Cerita Seks Ngentot Pacar Diluar – Di sana, di atas sofa di ruang tamu, saat sinar matahari senja masih menerangi ruangan itu, aku dan Pacarku pulang terhanyut dalam panasnya gelora birahi. Tanpa mempedulikan bahwa kami bisa menjadi tontonan orang yang lewat di jalan depan rumah, kami terus bergelut di atas sofa yang sekarang mulai basah dengan keringat kami.
Pacarku mendorong tubuhku sampai rebah di sofa. Kedua kakiku diangkatnya, lalu ditahan dengan bahunya. Perlahan-lahan dia menunjukkan kontolnya ke memekku. Aku menolong membimbing ujung kotol Pacarku supaya tepat sasaran. Sekali dorong, kotol Pacarku juga menerobos masuk liang sanggamaku. Sambil memegang kedua betisku,Pacarku mulai mengerjakan gerakan maju mundur sampai-sampai kontolnya timbul terbenam dalam memekku. Buah dadaku berguncang-guncang seirama dengan masing-masing sodokan kotol Pacarku ke dalam memekku.
Aku meraih suatu bantal sandaran sofa untuk menahan kepalaku. Dengan posisi begitu, aku dapat melihat gerakan kotol Pacarku yang terbit masuk memekku. Setiap kali Pacarku mendorong masuk kontolnya, memekku menjadi agak kempot dan saat kotol tersebut ditarik keluar, memekku menjadi agak gembung. Aku paling terkesan dengan apa yang aku lihat di selangkanganku. Semua tersebut membuat aku semakin terangsang.
“Kamu suka melihatnya, Wati?” tanya Pacarku seraya terus bergoyang. “Ahhhhhh ……Iya, Ahhhhhhhhh …….. namun aku lebih suka rasanya. Ahhhhhh …. Yeahhhhh …. Sssssshhhh …. Yeahhhhh …. Ahhhhhhh ….” Jawabku di sela-sela desahan kenikmatan. Setelah selama sepuluh menit, kakiku terasa pegal. Pacarku menekuk lututku sampai-sampai sekarang pahaku bertumpu pada perut dan dadaku. Namun baru lima menit disodok dengan posisi laksana itu, gentian Pacarku yang merasa pegal dan dia mohon ganti posisi.
Aku menyuruhnya berbaring di sofa dengan kedua kaki lurus di atas sofa. Aku naik ke atas tubuhnya dan menancapkan kontolnya pulang ke memekku.
Cerita Seks Ngentot Pacar Diluar – Aku merasa laksana seorang koboi yang sedang menunggang kuda. “Oooooohh … yeahhhhhhh …. Hussss …. Hussssss,” kakatu seraya bergaya laksana koboi. “Ya … Goyang terus, Wati …. Enak sekali …. Teruuuuuss ….” Ujar Pacarku seraya menggapai buah dadaku dan meremasnya.
Aku terus menggerakkan pantatku naik turun sampai-sampai kotol Pacarku dapat terus bergesekan dengan dinding-dinding dalam memekku. Setiap gesekan memberi kami sensasi yang spektakuler dan tidak terbayang nikmatnya. Keringat semakin deras mengucur dari tubuh kami. Aku mempercepat gerakkanku sebab kau merasa sudah nyaris mencapai klimaks. “Ahhhhh …. Ahhhhhh … Ahhhhhh ….. Aku telah mau sampai, Pak …. Aahhhhh …. Ahhhh …” kataku. “Saya pun ..” kata Pacarku seraya menggerakkan pantatnya sampai-sampai gesekan antara memekku dan kontolnya semakin cepat.
Tak lama lantas puncak tersebut pun tercapai. “YEEAAAAHHHHH…. AAAAAHHHHHHHHH …….AHHHHHHHHHHH,” kami juga berteriak bersamaan melepas seluruh rasa. Badanku mengejang dan menekuk ke belakang sampai-sampai aku mesti bertumpu pada kedua kaki Pacarku yang pun menjadi kaku. Tubuhku bergetar hebat dan kesudahannya aku tumbang dan rebah di atas dada Pacarku. Nafas kami mengejar cepat, secepat detakan jatung kami.
Kami berdekapan dan pulang berciuman selama sejumlah menit. Tangan Pacarku mengelus-elus punggungku sedangkan aku terus berbaring di atas badannya. fantasiku.com Aku biarkan kotol Pacarku tetap di dalam memekku walaupun kotol tersebut sudah bukan lagi tegang. Aku hendak lebih lama menikmati kehadiran kotol tersebut di memekku. Ketika kesudahannya aku bangkit berdiri, air mani Pacarku yang bercampur cairan dari memekku sendiri merembes terbit dan mengalir di sisi dalam kedua pahaku. Aku duduk di sofa dan aku biarkan cairan kami tersebut membasahi sofa.
Setelah berpakaian kembali, Pacarku menghampiriku yang masih terduduk lemas di sofa dan telanjang bulat. Pacarku mengecup keningku dan menyampaikan terima kasih atas kesenangan yang baru saja dia dapatkan dari tubuhku. Sebelum melangkah keluar, Pacarku laksana biasa mengeluarkan sejumlah lembar duit ratusan ribu dari dompetnya.
Cerita Seks Ngentot Pacar Diluar – Kali ini uang tersebut dia gulung dan diselipkannya ke dalam memekku yang masih saja mengucurkan sisa-sia air maninya.
Setelah hilang lemasku, aku raih pakaianku yang terserak di lantai dan berlangsung masuk mengarah ke kamarku seraya tetap telanjang. Setelah melempar pakaianku ke atas lokasi tidur, aku ambil selembar handuk. Aku terbit kamar dengan handuk di tangan mengarah ke ke kamar mandi. Di ruang makan, aku bertemu Mak. Aku berikan duit pemberian Pacarku yang sudah basah terpapar air mani dan cairan memekku tadi ke Mak. Hari ini, dana yang kami butuhkan guna makan tersebut benar-benar terbit dari memekku …,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,