Namaku Sarah, dan aku seorang istri yang setia dan sangat cinta dengan suamiku. Suamiku juga seorang yang setia yang tidak pernah selingkuh. Rumah tangga kami sangat harmonis. Aku sama suamiku, Darto, udah menikah lebih dari sepuluh tahun, dan cinta kita makin kuat seiring waktu. Tapi ada satu hal tentang kita yang mungkin bikin orang-orang kaget, kita berdua adalah orang yang hiperseks. Kita bisa ngentot sampai lima kali sehari.
Darto selalu jadi yang mendominasi kalau lagi ngentot. Dia butuh ngeluarin sperma tiap hari, kalo enggak dikeluarin spermanya, dia stres dan suka cemberut. Aku, di sisi lain, seneng banget buat bikin dia puas. Aku suka bikin dia senang, aku suka ngocokin kontolnya, kalau aku lagi menstruasi, aku kocok kontol darto pakai tanganku sampai ngecrot.
Pas Darto ulang tahun ke-37, aku mutusin buat ngasih dia hadiah spesial, seorang cewek lonte. Aku tau dia udah lama ngebayangin hal itu, dan aku rasa itu hadiah yang pas buat rayain ulang tahunnya. Aku menghadiahi dia seorang cewek lonte yang namanya Nina. Aku ijinkan suamiku untuk ngentot Nina berapa kali pun suamiku mau, aku justru senang, karena aku juga mau melihat suamiku ngentot cewek lain.
Pas hari ulang tahunnya, Nina datang kerumah kami dan aku menjelaskan semuanya pada Darto, dan tentu Darto suka banget. Dia kembali tanya sama aku, apakah aku benar ngijinin dia ngentot cewek lain, dan aku konfirmasi lagi ke dia kalau aku mengijinkannya.
Malem itu, Darto sama Nina masuk kamar pribadi kami, sedangkan aku di luar saja, biar suamiku bebas ngentotin Nina. Aku bisa denger desahan dan erangan mereka dari luar kamar, aku bisa mendengar suamiku ngeluarin kata-kata kotor ke Nina saat ngentot sebagai ungkapan kepuasannya, dan itu bikin aku makin sange. Aku ga bisa nahan bayangin apa yang terjadi di sana, suamiku, ngentotin cewek lain.
Setelah beberapa saat, Darto keluar dari kamar, mukanya merah dan kontolnya masih tegang dan tampak cairan spermanya masih keluar sedikit-sedikti dari kontolnya dan jatuh ke lantai, keringat kenikmatan membasahi tubuh suamiku. Suamiku ngeliat aku dengan ekspresi puas dan kaget. “Itu luar biasa, enak banget memek Nina sayang” katanya, suaranya serak. “Makasih banyak buat hadiahnya, sayang.”. “Kamu puas kan sayang?”, tanyaku. “Jelas aku puas sayang, memek Nina nikmat banget, jepitannya masih kuat walaupun dia lonte dan sering dipakai orang” jawab suamiku.
Aku senyum ke dia, ngerasa bangga dan excited. “Sama-sama, honey. Aku seneng kamu suka.”
Selama seminggu Nina ada di rumah kami, dan setiap hari suamiku ngentotin Nina bisa sampai tiga kali sehari, kemudian ngentot aku dua kali sehari. Stamina suamiku memang luar biasa, walaupun dalam sehari ngentot sampai lima kali, kontolnya masih ngaceng maksimal, genjotannya juga sangat kuat, Suamiku memang raja seks.
Makin hari, aku ngerasa makin sange. Aku suka masturbasi diam-diam, bayangin Darto sama si Nina ngentot. Suatu ketika, pas Darto kerja dan Nina sedang mandi, aku masturbasi di kamar tempat darto dan Nina ngentot, kamar pribadi aku dan suamiku, aku masih bisa melihat sisa-sisa cairan sperma suamiku di kasur, di lantai, di kursi, di tembok, dan tempat lainnya. Sperma suamiku muncrat kemana-mana. Aku juga bisa melihat cairan squirt Nina masih membasahi kasurku dan juga di lantai. Kamar pribadi kami seperti jadi medan pertempuran, dan aku suka.
Aku membuka baju dan naik ke tempat tidur. Aku buka kaki lebar-lebar, bayangin kontol Darto di dalem memek aku. Aku mulai ngocok klitorisku, mendesah pelan agar tidak didengar Nina.
Tiba-tiba, pintunya kebuka. Ternyata Darto pulang dan berdiri di depan pintu, matanya melotot kaget. “Sarah?” katanya, suaranya hampir bisik.
“Iya, Darto?” balasku, jantungku berdebar.
“Boleh aku ngewe?” tanyanya, suaranya serak.
“Boleh donk sayang, kan kamu raja ngewe”, kataku, badanku pengen banget dipegang dia. Darto naik ke tempat tidur, posisiin diri di antara kakiku. Dia ngeliat aku sebentar sebelum nunduk dan cium aku penuh nafsu.
Darto langsung ngeluarin kontolnya yang sudah ngaceng. Langsung dia masukkan kontolnya ke dalam memekku seketika itu aku berteriak, “Ahhhh bangsatt, kontolmu enak banget sayangku”, Lidah kita saling belit saat dia mulai menggerakkan kontolnya di memekku. Aku mendesah keras, nikmat sekali rasanya.
Kita ngentot dengan gerakan cepat, desahan dan erangan memenuhi kamar. Aku ngerasa udah mau orgasme, dan aku tau Darto juga. Pas aku mau klimaks, dia tarik kontolnya dan spermanya nyemrot di perutku. Crooottt, crooottt, croootttt. Cairan mani yang sudah sangat encer nyemprot di perutku. cairan sperma Darto jadi encer karena dikeluarin terus alias spermanya belum matang tapi sudah ngentot, ya wajar lah karena dia ngentot sampai lima kali sehari, bahkan beberapa kali ejakulasi sampai tidak ada apapun yang keluar karena spermanya terkuras habis.
Pas dia selesai, dia rebah di atasku, ngos-ngosan. “Itu luar biasa,” katanya, suaranya masih serak.
Aku senyum ke dia, npuas. “Sama-sama, sayang,” balasku seraya menciumnya di bibir.
Darto senyum ke aku. “kamu jago bikin aku ngecrot sayang,” katanya.
Aku senang bisa puasin suamiku sampe sepenuhnya gitu rasanya luar biasa. Aku memutuskan untuk memparjang masa tinggal Nina menjadi satu bulan di rumah kami, dan suamiku sangat-sangat puas karena dipuaskan oleh dua wanita sekaligus.