, tidak apalah, yang penting aku dapat enaknya juga.
Baca Juga Cerita Seks Panas : Di Genjot Paman Saat Aku Horny Nih
Ngesex Pembantu Yang Masih Abg
Aku seorang pedagang umur 35 tahun, istriku 32 tahun guru
SMA, kisah ini terjadi dua tahun lalu, tepatnya satu bulan sebelum puasa. Aku
mempunyai pembantu namnya Dian. orangnya cukup tinggi hampir setinggi aku yaitu
kira-kira 165cm, semampai, badanya langsing dengan kedua tetek yang masih sekal
dan mencuat dengan ukuran teteknya kira2 34. saya hanya kira-kira aja, karena
belum pernah melihatnya. Dina sudah
bekerja di rumah sejak empat tahun yang lalu, yaitu sejak anak kedua saya
lahir. ia sangat sayang sama anak saya. istri saya pun percaya ama dia. karena
istri saya bekerja maka semua urusan pengurusan rumah tangga diserahkan kepad
si Dina. Dina ini hanya tamat SD sekarang umurnya sudah 17 tahun. lagi segarnya
memang. Sering Dina ini ketiduran di
Sofa keluarga sambil mengendong anak saya sementara istri saya telah tertidur
pulas.. dekat sofa atau didepan nya ada TV ukuran 34 Inc.. disamping sofa
keluarga ada meja makan. saya biasanya suka mengetik hasil transaksi bisnis di
meja makan itu sampai larut malam. karean seringnya Dina ketiduran di atas sofa
depan TV, lama2 saya memperhatikan ia juga.
Cantik dan sensual juga si Dina ini pikirku. Dengan kulit bersih sawo
matang, rambut terurai panjang sebahu, dan kaki jenjang… selayaknya si Dina
tidak pantas jadi pembantu. saya tipe suami yang setia. belum pernah merasakan
memek dan harumnya gadis lain selain istri ku. oya istriku cukup cantik dengan
kulit putih mulus dan bodi bahenol. kalo sedang hubungan intim ia sangat liar
sekali. nafsu sex nya sangat kuat. kembali ke DIna. kadang2 waktu ia ketiduran
di sofa, belahan dadanya sedikit mengintip. pada suatu malam saya lagi pengen
maen, namun istri ku lagi dapet bulan. dan seperti biasa si Dian pembantuku,
ketiduran dekat sofa yang menghadap ke arah saya. saya iseng menghamprinya,
dengan tangan gemetar, takut istri saya bangun.. saya belai rambutnya. ia diam
aja. trus saya usap2 pipinya,..
eh..eh.. ia diem aja..trus saya mulai raba2 dadanya yang
masih dalam bungkus bajunyanya, sementara anaknya ia peluk sambil tidur..saya
mulai curiga ia ketiduran atau pura2 tidur.. kemudian saya kecup keningnya
terus matanya dan mendarat di bibirnya.. eh,,ia diam aja. Saya penasaran… saya mulai isep mulutnya..
dan ia bergerak pelan..saya kaget..kemudian saya lepas ciuman saya… ia tertidur
lagi. trus saya cium lagi bibirnya sambil tangan saya membelai-belai teteknya
masih dalam bungkus bajunya… saya jadi penasaran., ia betul2 tidur atau
tidak..saya takut juga..terus saya duduk di kursi makan menenangkan diri..saya
lihat si DIna masih terpenjam matanya..tiba-tiba ia bangun karena anaknya saya
dipelukkan bangun minta sisu… trus si dian bikinkan susu anak saya (laki). Setelah menyuapin anak saya dengan susu, anak
saya tertidur lagi,.. si Dina minta pamit ke saya untuk nidurin anak saya ke
kamar anak saya yang nomor satu… saya mengangguk sambil sibuk kerja. setelah
satu jam saya lihat si Dina tidak keluar dari kamar anaknya saya. saya
penasaran, kenapa ia ngak keluar dari kamar anak saya. saya dekati kamar anak
saya… dan saya buka pintu pelan2 takut ketahuan istri saya…tiba saya kaget
ternyata si Dina tertidur pulas bersama anak saya.. dan yang lebih saya panas
dingin adalah roknya tersingkap membuat paha nya mulus terbentang dalam kondisi
mengangkang. Saya masuk kekamar pelan2.
trus saya berdiri disamping ranjang.. saya liaht wajah dina ia betul2 tertidur
pulas… saya usap pelan-pelan celana dalam dekat memeknya pelan-pelan, sambil
tangan kiri saya mengusap2 teteknya yang menonjol seski… saya terus mengusap2
memeknya,,dan setekah cukup lama saya merasakan celana dalamnya basah. saya
kaget ternyata ia menikmati usapan tangan saya.
Saya mulai curiga jangan2 ia pura tidur. saya menuju mulutnya. saya
kecup pelan2 mulutnya sambil tangan saya terus mengusap teteknya. mulutnya saya
isep keras. terdengar lenguhan nafasnya…perutnya terangkat. dadanya ia
busungkan ke atas.. aku makin penasaran.
aku buka kancing bajunya diatas dadanya. sekaranag bajunya sebelas atas tersingkap. terlihat dua bukit kembar yang ranum dan montok..saya terkesima. bentuk teteknya indah sekali. masih kenceng. beda ama tetek istriku yang mulai kendor dan tidak begitu besar ukurannya. Saya membelai teteknya dengan penuh sayang.. sekali-kali bibir saya mebngusap2 kulit teteknya yang mulus. lagi-lagi ia mendesah pelan. tangan kananku akau selipkan di antara daging tetek dan behanya.. agak sempit, saya berusaha masukin tangan saya.. hmm bukan maen..terasa daging teteknya kenyal dan dingin sejuk sekali. saya remas2 tetek berkali sambil tangan saya bergantian meremes2 teteknya. mulut saya terus mengecup bibirnya. lidah saya kadang saya masukin kedalam mulutnya. ada sedikit respon saat lidahku akau masukin kedalam mulutnya. ia sedikit mengisap lidah saya. saya tambah nyakin kayaknya ia pura-pura tidur. meskipun matanya terpenjam, namun napsu nya mulai naik. Saya tak sabaran lagi pengen lihat teteknya secara utuh. saya buka tali BH nya dan sekarang teteknya betul2 dah teanjang. namun untuk jaga2 aku tetap tidak melepas bajunya yang tersingkap. hanya bhnya yang saya lepas talinya kemudian saya tarik ke atas sehingga teteknya yang montok itu menyembul keluar. saat itu juga saya langsung menyergap kedua putingnya. saya isep2 bergantian kiri dan kanan,. sementara tangan kanan saya terus memasukkain jari tangan saya kedalam memeknya..dia mengelinjang2 dengan pelan. puas mengisap putingnya. Kontol saya sudah sangat tegang sekali. saya lepas celana pendek saya. terus memperhatikan mulutnya yang sedikit terbuka, matanya masih terpenjam, kayaknya ia pura2 tidur…trus aku naikin dadanya, posisi ia telentang pasrah. Sampai di dadanya, paha saya geser dikit ke atas. terus kontol saya yang udah asngat tegang langsung aku sodorkan kedalam mulutnya. aku masukin dengan paksa kontol ku yang besar dan tegang itu ke mulutnya.. agak susah dn ada sedikit penolakan. tetapi penolakan tersebut tidak begitu kuat. saya terus memassukkan kontol saya kedalam mulutnya.. saya majukan pelan-pelan…terasa kontol saya menyentuh giginya..ia mengerakkan giginya..wow..ia betul-betul ngak tidur.. nagk mungkin ia tidur, Melihat ia menggerakan giginya sambil menekan kontol saya..ohghhh sensai yang luar bisa…
Baca Juga Cerita Seks panas : Ngentot Tante Imel Dan Anaknya dan Ketahuan Selingkuh
sambil memmaju mundurklan kontol saya kedalam mulutnya,
tangan saya yang kiri menjulur ke arah teteknya aku remas2 teteknya wow betul
nikmatnya..ia masih perawan pikirku..dan belum pengalaman yang beginian. saya
ingat istri saya..saya berdiri dari dari atas dadanya kontol saya lepaskan dari
mulutnya..namun saya kaget.. pada saat kontol saya lepaskan dari mulutnya
pelan2 tiba mulutnya menjepit kontolku. aku agak susah menarik kontolku… namun
pelan2 akhirnya kontolku lepas. Aku
biarkan ia telentang dengan baju tersingkap dan kedua teteknya menyembul bebas
dengan seksinya. aku pakai celana dan terus aku kekamar mengintip istri ku..wow
ternyata ia tidurnya sangat pulas,… aku tutup pintu kamarku da kembali kekamar
anakku yang ada si Dnna.. begitu aku lihat di ranjang, posisi Dina tidak
berubah posisinya.. aku semakin dapat angin. kontol masih tegang dan tidak
turun2… aku elus memeknya masih pakai celan dalam. Memeknya dah basah sekali. aku buka celan
dalamnya pelan2 terus, aku pelorotkan sampai ke mata kakinya, aku ngak berani
melepas total celana dalamnya. pelan2 aku naikin dia dan kontolku aku arahkan
ke lobak memeknya yang bsah itu.. aku bimbing kontol ku yang panjang dan tegang
ke arah lobang memeknya. kakinya aku reanggangkan.. lobang memeknya masih sempit.
kuliahat wajahnya pasarh dan mata nya tetap terpenjemn dan kelihatan mulutnya
bergeraka menahan nikmat.. ia pura2 tidur.
tetapi saya ngak peduli yang pemting aku lagi masukin
kontolku ke memeknya….sempit. dan susah sekali masuk kontolnya. ia mendesah
pelan-pelan. Badan ku aku rebahkan
diatas bdannya. teteknya menekan dadaku.wow nikmat banget.. tiba-tiba tanganya
ia rangkulkan ke leherku dan menekan2 pinggulnya ke arah kontol ku yang sedang
bersusah payah menuju lobang kenikmatannya. pelan2 kontol ku masuk..dan seperti
batang kontolku telah amblas. ia merintih2 ngak karuan tetapi dengan mata yang
masih terpenjamn. mulutnya aku ciumi lagi dengan ganasnya…ia membalas ciuman
ku. Sekarang ia dah mulai menghisap2 lidahku
dan mengginggit ujung lidah dengan pelan.. napsu ku tak karuan.. ia terus
menekan pinggulnya ke arah kontol..tibah ia tersendak oughhh.ooughhh..oughh…
bersamaan dengan terasa kontol ku menembus sesuatu.. aku lihat kebawah pada
saat aku maju mundurkan kontolku..ada warna merah mudah di batang kotolku yang
lagi maju mundur tersebut…aku kaget dan ngak sadar ternyata aku telah memecah
perawanya.. tetapi ia kelihatan senyum tipis,
Wajahnya menegang… ada rasa penyesalan..namun kenikmatan duniawa
mengalahkan semuanya.. akhir aku genjot kontol keluar masuk memeknya sambil
tanganku tak henti2nya meremas2 kedua tetek nya seksi.. sementara mulutku terus
mengisap2 lidahnya dan mencupang lehernya…..
ough..nikmat.. tiba-tiba ia mengejang bersaman dengan itu akupun menyemburkan air mani panas kelobang memeknya. cukup banya air mani….yang masuk kelobang memeknya..akhir aku lemas.. dan diam-diam aku tarik kontoku dari lubang memeknya. aku turun dari ranjang. aku lihat anakku masih tidur pulas. dan pembantuku Dina juag dalam keadaan tidur pulas… dan matanya terpenjamn. aku rapikan pakaiannya setelah celana dalam dan bhnya aku kancingin lagi… aku keluar kamar anakku.. masuk ke kamar tidurku dan kulihat istri tidur dengan pulas., untung ia ngak bangun. Besok paginya aku bangun, istriku dah berangkat kerja. kulihat Dina, sikapnya menunjukkan biasa saja…ia sempat tanya ke saya,.. pak semalam aku mimpi aneh deh…kok lain dan anuku terasa perih…terus ia bilang kenapa ada warna merah ya pak di paha dan dalam celananya..ia nanya dengan lugu.. aku pura ngak tahu…namun kelihatan ia puas. sambil tersenyum ia pergi kekamar mandi sambil nyuci baju. Demikianlah cerita dewasa terbaru Calon Istri Pamanku Ku Embat Juga dan Ngesex Pembantu Yang Masih Abg oleh cerita sex hot.