Terlebih dahulu aku ingin meperkenalkan namaku, disini aku memakai nama samara karena jujur aku takut kalau ada yang tersinggung dalam ceritaku ini, namaku Deny aku baru masuk ke Semester 1 di PTS Jogja, disini aku ingin menceritakan kisahku yang terjadi 2 tahun kemarin tepatnmya pada aku masih usia 17 tahun. Sebut saja Nisa dia bersekolah di MUH di Jogya dia termasuk wanita yang diincar oleh laki laki.
Dia memiliki paras yang cantik saat tidak memakai jilbab atau memakai jilbab, dia orangnnya supel mudah bergaul oleh semua orang, pertama aku takut untuk ingin berkenalan dengannya tapi aku beranikan untuk berkenalan dengannya, “Hai Nisa boleh kenalan gak” Sapaku.
“Sapa yahh?”, jawab Nisa.“Saya Deny? Boleh kenalan ga, kamu siapa?
”“Boleh kok emank siapa yang ngelarang… Aku Nisa.”
Akhirnya kami ngobrol panjang dan aku sedikit berani menanyakan nomor teleponnya.Malam harinya aku mencoba menelepon Nisa dan pada saat itu Nisa mengangkat teleponku.
“Halo ini Nisa ya”, sapaku.“Iya..ni sapa ya”, Nisa menjawab.
“Ini aku Deny yang tadi siang berkenalan dengan kamu Nisa”, kataku.
“Oh… iya?? ada apa den?”
“Engga aku cuma pingin ngobrol aja Nisa… Ganggu ga?”
“Engga ganggu kok den… biasa aja sama Nisa yah.
”Aku mulai membuka topik pembicaraan meskipun sedikit canggung dan tidak tahu apa yang ingin aku bicarakan. Lalu aku mulai memberanikan diri dengan menanyakan tentang kehidupan dia.Sampai pembicaraan kami…
“Nisa besok aku pingin ketemuan sama kamu bisa ga?”, pintaku.
“Boleh kok Den… mau ketemuan dimana?”
“Di Taman Masjid UGM aja, Nisa mau??”, tanyaku.“Boleh jam 3 sore yah pas Nisa pulang sekolah”, jawabnya.
“Ok… selamat malam Nisa, assalamu’alaikum”, jawabku sebelum menutup pembicaraan.
Besoknya jam 3 sesuai kesepakatan kami bertemu di Taman Masjid UGM… Kami lantas ngobrol panjang lebar sampai jam 5 sore sambil makan-makan di sebuah Kafe di Tamansiswa.Sungguh beruntung aku,
Nisa ternyata menyukaiku.Hal itu kelihatan sekali dari responnya terhadap percakapan yang kami buat.Tak terasa pada saat mau mengantarkan Nisa pulang hujan turun deras sehingga aku menetap di mobilku.Aku bertanya pada Nisa,
“Mau es krim ga say?”, aku memanggil dia dengan sapaan “say”, eh ternyata dia juga balik meresponseku dengan perkataan“mau donk say”.
Cuaca saat itu mendukung sekali… cuaca hujan gerimis dan pada saat itu kami berdua di mobil.Aku membelokkan mobilku ke parkiran mobil. Nisa bertanya,“Ngapain kita ke parkiran say?”
“Gak apa-apa kok say… aku cape aja”, aku mulai memandangi buah dada Nisa yang tertutup jilbab. Ingin sekali aku menjilati puting susunya itu…
Nisa melihatku dan ia berkata“Ikhhh.. Deny nakal liat-lihat perabotan Nisa… bayar tauuuu!? Masa liat gratis, ga bayar”, ucapnya manja.Aku hanya bisa tertawa dalam hati, akhwat ini ternyata nakal juga.
Aku mulai memberanikan diri untuk mencium mulutnya walaupun Nisa menolak tapi aku terus memaksa dan pada akhirnya dia tidak bisa mencegah aku untuk menciumnya. fantasiku.com Aku melumat bibirnya dengan sangat lembut dan tak disangka Nisa membalas ciumanku dengan ganasnya.Nisa bertanya kepadaku,
“Deny udah pernah ML belum?”“Belum”, jawabku.“Nisa juga masih perawan Den… Nisa ga tau bagaimana caranya ML.
”Serasa sudah mendapatkan lampu hijau dari Nisa, aku mulai memberanikan diri tuk membuka pakaiannya. Nisa malah memberikan posisi tuk memudahkan aku membuka pakaiannya.
Aku membuka kancing kemeja Nisa, branya yang warna hitam itu menonjol lantas kusingkap… WOW dada Nisa yang berukuran 34A langsung aku kulum dan Nisa berteriak kecil,
“Aaachh… geli Den! Jangan cuma satu doank donk say… sebelahnya juga donk say”, aku mulai menjilati puting susu bagian sebelahnya.Nisa yang merasa bergairah mulai membuka pakaian dan celanaku.
Aku pun juga membuka celananya dan telanjang bulat di dalam mobil, adapun Nisa tetap menggunakan jilbab.
Pada saat itu tempt parkir sedang mendukung: tidak ada satu orang pun yang melihat kami.“Kulum Mr.P ku donk say”, pintaku.“Nisa ga pernah ngelakuin ini satu kali pun Den”, jawabnya.
“Aku juga blm pernah melakukannya Say… jadi kita sama kan”, kataku.
“Iya saya coba deh”, jawabnya.Nisa mulai mengemut Mr.P ku dan dia merasa enjoy mengemut Mr.P ku yang berukuran 15cm.
Aku juga mengelus bibir vaginanya dengan tanganku. Dia mengerang, “emh..ehm..ehm..”, tanda dia mulai bereaksi pada sentuhan tanganku…Aku yang tidak tahan dengan vaginanya. Aku mulai membaringkannya dan langsung menjilati vaginanya.
“Ouchh… nikmat bangat say,terusssss….achh..achh “, Nisa mendesah dan aku terus menjilati klitorisnya dan pada akhirnya dia mendesah tidak karuan.
“Aahhhh… achhhhhh Den akuuu keluarrrr…achhh?!”, keluarlah cairan putih dengan baunya yang khas.Nisa tak mau kalah. Dia ingin mengulum Mr.P ku.
Kami melakukan gaya 69 di jok mobil belakang. Nisa mengemut Mr.P ku dengan ganasnya. Dikocok-kocok dan diemut dengan ganas. Maklum baru pertama kali kami melakukannya.
Lalu aku yang sudah tidak tahan… aku mulai menyuruhnya merebahkan diri dan mengangkat pahanya sehingga tampaklah vaginanya yang merah dan menggoda itu.
“Aku masukin ya say?”, tanyaku.
“Iya say tapi pelan-pelan yah…
Nisa masih perawan.”Aku mulai memasukan Mr.P ku ke liang vaginanya pelan-pelan. Sulit sekali memasukan Mr.P ku ke liang vaginanya saking rapatnya. fantasiku.com Nisa berteriak,“Ahhh… sakiiittt Den!”.Aku yang tidak peduli karena sudah terlanjur nafsu memulai melakukan gerakan maju-mundur dengan pelan-pelan.
Nisa yang membalasnya dengan menjambak rambutku. Aku terus melakukan genjotan terhadap vaginanya yang sangat nikmat itu…
“Ahhhh… sakittt Den”, aku mulai mempercepatkan gerakan maju-mundur.Nisa berteriak,
“Ahhhhhhhh”, aku mengeluarkan Mr.P ku dari vaginanya dan langsung keluarlah darah segar membanjiri jok mobil belakangku.
“Saay lanjut ga? Nih… aku belum apa-apa tau”, tanyaku…
“Iya say lanjut aja… Nisa siap kok”, jawab Nisa.Lampu hijau nih… aku mulai memasukan Mr.P ku ke vagina Nisa lagi… Nisa sangat menikmati tusukan Mr.P ku ke liang vaginannya.
“Say…liss..ya kee…luarrr”, dan pada saat itu cairan putih itu keluar.Ternyata dia orgasme. Cairan putih itu membanjiri Mr.P ku yang nikmat dijepit oleh dinding dinding vagina Nisa. Mr.P ku masih berada di dalam vagina Nisa.
“Kamu belum keluar Say?”, tanya Nisa.
“Belum Say”, jawabku.Aku meneruskan tusukan ke vagina Nisa dan Nisa terus mengerang… suara teriakannya membuat aku tambah bernafsu.
“Aachh… achhh….achhhhh.achhhhhh..de…niiii km heee..batt sayyy…”, dan tiba2 Nisa mengeluarkan lagi cairan putih.Dia orgasme untuk yang kedua kalinya.
“Kamu belum keluar-keluar juga Say.
Cepat keluarin donk Say, udah malam”, pintanya.“Ok say”, jawabku.Aku mulai mempercepat gerakanku. Menggenjot vagina Nisa dengan sangat cepat.
“Acchh… achhh… achhhh… achhh”, Nisa mendesah menikmati setiap tusukan Mr.P ku yang belaum pernah dia rasakan sebelumnya. Aku yang hampir orgasme semakin mempercepat gerakan Mr.P ku keluar masuk vagina Nisa.
“Sayyy… aku mau keluar nihhhhh”, ucapku.“Keluarin di luar ya say jangan didalem”, pinta Nisa.Aku akhirnya orgasme dan mengeluarkan spermaku ke dada Nisa yang lumayan besar itu.
“Ccroott… crootttt…”, aku menumpahkan ke dadanya dan sebagian ke mukanya.
“Thanks ya Say… kejadian ini ga bakalan aku lupain”, kata Nisa.“Sama-sama say… aku juga ga akan melupakan kejadian ini.
”Akhirnya kami selesai ML dan kami memakai pakaian kami kembali. Dan saatnya mengantarkan Nisa pulang kami sempat berciuman pada saat aku mengantar dia sampai depan rumahnya.
Aku dan Nisa tidak akan melupakan kejadian dimana aku melepas keperjakaanku dan dia memberikan keperawanannya. Kami tidak berhenti sampai disitu saja. Kami melakukannya lagi di rumahnya pada saat rumahnya sepi. Setidaknya aku dan Nisa setiap akhir weekend diisi dengan ML.Meskipun aku tidak ada hubungan apapun dengan Nisa… meskipun aku sekarang sudah menetap di Malang dan aku sudah mendapatkan beberapa pelajaran dari cewek cewek yang ada disini tapi Nisa telah memberikan pelajaran yang sgt berarti kepadaku.
The post Candu Cerita Sex Vagina Nisa appeared first on CeritaSeksBergambar.