Hampir tujuh bulan lamanya aku berhubungan dengan gadis yang bernama Mayan, dia merupakan teman kantorku. Dan tahu juga kalau aku pernah bertunangan dengan Ceme dan akhirnya putus. Sikap Mayan sungguh berbeda dengan Ceme dia dewasa dalam menyikapi setiap permasalahan yang kami hadapi. Dan yang paling aku suka darinya dia tidak banyak menuntutku untuk selalu mengikuti kehendaknya.
Namaku Yudih dan bukan maksudku untuk tidak mau mengikuti keinginan gadis yang telah aku anggap layaknya istriku. Karena bagaimanapun juga kami sudah sering melakukan adegan seperti dalam , dengan usia yang sama-sama dewasa menurutku. Karena saat ini usiaku sudah menginjak 28 tahun juga dengan Ceme mantan tunanganku itu.
Dulu Ceme sering menginap di rumahku dan mamaku memang tidak banyak komen tentang gadis yang aku ajak menginap di rumah. Apalagi Ceme adalah gadis yang telah aku pinang walau akhirnya putus juga, dan kini dengan Mayan aku sama sekali tidak pernah membawanya ke rumah. Entah mengapa aku merasa malu pada mama mungkin karena aku tahu kalau mama sudah berharap untuk aku segera menikah dengan Cemekiu nya waktu itu.
Untungnya juga Mayan tidak menuntutku untuk mengajaknya main ke rumah dan memperkenalkan dia pada mamaku. Walau aku sering menceritakan tentang mamaku karena memang hanya dia yang kini menjadi orang tua tunggal bagiku setelah papa meninggal. Sejak dulu aku termasuk cowok yang bisa di bilang nakal, untuk urusan melakukan cerita sex selingkuh bukan lagi hal tabu bagiku.
Tapi dengan Mayan aku merasa tidak ada keinginan untuk melakukan hal itu, padahal aku sering merindukannya dan bahagia bila bersamanya mungkin karena aku takut kalau hubunganku tidak akan berakhir di pelaminan lagi. Atau mungkin karena Mayan meruapakan gadis yang pendiam dan tidak menggodaku dengan penampilannya.
Setiap bertemu paling kami hanya membahas tentang persoalan kami atau tentang pekerjaan kami masing-masing. Seperti sore ini selepas dari kantor aku langsung mengantarnya pulang
“Minggu besok kita jalan yuk..” Ajakku pada Mayan
“Kemana mas..?” Katanya sambil menatapku
“Kemana aja.. terserah kamu..enaknya kemana ”
Seperti biasa dia hanya tersenyum dan menyerahkan semua keputusan padaku. Begitu mengantar Mayan ke rumahnya aku langsung pulang dan aku di buat terkejut oleh kedatangan seseorang di rumahku, di ruang tamu duduk Ceme dengan menunduk
“Mas Yudih..” Katanya sambil berlari memelukku, diapun menangis di pelukanku
“Ada apa Ceme…?” kataku sambil menarik tubuhnya dan dia tetap menangis, akupun membawanya duduk kembali dan mencoba membujuknya untuk berhenti menangis.
Sampai mamaku juga ikut membujuknya dan Ceme menceritakan masalahnya, karena hari telah larut tidak mungkin juga dia pulang karena kini dia tinggal di luar kota. Ceme akhirnya menginap di rumahku, besoknya aku terbangun dan aku mendengar mama mengobrol sama Ceme ketika aku lihat rupanya Ceme masak seperti di saat dia masih sebagai tuanganku dulu dan dia masih terlihat dekat dengan mama.
Akupun berangkat kantor dan seperti biasa aku menjemput Mayan terlebih dulu, dan aku tidak bisa menceritakan padanya kalau di rumah ada Ceme
“Hei..kenapa kebanyakan diemnya..?” kata dia membuyarkan lamunanku
“Ah.. nggak cuma ke bawa cuaca aja.. dingin males buat ngomong..”Jawabku mencari alasan untung cuaca hari ini mendung
“Kalau mendung besok jadi gak mas..”.
“Oh..iya..iya..sekarang hujan terus ya..”
Aku gugup karena aku dengar Ceme masih belum mau pulang, katanya dia masih mau tinggal di rumah dan mamaku mengizinkannya. Namun aku tidak berani membicarakan tentang Ceme pada QQ 99 Mayan, karena dia juga tahu kalau aku dulu sudah pernah melakukan hubungan intim layaknya dalam cerita seks dan aku tidak mau menyakiti hatinya. Hingga pulang dari kerja aku langsung mengantar Mayan, sebenarnya aku masih berniat untuk mampir ke rumahnya
“Sudah mas nggak usah.. ini mau hujan lagi kelihatannya..” Kata Mayan ketika aku hendak turun dari mobil
Akhirnya akupun pulang dan benar saja tiba di rumah hujan turun dengan lebatnya. Akupun langsung ke dalam kamarku dan segera menghangatkan diri dengan selimut. Aku tidak melihat mama masuk ke kamarku, biasanya setiap aku pulang dari kerja dia langsung membuntutiku. Tapi kali ini dia tidak melakukannya sampai akhirnya aku mendengar pintu terbuka aku pikir itu pasti mama
“Mas Yudih ini Ceme bawain minuman hangat..” Dengan malas aku membuka mataku, dan aku terkejut melihat Ceme dengan mengenakan pakaian yang sangat tipis seolah sengaja ingin menggodaku.
Aku bangun dan mengambil minuman dari tangan Ceme, ketika selesai meminumnya Ceme mengambil minuman tadi. Namun dia bukan hanya mengambil minuman itu tapi dengan cepat dia mencium bibirku, aku tersentak dan langsung mendorong tubuhnya. fantasiku.com Saat itu juga aku lihat Ceme menangis dan langsung berlari dari kamarku, lama juga aku terdiam dan akhirnya akupun menuju kamarnya untuk meminta maaf. Karena aku tahu Ceme juga bukan gadis yang mudah melakukan hal seperti itu, aku lihat dia menangis memeluk bantal
“Ceme maafkan aku.. bukan maksudku untuk…”
Dia kembali memelukku saat itu juga aku teringat akan masa laluku dengannya, dengan mesra aku balas memeluknya juga dan kamipun bercumbu seperti dulu dengan lembut aku mencium bibirnya yang terasa hangat. Ceme memejamkan mata bahkan dia mendesah dengan lirih
“Ooouuuggghh… maaas.. Yudiiih… aaagggggghhhhh… aku sayaaang kamu maaaaas….”
“Ooouugggghh… sayaaang.. aku juga masih sayang sama kamu…” Kataku sambil mendekat pada tubuhnya.
Lalu aku pun kembali mencumbunya sambil melepas pakaianku juga, hingga akhirnya ketika kontolku sudah menyentuh tubuh Ceme. Dengan sigap Ceme memegangnya lalu diapun menuntunnya untuk masuk dalam kemaluannya, dan dengan cepat kontolku masuk kedalamnya
“Oouuughh… aaagggghh.. aaaagggghh… aaaagggghhh… aaagggghh…Yudiii… aaagghhh..”.
Aku terus bergerak dan dapat aku rasakan kenikmatan bagai dulu ketika kami masih bersama sering melakukan adegan seperti dalam fiml porno ini, kembali aku kecup bibir Ceme. Hingga akhirnya kami berdua sama-sama mengerang panjang
“Ooouuggggghh… aaagggghh… aaagggghh… sayaaaang… aaagggghh…. aaagggghhh…”
Kamipun terkulai di tempat tidur, dan Ceme memeluk tubuhku dengan mesranya hingga kamipun tertidur lelap, seperti biasa aku terbangun dan Ceme sudah tidak ada di sampingku. Aku tahu dia pasti sedang masak dengan mama. Ketika aku bangun dan hendak pindah ke kamarku, mama memanggilku “Yudih.. kamu jangan mesum terus, gih sana main , ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,