Aku seorang wanita berumur empat puluh lima tahun mempunyai suami berumur empat puluh sembilan tahun dan satu anak laki laki berusia dua puluh tahun.
Menurut temanku, aku cukup awet muda karena aku rutin minum jamu.
Seperti sudah tradisi setiap tahunnya, keluarga aku dan keluarga adiknya suamiku merayakan tahun baru bersama.
Adiknya suamiku bernama Ijal. Ia berumur kisaran tigapuluh tahun dan menikah dengan wanita pilihannya bernama Maya yang umurnya tak beda jauh dengan Ijal.
โโAyoo Mih buruuu.โ teriak suamiku dari dalam mobil.
Aku berjalan cepat dari rumah ke mobil dan masuk ke dalam. โKamu beneran gak mau ikut Yu.โ ucapku yang menurunkan jendela mobil berbicara dengan anakku yang sedang berdiri di teras.
โWahyu ada acara Mah sama anak kampus.โ balas dia yang memang sifatnya susah diajak berbaur dengan keluarga.
โBiarin aja toh Mih, Wahyu juga udah gede.โ potong suamiku yang segera menancap gas mobil.
Wahyu melambaikan tangan ke arah kami.
Kami menuju rumah Ijal, aku dan suami berangkat pagi.
Ya memang sudah tradisi.
Perjalanan pun sekitar satu jam karena kami melewati tol.
Di depan teras rumah Ijal, dia dan istrinya sudah menunggu sembari duduk.
โMacet toh Mbak?โ tanya Ijal kepadaku dan Salim.
Istrinya pun salim, โNngga toh lewat tol.โ
โLah Wahyu gak ikut Mas?โ tanya Ijal kepada suamiku yang baru saja keluar mobil.
โBiasa toh Jal wong anak muda.โ balas suamiku.
Ijal membawa tas kami yang berisi pakaian karena kami akan menginap sampe besok sore.
Dan kami pun masuk ke rumahnya Ijal dan anaknya Ijal yang berusia empat tahun pun berlari kita semua. โWess jangan lari larian toh Mas.โ Ijal menasehati Dimas anaknya.
โHalo Tante halo Om.โ ucap Dimas yang salim kepada aku dan suami.
โDimas udah sekolah belom.โ tanyaku yang menggendong dia.
โBelom.โ jawab dia polos.
Kami pun berbincang dan mengobrol santai di ruang tamu rumah Ijal. Rumahnya cukup besar untuk ditempati bertiga, maklum Ijal menjabat sebagai manajer di bank swasta sedangkan Maya juga usaha online di rumah.
Di ruang tamu,
Ijal : โYo Wahyu jangan dibiarkan terlalu bebas loh Mas. Takutnya aneh aneh.โ
Suamiku : โAku juga udah wanti wanti dia untuk gak jaga diri.โ
Aku yang tau karakter suamiku pun berkata : โAlah toh Pak, Bapak mah diam saja kalo Wahyu keluyuran main.โ
Istri Ijal baru datang dengan beberapa gelas teh dan makanan ringan, lalu duduk di samping Ijal.
โYang penting nggak macem-macem toh Bu anaknya.โ balas suamiku menengok ke arahku.
โTerserah Bapak wae.โ jawabku mengambil gelas teh.
Kami pun lanjut berbincang seputar kerjaan atau obrolan tentang kehidupan keluarga masing masing.
โMbak Sukma kok badannya masih bagus toh Mbak, rajin olahraga ya Mbak?โ tanya Maya dari seberang hadapanku.
Aku yang tersenyum hanya menjawab, โIya May sama rutin minum jamu aku tuh.โ dia hanya memujiku.
โKeliatan muda terus ya May.โ ucap Ijal tersenyum ke arah maya.
โIya Mas.โ kata Maya yang juga tersenyum.
Suamiku hanya mesem-mesem aja, โDiet juga kamu Mih.โ ujar dia yang duduk melebarkan tangannya di atas sofa.
โItu juga Pih.โ balasku tersenyum.
Aku dan suamiku bermain dengan Dimas lalu sekitar jam 11 siang. Kami istirahat di kamar yang disediakan.
Pukul 2 siang, aku terbangun. Kulihat suamiku masih lelap tertidur.
Aku memutuskan untuk keluar kamar dan mendapati Maya yang lagi masak di dapur, aku pun menghampiri berniat membantu.
โMasak apa nih May?โ tanyaku yang sudah berdiri di seberangnya.
Maya yang melihat aku, โMasak opor ayam Mbak.โ
โSini sini ta bantu.โ tawarku yang bergabung di sampingnya.
โMas Suroto masih tidur Mbak?โ tanya dia yang lagi menyiapkan piring.
โIya, Ijal juga toh May?โ tanyaku yang lagi fokus dengan masakan opor di panci.
โEngga Mbak, lagi sibuk sama laptopnya di kamarnya.โ balas Maya.
Aku menanggapi dengan singkat, โOalah.โ
Makanan jadi, aku mengajak suamiku untuk makan begitu juga dengan Maya dan Ijal.
Kami pun makan di meja makan, sambil suamiku yang terus berbincang dengan Ijal.
Ketika acara makan sudah selesai, aku dan Maya membereskan piring dan yang lainnya lalu kami cuci.
โMbak.โ ucap Maya didapur.
โIya May.โ balasku yang asyik mencuci piring..
โMau nanya tentang jamu Mbak.โ balas dia yang berdiri di samping aku.
โJamu yang buat tahan lama begituan sama suami ada toh Mbak?โ sambung dia kembali.
Aku melirik dia dan tersenyum, โAda-ada aja kamu May, buat laki-laki adanya toh.โ
โEmmm, aku soalnya sering kecapean mba sama Mas Ijal he..he..he..he. Aku bingung dia kalo begituan lama banget keluarnya.โ timpal Maya yang duduk di kursi dapur.
โIjal pake obat kali May.โ sambungku yang masih mencuci piring.
โNdak Mbak setiap aku tanya ndak katanya.โ Maya menopah dagu dengan tangan kirinya.
Dengan tersenyum dan tetap fokus mencuci aku tak berkata, setelah sudah selesai mencuci aku duduk di sampingnya dan menepuk bahunya. โYa kamu harus kuat kuat May.โ saranku.
Dia tak menjawab hanya asik main hapenya.
Sorenya aku meminjam laptop pada Ijal untuk melihat laporan keuangan usaha butikku.
โYo Mbak pake wae.โ dia menyerahkan laptopnya saat kami sedang asyik mengobrol.
Aku pun ijin ke kamar untuk melihat laporan keuangan, meninggalkan suamiku, Ijal, Maya dan Dimas di ruang tamu.
Saat sedang asyik mencari folder download Excel laporan keuanganku. Tak sengaja aku menemukan folder bertuliskan โvulgar banget.โ
Rasa penasaran membuatku tak kuasa membuka folder tersebut saat aku klik, terlihat satu video di dalamnya.
Aku segera menurunkan volume agar saat kuputar tak terdengar.
Betapa terkejutnya aku ketika membuka video tersebut, memperlihatkan video Maya dan Ijal sedang bersetubuh.
Di video yang berdurasi 30 menit lebih, โ…ngapaiin sih Mas di videoin.โ kata Maya di video tersebut.
โNanti aku apus, May.โ kata Ijal.
Yang bikin aku lebih kaget adalah ukuran kontol Ijal yang gedeee banget mungkin sekitar โ18 sentimeterโ dimana pala kontol itu sangat bengkak.
Aku percepat menit demi menit sambil memainkan memekku dari luar celana panjang.
โMbaaak… Mbaaaak laptopnya sudahkah?โ tanya Ijal dar luar kamarku.
Aku segera mengeluarkan video tersebut dan mematikan laptopnya.
Lalu aku membuka pintu dan tersenyum, โUdah jal makasih toh.โ
Dia tersenyum dan mengambil laptop itu dan berjalan.
Selepas maghrib aku mandi, tapi di kamar mandi aku mengingat kontolnya Ijal yang super besar, dibandingkan punya suamiku yang hanya 10-11 sentimeter. Walaupun umurku sudah tak muda lagi, tapi napsuku masih ada.
Di kamar mandi aku memainkan jemariku di klitoris memekku sambil meremas toketku yang berukuran 36B.
Toketku bisa dibilang masih lumayan kencang karena jamu dan olahraga dan aku juga jarang bercinta dengan suamiku.
โEmmm… emmm…โ melenguh saat akan keluar cairan dari dalam vaginaku. Dan cairan itupun keluar.
Kami pun menyiapkan malam tahun baru dengan cukup mewah.
Sekitar pukul 9 malam, suamiku berjalan keluar rumah dengan anaknya Ijal untuk membeli petasan tembak dan beberapa perlengkapan lainnya.
Aku, Ijal dan Maya sibuk mengipas sate ayam, sosis dan yang lain.
Aku dan Maya duduk sampingan sedangkan Ijal nampak merapihkan bara api dari seberang duduk kami.
Timbul pikiranku untuk menggoda Ijal, aku yang memakai g-string kutarik atasnya agar keluar sedikit dari celana pendek yang kupakai. Aku pakai celana pendek hitam dan baju pendek hitam.
โAku ngambil alat-alat dulu ya di dapur.โ ucapku yang berdiri berkata pada mereka.
Setelah itu aku berjalan masuk ke rumah dengan langkah santai dengan harapan Ijal bisa melihat sedikit g-stringku yang keluar dari celana pendek.
Aku membawa piring, garpu dan sendok. Lalu kembali dan bergabung dengan mereka. Aku yang di seberang Ijal tanpa sepengetahuan Maya melihat ke arah selangkangannya ijal. Aku membayangkan isinya.
โMbaaak…โ suara ijal membuyarkan lamunanku.
โIya.โ balasku melihat ke arah Ijal.
โKo bengong.โ kata Ijal yang menundukkan kepalanya.
Kulihat Maya sudah tak ada.
Aku : โMaya kemana Jal?โ
Ijal : โEmm… anu Mbak Naya lagi nyusulin Dimas sama Mas Suroto.โ jawab dia.
Aku hanya diam saja memikirkan apakah Ijal tau kalo aku udah liat videonya, mungkin dia mengecek โrecycle bin.โ
Suasana hening untuk beberapa menit.
Aku mencoba berani bersuara, โJal maap yo bukannya Mbak tak sopan. Tapi pas tadi liat laptop kamu tak sengaja Mbak liat video anu.โ ucapku sedikit canggung.
โGapa..pa Mbaaak. Lagian udah aku hapus Mbak videonya.โ balas dia yang menundukkan kepalanya.
Tiba-tiba datanglah Maya, suamiku dan Dimas dengan berbagai barang yang dibawanya.
Saat pesta tahun baru udah usai, kulihat jam di kamar menunjukkan jam 2 pagi. Aku yang tak bisa tidur segera keluar untuk mengambil air minum dan malah mendapati Ijal yang duduk termenung di dekat dapur.
โLagi ngapain Jal?โ tanyaku yang berdiri dihadapannya.
Dia kaget dengan kedatanganku dan memandangiku yang memakai kimono putih selutut.
โEhhhh… enggak Mbaak.โ jawab dia sedikit menunduk.
โMaya tidur Jal?โ tanyaku.
โEmm… iya Mbak.โ balas dia
Aku yang masih memikirkan kontol Ijal melihat sekitar yang memang hening dan meraba kontol ijal dari luar boxernya.
โKamu abis begituan sama Maya ya? Pasti Maya gak kuat.โ bisikku di kupingnya dan terus meraba kontolnya dari luar yang perlahan mulai mengembang.
Ijal hanya memandangiku, โIyaa Mbak.โ dia berbisik pelan sekali.
Aku yang sudah membayangkan kontol Ijal dari sore segera meloloskan boxernya dan kontoll itu pun mengacung tegang ke arahku. Aku segera duduk berlutut di hadapan Ijal, โMbak pengen banget ngisep ini.โ seruku yang berlutut melirik Ijal sambil tersenyum.
Dia diam seribu bahasa.
Aku masukan kontoll itu dan kuisep setengah batang itu, โSlrrppppp… plokkkk…โ suara kontol itu ketika keluar dari mulutku.
Dengan sedikit ganas aku mengemut kontol itu, dia hanya menadahkan Wajahnya ke atas.
Segera bangkit aku dan mendekati ke kupingnya, โMau dimasukin ke itunya Mbak gak Jal?โ bisikku dan memandang dia tersenyum.
โMaaauuuu Mbak.โ balas dia yang memandangku.
โYaudahhh Mbak ga pake celana dalam kok.โ balasku yang memutarkan badan dan menungging di hadapannya.
Dia menaikkan kimononya hingga pantatku terlihat olehnya dan dia memegang pantatku dan berusaha memasukkan kontolnya yang besar itu.
Baru masuk kepalanya saja, darahku sudah mengalir dengan cepat. โPelannn pelannnn… Jal, punyaaaa… kamuuu… gedeee… emmmm…โ bisikku menoleh dengan posisi menungging.
Ijal memasukkan kontolnya dengan pelan dimana hanya setengah saja dia memompa kontolnya di memekku.
โMbaaaaak… kok sempitttt…โ ucap dia yang memaju-mundurkan kontolnya di memekku yang sudah basah.
โOuhhhhh… Jal. Terusssss… genjottttt… Mbaaak.. pengennnnnn…โ ucapku yang kututup mulutku dengan tangan kiriku agar aku tak teriak.
โPlokkk… plokkkk…โ saat pantatku beradu dengan penisnya.
โEnaakkkk… Mbaaak…โ dengus dia yang menyibakkan rambutku ke samping.
โJalll.. uhhhhhhh… emmmmmm… puasssssssinn….โ keluhku panjang menikmati goyangan kontolnya.
Tak lama.
โOhhhhhhhhhh… yeeeehhhh… uhhhhhhh…โ hampir saja aku teriak saat cairan keluar dari liang vaginaku.
Ijal masih membenamkan kontolnya di dalam. Lalu dia menarik keluar dan memutar badanku menghadap dia dan kaki kiriku diangkat ke kursi, lalu dia mengarahkan kontolnya ke memekku dan memasukkan perlahan. โKamuuuu gilaaa… hebattt… Jal.โ ujarku di hadapannya.
Dia tersenyum dan melumat bibirku dengan buas, ternyata beginilah muka sange Ijal saat bernafsu.
Lidahnya menyapu pipi serta idungku juga.
โOhhhhhh… Mbaaak… gakk… kuatttt… Jal.โ saat dia memompa kontolnya dengan sedikit sodokan kencang yang membuat beberapa kali hampir seluruh kontolnya masuk ke memekku.
โPlokkkkkkโ
โPlokkโ
โBlepppp…โ
Saat hentakan keras kontolnya dengan satu sodokan. Tangannya masuk ke kimonoku dan memainkan putingku yang sudah keras.
โJaaalll… Mbakkkkk… achhhhh… lagiiiii… uhhhhhhhhh… keluarrr…โ ucapku yang ditutupi oleh tangan kiri Ijal.
Cairan pun keluar lagi dari dalam memekku.
Aku yang segera duduk di kursi karena lemas.
โKenapaaa Mbak?โ tanya Ijal.
Aku hanya melirik dengan lemas, โMbaak capek.โ
Dia segera menarik tubuhku dan merebahkan di lantai, โBiar akuuu yang goyang Mbaaa..ak.โ
Dia memasukkan batang perkasanya, aku hanya menggigit lenganku agar aku tak berteriak.
โUhhhhhh… uhhhhh…โ sesekali suara keluar dari mulutku saat dia pompa.
Dan tiba-tiba dia memompa sedikit kencang, segeraku tutup mulutku dengan tangan kiri, โemppppp… emppppp…โ keluh panjangku keluar dan tiba-tiba sperma dia muncrat di dalam memekku.
Crrroottt… crrooottt… crrooottt…
Angee…ettttt sekaliiii….
Dia tak berucap apa-apa dan mengambil boxernya lalu memakainya dan berjalan cepat masuk ke kamarnya. Meninggalkanku sendirian dengan tubuh yang tak bertenaga.