Cerita sex daddy i’m in love

Author:

 

Hujan turun dengan deras sore itu saat Shandy Aulia, si gadis cantik Rexona “Burket” berlari memasuki rumahnya. Karena tidak membawa paying, seluruh tubuh gadis itu basah kena hujan. Shandy membuka pintu rumahnya, dan cepat-cepat masuk ke dalam….

“Shandy”? terdengar suara seorang pria memanggilnya
“Ya, Papa” jawab Shandy sembari ia menutup pintu. Gadis itu kemudian berjalan menuju dapur.
“Oh, kamu kehujanan, Sayang” kata ayah Shandy sembari memeluk anak gadisnya yang cantik itu. Tangannya membelai rambut Shandy yang basah karena hujan. Lalu ia mendongakkan dagu anaknya, dan dengan lembut ia mencium bibir gadis remaja, seraya memagut bibir bawahnya.
“Papa! Nanti kelihatan Mama!” seru Shandy dengan agak terkejut. Ayah Shandy hanya memandang saja saat putrinya berlari ke dapur dimana ia sudah menyiapkan makanan. Ia mengikuti Shandy ke dapur, dan memeluk tubuh ranum gadis remaja itu. Tangannya menyusup ke dalam rok SMP Shandy dan membelai pantat yang kecil dan padat itu.
“Oohh…Pa,” Shandy merintih kecil sembari berpegangan pada tepi meja makan. Ayah Shandy mencium leher anak gadisnya, sementara tangannya terus membelai pantat Shandy dari luar celana dalamnya yang berwarna putih. Lidah ayah Shandy kemudian masuk ke dalam telinga kanan gadis itu, membuat Shandy kegelian. Sementara itu tangannya sudah masuk ke dalam celana Shandy, membelai dan meremasi pantat gadis remaja yang kecil tapi padat itu.
“Aduh, Pa…gelii….” Rintih Shandy dengan manja.
Tangan ayah Shandy kemudian beralih ke dada gadis manis itu, melucuti seragam sekolah yang dikenakan anaknya. Ia kemudian menangkap buah dada Shandy yang masih kecil namun ranum itu dan meremas-remasnya dengan lembut. BH putih Shandy pun kemudian dilolosinya. Ia kemudian membungkuk menciumi kedua belah payudara mungil anaknya itu, menjilati puting susunya.
“Susu kamu enak sekali, Sayang” katanya sembari tersenyum.
“Shandy udah basah, Pa” Shandy mengerang lirih
Tangan ayah Shandy kemudian masuk ke dalam rok sekolah putrinya. Jemarinya masuk ke celana dalam Shandy yang sudah basah itu. Tangannya menelusuri vagina kecil milik anaknya yang cantik itu. Vagina itu sudah basah. Dengan jari tangannya, ia menelusuri bibir vagina Shandy.
“Ooohh…enak Pa” rintih Shandy dengan nafas tertahan.
Ayah Shandy kemudian mengeluarkan tangannya yang sudah belepotan cairan kenikmatan Shandy.
“Isep jari Papa, sayang” perintahnya kepada Shandy
Shandy dengan perlahan mengisap jari ayahnya. Sungguh suatu pemandangan erotis melihat gadis remaja yang cantik itu menjilati jarinya. Ayah Shandy sudah tidak kuat menahan nafsunya lagi. Ia kemudian membuka celananya, mempertontonkan kemaluannya yang sudah mengeras itu kepada putrinya.
“Kalau Mama pulang gimana, Pa?” Tanya Shandy
“Tenang aja, Mama pulang malam kok” jawab ayah Shandy seraya mendorong tubuh putrinya hingga Shandy membungkuk sambil berpegangan pada meja makan. Ayah Shandy kemudian mengangkat rok SMP Shandy dan menarik turun celana dalam putih yang mungil milik gadis itu. Kemaluannya yang sudah begitu tegang kemudian digesek-gesekkannya ke pantat telanjang Shandy yang mulus. Ia kemudian melebarkan paha Shandy, dan perlahan-lahan memasukkan kemaluannya yang besar ke dalam vagina kecil milik anaknya yang cantik.
“Aaahhh !” Shandy memekik tertahan saat kemaluan ayahnya yang besar itu menerobos vaginanya yang sempit dari arah belakang. Shandy menggigit bibirnya, menahan perih yang selalu dirasakannya saat ayahnya mulai menggagahinya.
“Sayang, punya kamu enak sekali,” bisik ayah Shandy di telinga anak gadisnya. Vagina anaknya yang masih kecil dan sempit itu mencengkeram kemaluannya erat-erat. Walaupun sudah dua tahun berlalu sejak ia pertama kali memerawani anaknya (saat Shandy masih berumur kelas 1 SMP), namun vagina gadis itu masih saja sempit sehingga memberikan kenikmatan yang besar baginya. Ia kemudian mulai memompa penisnya keluar masuk vagina kecil Shandy, semakin lama semakin cepat. Ia menanamkan kemaluannya dalam-dalam ke vagina Shandy, sehingga testisnya menyentuh pantat gadis cantik itu.
“Pa ….ooohhh…..Pa “ Shandy mengerang-erang merasakan kemaluan ayahnya keluar masuk vaginanya. Ayah Shandy semakin mempercepat kocokan penisnya di vagina gadis remaja yang cantik itu. Ia dapat merasakan spermanya sudah berebut ingin keluar. Shandy terus merintih dan mengerang merasakan tusukan penis ayahnya yang semakin cepat. Hingga akhirnya ayah Shandy tidak bisa menahan lagi. Ia memeluk pinggang Shandy dan menghujamkan penisnya sedalam-dalamnya. Shandy memekik kecil merasakan air mani ayahnya muncrat memenuhi liang vaginanya. Vagina Shandy yang kecil itu tidak dapat menampung seluruh air mani ayahnya, sehingga sebgain mengalir keluar membasahi pahanya yang mulus bersama dengan cairan kenikmatan gadis itu. Ayah Shandy kemudian menarik keluar penisnya dari vagina Shandy. Ia kemudian menggosok penisnya yang masih berlumuran sperma di pantat mulus Shandy.
“Terima kasih, Manis,” kata ayah Shandy sembari mencium bibir anaknya. “Ayo mandi sebelum Mama pulang” perintahnya.
“OK, Pa … I Love you, Pa” kata Shandy sambil tersenyum manis.
“I Love you too, Darling” jawabnya. “Sana, masuk ke kamar mandi, nanti Papa nyusul”,,,,,,,,,,,,,,,,,
Email This
BlogThis!
Share to Twitter
Share to Facebook
Share to Pinterest