CERITA SEX GANGBANG – Aku adalah gadis berusia 19 tahun. kawan-kawan mengatakan aku cantik, tinggi 170, kulit putih dengan rambut lurus sebahu. Aku termasuk populer diantara kawan-kawan, pokoknya gaul abis. Namun demikian aku masih mampu menjaga kesucianku sampai..
Suatu saat aku dan enam orang kawan Susi (19), Yandra (20), Kevin (22), Anto (22), Doni (23) dan Handri (20). menghabiskan liburan dengan menginap di villa keluarga Handri di Puncak. Susi walaupun tidak terlalu tinggi (160) memiliki tubuh padat dengan kulit putih, sangat sexy apalagi dengan ukuran payudara 36b-nya, Susi telah berpacaran cukup lama dengan Kevin.
Baca Juga Cerita Panas Indonesia : Kenikmatan Dientot Dua Lelaki saat Dijarah
Diantara kami bertiga Yandra yang paling cantik, tubuhnya sangat proporsi tidak heran kalau sang pacar, Anto, sangat tergila-gila dengannya. Sementara aku, Handri dan Doni masih ’jomblo’. Handri yang berdarah India sebenarnya suka sama aku, dia lumayan ganteng hanya saja bulu-bulu dadanya yang lebat terkadang membuat aku ngeri, karenanya aku hanya menganggap dia tidak lebih dari sekedar teman.
Acara ke Puncak kami mulai dengan ’hang-out’ disalah satu kafe terkenal di kota kami. Larut malam baru tiba di Puncak dan langsung menyerbu kamar tidur, kami semua tidur dikamar lantai atas. Udara dingin membuatku terbangun dan menyadari hanya Susi yang ada sementara Yandra entah kemana. Rasa haus membuatku beranjak menuju dapur untuk mengambil minum.
Sewaktu melewati kamar belakang dilantai bawah, telingaku menangkap suara orang yang sedang bercakap-cakap. Kuintip dari celah pintu yang tidak tertutup rapat, ternyata Anto dan Yandra. Niat menegur mereka aku urungkan, karena kulihat mereka sedang berciuman, awalnya kecupan-kecupan lembut yang kemudian berubah menjadi lumatan-lumatan. Keingintahuan akan kelanjutan adegan itu menahan langkahku menuju dapur.
Adegan ciuman itu bertambah ’panas’ mereka saling memagut dan berguling-gulingan, lidah Anto menjalar bagai bagai ular ketelinga dan leher sementara tangannya menyusup kedalam t-shirt meremas-remas payudara yang menyebabkan Yandra mendesah-desah, suaranya desahannya terdengar sangat sensual.
Disibakkannya t-shirt Yandra dan lidahnya menjalar dan meliuk-liuk di putingnya, menghisap dan meremas-remas payudara Yandra. Setelah itu tangannya mulai merayap kebawah, mengelus-elus bagian sensitif yang tertutup g-string. Anto berusaha membuka penutup terakhir itu, tapi sepertinya Yandra keberatan. Lamat-lamat kudengan pembicaraan mereka.
“Jangan To” tolak Yandra.
“Kenapa sayang” tanya Anto.
“Aku belum pernah.. gituan”
“Makanya dicoba sayang” bujuk Anto.
“Takut To” Yandra beralasan.
“Ngga apa-apa kok” lanjut Anto membujuk
“Tapi To”
“Gini deh”, potong Anto, “Aku cium aja, kalau kamu ngga suka kita berhenti”
“Janji ya To” sahut Yandra ingin meyakinkan.
“Janji” Anto meyakinkan Yandra.
Anto tidak membuang-buang waktu, ia membuka t-shirt dan celana pendeknya dan kembali menikmati bukit kenikmatan Yandra yang indah itu, perlahan mulutnya merayap makin kebawah.. kebawah.. dan kebawah. Ia mengecup-ngecup gundukan diantara paha sekaligus menarik turun g-string Yandra. Dengan hati-hati Anto membuka kedua paha Yandra dan mulai mengecup kewanitaannya disertai jilatan-jilatan. Tubuh Yandra bergetar merasakan lidah Anto.
“Agghh.. To.. oohh.. enakk.. Too”
Mendengar desahan Yandra, Anto semakin menjadi-jadi, ia bahkan menghisap-hisap kewanitaan Yandra dan meremas-remas payudaranya dengan liar. Hentakan-hentakan birahi sepertinya telah menguasai Yandra, tubuhnya menggelinjang keras disertai desahan dan erangan yang tidak berkeputusan, tangannya mengusap-usap dan menarik-narik rambut Anto, seakan tidak ingin melepaskan kenikmatan yang ia rasakan.
Yandra semakin membuka lebar kedua kakinya agar memudahkan mulut Anto melahap kewanitaannya. Kepalanya mengeleng kekiri-kekanan, tangannya menggapai-gapai, semua yang diraih dicengramnya kuat-kuat. Yandra sudah tenggelam dan setiap detik belalu semakin dalam ia menuju ke dasar lautan birahi.
Anto tahu persis apa yang harus dilakukan selanjutnya, ia membuka CDnya dan merangkak naik keatas tubuh Yandra. Mereka bergumul dalam ketelanjangan yang berbalut birahi. Sesekali Anto di atas sesekali dibawah disertai gerakan erotis pinggulnya, Yandra tidak tinggal diam ia melakukan juga yang sama.
Kemaluan mereka saling beradu, menggesek, dan menekan-nekan. Melihat itu semua membuat degup jantung berdetak kencang dan bagian-bagian sensitif di tubuhku mengeras.. Aku mulai terjangkit virus birahi mereka.
Anto kemudian mengangkat tubuhnya yang ditopang satu tangan, sementara tangan lain memegang kejantannya. Anto mengarahkan kejantanannya keselah-selah paha Anggie. “Jangan To, katanya cuma cium aja” sergah Yandra.
“Rileks An” bujuk Anto, sambil mengosok-gosok ujung penisnya di kewanitaan Yandra.
“Tapi.. To.. oohh.. aahh” protes Yandra tenggelam dalam desahannya sendiri.
“Nikmatin aja An”
“Ehh.. akkhh.. mpphh” Yandra semakin mendesah
“Gitu An.. rileks.. nanti lebih enak lagi”
“He eh To.. eesshh”
“Enak An..?”
“Ehh.. enaakk To”
Aku benar-benar ternganga dibuatnya. Seumur hidup belum pernah aku melihat milik pria yang sebenarnya, apalagi adegan ’live’ seperti itu.
Tidak ada lagi protes apalagi penolakan hanya desahan kenikmatan Yandra yang terdengar.
“Aku masukin ya An” pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban.
Anto langsung menekan pinggulnya, ujung kejantanannya tenggelam dalam kewanitaan Yandra.
“Aakhh.. To.. eengghh” erang Yandra cukup keras, membuat bulu-bulu ditubuhku meremang mendengarnya.
Anto lebih merunduk lagi dengan sikut menahan badan, perlahan pinggulnya bergerak turun naik serta mulutnya dengan rakus melumat payudara Yandra.
“Teruss.. Too.. enak banget.. ohh.. isep yang kerass sayangg” Yandra meracau.
“Aku suka sekali payudara kamu An.. mmhh”
“Aku juga suka kamu isep To.. ahh” Yandra menyorongkan dadanya membuat Anto bertambah mudah melumatnya.
Bukan hanya Yandra yang terayun-ayun gelombang birahi, aku yang melihat semua itu turut hanyut dibuatnya. Tanpa sadar aku mulai meremas-remas payudara dan memainkan putingku sendiri, membuat mataku terpejam-pejam merasakan nikmatnya.
Anto tahu Yandra sudah pada situasi ’point of no return’, ia merebahkan badannya menindih Yandra dan memeluknya seraya melumat mulut, leher dan telinga Yandra dan.. kulihat Anto menekan pinggulnya, dapat kubayangkan bagaimana kejantanannya melesak masuk ke dalam rongga kenikmatan Yandra.
“Auuwww.. To.. sakiitt” jerit Yandra.
“Stop.. stop To”
“Rileks An.. supaya enak nanti” bujuk Anto, sambil terus menekan lebih dalam lagi.
“Sakit To.. pleasee.. jangan diterusin”
Baca Juga Cerita Panas Indonesia : Diberikan Kost Gratis Kalau Mau Ngentot
Terlambat.. seluruh kejantanan Anto telah terbenam di dalam rongga kenikmatan Yandra. Beberapa saat Anto tidak bergerak, ia mengecup-ngecup leher, pundak dan akhirnya payudara Yandra kembali jadi bulan-bulanan lidah dan mulutnya.
Perlakuan Anto membuat birahi Yandra terusik kembali, ia mulai melenguh dan mendesah-desah, lama kelamaan semakin menjadi-jadi. Bagian belakang tubuh Anto yang mulai dari punggung, pinggang sampai buah pantatnya tak luput dari remasan-remasan tangan Yandra.
Anto memahami sekali keadaan Yandra, pinggulnya mulai digerakan memutar perlahan sekali tapi mulutnya bertambah ganas melahap gundukan daging Yandra yang dihiasi puting kecil kemerah-merahan.
“Uhh.. ohh.. To” desah kenikmatan Yandra, kakinya dibuka lebih melebar lagi.
Anto tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dipercepat ritme gerakan pinggulnya.
“Agghh.. ohh.. terus Too” Yandra meracau merasakan kejantanan Anto yang berputar-putar di kewanitaannya, kepalanya tengadah dengan mata terpejam, pinggulnya turut bergoyang. Merasakan gerakannya mendapat respon Anto tidak ragu lagi untuk menarik-memasukan batang kemaluannya.
“Aaauugghh.. sshh.. Too.. ohh.. Too” Yandra tak kuasa lagi menahan luapan kenikmatan yang keluar begitu saya dari mulutnya.
Pinggul Anto yang turun naik dan kaki Yandra yang terbuka lebar membuat darahku berdesir, menimbulkan denyut-denyut di bagian sensitifku, kumasukan tangan kiri kebalik celana pendek dan CD. Tubuhku bergetar begitu jari-jemariku meraba-raba kewanitaanku.
“Ssshh.. sshh” desisku tertahan manakala jari tengahku menyentuh bibir kemaluanku yang sudah basah, sesaat ’life show’ Anto dan Yandra terlupakan. Kesadaranku kembali begitu mendengar pekikan Yandra.
“Adduuhh.. Too.. nikmat sekalii” Yandra terbuai dalam birahinya yang menggebu-gebu.
“Nikmati An.. nikmati sepuas-puasnya”
“Ssshh.. ahh.. ohh.. ennaak Too”
“Punya kamu enaakk sekalii An.. uugghh”
“Ohh.. Too.. aku sayang kamu.. sshh” desah Yandra seraya memeluk, pujian Anto rupanya membuat Yandra lebih agresif, pantatnya bergoyang mengikuti irama hentakan-hentakan turun-naik pantat Anto.
“Enaak An.. terus goyang.. uhh.. eenngghh” merasakan goyangan Yandra Anto semakin mempercepat hujaman-hujaman kejantanannya.
“Ahh.. aahh.. Too.. teruss.. sayaang” pekik Yandra.
Semakin liar keduanya bergumul, keringat kenikmatan membanjir menyelimuti tubuh mereka.
“Too.. tekan sayangg.. uuhh.. aku mau ke.. kelu.. aarrghh” erang Yandra.
Anto menekan pantatnya dalam-dalam dan tubuh keduanya pun mengejang. Gema erangan kenikmatan mereka memenuhi seantero kamar dan kemudian keduanya.. terkulai lemas.
Dikamar aku gelisah mengingat-ingat kejadian yang baru saja kulihat, bayang-bayang Anto menyetubuhi Yandra begitu menguasai pikiranku. Tak kuasa aku menahan tanganku untuk kembali mengusap-usap seluruh bagian sensitif di tubuhku namun keberadaan Susi sangat mengganggu, menjelang ayam berkokok barulah mataku terpejam. Dalam mimpi adegan itu muncul kembali hanya saja bukan Yandra yang sedang disetubuhi Anto tetapi diriku.
Jam 10.00 pagi harinya kami jalan-jalan menghirup udara puncak, sekalian membeli makanan dan cemilan sementara Susi dan Kevin menunggu villa. Belum lagi 15 menit meninggalkan villa perutku tiba-tiba mulas, aku mencoba untuk bertahan, tidak berhasil, bergegas aku kembali ke villa.
Selesai dari kamar mandi aku mencari Susi dan Kevin, rupanya mereka sedang di ruang TV dalam keadaan.. bugil. Lagi-lagi aku mendapat suguhan ’live show’ yang spektakuler. Tubuh Susi setengah melonjor di sofa dengan kaki menapak kelantai, Kevin berlutut dilantai dengan badan berada diantara kedua kaki Susi, Mulutnya mengulum-ngulum kewanitaan Susi, tak lama kemudian Kevin meletakan kedua tungkai kaki Susi dibahunya dan kembali menyantap ’segitiga venus’ yang semakin terpampang dimukanya. Tak ayal lagi Susi berkelojotan diperlakukan seperti itu.
“Ssshh.. sshh.. aahh” desis Susi.
“Oohh.. Kel.. nikmat sekalii.. sayang”
“Gigit.. Kel.. pleasee.. gigitt”
“Auuwww.. pelan sayang gigitnyaa”
Melengkapi kenikmatan yang sedang melanda dirinya satu tangan Susi mencengkram kepala Kevin, tangan lainnya meremas-remas payudara 36b-nya sendiri serta memilin putingnya.
Beberapa saat kemudian mereka berganti posisi, Susi yang berlutut di lantai, mulutnya mengulum kejantanan Kevin, kepalanya turun naik, tangannya mengocok-ngocok batang kenikmatan itu, sekali-kali dijilatnya bagai menikmati es krim. Setiap gerakan kepala Susi sepertinya memberikan sensasi yang luar biasa bagi Kevin.
“Aaahh.. aauugghh.. teruss sayangg” desah Kevin.
“Ohh.. sayangg.. enakk sekalii”
Suara desahan dan erangan membuat Susi tambah bernafsu melumat kejantanan Kevin.
“Ohh.. Susii.. ngga tahann.. masukin sayangg” pinta Kevin.
Susi menyudahi lumatannya dan beranjak keatas, berlutut disofa dengan pinggul Kevin berada diantara pahanya, tangannya menggapai batang kenikmatan Kevin, diarahkan kemulut kewanitaannya dan dibenamkan. “Aaagghh” keduanya melenguh panjang merasakan kenikmatan gesekan pada bagian sensitif mereka masing-masing.
Dengan kedua tangan berpangku pada pahanya Susi mulai menggerakan pinggulnya mundur maju, karuan saja Kevin mengeliat-geliat merasakan batangnya diurut-urut oleh kewanitaan Susi. Sebaliknya, milik Kevin yang menegang keras dirasakan oleh Susi mengoyak-ngoyak dinding dan lorong kenikmatannya. Suara desahan, desisan dan lenguhan saling bersaut manakala kedua insan itu sedang dirasuk kenikmatan duniawi.
Tontonan itu membuat aku tidak dapat menahan keinginanku untuk meraba-raba2 sekujur tubuhku, rasa gatal begitu merasuk kedalam kemaluanku. Kutinggalkan ’live show’ bergegas menuju kamar, kulampiaskan birahiku dengan mengesek-gesekan bantal di kewanitaanku. Merasa tidak puas kusingkap rok miniku, kuselipkan tanganku kedalam CD-ku membelai-belai bulu-bulu tipis di permukaan kewanitaanku dan.. akhirnya menyentuh klitorisku.
“Aaahh.. sshh.. eehh” desahku merasakan nikmatnya elusan-elusanku sendiri, jariku merayap tak terkendali ke bibir kemaluanku, membuka belahannya dan bermain-main ditempat yang mulai basah dengan cairan pelancar, manakala kenikmatan semakin membalut diriku tiba-tiba pintu terbuka.. Susi! masih dengan pakaian kusut menerobos masuk, untung aku masih memeluk bantal, sehingga kegiatan tanganku tidak terlihat olehnya.
Baca Juga Cerita Hot : Nikmatnya Memek Bunda dan Istri Sendiri
“Ehh Ver.. kok ada disini, bukannya tadi ikut yang lain?” sapa Susi terkejut.
“Iya Si.. balik lagi.. perut mules”
“Aku suruh Kevin beli obat ya”
“Ngga usah Si.. udah baikan kok”
“Yakin Ver?”
“Iya ngga apa-apa kok” jawabku meyakinkan Susi yang kemudian kembali ke ruang tengah setelah mengambil yang dibutuhkannya. Sirna sudah birahiku karena rasa kaget. Demikian lah Cerita Hot Terbaru Cerita Kenikmatan Digangbang Sama Lelaki oleh Cerita sex hot
tamat