vidio bokep – Cersex artikel dewasa khususnya Cerita Sex, Pesta Sex, Cerita –Aku sebut saja Sidney, saat ini umurku 23 tahun. Ini adalah kisah sex-ku bersama pacarku, sebut saja Max yg berusia 29 tahun. Dgn Max aku banyak mendapatkan pengalaman sex yg sangat berharga. Dgn Max juga aku jadi mengenal sex bebas. Pada mulanya aku adalah salah satu gadis yg berprinsip tdk akan melakukan hubungan sex sampai nanti setelah menikah.
Sejak kami pertama kenal dan kemudian menjalin cinta, Max sudah sangat tau tentang prinsipku yg satu itu. Waktu berlalu, tahun 2011 dan tak terasa 2 tahun sudah hubunganku berjalan dan sampai sejauh itu aku masih bisa konsekwen dgn prinsipku. Max sering menyatakan kekagumannya kepadaku sebagai wanita yg sangat bisa menjaga kesucian.
Padalah kami sering kali menghabiskan malam bersama-sama. Kadang aku menginap dirumahnya (dia tinggal sendiri, orang tuanya ada di kota lain). Ini kami lakukan karena kami sangat jarang berjumpa.
Dan disaat itu, kami tdk pernah melakukan sesuatu yg diluar batas. Hanya petting. Perlu kuberitahu Max punya nafsu sex yg lumayan besar. Kalau sudah sangat bergairah, dia agak sulit mengontrol diri. Dan kalau sudah begitu aku lebih suka mengambil jalan aman dgn cara ‘menenangkan’ dia. Max paling suka dgn oral sex. Untuk meredakan nafsunya aku sering melakukan oral sex dgn menjilat dan mehisap-hisap penisnya sampai akhirnya dia mencapai kepuasan.
Sementara aku juga menikmati ‘kepuasan’ku sendiri dgn permainan lidah dan jari Max yg sangat lincah pada memekku sampai aku mencapai orgasme. Mungkin karena perasaan cinta dan percaya yg sudah demikian lekat kami merasa sekarangpun kami sudah menjadi suami istri.
Dlm bercinta semakin hari Max semakin ‘berani’ dan kadang tdk mengindahkan lagi peringatanku untuk tdk ‘terlalu’ dlm melakukan cumbuan.
Lama-kelamaan aku tdk dapat menahan lagi ‘gempuran-gempuran’nya setiap kali kami bercinta. Yg selama ini kami lakukan biasanya cukup petting, namun belakangan ini Max suka sekali mengarahkan penisnya ke memekku. Sebagai manusia biasa, tentu saja aku lama-lama merasa penasaran dgn kenikmatan yg sering disebut orang sebagai surga dunia itu. Antara prinsip yg coba kupertahankan dgn rasa cinta bercampur penasaran. Pada akhirnya aku tak tahan dgn desakan-desakan naluriku sendiri sebagai wanita normal.
Malam itu seperti biasa Max menelefonku dan mengajak aku untuk menginap dirumahnya. Begitu sampai rumahnya Max sudah merapikan kamarnya dan dia juga telah menyiapkan semua peralatan yg kubutuhkan untuk mandi. Selesai mandi tubuhku yg masih berbalut handuk dipeluknya. Max memang selalu hangat dlm bercinta. Diciumnya tengkukku. Dia memang sangat tau bagian-bagian paling sensitif dari tubuhku. Aku mengelak sambil mendorongnya pelan.
Kukatakan aku ingin memakai baju dulu karena dingin. Max sengaja memilihkan baju tidur yg dibelikannya untukku. Sebelumnya aku sudah tau dia ingin making love malam ini. Begitu aku selesai aku membaringkan tubuhku dikasur. Diapun segera menyusul dan membaringkan tubuhnya disampingku. Sambil sesekali mencium kening dan pipiku Max dan aku ngobrol-ngobrol ringan dulu. Tangannya sesekali mambelai rambutku.
Matanya memandangku begitu dlm, penuh kecintaan…aku merasa beruntung sekali memiliki kekasih yg orang bilang sangat ganteng dan setia. Pandangan mata kami bertaut dan saling mencari makna masing-masing di dalamnya. Bibir kamipun saling bertaut. Max mengulum bibirku dgn berapi-api, seolah ingin dilumatnya habis.
Napasku sedikit sesak karena ciumannya yg bertubi-tubi. Namun akupun tak mau kalah, kubalas juga ciumannya dgn permainan lidah yg tak kalah dahsyat. Kupeluk tubuh lelaki yg sangat kucinta itu, hidungku segera saja mencium aroma sexy tubuhnya yg sangat kusukai.
Sementara tangan Max mulai beraksi. Dgn gerakan yg lembut, telunjuknya berputar-putar mengelilingi buah dadaku yg ditutupi gaun tidurku yg tanpa bra. Dari balik gaun tidurku dapat kurasakan sentuhan tangannya yg mendatangkan rasa nikmat.
Telunjuknya mengusap-usap putting susuku yg telah mengeras karena rangsangannya. Demi melihat putting susuku menonjol tegak, dgn gemas Max meremas-remas buah dadaku.
Tangannya yg kokoh kini telah menguasai tumpukan daging kenyal yg sangat disukainya.
Matanya kadang terpejam merasakan kenikmatan yg dia dapat dari remasan tangannya di buah dadaku.
“Ooohh…Sid….hmm…..” bisiknya.
Detik berikutnya tangannya beralih dari dadaku dan berusaha untuk melepaskan baju tidur yg melilit tubuhku. Dgn tdk sabar dilepasnya baju itu dan dilemparnya entah kemana. fantasiku.com Sementara aku sudah sangat terangsang dari tadi. Dapat kurasakan bagian selangkanganku menjadi sedikit tegang dan basah. Setelah puas menciumi bibirku kini bibirnya bergerak pelan kearah bawah melewati leherku…dikecupnya lembut, dari situ bibir Max bergerak menjilati kupingku.
Aku menggelinjang nikmat mendapat perlakuan seperti itu. Bibirnya terus menelusur kebawah dan kini telah sampai diantara belahan buah dadaku yg Max bilang sangat sexy karena ukurannya dan kekenyalannya. Lidahnya bermain-main dan menyapu-nyapu diantara gundukan bukit kenyalku yg berukuran 36C.
Lidahnya yg hanya berputar-putar disekitar buah dada dan putting susuku membuatku gemas.
Puttingku sudah tegak mengeras menanti kehangatan bibirnya namun tampaknya Max sengaja mempermainkanku dgn tdk menyentuh bagian paling sensitif dari dadaku itu. Setelah beberapas lama aku tdk tahan dan akhirnya merengek manja.
“Ooohh…Max…jangan main-main doongg….” desahku.
Max hanya tersenyum melihat wajahku yg sudah sangat gemas dan tdk sabar. Detik berikutnya saat yg kunanti akhirnya tiba juga. Max menjilatkan lidahnya yg hangat di puting susuku.
“Ooohh…sayaanggg…” desisku lega.
Tdk sampai disitu Max pun mulai menghisapinya bagaikan seorang bayi yg sangat kehausan. Putingku disedot-sedot, dihisap dan dijilatinya. Aku semakin mendesah dan merintih-rintih nikmat!
Sepertinya Max semakin terangsang dgn suara eranganku. Sementara itu tangan kokoh Max mulai menelusuri pinggang dan perutku, terus bergerak kebawah. Ketika tangannya menyentuh bagian selangkanganku, Max mengusap-usap rambut-rambut halus yg tumbuh disana. Aku menggeliat gelisah dan mendesah-desah.
Kegelisahanku seolah terbaca oleh Max. Maka tanpa menunggu lagi tangannya dgn lincah membuka CD minim-ku yg berwarna hitam turun dan terus menuju memekku yg sudah sangat basah itu. Diusap-usapnya lembut. Kemudian jari tengahnya mulai digeser-geserkan kebelahan memekku. duniasex99.com Aku mengerang penuh kenikmatan. Oohh…betapa aku merasakan nikmat yg membuatku semakin menjulang tinggi. Max mengelus-elus memekku dan telunjuknya kini berputar-putar disekitas lubang memekku. Telunjuknya yg kini basah diusapkannya ke clitku.
Dan dia pun mulai mengusap dan membasahi clitku dgn cairan memekku sendiri. Sementara akupun tdk mau tinggal diam. Tanganku mencoba menggapai-gapai penisnya dan ketika penis itu telah berada dlm genggaman tanganku, dapat kurasakan ooohh…alangkah besarnya penis kekasihku. penis itu sudah sangat tegang dan keras sekali, aku rasakan penis itu berdenyut-denyut hangat.
Max mendesah pelan ketika kukocok-kocok lembut penisnya. Sementara itu tangannya semakin ganas dimemekku. Jemarinya dgn lembut mengusap dan sesekali dicubit-cubitnya clitku yg sudah sangat tegang. Aku mendesah…mengerang….dan merintih nikmat…dlm pada itu naluriku seolah menuntut agar Max melakukan sesuatu yg lebih dan lebih lagi! Tiba-tiba tubuh Max melorot kearah bawah, menuju selangkanganku.
Aku tau apa yg ingin dilakukannya dan aku sudah tak sabar untuk menikmati rasa itu. Benar saja. Aku merasakan hidung Max menyentuh-nyentuh rambut-rambut halusku. Belum kuresapi betul kenikmatan itu, kini lidah Max sudah mulai beraksi dgn menjilati semua bagian memekku. Dihisap dan sesekali digigitnya clitku. Aku hanya bisa pasrah sambil menikmati permainan lidahnya yg luar biasa. Tak puas dgn itu, jarinya membuka lebar bibir memekku agar lebih lebar dan terlihat jelas.
Untuk sesaat dia tdk melakukan aktivitas apapun. Matanya menatap kagum ke arah memekku. Dia berdecak kagum. “Hmm…Sid, memekmu indah sekali.” bisiknya berulang-ulang. Tiba-tiba Max mengambil senter kecil dan menyorotkan cahayanya ke arah lubang memekku. Aku tanya apa yg dia ingin lakukan dgn senter itu. Max bilang ia ingin melihat lubang memekku yg sesungguhnya.
Ini adalah pengalaman sex yg pertama bagi kami. Bukan cuma aku, Max-pun sebelum ini belum pernah melihat bentuk memek yg sesungguhnya, hanya melalui film blue saja. Maka ketika yg dihadapinya kini adalah memek yg sebenarnya dia merasa takjub…inilah lubang kenikmatan itu.
Sambil masih terus menyorotkan senter itu ke memekku Max berkata,
” Sid…lubang tempat masuk penis itu ternyata kecil sekali…sangat sempit. Sepertinya nggak mungkin mampu dilewati penisku ygs sebesar ini” bisiknya bodoh.
Aku hanya tersenyum dan berkata,
” Itu namanya aku masih asli, sayang…Nanti kalau sudah masuk, dia akan membesar mengikuti besar penis kamu..” jawabku sok tau.
“Sid…milikmu indah sekali, kau harus melihat sekali-sekali bagaimana bentuk memekmu didalam…kulitnya lembut sekali dan berwarna kemerahan yg segar.
Ahhh…aku sudah tdk sabar ingin menikmatinya dlm arti yg sesungguhnya.” Bisik Max.
“Maksudmu apa…?” bisikku
“Bolehkan kalau aku…mm….aku ingin kita melakukan sex yg sebenarnya…bukan cuma petting seperti yg kita lakukan selama ini,..” katanya ragu…
Aku terdiam sejenak. Antara prinsip yg kupertahankan selama ini dgn naluriku yg sudah hampir meledak menuntut suatu kenikmatan bercampur dibenakku. Terus terang, akupun saat ini ingin sesuatu yg ‘lebih’ dari apa yg pernah kami lakukan sebelumnya.
Aku tak tau apakah Max mengerti apa yg tengah kupikirkan, tetapi tanpa menunggu jawabanku Max kembali melakukan aksinya lagi. Kini dgn nafsu yg lebih bergelora ia menjilati seluruh permukaan memekku. Lidahnya bermain-main di clitku. Aku bagaikan cacing kepanasan menggeliat kesana kesini, kakiku bergetar menahankan kenikmatan yg kurasakan diseputar memekku.
Desahanku yg semakin keras sepertinya membuat semangat Max makin tinggi. Tiba-tiba Max merubah posisinya terbalik diatas tubuhku. Kini penisnya tepat berhadapan dgn wajahku. fantasiku.com Dgn sigap akupun menangkap penisnya yg sudah sangat tegang itu untuk kemudian kuhisap dan kujilati. Dgn gerakan maju mundur mulutku terus berkecipak mengulum penisnya.
Sementara tanganku yg lain meremas-remas buah pelirnya yg menggantung.
Mendapat rangsangan demikian, Max semakin mengganas dibagian memekku. Dijilatinya terus clitku dan dihisap-hisapnya bibir memekku berrgantian. Oooohh…nikmat sekali. Kenikmatan yg sudah sampai keubun-ubun membuat kami berdua bagai dua orang yg kesetanan. Hingga pada akhirnya Max kembali pada posisi semula. Tubuhnya menindih tubuhku dari atas setelah sebelumnya dibukanya lebar-lebar dua kakiku. Mulutnya kembali menciumi bibir dan buah dadaku bergantian. Kemudian dia bangkit, Max kini berdiri dgn dua lututnya persis diantara dua kakiku yg telah dibukanya lebar. Tangannya menuntun penisnya kearah memekku.
Aku mendesah…lirih…Aku tau apa yg ingin dilakukannya. Aku sudah tdk peduli lagi. Dlm hatiku sudah bulat untuk mengawininya dan yg penting diatas semua itu, aku percaya Max dgn sepenuh hatiku. Aku siap untuk kehilangan virginitasku malam ini. penisnya kini telah menyentuh lubang memekku, Max berusaha memasukkan kepala penisnya yg besar ke lubang kecil itu. Ditekannya sedikit..pelan…dipandangnya wajahku dan bertanya apakah aku merasa sakit. Aku hanya menggeleng lemah. Max meneruskan usahanya memasukan penisnya ke lubangku.
Kali ini ditekannya sedikit keras. Aku menahan napasku, rasanya sebagian kepala penisnsya telah masuk, dapat kurasakan dari lubangku yg terasa agak meregang. Sejauh ini belum terasa sakit. Merasa telah memasukkan sebagian kepala penisnya ke lubangku, Max melepas tangannya yg tadi menuntun kepala itu untuk masuk kelubangku. Dia mulai menggoyangkan pantatnya pelan, menekan kebawah, ke memekku. Namun kepala itu lepas. Beberapa kali Max melakukan itu, namun pada saat tangannya dilepas, penis itupun ikut lepas.
Keringatnya mulai muncul, tubuhnya basah. Aku tau, dia berusaha melakukannya dgn lembut sekali karena takut aku merasa kesakitan. Max memang sangat pengertian. Aaaah…. desahnya pelan.
“Sulit sekali, sayang…masih sempit” bisiknya.
Aku menyeka keringatnya disekitar wajah dan keningnya. Dikecupnya bibirku. “Aku cinta kamu, sayang…” bisiknya lagi mesra. Aku memejamkan mataku merasakan kebahagiaan ini. Sementara tanganku kini mengusap-usap putting susu Max.
Max sangat sensitif dibagian putting susunya, terutama yg sebelah kirinya dan aku tau betul itu. Benar saja, Max langsung mendesah-desah.
“Ooohh….nikmatnya, sayangg..” desisnya. Aku semakin bersemangat. Jari-jariku menari-nari diputing susunya. Max menggelengkan kepalanya dgn mata terpejam. Kini tangannya mencoba lagi memasukkan penisnya kelubangku yg basah.
Sebagian kepalanya telah masuk kini, Max menekannya sedikit keras. Kurasakan lubangku kembali meregang. Kali ini Max tdk melepaskan tangannya. Dibimbingnya terus penis itu sampai masuk ke memekku. Bless…kurasakan sesuatu menyodok kedalam. Kupikir semua penisnya telah masuk, ternyata yg masuk baru kepalanya saja. Seluruh kepala penis Max kini telah masuk kelubangku. Ada sedikit perih dan sesuatu yg mengganjal dibulangku. Tp aku begitu menikmati sensasi yg ditimbulkannya.
Aku mendesah…dan Maxpun berdesis pelan…Ia mengambil napas dlm-dlm.
“Sakit sayang..?” tanyanya lembut.
Aku hanya bisa menggelengkan kepala. Aku merasakan perih dan nikmat secara bersamaan.
Kemudian dgn pelan namun pasti Max menekankan penisnya kedalam dan semakin dlm.
Oohh…aku rasakan sesuatu yg sangat besar bergerak masuk kelubangku yg sempit.
Max mendesah…
”Oooh…Sid, nikmat sekali sayang..” Max terus memasukkan penisnya sampai betul-betul masuk semua.
Akupun merasakan memekku sangat sempit atau memang ukuran penis Max yg terlalu besar.
Aaaah…nikmat sekali. Pelan dan lembut Max mulai mengayunkan dan menggoyangkan pantatnya. Otomastis penisnya pun jadi menghunjam-hunjam dlm lubang memekku. Aku mengerang dan mendesah sejadi-jadinya. Nikmat yg kini kurasakan tak terjabarkan dgn kata-kata. Aku malah mendorong pantat Max dgn tanganku seolah ingin penis Max lebih masuk dan menusuk ke bagian terdlm memekku. Tau aku telah menikmati permainan ini, Max mempercepat gerakannya mengayuh pantat. Dan akupun semakin mengerang nikmat.
Setiap hunjaman penisnya dimemekku kubarengin dgn pantatku yg sengaja kudorong keatas dan sedikit diangkat. Sehingga gesekan-gesakan penis dgn dinding memekku dapat lebih kurasakan. Ujung penis Max yg besar serasa menyodok-nyodok ujung peranakanku dan ini mendatangkan rasa yg luar biasa sekali. Desahanku telah berubah jadi erangan dan eranganku lama kelamaan berubah jadi jeritan yg tertahan. Oooohh….Kami terhanyut dlm kenikmatan yg baru kali ini kami rasakan.
Tubuh kami kini sudah bermandi peluh, napas kami memburu Selama lebih dari 20 menit Max dan aku berpacu mendaki puncak kenikmatan. Sambil menghunjamkan penisnya mulut Max tak mau ketinggalan dgn terus mengulum buah dadaku. Dihisapnya putting susuku dgn penuh gairah. Aku merasakan kenikmatan dari segala penjuru tubuhku. Max memang luar biasa!
Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yg mendesak keluar dan dibarengi dgn rasa nikmat luar biasa.
Aku akan orgasme, pikirku. Aku mendesis-desin dan sambil mempererat pelukanku dipunggungnya aku semakin mempercepat goyangan pantatku yg mengimbangi goyangan pantat Max.
“Max…oooohh…..sayangg….ooooccchhhh………..aku keluar….ooooooohhhhhhhhh…..!!” aku menjerit dan secara relfek kugigit bahu Max.
Max semakin mempercepat gerakan pantatnya, lincah sekali dia. Kurasakan bagian dlm memekku bedenyut-denyut dan ada rasa hangat yg menjalar. Aku memejamkan mataku rapat-rapat. Sementara mulutku mengerang nikmat. Napasku mendengus-dengus…
“Ooooggghh…Max…ooogggghhh….aaaagggghhhhh……… desahku bagai tak berkesudahan. Dan kini
giliran Max yg bagai orang kesetanan.
“Ooggghh…ooogggghhhh…..Sid… nikmat sekali jepitan memekmu, sayang….!” Desisnya.
Rupanya Max merasakan otot memekku berkontraksi meremas-remas dan menyedo-nyedot penisnya yg ada didlm. Diapun semakin mempercepat hunjaman-hunjaman penisnya dimemekku. fantasiku.com Aku mendesis-desis. Selama 2 menit aku merasakan memekku berdenyut-denyut dan menghisap kuat penis Max. Detik berikutnya Max berbisik dgn sedikit tertahan.
“Ooouuucccchh….Sid….aku mau keluar….!!”
“Aaaaahhh……….hhhhhhhm…….oooooooooohhhhhhhhh “ Tiba-tiba Max bangkit dan mengeluarkan penisnya dari memekku.
Sedetik kemudian, cret…crett…crett….spermanya berloncatan dan tumpah tepat diatas perutku. Tangannya dgn gerakan sangat cepat mengocok-ngocok batang penisnya seolah ingin mengeluarkan semua spermanya tanpa sisa.
“Aaaaahhhhhhhh…………….” Max mendesis panjang dan kemudian menarik napas lega.
Dibersihkannya sperma yg tumpah diperutku. Setelah itu kami tergolek lemas sambil mengatur napas kami yg masih agak memburu sewaktu mendaki puncak kenikmatan tadi. Dipandanginya wajahku yg masih berpeluh untuk kemudian disekanya. Dikecupnya lembut bibirku dan tersenyum.
“Terima kasih, sayang…” bisiknya.
“Mulai sekarang kamu sudah resmi jadi istriku walaupun orang lain belum ada yg tau.” katanya sambil mempermainkan hidungnya dgn hidungku.
Aku tersenyum sambil tanganku membelai wajah gantengnya yg masih bersimbah keringat.
Kupandangi wajah Max, lelaki yg amat kucintai. Aku tdk menyesal karena telah kehilangan kesucianku malam ini, bisikku dlm hati sendiri. Aku malah bangga karena telah mempersembahkannya pada orang yg sangat..sangat…kucintai.