Cerita Dewasa Nikmatnya saat Diperkosa – Aku beranikan untuk menuliskan kata demi kata dan ini bukan rekayasa , kejadian ini menimpa pada diriku saat kau berumur 21 tahun dan sudah menikah, aku menikah dengan seorang laki laki dan aku dijodohkan oleh orang tua saya saat aku duduk di bangku kuliah, walaupun begitu kami saling mencintai satu dengan lainnya. Karena saya dilahirkan dari keluarga yang taat agama, maka saya pun seorang yang taat agama.
Setelah pernikahan menginjak usia 1 tahun, suami saya oleh perusahaan ditugasi untuk bekerja di pabrik di daerah Bogor. Sebagai fasilitas, kami diberikan sebuah rumah sederhana di komplek perusahaan. Sebagai seorang istri yang taat, saya menurutinya pindah ke tempat itu. Komplek tempat tinggal saya ternyata masih kosong, bahkan di blok tempat saya tinggal, baru ada rumah kami dan sebuah rumah lagi yang dihuni, itu pun cukup jauh letaknya dari rumah kami.
Sampai suatu hari, saya sedang libur dan suami saya tetap ke kantor. Pagi itu setelah mengantar Bang Hamzah sampai ke depan gerbang, saya pun masuk ke rumah. Sebenarnya perasaan saya sedikit tidak enak di rumah sendirian karena lingkungan kami yang sepi. Sampai ketika beberapa saat kemudian Pak Ridwan dan dua orang temannya datang untuk meneruskan kerjanya. Dia tampak cukup terkejut melihat saya ada di rumah, karena saya tidak bilang sebelumnya bahwa saya libur.Karena rumah kami masih sangat asli kami belum memiliki dapur, sehingga jika kami mau memasak saya harus memasak di halaman belakang yang terbuka, ciri khas rumah sederhana. Akhirnya suami memutuskan untuk membangun dapur dan ruang makan di sisa tanah yang tersisa, kebetulan ada seorang tukang bangunan yang menawarkan jasanya. Karena kami tidak merasa memiliki barang berharga, kami mempercayai mereka mengerjakan dapur tersebut tanpa harus kami tunggui, suami tetap berangkat ke kantor sedangkan saya tetap kuliah.
Eh, kok Neng Anggie nggak berangkat kuliah..?
Iya nih Pak Ridwan, lagi libur.. jawab saya sambil membukakan pintu rumah.
Kalo gitu saya mau nerusin kerja di belakang Neng.. katanya.
Oh, silahkan..! kata saya.
Tidak lama kemudian mereka masuk ke belakang, dan saya mengambil sebuah majalah untuk membaca di kamar tidur saya. Namun ketika baru saja saya mau menuju tempat tidur, saya lihat melalui jendela kamar Pak Ridwan sedang mengganti pakaiannya dengan pakaian kotor yang biasa dikenakan saat bekerja.
Dan alangkah terkejutnya saya menyaksikan bagaimana Pak Ridwan tidak menggunakan pakaian dalam. Sehingga saya dapat melihat dengan jelas otot tubuhnya yang bagus dan yang paling penting penisnya yang sangat besar jika dibandingkan milik suami saya. Saya seketika terkesima sampai tidak sadar kalau Pak Ridwan juga memandang saya.
Eh, ada apa Neng..? katanya sambil menatap ke arah saya yang masih dalam keadaan telanjang dan saya lihat penis itu mengacung ke atas sehingga terlihat lebih besar lagi. Saya terkejut dan malu sehingga cepatcepat menutup jendela sambil nafas jadi terengahengah. Seketika diri saya diliputi perasaan aneh, belum pernah saya melihat lakilaki telanjang sebelumnya selain suami, bahkan jika sedang berhubungan sex dengan suami saya, suami masih menutupi tubuh kami dengan selimut, sehingga tidak terlihat seluruhnya tubuh kami.
Saya bingung, namun akhirnya saya putuskan untuk berlari saja ke kamar tidur, toh jaraknya dekat dan para tukang bangunan ada di halaman belakang dan pintunya tertutup. photomemek.com Saya yakin mereka tidak akan melihat, dan saya pun mulai berlari ke arah kamar saya yang pintunya terbuka. Namun baru saya akan masuk ke kamar, tubuh saya menabrak sesuatu hingga terjatuh. Dan alangkah terkejutnya, ternyata yang saya tabrak itu adalah Pak Ridwan.Saya mencoba mengalihkan persaan saya dengan membaca, tetapi tetap saja tidak dapat hilang. Akhirnya saya putuskan untuk mandi dengan air dingin. Cepatcepat saya masuk ke kamar mandi dan mandi. Setelah selesai, saya baru sadar saya tidak membawa handuk karena tadi terburuburu, sedangkan pakaian yang saya kenakan sudah saya basahi dan penuh sabun karena saya rendam.
Maaf Neng.., tadi saya cari Neng Anggie tapi Neng Anggie nggak ada di kamar. Baru saya mau keluar, eh Neng Anggi nabrak saya.. katanya dengan santai seolah tidak melihat kalau saya sedang telanjang bulat.
Perlu diketahui, saya memiliki kulit yang sangat putih mulus dan walau tidak terlalu tinggi bahkan sedikit mungil (152 cm), namun tubuh saya sangat proposional dengan dua buah payudara berukuran 34C yang sedikit kebesaran dibandingkan ukuran tubuh saya. Saya begitu malu berusaha bangkit sambil mentupi dada dan bagian bawah saya. Namun Pak Ridwan segera menangkap tangan saya dan berkata, Nggak usah malu Neng.., tadi Neng juga udah ngeliat punya saya, saya nggak malu kok..
Jangan Pak..! kata saya, namun pak Ridwan malah mengangkat saya ke arah halaman belakang menuju dua orang temannya.
Saya berusaha memberontak dan berteriak, tapi Pak Ridwan dengan santainya malah berkata, Tenang aja Neng.., di sini sepi. Suara teriakan Neng nggak bakal ada yang denger..
Melihat tubuh telanjang saya, kedua teman Pak Ridwan segera bersorak kegirangan.
Wah, bagus betul ni tetek.. kata yang satu sambil membetot dan meremas payudara saya sekeraskerasnya.Tolong jangan perkosa saya, saya nggak bakalan lapor siapasiapa kata saya.
Tidak berapa lama kemudian saya lihat ketiganya mulai melepas pakaian mereka. Saya melihat tubuhtubuh mereka yang mengkilat karena keringat dan penis mereka yang mengacung karena nafsunya. Dengan cepat mereka membaringkan tubuh saya di atas pasir. Kemudian Pak Ridwan mulai menjilati kemaluan saya.Tenang aja deh kamu nikmati aja kata teman Pak Ridwan yang badannya sedikit gendut sambil tangannya meraba bulu kemaluan saya, sedang Pak Ridwan masih memegang kedua tangan saya dengan kencang.
Wah.., memiawnya wangi loh.. katanya.
Saya segera berontak, namun kedua teman Pak Ridwan segera memegangi kedua tangan dan kaki saya. Yang botak memegang kaki, sedangkan yang gendut memegang kedua tangan saya sambil menghisap puting susu saya. Tidak berapa lama kemudian Pak Ridwan mulai mengarahkan penisnya yang besar ke lubang kemaluan saya. Dan ternyata, yang tidak saya duga sebelumnya, rasanya ternyata sangat nikmat. Benarbenar berbeda dengan suami saya.
Namun karena malu, saya terus berontak sampai Pak Ridwan mulai mengoyangkan penisnya dengan gerakan yang kasar, tapi entah kenapa saya justru merasa kenikmatan yang luar biasa, sehingga tanpa sadar saya berhenti berontak dan mulai mengikuti irama goyangnya.
Melihat itu kedua teman Pak Ridwan tertawa dan mengendurkan pegangannya. Mendengar tawa mereka, saya sadar namun mau memberontak lagi saya merasa tanggung, sehingga yang terjadi adalah saya terlihat seperti sedang berpurapura mau berontak namun walau dilepaskan saya tetap tidak berusaha melepaskan diri dari Pak Ridwan.
Tidak lama kemudian Pak Ridwan membalikkan tubuh saya dalam posisi doggie tanpa melepaskan miliknya dari kemaluan saya. Melihat itu, tanpa dikomando si gendut langsung memasukkan penisnya ke mulut saya. Saya berusaha berontak, namun si gendut menjambak saya dengan keras, sehingga saya menurutinya. Saya benarbenar mengalami sensasi yang luar biasa, sehingga beberapa saat kemudian saya mengalami orgasme yang luar biasa yang belum pernah saya alami sebelumnya.
Begitu Pak Ridwan mencabutnya, si botak langsung memasukkan kemaluannya ke dalam milik saya tanpa memberi waktu untuk istirahat. Tidak lama kemudian si gendut mencapai kelimaks, dia menekan kemaluannya ke dalam mulut saya dan tanpa aba aba, langsung menembakkan spermanya ke dalam mulut saya. Banyak sekali spermanya yang saya rasakan di mulut saya, namun ketika saya hendak membuang sperma itu, Pak Ridwan yang saya lihat sedang duduk beristirahat berkata.Tubuh saya menjadi lemas dan jatuh tertelungkup. Namun tampaknya Pak Ridwan belum selesai, sehingga genjotannya dipercepat sampai kemudian dia mencapai kelimaks dan memuntahkan spermanya ke dalam rahim saya.
Jangan dibuang dulu, cepet kamu kumurkumur mani itu yang lama pasti nikmat ha.. ha.. ha..
Dan seperti seekor kerbau yang bodoh, saya menurutinya berkumur dengan seperma itu. Sementara si botak terus mengocok penisnya di dalam kemaluan saya, saya melihat Pak Ridwan masuk ke fantasiku.com dalam rumah saya dan keluar kembali dengan membawa sebuah terong besar yang saya beli tadi pagi untuk saya masak serta sebuah kalung mutiara imitasi milik saya. Tidak berapa lama kemudian si botak mencapai kelimaks dan saya pun terjatuh lemas di atas pasir tersebut. Melihat temannya sudah selesai, Pak Ridwan menghampiri saya sambil memaksa saya kembali ke posisi merangkak.
Sambil menunggu tenaga kita kembali pulih, mari kita lihat hiburan ini.. katanya sambil memasukkan terong ungu yang sangat besar itu ke dalam vagina saya.
Tentu saja saya terkejut dan berusaha memberontak, tetapi kedua temannya segera memegangi saya.
Rasa sakitnya benarbenar luar biasa, sehingga saya menggoyanggoyangkan pantat saya ke kiri dan kanan.Dan tidak lama kemudian, Bless..! terong itu masuk 3/4nya ke dalam vagina saya.
Lihat anjing ini.. ekornya aneh.. ha ha ha kata si botak.
Sekarang kamu merangkak keliling halaman belakang ini, ayo cepat..! kata si gendut.
Dengan perlahan saya merangkak, dan ternyata rasanya benarbenar nikmat.
Karena rasa geligeli nikmat itu, sedikitsedikit saya berhenti, tetapi setiap saya berhenti dengan segera mereka mencambuk pantat saya. Tidak berapa lama saya mencapai kelimaks, melihat itu mereka tertawa. Pak Ridwan kemudian menghampiri saya, lalu mulai memasukkan kalung mutiara imitasi yang sebesar kelereng tadi satu persatu ke dalam lubang anus saya.
Saya kembali menjerit, tetapi dengan tenang dia berkata, Tahan dikit ya.., nanti enak kok..!
Sampai akhirnya, kemudian kalung itu tinggal seperempatnya yang terlihat, lalu sambil menggenggam sisa kalung tersebut dia berkata.
Sekarang kamu maju pelanpelan..
Dan ketika saya bergerak, kembali kalung itu tercabut pelanpelan dari anus saya sampai habis. Begitulah mereka mempermainkan saya sampai kemudian mereka siap memperkosa saya lagi berulangulang sampai sore hari. Dan anehnya setiap mereka kelimaks saya pun turut orgasme dengan arti saya menikmati diperkosa. Dan anehnya lagi, malam harinya ketika suami saya pulang. Saya sama sekali tidak melaporkan kejadian tersebut kepadanya, sehingga pemerkosaan tersebut terus terjadi berulangulang setiap saya sedang tidak kuliah. Dan setiap memperkosa, mereka selalu menyelingi dengan mengerjai saya dengan cara yang anehaneh. Hal itu berlangsung sampai dapur saya selesai dibangun.,,,,,,,,,,,,,,,,,