Cerita Dewasa Mamaku Seorang Germo

Namaku Shinta. Aku seorang gadis remaja, usiaku 15 tahun. Semua temanku menyukai ku karena keceriaan aku dalam berteman. Duduk di bangku smp aku biasa disebut gadis yang suka bergaul, lincah dan centil. Namun berjalannya usiaku yang semakin dewasa. Banyak pembicaraan yang aku dengar dari tetanggaku. Maupun dari teman-temanku. Bahwa aku dari anak seorang pelacur murahan. Tempat pelacuran yang terkenal di daerah bekasi. Komplek pelacuran tanah merah Kedung Waringin. Yang berdiri di atas tanah tanggul. Disanalah ibu ku mencari nafkah, dengan menjual dirinya kepada laki-laki pemburu shahwat.Aku tidak perduli, karna memang aku belum mengerti tentang apa itu pelacuran. Akupun tak perduli apa yang di lakukan ibuku dengan profesinya. Yang aku tau aku mempunyai seorang Ayah tiri dan ibu kandung.Aku pernah bertanya dengan ibu ku. Siapa ayah kandungku. Namun ibu hanya terdiam dan menganggap ku anak yang masih kecil, yang penting kamu bisa jajan ga usah nanya-nanya soal ayahmu..Itulah yang keluar dari mulut Ibu ku kalo aku menanyakan tentang siapa Ayah kandungku.

Aku lihat ibu bersolek dengan Farfum bau yang menyengat hidungku. Sore pukul 18.00 Ibu bersiap untuk pergi bersama ayahku seperti biasa.

โ€œKamu jaga rumah nak..kalau mau keluar tolong pintu di kunci yang rapatโ€ Pesan ibu ku di kala setiap mau pergi.

Yang aku tahu kepergian mereka setiap malam, untuk mencari uang. Aku tidak perduli dan memang gak harus peduli. Yang penting aku dapat sekolah dan bisa jajan yang di berikan orang tua ku.

Pukul 07.00 Aku bersiap untuk berangkat sekolah. Kulihat di kamar orang tuaku mereka belum terlihat, berarti mereka belum pulang dari tempat mereka mengais rejeki. Aku bergegas mandi. Waktu hampir menunjukan setengah delapan kurang berarti aku telambat, karna memang hari ini akan ada acara OSIS, jadi harus pagi sekali aku berangkat ke-sekolah.

Terbiasa hidup sering di tinggal orang tua membuatku menjadi gadis belia yang bebas tampa ada yang melarang kemana pun aku pergi bermain. Tidak perdulinya orang tua ku dengan apa yang aku lakukan membuat ku menjadi anak yang kuarang perhatian dan kasih sayang. Termasuk urusan aku sekolah pun Orang tua ku tidak memperdulikan.

Bergegas aku berangkat ke sekolah. Bagas sahabat karib kekasih ku, Rian sudah membully ku

โ€œWidiiih.. cantik bener loe hari ini Shinโ€ฆ!โ€ โ€ Rayu bagas teman tapi mesra-ku

โ€œMmmโ€ฆmau cantik kek, mau jelek kek, masalah buat loe.โ€ Ku perlihatkan mukaku dengan jutek.

Aku pun berlari menuju ruang kelas dengan berlari kecil. โ€œShiin.. di cariโ€™in ama Rian..โ€ Teriak bagas.

โ€œBoโ€™do amat cowok kurang kurang berani ..hehehe.โ€ Cela ku.

Rian adalah kekasih ku, juga sebagai kakak kelas ku. Dengan nya aku selalu mengungkapkan curhatanku padanya. Namun hari-hari ini dia selalu menghindar dari ku. Entah kenapa yang membuat dia selalu menghindar dariku. Bahkan sms ku jarang di balas, pon pun sering di rijek. Namun aku tidak memperdulikan, karna aku memang bebas lepas tampa ikatan apapun dari orang tuaku maupun dari pacarku Rian.

Memang seminggu sebelumnya. Rian mencoba datang kerumahku di malam minggu. Mencoba untuk mengetahui siapa dan apa keluargaku. Mungkin itu dia mulai memberanikan main kerumahku.
Sebelumnya Rian hanya berani menemuiku di jalan dan mengobrol di tempat yang gelap.

Bisa di katakan Rian sangat pemalu, justru yang bertentangan dengan sifatku yang bebas.
Namun di balik pemalunya aku suka. fantasiku.com Suka untuk menggoda dia agar menjadi Cowok yang gentleman.
Apalagi dengan yang polos membuat aku menambah suka padanya.
Bisa di katakan kami pasangan remaja yang Fenomenal di sekolah kami. Dengan gaya tomboy tapi seksi dan Rian seorang anak cowok yang kuper dan pemalu. Sehingga menjadikan kami sepasag yang gak nyambung dalam sifat.

โ€œRiaan nanti malam main yah kerumah.. jangan di tanggul mulu ah, ketemuannya .โ€ Aku mengirim Sms.
โ€œGak ah.. aku takut lihat ibu mu say..โ€ Balas Rian.
โ€œIh kamu mah masa sama ibu ku aja takut.. gimana mau pacaran di rumah kalau lihat ortu ku takut.โ€ Jawabku dalam sms itu.
โ€œii ya dah nanti yah jam delapan..โ€ Balas Rian.
โ€ Ok sayaang aku tunggu yahh..โ€ Balas ku kembali.
Rasa gembira di hatiku ketika Rian bersedia untuk main kerumahku..

***

Tidak seperti biasa. Aku melihat ibu ku tidak bersama ayahku. Biasanya mereka kalau mau berangkat ke tempat warung remang-remang yang mereka kelola, selalu berdua. Namun kali ini aku melihat ibu ku sendiri berdandan dan menghias diri.
โ€œBu Ayah kemana ko gak kelihatan,โ€ Tanya ku pada ibu ku yang masih bertelanjang, hanya BH dan celana dalam yang ia kenakan yang menurut ku sangat seksi di kenakan ibu ku yang setengah baya itu. Dengan stockingnya yang hitam dan tembus pandang, terlihat seksi aku lihat.
Ayah duluan ada urusan sama teman-temannya. kamu gak keluar malam ini..โ€ Kata ibuku.
โ€œMmmโ€ฆ gak bu.. ooh nanti temen Shinta mau maen kemari bu..โ€ Kilah ku.
โ€œCowok yah.โ€ Kata ibu ku.
โ€œIya bu namanya Rian temen sekolah ku..โ€
โ€œTemen apa pacar,..โ€ Ledek ibu sambil menggunakan lipstick di bibirnya.
โ€œTemen..bu..โ€ Aku sedikit berbohong.
โ€œYa udah yang penting kamu hati-hati jaga diri dan rumah. Ibu mau berangkat yah..โ€ Kata ibu ku sambil memegang hp nya sepertinya mau menelpon seseorang entah ayahku atau lelaki lain, selain Ayahku.

ย 

โ€œHaloo sayang.. aku sudah siap nih.. jemput aku yah..โ€ Kata ibu ku dalam pembicaraan di hand phon-nya.

Rupanya Ibu mau berangkat bersama lelaki lain dan bukan Ayah tiriku.

โ€œIbu berangkat sama siapa.?โ€ Tanyaku.
โ€œIni temen Ayahmu, sesama Preman di sana โ€ Kata ibu ku

Aku hanya mengangguk walaupun gak aku mengerti apa yang ibu maksud..

Terlihat seseorang lelaki yang ibu maksud. Dengan menggunakan motor gede, berjaket hitam, dan berperawakan cukup tegap, memakir motor di depan rumah ku. Rupanya teman pria ibuku.

โ€œPermisi dee.. ibu ada.?โ€ Sapanya
โ€œAda pak.. tunggu yah.. ibuu ada yang nyariin .โ€ Teriak ku dan segera kedalam menghampiri ibu yang masih berada di kamar.

Ibu pun keluar. Rupanya ibu belum selesai berdandan.

โ€œSilahkan masuk mas.. mmm.. aku belum selesai dandannya mas.โ€ Kata ibu ku dengan manja.
โ€œOk aku tunggu yah.. cepetan dandannya.. โ€ Kata pria itu sambil duduk di sofa.

Setelah berapa lama ibu tidak kunjung keluar dari kamarnya, ternyata membuat lelaki itu gelisah menunggu. Sebentar berdiri sebentar duduk. Melihat tingkah laku Pria itu, aku pun jadi risih melihatnya. Akhirnya aku memutus untuk keluar, dan menunggu Rian yang mau datang menemuiku.

Selang berapa lama aku mencoba untuk kembali kedalam. Aku terkejut ternyata pria itu tidak ada di dalam, aku cari kesetiap pojokan ruangan. โ€œMmm.. kemana om-om tadi ,โ€ Bathinku.
Terlihat daun pintu Ibu ku terbuka, aku penasaran, โ€˜Apakah om-om tadi ada di kamar Ibu ku.โ€™

Dugaan ku benar, ternyata om-om itu sudah ada di dalam kamar Ibuku. Namun aku gak berani mengintipnya, aku hanya mendengarkan suara dari balik daun pintu mamahku.

โ€œMas jangan sekarang kita kan mau pergi.. nanti telambat looh.. eehhโ€ Sekilas aku mendengar ibuku berbicara dengan om-om itu.
โ€œSebentar aja .. nanti dah selesai baru kita berangkat..โ€ Kata om-om itu dengan manja.
โ€œYa udah tapi ingat yah, sebentar sajaโ€ฆ buru-buru kamu keluarinโ€ฆ awas loo mas, takut suami ku menunggu.โ€ Terdengar ibuku berucap manja.
โ€œTenang aja maam.. aku tau cuma sekalii aja selagi suami kamu disana! kapan lagi aku bisa menikmati memek Mamih..โ€ Ucap om-om itu yang memilukan telinga ku.

Rasa penasaran terlintas di hatiku, untuk melihat apa yang di lakukan om-om itu di kamar Ibu ku.

Rasa untuk mengintip akhirnya aku lakukan. Rasa jantung ini berdebar kencang, saat-saat aku membuka daun pintu itu, secara perlahan-lahan. โ€œAstagaโ€ฆ aku melihat Ibuku di cumbu dan di cium dengan rakusnya. uleh om-om itu. Sudah dalam keadaan bertelanjang tidak sehelai benang pun yang menempel dubuh nya. Sambil duduk di samping tempat tidur. Dan aku meliahat om-om itu berdiri di hadapan Ibu ku, fantasiku.com entah apa yang di lakukan Ibu ku. Ibu ku berhadapan deket sekali dengan selangkangan om-om itu. Aku kurang jelas melihatnya, karena pantat om-om itu menghalagi muka Ibu ku. Aku penasaran apa yang di lakukan Ibu.

Tak berapa lama, om-om itu membuka celana jiens nya, aku lihat bokong nya yang kekar walaupun hitam. Dengan terhalang bokong om-om itu, aku kurang tau apa yang di lakukan ibu ku, terlihat ibu ku sedang memainkan penis om-om itu.
Aahh.. makin penasaran aku dengan mereka, apa yang mereka perbuat dengan begitu, maklum aku belum pernah mengetahui apa yang mereka perbuat.

Sedikit aku pejamkan mata, rasa takut dan penasaran, menyelimutiku. Ku lihat kembali ternyata mereka sudah keadaan bugil. Ku lihat ibu sedang asik memainkan selangkangan om-om itu. Si om hanya meringis terdengar desahannya. โ€œAhhhโ€ฆeehmm.. enak sayaang aahh aku suka aahh uuuhhh..โ€ desah om-om itu.
โ€œAyoo.. mas buruan kuarinโ€ฆ uuhuhuhu..โ€ Terdengar desahan ibu ku yang merintih nikmat.

Aku perhatikan dengan penuh penasaran, aku kaget ketika si om-om itu membalikan tubuhnya dengan kaki kanannya yang di angkat ke sisi tempat tidur, dan menyamping. Kini aku melihat jelas apa yang di lakukan ibu ku. Ternyata sedari tadi Ibu ku sedang memainkan penis om-om itu dengan mulutnya. Aku merasa jiik melihatnya, namun rasa penasaranku semakin mem beranikan diriku untuk mengintipnya. Terlihat ibu sangat menikmati Penis om-om itu, terliahat besar dan memanjang.

Dengan lidah nya ibu ku menjilati setiap sisi batang penis om-om itu. Om-om itu hanya mendangak keatas, dan terkadang tersenyum puas memandang wajah ibu ku yang sedang bernafsu menikmati batang penis om-om itu. Di masukan dalam-dalam, di jilati kepala penis itu. โ€œMmmโ€ฆ. enak mas..mm.. besar banget si mas..mmm.. pakai obat yaah..โ€ Desah ibu ku terdengar sayup-sayup.โ€.

Si om-om itu hanya tersenyum mendengar gumamam ibu ku. โ€œSuka yah sayaang.. suka kan yang gede-gede..hehehe.โ€ Ledek om-om itu dengan senyum puas.

Om-om itu bergerak kembali kehadapan ibu ku. dan memaksa ibu ku bertelentang. Dengan posisi berdiri om-om itu mencelentangkan ibu ku. Ibu ku menuruti apa yang di minta om-om itu. Dengan posisi kaki di angkat ke atas, Ibu ku mengangkangkan ke dua pahanya yang terlihat besar dan putih. Terangkat setinggi-tingginya membuat Vagina ibu ku begitu nyata terlihat tebal, tembem dan di tumbuhi bulu-bulu yang lebat di sekeliling vaginanya. Om-om itu pun segera berjongkok di sisi di mana ibu ku sedang mengangkangkan ke dua paha nya.

โ€œMmmโ€ฆ sayang besar banget memek kamu.. uh.. mmm.. aku jilatin yah.โ€ Kata om-om itu.

Sssstโ€ฆ Om-om itu mulai memainkan lidahnya. Dengan rasa rakus Vagina ibu ku di santapnya, di gigit lelentit yang sedari tadi sudah membesar dan memerah.

โ€œMm.. iyaahโ€ฆ ahh.. geliiiโ€ฆโ€ Rintih ibu ku sambil bergelenjang nikmat dan gerakan yang tidak teratur dan nafas tersengal-sengal, membuat ibuku mengayun-ngayun kan kakinya ke atas.bak seperti mengayuh sepeda. โ€œAhhh,,, mas uhhโ€ฆoyo mas โ€ฆuuhh ..ssst..ehmmmโ€ฆisep terus mas uuhhhโ€ฆโ€ Ibu ku makin bergelinjang nikmat. Merasa nikmat yang sangat luar biasa yang di lakukan om-om itu di vagina ibu ku, membuat ibu bergelinjang dan menaikan bokongnya berulang-ulang, sehingga membuat om-om itu sulit untuk menjilati. Si om-om itu tidak kehabisan akal, di dekapnya kedua kaki ibu ku dengan kedua tangan nya, sehingga membuat ibu ku tidak lagi bergelinjang.

โ€œMaaassโ€ฆ.eeenakkโ€ฆahhโ€ฆ geli maassโ€ฆ ssst..โ€ Ibu mendesah dengan muka menoleh kearah om-om itu. Tangan nya memegang kepala om-om itu yang berrambut cepak.

Om-om itu asik menjilati vagina ibu ku yang terlihat tembem, dan penuh dengan bulu-bulu yang menghiasi di sisi-sisi vaginannya dengan sangat indahnya dan teratur rapi. Karna ibu ku memang suka merawat tubuhnya, apalagi veginanya yang selalu di jaga kebersihannya. Dengan rakusnya om-om itu menjilati vagina ibu ku, dan membuat ibu ku bergelinjang nikmat dengan desahan dan nafas yang tersengal-sengal yang membuat suasana menjadi mencekam. โ€œAaahhโ€ฆeeennaak ..mas uh.. ayo mas isep terus uh.. aah..โ€ Desah ibu ku. โ€œMmmโ€ฆssssstโ€ฆ.โ€ Om-om itu pun berdesah sambil menghirup air yang keluar dari vagina ibu ku.

โ€œAhhโ€ฆslursuslpโ€ฆssst ..mmm,,oh..โ€ Dengan bangganya om-om itu bisa membuat ibuku puas dengan mainan lidahnyanya di kelentit ibu ku yang terlihat membesar dan memerah.Terasa seperti mementil, lidah om-om itu mengulum-ngulum kelentit ibu ku.

Tak puas dengan perminan lidahnya di liang vagina ibu ku, om-om itu mulai mengocok-ngocok penisnya dengan tangannyasendiri. Rupanya si Om sedang membangkitkan penisnya kembali.

โ€œCepat.. memebesar doong..Cepet keluarin.. aku takut mas.. suami ku menunggu ..ahhโ€ Teriak ibu ku. Rupanya ibu ku tersadar bahwa ia sedang di tunggu ayah tiriku di warung, di mana para wanita anak buah ibu ku menjajahkan kenikmatan sesaat.

Mendengar ibu sedang di tunggu ayah, aku jadi takut kalau ayah tiri datang menjemput ibu ku. Dan ternyata ada laki-laki yang menggauli ibuku. โ€œAh biar lah toh sudah terbiasa mungkin.โ€ Bathin ku.

Setelah kupandang lagi. Ternyata ibu ku sudah bergumul dengan om-om itu.

Terlihat dengan posisi ke dua kaki ibu ku berada di pundak om-om itu. dan si om posisi berdiri dan berpegangan dengan kedua tangannya ke kasur. Pantatnya yang terlihat besar membuat aku ikut merangsang memperhatikan bokong om-om itu.

โ€˜cpluk, cpluk, cpluk,โ€™ Terdengar suara dari sentuhan kulit ibu ku dan om-om itu.
โ€œAhhโ€ฆenaaakโ€ฆmamโ€ฆah.. uh uh uh..โ€ Om itu dengan cepatnya menghujamkan penis nya ke vagina ibu ku.
โ€œEeeehโ€ฆaaahhโ€ฆpelan-pelan mas.. ah.. uuh..aaah..โ€ Sangat berdesir aku mendengarnya.

Desahan mereka membuat aku gak bisa diam melihatnya. Tampa ku sadari aku pun terbawa nikmat seiring gerakan dan desahan mereka. โ€œEeegghhtโ€ฆ aku merabah sedikit celana dalam ku yang ku kenakan. tak sadar aku pun merabah vaginaku..โ€Ohhโ€ฆmmm.โ€ Ternyata vaginaku ikut basah. โ€œAhhhโ€ฆeeeemmโ€ฆโ€ Ku rasakan denyut di dinding vaginaku dan tersa gatel โ€œeeehss..โ€ Aku terus berdesah, meracau sendiri.

Tiba-tiba sms berbunyi.. triliiing..Ku baca sms itu ternyata dari cowokku. Aku pun teringat kalau Rian yang berniat mau main kerumahku.

โ€œAku di depan rumah nih.โ€ Tulis sms nya
โ€œOh yah masuk aja kerumah. โ€ Balas ku.

ย 

Suara motor terdengar, ia pun memakirkan motornya di sebelah motor om-om itu.

โ€œIni motor siapa say.โ€ Tanya Rian
โ€œMotor tamu Ibu ku.โ€ Jawabku.
โ€œOhh.. ada tamu yah. gak mengganggu say..โ€ Rian kembali berujar. Rupanya masih ada ragu di hati Rian untuk berkenalan dengan Ibuku ku.
โ€œGak apa-apa ko ayo masuuk..โ€Ajak ku, dan segera menarik tangan Rian ke ruang teras depan rumah.

Rian pun duduk di bangku yang khusus untuk tamu yang mau bersantai di ruang teras rumah
Aku pun duduk sebelumnya aku mengambilkan minuman untuknya. โ€œDi minum sayangโ€ฆ.โ€ Tawar ku.

Aku pun segera mengambilkan minuman untuk Rian. Ketika langkah ku mau menuju dapur untuk mengambilkan minuman untuk Rian. Terbesit di hatiku ingin mengintip sekali lagi apa yang di lakukan ibu ku terhadap om-om itu. โ€œAhhh.. ..โ€ Kucoba untuk membuang rasa penasaranku. Aku pun menuju ruang dapur. Namun desahan ibu ku membuat aku semakin penasaran untuk melihatnya lagi.

โ€œAh .. ah .. ahโ€ฆ eeehhgtโ€ฆ ssst..โ€ Terdengar desahan ibu ku yang semakin menggila ku mendengarnya.

Untuk menghilangkan rasa penasaranku ku coba untuk mengintip kembali. โ€œEnak..mas..aaahh..enaaakkkโ€ Teriak om-om itu dengan nafsunya menghujamkan vagina ibu ku dengan posisi Doggy Style. โ€œUhh.. aahh..โ€ Kulihat ibu posisi menungging dan dengan leluasa-nya om-om itu mengocok-ngocok penis nya maju mundur dengan cepat โ€˜plok plok plok.. โ€œaahhhh..uuh..gilaa..aaght..ehm.. masih enak memekmu mam..eeh..โ€om-om meracau. โ€œSetan lo mas..eehh.. dah tua-tua juga masih doyan meemeekk bini .. oorang uuhh..ahhh..โ€ Hardik nikmat terdengar dari rintihan nikmat ibu ku.

Om-om itu mencoba memegang rambut ibu ku yang panjang terurai. Di jambak dan di kepal rambut ibuku yang terlihat masih tebal. Dengan mengepal rambut ibuku seperti menarik delman om-om itu dengan asiknya mengocok-ngocok vagina ibu ku dengan gerakan maju mundur dengan cepat

โ€œAw aw aw.. kamu nakal mas uuh mau di apakan rambut ku.โ€ Kata ibu dengan mata sayu nikmat. Ibu ku hanya pasrah dan menikmati vaginanya โ€œUuuh..ee..eenaakk aaahhโ€ฆ.โ€. Merasakan begitu terasa nikmatnya, dan lebih nikmat dari penis ayah tiriku. Mungkin itu yang terukir di hati ibu ku saat sedang merasakan vaginannya di kocok-kocok sama om-om itu

โ€œAyoโ€ฆ maas.. sayang uuhh enaakk..aahh โ€ Ibu ku kembali mendesah โ€œIni aaa..eeehh gurih memek kamu sayaaang, aahhh..eenakk.. sayโ€ฆenak memek kamu oohhโ€ฆโ€ Racau om-om itu. โ€˜plok plok plokโ€™ Suaranya begitu jelas aku dengar, sentuhan dari kulit mereka. sleb bleb sleb bleb โ€œAhh,,, uuhhh.โ€ โ€œMaassโ€ฆsssstt gila kamu mas kontolmu giilaaa..uhh..โ€ Lagi-lagi ibu ku meracau nikmat โ€œAhhh..โ€ Dengan gerakan volume yang cepat, terlihat jelas di mataku, penis om-om itu keluar masuk ke vagina ibu ku.

โ€œAh.. pelan-pelan maaas..โ€ Uh ibu sangat menikmatinya. โ€œiya sayaaang aku kayanya ma ma mau keluar nih..eeegh..โ€ Terdengar suara om-om itu dengan terbata-bata. Om-om itu semakin bersemangat mengocok vagina ibu ku dengan penisnya yang terlihat batang dan urat-uratnya sudah mengencang โ€œAku siaap maas..menerima peju mu ..aah..โ€ desah ibu ku..โ€

Om-om itu mengejang otot-ototnya, sepertinya akan keluar sesuatu dari penisnya, yang telah mengacak-ngacak vagina ibu ku. โ€œAghtโ€ฆ aku keluar sayang uuuh..โ€ Tiba-tiba om-om itu naik keatas punggung ibuku, yang masih posisi meningging. โ€œEehh mau kemana kamu maas..โ€ Kata ibu ku, sambil membalikan kepalanya keatas. Yang ternyata terlihat penis om-om itu sudah berada di muka ibu ku. Dengan di kocok-kocok sendri dengan tanganya si om-om.

Terlihat kepala penis om-om itu sudah memerah dan mengkilap dengan air mazinya. Dengan di acung-acungkan ke mulut ibu yang sedang mendangak keatas. โ€œUhhh ayo sayang kamu nga-nga.โ€ suruh om-om itu. Mendengar perintah dari om-om itu ibu ku hanya menurut. โ€œAhh,,โ€ฆ โ€ Mulut ibu ku terbuka lebar dan siap menerima apa yang akan datang dari penis om-om itu.

โ€˜Crot crot crot crotโ€™ โ€œaahh uhhh..โ€ Terlihat cairan putih kental keluar dari penis om-om itu. Entah apa namanya air kental itu, aku tak tahu, karna aku belum tahu air putih kental itu. Aku mendengar ibu menceloteh. โ€œUwweekkโ€ฆ uuh.. bau tau masโ€ฆmmm.. uuh.. kesat sepetโ€ฆ sialan kamu maa..sโ€ฆโ€ Ucap ibu ku dengan mata kosong menatap om-om itu.

โ€œUhh.. gila ibu ku rakus amat sampai di minum air yang menjijikan dari penis om itu.โ€ Bathinku ku.

Setelah puas dengan cairan yang kental putih itu keluar dari penis om-om itu. Kulihat ibu ku sangat menikmati air putih kental itu, yang belumuran di seluruh rongga mulutnya.

โ€œsayang gimana rasanya hehehe..enak yahโ€ Tanya om-om itu kepada ibu ku dengan senyuman bangga. โ€œSsst.. sepet mas uuh hehehe.bauuuโ€ฆโ€ Jawab ibu ku manja .โ€Tapi suka kaan..โ€ Ledek om itu.

Ibu ku hanya mengangguk. Mereka pun berpelukan dan mencium bibir ibu ku dengan mesra. โ€œYa udah pakai lagi pakaian kamu! Ayo kita berangkat.โ€ Om-om itu pun bergegas memakai celananya.

Ibu ku segera merapikan rambutnya. Dan memakai bajunya kembali seperti semula. Entah apa yang di rasakan di kepala mereka. Mereka pun segera beranjak keluar kamar.

Melihat ibu dan om-om itu mau keluar, aku pun segera menjauh dari pintu. Rupanya aku lupa aku sedang membawakan minuman untuk Rian yang sudah lama menunggu.

โ€œMa.. maaf yah say..hehehe lama..โ€ Sapaku dengan tersenyum.
โ€œIya iya..โ€ Rian mengangguk.

Terdengar langkah keluar. Rupanya ibu ku yang mempunyai farfum khas yang di pakai jika mau berangkat ke warung remang-remang yang ibu miliki tentu dengan puluhan PSK yang di bimbing oleh ibu ku.

โ€œNak ibu berangkat yah..ooh.. teryata ada tamu.โ€ Sapa ibu ku sambil bersalaman dengan Rian.
โ€œKenal kan Rian ini ibu ku.โ€ Aku memperkenalkan Rian agar tidak canggung.
โ€˜Ya udah ibu mau berangkat mencari nafkah buat Shinta anak ibu yang manja ini.. kamu jaga rumah baik-baik yah nak.โ€ Kata ibu ku sambil membawa tas kecilnya, dan menuju motor om-om itu.

Om-om itu hanya tersenyum melihat aku dan Rian. Dan segera menaiki motornya. Ibu ku telah siap sedari tadi menunggu untuk berangkat.

Di dalam kencan pertama Rian kerumahku, membuat aku gugup. Di tambah lagi aku baru saja melihat adegan yang tidak aku mengerti. Adegan yang sangat aku berimajinasi apa yang di lakukan ibu dengan om-om itu.

Rian hanya diam, dia emang sangat pemalu untuk bicara dulu, makanya aku kalau mau ngobrol sama dia harus aku dulu buka pembicaraan, setelah itu baru Rian membuaka pembicaraan.

โ€˜Udah minum jangan di lihatin doaang.โ€ Ucapku untuk memulai obrolan.
โ€œYang laki-laki tadi ayhamu..โ€ Tanya Rian yang membuat terkejut.
โ€œMmm.. bukan itu temannya ibu ku..โ€ Kataku mencoba meyakinkan dengan wajah semeringah.

Aku takut Rian memperpanjang pembicaraan yang tentu akan menanyakan asal-usul aku dan siapa sebenarnya orang tua ku. Akhir ya ku coba mengalihkan pembicaraan.

โ€œSay masuk apa mau di luar aja.. masuk juga boleh kita nonton tv nyo..โ€ Ajak ku.
โ€œMmmโ€ฆ ga baik ah,, berduan di dalam. fantasiku.com orang tua mu kan gak ada.โ€ Kilah Rian dengan wajah lucunya.
โ€œOk dah.. gak mauya udah.. di sini ajah..โ€ Aku pun terdiam. Aku masih teringat apa yang barusan aku lihat. Pengalaman aku melihat sepasang manusia yang bergumul, saling merabah, menjilati, yang ternyata yang aku lihat itu adalah ibu ku sendiri.

Dan yang membuat aku sedih ternyata Ibu masih suka melayani lelaki hidung belang. Dan pasti menghianati cinta tulus ayah tiriku. Atau memang ayah tiriku cuek-cuek aja jika ibu di gauli lelaki lain. Entahlah.

Masih teringang-ingang di telingaku mendengar desahan dan racauan yang membuat darahku berdesir cepat, desahan orang-orang dewasa yang belum aku mengerti arti sebuah desahan kenikmatan. (Baca cerita sebelumnya), setelah aku menyaksikan erangan yang sangat memilukan telingaku. Erangan dan racauan yang keluar dari Mamahku sendiri saat Ia di senggama oleh lelaki yang bukan Ayah tiriku. Entah apa yang ada dipikiran mereka.

โ€œEh!..Bengong aja,โ€ Rian mengejutkan aku.

Aku, tertawa dingin untuk menutupi apa yang ada di pikiranku.

โ€œSay..kamu mau kedalam gak, di sini dingin tau,โ€ kata ku.
โ€œEm..gimana yah aku takut kalau kita kedalam, nanti ada yang curiga sama kita.โ€ Aku mengerti apa yang Rian maksud, memang Rian lelaki yang cukup dewasa, bisa membaca situasi dan keadaan. โ€œEm..terus kita ngapain, kalau di dalam kan kita bisa nonton tivi,โ€ ujarku. โ€œSeterah kamu sih, aku hanya ngajak aja, itu juga kalau kamu mau!โ€

โ€œSepertinya kamu seperti ada pikiran dah!โ€ Rian mencoba menebak-nebak apa yang ada di pikiranku. โ€œKalau ku lihat, wajah kamu agak sedikit gimana gitu?!..โ€
โ€œAh perasaan kamu aja kali say,โ€ ucapku.
โ€œCerita dong sayang..โ€ katanya membujukku. โ€œWajahmu tampak gelisah gitu, apa habis di marahi Mamah kamu sebelum berangkat tadi sama teman cowoknya?.โ€ Rian mulai merocos menanyai aku dengan kepo.

Aku menggeleng kepala, berusaha untuk menyembunyikan apa yang mengganggu di pikiranku ketika aku melihat Mamahku bergumul sama lelaki yang tidak aku kenal, lelaki dari dari teman Mamahku.

Aku berdiam sejenak. Tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutku. Rian pun begitu, dia hanya memandang awan yang cerah dengan bintang-bintang bertebaran di angit nan jauh. Aku pun ikut menyaksikan keindahan kelap-kelip bintang itu. Mereka saling bergugus-gugus dengan teraturnya. Sungguh sangat mengesankan di kala aku bersamanya, laksana dunia ini di miliki untuk selamanya dan hanya berdua, โ€œhe..he..he..โ€ aku tertawa di dalam hatiku.

Melihat Rian yang diam dan hanya melongong-longong melihat ke atas langit, membuat ku tertawa cekikikan di dalam hati. Wajahnya yang terlihat pilon dan culun, menambah lucu dan jenaka. Sungguh aku makin cinta sama kamu Rian..

Engkau kakak kelasku berpikiran dewasa, gak seperti cowok yang lain yang bisanya hanya mengajak pacaran di tempat yang gelap sekedar hanya ingin mengecup bibir. Tetapi kamu, pintar menepati keadaan, padahal kesempatan banyak untuk berbuat, tapi sungguh ia menjaga etika dan adab, itulah yang membuatku kagum padanya.

โ€œEh..jam berapa ini?โ€ Rian membuka suara. Lalu ia melirik jam tangannya. โ€œSudah jam sembilan lewat, aku rasa cukup untuk kita bermain-main sayang, dan juga kamu sudah terlihat mengantuk.โ€
โ€œGak kok..santai aja lagi, abis kamunya sih banyak bengong ngitungin bintang, aku jadi ngantuk dah hehehe,โ€ candaku. Rian pun sunggingkan senyum tampak manis di pipi terlihat lesung di pipinya. โ€œEm..jarang sekali cowok mempunyai lesung di pipi,โ€ batinku.

โ€œYa udah, toh masih ada hari esok,โ€ ujarnya. โ€œAku pulang dulu ya say!โ€ Ia pun berdiri, lalu memandangku dengan mata yang sayu, mungkin pusing kali abis ngitungin bintang hehehe. โ€œOk..dah sayangku..โ€ aku pun berdiri sambil ku cium telapak tengannya, seperti layaknya suami istri dan wanita baik-baik mencium tangan sang suami kalau ingin berpamitan kerja hehehe jiaaahโ€ฆ

Ia pun melangkah pulang. Motor yang terpakir di halaman rumahku telah di nyalahkannya. Suara menggerung seperti anak motor atau seperti motor yang kurang di rawat, tentu sangat bising di dengarnya.

Tak beberapa lama Ia pun melaju dengan roda duanya. Di tikungan ia mulai tak terlihat dari pandanganku. Aku sungguh berbunga-bunga, melihat Rian telah memberanikan diri untuk bermain kerumahku, walaupun desas-desus orang-orang yang ada di sekitar rumahku, memvonis rumah sarang jablay dan aku di beri makan uang lendir.

Emmโ€ฆaku masuk kamar, seperti biasa dengan handset yang kupasang di telingaku, lalu aku putar untuk mendengarkan lagu-lagu kesayanganku.Kamar yang sangat indah aku rasakan, walaupun aku jarang sekali tidur di kamarku sendiri. Terkadang aku tidur di rumah teman sesama cewek, hanya untuk menghilangkan suntuk hidup sendiri di kala malam karena tidak ada teman untuk mengobrol karena Mamahku yang selalu sibuk dengan pekerjaannya sebagai ketua dari wanita-wanita penghibur para lelaki yang mencari kenikmatan malam, itu juga kata orang yang selalu aku dengar dengan menjelek-jelekan keluargaku.

Mata ku belum terpejam, pikiranku menerawang keatas mengingat kembali apa yang Mamah lakukan di dalam kamarnya bersama om-om itu. Ahhโ€ฆmereka sungguh gila dan rupa daratan. Kenapa aku harus mengintip Mamahku sendiri, oh sungguh anak yang tak tahu diri.

ย 

Aku gelisah merasa bersalah apa yang aku lakukan. Tubuhku terasa gak nyaman malam ini, rasanya selalu teringat terus saat Mamahku bergelinjang ketika Vaginanya di colok-colok oleh penis om-om itu. โ€œApa rasanya, jika memekku juga di colok-colok sama punya Rian,โ€ batinku. Aku berhayal seandainya tadi aku bermain sama Rian, terus Rian mencolok-colok memekku oohโ€ฆpasti aku akan bergelinjang apa yang di lakukan oleh Mamahku, enak kali yah.

Tampa aku sadari ketika aku berhayal dan ingat kembali apa yang aku lihat perbuatan Mamahku. Tanganku merabah celana yang aku kenakan. Celana yang hanya terbuat dari bahan tenun yang tipis sehingga apabila aku sentuh, jelas sekali batok Memekku. Uh.. yah batok memek yang masih putih dan belum di tumbuhi bulu-bulu ini. Aku mengusap-ngusap dengan perasaan. Semakin lama semakin berdesir darahku. Aku rasakan ada yang beda.

Vaginaku terasa cenat-cenut. โ€œOhhโ€ฆyeeaah..ssstโ€ฆsungguh uuh..pantesan Mamahku terlihat menikmati ketika Memeknya di jilati. Ohhโ€ฆuhโ€ฆsungguh enaak ssst ahhโ€ฆโ€ Aku terus mengusap dan membelai vaginaku yang masih tertutup oleh celana rajutan jarang. Karena merasa ada yang lain dalam desiran darah ku. Aku pun memcoba untuk bertelanjang dada.

Baju kaos yang kau kenakan aku lepaskan. Kini hanya BH yang masih terlihat, serta celana ngetrit yang aku pakai. Ku pandang buah dadaku yang terlihat kecil, gak seperti punya Mamahku yang terlihat besar dan menggandul hehehe. Emmโ€ฆku pandangi puting meranum sangat indah, oh.. mungkin ini untuk menetek ketika aku punya beby. Ssst..Aku gak tahan akhirnya aku buka BH yang aku kenakan oh..aku merabahnya, seperti apa yang aku lihat pada Mamahku yang di isap dengan rakus oleh om-om itu, dan di remas-remas dengan rakus. โ€œEmang enak yah!โ€

Emm.. Eght.. uhโ€ฆaku mulai meremas-remas payudaraku. Stttโ€ฆeght.. agak berdesir aku rasakan tiba-tiba aku merasakan payudaraku mengembang dan mengeras dengan kencang dan padat. Entah apa yang membuatnya begini aku tidak tahu. Yang aku rasakan bergelinjang seluruh urat-uratku. Sungguh sensasi sangat luar biasa yang aku rasakan pertama kali dalam hidupku. Emโ€ฆrupanya ini yang membuat Mamahku merasa ketagihan dan terasa nikmat di rasakannya. Oh..Mamah enak mah..sstt..enaaak..

Tampa aku sadari tangan kanan yang terus meremas-remas payudaraku, aku mencoba untuk turun ke lebih bawah lagi. Aku ganti tangan kiriku untuk merabah buah dada ku, dan tangan kanan aku turun kan untuk merasakan sensasi Memek ku.

Celana tipis yang aku pakai masih merekat, ku coba merabah gundukan di dalamnya yang bukan lain gundukan memek ku, yeaah..aku merasa geli ohโ€ฆ terasa berdesir masuk ke rongga liang memekku. Ohโ€ฆsungguh sangat menggidikan bulu kuduk. Yeahhโ€ฆaku meronta-ronta aku ikuti irama desiran di mana tubuhku klepek-klepek bergelinjang tak tentu arah.

Terkadang-kadang aku naikan bokongku sambil terus merabah memek ku, lalu aku putar-putar oh.. sunguh sangat nikmat walaupun masih terhalang celana dalamku. emโ€ฆMamah inikah yang Mamah rasakan ketika om-om itu mengelus-ngelus memek Mamah. Sssttโ€ฆbenar-benar enak Mah..

Sensasi onani ku yang pertama aku rasakan walaupun aku belum berani untuk merabah lebih dalam lagi.

Tiba-tiba aku di kejutkan dengan suara Hape ku. Rupanya Rian yang menelponku. โ€œTumben Rian jam segini belum tidur?!โ€ pikrku. Memang gak biasanya Rian menelpon aku jam-jam saat-saat orang-orang sedang terlelap tidur. Dan sebenarnya Rian anak yang penurut sama orang tuanya, dia sangat pandai dalam mengatur waktu belajar, bermain dan tidur. โ€œHaloo.. sayang,โ€ jawabku, sebelumnya ia mengucap kan Halo.

โ€œKamu belum tidur sayang?โ€ Rian bertanya dengan suara yang agak berat mungkin grogi kalau telponan di malam hari, takut di dengar sama keluarganya jadi suaranya di sembunyikan dengan kecil.
โ€œBelum,โ€ jawabku. โ€œKamu sendiri kenapa belum tidur, tumben ih!โ€
โ€œIa gak papa kan, aku nelpon kamu!โ€
โ€œSayang..Malah aku senang kebetulan aku memang belum bisa tidur.โ€
โ€œKamu lagi apa?โ€

Ah..Pertanyaan yang menggoda, kalau aku jujur pasti aku di tertawakan. Tetapi hati ku terbesit untuk bercerita pada kekasih ku Rian. Cuma aku malu sama saja membuka aib Mamahku.

โ€œEmโ€ฆcoba tebak lagi apa?!โ€ ku coba untuk mengajaknya becanda.
โ€œPasti lagi dengar musik kesukaan kamu sambil tidur-tiduran. Benarkan!โ€
โ€œEmโ€ฆmau tahu aja kepo nih hehehe,โ€ dia memang membuat aku tertawa, masalahnya aku yang lebih dulu untuk membuka canda dan tawa. Rian jarang sekali untuk membuka suara lebih dulu kalau aku yang lebih dulu membuaka pembicaraan, baru Ia menjawabnya.

Entah apa yang membuatku melemparkan pertanyaan padanya. โ€œSay tebak aku pakai baju, apa telanjang?โ€

โ€œMaksud kamu apa sih,โ€ terdengar dengan nada bingung.
โ€œIa.. Aku sedang pakai baju apa bugil?โ€ lanjutku memberikan pertanyaan menggoda.
โ€œGila kamu bertanya seperti itu!โ€ Rian sedikit membentak aku.
โ€œIhโ€ฆ ini kan cuma pertanyaan kok! Kalau gak mau di jawab ya udah gak papa kok!โ€ balasku. Entah apa aku tak memperdulikan tercengangannya saat aku memberikan pertanyaan seperti itu. Aku rasakan ada yang beda pada diriku. Disaat aku dalam keadaan bugil walaupun masih memakai celana sedikit ada rasa ingin memberitahu kepada Rian bahwa apa yang aku lakukan sangat luar biasa nikmatnya. Mungkin Rian belum pernah melakukan apa yang aku lakukan. โ€œAh.. telanjur Horny akuโ€

โ€œSayangโ€ฆoh..aku lagi bugil nih,โ€ kata ku. โ€œSstt..sayang tetek ku oh..tetek ku sst..โ€
โ€œEt dah!.. Say kamu jangan macam-macam dah!โ€ terdengar Dia bertambah bingung. โ€œKamu membuat aku binggung tau..โ€ katanya lagi.
โ€œKamu mau nenen gak?โ€ godaku. โ€œhe..he..he Kamu lagi apa say?โ€
โ€œTau ah,โ€ terdengar agak sinis Rian menjawab. Namun aku tidak perdulikan. Aku sambung lagi remasan payudara ku yang sempat tertunda tampa mematikan Hape. Aku sengaja untuk berdesah di telinga Rian. Lalu aku melepaskan celana ku. Uh..kini memek ku terlihat, putih gempal tampa bulu. Aku mengangkang kan kedua kaki ku dan paha terbuka lebar dan aku angkat kedua kaki ku tinggi-tinggi. Uhโ€ฆseperti apa aku melihatnya gak tahu lah, โ€œSayangโ€ฆohโ€ฆsayangโ€ฆโ€

โ€œGila kamu Shinta! Dia menyentakku.
โ€œUhโ€ฆah..eeght..enak say..enak..sst..โ€

Aku terus mengusap-gusap dinding selangkanganku, sambil membayangkan apa yang aku lihat terhadap Mamahku dengan om-om yang tidak aku kenal namanya. Sssttโ€ฆberdenyut oh berdenyut liang vaginaku uhโ€ฆternyata memainkan selangkangan memang enak. Aku membatin tak memperdulikan Rian, apakah dia masih mendengar desahanku, apa sudah di putus teleponnya. โ€œRianโ€ฆsayang..kemana kamu?โ€ tanya ku.

Aku coba untuk posisi telungkup. Dengan tangan kanan memegang Hape. Sedangkan tangan kiriku menyelusup kebawah perut tentu untuk mengobel-ngobel selangkanganku ssstโ€ฆgila.. enak oh.. enak..Memek kurasakan sedikit basah, entah kenapa terasa lembab aku rasakan, eegh..bahkan aku mau pipis tapi beda rasanya, tidak seperti pipis sehari-hari. Pipis ini terasa ada yang mengganjal dan seperti tertahan di dalam menunggu aba-aba untu di semprotkan begitu rupa.

Sela paha aku renggangkan, sedikit di angkat bokongku, menambah mudah aku untuk memainkan vaginaku sambil aku putar-putar dan aku kait seperti ingin mencongkelnya. Mamah uh pantesan Mamah bergelincang dan membuncah disaat om-om itu memainkan vagina Mamah. Ssst ternyata enak mah..oh..enakโ€ฆssst..

โ€œHalooโ€ฆ.heiโ€ฆShinta..haloโ€ฆ.!?โ€ Rian rupanya ingin menyadarkan aku. Aku tak perduli, uhโ€ฆbahkan aku menantang Dia untuk mengikuti apa yang aku lakukan. โ€œSayang..Aku lagi ngobel memek sayang..oh..memek Shinta jadi enak nih!..โ€
โ€œGila.. kamu sungguh gila Shinta..โ€

Tiba-tiba aku mendengarka suara Rian berdesis. Entah apa yang di lakukan Rian terdengar suaranya agak berdesis.

โ€œSayang.. Kamu lagi apa? tanya ku.
โ€œEghtโ€ฆ..ahโ€ฆaku jadi berdiri nih.โ€ katanya.
โ€œBerdiri apanya?โ€ tanyaku lagi.
โ€œPunya ku sayang..oh punya ku jadi berdiri nih! Ohhh..duh..gara-gara dengar ocehan kamu punya ku jadi tegang nih!โ€

โ€œSsstโ€ฆoh gitu yah.. ucapku pura-pura gak mengerti. Aku terus memainkan selangkanganku dengan irama cepat.

Aku rasakan sebentar lagi aku akan pipis. Ya sst mau pipis ssstt..eghtโ€ฆoh sungguh sensasi yang sangat luar biasa aku rasakan pertama kali aku melakukan seperti ini, apalagi sekaligus aku dengarkan desahanku kepada kekasihku Rian.

โ€œSayang.. oh.. aku gaceng sayang.. oh..aku jadi ngocok nih!โ€ terdengar suara polos Rian. Rupanya Dia sedang memainkan penisnya.
โ€œSayang..uh..uh..uh sayang..ssst aku mau pipis sayang,โ€ kataku
โ€œIaโ€ฆsay..aku juga oh..kontolku oh panjang banget sayang..ssst..merah nih sstโ€ฆโ€ ujar Rian kepadaku, bertambah nikmat aku rasakan ketika Ia juga melakukan apa yang aku lakukan.
โ€œDiapakan punya kamu sayang?โ€
โ€œEghtโ€ฆaku kocok-kocok say..ssst enakโ€ฆโ€ kata Rian, โ€œKalau kamu di apain sayang, sst..memek kamu di apain tuh?โ€ฆโ€
โ€œAku di kobel nih sst enak say..oh..enakโ€ฆberdenyut say..memek ku berdenyut nih uh uh uhโ€
โ€œIa sayang..aku juga enak nih sst..eahโ€ฆenak eah..sst uhhโ€ฆsst enakโ€ฆโ€ desah Rian membuat aku membuncah.

Benar tak lama kemudian vaginaku terasa ada yang ingin keluar. Uh seperti mau keluar dengan tertahan untuk di muncratkan. Eahhโ€ฆ.ssstโ€ฆ.eahโ€ฆaku cepatkan kobelanku. Lendir yang melumuri telapak tanganku, licin rasanya memek ku dengan sangat becek dan basah aku rasakan uh uh uh.

โ€œOhโ€ฆโ€ฆsayโ€ฆohโ€ฆaku . aku . aku sstโ€ฆeeghtโ€ฆaku mau pipis sayang. Aku mau pipis nih.โ€ desisku.
โ€œSama sayโ€ฆah.. ah..ah..ah aku juga uh uh uh uh keluarin say, kuarin, ssstโ€

Tak lama kemudian.

โ€˜Ciiit..ciiitโ€ฆciiitโ€™
Ohโ€ฆโ€ฆ.
โ€œAku pipis sayang, aku pipis oh..โ€ ujarku dengan suara parau.
โ€œRian..ohโ€ฆโ€ panggilku.
โ€œUh..uh..uh..Aku juga nih uh..uh..uh.. oh..aku ngecret say sst..ah..โ€ ujar Rian. โ€œTanganku ku jadi lepek nih, ssst.. gila..banjir sayang!โ€

Rian berdesis. Aku pun terkulai dengan posisi telungkup dan aku turunkan kembali bokong ku. Uh..aku rasakan kasurku banjir, seperti aku mengompol waktu kecil dulu. Pipis yang sangat enak. Pipis yang sangat sensual sungguh aku baru pertama kali menikmati kelakuan seperti ini.

Kini aku mengerti apa yang aku lakukan itu adalah Masturbasi atau onani. Mungkin kaum pria semua melakukannya termasuk Rian kekasihku. Semenjak itu aku jadi pecandu Masturbasi.

Kalau pikiranku sedang membuncah aku melakukannya bersama Rian via Phone. Walaupun Rian sendiri kadang-kadang menasehatiku jangan terlalu keseringan melakukan berbuatan seperti ini. Katanya.

Tetapi aku punya prinsip dalam hidupku, aku tak akan melakukan hubungan badan sebelum menikah, walaupun bersama Rian sendiri kekasihku. Dan juga aku dan Rian masih menjenjang pendidikan di bangku sekolah. Masih banyak tugas yang harus di kerjakan untuk mencapai masa depan yang lebih baik.

Dan aku berjanji di dalam hatiku yan paling dalam. Tidak akan mengikuti jejak Mamah ku sebagai seorang Germo. Biarlah sebatas Mamahku mendapat gunjingan dari orang-orang terdekat. Aku tahu Mamahku juga tak mau aku seperti dirinya. Dia ingin aku menjadi wanita yan baik-baik dan bekerja di tempat yang baik-baik pula, agar aku dapat menutupi Aib Mamahku sebagai seorang germo.

Aku akui, sampai kapanpun aku akan meneruskan pendidikanku sampai kuliah, itu permintaan Mamahku, walaupun uang yang di hasilkan untuk menyekolahkan ku dari hasil menjadi seorang Germo, bahkan terkadang hasil menjual dirinya sendiri.

The post Cerita Dewasa Mamaku Seorang Germo appeared first on CeritaSeksBergambar.

Author: Frank Rodriguez