Saat itu pada suatu malam, Rindi, seorang gadis cantik dengan rambut hitam lurus, sedang berbaring di sofa di ruang tamu apartemen mereka yang luas. Suaminya, Andika yang berotot dan tampan, sedang duduk di kursi sofa, memperhatikan setiap gerak-gerik istrinya.
Rindi mengenakan gaun hitam ketat yang menonjolkan dada besar dan pinggulnya yang bohay. Kakinya yang panjang disilangkan, dan sepatu hak tingginya menjuntai di jari kakinya. Dia memiliki sorot mata yang jahat di matanya dan senyuman nakal di bibirnya.
“Hei, Andika, apakah kamu ingat mobil tuamu itu?” Rindi bertanya, suaranya penuh nafsu.
“Ya, tentu saja. Mengapa kamu bertanya?” Jawab Andika, rasa penasarannya terusik.
“Karena aku ingin mencoba sesuatu yang baru dan nakal,” kata Rindi, suaranya nyaris berbisik. fantasiku.com
Dia berdiri dari sofa dan berjalan ke sudut ruangan tempat mobil tua Andika diparkir. Dia membungkuk dan menggerakkan jari-jarinya ke tuas persneling.
“Kamu tahu maksudku, bukan?” Rindi bertanya, suaranya serak dan menggoda.
Mata Andika terbelalak saat menyadari apa yang diinginkan istrinya. Dia selalu tahu bahwa dia suka berpetualang di tempat tidur, tetapi dia tidak pernah mengira dia akan mencoba hal seperti ini.
“Apakah kamu yakin tentang ini, Rindi?” Andika bertanya, suaranya bergetar.
“Ya, benar. Aku ingin merasakan dinginnya logam tuas persneling mobil ini di dalam diriku. Aku ingin tahu bagaimana rasanya disetubuhi oleh sesuatu selain penismu,” jawab Rindi, suaranya dipenuhi hasrat.
Andika tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Istrinya selalu bersemangat untuk mencoba hal-hal baru, tetapi ini adalah hal lain.
“Baiklah, jika kamu yakin,” kata Andika, suaranya dipenuhi kegembiraan.
Rindi tersenyum dan menghampiri Andika. Dia mengangkanginya dan membungkuk untuk mencium.
“Aku ingin kau memperhatikanku, Andika. Aku ingin kau memperhatikan saat aku sedang bercinta dengan tongkat persneling,” kata Rindi, suaranya dipenuhi hasrat. fantasiku.com
Andika mengangguk dan memperhatikan istrinya berdiri dan berjalan menuju mobil. Dia membungkuk dan meraih tongkat persneling.
“Oh, asu, dingin sekali,” erang Rindi sambil memasukkan tongkat persneling ke dalam vaginanya yang basah.
Andika memperhatikan saat mata istrinya merem melek kenikmatan. Dia mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur, mengocok vaginanya dengan tongkat persneling mobil.
“Oh, sial, Andika, rasanya enak sekali,” erang Rindi sambil meningkatkan langkahnya.
Andika memperhatikan vagina istrinya semakin basah.
“Aku akan melakukan muncrat, Andika. Aku akan melakukan muncrat di seluruh persneling,” erang Rindi, saat dia mencapai klimaksnya.
Andika memperhatikan tubuh istrinya bergetar nikmat. Dia belum pernah melihatnya seperti ini sebelumnya.
“Luar biasa, Rindi. Aku belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya,” kata Andika, suaranya dipenuhi kekaguman. fantasiku.com
“Aku senang kamu menyukainya, Andika. Aku selalu bersemangat untuk mencoba hal-hal baru,” kata Rindi sambil mengeluarkan tuas persneling dari vaginanya dan berjalan menghampiri Andika.
“Kau adalah orang yang unik, Rindi. Aku beruntung memilikimu,” kata Andika sambil memperhatikan istrinya duduk di sofa dan menyalakan rokok.
“Aku juga beruntung memilikimu, Andika. Kamu selalu mewujudkan fantasiku,” ucap Rindi sambil menghisap rokoknya.
Andika dan Rindi duduk di sofa, mata mereka bertatapan, sambil menikmati pengalaman bersama mereka.
“Aku mencintaimu, Rindi,” kata Andika, suaranya penuh emosi.
“Aku juga mencintaimu, Andika,” jawab Rindi sambil membungkuk untuk mencium.
Saat mereka berdua berciuman, Andika tahu bahwa hubungan mereka akan diisi dengan petualangan yang lebih seru dan nakal.