Cerita Dewasa – Memang dulu aku pernah menjadi bintang kelas sewaktu SMP maka dari itu banyak wanita yang naksir denganku, diantara wanita wanita lain Bertha yang aku akan ceritakan di bawah ini. Perkenalkan namaku Hafiz saat ini aku bekerja di perusahaan swasta di Jakarta dan aku termasuk eksekutif muda, kemarin aku ada meeting di Surabaya aku ingat bulan ini si Bertha ulangtahun. Secara singkat dia mempunyai body yang montok dia tingginya 171 cm.
Habis meeting aku mencoba menelpon Bertha dia mengundang untuk bermain kerumahnya, langsung saja aku cabut kerumahnya sesampainya dirumahnya banyak mobil yang parkir dan disitu sudah ramai sama teman temannya, termasuk Danela.
Acara pesta tersebut berlangsung sampai jam 9 malam. Di pesta tersebut Bertha cerita kepadaku kalau minggu depan dia mau menikah terus Danela minggu depannya lagi, lalu Bertha cerita masa-masa dia naksir aku terus sampai sekarang dia masih kangen berat. Maklumlah sudah 2 tahunan nggak jumpa.
Kebetulan waktu itu komputer dia lagi ngadat. Nah kesempatan buatku untuk tinggal lebih lama. Langsung saja kucoba membetulkan PC-nya. Sementara di rumahnya tinggal Danela saja yang belum pulang dan orang tuanya juga nggak ada.
Pas sedang asyik mengutak-atik PC-nya, dia menungguku di sampingku dengan sekali-sekali melirikku, aku sendiri masih hati-hati mau menembak dia. Eh nggak tahunya si Danela main serobot saja.
Dari belakang Danela langsung memelukku dan meng-kiss pipiku (Danela nggak beda jauh sama Bertha, bedanya mata Bertha kebiru-biruan sedikit dan lebih hitam dari Danela). Punggungku terasa ada benda kental yang bikin aku naik.
Habis itu Danela membisikan kalau dia masih kepingin denganku, terus aku responin juga kalau aku kangen juga, terus kulumat saja bibirnya yang mungil kemerah-merahan itu.
Danela langsung balas dengan penuh nafsu dan tetap memelukku Dari belakang tapi tangannya sudah langsung menggerayangi penisku, dalam hati ini anak kepingin di embat nich. Aku lihat Bertha disampingku bengong saja dan cemberut merasa kalah duluan.
Terus Bertha pergi sebentar, aku masa bodoh saja, kutarik si Danela ke pangkuanku dan bibirnya masih kulumat habis. Gila! nafsunya besar sekali! Setelah itu kualihkan Dari bibir, kukecup terus ke bawah sambil tanganku meraba buah dadanya yang besar dan kenyal.
Pas kukecup di belahan buah dadanya, Danela berteriak,
“Sstt…aahh..”
Dan semakin kencang remasan tangannya yang sudah masuk ke CD-ku, kubuka saja bajunya terus branya sekalian. Kelihatan buah dadanya menggantung siap diremas habis. Dengan gemasnya kulumat habis buah dadanya sampai dia menggelinjang keenakan,
“sstt…sstt…aahh…”
Setelah itu tanganku pindah ke CD-nya yang sudah basah, langsung saja kulepas rokny Dia pun kelihatan bugil tapi masih pakai CD.
Terus Bertha datang dengan membisikanku bahwa kalau mau meneruskan di dalam kamarnya saja.
“Sambung di kamar aja yuk…”
Tanpa pikir lama-lama, langsung saja kugendong Danela sambil buah dadanya terus kuhisap ke dalam kamar Bertha. Terus aku telentangi Danela di tempat tidur Bertha, aku lihat Danela sudah pasrah menantang, langsung saja kubuka CD-nya, ehh ternyata bulu Danela rapi dan kecil-kecil, langsung saja kulepas celanaku sama CD-ku sampai aku bugil ria.
“Wow…”, Terdengar teriakan Bertha kaget melihat penisku sepanjang 22 cm dan gede banget katanya sambil ngeloyor pergi meninggalkanku dan Danela.
Aku tidak peduli lagi sama dia, langsung saja penisku aku arahkan ke vagina Danela, uhh seret banget, dan kulihat Danela menggigit bibirnya dan berteriak,
“Aakkhh…eegghh…” Kepalanya menggeleng ke kiri dan ke kanan sambil tangannya meremas seprei. Rupanya dia masih Virgin sehingga seret sekali memasukannya. Baru kepalanya saja Danela sudah teriak.
Aku tahan sebentar, terus tiba-tiba langsung saja kusodok lebih keras, Danela langsung saja teriak kencang sekali. Masa bodoh, aku teruskan saja sodokanku sampai mentok. Rasanya nikmat banget, penisku seperti diremas-remas dan hangat-hangat basah. Sambil menarik napas, kulihat kalau Danela sudah agak tenang lagi, tapi rupanya dia meringis menahan sakit, kebesaran barangkali yach? Setelah itu aku tarik penisku pelan-pelan dan kelihatan sekali vagina Danela ikut ketarik terus kepalanya geleng-geleng ke kiri dan ke kanan sama matanya terpejam-pejam keenakan sambil teriak.
“Sstt…aahh…sshh…egghh…”
Sampai penisku tinggal kepalanya saja, langsung saja aku sodok lagi ke vaginanya sekeras-kerasnya, “Bleesshh…”
Danela berteriak, “aahh….” Kira-kira 5 menitan vagina Danela terasa seret.
Setelah itu vaginanya baru terasa licin hingga semakin nikmat buat disodok, semakin lama sodokanku semakin kupercepat sampai Danela kelihatan cuma bisa menahan saja. Rupanya Danela kurang agresif. Terus kusuruh Danela menggerakan pantatnya ke kiri dan ke kanan sambil mengikuti gerakanku. Baru beberapa menit Danela sudah teriak nggak karuan, rupanya dia mau orgasme. Makin kupercepat gerakanku, akhirnya Danela berteriak kencang sekali sembari memelukku kencang-kencang, lama sekali Danela memelukku sampai akhirnya dia telentang lagi kecapaian tapi penisku masih menancap di vaginanya.
Sekilas kulihat kalau Bertha melihatku sambil menggigit jarinya, terus Bertha mendekati kami berdua kemudian bertanya,
Film Bokep – Bagaimana tadi?” Aku senyum saja sambil penisku masih kutancapkan di vagina Danela, terus Bertha duduk di tepi ranjang dan ngobrol kepadaku. Aku iseng, kupegang tangan Bertha terus aku remas-remas. Tapi dia tetap diam saja. Setelah itu kutarik dia lalu kucium bibirnya yang ranum dan tubuhnya kutelentangi di atas perut Danela tapi penisku masih tetap menancap di vagina Danela, tidak ketinggalan kuremas-remas buah dada Bertha sambil matanya terpejam menikmati lumatan bibirku dan remasan tanganku.
Sementara si Danela mencabut penisku lalu pergi ke kamar kecil dan jalannya sempoyongan seperti vaginanya ada yang mengganjal. Terus kubuka saja baju Bertha sementara tangannya sudah merangkul tengkukku. Setelah itu kujilati saja buah dadanya sambil sekali-kali kuhisap sampai dia menggelinjang kegelian.
Terus kuraba CD-nya. Rupanya sudah basah, nggak ambil peduli langsung saja kulepas seluruh celananya sampai Bertha benar-benar bugil. Terus aku suruh Bertha pegang penisku sampai muka dia kelihatan kemerahan. Rupanya dia belum pernah merasakan begituan.
Setelah itu aku perbaiki posisinya biar nikmat buat menyodok vaginanya. Kemudian Bertha bertanya kalau dia mau diapakan.
Aku suruh Bertha pegang penisku lalu kugesek kevaginanya. Dia tercengang mendengar kataku, tapi dia tetap melakukan juga. Sambil matanya terpejam, Bertha mulai menggesek penisku kevaginanya, pas menyentuh vaginanya, dia kelihatan nyegir sambil mendesah-desah,
“Aahh…”,
sementara aku sibuk meremas-remas sambil menjilati buah dadanya yang semakin lama semakin mengeras dan kelihatan puting buah dadanya semakin munjung keatas.
Pelan-pelan kudorong pantatku sampai penisku menempel lebih kencang di mulut vaginanya. Bertha diam saja malah semakin keras rintihannya, eh nggak tahunya Danela tiba-tiba saja mendorong pantatku sekeras-kerasnya secara langsung penisku kedorong masuk kedalam vagina Bertha sedangkan Bertha menjerit keras,
“aakkh sakit Hafiz, apa-apaan kamu”,
sambil badan Bertha menggeliat-geliat kesakitan sementara tangannya menahan pinggulku.
“Tenang Bertha kalau sakitnya hanya sebentar saja kok..”, kata Vivin menenangkan Bertha,
terus Danela malah mendorong lebih keras lagi sambil menarik tangan Bertha biar tidak menahan gerakan pinggulku. Bertha kelihatan menahan sakit sambil menggigit bibirnya. Sampai akhirnyBertha kelihatan mulai mengatur nafasnya yang tersengal-sengal selama menahan tadi. Aku biarkan dulu beberapa menit sambil mencumbu Bertha biar dia tambah naik sementara Danela yang masih bugil tadi melihat saja di samping tempat tidur sambil tertawa centil.
Tidak lama Bertha sudah mulai dapat naik lagi, malah semakin menggebu saja. Mulai kutarik penisku pelan-pelan terus kusodok lalu masuk agak kencangan sedikit, seret sekali.
Tiba-tiba bell pintu berbunyi lalu Danela mengintip lewat jendela kamar lalu pakai bajunya yang panjang sampai lutut terus Danela ngeloyor pergi sambil ngomong,
“Nyantai saja, terusin biar aku yang nemuin’,
tahu gitu aku teruskan saja kegiatanku yang sempat terhenti, aku lihat Bertha masih nyengir sambil kepalanya geleng kekiri dan kekanan terus pinggulnya digerakan pula mengikuti irama gerakanku. Rupanya vaginanya cepat basah dan mampu menelan penisku sampai penuh.
Sementara tanganku sibuk meremas buah dada Bertha, aku terus menggenjotnya semakin cepat sampai dia mendesah-desah lebih keras terus tangannya meraba-raba punggungku lalu tiba-tiba kakinya dilipat ke atas pantatku sambil memelukku dan berteriak
Foto Bokep – aagghh…”, kencang sekali hingga gerakanku tertahan dan terasa ada cairan hangat keluar dari vaginanya hingga menambah rasa nikmat.
Rupanya dia orgasme beruntun, setelah pelukan dia mulai kendor. Aku teruskan lagi genjotanku pelan-pelan sambil mulai mencumbu dia biar naik lagi. Tidak lama dia sudah naik lagi terus aku ambil posisi lebih tegak sambil tanganku pegang pinggulnya dan tangannya memuntir-muntir putingku sambil tersenyum manis.
Makin lama gerakanku semakin kupercepat sodokanku, waktu kudorong ke vaginanya aku keras-kerasi lalu kulihat Bertha sudah mulai memejamkan matanya dan kepalanya geleng-geleng ke kiri dan ke kanan mengikuti irama genjotanku.
Aku sendiri rupanya sudah mau orgasme, maka aku genjot lebih kencang lagi sampai vaginanya bunyi kencang banget, nggak lama aku mau keluar kutarik penisku biar ejakulasi di luar.
Dia malah menahan pantatku biar nggak ditarik ke luar langsung saja kudorong lagi sembari kupeluk dia erat-erat sambil teriak,
“Aargghh.. eegghh..”,
kemudian Bertha juga teriak lama sekali, aku ejakulasi di dalam vagina Bertha sampai Bertha gelagapan nggak bisa napas, kira-kira semenitan aku dekap Bertha erat-erat sampai aku kehabisan tenaga, terus kucabut penisku dan kelihatan maniku sampai keluar dari vaginanya bareng darah perawannya yang sobek karena kerasnya serobotan penisku dibantu dorongan Danela yang keras dan tiba-tiba tadi.
Sementara itu Danela kedengarannya ngobrol sama seorang cewek, rupanya teman Bertha itu ketinggalan dompet terus kebetulan Danela juga kenal sama dia, nggak lama kemudian Danela masuk ke kamar terus menanyakan aku,
“Mau kenalan nggak sama temanku?”
“Masa aku bugil begini mau dikenalin’”, jawabku.
“Cuek saja, lagian tadi aku sama dia sudah ngintip lu waktu sama Bertha tadi”, jawab Vivin santai.
Aku bengong saja, terus Danela membisikan sesuatu ke Bertha terus Bertha mengangguk sambil tertawa cekikikan terus Bertha membisikan kepadaku supaya aku nanti menurut saja, katanya asyik sich.
Lalu Danela dan Bertha yang cuma pakai selimut menemui temannya tadi terus diajak masuk sebentar ke kamar Bertha sambil matanya ditutup pakai T-shirt Danela. Setelah itu Danela kasih isyarat ke aku biar diam saja sambil menuntun Christ (nama temannya tadi) supaya rebahan dulu di tempat tidur.
Tentu saja Christ bertanya kalau ada apa ini. Lalu Danela bilang kalau entar pasti nikmat dan nikmati saja.
Christ mengangguk saja lalu Danela menyuruh Bertha pegang tangan Christ yang diangkat di atas kepalanya dan Danela meraba-raba sekujur badan Christ di dalam bajunya, tentu saja Christ teriak kegelian sampai akhirnya mendesah-desah keasyikan.
lalu Danela pindah posisi dari duduk di atas paha Christ beralih ke samping sambil kasih kode ke aku biar aku duduk menggantikan dia sambil tangan Danela dimasukan ke dalam bra punya Christ, aku menurut saja sambil mulai mengikuti Danela meraba-raba tubuh seksi Christ, sementara Christ kaget dan mulai meronta-ronta nggak mau diteruskan.
Aku yang sudah tanggung begitu langsung saja turun lalu menarik kaki Christ supaya posisi pantatnya pas di sudut tempat tidur kelihatan Bertha mengikuti dan tetap memegang tangan Christ yang sudah mulai meronta dan berteriak-teriak
“Jangan…”,
lalu Danela menutup mulut Christ dan melumat bibirnya sembari kasih kode ke aku biar diteruskan saja, langsung kubuka ritsluiting celananya dan kelihatan pahanya yang putih dan bentuk kakinya yang seksi membuat aku cepat naik, waktu aku mau peloroti CD-nya, Christ malah meronta-ronta sambil kakinya menendang-nendang hingga aku kesulitan.
Aku jepit kakinya dengan pahaku lalu CD-nya aku tarik paksa sampai di bawah lututnya terus aku berdiri sedikit buat melepas CD-nya tadi habis itu aku kangkangi pahanya sembari aku arahkan penisku yang sudah tegang berat ke vagina Christ yang ada di sudut tempat tidur itu.
Setelah kepala penisku menyentuh mulut vaginanya, aku pegangi pinggulnya biar Christ agak diam nggak meronta-ronta supaya aku bisa menyodok dengan mantap, gerakan pinggul Christ sudah dapat aku tahan lalu aku cepat-cepat menyodok penisku sekeras-kerasnya ke vaginanya. Sesaat kelihatan gerakan Christ yang berontak tertahan selama aku dorong masuk penisku tadi sampai mentok, seret banget dan masih agak licin, aku lihat Danela masih melumat bibir Christ sementara Bertha melihat penisku yang sudah menancap 3/4 saja di vagina Christ tadi.
Setelah aku diamkan beberapa saat, aku tarik lagi penisku lalu kudorong masuk lagi sementara Christ kembali meronta-ronta menambah nikmatnya goyangan liarnya, lama-lama Christ mulai melemah rontanya dan mulai kedengaran desahan Christ, nggak tahunya Danela sudah nggak melumat bibirnya tadi.
Mendengar desahan dan rintihannya itu bikin aku semakin ganas, tanganku mulai meraba ke atas dibalik T-shirtnya sampai menyentuh buah dadanya yang masih terbungkus bra.
Lalu aku singkap bajunya ke atas terus Danela membantu membukakan bra Christ tadi sementara Bertha sudah melepaskan pegangan tangannya dan Bertha mengambil guling lalu memeluk guling itu sambil menggigit bibirnya sambil terus melihatku yang lagi ngerjain Christ dengan ganas.
Lalu Danela ke kamar mandi sementara aku semakin percepat gerakanku yang semakin keras sambil kuremas-remas dan kujilati puting buah dadanya yang sudah merah merona serta desahan dan rintihan Christ yang menambah nafsuku Rupanya rontaan Christ yang liar membuatku semakin cepat keluar, baru 5 menitan aku sudah nggak tahan lagi, aku dorong keras-keras sambil kupeluk Christ sekencang-kencangnya sampai Christ nggak bisa nafas tapi masih tetap menggoyang pinggulnya.
Aku ejakulasi 30 detik lamanya kemudian Christ gantian mendekapku sambil menggigit telingaku sembari melenguh menahan kenikmatan yang baru dia rasakan, sementara penisku yang masih di dalam vagina Christ terasa hangat karena cairan yang keluar dari vaginanya tadi.
Christ orgasme sampai 15 detik lalu aku terkulai lemas di samping tubuh Christ lalu Danela kembali ke tempat tidur lagi dan kami berempat pun terdiam tanpa ada yang berbicara sampai tertidur semuanya ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,