Sedari kecil, kusman dan kusmini-sang kakak-selalu ribut. Entah berapa kali keduanya dilerai orang tuanya. Hingga akhirnya keduanya beranjak gede. Kusmini-20 tahun-akhirnya kuliah di luar kota. Sedangkan kusman-19 tahun-memutuskan untuk kuliah di kota kelahirannya.
Saat libur semesteran, kusmini mudik. Kusman merasa kakaknya sekarang berbeda. Lebih dewasa dan lebih feminim. Bahkan tak lagi selalu menggoda dan atau mengganggunya. Tidak seperti biasa, kusman dan kusmini kali ini akrab-akrab saja tanpa pertengkaran kakak-adik.
Suatu hari saat orangtuanya keluar, kusman dan kusmini santai sambil ngobrol. Untuk pertama kalinya mereka ngobrol secara terbuka. Kusmini cerita kalau ia baru saja putus. Sedangkan kusman baru mulai mengencani temannya, tapi ia masih perjaka. Sedangkan kusmini, dengan kehidupan di luar kampusnya, telah mengenal seks.
Tak ada yang tahu apa yang terjadi, tapi keadaan semakin menjurus. Keduanya kini telanjang. Kusmini berbaring di sofa dan adiknya-kusman-berbaring di atas tubuhnya, dengan kontolnya bersarang di memek kusmini. Malam itu keperjakaan kusman hilang direnggut sang kakak.
Sejak saat itu, mereka selalu ngewe di setiap kesempatan, maupun kesempitan. Bahkan saat malam, ketika orang tuanya sudah masuk kamar, kusman langsung beraksi mendatangi kamar kusmini untuk memadu kasih. Tentu dengan hati-hati karena takut ketahuan. Tapi lama-lama, kewaspadaan mereka semakin lemah.
Suatu ketika, saat kusman baru saja menyemburkan pejunya ke memek kusmini, tiba-tiba pintu terbuka. Engkus-mamanya-berdiri marah, melihat kelakuan anak-anaknya yang telah beranjak gede itu. Engkus sangat marah tapi tak bisa berkata-kata. Akhirnya dia menyuruh anak-anaknya berpakaian dan menyuruh kusman ke kamarnya.
Besoknya kusmini kembali ke kampusnya. Kusman sebenarnya tak ingin kakaknya pergi karena sekarang ia sungguh mencintai kakaknya. Ia rindu aksinya bersama kusmini. Kusman tahu karena ia dan kusmini kurang waspada, akhirnya aksi mereka ketahuan. Tapi ia tetap marah pada mamanya karena masuk tanpa mengetuk dulu.
Kusman juga takut apa yang akan terjadi jika dan hanya jika mamanya mengadu ke ayahnya. Kusman agak lega mengetahui ayahnya lagi dinas di luar kota selama seminggu. Kusman berpikir. Akhirnya sebuah ide muncul di otaknya. Andai saja ia dapat ngewe mamanya, mungkin mama takkan lapor ke ayah. Hanya saja, ia tak tahu gimana merealisasikan idenya itu.
Sejak insiden itu, kusman dan mamanya tak saling bicara. Mamanya orangnya sangat agamis. Karena bingung, akhirnya sebuah pikiran terlintas di benaknya.
Gak ada cara lagi, mama mesti diperkosa.
Engkus-mamanya – kini berusia empat puluh tahun. Terlahir dari keluarga yang sangat taat. Bertemu ayah saat masih muda. Mereka menikah muda. Setelah menikah, engkus langsung hamil. Ayahnya sangat ambisius dan gila kerja. Karena ambisinya itu, ayah jadi jarang di rumah. Jadilah engkus yang mengurus rumah tangganya.
Dengan semua yang terjadi, entah kenapa Engkus merasa bingung. Saat ia memergoki kedua anaknya sedang bersenggama, ia hanya diam mematung. Menontonnya. Sampai tuntas. Kenapa ia tak menghentikan mereka sedari awal? Ketika menonton aksi anaknya, ia merasakah amarah yang amat sangat. Tapi, ia juga merasakan suatu kesenangan tersendiri disertai rasa malu, jijik.
Kenapa? Engkus menutup matanya. Tapi ingatan itu terus menghantui. Ketika wajah kusman terbenam di selangkangan kusmini. Ketika kontol kusman menyodok memek kusmini. Engkus merasa malu. Ia coba usir ingatannya. Tapi ternyata tak berhasil. Engkus tak habis pikir, kenapa ini semua terjadi padanya. Selama ini, engkus tak pernah mempermasalahkan hubungan seksual dengan suaminya.
Kusman merasa siap. Sebelum kejadian dengan kakaknya, ia tak pernah membayangkan mamanya. Tapi kini, pandangannya berubah. Tubuh montok mamanya sungguh sangat menarik, meskipun tak terlalu feminism. Ia pun mulai sering masturbasi sambil membayangkan mamanya.
Malam harinya kusman dan engkus makan seperti biasa. Tapi engkus masih tetap tak mau bicara pada anaknya. Rupanya engkus masih merasa marah. Setelah keduanya selesai makan, kusman mencoba memecah keheningan.
Mah, kusman pingin bicara. Kita bicara di kamar mamah ya?
Engkus hanya diam. Kusman menunggu jawaban, kemudian kusman mengganggap mamanya setuju.
Ntar kusman ke kamar mamah yah.
Kusman pun membereskan meja makan. Engkus hanya melihat aksi anaknya. Setelah itu engkus pun masuk ke kamarnya. Tak lama setelah engkus berada di kamarnya, kusman pun mengetuk pintu.
Mah, kusman boleh masuk?
Tanpa menunggu jawaban, kusman masuk. Engkus duduk di ranjang. Menatap kusman.
Kusman pingin ngomong sesuatu mah.
“Mamah tau apa yang mau kamu bilang. Dan mamah juga tahu sebentar lagi papa pasti tahu.
Bukan itu mah. Meskipun papa tahu tapi itu percuma. Kusman dan kusmini menikmati hubungan kami kok. Lagian kami kan udah pada gede.
Udah gede bukan berarti kalian boleh ewean.
Engkus terkejut dengan pemilihan katanya sendiri.
Meski begitu. Udah mama putuskan papa mesti diberi tahu.
Kalau gitu, akan kusman pastikan mama takkan bicara. Jika mama tak setuju, akan kusman ewe seperti kusman ngewe kakak.
BICARA APA KAMU???
Terbakar emosi, engkus pun bangkit. Tapi, sebelum engkus bisa berdiri, kusman keburu mendorongnya. Tahu-tahu, ia terbaring di ranjang dan anaknya sendiri sedang menindihnya. Ia berontak tapi tenaganya kalah besar dari anaknya. Ia lihat anaknya merogoh saku celananya dan mengeluarkan tali. Rupanya tali itu dipakai untuk mengunci tangan kanannya ke sisi ranjang kanan atas.
Begitu pun tangan kirinya. Kini kedua tangannya terkunci oleh tali di sisi kanan-kiri ranjangnya. Kakinya pun dikunci ke sudut bawah ranjang hingga tangan dan kakinya seperti membentuk huruf X. setelah itu anaknya turun dari ranjang dan menatapnya. Ia tatap anaknya dengan sorot mata penuh kemarahan.
Bentar lagi mamah akan tahu nikmatnya kontol kusman. Kusman janji mamah takkan menyesal deh. Pokoknya mamah bakal ketagihan kontol kusman deh.
Engkus tak pernah dengar kata-kata sevulgar itu, bahkan dari suaminya pun tidak. Tapi sekarang, ia dengar kata-kata itu dari anaknya sendiri. Ia merasa tak berdaya dan mulai menangis. Tapi, selain itu engkus merasa ada perasaan lain, perasaan asing yang mulai menjalari dirinya. Ia pejamkan matanya.
“Kusman siap mah.
Ia dengar anaknya bicara lalu ia buka matanya. Kusman sudah telanjang. Ia terlihat seperti serigala yang kelaparan. Ia masih berdiri sambil tangannya menyentuh kontolnya. Ia coba hindarkan pandangan dari kontol anaknya tapi sesuatu dalam dirinya malah penasaran ingin melihat. Kontol anaknya terlihat lebih besar dan panjang dibanding kontol suaminya.
Kamu tak boleh melakukan ini
Engkus mencoba terlihat tenang. Ia merasa bersalah telah melihat kontol anaknya.
Aku mamamu nak. Apa kamu tak takut dosa?
Kata-katanya terdengar sangat lemah. Ia kembali mencuri pandang pada kontol anaknya yang terlihat makin membesar.
Gak usah menggurui mah. Kusman dan kakak seneng ewean. Eh mamah malah ganggu lagi. mamah mesti tanggung jawab.
Dasternya dibuka paksa oleh anaknya. Kini engkus hanya tinggal memakai bh dan cd saja. Engkus dengar tawa anaknya. Ia rasakan mata anaknya menyapu seluruh tubuhnya. Lalu bhnya juga dilepas hingga akhirnya kedua susunya bebas tanpa penutup lagi. Engkus terdiam membeku. Anaknya membuka paksa pakaiannya tapi ia tak bisa melawan.
Malu. Engkus pun menutup matanya. Untuk pertama kalinya ia telanjang di depan lelaki yang bukan suaminya. Ya. Tak dapat dipungkiri. Orang itu justru adalah anaknya sendiri. Tapi, tiba-tiba ia merasakan suatu sensasi baru, sensasi dimana ia tak pernah rasakan sebelumnya. Sensasi yang sangat ia sangkal saat ini.
Engkus benar. Kusman sungguh terpesona melihat tubuh telanjang mamanya. Kusman tak pernah menyangka tubuh gemuk mamanya sungguh sangat menggairahkan. Memang betul engkus jauh dari kata seksi. Suaminya tak pernah terlihat terlalu tertarik pada tubuhnya. Terikat di ranjang membuat memek tebalnya makin menggoda.
Rencana kusman adalah langsung ngewe mamanya dengan brutal segera setelah tak berdaya. Tapi, setelah melihat mamanya diam tak bergerak, kusman tiba-tiba berpikir lain. Memek ini tak perlu dipaksa. Tapi mesti dirangsang dengan segala cara sebelum diewe.
Kusman tak lagi dapat menahan birahinya. Ia akhirnya duduk di sebelah mamanya dan tangannya mulai mengelus paha mamanya. Dengan hati-hati, kusman menyentuh gundukan berbulu diselangkangan mamanya. Sentuhan kusman membuat tubuh engkus bergetar. Pengalaman ini baru pertama kali engkus rasakan.
Merasa berdosa, engkus ingin melepaskan ikatan di tangannya dan menjauhkan tangan kusman dari tubuhnya. Tapi, tubuhnya justru ingin sensasi itu tak cepat berlalu. Engkus merasa meski ia ingin menolak, tapi memeknya justru mulai basah. Engkus takut anaknya mengetahui itu.
Kusman menggerakan jarinya hingga merasa gundukan daging itu mulai menghangat. Ia lalu mulai mengelus belahan memek montok mamanya dengan jarinya.
Jangan. Hentikan nak! erang engkus dalam tangisnya.
Tapi, tiba-tiba jari anaknya mulai memasuki memeknya. Ia kocokkan jari itu keluar masuk di memeknya lalu ia cabut dan ia hisap jarinya sendiri.
Enak mah, gurih.
Engkus melihat anaknya menjilat jarinya sendiri penuh nafsu. Setitik nafsu mulai membara di tubuhnya. Suaminya tak pernah melakukan apa yang dilakukan anaknya. Kelakuan anaknya membuatnya meringis, tapi ia bisa menyembunyikan ringisannya itu. Tubuhnya menikmati apa yang dilakukan anaknya, tapi pikirannya ingin agar anaknya segera menyudahi aksinya.
Tanpa mempedulikan perasaan mamanya, kusman mulai mendekatkan kepalanya ke dekat selangkangan mamanya.
Engkus melihat kepala anaknya mulai terbenam di selangakangannya. Dan untuk pertama kali dalam hidupnya ia merasakan memeknya dijilat oleh lidah. Anaknya menyapukan lidahnya diantara belahan memeknya. Lalu lidah itu mulai menjilati klitorisnya. Tubuh engkus sekarang sepenuhnya tak terkontrol lagi. kenikmatan yang baru kali ini ia rasakan sungguh membuatnya gila.
Lidah anaknya kini tak lagi memainkan klitoris. Tapi terbenam di dalam memeknya. Engkus merasa sedang diewe oleh lidah anaknya. Cairan memeknya pun tak luput dihisap anaknya. Engkus tahu sebentar lagi dia bakal orgasme. Engkus takut jika ia orgasme di mulut anaknya, anaknya bakal tahu bahwa korban perkosaannya justru malah menikmati aksinya.
Diluar dugaan, kusman menarik lidahnya dari memeknya. Kusman ingin kontolnya disepong mamanya, tapi tak yakin akan reaksi mamanya. Kusman tak tahu bahwa korban perkosaannya kini malah menikmati aksinya. Maklum, kusman hanya tahu soal seks sejak diajari kakaknya saja. Akhirnya kusman putuskan untuk ngewe susu mamanya yang besar.
Engkus melihat kontol anaknya sedang dikocok. Helmnya semakin membesar. Lalu anaknya mendekatkan kontolnya ke depan mulutnya. Lalu engkus menyadari sesuatu
Jangan.
Terlambat. Semprotan pertama kontol anaknya masuk ke mulutnya saat ia bilang jangan. Sebelum ia bereaksi, sperma anaknya telah tertelan. Engkus mengira ia akan muntah tapi ternyata tidak. Malah perlahan ia telan sperma anaknya itu. Tanpa engkus mengerti, semburan sperma ke mulutnya justru malah membuat engkus orgasme.
Setelah puas, kusman mencabut cd mamanya dan menggunakannya untuk mengelap spermanya yang ada di tubuh mamanya. Engkus merasa puas. Matanya tertutup. Di wajahnya terpancar kepuasan yang tak bisa disembunyikannya.
Kusman mulai lagi. ia elus-elus kontolnya ke memek mamanya. Ia tatap wajah mamanya. Mata mamanya masih tertutup. Perasaan kusman mengatakan kalau mamanya menikmati aksinya barusan, tapi kusman tak yakin. Kusman mulai meremas susu mamanya. Engkus mulai melenguh. Lalu kusman mulai menyusui mamanya. Engkus bisa mendengar suara mulut rakus anaknya.
Baru kali ini engkus merasakan ketiaknya dijilat. Sensasi ini kembali membuat memeknya geli. Bahkan lidah anaknya kini bermain di pusarnya sambil kedua tangan meremas susunya. Perlahan, lidah itu mulai turun ke jembutnya. Lalu mulai menjilati belahan memeknya hingga engkus pun kembali orgasme.
Anaknya menyedot semua lelehan yang keluar dari memeknya hingga tetes terakhir. Akhirnya anaknya bangun. Mulutnya terlihat basah oleh cairan cintanya. Engkus mencuri pandang ke kontol anaknya yang sudah semakin tegang sangat dekat ke memeknya. Ada rasa bangga melihat anaknya memiliki kontol yang cukup lumayan.
Mata kusman menatap seluruh tubuh mamanya. Engkus hanya bisa terpaku. Ingin dia mengelus kontol anaknya, merasakan langsung dengan tangannya sendiri.
Dengan tangannya, kusman mulai mengarahkan kontol ke memek mamanya.
Engkus merasakan sentuhan kontol di memeknya. Lalu, perlahan helm kontol memasuki memeknya. Memeknya mulai menyesuaikan dengan ukuran kontol anaknya. Hingga akirnya seluruh batang kontol itu amblas hingga membuat memeknya berdenyut-denyut. Lalu, untuk beberapa saat, keduanya terdiam tak bergerak. Susu engkus ditekan dada anaknya.
Kusman mulai menggerakkan pinggulnya, memompa kontolnya ke memek mamanya. Rasa-rasanya engkus ingin melingkarkan kakinya ke pantat anaknya agar tusukannya semakin dalam. Andai saja aku tak terikat, engkus membatin.
Tak cukup di situ, kusman mulai menjilati ketiak mamanya hingga membuat nafsu mamanya makin meninggi. Akhirnya mamanya pun mulai menyerah pada nafsunya. Engkus mulai mengerang dan mengangkat pantatnya agar tusukan kontol anaknya semakin dalam.
Kusman pun menyadari perubahan ini. Akhirnya ia yakin mamanya menikmati perkosaannya. Ia pun makin mempercepat pistonnya keluar masuk ke silinder mamanya.
Duh mah enak mah
Nafas kusman makin memburu. Satu tangannya mulai meremas pantat mamanya. Tusukan kontol makin dalam. Kusman mulai memasukan jari ke anus mamanya. Engkus tetap berusaha agar pantatnya selalu terangkat. Keduanya berkeringat. Engkus merasa akan orgasme lagi untuk yang kedua kalinya dalam satu hari. Sebelumnya ia tak pernah orgasme dua kali.
Dengan penuh nafsu, kusman menyodokkan kontolnya sedalam mungkin.
Engkus merasakan kontol anaknya menyemburkan lahar panas hingga membuatnya kembali orgasme. Engkus mengejang dan mengerang nikmat hingga membuat memeknya berkedut-kedut bagaikan sedang menghisap sperma dari kontol anaknya.
Kusman pun lunglai menindih tubuh mamanya. Engkus menutup matanya. Sesaat kemudian, engkus merasa kusman mulai bangkit dari tubuhnya. Praktis, kontolnya pun tercabut hingga menimbulkan bunyi, tapi engkus tetap tak membuka matanya. Bahkan engkus tak sadar ikatan tangan dan kakinya telah dibuka anaknya.
Engkus tenggelam dalam momen-momen penuh kenikmatan. Engkus tiba-tiba ingat lagi saat matanya melihat kontol anaknya sedang ngewe anak perempuannya. Engkus akhirnya menyadari, sejak saat itu, ia pun ingin diewe kontol anaknya. Tapi saat itu perasaan dan moral masih menguasai nafsunya. Ia bersyukur kusman berani memperkosaanya saat ini.
Mama mau bangun gak?
Gak ah. Mamah masih lapar. Kamu udah kenyang belum?
Sekian.