Di suatu perumahan baru, dekat dengan kampungku berada di tengah sawah, bisa dikatakan cukup terpencil tempatnya dan belum banyak penghuninya, disana kira kira hanya 7 rumah yang dihuni, ada satu rumah yang memang berisi semua wanita, baru satu minggu ini aku memantau rumah tersebut, ternyata ditempati 4 orang cewek.
Semuanya terlihat cantik dan cute, ternyata mereka mahasiswa yang masih kuliah semester pertama, kami pun mulai mengenal nama mereka, karena kalau malam aku dan teman temanku sering nongkrong dekat perumahan tersebut.
Suatu saat kita kumpul, aku, ropik, adi, catur sedang tongkrong dan gitaran di pos, salah seorang yang bernama Vina anak kuliah yang ngekos itu melewati kami dengan memakai pakaian yang ketat dan memakai celana gemes. Timbul pikiran jahat dibenakku dan kucetuskan pada teman-temanku.
“Wah Jon….cakep dan sexi juga ya penghuni kost itu..?” pancingku.
“iya tuh..sexi banget….wah sayang karena orang kayak kita kan bisanya cuman ngeliat aja…” Adi pun menimpali
”Bener cewek gitu ga bakalan mau sama orang kayak kita kita Jon..”
Lalu aku kembali memancing mereka..”Klo emang ga mau kenapa gak kita perkosa aja sekalian rame-rame..kan bukannya dia juga ga bakalan jadi milik kita….?”
“Gila loh ….entar dipenjara gimana..?” sahut Catur.
“Ga bakalan ….. asal tahu caranya bro…” Sahutku
“Maksud loe gimana jack..?” Tanya Adi.
Aku mengeluarkan sebuah handycam dari tasku dan beberapa tutup kepala yang memang sudah lama aku siapkan
“Ini nih jurus ampuh memperkosa tanpa takut dilaporkan kepolisi..mau tahu caranya..?” Aku berkata kepada Catur “Kamu bisa gunakan ini kan..Gung.?”
Catur tersenyum simpul dan mengangguk. “Jadi kita gunakan kamera ini saat kita memperkosa mereka dan kita gunakan sebagai ancaman klo mereka berani melapor..!!!!”
Dan aksi itupun tak lama akan Dimulai…… Waktu menunjukkan pukul 22.30, perlahan kami satu persatu memanjat dinding belakang kost putri yang tidak terlalu tinggi itu.
Pelan pelan kubuka pintu dapur yang tidak terkunci dan menuju kedalam pelan pelan diikuti oleh teman temanku. Aku melihat hanya ada 2 motor yang terparkir berarti hanya ada dua penghuni kost saat ini.
Darahku terkesiap ketika melihat salah satu kamar tidak terkunci dengan pintu sedikit terbuka, aku melihat Vina sedang tidur dengan paha mulus putihnya yang terbuka. photomemek.com Aku segera membagi 2 kelompok masing masing dua orang. Aku dan Catur memasuki kamar Vina dan kelompok kedua Adi dengan Ropik mengetuk kamar Heni.
Adi mengetuk kamar Heni perlahan..rupanya Vina terbangun terlebih dahulu karena kamar mereka bersebelahan. namun aku dan Catur sudah bersiap dan segera menempelkan golok dileher Vina.
“Diem lo jangan bertingkah..!!!!!!” Vina terkejut dan masih terdiam.
“Coba panggil temen kamu yang masih tidur dari sini..!!” wajah Vina pucat dan dengan gemetar memanggil temannya,
“Hen… bangun Heniii…tolongin gue Heenn…” panggil Vina dengan suara gemetar.
Sementara Adi masih mengetuk kamar Heni. Tak lama pintu dibuka dan Adi langsung menyergap Heni sambil menempelkan goloknya pula.Heni terkejut dan langsung pucat, dia tidak berani berteriak.
“Ringkus dan ikat dia dengan lakban Adi..!! Biar dia menikmati tontonan gratis antara aku dan temannya ha..ha..ha…” perintahku.
Setelah Heni diringkus oleh kedua temanku, aku segera memakai topengku dan memberi isyarat ke Catur supaya menyalakan handycam. Vina semakin pucat dan mulai memohon
“Ampun bang …tolong jangan perkosa kami..ini kami ada sedikit uang untuk Abang..ambil semua yang Abang mau tapi tolong jangan perkosa kami bang..” Kata Vina hampir menangis.
Aku tampar wajah Vina, “Diem loh jangan berisik..!!” lalu mendorong tubuh mungil Vina keatas tempat tidurnya yang indah. Vina mulai terisak, aku tak perduli. Aku segera meraih daster tipisnya dan kurobek dengan kasar.
Vina mencoba berguling kesamping sambil menutupi daerah dadanya sambil menyembunyikan wajahnya yang manis. Aku segera meraih tubuhnya dan kutelentangkan dengan paksa. javcici.com Aku membuka silangan tangan didada Vina dan dengan kasar sekali lagi aku merobek BH Vina yang hanya berukuran 32 B.Tampaklah kedua bukit indah yang mungil dengan puting susu yang memerah.
“Singkirkan tangan elo sekarang atau gua pukul lagi kamu..!!”
Perlahan lahan Vina menurut. Aku mulai meremas dan menciumi buah dada indah itu, sementara Vina masih terisak.Heni yang terbelenggu dipaksa kedua temanku untuk melihat semua kejadian itu.
Aku membuka seluruh pakaianku, dan aku menjambak rambut Vina sehingga wajahnya terangkat.
“Nih kulum penis gue..awas klo ga mau gue bunuh kamu sekarang juga..!!!” Kataku Vina menurut.. Oooh betapa nikmat rasanya ketika mulut mungil berbibir tipis itu mulai mengulum penisku.
“Heh..setan!! Awas jangan kena gigi elo rasanya sakit tahu…!!!” aku memaklumi karena mungkin Vina baru pertama kali ini mengulum penis seorang cowok. Dan aku segera memaju mundurkan wajah Vina dipenisku dengan menjambak rambutnya.
Tanpa membuang waktu lagi aku segera memerintahkan kedua temanku untuk melepaskan Heni dan membuka lakban dimulutnya. Aku memerintahkan Heni supaya masuk ke ranjang dimana Vina sedang mengulum penisku.
“Buka bajumu…dan jilat vagina temanmu ini..awas kalau tidak mau menurut gue bunuh kamu sekarang juga..!!’ Kataku.
Adi dan Ropik terkekeh melihatku. “Bisa aja kamu jack..wah wah..wah sekali dapet dua lalat nih ayo terusin jack..!!” kata mereka.
Catur masih menyorot semua kejadian itu dengan handycamku. Adi dan Ropik mulai melepaskan semua pakaian mereka dan mengocok penis mereka , rupanya mereka juga terangsang melihatku.
Seperti perintahku setelah aku mengatur posisi sedemikian rupa, heni mulai menjilati vagina Vina dengan ragu-ragu.
“Ayo yang mesra jilatin vagina Vina..!! Kalau tidak bisa kupotong lidahmu ..!!” gertakku. Heni menuruti kata kataku. Wajahnya semakin pucat dan hampir menangis. Setelah dia menjilati vagina Vina, rupanya kuluman Vina pada penisku mulai kacau, oleh sebab kenikmatan yang ditimbulkanHeni pada vaginanya.
Aku tersenyum melihatnya. Birahiku segera memuncak dan segera ingin meperkosa vagina milik Vina yang terlihat sempit itu. Kemudian aku menyuruh Vina untuk berhenti dan tidur terlentang. Aku menyuruh Heni untuk meletakkan vaginanya diatas mulut Vina.
“Nah sekarang gantian elo yang jilatin vagina milik Heni..jangan mau enaknya saja ya..!!”
Vina pucat tapi dia menurut. wajah Vina terbenam diselangkangan milik Heni sementara mereka semua hanya terdiam ketakutan menuruti perintahku. Aku memposisikan penisku divagina Vina,sambil terus berusaha menyodok vaginanya.
Aku terus meremas dan menciumi buah dada Heni yang berukuran sedang dan indah pula. Lubang Vina masih terasa begitu sempit, walaupun terlihat kesakitan dia masih terus berusaha menjilati vagina Heni.
Lubang milik Vina sudah basah akibat jilatan Heni tadi, dan Drrrt..drrt..drrt.aku segera memompa memasukkan penisku dalam vagina perawan milik Vina. Sempit sekali rasanya sehingga menimbulkan sensasi nikmat yang luar biasa dipenisku.
“Aah..tolong sudah bang sakit bang…aduh..sakit bang..tolong…!!” Jerit Vina
Adi segera mendatangi Vina dan menampar mulutnya ..PLAK..!!! “Diem Loe dan jangan coba coba bersuara lagi..!! Jilatin terus memek temen kamu itu!!!” kata Adi.
Air mata Vina tak dapat dibendung lagi menahan perih, dan aku semakin tak peduli. Semakin cepat aku memompa penisku dalam vaginanya, sambil aku terus meremas dan mencium buah dada Heni yang vaginanya masih terus dijilatin oleh Vina.
Sepuluh menit kemudian …..Crrooot ! spermaku tumpah didalam vagina Vina.
Aku menghentikan aktivitas penisku didalam vagina Vina. Terasa berdenyut denyut nikmat dinding vagina Vina.
Sementara aku berhenti kini rupanya giliran Heni yang tiba tiba mengejang … Rupanya dia juga mengalami orgasme karena jilatan Vina pada vaginanya. Melihat hal itu aku jadi kembali terangsang dan penisku bangkit berdiri lagi.
Aku menyuruh mereka bertukar posisi. Sekarang posisi Vina ditempati oleh Heni begitu pula sebaliknya. sekarang vagina Vina-lah yang dijilatin oleh Heni. Darah keperawanan Vina masih meleleh dipahanya bercampur spermaku.
Aku memerintahkan Heni untuk menjilati bersih sperma bercampur darahku dipaha Vina. Heni yang ketakutan itu hanya menurut sambil menangis, sesekali terlihat dia seperti mau muntah namun ditahannya.
“Awas klo elo sampai muntah gue keluarin semua isi perut eloe..ngerti..?” ancamku pada Heni.
Gadis itu semakin ketakutan. Kini penisku sudah berada dibibir vagina Heni, sementara Heni masih menjilatin vagina milik Vina yang baru saja kehilangan keperawanannya , aku terus mencumbu dan meremas dada Vina. vagina Heni rupanya memang lebih sempit, aku sampai kesulitan beberapa kali membobol keperawanan miliknya.
Sampai aku akhirnya benar-benar memaksa penisku barulah aku dapat menembus vagina Heni. Jujur saja ketika memerawani Heni penisku agak sakit karena memang vagina Heni lebih sempit dari vagina milik Vina. Setelah beberapa saat setelah penisku berada dalam vagina Heni yang sudah berdenyut dari sejak awal perawannya kubobol, aku mulai menggerakkan penisku maju mundur .
Gilaaa…!! vagina Heni lebih nikmat dari vagina Vina karena memang bentuk tubuh Heni lebih kecil dari bentuk tubuh Vina. Setengah jam aku memompa vagina Heni sampai akhirnya aku memuntahkan spermaku jauh labih banyak daripada spermaku di vagina Vina.
Setelah aku menghabiskan spermaku diliang vagina Heni , aku meyuruh Vina untuk kembali mengulum penisku membersihkan sisa darah keperawanan Heni yang masih melekat di penisku. Lalu aku berpaling kepada ktiga temanku yang sudah menunggu dengan telanjang dan masing masing penis yang sudah ngaceng.
“Bagaimana..?” Tanyaku……” “Hebat Jack…….sampai sampai gue ama Ropik udah ga tahan niiih…!!!” Kata Adi
“Sabar..sabar dulu ya kalian pasti akan menerima bagian masing masing..” “biar mereka bersihkan vagina mereka dahulu ….ya..?” Kataku
Adi sudah tidak sabar lagi, namun aku mencegahnya. “Coba lihat dulu ini…”
Lalu aku segera memerintahkan kedua gadis itu untuk saling menjilati vagina temannnya hingga bersih.
Adi tertawa lebar ”ha.ha..ha..betul juga maksud elo jack..masa kami dikasih bekas kecap elo… ha..ha..ha”
Setelah mereka melihat kedua vagina milik Sinta dan Vina sudah terlihat bersih dari spermaku dan ceceran darah keperawanan mereka yang masih menempel dipaha. Adi dan Ropik segera menyergap dan meperkosa kedua gadis malang itu, dilanjutkan dengan acara bertukar pasangan dan tak ketinggalan pula Agus sang ‘kameramen’ yang merekam semua adegan pemerkosaan itu.
Setelah hari menjelang subuh kami menguras seluruh harta kedua gadis itu termasuk motor ATM dan nomer Pin serta perhiasan yang tidak sedikit jumlahnya. Maklum sepertinya mereka anak orang kaya.
Sebelum meninggalkan mereka aku sempat mengancam, kalau berani amcam- macam, adegan pemerkosaan itu akan kami sebarluaskan. Setelah itu kami semua pergi meninggalkan mereka hingga beberapa bulan lamanya.
Rupanya rahasia itu masih tersimpan rapi oleh mereka, karena setelah sekian lama kami merantau dan memutuskan untuk pulang kampung ternyata tidak ada tanda tanda bahwa kami dicari oleh pihak kepolisian. Hanya saja Vina dan Heni sudah tidak bertempat tinggal dikostnya lagi, rupanya mereka telah pindah.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,