Cerita seks keluarga, Penisku dikocok ibuku

Author:

Aril, seorang anak laki-laki berusia 18 tahun yang bersemangat, sedang berbaring di tempat tidurnya, tangannya melingkari kemaluannya yang berdenyut-denyut. Ibunya, Linda, seorang MILF berusia 38 tahun, masuk ke kamarnya tanpa mengetuk, memergokinya sedang melakukan masturbasi.

“Ya Tuhan! bu, maafkan aku,” Aril tergagap, dengan cepat menarik tangannya dari penisnya.
Namun Linda tidak tampak marah. Sebaliknya, dia menatap putranya dengan campuran rasa terkejut dan penasaran. “Aril, apakah itu yang kamu lakukan saat sedang terangsang? Masturbasi?” dia bertanya, suaranya lembut dan lembut.

Aril mengangguk, merasa malu. “Ya, Bu. Aku tidak bisa menahannya. Aku punya pikiran kotor di kepalaku, dan aku perlu mengeluarkan spermaku.”. fantasiku.com
Linda berjalan ke tempat tidur putranya dan duduk di sebelahnya. “Apakah kamu ingin aku membantumu?” dia bertanya, tangannya terulur untuk menyentuh kemaluannya.

Mata Aril membelalak kaget. “Bu, apa yang kamu lakukan?”
Linda tersenyum dan mulai mengelus kemaluan putranya. “Aku membantumu, Aril. Aku tahu kamu sudah laki-laki sekarang, dan kamu punya kebutuhan. Aku di sini untuk membantumu memenuhi kebutuhan itu.”

Penis Aril tumbuh keras di tangan ibunya. Dia tidak percaya apa yang terjadi. Dia selalu naksir ibunya, tapi dia tidak pernah mengira ibunya akan melakukan hal seperti ini. fantasiku.com
Linda terus mengelus kemaluan anaknya, tangannya bergerak naik turun batangnya. Dia bisa merasakan kemaluannya semakin keras di tangannya.

“Bu, aku mau muncrat,” erang Aril, tubuhnya menegang.
Linda tidak berhenti. Dia terus mengelus kemaluan putranya, tangannya bergerak semakin cepat. Dia ingin merasakan air maninya keluar dari kemaluannya.

“Bu, aku mau muncrat!” Aril berteriak, tubuhnya gemetar saat dia berejakulasi.
Croooottttttt, crootttt, crooottttt, Linda merasakan air mani putranya keluar dari kemaluannya, mengenai tangan dan tempat tidurnya. Dia terus membelai kemaluannya, memerah setiap tetes air mani yang keluar darinya.

“Itu luar biasa, Bu,” kata Aril, terengah-engah.
“Aku senang kamu menikmatinya, Aril. ibu akan berada di sini

untuk membantumu kapan pun kamu membutuhkannya,” kata Linda sambil mencium kening putranya. fantasiku.com

Sejak hari itu, Aril dan Ibunya memiliki ikatan khusus. Mereka sering menghabiskan waktu bersama, dengan Ibunya yang membantu putranya memenuhi hasrat seksualnya. Itu adalah hubungan yang tabu, tapi mereka tidak peduli. Mereka bahagia, dan itulah yang terpenting.