Aq Toni usiaku 27 thn seorang lajang lulusan bangku sekolah SMA. Postur tubuhku standar seperti orang indonesia pada umumnya. Tinggi badan 177cm berat badan 75kg. Sudah hampir 2 tahun aq bekerja sebagai pelatih stir mobil di kursus mobil terkenal di kotaku. Dan selama itu pula aq banyak jumpai peserta kursus mobil pria maupun wanita, Dari tenta-tente, pelajar, mama muda, binor dan banyak lainya.
Kali ini aq akan menceritakan pengalamanku melatih seorang ibu muda beranak satu, namanya Mita (samaran). Mita memelikki perawakan yg cukup indah untuk seorang ibu muda berusia 28 thn.
Singkat cerita, Mulanya Mita datang ketempat kursus stir mobil kami, aq masih ingat sekali waktu itu hari jumat sore jam 15:30, Mita datang dengan mengenakan jilbab dan pakaian gamis berbahan kaos yg tipis dan membuat lekuk tubuhnya terlihat jelas. Mulanya aq biasa melihat Mita untuk pertama kalinya. Dia datang dengan seorang anak kecil berumur 5 thn. Ya dia anak perempuannya, Sasa namanya. Waktu itu Mita datang hanya berdua dengan anaknya.
Hal ini menimbulkan pertanyaan bagiku, dimana suaminya?? karena biasanya para ibu muda untuk mendaftar kursus stir mobil di tempatku pasti diantar oleh suaminya.
Aq mengamati Mita saat dia sedang sibuk mendaftarkan diri, ya ruang pendaftaran memang seruang dengan ruang tunggu pelatih. Setelah setengah jam lamanya, akhirnya Mita selesai mendaftarkan dirinya, dia pun bergegas melangkah keluar bersama anaknya. Dan saat dia lewat tepat didepanku, aq memberanikan diri untuk bertanya. fantasiku.com
“Kok nggak diantar suaminya mbak?” tanyaku penasaran
“Iya bang, soalnya suamiku kerja di kapal pesiar. Jadi jarang pulang..” jawab Mita sambil tersenyum
“Owh begitu, hati-hati ya mbak.. dan selamat berjumpa besok pas latian” jawabku mengakhiri obrolan.
Esok harinya usai melatih salah satu peserta kursus, aq melihat Mita sedang berbincang-bincang dengan orang bagian pendaftaran, tampaknya dia baru saja menyelesaikan latihan pertamanya. Dari raut mukanya tampak dia sedikit kurang nyaman dengan latihan pertamanya. Sebagai salah satu wujud ervice excellence, aq memberanikan diri bertanya kepada Mita, apa yg membuatnya murung.
“kenapa mbak baru pertama latihan kok cemberut??”
“Ohh ini mas, tadi aq di latih sama pak Herman, ternyata pak Herman ini orangnya galak, aq kena marah terus.. makanya aq ngomong sama mbak Nina (bagian pendaftaran) buat minta pengganti pelatih aja”
“Owh begitu, kalau mbak mau bisa kok aq yg gantiin pak Herman, gimana mbak?
“Iya sih, tadi mbak nina juga rekomendasikan mas Toni, katanya mas orangnya ramah dan sabar hehe..” jawab Mita sambil tersenyum.
“Ahh… mbak Mita bisa aja, Ok kalau begitu mulai besok aq yg latih mbak, datangnya jangan telat ya..” jawabku.
“Ok mas, ya udah mas aq mau pulang dulu.. dah di tunggu anak dirumah”
“Iya mbak, hati-hati ya..”
Esok harinya aq menunggu Mita sambil nonton tv diruang tunggu, aq lihat di papan jadwal kursus, hari ini Mita mengambil kursus dua jam. Akhirnya setelah 10 menit aq menunggu Mita datang, seperti biasa, Mita datang sendirian. Mita memakai jilbab polkadot hitam putih. Dengan kaos berlengan panjang berwarna pink. Dan celana jeans ketat.
Saat itu bagian kemaluan Mita nampak nyembul. Entah setan dari mana yg merasuki otakku, dan entah kenapa saat itu benar-benar sedikit terangsang melihat mita berpakaian seperti itu. Tak biasanya aku seperti ini, biasanya aku hanya biasa saja ketika melihat peserta kursus wanitaku. Tapi tampaknya Mita memiliki aura yg berbeda. Nibir tipisnya, toketnya, lekuk tubuhnya seakan memiliki pesona tersendiri dihadapanku.
“Mas Toni!” Suara teriakan Mita membuyarkan lamunanku tentang tubuh indahnya.
“Eh… mbak Mita, udah siapkah??” tanyaku pelan
“Sudah mas, ayuk langsung aja.” jawab Mita riang
Dalam perjalan selama aku melatih Mita, tak henti-hentinya aku memandangi wajah dan tubuh Mita, ya… dia memang memiliki daya tarik tersendiri dimataku. Sesekali aku mengamati bibir tipisnya, dan aku membayangkan bagaimana rasanya jika bibir kami beradu penuh nafsu. Aku membayangkan bagaimana suara lembutnya mendesah saat kami berpelukan dan saling mencumbu, Mita benar2 membutakanku. fantasiku.com
“Mas!” Panggil Mita pelan
“Eh iya mbak, gimana…” sontak saja aku terbangun dari lamunan jorokku.
“Eh, panggilnya Mita aja mas…” pinta Mita manja.
“Iya Mit, kenapa Mit? ada yg mau km tanyain?”
“Ga ada mas, cuma mas kok ngliatin Mitanya serius amat. Ada yg salah sama Mita?”
“Ga ada Mit, aku cuma kagum aja liat wajah manis kamu… hehehe” gombalku pada Mita.
“Ehhhh… mas Toni tu apaan, baru pertama kali nglatih aja udag gombal gitu..”
Tampaknya Mita sesosok wanita yg supel dan mudah bergaul, ya sifatnya hampir sama denganku. Mungkin hal itupula yg akhirnya membuat kami dekat. Setelah 4 hari aky melatih Mita, kami mulai semakin dekat. Dan hubungan kami meningkat menjadi tan curhat. Banyak hal yg sudah Mita ceritakan kepadaku, begitu pula aku kepadanya. Besok hari Terakhirnya kursus, aku harus beMitakan diri untuk melangkah lebih jauh.
“Mit, hari ini kan kamu terkahir kursus… kira-kira kita bakalan ketemu lagi ga ya?
“Ehm… kok tiba-tiba mas nanyanya gitu??”
“Pertanyaaan mas salah ya Mit?” tanyaku lagi
“Ngaak kok mas, gapapa… ya kita ga pernah tau mas, mungkin kita masih bisa bertemu kok.” Jawab Mita menghibur.
“Mit, jujur aja ya… aku nyaman ngobrol sama kamu, dan aku rasa kamu juga sperti itu.” Jawabku.
“Idihhh mas keGRan nih, aku kan udah punya anak dan suami mas….” jawab Mita
“Ya iya sih, tapi km nyaman kan ngobrol sama aku?? Tanyaku penasaran
“Ehmmmm… iya mas, kalo nggak nyaman nggak mungkin aku curhat panjang lebar sama mas.” jawab Mita
“Mit, nanti didepan ada pertigaan, nanti kamu ambil kiri ya masuk sedikit trus berhenti.”
“Siap komandan!” Jawab Mita
Ciit…. mobil kami berhenti ditempat yg aku arahkan tadi.
“Mau latihan apa disini mas??” Tanya Mita.
Tanpa aku jawab pertanyaan Mita, langsung saja aku pegang tangan Mita. Dan aku nyatakan perasaanku padanya.
“Mit, ijinkan aku untuk jadi selingkuhan kamu, aku tau kita baru kenal tapi aku merasa cocok sama kamu, dan aku janji aku nggak bakalan ganggu rumah tangga kamu.” Pintaku memelas
Mita hanya terdiam, sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu. Tanpa pikir panjang, aku langsung langsung mendaratkan bibirku di bibirnya. Awalnya Mita sedikit berontak. Tapi lama2 kelamaan dia mulai membalas ciumanku, kini tanganku sudah berada di pipinya. Kami berciuman dengan amat binal. Nafas kami mulai naik turun dan sesaat kemudian Mita melepaskan ciuamannya.
Sekarang Mita terdiam begitu juga denganku. Sesaat kemudian Mita menjalankan mobil kembali ke tempat kursus kami, kami pulang 30menit lebih cepat dari jadwal. Mita langsung bergegas keluar mobil dan pulang. Pulang tanpa kata sepatah pun.
Sudah 2 hari ini pikiranku gundah gulana, aku ambil Buku database peserta kursus, aku cari no hp Mita, aku beMitakan diri untuk memgirim sms kepada Mita. ‘Mit, maafkan sikap lancangku. By Toni.’ Sebuah sms singkat yg mewakili semua gundah gulanaku. Tungting (suara hp) ada 1 sms yg aku terima. Dan ini dari Mita. ‘Temui aku besok jam 3, di cafe ini. Aku mau ngomong. Mita’ ‘Ya. Jawabku.’
Hari itu cuaca agak mendung, sudah 30menit aku menunggu Mita di cafe ini. Dan dari kejauhan Mita mulai tampak, dia menggunakan pakaian gamis tipis berbahan kaos. Dan kerudung merah menggoda.
Ikut aku. Kata Mita sambil menggadeng tanganku. Aku ditariknya kedalam sebuah mobil jazz RS berplat nomor nama Mita. Mita hanya diam dalam perjalanan. Cara menyetirnya masih agak sedikit kacau. Tapi sudah bagus untuk seorang pemula, aku tdk beMita beMita mau dibawa kemana aku ini. Dalam fikiranku antara 2 hal, kantor polisi dan suaminya. Mungkin dia tdk terima dengan ciumanku kemarin.
Akhirnya setelah 1jam perjalanan sampilah kami di sebuah hotel, Mita langsung mengajakku masuk kamar. Mita meletakan tas mahalnya, sementara aku duduk di pinggiran ranjang, tanpa pikir panjang Mita mendekatiku dan langsung menyambar bibirku.
Kami berciuman mesra Mitaenciumku penuh dengan nafsu, begitu pula aku. Kami berciuman dengan binalnya. Tanganku mulai menggraygi bagian belakang tubuh Mita. Aku angkat pelan rok gamis panjang Mita. Aku remas-remas bokong Mita yg gempal. Terdengar desahan Mita..
“Terus masss… teruuuuussss cumbu aku semau,” ciuman membuatku bergairah.
Sekarang posisi Mita berada dalam pangkuanku. Aku lepaskan baju gamis dan kerudung Mita… sekarang tampak dihadapanku bh dan celana dalam ungu, akun lepaskan bh Mita aku cium dan aku jilat2 pentil Mita, aku remas-remas toket Mita yg mulai mengencang…
“Ahhhh….. ahhhh….. ahh….”
“Teruusss mass… nikmat sekali rasanya mas…. cumbu aku mas…”
Tubuh Mita meliuk-liuk kenikmatan, bibirnya mulai meracau.
Aku teruskan cumbuanku, aku turunkan sedikit celana dalam Mita, aku susupkan jari tengahku kedalam memek Mita aku kobel2 sesukaku.
“Uggghh….. ahhh….. ugghhh… ahh…. nikmat maaaasss, ughhhh…. ahhhh…. sodok yg dalem lagi maaaasss… “Mita meracau sambil Sesekali menjambak rambutku, aku semakin bergairah, aku kocok memek Mita dengan jari tengahku, Mita menggelinjang sejadinya, kini tubuh Mita sudah terkapar di atas ranjang, aku tarik celana dalam nya. Sekarang Mita telanjang bulat dengan rambut panjangnya yg dicat pirang.
Aku dekatkan wajahku dimemeknya aku julurkan ludah tepat di itil Mita, aku jilati memek Mita dengan penuh nafsu,
“Ugghhhh… ahhh….. enaaakk mass… enaaaakk….” Mita menjmbaku lagi, aku semakin bergairah, aku tanamkan lidahku dalam-dalam kedalam memek Mita “uggghhh…. ahh……. masukin penis km masss aku sudah ga tahan… uggghhh.. ahhh…” Mita mendesah sejadinya, langsung saja aku melepas seluruh pakaianku, langsung aku arahkan penisku kedalam memek Mita. Dan langsung aku dorong dengan keras.
Blesss! Penisku tertancap dalam meqi Mita, Mita melenguh keenakan ugghh….
“penis kamu enak banget mass… genjot aku mas… ugghh…. ahhhh….” mendengar kata-kata itu aku semakin bersemangat, aku maju mundurkan pantatku, kami bercinta penuh dengan gairah…
“Ugghhhh…. aahhhh…… aaahhhh…. plokk ploook plokkk suara tubuh kami saling bertabrakan. Ahhhh…. mass. Aku mau keluaar masss…. aaahhhh…. uggghhhhh… mas nikmat maaaassss… aaaahhhhh… aku keluar mas, ahhh… Mita memelukku keras dan menancapkan penis sedalam-dalamnya, terasa sekali semburan cairan dalam memek Mita, sekarang kami bergati gaya menjdai doggy style, tampak bokong Mita yg besar dihadapanku. fantasiku.com
Toket 34b nya menggelantung begitu saja, langsung saja aku masukan penisku dan aku maju mundurkan tubuhku dari pelan menjadi cepat.
“Ugghh…. ahhhh…. ughhh… ahh… enak mas.. enak mas….trusss masss ugghh… ahh….” desah Mita, Mita mengimbangi goyangkan tubuhku, dan rasanya pertahanan penisku mulai rubuh,
“Miiittt… aku mau keluar,…. ahhh… iya mas, aku juga… kita keluar bareng mas, keluarin didalem aja mas.. aku kb kok…. ugghhh… mass….. lebih dalem lagi mass…. ouhh… ahhh….. ughhh…massss aku mauuu… mauu.. Kluar…. ahhhh…. ughhh… ahhhhh teriak kami bersamaan … ahhhh… ughh… enak mas,” tubuh kami melemas, aku peluk tubuh Mita dari belakang, dan Kami menjatuhkan tubuh kami ke ranjang dengan posisi tetap berpelukan.
Terima kasih Mit.
Sudah berjalan hampir 2bulan hubunganku dengan Mita, dan selama 2 bulan itu pula kami sering jalan bareng. Jalan-jalan kami ga monoton hanya sekedar ngamar dan seks saja. Sesekali aku meminta Mita untuk mengajak Sasa jalan-jalan bersama, aku ga ingin Mita berfikir aku mendekatinya hanya untuk sekedar seks saja. Yah, sekarang aku merasa menjadi suami kedua bagi Mita. Terkadang aku masih tak percaya dengan apa yg aku alami, bagaimana Mita bisa secepat itu percaya kepadaku, bagaimana Mita bisa langsung menyerahkan tubuhnya untuku.
Tapi sekarang semuanya benar-benar terjadi, kadang hal yg sulit diterima oleh akal sehat justru terjadi dan menjadi sebuah kenyataan. Sebenarnya aku sudah tau alasan Mita bisa menerimaku secepat itu, karna Mita pernah tak sengaja mengatakannya kepadaku. Suami Mita memang bisa mencukupi segala kebutuhan Mita secara materi, namun jauh dalam lubuk hati Mita tersimpan hasrat untuk diperlakukan layaknya seorang putri raja, dan hal itu yg tdk dia dapatkan dari suaminya. Mita sempat becerita bahwa suami Mita adalah tipe laki2 yg benar2 protektif, dan hanya memandang bahwa kebahagiaan Mita bisa dia berikan melalui materi2 yg senantiasa suami Mita berikan.
“Wanita hanya akan merasa terbeli, ketika seorang pria menganggap materi adalah sumber kebahagiaan wanita”
Hal itu bisa kita terapkan untuk wanita2 yg memang dengan sengaja menjajakan dirinya. Tapi jangan pernah kita terapkan untuk wanita yg menjadi pasangan hidup kita.
Waktu terus berlalu aku dan Mita pun semakin mesra dalam menjalani hari2 kami, minggu depan suami Mita pulang dan libur selama 1bulan. Itu juga berarti aku tdk bisa bertemu dengan Mita selama 1bulan, aku dan Mita memeliki sebuah peraturan yg tdk bisa dilanggar. Karna jika sekali saja aku melanggarnya, berati itu salam perpisahan untuku kepada Mita. Peraturan itu hanya 1 dan simpel,
“aku tdk boleh sms, bbm dan telfon Mita selama ada suami Mita”
Aku sempat bertanya kepada Mita, lantas bagaimana jika aku merindukanmu? Cukup simpan rindumu, karna aku akan membalasnya dengan hal yg tak pernah tergantikan” begitulah jawaban yg aku terima dari Mita.
“Mit, bolehkah aku mengajukan sebuah permintaan??”
“Permintaan apa mas??” Jawab Mita penasaran
“Bagaimana kalo sebelum suamimu pulang kita pergi jalan-jalan ke sebuah tempat??”
Mita tampak berpikir sejenak.
“Ehm… iya mas, boleh kok. Tapi nanti kapannya aku kabarin kami yah” jawaban Mita membuat hatiku lega.
Aku memang berniat mengajak Mita ke sebuah wisata alam yg tak jauh dari kotaku, disana ada sebuah villa dengan pemandangan yg sangat bagus. Dan aku yakin Mita pasti sangat menyukainya.
Hari ygg kami tunggu-tunggu pun tiba, Tepat tiga hari sebelum suami Mita pulang, Mita menghubungiku. Ya, hari ini kami akan pergi kesebuah tempat yg memang sudah aku tentukan. fantasiku.com
“Mas, aku otw” pesan singkat Mita yg dia kirimkan melalui sms.
“Oke, seperti biasa aku tunggu kamu di mulut gang” jawabku
Setelah hampir 25 menit aku menunggu, tampak mobil Mita dari kejauhan. Mita mengambil sign kiri dan berhenti tepat di depanku, tanpa menunggu komando aku langsung membuka pintu mobil dan masuk kedalam.
“Nunggunya lama ya mas??” tanya Mita kepadaku
“Ga kok, toh kalaupun lama aku ikhlas kok hehehhe” jawabku sambil bercanda.
“Kita mau kemana mas?? Ehmn… nanti didepan km berhenti ya Mit, biar aku yg nyetir, km jangan capek-capek hari ini”
“Siap komandan!” Mita menjawab dengan riang.
Hari itu kami ngobrol ngalor ngidul selama dalam perjalanan, sesekali Mita memeluk tangan kiriku dan menyandarkan kepalanya di bahuku. Sebuah pelukan yg syarat akan hangatnya kasih sayang. Aku akui, aku benar2 jatuh hati kepada Mita. Aku rasa Mita pun begitu,aku bisa merasakan dari bagaimana dia memperlakukanku.
Akhirnya kami sampai pada sebuah villa, sebuah villa dengan desain ala rumah kayu eropa. Dengan udara yg masih sangat begitu dingin dan segar. Suasana yg sangat tepat untuk melepaskan cinta diantara kami, hari itu aku merasa akan kehilangan Mita selama 1bulan. Dan aku yakin 1bulan itu akan terasa amat sangat lama dan menyiksaku. Akan banyak pertanyaan yg muncul dalam benaku selama 1bulan itu. Dalam fikiranku pun aku tak kuat untuk menahan sakit dan rindu. Sakit karna aku tau Mita akan melayani suaminya sebagaimana dia melayaniku.
Ah sudahlah, toh hari ini aku bersama Mita. Akan kuperlakukan Mita dengan amat sangat istimewa hari ini.
Aku sudah menyelesaikan urusanku di resepsionis, sekarang aku tinggal menjemput Mita yg sedari tadi menungguku dimobil.
Aku hampiri mobil Mita, aku bukakan pintu mobilnya aku gandeng tangan Mita. Kami berjalan bergandengan penuh dengan canda tawa.
Sekarang kami sudah berada dalam kamar, tampak dari jendela sebuah pemandangan perbukitan yg hijau.
Mita menjatuhkan tubuhnya keatas ranjang, hari itu Mita menggunakan gamis panjang berwarna coklat Mocha, diikuti dengan kerudung berwarna coklat agak sedikit tua. Aku biarkan Mita sejenak berbaring diatas kasur. Aku yakin tubuhnya pasti sedikit lelah setelah menempuh perjalanan selama 1.5jam.
Akupun menyusul Mita berbaring di ranjang, Mita tidur memyamping kearah kanan. Aku peluk tubuh Mita dari belakang. Aku bisikan kata sayang ditelinga Mita, Mita menolehkan wajahnya kearahku. Saat ini kami saling pandang, aku bisa melihat dengan jelas mata indah Mita. Sebuah mata coklat yg membuatku terpikat. Mita hanya tersenyum dengan apa yg aku bisikan.
Sekarang tangan kanan Mita memegang pipiku, tak lama setelah itu kami berciuman dengan penuh kehangatan. Bibir kami saling beradu aku memegang bagian belakang kepala Mita, rambut Mita masih terhalang kerudung coklatnya. Perlahan aku lepaskan peniti yg mengikat kerudung Mita, sekarang kerudung Mita mulai tersingkap. Aku sisipkan tangan kananku kekepala Mita, sementara kami masih berciuman, tanganku sibuk meremas2 kepala dan rambut Mita. Sekarang nafas Mita mulai meninggi, desiran darahnya pun terasa semakin mengencang. Aku belum puas menciumi bibirnya, begitu pula Mita. Seakan ciuman ini adalah ciuman sebulan kedepan yg kami rangkum di hari ini.
Mita semakin mengganas, nafasnya mulai tersengal-sengal. Kini ia mulai mengangkangkan kakinya, tubuhku kuarahkan menyusup diantara sela pahanya. Sekarang ciumanku berpindah ke arah dada Mita. Aku buka satu persatu kancing baju Mita. Sebuah bra warna merah dengan renda2 senada semakin membuatku bergairah. Aku telusuri senti demi senti toket Mita, tampaknya putingnya menruncing keatas. Seakan menantang lidahku untuk memainkannya, tanpa fikir panjang aku arahkan mulutku kearah pentil Mita yg berwarna Coklat muda tersebut. Perlahan aku mainkan ujung lidahku di ujung pentil Mita, desahan2 kecil Mita semakin menambah gairahku untuk mencumbunya.
“Ahhh…. aahhh…. trus jilat pentilnya massss…”
Sesekali kupercepat Jilatanku pada pentil Mita, tubuh Mita trus menggelinjang kanan kiri. Sambil trus mendesah Mita meremas2 kepalaku dengan kedua tanganya. Saat aku sedot pentil Mita, desahan dan cengkraman Mita dikepalaku juga turut semakin kuat.
“Ahhh…. mass… ahhh…..”
Sembari mencium dan menjilati pentil Mita, tanganku yg satunya pun sibuk memilin-milin dan neremas-remas toket Mita, nafas Mita semakin berat, terasa sekali birahinya sedang memuncak. Aku pun tak sabar, segera aku sibakan bagian bawah baju Mita. Mita menggunakan celana dalam warna merah yg juga berenda, sekarang tampak jelas di hadapanku tubuh Mita terbaring di atas kasur. Roknya aku sibakan sebatas pinggul Mita, bagian atas hanya aku sibakan sebatas bahu. Tampak celana dalam dan bh merah Mita yg tampak kontras dengan baju gamis coklatnya.
Sengaja kali ini aku tak menelanjangi tubuh indah Mita. Pemandangan saat ini benar-benar membuat semakin bergairah. Aku turunkan celana dalam Mita sebatas lutut, lalu aku angkat kedua kaki Mita. Tampak memek Mita yg menjembul minta untuk di jilat, aku arahkan wajahku tepat dihadapan memek Mita.
Heemmmm semerbak wangi khas memek wanit, tak kuasa aku menahan nafsu ini. Langsung saja aku jilat memek Mita dengan ganasnya.
“Aaghhh…..” Mita mengerang sekenanya,
“Ughh… ahhh…. ahhhh….”
Kumainkan lidahku pada klitoris Mita yg menjembul keluar, aku jilati semua senti demi senti memek Mita.
“Ahhhh….truuuusss masss aaahhhh…. trusss massss…”
Senang sekali mendengar desahan Mita, puas dengan jilatanku pada memek Mita, sekarang gantian jari tengahku untuk melaksanakan tugasnya. Aku berbaring disebelah Mita, kepalaku tepat didadanya, langsung kuarahkan bibirku kepentil Mita, toket Mita sekarang dalam ciuman bibirku, sementara memek Mita dalam kobelan jari tengahku. Mita hanya mampu mendesah dan mencengkram erat rambutku.
“Ahh…. aaaahhhh…. uggghhh…. truss maasss… aku mau keluar masss ugghh…. mendengar itu aku langsung mempercepat Ciuman dan gerakan jari tengahku, terasa sekali memek Mita mulai menegang, menjepit jari tengahku. Dan dalam hitungan detikpun terasa seeeeeeerrrrrr lahar kenikmati menyirami jari tengahku, Mita mengangkat pantat, memeknya menjepit jari tengahku dengan semakin kuat. Kedua tangan Mitapun membenamkan kepalaku dalam-dalam ke arah toket Mita.
“Ahhhh…. ugghhhhh….. ahhh…. inilah saat-saat yg aku suka, ketika Mita mencapai klimaks, dia selalu memeluk erat. Sebuah pelukan tanda kepuasan.
Tanpa menunggu lama, aku bopong tubuh Mita ke tepian ranjang. Aku pangku Mita, perlahan aku arahkan penisku kedalam memek Mita, aku sibakan bagian bawah baju gamis Mita.
Bleeesssss…. penisku mengisi setiap ruang meqi Mita, eehhmmm…. Mita hanya merem melek menikmatinya. Sekarang Mita tepat dalam pamgkuanku, tampak kedua toketnya yg memaksa keluar dari bh merahnya.
Perlahan tapi pasti aku naik turunkan tubuh Mita. Perlahan tapi pasti pula desahan2 kecil Mita mulai keluar dari bibir mungilnya. Sesekali kami beradu ciuman.
“Ahh… plookk plookk plookk ahh…. plookk plokk plokk ahh….” suara tubuh kami bertabrakan berselingan dengan suara desahan Mita.
“Aahhhh…. ugghhh….. ahh….. aahh…..” ritme desahan Mita semakin cepat seiring semakin cepat pula ritme sodokan penisku di memek Mita.
“Plookkk plokk plokk plokk plokk ahhhhh….. ahhhh…. ahhh….. truss mass… aauuuhhh…. trusss mass… puasin aku masss…. ahhhh….” Sesekali Mita menengadahkan kepalanya kearah atas, sesekali pula tampak Mita mendesah sambil menggigit bibir bawahnya.
“Ahhh…. ahh…. ugghhh…. maaaassss…. nikmaaat… masss….. Aaaaah……”
Setelah sekitar 10menitan kami bertahan dalam posisi itu, kami sekarang beralih dengan posisi doggy
style, tampak bulatan pantat Mita yg sangat anggun untuk di doggy.
Blessss… kembali kumasukan penisku.
Aku maju mundurkan badanku.
“Ughhhh….” Mita melenguh kenikmatan, “ugghhh… ahhh…. trusss mass… truussss…” sodokanku semakin cepat, “ahhh… ahhh….” desahku lirih mengikuti desahan Mita, terasa sekali memek Mita menjepit penisku, dicengkramnya penisku oleh memek Mita.
Cengkraman yg cukup kuat Untuk memek seorang ibu muda beranak satu.
“Ahhh… ahhhhh… ugghhh…. ahhh…..” hanya desahan Mita yg terdengar sekarang. “Massss… akuuuuuu… akuuuu… mau keluar lagi mass…. sodok memekku lebih dalam lagi masss… biar lebihh nikmat lagi masss… aahhh…. masss… masss… mass….. aaahhhhggghhhhh….” Mita berteriak kencang, ini orgasme nya yg kedua.
Ahhh….. terasa sekali memek Mita memijat penisku dengan kuat, diiringi semburan cairan kenikmatannya.
Tubuh Mita tampak lemas, namun wajahnya menggambarkan kepuasaan tersendiri. Aku tarik tubuh Mita turun dari ranjang, aku bawa Mita kedepan meja rias dengan kaca setinggi tubuh kami. Tubuh Mita aku tunggingkan, Kedua tangan Mita berpegang pada ujung atas meja hias. Sementara dibelakang aku mengarahkan penisku kedalam memek Mita, tampak dihadapan kami sebuah kaca yg mencermikan wajah kami berdua. Wajah Mita tampak menunggu sodokanku, perlahan tapi pasti aku maju mundurkan tubuhku.
“Ahhh… ahhh…” desah Mita pelan. “Ahhh…. ughhh… ahhh…” Mita mendesah sejadinya ketika penisku menusuk memek Mita dengan ganasnya.
Tampak toket Mita berayun maju mundur, selaras dengan gerakan tubuhku.
“Ahhh…. ugghhh…. ahhh…”
“Ahh… ugghh… aahh….”
“Masss… ayok masss, aku mau keluar lagi mas…” kali ini penisku sudah tak kuasa menahan nikmat, aku ajak Mita keluat bareng-bareng.
“Ahhh…. ugghhh… ahhh.. Masss… Mas…. Maaasssss…. Aaaahhhhhuggggghhh….. Nikmaaaatttt massss aahhhh… akuu keluar masss… ahhhh…..”
“Aku juga Mit, ahhh….. ugghh….”
Tubuh kami melemas da. Kami bersandar pada meja rias.
*sekian dulu gan cerita ngentot tante ini, semoga kalian semua terhibur..heheh
The post Cerita Sex Bergambar Ibu Muda Seksi Kursus Stir Mobil appeared first on CeritaSeksBergambar.