Cerita ini bermula ketika sekitar 3 bulan yang lalu,ketika aku cuti pulang ke kempung halamanku di Jawa Tengah,sebut saja kota S, setelah 2 hari berkutat di rumah saja akhirnya aku berinisiatif pergi ke tempat salah satu rumah teman SMP yang jaraknya lumayan jauh dari rumahku.
Sesampainya di rumah temanku,yang terlihat rumah tersebut sepi dan tampak seperti tidak berpenghuni,kemudian aku mencoba mengetuk pintu,setelah tiga kali baru kemudian muncul sosok laki-laki yang tidak asing bagiku,dia adalah bapak temanku,hanya dengan memakai celana gombrong dan kaos singlet membuka pintu dan mempersilakan aku masuk.
Setelah aku masuk,pak Fikri (nama bapak temanku) kemudian mengajak ngobrol kesana kemari,sampai aku lupa menanyak temanku sedang dimana,kira-kira setengah jam kami ngobrol aku sadar kalau aku mencari temanku (namanya Eka karena dia anak tunggal),kemudian menanyakan kabarnya,betapa terkejutnya aku ketika pak Fikri menjawab kalau Eka sudah tiada sekitar 1 bulan sebelum aku pulang cuti karena OD,sesudah pak Fikri menceritakan kejadian itu,suasana menjadi lengang,karena melihat pak Fikri jadi sedih kemudian aku mengajak beliau untuk nonton tv saja, dan beliau menurut saja.
Sesampai di depan tv kami duduk di sofa yang memang untuk menonton tv di rumah itu,kira-kira 15 menit kami diam saja,kemudian pak Fikri bilang kalau dia capek ingin istirahat di kamar,dan kalu aku ingin nonton silakan aja,karena dulu akupun sering tidur di rumah tersebut. Karena melihat pak Fikri kecapekan lalu aku menawarkan untuk memijatnya,dan pak Fikri tidak keberatan,malah senang. Sambil memijat,kamipun melanjutkan percakapan kami, akupun mulai berani bertanya pada hal-hal yang sifatnya agak pribadi,tapi nampaknya pak Fikri tidak keberatan dengan pertanyaan-pertanyaan saya.
Awalnya aku menanyakan,mengapa sejak bercerai dengan istrinya. dia tidak menikah lagi,pak Fikri pun lantas menjawab kalau dia sibuk jadi tidak sempat memikirkan hal itu lagi,kemudian aku godain,dengan kalimat sibuk atau takut tidak ada yang mau lagi dengan bapak?Pak Fikri hanya senyum-senyum saja dengan godaan saya.
Berikutnya aku bertanya lagi,dalam usia 51 tahun dan masih tampak lebih muda dibandingkan dengan usianya walaupun perut agak buncit,wajah tampan,sedikit berjambang,tidak ingin di usia senja nanti ada yang ngurus?Ketika aku selesai bertanya seperti itu,pak Fikri langsung membalikkan badannya dan menatapku dengan penuh tanda tanya,sejurus kemudian balik bertanya,mengapa di usiaku yang sudah 32 taun aku juga belum menikah,aku langsung gelagapan mendengar pertanyaan dari pak Fikri,belum aku sempat aku menjawab pak Fikri kemudian berkata,”Terus trang,sejak aku ditinggal lari isFikriku,aku benci dengan makhluk yang namanya wanita, dan sejak itu pula aku menjadi tidak berhasrat pada wanita,itulah mengapa aku tidak menikah lagi sejak bercerai dengan istriku.”
Mendengar jawaban dari pak Fikri aku menjadi tersentak,laget, dan tidak percaya dengan apa yang aku dengar,kemudian setelah aku menari nafas dalam-dalam, aku mulai berani bicara lagi dengan pak Fikri, “Pak Fikri, sebelumnya saya minta maaf pada Bapak,dan saya mohon Bapak mau menjaga menjadi rahasia saya dengan Bapak,dan Bapak tidak marah dengan saya,kalaupun Bapak marah dan ingin memukul saya,silakan.Tapi saya berharap dengan sungguh pada Bapak untuk tidak menceritakan semua yang akan saya ceritakan pada Bapak mengenai diri saya,ya Pak?Saya mohon.”
Pak Fikri lantas mengangguk pelan,seraya berkata,” Saya kira marah,mengumbar omongan,bagi saya sudah lewat ketika saya ditinggal istri saya nak Dedy,bicaralah.”
“Begini Pak,setelah Bapak berani terus terang pada saya,saya pun akan bicara terus terang dengan Bapak, tadi Bapak bertanya pada saya mengapa diusia sekarang ini saya belum juga menikah,karena….,” aku diam sejenak,kulihat pak Fikri mengernyitkan dahinya,lalu aku melanjutkan ucapanku,” Karena,sejak saya menjadi teman Eka,entah mengapa saya suka dengan Bapak,” jawabku dengan suara parau dan tercekat,karena sangat takut dengan pak Fikri yang sudah sangat baik padaku sejak aku SMP dan menjadi teman anaknya.
Tiba-tiba pak Fikri bangkit dari tempt tidur dan menuju tv,aku merasa rikuh,kikuk,tak tahu harus apalagi,aku diam sendiri dalam kamar pak Fikri, kemudian pak Fikri memanggilku,”Dedy,kesinilah,bapak mau menunjukkan sesuatu padamu.”
Mendengar suara pak Fikri memanggil,lalu aku bangkit dari tempat tidur dan menuju ke depan tv,dan betapa terkejutnya aku,saat sampai di depan tv,aku melihat pak sudah tidak memakai sehelai benangpun,sambil mengocok pelan kontolnya,dan di tv terpampang video gay,yang sedang asyik masuk satu sama lain,aku ternganga dan berhenti seketika dari jalanku,pak Fikri terus memanggilku,”Ayo sini duduk sebelah bapak,inilah bapak yang sebenarnya sejak tidak punya istri lagi,kamu tidak usah kwatir lagi denagn apa yang sudah kamu ucapkan pada bapak.”
Entah angin apa yang mendorongku,aku langsung saja berjalan perlahan menuju samping pak Fikri,dan duduk bersanding dengan pak Fikri.
Kemudian pak Fikri merapatkan duduknya disampaingku sambil berkata,” Tadi kamu bilang suka dengan bapak,ya kan?”,suara pakFikri jadi memanja padaku.
“ya,pak,tapi tapi,”belum sempat aku melanjutkan ucapanku,tiba-tiba tangan pak Fikri sudah meraih kaosku,dan mencoba membukanya,akupun akhirnya nurut aja dengan apa yang dilakukan oleh pak Fikri,karena sebenarnya akupun suka dan sangat berharap hal ini terjadi padaku yang belum pernah merasakan seks sejenis.
Entah siapa yang mulai, bibir kamipun mulai berpagutan saling mendesah,sekitar 5 menit berlalu,pak Fikri melepas pagutannya sambil tersenyum padaku,akupun membalas senyumannya,sambil ngelirik adegan yang ada dilayar tv,aku mulai aktif terhadap pak Fikri,dan pak Fikri pun tampak senang sekali,aku mulai menggenggam kontolnya,dia melenguh manja, fantasiku.com kuangkat badannya gar berdiri dan pak Fikripun menurut,kemudian aku jongok lagi dan mulai mengulum kontol pak Fikri,’ Ooooh,oooooh,ooooh,” hanya itu yang keluar dari mulut pak Fikri karena merasa nikmat,”Terus hisap Dedy,terus terus terus,nikmat sekali,sudah lama….Aaaaaggh, lepas Dedy aku mau keluar,” akupun melepaskan hisapanku,pak Fikri pun akhirnya keluar spermanya diatas karpet depan tv.
“Sekarang gantian,aku juga ingin tahu rasanya menghisap,” lalu pak Fikri jongkok,dan akupun berdiri menuruti kemauan pakFikri,pak Fikri pun mulai mengoral kontolku, mula-mula dijilatinya kepala kontolku sehingga menimbulkan sensasi yang luar biasa,”Aaaaaaggh,pak Fikri,aaaagggh,nikmatnya,aaggh,’hanya itu yang bisa kuucapkan,pak Fikri tidak berhenti menghisap kontolku,sampai akhirnya aku serasa mau keluar,”Pak Fikri aku mau keluar,” tapi pakFikri menjawab ,” Keluarkan dalam mulutku saja,aku ingin tahu rasanya,” belum sempat aku menjawab,”Crot crot crot,” spermaku keluar dalam mulut pak Fikri,dan sebagian meleleh di bibirnya,tapi pak Fikri segera mengelap denagn tangannya dan menjilatinya
Kami akhirnya kecapekan karena sudah sama-sama orgasme,lalu pak Fikri mengajakku kembali kekamarnya sambil menggandeng tanganku dan kami berdua masih dlam keadaan sama-sama telanjang,belum sempat kami masuk dalam kamar aku mernagkul pak Fikri dari belakang seraya berkata,”Pak,maafkan saya,saya sayang dengan Bapak,”,kemudian pak Fikri membalikkan badan dan menatap saya kemudian mulai mengecup bibirku,akupun membalasnya dan permainan itu berlanjut lagi di dalm kamar,kami saling tindih,mengejar gelora birahi yang sudah tak tertahankan lagi.
Akhirnya kami orgasme lagi,dan kami slaing menelan sperma lawan main,dan ternyata rasanya sangat nikmat,jam menunjukkan 10 malam,pak Fikri menanyakan apa saya tidak pulang,lau aku menjawab kalau boleh malam ini saya mau menginap di rumahnya,dan pak Fikri tidak keberatan bahkan malah senang,lalu aku menelpon rumah mengabari kalu aku malam itu tidak pulang,dan orang rumah oke-oeke saja,karena akupun sudah besar,yang tidak perlu banyak pertanyaan lagi.
Sejak malam itu, sisa cutiku yang 10hari,aku habiskan dirumah pak Fikri,yang pasti diisi dengan birahi yang sama-sama tertahan selama bertahun-tahun,dan pak Fikri pun mengakui kalau dia mengenal seks sejenis dari internet tanpa sengaja,dan mencoba mencari – cari tahu,serta membeli cd gay dari internet,dan akhirnya terobsesi ingin mencobanya,sampai akhirnya datanglah aku kerumahnya,dan memberikan sensasi yang selama ini,dia idam-idamkan,dan mulai menyukai saya.
Semenjak peristiwa itu,orientasi seks sejeniskupun berubah menjadi lebih menyukai bapak-bapak atau oom-oom yang diatas 45 tahunan,yang beperut agak buncit seperti pak Fikri,buncitpun ok,karena seksi dalam pandanganku.Aku sendiri wajah manis,kulit sawo matang,body average,tinggi 169,yang pingin kenal aku. END
The post Cerita Mesum Aku Tergiur Seks Sesama Jenis dengan Bapak Temanku appeared first on CeritaSeksBergambar.