Namaku Iwan (nama samaran). Aku itu sudah kuliah semester dua di salah satu perguruan tinggi di Bandung. Aku tinggal masih bareng orangtua dan adikku yang masih SMP, Dina namanya (juga samaran). Orangtuaku dua-duanya kerja. Jadi rumah sering tinggal adikku dan aku saja, sama pembantu.
Pada waktu sore rumah sedang kosong, orangtua sedang pergi dan kebetulan pembantu juga sedang tidak ada. Adikku sedang pergi. Aku menyewa VCD BF XX dan X2. Aku senang sekali, karena tidak ada gangguan pas sedang nonton. Cerita X2 di VCD itu kebetulan bercerita tentang seks antara adik dan kakak. Gila sekali deh adegannya. Kupikir kok bisa ya. Eh, aku berani tidak ya melakukan itu sama adikku yang masih SMP? tapi kan adikku masih polos sekali, kalau di film ini mah sudah jago dan pro, pikirku dalam hati. Sedang nonton plus mikir gimana caranya melakukan sama adikku, eh, bel berbunyi.
Wah, teryata adikku, si Dina sama temannya datang. Sial, mana filmnya belum selesai lagi. Langsung kusimpan saja tuh VCD, terus kubukakan pintu. Dina sama temannya masuk. Eh, temannya manis juga loh.
โDari mana lo?โ tanyaku.
โDari jalan dong. Emang kayak kakak, ngedekem mulu di rumah,โ jawabnya sambil manyun.
โAku juga sering jalan tau, emang elo doang. Cuman sekarang lagi males,โ kataku.
โOh iya, Kak. Kenalin nih temenku, namanya Anti, temen sekelasku,โ katanya.
Akhirnya aku kenalan sama itu anak. Tiba-tiba si Dina tanya, โlihat VCD Boyzone aku tidak?โ
โTau, cari saja di laci,โ kataku.
Eh, dia membuka tempat aku menaruh VCD BF. Aku langsung gelagapan.
โEh, bukan di situ..โ kataku panik.
โKali saja ada,โ katanya.
Telat. Belum sempat kutahan dia sudah melihat VCD XX yang covernya lumayan hot itu, kalau yang X2 sih tidak pakai gambar.
โIdih.. Kak. Kok nonton film kayak begini?โ katanya sambil memandang jijik ke VCD itu.
Temannya sih senyam-senyum saja.
โEnggak kok, aku tadi dititipin sama temanku,โ jawabku bohong.
โBohong banget. Ngapain juga kalo dititipin nyasar sampe di laci ini,โ katanya.
โKak, ini film jorok kan? Nnngg.. kayak apa sih?โ tanyanya lagi.
Aku tertawa saja dalam hati. Tadi jijik, kok sekarang malah penasaran.
โElo mao nonton juga?โ tanyaku.
โMmm.. jijik sih.. tapi.. penasaran Kak..โ katanya sambil malu-malu.
โAnti, elo mao nonton juga tidak?โ tanyanya ke temannya.
โAku mah asyik saja. Lagian aku udah pernah kok nonton film kayak begitu,โ jawab temannya.
โGimana.. jadi tidak? keburu mama sama papa pulang nih,โ desakku.
โAyo deh. Tapi kalo aku jijik, dimatiin ya?โ katanya.
โEnak saja lo, elo kabur saja ke kamar,โ jawabku.
Lalu VCD itu aku nyalakan. Jreng.. dimulailah film tersebut. Aku nontonnya sambil sesekali memandangi adikku dan temannya. Si Anti sih kelihatannya tenang nontonnya, sudah โexpertโ kali ya? Kalau adikku kelihatan begitu baru pertama kali nonton film seperti begitu. Dia kelihatan takut-takut. Apalagi pas adegan rudalnya cowok dihisap. Mana itu rudal besarnya minta ampun. โIh, jijik banget..โ kata Dina. Pas adegan ML sepertinya si Dina sudah tidak tahan. Dia langsung kabur ke kamar.
โYee, malah kabur,โ kata Anti.
โElo masih mao nonton tidak?โ tanyaku ke si Anti.
โYa, terus saja,โ jawabnya.
Wah, boleh juga nih anak. Sepertinya, bisa nih aku main sama dia. Tapi kalau dia marah gimana? pikirku dalam hati. Ah, tidak apa-apa kok, tidak sampai ML ini. Sambil nonton, aku duduknya mendekat sama dia. Dia masih terus serius nonton. Lalu kucoba pegang tangannya. Pertama dia kaget tapi dia tidak berusaha melepas tangannya dari tanganku. Kesempatan besar, pikirku. Kuelus saja lehernya. Dia malah memejamkan matanya. Sepertinya dia menikmati begitu. Wow, tampangnya itu lho, manis! Aku jadi ingin nekat. Waktu dia masih merem, kudekati bibirku ke bibir dia. Akhirnya bersentuhanlah bibir kami. Karena mungkin memang sudah jago, si Anti malah mengajak French Kiss. Lidah dia masuk ke mulutku dan bermain-main di dalam mulut. Sial, jagoan dia daripada aku. Masa aku dikalahin sama anak SMP sih. Sambil kami ber-French Kiss, aku berusaha masukkan tanganku ke balik bajunya. Mencari sebongkah buah dada imut. Ukuran dadanya tidak begitu besar, tapi sepertinya sih seksi. Soalnya badan si Anti itu tidak besar tapi tidak kurus, dan tubuhnya itu putih.
Begitu ketemu buah dadanya, langsung kupegang dan kuraba-raba. Tapi masih terbungkus sama bra-nya. โBaju elo gue buka ya?โ tanyaku. Dia ngangguk saja sambil mengangkat tangannya ke atas. Kubuka bajunya. Sekarang dia tinggal pakai bra warna pink dan celana panjang yang masih dipakai. Shit! kataku dalam hati. Mulus sekali! Kubuka saja bra-nya. Payudaranya bagus, runcing dan putingnya berwarna pink. Langsung kujilati payudaranya, dia mendesah, aku jadi makin terangsang. Aku jadi pingin menyetubuhi dia. Tapi aku belum pernah ML, jadi aku tidak berani. Tapi kalau sekitar dada saja sih aku lumayan tahu. Gimana ya? Tiba-tiba pas aku lagi menjilati payudara si Anti, adikku keluar dari kamar. Kami sama-sama kaget. Dia kaget melihat apa yang kakak dan temannya perbuat. Aku dan Anti kaget pas melihat Dina keluar dari kamar. Si Anti buru-buru pakai bra dan bajunya lagi. Si Dina langsung masuk ke kamarnya lagi. Sepertinya dia shock melihat apa yang kami berdua lakukan. Si Anti langsung pamit mau pulang. โBilang sama Dina ya.. sorry,โ kata Anti. โTidak apa-apa kok,โ jawabku. Akhirnya dia pulang.
Aku ketuk kamarnya Dina. Aku ingin menjelaskan. Eh, dianya diam saja. Masih kaget kali ya, pikirku. Aku tidur saja, dan ternyata aku ketiduran sampai malam. Pas kebangun, aku tidak bisa tidur lagi, aku keluar kamar. Nonton TV ah, pikirku. Pas sampai di depan TV ternyata adikku lagi tidur di kursi depan TV. Pasti ketiduran lagi nih anak, kataku dalam hati. Gara-gara melihat dia tidur dengan agak โterbukaโ tiba-tiba aku jadi keingat sama film X2 yang belum selesai kutonton, yang ceritanya tentang hubungan seks antara adik dan kakak, ditambah hasrat aku yang tidak kesampaian pas sama Anti tadi. Ketika adikku menggerakan kakinya membuat roknya tersingkap, dan terlihatlah CD-nya. Begitu melihat CD-nya aku jadi semakin nafsu. Tapi aku takut. Ini kan adikku sendiri masa aku setubuhi sih. Tapi dorongan nafsu semakin menggila. Ah, aku peloroti saja CD-nya. Eh, nanti kalau dia bangun bagaimana? Ah, cuek saja. Begitu CD-nya turun semua, wow, belahan kemaluannya terlihat masih amat rapat dan dihiasi bulu-bulu halus yang baru tumbuh. Kucoba sentuh, hmm.. halus sekali. Kusentuh garis kemaluannya. Tiba-tiba dia menggumam, aku jadi kaget. Aku merasa di ruang TV terlalu terbuka. Kurapikan lagi pakaian adikku, terus kugendong ke kamarnya.
Sampai di kamar dia, itโs show time, pikirku. Kutiduri dia di kasurnya. Kubukakan bajunya. Ternyata dia tidak pakai bra. Wah, payah juga nih adikku. Nanti kalau payudaranya jadi turun bagaimana. Begitu bajunya terbuka, buah dada mungilnya menyembul. Ih, lucu bentuknya. Masih kecil buah dadanya tapi lumayan ada. Kucoba hisap putingnya, hmm.. nikmat! Buah dada dan putingnya begitu lembut. Eh, tiba-tiba dia bangun! โKak.. ngapain lo!โ teriaknya sambil mendorongku. Aku kaget sekali, โNgg.. ngg.. tidak kok, aku cuma pengen nerusin tadi pas sama si Anti, tidak papa kan?โ jawabku ketakutan. Aku berharap orangtua aku tidak mendengar teriakan adikku yang agak keras tadi. Dia menangis.
โSorry ya Din, gue salah, habis elo juga sih ngapain tidur di ruang TV dengan keadaan seperti itu, tidak pake bra lagi,โ kataku.
โJangan bilang sama mama dan papa ya, please..โ kataku.
Dia masih nangis. Akhirnya kutinggali dia. Aduh, aku takut nanti dia ngadu.
Sejak saat itu aku kalau ketemu dia suka canggung. Kalau ngomong paling seadanya saja. Tapi aku masih penasaran. Aku masih ingin mencoba lagi untuk โngegituinโ Dina. Sampai pada suatu hari, adikku sedang sendiri di kamar. Aku coba masuk,
โDin, lagi ngapain elo,โ aku mencoba untuk beramah-tamah.
โLagi dengerin kaset,โ jawabnya.
โYang waktu itu, elo masih marah ya..โ tanyaku.
โ..โ dia diam saja.
โSebenernya gue.. gue.. pengen nyoba lagi..โ gila ya aku nekat sekali.
Dia kaget dan pas dia mau ngomong sesuatu langsung aku dekati mukanya dan langsung kucium bibirnya.
โMmhHPp.. Kakk.. mmHPh..โ dia seperti mau ngomong sesuatu.
Tapi akhirnya dia diam dan mengikuti permainanku untuk ciuman. Sambil ciuman itu tanganku mencoba meraba-raba dadanya dari luar. Pertama merasakan payudaranya diraba, dia menepis tanganku. Tapi aku terus berusaha sambil tetap berciuman. Setelah beberapa menit berciuman sambil meraba-raba payudaranya, aku mencoba membuka bajunya. Eh, kok dia langsung mau saja dibuka ya? Mungkin dia lagi merasakan kenikmatan yang amat sangat dan pertama kali dirasakannya. Begitu dibuka, langsung kubuka bra-nya. Kujilati putingnya dan sambil mengusap dan mneremas-remas buah dada yang satunya. Walaupun payudara adikku itu masih agak kecil, tapi dapat memberikan sensasi yang tak kalah dengan payudara yang besar. Ketika sedang dihisap-hisap, dia mendesah, โSshh.. sshh.. ahh, enak, Kak..โ Setelah kuhisap, putingnya menjadi tegang dan agak keras. Terus kubuka celanaku dan aku keluarkan โadikโ-ku yang sudah lumayan tegang. Pas dia melihat, dia agak kaget. Soalnya dulu kami pernah mandi bareng pas โpunyaโ-ku masih kecil. Sekarang kan sudah besar dong.
Aku tanya sama dia, โBerani untuk ngisep punya gue tidak? Entar punya elo juga gue isepin deh, kita pake posisi 69.โ
โ69.. apaโan tuh?โ tanyanya.
โPosisi dimana kita saling mengisap dan ngejilatin punyanya partner kita pada saat berhubungan,โ jelasku.
โOoo..โ
Langsung aku membuka celana dia dan CD-nya. Kami langsung mengambil posisi 69. Aku buka belahan kemaluannya dan terlihatlah klitorisnya seperti bentuk kacang di dalam kemaluannya itu. Ketika kusentuh pakai lidah, dia mengerang,
โAhh.. Kakak nyentuh apanya sih kok enak banget..โ tanyanya.
โElo mestinya ngejilatin dan ngisep punya gue dong. Masa elo doang yang enak,โ kataku.
โIya Kak, habis takut dan geli sih..โ jawabnya.
โJangan bayangin yang bukan-bukan dong. Bayangin saja keenakan elo,โ kataku lagi.
Saat itu juga dia langsung menjilat punyaku. Dia menjilati kepala anu-ku dengan perlahan. Uuhh, enak benar. Terus dia mulai menjilati seluruh dari batanganku. Lalu dia masukkan punyaku ke mulutnya dan mulai menghisapnya. Oohh.. gila benar. Dia ternyata berbakat. Hisapannya membuatku jadi hampir keluar.
โStop.. eh, Din, stop dulu,โ kataku.
โLho kenapa?โ tanyanya.
โTahan dulu entar aku keluar,โ jawabku.
โLho emang kenapa kalau keluar?โ tanyanya lagi.
โEntar game over,โ kataku.
Ternyata adikku memang belum mengerti masalah seks. Benar-benar polos. Akhirnya kujelaskan kenapa kalau cowok sudah keluar tidak bisa terus pemainannya. Akhirnya dia mulai mengerti. Posisi kami sudah tidak 69 lagi, jadi aku saja yang bekerja. Kemudian aku teruskan menghisapi kemaluannya dan klitorisnya. Dia terus menerus mendesah dan mengerang.
โKak Iwan.. terus Kak.. di situ.. iya di situ.. oohh.. sshh..โ
Aku terus menghisap dan menjilatinya. Dia menjambak rambutku. Sambil matanya merem-melek. Akhirnya aku sudah dalam kondisi fit lagi (tadi kan kondisinya sudah mau keluar). Kutanya sama adikku,
โElo berani ML tidak?โ
โ..โ dia diam.
โGue pengen ML, tapi terserah elo.. gue tidak maksa,โ kataku.
โSebenerya gue takut. Tapi sudah kepalang tanggung nih.. gue lagi โon airโ,โ kata dia.
โOK.. jadi elo mau ya?โ tanyaku lagi.
โ..โ dia diam lagi.
โYa udah deh, kayanya elo mau,โ kataku.
โTapi tahan sedikit. Nanti agak sakit awalnya. Soalnya elo baru pertama kali,โ kataku.
โ..โ dia diam saja sambil menatap kosong ke langit-langit.
Kubuka kedua belah pahanya lebar-lebar. Kelihatan bibir kemaluannya yang masih sempit itu. Kuarahkan ke lubang kemaluannya. Begitu aku sentuhkan kepala โanuโ-ku ke liang kemaluannya, Dina menarik nafas panjang, dan kelihatan sedikit mengeluarkan air mata. โTahan ya Din..โ Langsung kudorong anu-ku masuk ke dalam lubang kemaluannya. Tapi masih susah, soalnya masih sempit sekali. Aku terus mencoba mendorong anu-ku, dan.. โBleess..โ masuk juga kepala kemaluanku. Dina agak berteriak,
โAkhh sakit Kak..โ
โTahan ya Din..โ kataku.
Aku terus mendorong agar masuk semua. Akhirnya masuk semua kemaluanku ke dalam selangkangan adikku sendiri.
โAhh.. Kak.. sakit Kak.. ahh..โ
Setelah masuk, langsung kugoyang maju-mundur, keluar masuk liang kemaluannya.
โSsshh.. sakitt Kak.. ahh.. enak.. Kak, teruss.. goyang Kak..โ
Dia jadi mengerang tidak karuan. Setelah beberapa menit dengan posisi itu, kami ganti dengan posisi โdog styleโ. Dina kusuruh menungging dan aku masukkan ke lubang kemaluannya lewat belakang. Setelah masuk, terus kugenjot. Tapi dengan keadaan โdog styleโ itu ternyata Dina langsung mengalami orgasme. Terasa sekali otot-otot di dalam kemaluannya itu seperti menarik batang kemaluanku untuk lebih masuk.
โAhh.. ahha.. aku lemess banget.. Kak,โ rintihnya dan dia jatuh telungkup. Tapi aku belum orgasme. Jadi kuteruskan saja. Kubalikkan badannya untuk tidur terlentang. Terus kubuka lagi belahan pahanya. Kumasukkan kemaluanku ke dalam lubang kemaluannya. Padahal dia sudah kecapaian.
โKak, udah dong! Gue udah lemes..โ pintanya.
โSebentar lagi ya..โ jawabku.
Tapi setelah beberapa menit kugenjot, eh, dianya segar lagi.
โKak, yang agak cepet lagi dong..โ katanya.
Kupercepat dorongan dan genjotanku.
โYa.. kayak gitu dong.. sshh.. ahh.. uhuuh,โ desahannya makin maut saja.
Sambil menggenjot, tanganku meraba-raba dan meremas payudaranya yang mungil itu. Tiba-tiba aku seakan mau meledak, ternyata aku mau orgasme. โAhh, Din aku mau keluar.. ahh..โ Ternyata saat yang bersamaan dia orgasme juga. Kemaluanku seperti dipijat-pijat di dalam. Karena masih enak, kukeluarkan di dalam kemaluannya. Nanti kusuruh minum pil KB saja supaya tidak hamil, pikirku dalam hati.
Setelah orgasme bareng itu kucium bibirnya sebentar. Setelah itu aku dan dia akhirnya ketiduran dan masih dalam keadaan bugil dan berkeringat di kamar gara-gara kecapaian. Ketika bangun, aku dengsr dia lagi merintih sambil menangis.
โKak, gimana nih. Punyaku berdarah banyak,โ tangisnya.
Kulihat ternyata di kasurnya ada bercak darah yang cukup banyak. Dan kemaluannya agak sedikit melebar. Aku kaget melihatnya. Gimana nih jadinya?
โKak, aku udah tidak perawan lagi ya?โ tanyanya.
โ..โ aku diam saja.
Habis mau jawab apa. Gila! aku sudah merenggut keperawanan adikku sendiri.
โKak, punyaku tidak apa-apakan?โ tanyanya lagi.
โBerdarah begini wajar untuk pertama kali,โ kataku.
Tiba-tiba, gara-gara melihat dia tidak pakai CD dan memperlihatkan kemaluannya yang agak melebar itu ke aku, anu-ku โOnโ lagi!
The post Cerita Dewasa Bergambar Pengen Ngentot Setelah Nonton Film Porno appeared first on CeritaSeksBergambar.