Cerita Dewasa Sange Ketika Melihat Pengasuh Seksi

Cerita dewasa sange ketika melihat pembantu seksi, kisah sex dewasa dengan pembantu, kumpulan cerita sange pembantu nakal, komik hentai pembantu, foto bugil pembantu seksi.

Malam ini Doyan SeX berbagi Cerita Dewasa Sange Ketika Melihat Pengasuh Seksi. Selamat membaca & menikmati cerita sex bergambar yang hot dan di jamin bisa meningkatkan Fantasi & Gairah Seks.

Kisah ini bercerita tentang aku dan keluargaku yang dulu memiliki pengasuh namun kini telah resign.Tetapi pada suatu hari, keluarga kami kedatangan tamu dan ternyata dia adalah bekas pengasuhku dulu. Ia pun telah tumbuh menjadi sorang wanita muda yang matang dengan postur tubuhnya yang mempesona.

Meskipun wajahnya tidak begitu cantik, tapi kemulusan dan kehalusan kulitnya dapat menambah nilai kecantikannya tersebut, maklum saja karena ia berasal dari desa yang berhawa dingin. โ€œPermisi.., Buโ€ฆโ€, sapanya kepada ibuku.

โ€œOh.. kamu.. Sariโ€ฆ Kok sekarang sudah segede ini. mana suami kamu?โ€, tanya ibuku.
โ€œSudah pisah kok Buโ€.
โ€œLho, kenapa?โ€.
โ€œItu Buโ€ฆ, dia kawin sama perempuan lainโ€.
โ€œOh ya Buโ€ฆ., mana Den Rully?โ€.
โ€œLha itu dia di sebelah kamuโ€ฆ.โ€.

Memang dari tadi aku terus memperhatikannya dari ujung rambut sampai ujung kaki. Buah dadanya yang besar dibalut dengan baju lengan panjang warna biru tua, pinggulnya yang bulat dibungkus dengan rok warna cream dibawah lutut. Ckโ€ฆ, ckโ€ฆ, bukan main mantan pengasuhku iniโ€ฆ, pikirku.

โ€œAduh Deenโ€ฆ., kok sudah besar gini toch, mana ganteng lagiโ€, sapanya.
โ€œLha iya wong diberi makan tiap hari kokโ€, jawabku.
โ€œWah kalo gini sich, kalo ketemu di jalan, saya pasti pangling lhoโ€.
โ€œAku juga gitu.. kok Mbakโ€ฆ pangling sama Mbak. Udah punya anak belum?โ€.
โ€œBelum Denโ€.

โ€œJangan panggil Den achโ€ฆ, Mas aja gitu lho. Kan Mbak sudah bukan pengasuhku lagi. Jadi hubungan kita seperti temen aja, ya khanโ€.

โ€œIya deh Masโ€.
โ€œUdah sana istirahat duluโ€, kata ibuku menyela.
โ€œTerima kasihโ€ฆ, Buโ€.

Kemudian Sari pergi ke belakang mencari kamarnya yang dulu untuk tidur. Sejak kepergian Sari dulu, kamar tersebut hanya dijadikan tempat untuk menyeterika pakaian. Dan sejak aku dan saudaraku sudah berangkat remaja, Ibu tidak lagi mempekerjakan pembantu, sehingga kamar tersebut dapat digunakan lagi oleh Sari.

Pada suatu hari, Ibu sedang ke pasar, saudaraku sedang kuliah, dan karena aku perlu pakaian untuk pergi ke rumah teman, maka aku menyeterika baju di ruang seterika. photomemek.com Di situ kebetulan tidak ada Sari, entah kemana. Tetapi tiba-tiba Sari masuk kamar dengan rambut yang masih basah. Kelihatannya dia baru saja selesai mandi dan keramas.

โ€œOh ada mas Rully tochโ€.
โ€œMaaf ya Mbak ngganggu, sebentar kok, cuman satu bajuโ€.
โ€œKalo boleh saya bantu Masโ€ฆ, biar cepat selesaiโ€.
โ€œAh.. nggak usah. Makin lama di sini makin seneng kok..โ€, godaku.
โ€œAh.. Mas bisa ajaโ€.
โ€œMbak sekarang kerjanya di mana?โ€.
โ€œNggak ada Mas, makanya saya mau minta tolong sama Ibuโ€.
โ€œAku dukung dech Mbak, biar nanti bisa mandiin aku lagiโ€, godaku lagi.
โ€œKan udah nggak bisa lagiโ€.

โ€œKenapa? Apa karena saya sudah besar?โ€, suaraku sudah mulai terbata-bata menahan nafsu yang sudah mulai datang. Kulihat mukanya memerah. Dadanya turun naik, sehingga semakin terlihat menonjol di balik blusnya yang agak tipis.

โ€œKan malu Mas..โ€.
โ€œYa kalo dilihat orang sich malu, tapi kalo cuma berdua kan enggakโ€, pancingku.

Tanganku mulai mencoba memegang tangan kirinya. Ia diam saja. Tangan kiriku menarik bahunya yang kanan untuk mendekatkannya ke tubuhku. โ€œJangan Masโ€ฆ, nanti dilihat orangโ€ฆ nanti Ibu datangโ€, katanya bergetar. Tampaknya ia juga sudah mulai merasakan rangsanganku.

Aku sudah tidak peduli, kutarik dengan perlahan-lahan wajahnya ke wajahku, dan dengan lembut kucium bibirnyaโ€ฆ., โ€œUuchโ€ฆ, ehmโ€ฆ., jaโ€ฆ, ngan.., Maassโ€ฆ, ach..โ€, dan dengan perlahan-lahan lidahku kumasukkan ke mulutnya dan kumainkan, โ€œAachโ€ฆ, saya mohon Masโ€ฆ, janganโ€ฆ.โ€, dengan lemah lembut didorongnya tubuhku untuk menjauhi dirinya.

Tapi nafsuku pada saat itu seakan-akan sudah tidak mau diajak kompromi lagi. Kutarik lagi dengan agak memaksa tubuhnya kedalam pelukanku, dan kucium lehernya yang mulusโ€ฆ, kubuka kancing blusnya yang paling atas, sehingga tonjolan buah dadanya yang besar sedikit terlihat sehingga membuatku semakin benafsuโ€ฆ, โ€œAduh.., Masโ€ฆ, jangan Masโ€ฆโ€, pintanya.

Namun tiba-tiba pintu diketuk dari luarโ€ฆ, โ€œTokโ€ฆ, tokโ€ฆ, Rully.., tolong bukain pintunya..โ€, Ibu datangโ€ฆ, waduh.., aku menggumam dalam hatiโ€ฆ โ€œMas, itu ibu datangโ€ฆโ€, kata Sari si pengasuh binal sambil membenahi dirinya yang agak kusut karena ulahku tadi.

Siang itu nafsuku belum tercapai. Baru pertama kali itu aku melakukan hal-hal seperti di atas dengan seorang wanita. Selama seharian aku tidak dapat memejamkan mata. Pikiranku terus melayang-layang sampai beberapa hari. Kupikir betapa nikmatnya apabila aku dapat menyelesaikan permainan diatas sampai tuntas. Kesempatan lain ternyata masih ada, ketika itu seisi rumah sedang keluar dan cuaca di luar agak dingin, karena hari menjelang sore. Saat itu Sari sedang menyapu ruang tengah.

Dengan hanya mengenakan kaos oblong berwarna putih agak longgar, bercelana pendek jeans, Sari si pengasuh montok tampak seperti bukan bekas seorang pengasuh. Kulitnya yang putih bersih, dengan rambut tergerai sebahu dan buah dada yang besar membuat jantungku berdegup tidak karuan.

Aku sudah tidak tahan lagi, kutubruk tubuh Sari, kupeluk, kucium bibir, leher dan kembali lagi ke bibirnya. Kulumat bibirnya, meskipun dia sedikit agak meronta, tetapi tidak sekeras pada saat sebelumnya. fantasiku.com Tanganku mulai beraksi, meraba pinggangnya, kemudian menyibakkan kaos oblongnya ke atas sehingga sampailah pada kaitan tali BH yang berada di belakangnya.

Kubuka kaitannya, kemudian tanganku merayap ke depan hingga tersentuhlah buah dadanya yang masih padat, meskipun agak turun sedikit saking besarnya. Kuremas dengan perlahan sekaliโ€ฆ, kupilin putingnya yang sudah berdiri tegak. โ€œAchโ€ฆ, achโ€ฆโ€, desah Sari. Sekarang dia sudah tidak meronta lagi, tetapi bahkan terlihat menikmati apa yang kulakukan.

Kusibak lebih keatas lagi kaosnya dan kuturunkan mulutku ke putingnya, kuciumโ€ฆ, kemudian kusedot dengan perlahan sekaliโ€ฆ., โ€œAchโ€ฆ, aduh masโ€ฆ., aduh Masโ€ฆ, Maasโ€ฆ Kepalanya menengadah seakan-akan menyodorkan buah dadanya untuk lebih dimainkan olehku.

Lama mulutku bermain di buah dadanya sampai akhirnya tangannya memegang tanganku dan membimbingnya ke bawah untuk menjamah kewanitaannya. Aku turuti keinginannya dan kugosok vaginanya dari luar celananyaโ€ฆ., โ€œAuh.., auhโ€ฆ nikmat.. Masโ€. Sekarang posisi tangan kananku sedang menggosok kemaluannya dan mulutku terus mempermainkan buah dadanya.

Kemudian tanganku masuk ke dalam celana jeansnya, danโ€ฆ., aduh makโ€ฆ, tersentuhlah rambut halus yang telah lembab. โ€œUuch.., uchโ€ฆโ€, dia mendesah. Sambil terpejam menikmati apa yang kulakukan, tanganku mulai menyibak rambut kemaluannya tadi dan tersentuhlah olehku klitnyaโ€ฆ dan โ€œAauchโ€ฆ, auchโ€ฆ Mas.. nikmat sekaliโ€.

Beberapa saat lamanya ia si pengasuh seksi jadi pasrah dan diam tanpa reaksi. Lama kelamaan, mungkin ia sendiri tidak tahan, hingga ia pun mulai menggerakkan tangannya mula-mula membelai dadaku kemudian turun ke perut dan akhirnya ke celana dalamku. pada saat itu aku mengenakan celana pendek olah raga, dengan kaus singlet diatasnya.

Dia menyentuh penisku, diremasnya dengan lembut, dikocoknya dari luarโ€ฆ โ€œUugh.., ughโ€ฆโ€, aku merintih kenikmatan โ€œAadduhh Mbakโ€ฆ, Mbak pintar dehโ€ฆโ€, โ€œAh, Mas juga pintar kokโ€ฆ, malah terlalu pintar dibandingkan usia Mas sendiriโ€ฆโ€, desahnya. Kemudian kuseret dia masuk ke dalam kamarku, dan kurebahkan di atas dipanku. Dia kemudian membalikkan tubuhnya sehingga berada diatasku.. aduh mak, buah dadanya betul-betul indah menggantung di atas hidungku.

Kucium dengan gemas dan kumainkan putingnya dengan mulutku, โ€œAaacchhโ€ฆ, auch Masโ€ฆ, auch.., auch..โ€, sementara itu kulepaskan celana jeans dan celana dalamnya, sambil tangan kiriku terus memeluk pinggangnya dan tangan kananku meremas pantatnya yang masih bulat segar, dan mulutku tetap berada di putingnya. Sementara itu tangannya meremas penisku dengan sedikit mengocok.

Tiba-tiba dia membalikkan tubuhnya sehingga kami berada pada posisi 69. Dengan nafsu dimasukkannya penisku ke dalam mulutnya โ€œAachโ€ฆ, ach..โ€, bandel juga Mbak ini batinku, tapi tentu saja aku juga menikmatinya. Dikocoknya penisku dengan mulutnya. Tampaknya ia sudah berpengalaman dengan gaya-gaya yang aduhai.

Aku tidak mau kalah, kubuka kewanitaannya dengan tangan, kemudian kujulurkan lidahku dan mulailah aku menjilati bagian yang paling terlarang itu, โ€œUuchโ€ฆ, uchโ€ฆโ€. Kami berpagut lama sekali hingga rasa-rasanya aku ingin segera memasukkan alatku ke liang surgawinya.

โ€œMaaasโ€ฆโ€. โ€œYa, Mbakโ€ฆโ€. โ€œTolong dong dimasukinโ€ฆ, saya udah nggak tahan nihโ€ฆ. udah lama saya nggak disentuh, tolong dong masโ€ฆ.โ€. Aku berpikir sejenakโ€ฆ, bagaimana kalau nanti dia hamil, bagaimana nanti kalau ketahuan oleh Ibu, dll. Tapi aku sendiri sebetulnya juga sudah tidak tahanโ€ฆ, dan akhirnya, โ€œBaik Mbak, ta.. piโ€ฆ, kalau Mbak hamil gimana dongโ€ฆโ€ โ€œSaya pakai KB kok masโ€ฆ.โ€, katanya.

โ€œBaik Mbakโ€ฆโ€, kemudian tubuhnya membalik kembali, tetapi posisinya masih di atas. Ia pegang penisku dengan lembut dan menuntunnya memasuki liang surgawinya, dan., โ€œAachhh.., sshhhโ€ฆ, sshh..โ€. Penisku serasa dijepit oleh sesuatu yang berdenyut-denyut lembut, dan itu adalah kewanitaannya.

Dia memompa dari atas naik turun beberapa kali, kemudian akhirnya dia merebahkan dirinya ke samping saya, dan meminta saya untuk menyetubuhinya dari atas. Aku naik ke tubuhnya dan memasukkan penisku ke dalam vaginanya dan mulailah aku memompa dari atas, โ€œAauchโ€ฆ, auucchhh, Mass.., saya mau pipissโ€ฆ, aachhโ€ฆ, aachhhhโ€ฆโ€, dijepitnya pinggangku dengan kedua kakinya.

Penisku serasa akan pecah disedot oleh vaginanya yang bersamaan dengan keluarnya โ€œpipisโ€nya dan akhirnya akupun tidak tahan, dan, โ€œAach..โ€, maniku muncrat di dalam kewanitaannya, โ€œHeh.., heh.โ€, kamipun lunglai ngos-ngosan. Sambil saling tersenyum, kucium bibirnya, kupeluk, dan sambil berkata, โ€œTerima kasih ya Mbak pengasuh..โ€, โ€œMalah aku yang harus berterima kasih sama Mas, karena Mas telah memberi saya kenikmatan yang sudah lama tidak saya perolehโ€.
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Author: Timothy Smith