Para pembaca semua, sudah mulai sejak lama gue mengikuti cerita-cerita di situs ini. Ada beberapa penulis yang hebat dan hampir sebagian besar masih pemula, seperti gue. Ada yang dgn bangganya menuliskan seolah-olah dia begitu perkasa, dgn senjata kelaki-lakiannya yang besar dan panjang dan ada yang dgn jujur menceritakan apa adanya dia. Maaf, bukan berarti gue tidak percaya dgn penulis yang membanggakan kelaki-lakiannya. Tetapi. . Setidaknya gue sering bertanya-tanya, apakah benar ukuran zakar yang panjang dan besarlah yang bisa memuaskan wanita? Pertanyaanku makin membuatku penasaran.
Dan gue mulai ingin mencari tahu dgn cargue sendiri. Mulai cerita pertama ini. . Gue ingin membagikan pengalamanku dgn para wanita. Boleh percaya boleh tidak. . Gue menemukan bahwa sebagian besar wanita justru tidak mempermasalahkan ukuran zakar. Ceritgue pada akhirnya akan berisi pengalamanku tenatnag apakah aspek sex yang terutama bagi wanita? Selamat membaca. Jika ada saran dan kritik, gue dgn senang hati menerimanya. Atau jika ingin berkenalan, gue suka berteman dgn siapa saja.
Sebut saja gue Fire Maker. Gue adalah pria keturunan Chinese & Canada. Usigue masih muda, sekitar 20 tahunan. Gue dilahirkan dgn postur yang tinggi atletis, tetapi tidak begitu kekar. Sekitar 180 cm/75 kg. Gue dikaruniai otak cemerlang. IQ-ku 151. Itu salah satu faktor penyebab gue punya banyak teman wanita sejak gue masih SD. Selain otak cemerlang, kehidupan yang keras yang kualami sejak kecil membuatku sabar dan gigih. Gue terbiasa menjadi ‘tempat sampah’ bagi teman-temanku yang ingin bercerita membuang kesedihannya. Terkadang, kesedihan itu tak akan pernah hilang. Tetapi setidaknya terasa lbh ringan saat gue ikut menanggungnya. Gue sudah menyelesaikan gelar sarjangue di usia 21 tahun. Dan gelar S2-ku satu setengah tahun kemudian. Kemudian gue bekerja di perusahan swasta sampai kemudian gue memutuskan berhenti karena proyek pribadi yang kuterima cukup banyak dan hasilnya sudah lbh dri gaji bulananku. Oke. . Gue tidak akan terlalu panjang menceritakan diriku. Selanjutnya gue akan bercerita tentang pengalaman sex-ku.
Dini adalah pacar pertamgue. Dgn dia gue mengenal kissing dan necking. Kissing yang menggelora. Pernah kami mulai berciuman saat film di bioskop mulai diputar dan kami kissing sampai 30 menit. Minum sebentar, kissing lagi. . 30 menit. . Begitu seterusnya. Entah mengapa kissing waktu itu terasa begitu mahal. . Begitu berharga. Sedangkan wanita yang akan kuceritakan kali ini, Wiarsih adalah TTH (Teman Tapi Hot) dan STS (Sex Tanpa Status) pertamgue. Dia berumur 25 tahun. Sexy, dgn payudara terbesar yang gue tahu, 40D. Gue kenal Lusi melalui chatting di IRC. Setelah janjian bertemu dgnnya, sorenya gue ke tempat kost Lusi yang ramai. Untungnya di kost Wiarsih cowok bebas masuk kamar. Gue pun dgn sukses masuk kamarnya. Kami mengobrol panjang lebar sampai kemudian Wiarsih bercerita tentang pacar pertamanya yang ternyata sudah beristri. “Tapi untungnya loe belum pernah ML ama dia kan? Jadi setidaknya loe tidak rugi secara fisik. . ” tanygue untuk memancing dia. “Salah! Justru gue telah menyerahkan keperawananku dgn dia!” “Hmm. . ” katgue waktu itu. Dlm hati gue senang sekali karena berarti kesempatanku terbuka lebar. “Wiarsih. . Kok bsa payudaramu 40D ya. . ? Ada turunan dri Mama?” “Gak. . Semua saudargue paling besar 36C. Gue aja yang super gini. . “ fantasiku.com
Setengah memberanikan diri. . Gue dgn nekat mengajukan pertanyaan mendebarkan. “Boleh lihat payudaramu ga?” Di luar dugaanku, Wiarsih membuka kaosnya. Dan tampaklah sepasang payudara yang menyembul menggairahkan di balik bra-nya yang tak mampu menutupi seluruh payudara super itu. Gue menelan ludah dan tiba-tiba merasa haus. . Gue mulai nekat karena merasa mendapatkan kesempatan. Perlahan gue mendekatinya dan gue menjamah payudaranya dgn tangan kananku. Wiarsih diam saja. . Dia cuma menatap matgue seakan berkata. . , “Cuma itu yang berani loe lakukan?” Gue semakin berani. Bagiku informasi sudah lbh dri cukup. Tidak mungkin ada penolakan. Gue maju dan memeluk Wiarsih. Bibirku setengah keras memagut bibir Wiarsih. Dia melenguh. . dan kami berciuman dgn hangat. Tanganku dgn cepat melepas bra Wiarsih. Pengalaman necking dgn Dini membuatku terbiasa melepas ikatan bra. Wuhh. . Tanganku tidak cukup untuk menutupi payudara Wiarsih yang sgra menyembul bebas begitu gue melepas bra-nya. Begitu besar dan sexy. Dgn puting coklat kemerahan yang ujungnya agak terbelah dua. Kenyal. Lembut dan ada bau yang khas. (Wah. . Jangan-jangan Wiarsih belum mandi!). Tapi siapa yang peduli dgn bau? Jemariku mulai meraba lembut payudaranya. Gue percaya, meremas payudara dgn cepat dan kuat tidak akan membuat wanita terangsang untuk tahap sedini itu. Saraf darahnya belum menyebar merata. Remasan keras dan kuat hanya akan membuatnya sakit dan tidak nyaman. Gue memilih merabanya dgn lembut. Memainkan jemariku berputar-putar menelusuri payudaranya yang luas. Dgn sabar dan penuh kelembutan. Sesekali jemariku merambat naik mendaki gunung dan begitu hendak tiba di puncaknya, gue kembali menurunkan jemariku. “Uh. . “, kudengar suara lenguhan Wiarsih. Dia menginginkanku menjamah puncak payudaranya. Gue tidak terburu-buru. Gue cukup sabar karena gue tahu gue punya waktu untuk merangsangnya. Jemariku pun taat. Dia mungkin juga sudah ingin merasakan sensasi menyentuh puting Wiarsih. Tapi gue menahannya. Gue mulai mencium telinga Wiarsih. Memasukkan lidahku ke telinganya. Wiarsih menggelinjang keenakan. “You are a good kisser, boy. . ” rintihnya.
Gue turun ke lehernya, menyapu bibirnya sekali lagi dgn lidahku. Menekan bibirku dan menghisap bibirnya dgn penuh kehangatan. Gue sudah sgt berpengalaman dgn teknik kissing. Wiarsih kembali merintih. Tubuhnya tiba-tiba seperti melonjak kaget saat jemariku menemukan putingnya yang muncul dgn berani. Gue memilin dgn sgt hati-hati putingnya. Bagian puting sgt sensitif dan gue tahu cara membuatnya keenakan. Tak lama, lidahku mulai turun dan akhirnya menyapu payudaranya. Wiarsih kembali menegangkan tubuhnya. Tangannya mulai meraba paha dan meremas zakarku dri luar. Tiba-tiba gue ingat gue tidak membawa kondom. Ini pengalaman pertamgue dan gue merasa tidak aman tanpa kondom. Tidak ada maksud apa-apa kecuali berjaga-jaga. Cukup lama kami berciuman dan akhirnya Wiarsih berhasil membuka celangue. Tanpa kuminta dia menundukkan kepalanya dan mulai menciumi zakarku yang mulai tegak perkasa. Zakarku ukurannya sekitar 15. 5 cm dgn diameter 4,2 cm. Ukuran standar org Asia. Ini adalah pengalaman pertamgue di oral! Gue tak akan melupakannya. Tubuhku bergetar menahan geli dan nikmat. Dri caranya mengoralku yang mirip sekali dgn blue film, gue tahu Wiarsih sudah mahir mengoral. Tak sekali pun gue merasakan giginya. Hanya kelembutan lidah dan bibir yang gue terima. Luar biasa. . Sampai sekitar 30 menit Wiarsih mengoralku, mengocok dgn tangan, mengoral lagi dan akhirnya Wiarsih kelelahan karena gue belum bsa mencapai orgasme dgn dioral. Gue juga heran. Menurut perkiraanku semula, karena ini oral pertamgue, gue akan orgasme dgn cepat. Ternyata zakarku cukup tangguh untuk pengalaman pertama. fantasiku.com
Wiarsih kemudian melepas celana pendek dan celana dlmnya. Gue baru sadar kalau Wiarsih ternyata agak gemuk. Dgn posturnya yang 158 cm, mungkin beratnya yang 55 kg banyak tersedot ke pantat dan perutnya. “Sory Wiarsih. . Gue nggak bawa kondom. Gue nggak bsa ML sekarang” katgue. Padahal itu adalah kesempatan ML pertamgue. Gue memilih melepasnya dri pada ML tanpa kondom. Kulihat raut muka kecewa dri Wiarsih. “Gue bantu pakai tangan aja ya. . Sory Wiarsih. . ” katgue. Wiarsih tampaknya bsa menerima. Tak lama gue mulai meraba-raba vaginanya dan vagina yang sudah sgt basah itu agak sedikit membengkak. Perlahan kumasukkan 2 buah jariku ke dlm vaginanya. “Uughh. . ” Wiarsih melenguh. Dan gue mulai memompa jemariku. Terkadang gue berhenti, memutar-mutar, menekan, dan memompa lagi. Kulihat pantat Wiarsih mengikuti irama jariku. Aduhh. . Ingin sekali gue memasukkan zakarku. Vagina merah merangsang di depan mata tetapi gue tidak berani melakukannya. “Ugh. . Terus. . Terus. . Aghh. . ” Wiarsih mulai menaikkan tempo goyangan pantatnya. Gue mengikuti saja sambil tangan kiriku mulai meremas payudaranya agak lbh kuat dri yang tadi. “Aghh. . Enak. . ” Wiarsih memagut bibirku. Kami pun bersilat lidah kembali. Sungguh pengalaman yang menggairahkan. Mendebarkan. . Mengasyikkan. . Gue membantu Wiarsih dgn jariku cukup lama, sekitar 20 menit sampai kemudian kurasakan tubuh Wiarsih bergetar cukup hebat. Gue tak tahu apakah dia orgasme. Yang jelas setelah itu, Wiarsih menghentikan goyangannya dan tersenyum. “Sudah. . ” katanya. Setelah itu gue memeluknya cukup lama, sekitar 1-2 menit. Merasakan Navyasnya di leherku dan mengelus pundaknya dgn lembut. Wiarsih kemudian bercerita tentang banyak cowok yang ditemuinya. Rata-rata suka kissing dgn cepat dan bernafsu, langsung meremas payudara dan penetrasi dgn cepat. Cowok-cowok itu, rata-rata selesai dgn cepat pula.
Sgra kupelajari pribadi Wiarsih. Ceplas-ceplos. Suka tertawa dan menggodgue. Dia menantangku untuk sgra membeli kondom dan datang minggu besok. Gue cuma tersenyum. Pertanyaanku kembali muncul. Apakah Wiarsih benar-benar membutuhkan sex? Rasanya itu pertanyaan bodoh. Pasti membutuhkan. Tapi apakah sex adalah yang terutama buat Wiarsih? “Wiarsih. . Kalau loe disuruh memilih cowok yang sexnya hebat, tetapi kasar, tidak perhatian, egois, tidak sabaran. Atau cowok yang sexnya biasa, monoton, tapi lembut, perhatian, sabar dan mengerti loe, loe pilih yang mana?” “Gue pilih yang sex-nya hebat, sekaligus perhatian, lembut dan sabar. . ” kata Wiarsih sambil tertawa. Pilihannya mungkin pilihan sebagian besar wanita di dunia. “Seandainya loe tidak bsa idealis?” “Bull shit! Kan loe cuma berandai-andai. Gue jawabnya sesukgue juga dong! Haha! Jangan dianggap serius, boy!” Wiarsih mulai sering memanggilku ‘boy’. “Hehe, iya. Kalau ukuran zakar yang terkecil yang pernah ML dgnmu berapa Wiarsih?” “Gak pernah ngukur sih, tapi kira-kira 9 cm. Imut, tapi pemiliknya jago tuh. Jadi enak juga. ” “Terpanjang?” Tanygue. Gue ingin tahu kategoriku. Menurut Dr. Boyke, zakar org Asia rata-rata 10-14 cm. “Ada yang 17 cm. ” kata Wiarsih mengingat-ingat. “Tapi punyamu udah panjang buatku, boy. . ” “Gak salah? Punygue Cuma 15. 5. Menengah aja kok. ” “Oh ya? Udah diatas rata-rata tuh. Gue banyak ketemu yang 13 cm. ” “Emang panjang pendek pengaruh ya?” “Gak lah. Asal jangan terlalu kecil dan terlalu besar. Yang sedang-sedang saja sudah pas kok buat gue. Yang penting cara pakainya” “Bukannya panjang dan besar paling enak?” “Ah. . Ya nggak juga. Kadang-kadang malah sakit kalo tuh cowok nggak sabaran. Main tembak aja. Kenapa sih Boy? Lagi penelitian ya kok nanya detail begitu. . ” Gue kemudian menceritakan rasa penasaranku. Apakah sex menjadi yang terutama bagi wanita. “Oh. . Gue belum tahu. Jujur, gue maniak sex. Gue hampir tiap hari ingin dan hampir selalu ML. Tapi kadang saat malam tiba, gue seperti kelelahan. Tidak tahu mau sampai kapan begini. . Mungkin tubuhku bilang gue butuh sex tiap hari. Tapi perasaanku bilang gue tidak butuh sex tiap hari. Ya, begitulah. . ” Lalu akhirnya gue pulang dgn bingung. Pembaca. . , ini adalah cerita nyata pertamgue mulai mengenal oral sex. Gue tunggu saran dan kritik dri pembaca, supaya dlm penulisan kisahku selanjutnya dapat lbh bermutu lagi. Kisah-kisah berikutnya akan menceritakan pengalaman sex-ku lainnya (tidak sekedar oral sex). Terima kasih.
E N D
The post Cerita Hot Bergambar Senjata Pria Untuk Memuaskan Wanita appeared first on CeritaSeksBergambar.