Penulis buku, Darsono, terkenal dengan novel romannya yang penuh semangat yang membuat pembacanya terengah-engah. Kata-katanya melukiskan gambaran jelas tentang cinta dan hasrat, dan para penggemarnya tidak pernah puas.
Saat penandatanganan buku, Darsono bertemu dengan seorang penggemar bernama Caca. Dia adalah seorang wanita cantik dengan rambut panjang keriting dan mata yang cerah dan cerdas. Dia mengenakan blus berpotongan rendah yang memperlihatkan belahan dadanya yang besar, dan Darsono hanya bisa menatap.
“Aku penggemar berat karyamu,” kata Caca, suaranya serak dan menggoda. “Kata-katamu telah menginspirasiku dalam banyak hal.”
Darsono tersenyum, merasakan gejolak di pinggangnya. “Terima kasih, Caca. Itu sangat berarti bagiku.”
Caca mendekatkan tubuhnya, payudaranya menempel di lengan Darsono. “Aku ingin tahu apakah kamu ingin keluar untuk makan malam suatu saat nanti,” katanya, suaranya nyaris berbisik. fantasiku.com
Jantung Darsono berdebar kencang saat dia menatap mata Caca. Dia bisa melihat hasrat membara dalam tatapannya, dan dia tahu dia tidak bisa menolaknya. “Aku ingin sekali,” katanya, suaranya kental dengan nafsu.
Mereka pergi ke kafe yang tenang dan memesan camilan dan minuman. Caca duduk dekat Darsono, kaki mereka bersentuhan di bawah meja. Dia menggerakkan tangannya ke atas dan ke bawah pahanya, menggodanya dengan sentuhannya.
Kontol Darsono semakin keras saat dia membungkuk untuk mencium Caca. Rasanya sangat nikmat, dan dia tidak pernah merasa cukup. Dia mengusap tubuhnya, merasakan lekuk tubuhnya dan kulit lembutnya.
“Aku menginginkanmu,” bisik Caca, napasnya terasa panas di telinga Darsono.
Mereka meninggalkan kafe dan kembali ke kamar hotel Darsono. Caca melepaskan pakaiannya, memperlihatkan tubuh telanjangnya yang sempurna. Darsono tidak percaya betapa beruntungnya dia.
Mereka jatuh ke tempat tidur, tubuh mereka berpelukan erat. Kontol Darsono sangat keras, dan dia tidak sabar untuk memasukkannya ke dalam memek Caca. Dia mencium leher dan nya, membuatnya mengerang nikmat.
Caca mengulurkan tangan dan mengelus kemaluan Darsono, membuatnya terkesiap nikmat. Dia melingkarkan kakinya di sekelilingnya, menariknya lebih dekat.
Darsono tidak perlu ditanya dua kali. Dia memasukkan kontol besarnya itu ke dalam memek Caca, mengisinya sepenuhnya. Mereka bergerak bersama, tubuh mereka selaras sempurna. Payudara Caca memantul dengan setiap dorongan, dan Darsono tidak bisa mengalihkan pandangan darinya. fantasiku.com
Mereka bercinta selama berjam-jam, tubuh mereka licin karena keringat dan hasrat. Darsono merasakan bolanya menegang saat dia mendekati orgasme.
“Aku akan ngecrot,” kata Darsono, suaranya tegang.
“Ngecrot di dalam aja,” kata Caca, suaranya penuh hasrat.
Darsono tidak bisa menahan diri lagi. Dia mengerang keras sambil melepaskan bebannya, “Ahhhhh, croooottttt, croootttt, croootttt, bajingan”, erang darsono. Darsono mengisi memek Caca dengan air maninya yang hangat dan lengket.
Mereka berbaring di sana, tubuh mereka lelah dan puas. Darsono tahu dia telah menemukan penggemar sejati dalam diri Caca, dan dia tidak sabar untuk bertemu dengannya lagi.
“Aku tidak akan pernah melupakan malam ini,” kata Caca, suaranya dipenuhi emosi.
“Aku juga tidak,” jawab Darsono sambil tersenyum melihat Caca berpakaian. fantasiku.com
Mereka mengucapkan selamat tinggal, dan Darsono tahu dia baru saja mengalami malam terbaik dalam hidupnya. Dia tidak sabar untuk menuliskannya di novel berikutnya.