Yah …. Beneran kita jadiin rencana kita “ kata isteriku.
“ Ya jadilah ,,, kan kita sudah disini “ jawabku sambil memakai sandal gunungku.
“ Sesuai rencana kita tadi, ibu undang saja laki-lakinya kesini. Inget, Bu. Pilih-pilih yaa, jangan yang jelek …. Pokoknya yang sesuai dengan selera ibu “ lanjutku.
“Iya, Bawel. Tapi ayah jangan terlalu jauh dari posisi Ibu yaa “ kata istriku.
“ OK deh ….. Ayo kita berburu “ kataku.
Itulah kami, sengaja pergi ke pantai ini untuk merealisasikan fantasi liar kami …. Threesome. Tapi kali ini agak mendebarkan karena isteriku akan memilih laki-lakinya lalu dia akan jelaskan maunya kemudian bila deal, lelaki itu akan dibawa ke kamar kami. Namun saat dia sedang mencari mangsa, aku harus duduk tidak jauh darinya karena tempat yang dipakai berburu adalah di pantai dan malam hari …..
Kami jalan bersama menuju pantai tetapi ketika sudah dekat, kami berpisah. Nani isteriku kemudian berjalan sendiri ke tepi pantai sementara aku memilih duduk di dekat pohon kelapa tetapi aku dapat melihat jelas keberadaan isteriku.
Jantungku berdebar kencang melihat isteriku hanya menggunakan t shirt ketat dan bercelana pendek memperlihatkan kemulusan pahanya yang gempal.
15 menit tidak ada yang menghampiri isteriku tetapi isteriku tetap duduk dengan tenang menghadap ke laut dan tak lama kemudian datanglah seorang lelaki. Umurnya sepertinya antara 30-35 … menggunakan kemeja Hawaii dan bercelana pendek sedengkul. Aku hanya melihat lelaki itu berdiri, kemudian salaman dengan isteriku kemudian dia duduk di sisi isteriku, jantungku makin berdebar ….
POV – Nani
“ Selamat malam, Teh …. Sendirian nih ? “ suara lelaki terdengar olehku lalu saat ku toleh, ternyata lelaki ini yang menyapaku.
“ Berdualah …. Sama situ “ jawabku. Dia tertawa mendengar jawabanku lalu dia sodorkan tangannya mengajakku bersalaman. “ Tono “ dia menyebutkan namanya. Ku sambut tangannya sambil menatap wajahnya yang lumayan lalu dia meminta ijin untuk duduk di sebelahku, kupersilahkan.
“ Dari tadi saya perhatiin, Teteh duduk sendirian … jadi ya saya samperin aja “ kata Tono.
“ Terus kalau sudah nyamperin, kamu mau ngapaian ? “ jawabku sambil menatapnya.
“ Ya ngapaian aja, ngobrol ke atau apa gitu …. “ jawab Tono agak gugup dengan pertanyaan tantanganku.
“ Iyalah, boleh kita ngobrol … “ jawabku.
Kami lalu ngobrol dan tak terasa semakin kesana obrolan Tono mengarah ke urusan esek-esek dan …..
“ Kalo Teteh gak dingin pakai baju seperti gini di pantai malam-malam ? “ pertanyaan memancing nih pikirku
“ Ya dinginlah tapi kan dipantai mah gerah “ jawabku.
“ Dingin itu sendirian …. Kalau gerah mah berdua “ kata Tono.
“ Ngapain ? “ tanyaku pura-pura bloon
“ Ya kita berdua …. Ngobrol “ jawab Tono.
“ Masa ngobrol aja gerah …. Ini gak “ kataku.
“ Ya bukan ngobrol aja dong ….. “ jawabnya sambil memegang tanganku … kudiamkan karena mau tau reaksi dia selanjutnya.
“ Iya … tau, terus mo ngapaian ? “ tanyaku.
“ Beneran mau tau ? “ tanya Tono
“ Iya. Mau …. “ jawabku.
“ Aku bisa main sama kamu …. “ jawabnya sedikit berbisik dan dia dekatkan mulutnya ke telingaku …. geli juga. Duduknya saja sekarang sudah bergeser merapat padaku.
“ Main apa ? “ tanyaku
“ Ya gitu, pegang-pegang ( sambil tangannya memegang dan meremas tanganku ) … terus ke yang lain deh …. “ katanya tapi tangannya sudah mulai nakal mengelus lenganku yang terbuka, ku biarkan tetapi saat hendak bergerak ke dadaku, tangannya kupegang. Agak risih juga karena ada orang lewat meski tidak banyak.
“ Ke yang lain itu ngapain ? “ tanyaku menggodanya. Jujur aku mulai tertarik pada lelaki ini, mangkanya ku goda dia.
“ Terus terang nih ? “ tanyanya.
“ Iya …. Mau apa ? “ tanyaku.
“ Kita bercumbu melewati malam ini …. “ jawabnya sambil mendekatkan bibirnya ke telingaku.
“ Tapi aku gak mau yang biasa-biasa aja ….. “ kataku.
“ Maksudmu ? “ dia mulai ber aku kamu dan posisi duduknya sudah merapat ke tubuhku.
“ Kalo hanya berdua, udah aja sama yang di rumah … aku sekarang sedang ingin main bertiga … “ kataku sambil melihat matanya.
Tono kaget dengan kata-kataku.
“ Maksudmu ? “ tanyanya.
“ Iya, aku ingin malam ini kita lewati bertiga. Aku, kamu dan suamiku. Kalian berdua boleh menggilir aku atau kita main bareng ….. “ jelasku.
“ Gila …. Ini beneran ? Suamimu gak akan apa-apa ? “ terkaget-kaget dia menanyaiku.
“ Ya nggaklah, kami sudah sepakat mau begitu dan saat ini juga dia ada di sekitar sini melihat kita ….. “ kataku lagi. Tono langsung melihat sekitar tapi aku yakin dia tidak akan tau yang mana suamiku karena disitu ada beberapa laki-laki yang duduk-duduk sambil melihat ke laut …
“ Suamimu yang mana ? “ tanya Tono.
“ Ada aja … tenang saja, dia gak apa-apa koq “ jawabku menenangkan dia.
“ Nah … terus kalau kita main bertiga, aku ngapaian ? “
“ Lho tadi kamu sendiri bilang mau mencumbu aku …”
“ Iya …. Tapi dengan adanya suami kamu, apa gak akan kagok ? “
“ Ya namanya juga main bertiga …. Main saja seperti biasa …. “ kataku.
“ Punya kamu dimasukin sama punyaku dan punya suamimu ? “ katanya minta penjelasan.
“ Ya ndaklah …. Bisa sobek punyaku dicoblos dua batang sekaligus …. Ya lihat saja nanti ….. “
“ Aku baru dengar … ada perempuan seperti kamu “ katanya.
“ Hhmmm … beneran ? “
“ Iya .. beneran. Aku gak ngerti, gimana caranya seorang perempuan dikerubutin sama dua laki-laki “
“ Mau coba untuk mengerti gak ? “ tanyaku
“ Boleh …. Tapiii … beneran suamimu gak akan apa-apa ? “ masih ada keraguan juga dia.
“ Gak … itu sudah kesepakatan kami. Mau sekarang ke kamarku ? “ tanyaku.
“ Ayo …. “ dia berdiri lalu menggamit tanganku. Sekilas kulihat suamiku berdiri berjalan menjauh. Sengaja dia jalan menjauh dan nanti akan memutar ke depan bungalow tempat kami bermalam …. Aku sengaja berjalan tidak terburu-buru agar suamiku bisa duduk dulu di depan bungalow. Ku peluk lengan Tono sehingga yang melihat kami seperti melihat sepasang kekasih.
Ternyata tubuh Tono sama jangkung dengan suamiku dan badannya pun tegap. Hhhmm, semoga batangnya tidak lebih kecil dari suamiku atau syukur-syukur kalau lebih besar …..
Tiba di bungalow, kulihat suamiku sedang duduk sambil menaikan kakinya ke pagar beranda ….
“ Tuh … suamiku “ kataku pada Tono.
“ Beneran gak apa-apa ? “ langkah Tono agak melambat demi melihat suamiku.
“ Aman …. Dah jinak koq “ jawabku bercanda untuk menentramkan kekhawatirannya.
“ Ayah …. ini Tono “ kataku memperkenalkan Tono dan suamiku langsung mengulurkan tangannya menyambut uluran tangan Tono.
Tubuh mereka seimbang, kataku dalam hati …. Lalu suamiku mempersilahkan Tono duduk. Sementara aku ke dalam untuk mengambil minuman yang sudah disiapkan.
Kami kemudian ngobrol bertiga … aku duduk di sebelah suamiku sementara Tono duduk di kursi sebelah kursi kami.
Obrolan ringan untuk mencairkan suasana berjalan dengan lancar kadang kami tertawa mendengar lelucon suamiku dan ketika suasana sudah mencair, aku kemudian beranjak ….
“ Ayah, Ton …. Aku mandi dulu yaa … gak enak tadi kelamaan di pantai …. “ aku kedipkan mataku ke suamiku dan suamiku mengerti makna kedipanku.
Tak lama kemudian ….
“ Ton, mau nemenin isteriku mandi ? “ tanyaku pada Tono.
“ Eeehh …. Memang gak apa-apa Kang ? “ tanya Tono sungkan.
“ Mangkanya aku nanya juga itu karena gak apa-apa …..” jelasku pada Tono.
Tono pun kemudian masuk untuk bergabung mandi dengan isteriku di kamar mandi.
Aku menghabiskan rokok dulu sambil membayangkan apa yang sedang terjadi di kamar mandi. Aku sudah sepakat dengan isteriku, saat sudah berdua di kamar mandi, pintu jangan ditutup lalu boleh-boleh saja foreplay di kamar mandi, asal jangan bersetubuh di kamar mandi.
Setelah rokok habis, aku masuk ke kamar, pintu ku kunci kemudian aku melangkah ke kamar mandi.
Ternyata disana kusaksikan Tono tengah berjongkok, tangannya meremas remas pantat isteriku dan mulutnya tengah menikmati memek isteriku. Kaki isteriku terkangkang untuk memudahkan mulut dan lidah Tono melahap memeknya dan tangan isteriku menggerumas rambut Tono. Mereka sudah basah karena bercumbunya di bawah guyuran shower.
Ku biarkan mereka melakukan warming up supaya di ranjang nanti sudah tidak kagok lagi ….. aku kemudian membuka semua bajuku lalu naik ke pembaringan. Kunyalakan televise namun ku ubah programnya. Aku sudah menyiapkan film-film panas di memory eksternalku dan kupilih salah satu film bergenre threesome.
Beberapa saat setelah film main, mereka keluar dari kamar mandi. Isteriku dan Tono hanya berbalut handuk lalu kupersilahkan mereka berbaring di sebelahku. Isteriku naik duluan baru Tono sehingga isteriku diapit oleh aku dan Tono.
“ Film yang mana ini Yah ? “ tanya isteriku
“ Itu, acara reuni berlanjut te-es “ jawabku “ Eh Ton, kalo mau ngerokok, silahkan saja “ lanjutku.
“ Iya, Kang “ jawab Tono.
Kami nonton sambil diam tetapi ketika ku lirik, ternyata Tono sudah melingkarkan lengannya ke bahu isteriku dan tangannya sedang membelai tete isteriku. Efek foreplay di kamar mandi rupanya membuat Tono meningkat keberaniannya …. ku diamkan saja.
Adegan di film mulai panas, kontolku mulai mengembang perlahan, ku dengar desahan isteriku dan saat kutengok, ternyata Tono sedang menciumi telinga isteriku dan tangannya bergerilya meremas tetenya. Tangan kiri isteriku bergerak ke balik selimut, mula-mula meremas pahaku lalu pindah meraih kontolku, meremas lembut
Tono menciumi pipi, telinga dan leher istriku sehingga kepalanya disandarkan kebahunya Tono dan menengadah untuk terus menerima ciuman-ciuman disertai permainan lidahnya Tonodan tangan kanannya terus mulai meraba dan meremas buah dada sebelah kanan dan naik turun kepaha istriku. Handuk yang menutupi tubuh mereka dari kamar mandi sudah beterbangan di bawah ranjang. Aku sendiri segera mengambil buah dadanya sebelah kiri untuk segera kuisap pentilnya serta tangan kiriku meraba paha kirinya dan memeknya bergantian dengan tangannya Tono. Istriku tak tahan terus menggeliat-geliat sambil tangan kirinya memijit kontolku dan tangan kanannya memainkan kontol Tono kemudian perlahan Tono bergeser saat aku sedang menjilati telinga isteriku dan memainkan putting tetenya.
Isteriku tersentak dan mengerang halus saat Tono memainkan lidahnya di paha bagian dalam isteriku. Tono mengambil posisi membungkuk, satu tangannya membelai perut isteriku, tangan yang satu meremas paha dan bibirnya menjelajahi paha isteriku.
“Achhh…ssshhh…Tooonnnn …… terussss … Ayyyaaaahhh…..terussss,” isteriku mendesah ketika mulut berada tepat di selangkangannya. Tono mainkan lidah dan bibirnya di memek isteriku Akupun segera menyodorkan batang kontolku dan langsung disambut isteriku. Isteriku
langsung memainkan lidahnya di kepala penisku, lalu turun ke bagian batangnya. Penisku melintang di atas bibirnya, kugerakkan maju mundur menikmati ciuman dan jilatannya. Di bawah sana Tono terus memainkan memek isteriku dengan mulutnya.
Tiba-tiba isteriku menjerit tertahan. Rupanya Tono mulai memainkan bibir dan lidahnya di permukaan memek isteriku. Mungkin Tono sedang ngemut kelentit isteriku sehingga isteriku semakin aktif menggelinjang
dan gerakan tangannya di kontolku makin keras. Dikocoknya batang kontolku yang sudah tegang dan mengeras itu sambil sesekali dihisapnya di tengah erangannya yang semakin kencang.
Aku merasa terlambung dengan kocokan dan hisapan mulut isteriku, nafsuku sudah memasuki tekanan tinggi tetapi aku masih ingin menikmati suasana ini.
Rupanya Tono sudah tidak kuat menahan hasrat birahinya untuk menyetubuhi isteriku dan kemudian Tono menatapku seolah meminta ijin padaku. Ku anggukan kepalaku sebagai tanda aku mempersilahkan. Tidak masalah buatku nanti memek isteriku banjir air maninya karena memang sudah kesepakatan bahwa kami tidak menggunakan kondom saat bermain ini. Kemudian Tono mulai mencoba memasukkan batang kontolnya ke memek istriku, perlahan dia dorong, sepertinya dia nikmati centi demi centi lubang memek isteriku dengan batang kontolnya yang sama panjang dan ukurannya dengan kontolku. Isteriku mendesis saat menerima penetrasi kontol Tono di lubang memeknya. Akhirnya setelah mentok di dalam memeknya, Tono mulai menggerakkan pantatnya dengan dorongan yang cukup perlahan. Istriku terlihat begitu menikmati cara penetrasi Tono, matanya terpejam dia gigit bibirnya menahan rasa nikmat. Kaki istriku kemudian membelit pinggul Tono saat Tono mulai berayun.. Gerakan tubuhnya bergetar dan Tono dengan gerakan konstan mengayukan pinggulnya mendorong dan menarik batang kontolnya di lubang memek isteriku.
Kemudian, kulonggarkan kesempatan agar Tono ada keleluasaan menjarah tubuh isteriku. Kuminta isteriku melepas kontolku dari mulutnya lalu aku berpindah posisi. Ku minta Tono berhenti dulu menggenjot memek isteriku lalu aku bangunkan tubuhnya yang sudah berkeringat lalu aku duduk bersandar dan menarik tubuh isteriku agar bersandar di dadaku.
Kemudian Tono kupersilahkan lagi untuk menikamkan kontolnya yang sudah basah oleh air cinta isteriku namun posisinya bertahan dengan lututnya dan Tono hanya bisa memainkan lutut dan paha isteriku, sementara aku bisa meremas kedua tetenya dengan kedua tanganku dan menciumi leher dan tengkuknya.
Tono kembali mengayukan pinggulnya dan isteriku kembali mengerang-ngerang nikmat karena di atas dia dikerjai olehku sementara di bawah digenjot Tono.
Desah nafas kami berpadu tak merdu di kamar itu, Tono seperti orang kepedesan sambil menghentak-hentakan pinggulnya, isteriku mendesis dan mendesah menikmati serbuan dua lelaki dan nafasku sendiri kian memburu.
Dan kemudian kurasakan gerak dada isteriku mulai makin cepat, putik teteknya mengeras kemudian dia mendesah panjang ….. matanya terpejam tapi kemudian membeliak, rupanya dia sampai di puncak orgasme. Tono yang membaca kondisi itu langsung menekan lebih mentok kontolnya ke dasar memek isteriku. Aku tahu Tono pun tengah merasakan nikmat yang luar biasa pada batang kontolnya karena isteriku saat orgasme, lobang memeknya seolah memijat batang kontol.
Mata Tono kemudian membeliak, kepalanya tengadah menatap langit langit langit kamar dan tubuhnya mengejang sambil terkejat-kejat.
Ada 5-6 kali tubuh Tono berkejat-kejat saat mengeluarkan mani kentalnya ke dalam memek isteriku, sampai cairan maninya itu meluap keluar dari bibir memek isteriku kemudian akhirnya Tono mencabut batal kontolnya yang penuh lumuran air maninya dan cairan cinta isteriku.
Segera ku berpindah posisi karena aku juga sudah sangat ingin melepaskan beban air maniku dan mengendurkan ketegangan birahiku.
Tono kemudian berbaring
Aku segera hujamkan batang kontol yang sudah mengeras ke lubang memek isteriku.
Aku kulum bibir isteriku sambil memainkan dan isteriku memeluk tubuhku sambil menggoyangkan pinggulnya .
Lubang memek isreriku yang sudah banjir oleh air mani mani Tono terasa hangat dan terdengar suara berdecak decak saat batang kontolku maju mundur disitu.
Isteriku yang masih dalam masa orgasme kembali merintih-rintih kenikmatan kemudian kunaikan tubuhku bersitekan pada tanganku dan Tono kemudian berinisiatif memberikan rangsangan dengan mengulum bibir isteriku sambil tangannya meremas tete dan memainkan putingnya. Karena aku sendiri sudah terangsang berat, akhirnya kugerakan batang kontolku semakin cepat lalu pada akhirnya kuhujamkan dalam-dalam batang kontolku ke lubang memeknya. Tubuhku mengejang saat air maniku muncrat di dalam lubang memek isteriku dan isteriku pun kembali meraih orgasmenya.
Saat aku tengah meregang nikmat melepaskan air mani, kusaksikan isteriku merengkuh leher Tono, melumat bibirnya dan tubuhnya terkejang-kejang melepas orgasme.
Tubuhku langsung ambruk kelelahan di menimpa tubuh isteriku lalu setelah nafasku bergerak normal, aku bergulir dan kemudian kami terbaring bertiga di atas ranjang yang sudah acak-acakan.
Keheningan kamar dipecahkan oleh suara isteriku
“ Ton …. Gimana ? Puas ? “
“ Kalian benar-benar pasangan yang asyik, memek Teteh berasa gadis yang gak perawan …. Legit dan sempit“ jawan Tono tulus.
“ Terus …. Mau lagi ? “ kataku tanpa menatapnya.
“ Kalo Akang ngijinkan ….. “ jawab Tono.
“ Malam ini malam milik kita, kita nikmati sampai puas dan lemas “ jawab isteriku.
Dan akhirnya malam itu terulang lagi lagi dan lagi sampai akhirnya kami bertiga terpapar tak berdaya dan tertidur kelelahan.