Milla ABG yang masih duduk di bangku sekolahan, tapi sudah menarik banyak hati cowok-cowok disekitarnya. Tubuh Milla ramping, putih dengan tinggi badan agak diatas rata-rata anak perempuan seusianya. Wajahnya sangat cantik seperti artis remaja Ranty Maria, dengan rambut panjang sepunggung. Buah dada Milla yang masih berkembang sudah membengkak cukup menggoda ukuran C. Milla yang sadar akan ”kelebihan” ini terkadang sengaja melepas dua kancing atas seragammnya, membuat teman-teman cowok dan gurunya konak. Milla memang ABG yang agak rusak. Walau usianya baru 1X tahun, Milla sudah beberapa kali gonta-ganti cowok. Yang dia kejar biasanya cowok yang berduit. Bahkan ada gosip yang berkata, Milla juga menjual dirinya pada om om.
Kecantikan dan ulah centilnya itu telah menarik perhatian wali kelasnya, Solihin, 52 tahun, pria gemuk paruh baya beranak empat yang sudah bertahun-tahun mengajar di sekolah itu. Pak Solihin adalah kepala sekolah, yang juga wali kelas Milla. Pak Solihin selalu berlaku bijak dengan wibawa tinggi dan sopan santun. Semua guru, apalagi murid-murid segan dengannya. Tapi dibalik itu, selama mengajar sudah banyak siswi-siswi sekolahan itu yang menjadi mangsanya. Solihin juga punya 1001 cara untuk menutupi perilaku bejatnya sehingga dia tidak pernah tertangkap sampai sekarang. Sama seperti mangsa-mangsanya yang lain, Solihin telah mengatur rencana bagaimana bisa mencicipi tubuh molek Milla dan menjadikannya budak sex.
“Milla , lihat nih hasil ulangan kamu, tidak lebih dari angka 4“ kata pak Solihin . Milla menundukan kepalanya malu.
“Apa kamu pikir bisa , naik kelas dengan hasil seperti ini , sebentar lagi ujian kenaikan kelas , bagaimana ini..” kata pak Solihin lagi .
“Ma… maaf pak..” kata Milla terbata-bata.
“Dengar ya Milla , sebagai wali kelasmu , saya tak mau kamu tinggal kelas , saya tak mau ada satu murid pun tinggal kelas , saya malu..” kata pak Solihin lagi .
Milla terdiam . Lalu pak Solihin dengan lembut membelai rambut halus Milla .
Dia berkata lembut “Nah , Milla , coba katakan , apa kesulitanmu…?”
“Eh , saya sulit manghafal rumus pak…” kata Milla .
Pak Solihin menarik nafas , dan berkata “Begini saja , sepulang sekolah nanti, kamu ke mari , aku akan memberi kamu les privat , gimana..?” .
“Terima kasih pak , tapi saya tak punya biaya pak..” kata Milla .
Pak Solihin tersenyum“ saya tak minta uang , saya hanya mau membatu kamu..” .
“Terima kasih pak , saya akan kemari setelah bubar sekolah nanti “ kata Milla .
“Bagus Milla , sekarang kamu boleh kembali ke kelas , belajar yang rajin yah..” kata pak Solihin .
Milla berjalan keluar ruang pak Solihin . Tubuhnya yang ramping , bertambah sexy dengan Rok birunya yang agak mini, 10 cm di atas lutut . Memperlihatkan kakinya dan sebagian pahanya yang putih mulus . Wajah imut murid kelas 3 SMX itu membuat nafsu pak Solihin makin berkobar.
————————
Siang itu tepat pukul 1.30 siang . Semua murid keluar meninggalkan kelas untuk pulang. Namun Seorang diantaranya berjalan menaiki tangga ke lantai 3, dimana ruang kantor Pak Solihin berada. Dia mengetuk pintu .
“Masuk , ayo masuk…” sambut pak Solihin. Milla masuk ke ruang itu .Kening nya tampak berkeringat. Pak Solihin memberinya tissue “nih, hapus keringat mu..” Lalu menyuruh Milla duduk di sofa.
“Terima kasih pak “ kata Milla, lalu duduk di Sofa . Mata pak Solihin menatap tajam paha dan belahan dada Milla, rok mininya agak terangkat dan satu kancing seragamnya terbuka. Milla entah sadar atau tidak duduk diam dan tersenyum, sambil menghapus keringat di keningnya.
Pak Solihin memberinya kertas berisi soal soal matematika.
“Milla ,Coba kerjain soal soal ini”
Milla mengambil soal it. Kening mengenyit . Lalu dia mengambil penanya . Pena itu hanya di putar putar oleh jari jarinya.
Setelah beberapa saat , tanpa melakukan apa pun, pak Solihin menegurnya, “ kenapa , sulit yah…?”
Milla mengangguk “iyah , pak saya gak ngerti…”
Pak Solihin mengambil kertas soal itu dan merobeknya, “Matematika itu memang menyebalkan yah…” katanya . Milla hanya bisa benggong melihat perilaku aneh Pak Solihin itu .
“Milla , kamu tak perlu belajar matematika yang menyebalkan ini, Saya bisa memberimu nilai 10, setiap kali ulangan, tanpa kamu susah susah belajar, asal kamu mau ….” Tangan pak Solihin mulai meraba lutut dan paha Milla.
Milla berdiri kaget. Dadanya berdegup keras. Milla tentu sudah cukup tua untuk tahu maksud buruk pak Solihin . “Asal saya mau apa Pak?” tanyanya.
Pak Solihin tersenyum “Asal kamu mau memuaskan nafsu saya, Saya penasaran dengan body kamu ini.”
“Maaf pak, saya tak bisa…” lalu Milla berjalan ke arah pintu untuk keluar. Tapi pintu itu terkunci.
“Pak tolong , bukakan pintunya pak…” kata Milla .
Pak Solihin hanya tersenyum . Tangannya lalu meraih sebatang Rotan.
Milla mulai panik , tangannya memukul mukul pintu . kakinya juga menendang nendang pintu .
“Tolong , tolong…. “ jeritnya panik .
“Iyah , tolong tolong, saya mau memperkosa Milla si anak perek” kata pak Solihin mengejeknya .
Milla terus berteriak , tapi tak ada orang lagi di sekolah.
Tiba tiba “ctarr…” Pak Solihin tepat memukul pantanya keras. Milla menjerit keras sambil memegang pantatnya .
“Auuuwww sakitt ammpun jangan pukul pak…”
Pak Solihin tertawa .
“Milla, saya itu cinta damai, saya tak suka kekerasan, asal kamu menurut, aku tak akan memukul kamu, Milla sayang…” kata Pak Solihin .
Milla gemetar ketakutan. Dia menatap pak Solihin .
“Milla sini dan duduk di Sofa itu…“ Pak Solihin memerintah Milla . Milla pun akhirnya menurut. Dia duduk lagi di sofa itu .
Dan pak solihin duduk di meja kerjanya . Tangannya memegang batang rotan itu . Milla Agak gemetar ketakutan.
“Pak , ampun jangan pukul saya…” Pak Solihin tersenyum , lalu dia meletakan batang rotan itu .
“Tenang saja, saya tak akan memukul kamu asal kamu nurut ngeti..” . Milla terisak dan mengangguk.
“Milla , saya banyak mendengar gosip-gosip tidak enak, katanya kamu suka di booking om-om yah?” tanya Pak Solihin .
Milla terhentak “Tidak pak , sumpah , saya tak pernah , gosip itu cuma untuk meledek saya , saya di bilang perek..” .
“OK, OK, Milla , saya percaya… “ kata pak Solihin . Dan Dia bertanya lagi “Milla apa kamu masih perawan..?” .
Milla menatap pak Solihin, “ Saya masih perawan, Pak.”
“Wah… yang benar kamu!?” Tanya Solihin tidak percaya.
“Milla , kalau saya tanya , kamu harus jawab jujur, kamu tak mau di pukul kan..” katanya .
Milla berkata “jangan pukul Pak , Sumpah Pak, saya masih gadis.”
Solihin masih agak ragu, ”Bukannya kamu sudah pacaran sama cowok-cowok nakal yang tajir itu?”
”Iya pak… tapi Milla tidak pernah mau diajak begitu.” jawab Milla dengan nada bergetar.
”Sumpah kamu tidak pernah berbuat mesum sama sekali dengan mereka…!?” tanya pak Solihin lagi sambil mengangkat rotannya.
”Sumpah pak, sumpah… Saya cuma kulum penis mereka saja…” jawab Milla.
Pak Solihin berpikir sebentar “ Sama Anto yang kelas C itu , yang bawa mobil sedan biru itu, cuma pernah kulum kontol saja?”
“Iyah pak…” kata Milla.
”Kamu masih sering kulum kontolnya sampai sekarang?” tanya pak Solihin.
“Dulu pak , Anto pacaran sama saya 3 bulan , terus putus… gak pernah lagi.“ kata Milla .
Pak Solihin tersenyum “oh, lalu…?”
“Lalu saya pacaran sama , Rudi .. itu juga cuma dua bulan .. dan terus sama Ayung 4 bulan dan sama Ginno itu pun baru putus..” kata Milla .
Semua cowok yang di sebutkan itu rata rata anak orang berduit . Mereka semua membawa mobil pribadi. Pak Solihin mengelengkan kepala .
“Milla sama semua cowok-cowok kamu itu , kamu sepongain semua?” kata pak Solihin Milla mengangguk.
“Wah , umur kamu baru 1X tahun , tapi sudah pernah nyepongin kontol 4 cowok , hebat sekali ck ck ck..” kata pak Solihin tersenyum .
Milla tertunduk wajahnya memerah. “Eh saat pertama sama si Anto , apa kamu di paksa…” tanya pak solihin .
Milla mengangguk “Iya pak , Saya nggak mau tahu Anto memaksa terus…”
Pak Solihin mangut mangut “Lamu merasa nikmat ngak ..?” tanyanya.
Milla mengeleng “Waktu coba dimasukin rasanya sakit sekali pak, makanya saya berontak tidak mau lagi, terus dia minta penisnya saya kulum.”
Pak Solihin mulai ereksi. Dia meraba selangkangannya, “Lalu apa cowok-cowok kamu pernah jilati memek kamu ngak.? “ tanya pak Solihin lagi . Milla mengangkat wajahnya “ Cuma Rudi yang pernah , yang lain tak mau..” kata Milla. Pak Solihin menganguk.
“Milla… Milla… kamu ini Cuma mau duitnya aja, tapi jiajan ngentot gak mau, jelas saja kamu dicampakan begitu saja. hahaha” kata pak Solihin. Milla hanya bisa menunduk malu.
Solihin memperhatikan anak didiknya yang terduduk dengan tubuh gemetar didepannya itu. Solihin tidak menyangka kalau dia mendapatkan gadis perawan, kontolnya menjadi ereksi makin keras. Solihin bisa mempermainkan Milla sesuka hatinya sekarang. Mental Milla sekarang sudah jatuh karena bentakan Solihin dan dipaksa menceritakan aibnya tadi.
“Milla coba kamu duduknya ngangkang , saya mau lihat celana dalam kamu..” kata pak Solihin .
Milla kaget mendengar perintah pak Solihin tapi tidak bisa melawan, dia lebarkan kakinya. Celana dalamnya yang putih terlihat jelas oleh pak Solohin. Celana dalamnya tampak ada sedikit basah tepat di selangkangannya .
Pak Solohin menjadi penasaran, dia mendekat, dan meraba celana dalam Milla . Milla mengelijang. Pak Solihin tahu itu cairan vagina Milla . Karena bercerita tentang hal hal itu , membuat Milla agak terangsang.
“ Milla kamu terangsang yah…” tanya pak Solihin. Milla tak menjawab, lalu menutup kakinya, mukanya merah.
“Malu pak , saya malu..” .
Kembali pak Solihin meminta Mila duduk mengangkang. Pak Solihin kembali duduk di atas meja kerjanya.
Milla berkata “pak malu, saya malu duduk begini di lihatin guru…” seraya merapatkan kakinya .
“Eit , jangan di tutup, kamu janji mau nurutkan? Kamu gak mau di pukul kan?” kata pak Solihin. Milla menundukan kepalanya , dan kembali duduk dengan posisi mengangkang. Kakinya terbuka lebar , memperlihatkan selangkangan celana dalam putihnya . Milla benar benar dibuat malu.
Di saat Milla menunduk malu tiba-tiba, ada sinar putih terang menyala sekejap .
“Ahh , pak jangan di foto.“ lalu kakinya dinutup rapat .
Pak Solihin tersenyum “Tenang saja , ini buat koleksi pribadiKu..” .
“Ayo Milla , buka lagi kaki kamu lebar..” kata pak Solihin .
“Pak saya tidak mau di foto seperti ini, malu pak..” kata Milla . Dia hampir menanggis .
Pak Solihin memegang tongkat rotan nya . “Kamu ini mesti di pukul yah..?” kata pak Solihin .
“Jangan , jangan pukul , ini saya buka..” kata Milla dan langsung membuka kakinya lebar lebar. Pak Solihin langsung memfotonya lagi . Beberapa shoot lalu meminta Miila melepas sisa kancing bajunya.
Milla tak kuasa, dia menangis ,”tolong pak , saya malu , jangan permalukan saya tolong lah pak…” kata Milla memelas .
Pak Solohin memberinya shock terapi , satu pukulan rotan , tepat di pahanya . Tak terlalu keras , tapi cukup menyakitkan. “ahhhggg …” jerit Milla dan Milla menangis
“Eh dengar yah, jangan menolak permintaanKu, Kamu akan jadi budak sex Ku sekarang” kata pak Solihin . Milla terisak. Pak Solihin mengambil tissue , dia melap air mata Milla . “Maaf yah sayang , saya tak akan memukul kamu, asal kamu nurut .” kata pak Solihin lembut.
“Sekarang buka kancing baju kamu seluruhnya , dan duduk ngangkang..” perintah pak Solihin. Tak ada pilihan lain , Milla menuruti perintah pak Solihin .
Dia membuka bajunya dan terlihat BHnya yang modelnya seperti kaos kutang, tapi pendek. Sambil duduk mengangkang Pak Solihin memfoto Milla lagi beberapa shoot dengan baju terbuka memperlihatkan Bra putihnya, dan duduk ngangkang dengan celana dalam putih.
Lalu pak Solihin mengangkat branya dan Buah dada Milla yang ranum terlihat . Dengan puting yang kecil ,dan berwarna ke merahan . Pak Solihin meraba puting Milla, lalu meremas lembut buah dada Milla, membuat Milla menggelinjang. Kembali pak Solihin memfoto Milla beberapa shoot .
Lalu tangan pak Solihin merayap ke bawah menyibak celana dalam Milla. Mata pak Solihin melotot melihat Vaginanya , sama sekali bersih tanpa bulu , kecil dengan bibir vagina yang agak basah , kemerahan. Pak Solihin menciumi vaginanya, Milla mengelinjang .
“Aah , Milla memek kamu harum yah..” katanya . Milla diam tak menjawab .
Tangan Milla di pegang , dan dibawa ke bawah “Mill , sibak celana dalam kamu seperti ini, saya mau foto kamu..” kata pak Milla .
Milla tak bisa berbuat apa-apa , selain memenuhi kemauan guru bejatnya itu . Pak Solihin memfotonya beberapa shoot , terutama di bagian vaginanya .
Setelah puas dengan itu , Pak Solihin , membuka celananya , dan juga kolornya. Penisnya yang hitam besar, ngaceng tegak sekali. Milla melotot melihatnya. Walaupun Milla sudah melihat penis penis cowoknya tapi tak ada yang sebesar pak Solihin punya.
Dia mengocok ngocok penisnya sendiri dan mendekati Milla, “Milla , ayo isepin kontolKu..” kata pak Solihin .
Tangan Milla gemetar , dan meraih batang penis pak Solihin, Lalu Milla menjulurkan lidahnya dan menjilat ujung penis pak solihin.
Pak Solihin mendesah “ ahhh……” .
“Milla , lebih besar kontol saya , apa kontol pacar pacar kamu..” tanya pak Solihin .“Punya bapak besar sekali..” kata Milla pelan.
Tangan pak Solihin mengelus rambutnya “Kamu suka sama kontol saya..” tanya pak Solihin.
Milla mengeleng, “Saya takut bapak punya besar sekali…”
“ Milla , kamu harus suka punya saya , ayo buka mulut kamu yang lebar, dan kulum..” perintah pak Solihin .
Milla mundur sedikit, “Pak , saya jilatin aja , saya cuma mampu jilatin bapak punya..”
“iyah , tapi saya suka di kulum..” kata pak Solihin dan terus mendorong penisnya masuk ke dalam mulutnya. Sementara tanganya masih memegangi rambut Milla. Milla meronta, dan mengatup mulutnya rapat.
Tapi tangan gurunya itu meraba buah dada kanan Milla dan menjepit puting susunya. Milla menjerit keras, dan Pak Solihin langsung mendorong penisnya masuk hingga tenggorokan Milla. Penis besar itu mulai bergerak maju mundur, sementara Milla berusaha melepaskan diri sambil terbatuk-batuk.
Milla benar-benar shock. Penis Pak Solihin yang besar tegang dan keras itu masuk hingga tenggorokannya, ia dapat merasakan sesuatu yang asin dan lengket di dalam mulutnya.
Lalu dengan kedua tangannya pak Solihin memegang kepalanya lalu memaju mundukan penisnya dalam mulut Milla yang kecil. Pak Solihin mendesah dan mengeram kenikmata .
“Ohh , nikmat sekali Oh , gua bisa keluar nih..” Milla tahu pak Solihin akan mengalami ejakulasi di dalam mulutnya. Kembali Milla meronta berusaha menarik kepalanya.
Tapi dengan kasar pak Solihin menarik kepala Milla, penisnya makin masuk ke dalam tenggorokan Milla dan menahan kepala Milla hingga tidak bisa bergerak. Pak Solihin kemudian menarik sedikit penisnya dan tertawa melihat Milla tersengal-sengal menghirup udara.
Pak Solihin tidak bisa bertahan lama di mulut Milla. Tiba-tiba Pak Solihin mulai mengerang dan mendengus, tangan yang ada di buah dada Milla mulai meremas dan menarik-narik buah dada Milla, sedangkan tangan yang lain memegangi kepala Milla dan menggerakannya makin cepat, membuat Milla mengulum makin cepat dan dalam.
Sperma Pak Solihin menyembur di dalam mulut Milla, menyemprot ke dalam tenggorokan Milla, membuat Milla terbatuk-batuk. Penis Pak Solihin tetap ada di dalam mulutnya, memompa dan menyembur selama sesaat. Akhirnya Pak Solihin menarik penisnya perlahan hingga seluruhnya keluar dari mulut Milla. Sperma putih yang lengket mengalir keluar dari mulut Milla, mengalir turun membasahi serangam SMX Milla. Pak Solihin mengambil tisuue dan melap bibir Milla , dan juga melap air matanya .
“Kenapa menangis, kan kamu juga sudah sering ngulum kontol cowok?”
Milla terdiam lalu berkata “Bapak punya terlalu besar, mulut saya sakit..” katanya .
Pak Solihin mencium bibir Milla . “Milla, sekarang kamu buka celana dalam kamu , aku mau menjilati memek kamu..” katanya.
Milla dengan ragu dan terpaksa , melepas celana dalamnya.
Pak Solihin tersenyum “Bagus , sekarang, kamu duduk, dan buka kaki kamu lebar “
Lalu Milla duduk dan melebarkan kakinya . Vagina perawannya yang tak berbulu itu terpampang lebar . Pemandanan yang sungguh erotis .
Lalu Dia jongkok dan menciumi vagina Milla. Milla tersentak, ketika dirasanya sebuah tangan mulai merabai vaginanya.
“Mmmmphhh,” Milla mengerang.
Tiba-tiba Milla merasakan kehangatan mengalir di vaginanya, tubuhnya tersentak, dan tanpa sadar pinggulnya terangkat. Milla merasa sangat nikmat ketika lidah Pak Solihin menjilati bagian dalam bibir vaginanya, membuatnya basah .
Milla sama sekali tidak bisa melawan sensasi yang timbul di vaginanya. Untuk beberapa menit Pak Solihin terus menjilati bibir vagina Milla, menciuminya dan menjilati cairan yang keluar dari vagina Milla. Dari mulut Milla terdengar pelan desahannya . “Aaahhh ahhh ahh…” .
Pak Solihin , meraih kedua tangan Milla , meletakan dekat vaginanya , dan menyuruhnya membuka lebar bibir vaginanya dengan tangannya . Sehingga Klitorisnya tertampang jelas . Agak merah , membesar dan berlendir .Pak Solihin sangat hati-hati dan lembut ketika menjilati vagina Milla itu. Kaki dan pinggul Milla bergarak dan tersentak-sentak tanpa bisa dikendalikan oleh Milla.
Milla benar benar terangsang . Rupanya Milla mudah terangsang . Dia termasuk cewek yang mudah terangsang , dan nafsunya besar . Pak Solihin masih terus menjilati klitorisnya . Lendir yang keluar pun jadi , makanan lezat bagi gurunya itu Milla terus mengejang , nikmat desahan desahnya makin sering terdengar .
Tangan Milla semakin membuka lebar bibir vaginanya , Dan pak Solihin makin mempercepat sapuan lidahnya . Pantat Milla terangkat , dan Dia mengejang sesaat , lalu kembali lemas . Kakinya mengejet beberapa kali .
Milla mendesah panjang “ ahhhhh….” . Milla telah mendapat orgasmenya.
Pak Solihin , menatapnya tersenyum . “ Milla , nikmat yah…” kata pak Solihin.
Milla tak menjawab , dia menunduk , dan mukanya merah.
“Milla sekarang saya akan entotin kamu yah..?” kata pak Solihin.
Milla tersentak , dia merinding dan menjerit “Jangan, jangan, saya mohon, saya takut , punya bapak terlalu besar, Saya akan lakukan apa saja , jangan entot pak..” Milla merengek-rengek.
Pak Solihin cuma tersenyum “Tenang saja , Milla , nanti juga kamu nikmat koq..”
Pak Solihin mengangkat kaki Milla lebih tinggi lagi. Penis Pak Solihin sudah berada di hadapan vagina perawan Milla dan menyentuh bibir vaginanya. Milla gemetar, rasa takut melebihi rasa nikmatnya . Pak Solihin mengesek ujung penisnya di klitoris Milla.
Lalu dengan perlahan Pak Solihin mulai mendorong penisnya, Milla menangis memohon agar Pak Solihin berhenti. Tanpa mendengarkan tangisan Milla, Pak Solihin terus mendorong dan merasakan bibir vagina Milla mulai terbuka. Dan Dari mulut Milla terdengar jeritnya “ahwwwwww “
Milla merasa nyeri di vaginanya . Liangnya di buka paksa oleh penis besar pak Solihin. Milla mengejang hebat.
Lalu Pak Solihin merasakan kepala penisnya mulai masuk ke dalam vagina Milla diiringi oleh hentakan nafas dari Milla. Terus mendorong, Pak Solihin merasakan jepitan erat dari dinding vagina Milla di penisnya.
Pak Solihin melihat Milla, gadis muda yang cantik jelita, dan tubuh yang merangsang. Tengah merintih kesakitan , dan mengerang .
Perlahan Pak Solihin mulai mendorong lagi, ia sangat bernafsu untuk merasakan nikmat vagina Mill . Milla sudah meronta sekuat tenaga, tapi Pak Solihin tidak mempedulikannya sedikitpun. Perlahan, perlahan sekali, Akhirnya penis sepanjang 20 cm itu terbenam mendobrak keperawanan Milla. Darah segar mulai menetes dari sela-sela vaginanya.
“Aghhh, sakittt. Sudah cabut…..” Milla menjerit keras merasakan kegadisannya direbut paksa.
Pak Solihin, melumat bibir mungil Milla untuk membungkam jeritnya. Perlahan dia mengoyang penisnya. Milla mengejan kesakitan. Pak Solihin terus memompa penis besarnya di liang vagina gadis manis ma belas tahun itu. Milla terus mengeliat , menahan nyeri di vaginanya. Pak Solihin terus bergerak pelan , Milla mulai tenang . Pak Solihin trus mengoyang pelan.
“ aghh aghh sakit pak… aduh… aduh… aduh…” erang Milla.
Tapi pak Solihin tak peduli, terus mengoyang dengan pelan.
Sampai pak Solihin sudah tidak mampu lagi menahan nafsunya dan mulai mengoyang cepat , dan menghentak hentak. Ini membuat Milla menjerit jerit kesakitan.
“aggghh sakit pelan pelan , aghhhh sakit..” .
Pak Solihin terus mengoyang pinggulnya sampai akhirnya dia merasakan penisnya disiram lendir panas.
”AAAAAAAAH….” Milla baru saja merasakan orgasmenya.
Merasa belum puas Pak Solihin mengajak Milla buat berdiri, tubuh MIlla didempetkan ke dinding. Tangan kiri Pak Solihin memegang kaki kanan Milla keatas sehingga selangkangannya terbuka lebar. Dengan bernafsu diarahkannya lagi penisnya ke vagina Milla yang masih merasa perih.
”Oooogh…….. jangan Pak…” teriak Milla merasakan vaginanya kembali dijebol penis perkasa sang Kepala sekolah.
Tidak membuang waktu Pak Solihin memompa vagina Milla dengan ritme konstan dalam posisi berdiri. Perbedaan tinggi badan Milla dengan Pak Solihin yang jauh membuat Milla harus jinjit dengan saru kaki agar penis Pak Solihin bisa masuk. Ruangan itu kini dipenuhi oleh raungan dan desahan Milla yang kewalahan harus menuruti nafsu bejat Pak Solihin yang seperti tidak ada akhirnya.
Makin lama vagina Milla yang sudah lemas perlahan mulai berkontraksi kembali, meremas kontol Pak Solihin semakin kencang. Merasakan itu, Pak Solihin semakin bernafsu untuk memompa Milla lebih kencang. Setelah 20 menit Milla merasakan tubuhnya bergetar sangat kencang dan rasa kebelet pipis di selangkangannya.
”Aaaauuuuuh…..” Milla merasakan orgasme lagi.
Bersamaan dengan itu tubuh Milla langsung ambruk jatuh ke lantai. Tubuhnya sudah terlalu lemas bahkan untuk sekedar berdiri. Merasa belum puas dan tidak peduli dengan kondisi anak didiknya, Milla yang sudah telentang di lantai dia gendong kembali ke sofa. Setelah ditidurkan disana, kedua kaki Milla dinaikan ke bahunya, Pak Solihin kembali meyodok vagina dan memompanya dengan gaya misionaris. Dada Milla juga tidak lepas dari remasan-remasan gemas sang guru.
”Uh… Uh… Uh… Uh… Uh… Udah… Paak…. Sakiiiit….” desah demas Milla kelelahan.
Pak Solihin yang sudah terbakar nafsu dan gemas dengan kecantikan dan kepolosan gadis manis itu segera melumat mulut Milla, lidah mereka saling beradu, tubuh Milla dipeluk Pak Solihin dengan erat. Kaki Milla yang tadinya di bahu Pak Solihin kini diturunkan melingkar ke pinggul Solihin.
Didalam sekolah yang sudah sepi, persetubuhan terlarang beda generasi itu terus berlangsung. Pak Solihin bisa merasakan vagina Milla meremas penisnya semakin kencang, Milla juga bisa merasakan penis Pak Solihin sudah membengkak sangat besar dan berdenyut-denyut diujungnya, tanda kalau orgasme mereka sudah dekat. Pak Solihin menggoyang pinggulnya sangat kencang sampai penisnya masuk hingga membentur rahim Milla.
CROOOOOOOOTH…… CROOOOOOOOTH……
Pak Solihin menumpahkan spermanya di rahim kecil Milla. Merasa perutnya seperti diisi air panas, tubuh Milla ikut bergetar dan orgasme secara hampir bersamaan. Perlahan penis besarnya mengecil , dan tercabut sendiri dari liang vagina Milla. Sperma Pak Solihin yang sudah bercampur dengan darah perawan dan lendir vagina Milla turut mengalir keluar.
Milla lemas sekali , dan nafasnya tersenggal-senggal, dia terisak menangis .
“Milla kenapa menangis, anak perek kenapa gak mau dientot…?” ledek Pak Solihin sambil tertawa.
Milla menatap Pak Solihin, “Milla udah teriak-teriak sakit, tapi bapak lanjut terus, sekarang memek dan perut aku ngilu banget Pak….” kata Milla sambil terisak.
Pak Solihin tersenyum , “ iyah saya tahu, karena memek kamu masih perawan dan belum terbiasa sama kontolku, besok besok pasti memek kamu biasa koq..” .
“Besok besok? Apa maksud bapak..?” tanya Milla ketakutan.
“Iyah , kalau besok aku entot kamu pasti kamu sudah tak begitu sakit lagi , karena memek kamu sudah melar , ha ha ha…” kata pak Solihin .
“Tidak pak saya tidak mau lagi… Kalau saya hamil gimana…?!” tolak Milla .
Pak Solihin tersenyum “Kamu tahu , apa gunanya Aku memfoto kamu tadi…?”
Milla tertunduk , dia sudah tahu ini pasti terjadi .
“Maaf Milla, kamu tuh sudah jadi budak nafsuKu sayang, hahaha. Hamil anak haramku itu sudah resiko kamu…” kata pak Solihin sambil tertawa .
Lalu Pak Solihin memberinya beberapa lembar tisuue , “Nih, lap memek kamu, ayo aku antar kamu pulang..” katanya.
Milla membersihkan sisa-sisa sperma dan darah di vaginanya, lalu merapikan kembali seragamnya.
“Ayo , aku antar..” kata pak Solihin . “ Tidak usah pak , saya pulang sendiri saja..” tolak Milla .
Tapi Pak Solihin bersikeras , mau mengantar Milla pulang, “Saya mau tahu kamu tinggal dimana..” katanya . Akhirnya pak Solihin mengantarnya pulang dengan mobilnya.
Selama tiga bulan kedepan, hampir setiap minggu Milla harus melayani nafsu bejar Pak Solihin. Sampai suatu hari setelah melayani Pak Solihin di ruang kepala sekolah seperti biasanya, Milla mengadu ke Pak Solihin,
”Pak, saya tidak pernah mens lagi setelah dientot sama bapak. Milla hamil…” kata Milla singkat.
Pak Solihin kaget mendengar apa yang Milla bilang. Tentu ini siatuasi yang sangat bawat buatnya.
”Baik… jangan buang waktu, kamu ikut saya sekarang!” kata Pak Solihin sambil meraih tangan Milla.
”Ke… Kemana Pak…?” tanya Milla heran.
”Ke Dukun kenalan saya, kita harus gugurkan anak haram itu!” kata Pak solihin agak panik.
Milla hanya terdiam menunduk, tidak bangkit dari sofa. Pak Solihin jadi keheranan.
”Kenapa? Ayo cepat kita pergi…!” desak Pak Solihin.
Milla menggeleng, ”Tidak Pak… jangan. Saya tidak bisa bunuh anak saya sendiri.”
Pak Solihin kaget, selama ini Milla yang polos mengikuti semua perintahnya sekarang berani membantahnya. Terjadilah adu mulut selama beberapa lama. Saat Milla ingin keluar dari ruangan itu, tiba-tiba Pak Solihin langsung memiting dan berusaha mencekik Milla dari belakang.
”Uhukkk AAAGH… BAPAK MAU APA… AAAAGK….” Jerit Milla panik.
Terjadi perkelahian selama beberapa lama. Ketika Milla hampir pingsan karena cekikan Pak Solihin, beruntung tangannya berhasil meraih gelas di meja dan memukul kepala Pak Solihin dengan gelas itu sampai pecah. Pitingan Pak Solihin terlepas dan Milla langsung kabur dari ruangan.
”AAAAAAAAAAAAGH…. ANAK PEREK BAJINGAN….” umpat Pak Solihin memegangi kepalanya yang keluar darah banyak.
Milla langsung keluar dari ruangan dan berteriak minta tolong. Teriakan Milla didengar oleh sekelompok murid cowok dan guru yang sedang latihan taekwondo. Singkatnya Milla berhasil diamankan dan Pak Solihin diseret ke kantor polisi. Berdasarkan penyelidikan akhirnya terungkap bahwa Pak Solihin sudah menjalankan aksinya selama bertahun-tahun dan mencabuli banyak muridnya. Karena ulah bejatnya banyak murid-muridnya yang menjadi hamil. Kebanyakan menurut saja ketika Pak Solihin meminta untuk menggugurkan kandungan mereka. Bagi yang menolak, Solihin membunuh mereka. Polisi melakukan penggalian di halaman belakang rumah Pak Solihin, ditemukan empat kerangka dikubur disana