Cerita Dewasa Cerita Menjual Keperawanan Untuk Biaya Kuliah

Author:

fantasiku.com.com cerita dewasa Cerita Menjual Sebut saja aku Diana. Umurku 18 tahun & saya kuliah di salah satu universitas populer pada jakarta. Aku akan menceritakan masalah yg kuhadapi gara-gara kekurangan uang untuk porto kuliah sampai kehilangan keperawanan, aku pun melayani nafsu para lelaki hidung belang, bahkan wanita lesbi/biseks pun kulayani demi mendapat uang. Kisahku ini berawal dalam ketika saya kekurangan uang buat masuk ke perguruan tinggi ternama di Jakarta. Aku asal berdasarkan sebuah kota mini di luar Pulau Jawa. Orangtuaku kesulitan dalam membiayaiku sehingga mau tidak mau saya merelakan keperawanan demi biaya kuliah. Padahal saya sahih-benar menginginkan pendidikan gelar sarjana itu. Aku sudah berusaha mencari beasiswa, tapi sulit sekali.

Aku cuma mendapat diskon uang pangkal, padahal porto buat merantau pada luar kota dan porto per semester tidak sedikit. Namun, karena kegigihanku, saya tetapkan buat terus berjuang kuliah. Aku punya keyakinan mampu mencari kerja part time atau beasiswa ketika kuliah. Semester pertama aku kuliah masih baik-baik saja. saat kuliah memang terdapat kesulitan porto akan tetapi masih sanggup kuatasi, tapi waktu memasuki semester kedua, aku sahih-sahih terpuruk, saya tak bisa kerja, perlu perlengkapan kuliah dll.

Sampai suatu ketika,, aku sedang surfing ke internet mencari materi tugas kuliah, tanpa sengaja masuk ke situs porno. Kulihat-lihat di sana banyak laki-laki hidung belang yang membutuhkan sahabat kencan dan bersedia memberi bayaran. Kupikir iseng-iseng kutulis no telpnya. Siapa tahu ketika terdesak mampu terpakai. dua minggu berlalu, saya belum bisa memperbaiki situasi keuanganku. Orangtuaku tak pernah kuhubungi. Aku tak mau mereka cemas, padahal mereka sendiri susah mencari uang. Jadi, mau tak mau aku memberanikan diri mengirim sms kepada laki-laki tadi, umurnya 27 tahun. Namanya Adit.

Cerita Dewasa Cerita Menjual Keperawanan Untuk Biaya Kuliah

Singkat istilah, kami pun ketemuan, wajahnya seperti actor Risky Hanggono, hanya saja dia lebih hitam, katanya sih ada keturunan Arab. Kuutarakan permasalahanku.

Ia hanya tertawa. Ia berjanji akan membiayai keperluan kuliahku jikalau saya mau tidur dengannya. Aku agak ragu. ku tawari beliau bagaimana kalau kencan saja. Tapi ia tak mau, ia maunya ML denganku.

“Tapi, aku masih perawan.”
“Beneran? Hari gini susah cari perawan.”
“Bener.”
“Kalo kebukti lo perawan, gw rela ngasih dobel untuk lo!”
“Tapi..” saya ragu.
Adit pun mengeluarkan segepok uang berdasarkan tasnya. Wow! Uang itu relatif untuk membeli keperluanku. Karena sudah putus asa, akupun bersedia melayaninya.

malam minggu itulah aku merelakan keperawananku buat Adit. Kami masuk ke sebuah hotel, pada sana kami pun check in. Saat masuk kamar, aku sempat berubah pikiran, akan tetapi mendapat serangan ciuman bertubi-tubi berdasarkan Adit membuatku tidak berdaya. Mulutku dihisapnya. Lidahnya menyapu seluruh bagian atas mulutku. Sementara tangan Adit sudah meremas-remas pantatku. Aku mulai terangsang. Dalam hitungan dtk, Adit sudah telanjang bulat. Tubuhnya kekar berbulu.
Sementara ******nya sangat besar , sekitar 15 centimeter menggunakan diameter 5 cm. Aku jadi takut. Adit malahan tersenyum. Ia mulai membuka kaos dan celanaku. Sekarang aku hanya menggunakan BH dan CD. Diremas-remasnya payudaraku yg masih terbungkus BH. Ia pun memasukkan tangannya ke CDku.

“Punyamu lebet ya?”

Aku begitu membuat malu, hanya diam saja. Akhirnya BH & CD ku dibukanya. Kami sudah sama-sama bugil. Ia menggendongku menuju ranjang. Di sana dia menindih tubuhku. Ia balik melumat bibirku, pengecap kami saling berpagutan. Jujur saja aku tidak terbiasa tapi demi uang akupun mulai berusaha menikmatinya. setelah puas berciuman, beliau menjilati leherku. Dijilatinya payudaraku menggunakan lembut. Aku mulai melayang. Dihisapnya putting coklatku sambil diremas-remas menciptakan putting susuku menegang.

Tak usang, dia menempelkan k******nya ke payudaraku. Setelah itu beliau menempelkan ******nya ke memekku. Disentuhnya klitorisku dengan ****** besarnya. Aku sahih-benar tidak kuat ketika dia menggosok-gosokkan ******nya ke wilayah paling sensitifku. Akhirnya, memekku telah sangat basah. Adit mulai memasukkan ******nya ke memekku. Aku sahih-benar kesakitan

waktu ketua ******nya masuk.

“Dit, ampun.. Jangan. Sakit!”
“Tenag aja. memek lo sempit, lezat . Gw bayar dobel buat memek perawan kayak lo. OK!”
“Sakiit..! Ouch ..Oh !” raungku sambil menarik sprei menahan sakit.

“awalnya emang seret, lo tahan ya.” Adit melumat bibirku lagi, supaya saya tidak berteriak kesakitan.
Dan datang-tiba “Blesh!” ******nya pun masuk ke memekku. Kurasakan selaput darahku pasti telah robek. Aku pun menangis. Melihatku menangis, Adit tak berhenti, ia justru makin liar. Memekku digenjotnya begitu liar & cepat. Payudaraku disedot olehnya menciptakan saya terdiam. Aku mulai merasakan indikasi-pertanda orgasme. Lima mnt kemudian “CROT! CROT!” Aku pun orgasme buat pertama kalinya.

Adit makin bernafsu melihatku sudah orgasme. Ia membalikkan posisi, sekarang saya berada pada atas, saya disuruh menjilati dadanya yang berbulu. Aku jijik akan tetapi kepalaku didorongnya hingga menyentuh dadanya. Dengan terpaksa, aku mulai menjilati dadanya. Aku sangat takut bila disuruh menjilati ******nya. Aku niscaya tidak mampu. 10 mnt kemudian, tubuh kami sama-sama mengejang, akupun orgasme lagi. Ia melepaskan ******nya dan membalikkan tubuhku ke bawah. ******nya diarahkan ke payudaraku Spermanya membasahi dadaku, Adit menjilati semua sperma nya setelah itu dia berbaring sembari memelukku.

Sekilas kulihat darahku melekat pada sprei. Aku jadi kesal menggunakan diriku yg begitu rendah. Esok paginya kami main 1 ronde lagi. Memekku jadi sakit dibantainya. Sebelum check out, kami mandi kucing. Aku disuruh nungging di kamar mandi dan beliau menyodomiku. fantasiku.com

Setelah itu kami saling menyabuni tubuh pasangan. Setelah puas, saya dibayar lima juta olehnya. Tamat

Cerita Dewasa Cerita Menjual,

The post Cerita Dewasa Cerita Menjual Keperawanan Untuk Biaya Kuliah appeared first on fantasiku.com .