Cerita Dewasa Ku Tekan Anus Rita Sampai Nangis – Sebut saja namaku Tanto, aku kini berumur 23 tahun dan saat ini aku bekerja di sebuah proyek membangun Mall dan Hotel, Saat ini aku masih lajang dan nafsuku sangat susah untuk di tahan, biasanya aku melampiaskannya dengan onani , namun semenjak aku mengenal Dita kehidupanku jadi berubah secara total dan hampir setiap hari aku melakukan hubungan badan dengannya.
Dita adalah anak Bosku, umurnya maish 22 tahun dia kuliah diuniversitas ternama Dibandung, tubuhnya Bagus, Mulus, Dadanya montok, Pantatnya bahenol Semua serba Padat dan sintal siapa yang tidak tahan lama dilihat tubuhnya. ditambah lagi setiap Dita kekantor aku melihat dia sering memakai rok yang hampir naik sampai ke pangkal pahanya membuat kontolku setiap pagi selalu ngaceng, tak jarang aku mencoba mengintip dalaman roknya.
Suatu hari ketika aku sampaidi kantor, Aku melihat Dita sedang duduk sendiri tetapi tidak merapatkan kaki sedikit terbuka sehingga pahanya yang putih dan memeknya tertutup sempurna saat lebar rok pun terlihat, Nafsuku terpancing dan ingin membara ingin kucium pahanya.
Setelah beberapa hari berturut-turut aku mengawasi tingkahnya dan kondisi, inilah saatnya aku harus menikmati tubuh yang mulus idamanku sekali. Kuperkosa dia kamar mandi dan kugiring dia kedalam kantornya lalu kuentot
“Selamat pagi Dek Dita” Sapaku
“Ehh..iyah Selamat pagi pak Tanto” adalah
“Makin hari makin cantik aja yah dek, Malahan nambahh montok”
“Hehe, Bisa aja.. iyah nih sekarang makin berisi lihat aja rokku udah nggak masuk ke pantat pantatku” katanya sambil mengelus2 pantatnya tetapi menghadap ke aku. Ketika sungguh indahnya bongkahan danging kenyal itu, Begitu Semok dan Padat membuatku semakin panas menikmati tubuhnya
“Iyah neng, apalagi waktu kamu jalan pantat kamu lengak-lengok” kataku
“Sudahh ahh, Yaudah aku mau kebelakang dulu pak” pamitnya langsung jalan.
Dengan kuikuti kemana dia tuju, lalu keluar dia akan masuk ke kamar mandi Niat jahatku pun mulai aku penasaran ingin memperkosanya di kamar mandi karena cukup dibelakang sepi. kuikuti pelan2 sampai akhirnya aku tepat waktu dia masuk kekamar mandi lalu kututup mulut dan kukuci cepat pintu, kusingkapkan Roknya yang tipis ternyata dia sudah tidak memakai CD dari tadi langsung kubelai bibir memeknya yang tebal dita hanya bisa merontah tetapi tidak berteriak!
“Sssst Jangann, Jangann!! Aaahh Jangann perkosa aku pak tanto!”mohonnya tetapi aku tidak peduli lalu mengangkatnya ke atas sambil menurunkan celana di dalamnya
“Sudahh Dita, Kamu jangan teriak dan melawan yah.. Aku tau kamu juga pengen” kataku
“Aahh, Pak! Kenapa harus kasar gini? kalau baik2 kan aku mau Pak!” putra tak sadar sudah mengangkang
Aku tak tahan lagi langsung kujalan tubuh Dita aku pun mulai menciumi lehernya. Rina mendongakkan kepala sambil memejamkan mata, dan kita mulai meremas kedua buah depan.
Nafas Dita semakin terengah, dan kami pun masuk ke antara dua pahanya. Memeknya sudah basah, dan jariku mengelus belahan yang membayang.
“Uuuhh.. mmhh..Aahhss” Dita menggelinjang.
Kesadaranku yang tinggal sedikit seolah sudah bahwa yang sedang kucumbu adalah seorang gadis, tapi gariah cerita bokep ku sampai ke ubun-ubun dan aku pun menarik lepas dasternya dari atas kepalanya.
Aku segera mengulum puting susunya yang merah muda, berganti-ganti kiri dan kanan hingga basah basah oleh hujanku. Tangan Dita yang mengelus belakang tampaklah bukit-bukit musiknya yang baru ditumbuhi rambut jarang. Bulu yang sedikit itu sudah tampak mengkilap oleh cairan cairan Dita. Aku pun segera membenamkan penjaga ke tengah kedua pahanya.
“Ehh.. mmaahh..Uuuhh Ashhh ooohh,” tangan Dita meremas sofa dan pinggulnya menggeletar ketika bibir bibir kucium.
lidahku berpindah ke perutnya dan mengemut perlahan.
“Ooohh.. aduuhh..,” Dita mengangkatnya ketika lidahku menikmati di antara belahan jiwanya yang masih rapat.
Lidahku bergerak dari atas ke bawah dan bibir videonya mulai membuka. lidahku akan menatap kelentitnya dan tubuh Dita terlonjak dan nafas Dita seolah tersedak. Tanganku naik ke depan dan meremas kedua bukit di belakang. Putingnya semakin membesar dan mengeras.
Ketika aku berhenti menjilat dan mengulum, Dita berbaring terengah-engah, matanya terpejam. Tergesa aku membuka semua pakaianku, dan videoku yang tegak teracung ke langit-langit, kubelai-belaikan di pipi Dita.
“Mmmhh.. mmhh.. oohhmm..,” ketika Dita membuka, kujejalkan kepala kebiasaanku.
Tanganku berganti-ganti meremas dan memanjakan musiknya.
segera sajaku basah dan mengkilap. Tak tahan lagi, aku pun naik ke atas tubuh Rina dan bibirku melumat foto.
Dengan tangan, kugesek-gesekkan kepala anakku ke celah di selangkangan Dita dan kemudian kurasakan tangan Rina menekan pantatku dari belakang.
“Ohhmm, mam.. msuk.. hh.. msukin.. Omm.. hh.. ehekmm..”
Lambat laun aku mulai menempel di bibir liang videonya, dan Rina semakin mendesah-desah. Segera saja tetapi kepala kejadian kutekan, gagal saja karena terputus sesuatu yang kenyal. Saya pun berpikir, apakah lubang sekecil ini akan dapat menampung saya yang besar ini.
Tetapi dengan dorongan nafsu yang besar, aku pun berusaha. Akhirnya usahaku pun berhasil. Dengan satu sentakan, tembuslah halangan itu. Rina memekik kecil, dahinya mengernyit menahan sakit. Kuku-kuku mencengkeram kulit punggungku. Aku menekan lagi, dan merasakan ujung videoku membentur dasar padahal baru 3/4 videoku yang masuk.
Sebentar kemudian kernyit di dahi Rina menghilang, dan aku pun mulai menarik dan pinggulku. Rina mengernyit lagi, tapi lama-lama mulutnya menceracau.
“Aduhh.. sshh.. iya.. terusshh.. mmhh.. aduhh.. enak.. Oomm..”
Aku merangkul kedua lenganku ke punggung Dita lalu kedua tubuh kami hingga Dita sekarang duduk di atas pinggulku. Nampak 3/4 videoku menancap di videonya. Tanpa perlu diajarkan, Dita segera menggerakkan pinggulnya, sementara jari-jariku berganti-ganti meremas dan menggosok dada, kelentit dan pinggulnya, dan kami pun berlomba mencapai puncak.
Lewat beberapa waktu, gerakan Dita semakin menggila dan dia pun membenarkan tubuhnya dan bibir kami berlumatan. Tangannya menjambak rambutku, dan akhirnya pinggulnya menyentak berhenti. Terasa cairan hangat membalur seluruh batang batangku.
Setelah tubuh Dita melemas, aku mendorong ia telentang. Dan sambil menindihnya, aku mengejarku sendiri. Ketika aku mencapai klimaks, Dita tentu merasakan siraman air maniku di liangnya, dan ia pun mengeluh lemas dan merasakan orgasmenya yang ke dua.
Sekian lama kami diam terengah-engah, dan tubuh kami yang basah kuyup dengan keringat masih saling bergerak bergesekan, merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme cerita bokep.
“Aduh, Maass tantttoo. Dita lemes. Tapi enak banget.”
Aku hanya tersenyum sambil memandang yang halus. Satu genggaman lagi ada di pinggulnya dan meremas-remas. Kupikir aku yang lelah sudah terpuaskan, tapi segera kurasakan kejadianku yang telah melemas bangkit kembali dijepit liang vagina Dita yang masih sangat kencang.,,,,,,,,,,,,,,,,,