,Para pemeran di serial cerita ngeseks ini :
1. Citra Agustina (26), Seorang wanita cantik berambut hitam panjang sepunggung, berkulit putih, tubuh kurus namun memiliki payudara ekstra besar berukuran 36 D
2. Utet (52), Lelaki tua mesum yang sangat jatuh cinta kepada Citra.
3. Darjo (46), Pemilik kontrakan mesum tempat Citra tinggal
Cerita Ngeseks Terbaru โ Citra Side Story part 1 | Bantuan Benih Ekonomi
Berulangkali Darjo menatap layar handphonenya, berharap ada balasan sms dari Citra Agustina, istri Marwan Sudiro, penghuni rumah kontrakannya. Namun, tetap saja NIHIL. Sama sekali tak ada respon darinya.
โTelatnya sudah mau dua bulanโฆ โ Ucap Darjo kesal, โKalau tak segera ditagih, mau sampai kapan mereka akan menunggakโฆ?โ tambahnya lagi sambil berjalan menuju rumah Citra.
Darjo, adalah seorang pria tengah baya beristri 3. Berusia 46 tahun yang tak lain adalah pemilik komplek rumah kontrakan tempat Citra, Seto dan beberapa tetangganya tinggal saat ini. Tubuhnya gemuk, kulitnya hitam, dengan tinggi rata-rata kebanyakan orang pribumi.
โJanjinya minggu depanโฆ Preeeetttโฆ. Ini sudah hampir lewat seminggu dari janjinya, eh belum juga memberi kabarโฆ.โ Gerutunya di jalan, sambil berulang kali melihat layar handphonenya.
Memang, akhir-akhir ini sepertinya Marwan dan Citra sedang mengalami masalah ekonomi, namun bukan berarti hal itu bisa selalu dijadikan alasan buat menunggak bayar sewa kontrakan.
Kembali otak Pak Darjo mengingat-ingat sosok Citra. Dari awal kepindahannya, wanita gemulai itu memang langsung menyita tempat di hatinya. Wajah cantiknya, senyum manisnya, suaranya yang lemah lembut membuatnya selalu betah jika berlama-lama main kerumahnya. Tubuhnya yang ramping, kulitnya yang mulus, ketiaknya yang tak berbulu dan aroma tubuhnya yang wangi, juga membuat dirinya tak ingin cepat-cepat meninggalkan rumahnya. Terlebih, ketika melihat ukuran payudara besarnya, wah bakal membuat celana dalam lelaki manapun menyempit. TETEK ITU BESAR SEKALI.
Namun , sayang sekali, Citra telah menikah. Menikah dengan Marwan, lelaki bermasa depan suram yang memiliki banyak hutang disana-sini. Seorang calo tanah yang tak pernah tahu kapan ia akan mendapatkan penghasilannya.
***
Sebenarnya, Citra tahu jika ia di sms oleh Pak Darjo. Namun, karena Marwan belum juga memberikan hasil dari pekerjaannya, Citra sengaja tak membalas semua sms dari Pak Darjo. โToh, ujung-ujungnya, ntar juga ia bakal datang kerumahโฆโ Batin Citra setiap kali Pak Darjo sms.
Citra dan Marwan sudah tinggal cukup lama dikontrakan Pak Darjo, dan selama itu pula ia jarang sekali telat. Entah kenapa, hanya akhir-akhir ini suaminya agak sedikit kesulitan untuk bisa menyediakan uang bayaran kontrakan tepat waktu. โMungkin karena banyak sekali saingan sehingga mas Marwan sering kalah tender..โ Pikir bijaknya lagi.
Dan memang benar, Pak Darjo juga mengakui hal itu. Citra dan Marwan adalah pasangan yang cukup kooperatif dalam hal pembayaran. Oleh karena itu, mereka agak dijadikan sebagai anak mas olehnya. Berbeda dengan tetangga lainnya yang harus membayar, buat Citra dan Marwan hampir bisa mendapatkan semua fasilitas perumahan dengan tanpa menambah bayaran sepeserpun. AC, TV, Kulkas, semuanya ditambahkan oleh Pak Darjo dengan gratis, walau pembayaran listriknya tetap diharuskan membayar.
โTapi kalo misalnya Marwan tetap tak bisa bayarโฆ Apa aku harus mengusir neng Citra ya..?โ bimbang Pak Darjo, โIstri Marwan itu terlalu cantik untuk dilewatkan begitu sajaโฆโ
Berulang kali, otak mesum Pak Darjo memikirkan segala kemungkinan yang terjadi jika Marwan tak mampu membayar uang kontrakan. Bingung dan galau. Pak Marwan, yang walaupun sudah memiliki 3 orang istri, tetap saja selalu tergiur setiap kali ia berkunjung ke rumah Citra. Tak jarang, ia mencuri-curi pandang untuk sekedar menikmati kemolekan tubuh istri Marwan itu. Dan Citrapun Citra pun seolah mengerti jika Pak Darjo sering melirik kepadanya, tetapi dia tidak begitu terlalu mempedulikan. fantasiku.com
Bahkan akhir-akhir ini, supaya berhasi merajuk mood lelaki gemuk itu supaya mau memperlunak tagihan rumahnya, Citra semakin berani memamerkan bagian-bagian tubuhnya yang dapat mengundang hasrat birahi lelaki gemuk itu. Tak jarang, ketika Pak Darjo melirik aurat-aurat tubuhnya, Citra balas menatap lirikan mesum Pak Darjo sehingga akhirnya mereka berdua saling bertatapan.
โCantik sekali tubuhmu Mbakโฆ Andai aku bisa menjadi suamimuโฆ โ Kata Pak Darjo dalam hati sambil berulang kali menelan air ludah birahinya. Melihat tatapan matanya dibalas oleh Citra, Pak Darjo hanya bisa tersenyum kecut.
***
Tak lama, Pak Darjo tiba di pekarangan kompleknya. Dengan santai, ia berjalan sambil melihat-lihat komplek perumahannya. โitu dia, rumah wanita idamankuโฆ rumah nomor 2 dari ujungโฆโ
TOK TOK TOK
โMbak Citraโฆ? Mmbakkkโฆ?โ panggil Pak Darjo.
Sepi. Tak terdengar kehidupan apapun.
โPadahal ini hari sabtu, seharusnya mereka ada dirumahโฆโ Batin lelaki tua itu yang tahu jika sabtu minggu adalah hari libur kantor Citra. Namun setelah beberapa kal mencoba mengetuk pintu rumah citra namun sama sekali tak ada respon, ia mulai merasa putus asa,โWah sia sia nih aku datang kesiniโฆ โ
TOK TOK TOK
โMbaaaakโฆ.?โ panggil Pak Darjo lagi.
โApa mungkin neng Citra ada dibelakang yaโฆ?โ Dengan ragu-ragu Pak Darjo memutari rumah Citra, menuju pintu belakang dan mencoba mencoba mengetuk pintu lagi.
TOK TOK TOK
Tetap saja hening. Namun tak lama kemudian, terdengar suara Maryati, istri Sunarto, penghuni sebelah rumah kontrakan Citra berteriak dari samping rumahnya
โEh Pak Darjoโฆ Nyariin mbak Citra yaโฆ?โ
โIya bu Marโฆ Tahu nggak Mbak Citra pergi kemanaโฆ?โ
โKayanya sih tadi sedang pergi makan siang bareng Pak Utetโฆ.โ
โPak Utetโฆ?โ
โIyaโฆ Pak Utet.. Ojek pribadi Mbak Citraโฆโ
โMasuk sini aja pakโฆ Tunggu di dalam rumah sayaโฆ Mbak Citra mungkin sebentar lagi pulangโ ajak Maryati.
โNggak apa-apa buโฆ Saya tunggu didepan sajaโ jawab Pak Darjo kembali keteras rumah Citra.
Benar, Tidak begitu lama terlihat sebuah sepeda motor butut muncul dari ujung komplek, seorang lelaki tua membonceng wanita jelita.
โBusyetโฆ Pakaiannya seksi sekaliโฆโ batin Pak Darjo. Sambil melihat ke arah wanita itu tanpa mengedipkan mata.
Siang itu, Citra hanya mengenakan sebuah daster bali berkain katun tipis warna warni yang pendek. Saking pendeknya, bawahan dasternya tak mampu menutupi paha mulusnya dengan sempurna.
โBentar ya pak saya mau turunโฆ Tahanโฆ Jangan digoyang-goyang motornyaโฆ Ntar saya jatuhโฆโ Pinta Citra pada pak utet.
โHak hak hak โฆ. Kalo digoyang mah yang ada mah moncrot keluar nengโฆ Bukan jatuhโฆโ Balas Pak Utet mesum.
โIdihโฆ maunya tuh moncrot terusโฆ Khan barusan juga udah dapetโฆ Ntar abis tuh pejuโฆโ
โYaaa.. Namanya juga nafsu Nengโฆ Pasti minta dikeluarin terusโฆ Apalagi kalo maennya ama Neng Citraโฆ Sampe nginep-nginep juga bapak mau neng..โ
โBener yaaaaโฆ Awas aja kalo nanti tau-tau minta pulangโฆ. Hihihiโฆโ
โNggak bakalan nengโฆ hak hak hakโฆ.โ
Beruntung, karena melihat sosok Citra lekat-lekat, Pak Darjo tak mendengar perkataan mesum Citra dan Pak utet. Melihat Citra yang turun dari motor, Mata Pak Darjo seolah mau lepas dari tempatnya. Selain itu, karena Citra menurunkan beberapa macam belanjaan dari motor, membuat ia berulang kali harus menundukkan badannya. Dan dari depan jaket kain Citra yang tak tertutup rapat, Payudara besar Citra seolah turut menyapanya. Payudara tanpa bra itu kelihatan bergoyang-goyang seiring gerakan Citra.
โBusetttt tuuh teteeeekkkโฆ. pasti enak tuh kalo dikenyot-kenyotโฆ.โ
โEhemโฆ. Pak Darjoโฆ โ Kaget Citra yang sama sekali tak menyadari jika diteras rumahnya ada bapak pemilik kontrakan, โTumben Pak dateng kesiniโฆโ Selah Citra membuyarkan lamunan lelaki gemuk itu ketika melihat kearah payudaranya.
โEeh iya mbakโฆโ
โAda perlu apa yaโฆ?โ Sapa Citra berusaha sopan sambil melewati Pak Darjo yang sedang duduk di bangku teras rumahnya, membuka rumah lalu mengambil air putih, suguhan ala kadarnya buat Pak Darjo dan Pak Utet. Lagi-lagi, ketika Citra menyuguhkan air minum itu, Pak Darjo melihat payudara Citra yang bergelantungan manja dari luar dasternya yang berleher rendah. fantasiku.com
โUuuhhhโฆ Jadi ngaceng aku melihat tubuh semok iniโฆโ ujar Pak Darjo sambil membetulkan benda yang mulai mengeras diselakangannya.
Citra sebenarnya tahu jika maksud kedatangan Pak Darjo adalah untuk menagih rumah , cuman demi menjaga hubungan baik mereka, tetap saja ia harus menyembunyikan wajah kurang menyenangkannya. Dan dari ekor matanya, ia juga tahu jika sedari awal tadi, Pak Darjo tak henti-hentinya menatap mesum kearahnya.
โSilakan diminum pakโฆ โ Kata Citra mempersilakan tamu-tamunya menikmati suguhan air putih sambil duduk di kursi teras diseberang kursi Pak Darjo. Karena dasternya yang pendek, membuat paha putih mulus Citra kembali terlihat.
โPakโฆ?โ Tanya Citra sambil melambai-lambaikan tangannya kewajah Pak Darjo. Membuyarkan lamunannya yang sudah mulai absurd.
โEhh.. Eh iya mbakโฆ Beginiโฆโ kembali Pak Darjo membetulkan selangkangannya. โBegini mbak Citra yang cantikโฆ Maksud kedatangan saya kemari adalahโฆ Sekedar Silaturahmi, sekaligus, ingin menagih janji mbak Citraโฆ.
โOooo.. mau menagih duit kontrakanโฆ?โ
โHeheheโฆ Iya mbakโฆ Berhubung si Srinah, tahu Srinah khanโฆ?โ Jelas Pak Darjo sok akrab.
Citra menggeleng-gelengkan kepalanya.
โSi Srinah, istri ketiga saya akan melahirkan, otomatis saya harus menyiapkan segala macam kebutuhan buat biaya lahiranโฆ. Nah oleh sebab itu saya kemariโฆ. โ Kata Pak Darjo menjelaskan dengan meta jelalatan menatap lawan bicaranya. โโฆ. Mau minta bayaran sewa rumah dua bulan kemarenโฆโ
Lagi-lagi mata mesumnya melirik tajam kearah selangkangan Citra yang sedikit terbuka. Mencoba merekam setiap jengkal paha mulus itu di dalam benaknya.
โOoohhh gitu ya pakโฆ Sebenernya sih saya mau bayarโฆ Cuman kok ya, saya masih belum ada duit yang bisa dibayarkanโฆ โ Jelas Citra.
โMemangnya suami neng nggak pernah kasih duitโฆ?โ
โNgasih sih pakโฆ Cuman khan hanya buat hidup sehari-hariโฆ.โ
โLalu duit kontrakannyaโฆ?โ
โYaaahโฆ boro-boro ngasih duit kontrakan pakโฆ Wong buat makan aja kadang susahโฆ Apalagi, akhir-akhir ini malah Mas Marwan juga jarang pulang..โ
โLooohโฆ? Kok bisa jarang pulangโฆ.?โ
โiyaโฆโ
โBerarti mbak Citra kesepian dongโฆโ Celetuk Pak Darjo berusaha melucu.
โEnggak juga sih pak.. Khan masih ada Pak Utet yang menemaniโฆโ Jawab Citra lagi sambil menujuk ke arah Pak Utet yang sedari tadi sibuk mengelapi motor bututnya. Pak utet yang merasa namanya dipanggil Citra segera menengok sambil tersenyum kearah Pak Darjo.
โMas Marwan masih sibuk dengan kerjaannya pakโฆ jadi belum banyak bisa ngasih duitโฆ.โ
โMasa kerja mulu tapi ga ngasih duit. Aneh..
โYa gitu deh pakโฆ Namanya juga pekerja lapangan.. Jadi ya jarang dirumahโฆโ
โLalu kira-kira kapan saya bisa dapet kepastian tanggal Mbak Citra bisa bayaran kontrakannya..?โ
Tak menjawab, Citra hanya bisa menarik nafas panjang sambil menggelengkan kepalanya.
โWaaduuuhhhโฆ Ya ngak bisa gitu juga mbakโฆ Saya udah tidak bisa memberikan toleransi lagi mbak.. Mbak sudah menunggak duit kontrakan lebih dari dua bulanโฆ. Otomatis kalo mbak nggak bisa mbayar, mbak harus angkat kaki dari rumah ini secepatnyaโฆ.โ Ancam Pak Darjo.
โAyolah pakโฆSaya mohon ya pakโฆโ
โNggak bisa Mbakโฆ Orang yang mau nempatin rumah ini sudah banyak yang mengantri..โ
โJanji deh pakโฆ Beri saya waktu seminggu lagiโฆ..โ
โHmmmโฆ Gimana yaโฆ Sebenarnya saya juga senang mbakโฆ Rumah kontrakan saya ditempati oleh Mbak Citra yang cantik ini. Tapi kalo terus-terusan menunggak begini, bisa digoreng saya sama si Srinah dan istri-istri saya lainnyaโฆโ
โSaya bakal usahakan pakโฆ Seminggu lagi mas Marwan pasti udah dapat duit buat bayar kontrakan kokโฆ Percaya dehโฆโ
โKalo misalnya belum dapet duit jugaโฆ?โ
Terdiam, citra tak mampu mengatakan apa-apa. Masalah ekonomi memang selalu menjadi masalah pelik buatnya. Terlebih saat ini, ia sudah tak memiliki barang berharga lagi. Dengan menarik nafas panjang, Citra menawarkan sebuah solusi yang tak mungkin dapat ditolak oleh Pak Darjo.
โHhhmmm.. Kalo minggu depan saya masih belum bisa bayar duit kontrakanโฆโ Citra menarik nafas lalu menghembuskan pelan, โTerserah bapak mau apakan sayaโฆโ
โMau apakan gimana neng..?โ
โYa saya bersedia melakukan apapun pakโฆ โ
โApapunโฆ? Termasukโฆโฆ.โ
Citra mengangguk. Mengiyakan. โTerserah bapak. Daripada saya harus tinggal dijalananโฆโ
Merasa percakapan antara pak Darjo dan Citra mulai mengarah ke arah yang kurang jelas, pak Utet langsung turun tangan.
โMemangnya tagihan kontrakan Neng Citra berapa pak? โ Tanya Pak Utet dengan nada cukup lantang.
Pak Darjo menatap tajam kearah Pak Utet dengan tatapan merendahkan. โUtangnya banyak pakโฆ โ Jawab Pak Darjo ketus.
โSebanyak apaโฆ?โ Tanya Pak Utet lagi.
โDuit kontrakan rumah ini sebulannya 600 rebuโฆ Ini mbak Citra sudah menunggak lebih dari dua bulan, dan sekarang mau masuk tagihan bulan ketigaโฆ. โ Jelas Pak Darjo, โKenapa pakโฆ Bapak mau bayarinโฆ? Kaya sanggup sajaโฆ.โ Tambah Pak Darjo melecehkan.
Sambil tersenyum, Pak Utet mengeluarkan beberapa lembar uang dari kantongnya. โIni saya ada duit 400 rebu, buat sekedar jaminanโฆ.โ Kata lelaki tua itu sambil menyodorkan gepokan uang receh pada pa Darjo, โSantai saja pakโฆ Neng Citra pasti bakal bayar kokโฆ.โ
โPak Utetโฆ Gak usah repot repot pakโฆโ cegah Citra sambil menahan tangan pak Utet mendekat ketubuh Pak Darjo.
โNggak apa-apa nengโฆ Santai sajaโฆโ Ucap Pak Utet sambil tersenyum, โIni pak terima saja uangnyaโฆโ
Dengan perasaan malu, Pak Darjo segera menyembar semua uang receh dari tangan Pak Utet. Lalu, ia memperiksa lembara-lembaran uang itu sambil beberapa kali menerawang uang tersebut ke arah langit.
โKampretโฆ Gara-gara lelaki tua sialan, aku jadi gagal mendekati istri Marwan itu..โ Gerutu Pak Darjo sambil beranjak pergi ,โ Okelah kalo begituโฆ Saya pergi duluโฆ.โ Tutup Pak Darjo sembari langsung beranjak pergi menginggalkan Citra dan Pak Utet.
โPakโฆ Makasih yaโฆ โ Ucap Citra sambil tak henti-hentinya tersenyum simpul.
โMakasih apaan nengโฆ?โ
โMakasih udah mbantuin akuโฆ. Seharusnya bapak nggak perlu ngelakuin itu semuaโฆ Aku yakin kok bentar lagi mas Marwan pulang bawa banyak duitโฆ.โ
โHak hak hakโฆ HalaaahโฆGausah dipikirin Neng..โ
โKalo gitu saya balas dengan MPPPFFFโฆ.โ
Kecup Citra melahap habis bibir tebal Pak Utet, sambil menggiringnya masuk kedalam rumah.
***
โSemprulโฆKakek-kakek kampretโฆ..โ Ucap Pak Darjo berulang kali sambil menyeruput secangkir kopi panasnya yang sudah mulai dingin.
โAda apa toh masโฆ? Kok mukanya kusut gituโฆ?โ Tanya Limun, si pemilik warung kopi. fantasiku.com
โBerantakan Munnnโฆ Pokoknyaโฆ Berantakanโฆโ
โOpone yang berantakan mas..?โ tanya Limun lagi.
โAku baru saja dipermalukan oleh tukang ojek jeleknya si Citraโฆ?โ Jelas Pak Darjo.
โDipermalukanโฆ? Maksudnyaโฆ?โ
โIyaโฆ Gara-gara lelaki kerempeng itu, aku tak bisa mendekati si Citraโฆ.โ
โOwalaaahhโฆ Emangnya bapak naksir istri Mas Marwan itu yaโฆ.?โ Tebak Limun.
โKekekekekekโฆ. Kenapa kamuโฆ? Kagetโฆ?โ Tawa Pak Darjo lagi, โBoleh donk aku perlihara wanita jelita ituโฆ Toh dia sering diterlantarkan oleh suaminyaโฆ Bayangin, punya bini secantik Citra, ga bakalan aku bolehin jalan kemana-manaโฆ Sepanjang hari kerjanya cumanโฆ. Kekekekekek โฆ.โ
โHahahahaโฆ Ngimpi kowe masโฆ.โ
โWah.. gara-gara mbayangin si Citra, aku jadi ngacengโฆ Udah-udah Munโฆ Berapa totalannyaโฆ Aku mau pulang ke istri-istriku saja kalo gituโฆ.โ
Segera saja, Limun menghitung semua pesanan Pak Darjo, โCuman lima belas ribu aja masโฆโ
โEhโฆ Munโฆ Sek sekโฆ Handphone aku mana yaโฆ?โ
Sambil kebingungan, tiba-tiba ingatan Pak Darjo kembali ke rumah Citra. Sepertinya handphone itu tertinggal disana. Pak Darjo buru-buru membayar kopinya dan segera balik lagi kerumah Citra.
***
Tak berapa lama, Pak Darjo sudah sampai didepan pintu pagar rumah Citra.
โKok sepi yaโฆ?โ Kata Pak Darjo sambil celingukan, โTapi pintu depannya kok masih terbukaโฆ?โ Tambahnya lagi sambil celingukan.
โNah itu dia Handphone akuโฆโ Girang Pak Darjo yang melihat telephon genggamnya masih berada di atas meja teras.
Tanpa mengetuk pintu pagar, Pak Darjo masuk ke halaman rumah Citra, mengambil handphonenya lalu memasukkannya kedalam saku celana. Melihat pintu rumah yang melompong begitu saja, membuat keisengan pak Darjo muncul. Ia ingin mencari tahu, istri Marwan yang cantik jelita itu sedang apa di cuaca yang panas seperti ini.
โNeng Citโฆ.โ
Tak sempt menyelesaikan panggilannya, mata Pak Darjo seketika itu langsung melotot. Terbelalak lebar menatap pemandangan dibalik pintu ruang tamu. Nampak, kedua insan yang bertelanjang bulat itu sedang melakukan sebuah permainan yang sangat melanggar norma-norma kesopanan. Tubuh Pak Utet rebahan di kursi sofa, sementara Citra duduk diatas selangkangannya. Pinggulnya dengan lincah bergerak maju mundur sambil kedua tangannya meremas-remas payudaranya yang menggelantung besar, mulutnya menceracau tak jelas sambil terus menjilati payudaranya yang besar.
Karena terlena melihat persetubuhan Citra dan Pak Utet, Pak darjo membuka pintu depan itu lebih lebar lagi. Namun tak dikira, ternyata pintu itu bersuara berisik sekali.
KKKRRRRIIIEEETTTTโฆ.
Mendengar suara pintu rumahnya terbuka makin lebar, Citra buru-buru menengok ke arah suara itu berasal. Setelah tahu jika ada seseorang yang sedang mengintip perselingkuhannya, buru-buru ia meloncat, mencabut tusukan penis Pak utet yang masih bersarang di vaginanya, lalu berlari kedalam kamar. Begitu pula dengan Pak Utet. Sadar jika tunggangannya berlari panik, ia juga ikut-ikutan lari tunggang langgang menyusul Citra kedalam kamar.
โMampus aku Neeeengโฆ Yang punya kontrakan datengโฆโ bingung Pak Utet.
โTenang pakโฆ. Tenangโฆ Mungkin Pak Darjo tidak melihat kitaโฆโ
โNggak mungkin Nengโฆ Pasti bapak itu tadi melihat persetubuhan kitaโฆ. Bapak langsung pergi saja ya Nengโฆ Khawatir bapak itu memanggil seluruh warga kampungโฆโ
โMbakโฆ? Mbak Citraโฆ.? Permisiโฆ.โ Suara panggilan Pak Darjo dari arah ruang tamu, โMbakโฆ Saya masuk yaโฆ Ada yang ingin saya omongkanโฆโ ucap Pak Darjo lagi.
Dan beberapa saat kemudian, sosok lelaki itu sudah berada di depan pintu kamarnya. Perlahan, jemari gempal Pak Darjo menyibak horden.
Seketika, mata Pak Darjo kembali melotot ketika melihat pemandangan yang nampak di dalam kamar tidur Citra. Wanita seksi itu, hanya berdiri kaku sambil termenung bingung menatap sosok tua yang sedang tergesa-gesa mengenakan pakaian didepannya. Seumur-umur, Pak Darjo tak pernah melihat wanita dengan tubuh sesempurna Citra.
Untuk sesaat, mereka bertiga hanya bisa saling memandang satu dengan yang lain. Saling terkesima. Pak Darjo terbelalak menyaksikan pemandangan Citra dan Pak Utet yang masih dalam keadaan telanjang, Pak utet masih kaget karena perselingkuhannya tertangkap basah, dan Citra hanya diam seribu bahasa karena tidak tau apa yang harus dilakukannya.
โHEH BANGSATโฆ SEDANG APA KAMU DISITU..โ Teriak pak Darjo lantang sambil menyerbu masuk kekamar Citra. Dengan satu gerakan, Pak Darjo langsung membekuk Pak utet yang masih berusaha mengenakan pakaiannya. โKAMU SEDANG MEMPERKOSA ISTRI MARWAN YAโฆ?โ
โMemperkosa..?โ Tanya Pak Utet bingung. Dengan sekuat tenaga, ia berusaha melepas cengkraman tangan besar Pak Darjo sambil terus memakai semua pakaiannya. โEnak ajaโฆ Saya nggak memperkosa.. Neng Citra yang ngajak ngentotโฆโ
Kaget sekaget-kagetnya, Pak Darjo sama sekali tak menyangka jika wanita secantik dan seanggun Citra, mau mengajak bercinta lelaki tua renta seperti Pak Utet. Seketika, Pak Darjo merasa kalah. Namun karena gengsi untuk meminta maaf, Pak Darjo tetap saja memelintir tangan lelaki tua itu.
โBANGSATโฆ NGGAK MUNGKINโฆ MBAK CITRA NGGAK MUNGKIN MINTA DITIDURIN OLEH LAKI-LAKI RENTA SEPERTIMUโฆ. AYOโฆ IKUT AKU KE KANTOR POLISIโฆ.โ
โJangan Pakโฆ Jangan lapor ke kantor Polisiโฆโ Tiba-tiba Citra mendekat dan menyentuh lengan tebalnya, ia seolah berusaha membebaskan Pak Utet dengan rayuannya. Luluh, Pak Darjo lalu melepaskan cengkeraman tangannya. Setelah bebas, buru-buru Pak Utet melanjutkan memakai pakaiannya lagi.
โWaduh, nggak bisa Mbakโฆ Saya tak bisa membiarkan rumah kontrakan saya dijadikan sebagai tempat mesum oleh lelaki tua iniโฆโ Jawab Pak Darjo dengan intonasi nada rendah.
Lagi-lagi, Citra menarik nafas panjang. โ Maafin Pak Utet Pak.. Memang saya kok yang mengajak dia meniduri sayaโฆโ
Kembali, pak Darjo kaget. Ia benar-benar tak mengira jika wanita yang sedang bertelanjang bulat didepannya itu bakal senakal itu.
โEnggak Mbak. Saya tetap harus melaporkan kejadian ini.. Paling tidak, saya harus melaporkan kepada Pak RT atau Pak RWโฆโ
โโฆ. Waduh Nengโฆ Gimana nihโฆ?โ tanya Pak Utet bingung, โKita bakal diarak warga keliling kampungโฆโ
โSebentar-sebentarโฆ Nama anda siapa pakโฆ? Anda sepertinya bukan warga sekitar sini khanโฆ?โ
Tak menjawab, pak utet terus saja mengenakan semua pakaiannya dengan buru-buru.
โHehโฆ Pak tuaโฆ JAWAB PERTANYAANKUโฆโ hardik Pak Darjo sambil mendorong pak utet jatuh kearah kasur.
โAku pulang saja ya Nengโฆโ kata Pak Utet tak menggubris pertanyaan Pak darjo. Dengan batang penisnya yang masih berlumuran cairan vagina Citra, ia terus mengenakan pakaiannya. Dan setelah semuanya terpakai, dengan buru-buru Pak Utet pergi meninggalkan Citra. Dengan kecepatan super cepat, Pak Utet sudah bertengger di motor, siap-siap mengengkol mesin motor bututnya.
Merasa tak digubris, Pak Darjo langsung naik pitam. Ia buru-buru menghambur keluar rumah dan menangkap Pak Utet yang hendak kabur. โHEH BANGSATโฆ SINI.. JANGAN KABURโฆ.โ
Tak ingin insiden ini semakin panas, Citra pun segera mengejar Pak Darjo keluar rumah dan memeluk tubuh lelaki gemuk itu. Dengan tak mempedulikan tubuh telanjangnya, ia menarik tangan Pak Darjo supaya melepas Pak Utet pergi.
โPakโฆ Jangan pakโฆ Tolong biarin Pak Utet pergiโฆ.โ Cegah Citra sambil memeluk tubuh pak Darjo dari belakang.
โTidak bisa Mbakโฆ Saya tetap harus melaporkan lelaki BANGSAT ini ke pihak berwajibโฆ.โ
Pak Darjo heran dengan apa yang dilakukan Citra. Mengapa wanita cantik itu begitu ingin dirinya melepaskan lelaki tua ini.
โPak jangan Pakโฆ. โ
Tanpa mendengar teriakan Citra, Pak Darjo terus saja mencekik leher pak Utet dan menyeret tubuh lelaki tua itu supaya turun dari motornya. Merasa usahanya sia-sia, Citra lalu melepaskan pelukannya lalu merentangkan tangannya lebar-lebar, mencegat kedua pria itu supaya tak bertengkar semakin panas.
โPAK DARJOโฆ TOLONG LEPASIN PAK UTETโฆ.โ teriak Citra lantang.
โMinggir Mbakโฆโ
โAku mohon pakโฆ Lepaskan Pak Utetโฆโ
Citra sadar jika usahanya sama sekali tak membuahkan hasil. Ia juga sadar, jika Pak Darjo tetap tak mau melepaskan selingkuhannya, keributan ini bakal menjadi lebih panjang, dan bisa menarik perhatian tetangga sekitarnya. Sehingga ujung-ujungnya, banyak orang yang tahu jika selama ini Citra sudah berbuat serong dengan lelaki lain.
Merasa tak ada jalan keluar, Citrapun akhirnya menggunakan jalan satu-satunya. โJika bapak sudi melepaskan Pak Utetโฆ Bapak boleh memilikiku jika bapak mauโฆโ
Kalimat terakhir Citra sepertinya sangat ampuh meredam amarah Pak Darjo.
โKeโฆ Kenapa Mbakโฆ?โ Tanya lelaki gemuk itu seolah tak percaya dengan apa yang ia dengar tadi.
โBarusanโฆ Mbak bilang apaโฆ?โ
โPak Darjo boleh memilikiku jika mauโฆโ
Bak memenangkan undian togel, hati pak Darjo mendadak berbunga-bunga. Sebuah senyuman terukir di wajah gelap Pak Darjo. Lebar sekali, hingga ujung bibirnya bisa menyentuh telinga. โMimpi apa ya aku semalam? Citra agustina akhirnya menyerahkan dirinya padaku..โ
โKamu sadar khan mbak maksud dari perkataanmu barusanโฆ.?โ
Tak menjawab, Citra hanya menganggukkan kepala.
Perlahan, ia melepas cengkraman tangannya pada leher Pak Utet, membiarkan lelaki tua itu kembali pergi. Tak ingin mensia-siakan kesempatan ini, Pak Utet buru-buru menstater motornya, lalu kabur meninggalkan komplek rumah kontrakan Citra.
โSudah mbakโฆ. Aku sudah melepaskan lelaki bajingan ituโฆ โ Kata pak Darjo sambil terus-terusan mengembangkan senyum liciknya, โLaluโฆ. Sekarang gimanaโฆ?โ
Masih dengan diam, Citra buru-buru membalikkan badannya, lalu melangkah masuk kedalam rumahnya, dengan wajah kusut. Tampak kebingunan di wajah cantiknya. Ujung kedua alisnya bertaut. Dan kerut didahinya benar-benar terlihat jelas. Wanita jelita itu benar-benar bingung. Ia tak menyangka jika perselingkuhannya dengan Pak Utet bisa ketahuan karena ketelodarannya.
Mendadak, terlintas di benak Citra semua akibat dari perselingkuhan yang terlah ia lakukan. Mas Marwan murka, dan langsung menceraikan dirinya. Nama baiknya rusak. Tak ada kepercayaan lagi oleh orang sekitar terhadap dirinya. Dikucilkan dari masyarakat.
Duduk di sofa ruang tamu, Citra hanya diam. Dewi keberuntungannya kali ini sama sekali tak bisa membantu masalahnya ini.
Melihat Citra yang sedang bingung, Pak Darjo buru-buru mendekat kearah Citra. Ia lalu mengajak Citra pergi ke kamar tidurnya. Masih dalam kondisi bingung, Citra menuruti permintaan lelaki gemuk itu. Dan sesampainya di dalam kamar, Pak Darjo segera menubruk tubuh ramping Citra. Ia memeluk tubuh wanita cantik itu erat-erat, sambil mulai mengecupi kening dan pipi mulusnya.
Seketika, Citra tahu apa yang sedang pak Darjo mulai lakukan pada dirinya. Itu adalah konsekwensi dari kalimat terakhirnya. Iya, ia harus menyerahkan semua kehormatan dirinya kepada pemilik kontrakan bertubuh tambun ini.
โKehormatanโฆ.?โ tanya citra dalam hati, โMemangnya aku masih punya kehormatanโฆ?โ
โSetelah bersetubuh dengan Pak Utet, Seto, dan sekarang Pak Darjoโฆ Masih adakah kehormatan dari diriku yang masih tersisaโฆ?โ
Dalam menit-menit terakhir, akhirnya Citra menyerah. Setelah susah-susah berusaha mencari jalan keluar dari semua masalah yang menimpanya, mendadak Citra tersenyum.
โTak apalah, jika aku harus melayani para lelaki-lelaki hidung belang ituโฆ Karena paling tidak, aku tak harus pusing-pusing memikirkan beban ekonomi yang harus aku tanggungโฆ.โ
Melihat wanita yang sedang dipeluknya mendadak senyum-senyum sendiri, Pak Darjo kembali menatap raut wajah dan tubuh telanjang Citra dalam-dalam.
โAkhirnya aku bisa mendapatkan dirimu mbakโฆโ Ucap Pak Darjo sebelum akhirnya ia memeluk kembali tubuh jelita Citra lagi.
Citra dapat merasakan desah hembusan nafas birahi lelaki gemuk itu menerpa keningnya, matanya, pipinya, hingga lehernya. Tak ingin terlihat malu-malu, Citra lalu memejamkan mata , tak tau harus menolak atau menikmati kecupan mesra lelaki gemuk itu. Perlahan, birahi Citrapun mulai terusik kembali, apalagi setelah kecupan Pak Darjo mulai merambat sampai pada bibir tipisnya.
โHangat sekali kecupanmuโฆ Pak Darjoโฆโ batin Citra sambil mulai mempersilakan lidah lelaki tua itu bermain dalam mulutnya. Tangan nakal Pak Darjo pun tak tinggal diam, mulai merayapi payudara, perut, pantat, vagina hingga paha Citra. Mencoba meresapi kehalusan kulit istri Marwan itu.
โEhhhhmmmโฆ..โ Desah Citra, menikmati usapan dan belaian serta kecupan bibir Pak Darjo.
Melihat Citra hanya diam pasrah, Pak Darjo semakin bersemangat. Dari gerakan yang awalnya hanya mengusap dan membelai, hingga pada akhirnya ia mulai meremas, memilin dan mencubit. Apa saja ia remas, pantat, perut, pinggul hingga payudara Citra tidak luput dari remasannya. Hal ini semakin membuat Citra menjadi lemah tidak berdaya, nafsunya yang sempat padam karena ditinggal oleh lelaki pengecut seperti Pak Utet, perlahan mulai terbakar lagi.
Sedikit demi sedikit Pak Darjo mendorong tubuh Citra ke arah kasur.
Citra yang sudah dimabuk birahi itu hanya bisa menurut saja ketika ia diminta Pak Darjo untuk menurunkan tubuhnya dan duduk dikasur. Pak Darjo lalu mengikuti Citra duduk ditepi tempat tidur dan mulai memainkan lidahnya diseputar puting payudaranya.
Dengan sekali dorong, Pak Darjo merebahkan tubuh indah Citra kebelakang. Membuatnya telentang. Sekali lagi, lelaki tua itu mengamati keindahan tubuh Citra. Mengagumi setiap pori-pori kulitnya yang mulus tanpa luka. Mengagumi payudara besarnya yang membuncah indah. Mengagumi bibir vagina Citra yang gemuk seperti kue apem
Dalam diam, Citra mulai mengapai tubuh pak Darjo yang masih berdiri di samping tempat tidurnya. Berusaha meraih tonjolan daging yang tumbuh diselangkangan Pak Darjo.
โBuka bajunya pakโฆโ Ucap Citra lembut.
Melihat Citra mulai berinisiatif, Pak Darjo segera memelorotkan celana panjang beserta dalemannya. Tak lupa ia juga melucuti kemeja lusuhnya dan melemparnya ke sudur kamar.
Pada akhirnya, tampaklah oleh Citra, tubuh hitam nan gemuk milik Pak Darjo. Walau penisnya tak terlalu panjang, tetap saja Citra merasa kagum akan kegemukannya. Irip ubi jalar. Kepalanya kecil, tapi batangnya benar-benar besar.
Perlahan, Pak Darjo mulai mengulik vagina Citra. Menggelitik mesra, sambil sesekali menjilat klitorisnya. Citra tak mengira jika gaya pemainan lelaki yang temperan itu benar-benar sopan. โSepertinya, Pak Darjo bisa berlaku romantis jugaโฆ โ Kata Citra dalam hati. Tak seperti permainan seks mas Marwan yang asal gabruk, tubruk, tusuk, dan akhirnya ambruk. Seruntulan.
Tidak puas hanya dengan hanya mengusap vaginanya, Pak Darjo mulai menusuk-nusukan jemarinya kevagina Citra yang telah basah oleh cairan birahinya.
โEeehhmmmโฆ.Pakโฆโ Panggil Citra pelan
โHmmmmโฆ.โ
โJangan laporin kejadian tadi ke Mas Marwan ya pakโฆ.โ
โKekekekekโฆ Kita lihat saja nantiโฆ โ Kekeh lelaki gemuk itu.
โTolong ya pakโฆ. Janganโฆ.โ
โTrus kalo aku nggak lapor ke suamimu, aku dapet apaโฆ?โ
โApa aja pakโฆโ
โApa saja itu gimana..? Aku nggak ngertiโฆ.โ
CLOK CLOK CLOK.
Rupanya vagina Citra sudah benar-benar basah, karena tak terasa, kocokan jemari Pak Darjo sudah diiringi oleh lendir-lendir liang vaginanya.
โAku rela pak jadi MADUMUโฆ.โ
โKekekekekek โฆ. Kalo aku nggak mau gimanaโฆ?โ
โKamu nggak mau pakโฆ?โ
โBuat apa wanita tukang selingkuh sepertimu dijadikan madukuโฆ?โ Ejek Pak Darjo.
Citra hanya diam.
โKamu pasti wanita murahanโฆ. Sama lelaki tua aja mau diajak ngentot..โ
โAyo coba ngaku, kamu sudah berselingkuh ama berapa orang..?โ
Lagi-lagi Citra diam, tak menjawab,
โKekekekekekโฆ. Aku yakin kamu sudah dipake banyak orangโฆโ Ejek Pak Darjo sambil terus mengocok vagina banjir Citra cepat-cepat.
CLOK CLOK CLOK
โDasar LONTEโฆ. โ
Mendengar hinaan Pak Darjo, Citra buru-buru bangkit. Ia langsung berdiri dan meninggalkan pak Darjo. Walau ia sudah benar-benar bernafsu, namun panggilan Pak Darjo buat dirinya tadi membuatnya emosi.
โHehโฆ Lonte.. Mau kemanaโฆ?โ Tanya Pak Darjo sambil mengamit tangan kecil Citra. Dengan sekali kibas, lelaki gemuk itu membanting tubuh kecil Citra keras-keras ke kasur.
โAaaawwwโฆ. Pakkโฆโ Rintih Citra begitu tubuhnya terhempas ke atas kasur, โKasar banget kamu pakโฆโ
โJangan sok suci Mbakโฆ. Lonte sepertimu harusnya tak aku perbolehkan tinggal di siniโฆโ
โLepasinโฆ!โ
โUdahlah Mbakโฆ Ga usah banyak bacotโฆ โ
โAku bisa teriak pakโฆโ
โKekekekekโฆ Teriak saja mbakโฆ Biar sekalian orang kampung tahu, betapa binalnya dirimuโฆ โ Ujar Pak Darjo, โUdah nggak bisa bayar kontrakan, pamerin tubuh telanjang biar nggak jadi ditagih duit sewa.. Gitu yaโฆ? Orang-orang pasti bakalnya berpikir seperti itu.. Kekekekekekโฆ.โ
โSialanโฆ. Apa yang dikatakan lelaki busuk ini ternyata cukup masuk akalโฆโ Gerutu Citra.
โAyoโฆ Sekarang kamu nunggingโฆโ Pinta Pak Darjo kasar. โKalo kamu mau jadi MADUKUโฆ. Kamu harus layani aku dengan segenap hatimuโฆ. LONTE MURAHANโฆ.โ
Tak pernah seumur-umur Citra dilecehkan seperti ini. Lonte. Dengan tatapan penuh amarah, Citra tak menjawab pertanyaan Pak Darjo, ia hanya terus menatap tajam kearah lelaki gemuk itu.
โGimanaโฆ? Mbak Citra Agustina yang terhormatโฆ. Apakah kamu mau kamu jadi lontekuโฆ?โ Goda Pak Darjo semakin mempercepat kocokan jemarinya ke liang kenikmatan Citra.
CLOK CLOK CLOK
โJawabโฆ!โ Bentak Pak Darjo lagi. โMau nggak kamu jadi lontekuโฆ?โ
Tanpa menunggu jawaban Citra, Pak Darjo segera membekuk tangan Citra kesamping tubuh rampingnya. Lalu dengan satu tangan lainnya, ia menindih dan memasukkan alat kelaminnya kedalam kemaluan istri Marwan itu dalam-dalam. Vagina Citra yang sudah benar-benar basah, segera saja menyambut penis gempal pak Darjo.
CLEPโฆ
Tak mampu bergerak, Citra hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menggigit bibir bawahnya. Dalam penolakannya, ia berusaha merasakan kenikmatan tusukan kasar dari penis gemuk Pak Darjo. Walau penis itu tak sebesar dan sepanjang penis Pak Utet, tetap saja, mampu membuat birahinya kembali menggelegak.
Tak lama, kemaluan Pak Darjo berhasil melesak seluruhnya. Sejenak, mereka terdiam sambil saling merasakan kenikmatan persetubuhannya,
โGimana mbakโฆ.? Kamu mau jadi LONTEKUโฆ?โ
Tak menjawab. Citra hanya diam sambil terus menatap tajam kearah Pak Darjo. Citra sama sekali tak mengira, jika lelaki yang dihormatinya itu bakal melakukan tindakan hina seperti ini. Pak Darjo tega memperkosa Citra di rumahnya sendiri, di atas kasur yang biasa ia gunakan untuk bersetubuh dengan suaminya. fantasiku.com
โNggak usah kamu jawab juga aku sudah tahu mbakโฆโ Ucap Pak Darjo penuh keyakinan. โLiat aja memek kamu yang membanjir seperti ini, aku tahu jika kamu suka diperlakukan seperti ini yaโฆ? Kekekekekโฆ.โ
Sekali lagi, Citra dibuat malu oleh lelaki gemuk itu. Apa yang dikatakan oleh lelaki gemuk itu benar. Walau wajahnya menunjukkan penolakan terhadap apa yang sedang dilakukan Pak Darjo pada dirinya, tubuhnya tidak sama sekali. Tubuh moleknya justru menikmatinya.
โAku tahuโฆ Kamu bakal bersedia Mbakโฆ Kekekekekโฆโ Tawa Pak Darjo. Dengan kecepatan tinggi, lelaki gemuk itu mulai menggenjot penisnya keliang vagina Citra. Menusuk dan mencabut batang gemuknya dengan kecepatan tinggi.
โWuuuooooooโฆ. Sempit banget memekmu mbakโฆ โ puji Darjo, yang seumur-umur belum pernah merasakan vagina sesempit milik Citra. Walaupun ia telah sering menikah, tak satupun dari ketiga istrinya yang memiliki vagina seperet Citra. โAku nggak ngiraโฆ Lonte Cantik sepertimu punya memek yang menggigit seperti iniโฆ.โ
โEhhmmm.. Ssshhshhhhsssโฆ.โ
Mendapat tusukan cepat seperti itu, mau tak mau membuat Citra akhirnya mulai mendesah keenakan. Rupanya ia tak kuat juga menahan gempuran birahi penis Pak Darjo. Perlahan, erangan dan desahan kenikmatan meluncur dari bibir tipis Citra.
โKekekekโฆ. Kenapa mbakโฆ?โ Goda Pak Darjo yang tiba-tiba mencabut penisnya dari vagina Citra.
โOoohhhโฆ.โ Erang Citra, โ Paakkโฆ..โ
โKenapa mbakโฆ.? Pengen lagiโฆโ
CLOP. Pak Darjo kembali menusukkan penisnya lalu mencabut kembali.
โOoohhhmmmโฆ. Ssshhhโฆ Pakโฆโ
โKekekekโฆ Mukamu lucu sekali mbakโฆ.โ
CLOP. Lagi-lagi Pak Darjo menggoda Citra. Dengan santai ia menghujamkan penis gemuknya lalu mencabutnya kembali. โKekekekekekโฆ.โ
Merasa dipermainkan seperti itu, membuat Citra meronta-ronta nikmat.
โPAK DARJOโฆ ENTOT AKU PAAKKโฆ JANGAN PERMAINKAN NAFSUKUโฆ โ Jerit Citra.
โKekekekekekโฆ. Gimana Mbakโฆ? Kamu bersedia jadi LONTEKU..?โ
โOoohhโฆ. Iya pakโฆ โ
โIya Apaโฆ?โ
โIYA PAAAKK.. AKU BERSEEEDDDIIIAAAAAโฆ.โ Erang Citra lagi.
โKekekekekekโฆโ
Mendengar lawan bercintanya mulai mendesah-desah, Pak Darjo pun semakin cepat menggerakkan pinggulnua. Menghujamkan batang penisnya dalam-dalam ke vagina sempit Citra.
โEnak ya mbakโฆ?โ
โEhhmmmmโฆ.โ
โKekekekekโฆ. Dasar lonteโฆโ
Suhu Sabtu siang yang sudah panas, semakin dibuat panas oleh kelakuan bejat mereka. Dan tak lama kemudian, desahan lantang pun mulai terdengar nyaring di komplek yang sedang sepi begini.
Mendengar panggilan kasar Pak Darjo kali ini, entah kenapa tak membuat Citra sakit hati. Malah, ia semakin bernafsu untuk dapat mengalahkan stamina lelaki gemuk yang sedang mencucuki vaginanya.
Namun apa daya, persetubuhan dengan Pak Utet sebelumnya, cukup membawa dampak besar bagi Citra. Terbukti, gelombang orgasmenya langsung menerpa. Dari pangkal pahanya, rasa panas mulai menjalar naik ke rahimnya, membawa sengatan-sengatan orgasme semakin mendekat.
Begitupun oleh Pak Darjo, gelijang tubuh Citra yang hendak orgasme sangat terasa olehnya. Istri Marwan itu lalu berulang kali mengangkat tubuhnya tinggi-tinggi disertai gerakan kepanya yang tak terkontrol. Dan benar, beberapa detik kemudian, tubuh Citra bergetar hebat, disertai cengkraman kukunya pada punggung gemuk Pak Darjo.
โPakโฆ Aku keluarโฆ. AKU KELUUUUAAAARRRR PAAAAKKKK..โ
CREET CREET CREECETT.
Semprotan lendir birahi keluar dari vagina sempit Citra, diiringi oleh kedutan hebat dinding-dinding rahimnya.
Merasakan pijatan vagina yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, Pak Darjo pun tiba-tiba merasa ingin orgasme. Dengan kecepatan maksimal ia kemudian memacu gerakan pinggulnya naik turun, sembari menindih dan memainkan payudara Citra yang nampak tak berdaya sama sekali setelah ia mendapatkan orgasmenya.
โAku juga keluar Mbakโฆ AAAAAAAAAAAARRRRRRRRRRRGGGGGGGGGGHHHHHHHHHโฆ.โ
CROT CROT CROCOOOTโฆ.
Tak terbayangkan nikmat yang dirasakan Pak Darjo ketika menyemburkan benih-benih kejantanannya kedalam rahim Citra. Nikmat di ujung penisnya berasa langsung menyebar ke seluruh penjuru syaraf tubuhnya. Menghantarkan getaran-getaran enak yang tak mampu terlukiskan dengan kata-kata.
โIni adalah orgasme terhebatku. Orgasme yang tak pernah aku dapatkan dari ketiga istrikuโฆโ Batin Pak darjo sembari menghempas-hempaskan pinggul gemuknya, memerah semua spermanya untuk masuk kedalam rahim Citra. Sejenak, Pak Darjo terdiam. Sambil terus menatap wajah ayu Citra yang damai karena baru mendapatkan orgasmenya, Pak Darjo pun tersenyum penuh arti.
Keduanya nampak begitu capai. Terkulai lemas. Hingga akhirnya Pak Darjo menghempaskan tubuh gemuknya disamping tubuh raming Citra. Tak lama kemudian, mereka berdua tertidur di bawah panasnya udara siang yang begitu menyengat. Tertidur dengan tanpa mengenakan selembar pakaianpun. Tertidur dengan pintu depan yang masih terbuka lebar. (bersambung)
The post Cerita Ngeseks Terbaru Bergambar Citra Side Story part 1 | Bantuan Benih Ekonomi appeared first on CeritaSeksBergambar.