Sesudah mengantarkan Cindy dan Niia, aqu dipanggiil oleh Safine kedalam kamarnya kemudian
“Buka seluruh bajumu mang..” Safine menatapku liiar, dgn ogah-ogahan aqu membuka seluruh bajuku.
“Auhhhh…”Aqu cukup terkejut sewaktu Safine menyambar kemaluanku, seraya bersujud dia mengocok-ngocok kemaluanku, aqu meriingiis sewaktu merasakan sedotan yg kuat dikepala kemaluanku, mau enggak mau perlahan-lahan aqu langsung meliiriik kebawah, mulut Safine yg biiasa dipakaii untuk menyiinggung perasaanku sekarang sedang siibuk mengoral kemaluanku (ini adalah pertama kaliinya aqu berduaan dgn Safine, biiasanya mereka selalu bertiiga , menjadikanku objek seks mereka), diluar hujan mulaii turun , mula-mula riintiik-riintiik akan tetapi semakiin lama semakiin lebat.
Seliintas piikiiran yg teramat jahat meliintas dikepalaqu, ekspresii wajahku semakiin dingiin, apalagii sewaktu Safine membuka baju seragamnya.
“Tadi giimana mang… supaya.. iitu….” Safine rupana iingiin merasakan hal yg sama, Safine menjeriit keciil sewaktu aqu menariik bodynya dan meniidurkannya diatas ranjang.
“Hanya kepalanya doang…. IInget baiik-baiik….”iia mengiingatkanku. Aqu enggak menggubriis perkataannya kemudian aqu mulaii menekan-nekankan kepala kemaluanku.
“Sebentarr… kamu yg dibawah…..” Safine terliihat enggak percaya kepadaqu , aqu hanya tersenyum sinis kemudian aqu tiidur terlentang mengangkang.
“Kalau beginikan kamu… ngak akan biisa macam-macam…..!!”seraya berkata begiitu Safine naiik keatas bodyku. Buah pantatnya bergerak mencarii posiisii yg baiik kemudian iia menekan piinggulnya turun, akan tetapi kemaluanku terpeleset kekiirii dan kekanan sewaktu akan masuk kedalam lobang Kemaluan Safine , aqu memegangii batang kemaluanku supaya enggak laarii kesana-kemarii, Safine menekan kembalii piinggulnya dan
“Ssssllllleepppp…. Akkkkkk”Diiiriingii jeriitan keciil kepala kemaluanku akhiirnya berhasiil juga masuk dalam jepiitan biibiir Kemaluannya yg sempiit, nafas Safine terengah-engah sepertii kelelahan, piinggul Safine mulaii bergerak memutar.
“Ohhhhh… ternyata enak…”matanya berbiinar-biinar dan terpejam-pejam. Kedua tanganku sekarang bergerak-meremas-remas piinggulnya, enggak ada lagii senyuman diwajahku dan…
“Heiiiiiiiiii….Ngapaiin Akksss……… mampusss aqu…….aduhh Akkkk!!!”Mata Safine melotot seakan-akan enggak percaya, sewaktu aqu menariik piinggulnya seraya menyentakkan kemaluanku keatas, sesuatu yg besar dan panjang menerobos semakiin dalam dan akhiirnya merobek-robek selaput daranya,Safine mendadak lemas bodynya terjatuh diatas bodyku nafasnya tersengal-senggal. Tanganku yg satu menekan buahpantatnya sedangkan yg satu menekan punggungnya erat-erat. Aqu tertawa sinis
“He he he segiitu siih blon mampussss…. Tapii yg ini pastii biikiin lo mampussssssss ha ha ha hiihhhhh!!!!!!!!” Dgn sekuat tenaga aqu menyentakkan kemaluanku sehiingga kemaluanku amblas semakiin dalam
“Awwww sakiittttt…..Ouggggg… Akkkss Ampunnnn….Owwww periihhhhh sakiittttt”begiitulah erangan dan jeriitan Safine, iia perlahan menangiis teriisak-iisak tanpa daya sedikiitpun. javcici,.com Aqu bangkiit darii posiisii ku yg terlentang sekarang Safine dan Aqu dalam posiisii duduk saliing berhadapan dgn kemaluanku menancap dalam-dalam dilobang kemaluannya, kusentak-sentakkan kemaluanku mengebor lobang yg masiih seret dan sempiit, mulut Safine terbuka sepertii huruf “A” dan matanya mendeliik-deliik kesakiitan sewaktu aqu mengeluar masukkan kemaluanku.
Wajahnya yg menyebalkan mendadak menjadi begiitu mengasiikkan untuk dipandang, biiarpun Safine masiih menangiis ekspresii wajahnya sangat sensual dan seksii, mulutnya meriingiis-riingiis sewaktu kukocok-kocok liiang kemaluannya yg sempiit, kedua tangannya mencengkram bahuku kuat-kuat kerana menahan sakiit diliiang kemaluannya yg sedang kuaduk-aduk dgn kemaluanku yg besar dan panjang, sudah sangat lama sekalii aqu enggak merasakan hangatnya lobang Kemaluan, seraya mengajaknya berciiuman aqu terus memompa lobang Kemaluan Safine, kedua tanganku meremas-remas buah pantatnya yg bulat dan kencang.
“Akhhh Crrrttt… crrrr” kedua tangannya semakiin kuat mencengkram bahuku, aiir keriingat mulaii mengaliir darii porii-poriinya, lobang sempiitnya . Aqu mencopot kemaluanku darii lobang Kemaluan Safine, kemudian kutiidurkan bodynya yg lemas enggak berdaya diatas ranjang, aiir mata masiih meleleh darii matanya yg kadang-kadang terpejam, untuk beberapa saat aqu aqu berbariing disiisiinya , tanganku menariik-nariik puttiing susunya yg semakiin lama semakiin mengeras, beberapakalii aqu mengulum biibiirnya dgn sangat kasar sampaii terdengar bunyii berdecak-decak yg semakiin keras, tangiisannya mulaii berhentii.
Pada saat aqu menempelkan kepala kemaluanku pada biibiir kemaluannya Safine memandangiiku dgn tatapan mata yg kosong, tatapan matanya penuh keputusasaan. fantasiku.com Seraya membelaii-belaii paha Safine aqu kembalii menekankan kepala kemaluanku dgn kasar, sampaii bodynya tersentak dgn kuat sewaktu aqu menjebloskan kepala kemaluanku memasukii lobang Kemaluannya yg sekarang terasa liiciin akiibat aiir maniinya yg menjadi pelumas, kemaluanku semula keluar masuk perlahan-lahan akan tetapi semakiin lama gerakanku semakiin liiar, kupercepat kocokan-kocokanku mengocok lobang Kemaluan Safine, bodynya terguncang-guncang akiibat sodokanku, kuputar-putar gerakan piinggulku seolah-olah sedang mengaduk-ngaduk iisii Kemaluan Safine. Safine memaliingkan wajahnya kekanan, mulutnya terbuka disertaii erangan tertahan
“Ennghhh….” Body nya meliiuk dalam gerakan yg erotiis, kemudian aiir panas iitu kembalii menyempot darii dalam Kemaluan Safine, denyutan-denyutan yg kuat memberiikan sensasii tersendirii pada kemaluanku yg masiih asiik berendam dan menjulur keluar masuk dgn kasar didalam lobang Kemaluan Safine, Malam harii iitu kulahap keniikmatan darii body Safine sepuas-puasnya, kerana aqu tahu orang tua Safine enggak pulang selama semiinggu.
Keesokan pagiinya selesaii mandi pagii , aqu menuju kamar Safine, pada saat iitu jam didinding masiih menunjukkan pukul 07.00, kubuka piintu kamar dgn perlahan, Safine ternyata sudah sadar(kemariin malam Safine sempat piingsan beberapakalii) dan terbangun, iia sedang berusaha memakaii bra, posiisiinya yg membelakangiiku membuat kehadiranku enggak diketahuii olehnya.
“Oww…. “Safine terkejut sewaktu aqu memeluknya darii belakang, iia membaliikkan bodynya , wajahnya menahan marah yg bergejolak penuh dendan membara.
“Mahluk turunan setan… apa lagii siih yg kamu mauu!!!” iia membentakku dgn kasar.
“Plakkkkkk……!!!” dgn keras aqu menamparnya hiingga dia terhunyung kebelakang, tanganku menjambak rambutnya dan kemudian
“plakkkkk… plakkkkkkkkk… Awwwww” Safine meriingiis.
“beranii lu ngebentak-bentak gua hahhh!!! Plakkkkk….”Kudorong bodynya hiingga dia tersungkur. Kakiiku terangkat dan hendak menendangnya wajahnya
“Am Ampunn… Manggggg” Wajah Safine pucat pasii kedua tangannya berusaha meliindungii wajahnya.
“Beranii lagii lu ngebentak-bentak gua ?” aqu bertanya dgn beriingas, Safine menggelengkan kepalanya. Aqu duduk disiisii ranjang
“Sini lu…!!!” Safine berdirii dan menghampiiriiku, bodynya bergetar ketaqutan,
“Buka tuh beha…. Gua mau nyusu” piikiirku pagii-pagii begini pastii enak netek disusu Safine.
“Ouchhh…. “ body Safine seera kuraiih dan dgn raqus aqu menyusu didadanya, kedua tangannya bahkan enggak beranii mencegahku bahkan sewaktu aqu mengiigiit-giigiit keciil buah dadanya yg ranum iia hanya mengerang sewaktu aqu mengiigiit puttiing susunya keras – keras, aqu tersenyum penuh kemenangan, kuciing liiar yg geniit dan nakal ini sudah sepenuhnya berhasiil kutaklukkan, aqu tahu Safine masiih ketaqutan , aqu berusaha bersiifat lunak.
“Sekarang lu jiilatiin tiitiit gua….”tanpa banyak biicara Safine menurutii keiingiinanku, aqu menekan kepalanya sampaii terdengar suara iingiin muntah darii mulut Safine sewaktu kemaluanku masuk mendera tenggorokannya.
“Uhukkk… uhukkk… “Safine terbatuk-batuk kerana tersedak. Aqu iingiin menjejalkan kemaluanku kembalii kedalam mulut Safine, akan tetapi tanpa kusangka Safine malah menariik batang kemaluanku dan menghiisapii kepala kemaluanku dan mengocok-ngocok batang kemaluanku, aqu tersenyum mengertii rupanya Safine berusaha memberiikan serviicenya supaya enggak di Deep Throat olehku.
“Bagus…bagus…Safine memang pandaii hehehe”Aqu menepuk-nepuk kepalanya.
“Hhmmmm Emmmm…..”Suara mulut Safine yg sedang siibuk mengemut-ngemut tiitiitku.
“kerana kamu piintar… jadi kamu boleh piiliih…. Mau diperkosa terus disodomii atau lu mau masukkiin sendirii tiitiit gua ke bool lu…. He he he”, mendengar perkataanku Safine memohon , wajahnya tampak pucat, iia terus memohon , aqu menampar mulutnya supaya iia diam. Aqu menyuruhnya berdirii membelakangiiku kemudian Tanganku menariik piinggulnya, kemudian aqu seliipkan telunjukku dibelahan pantatnya, telunjukku mencarii – carii lobang Dubur Safine, sesudah kurasakan pas aqu menekan jarii telunjukku berusaha memekarkan lobang dubur Safine dan
“Oooohhh!!” Mulut Safine terbuka sepertii huruf O , kepalanya terangkat keatas , menahan rasa sakiit diduburnya, aqu terus menekan jarii telunjukku sedalam-dalamnya , sesekalii kugerakkan jarii telunjukku memutar-mutar didalam lobang dubur Safine, Safine meriingiis-riingiis, sedikit lama juga aqu memaiinkan lobang Dubur Safine.Gelora Biirahii
Sesudah melumasii kemaluanku dgn Baby Oiil “Ayo kiita masukkan” Aqu menariiknya naiik keatas ranjang, bodyku sudah siiap terlentang mengangkang, kuperiintahkan Safine supaya naiik mengangkangii bodyku, wajahnya tampak kuatiir sewaktu aqu menyuruhnya memasukkan kemaluanku pada lobang duburnya.
“Hehhhh !!! koq diam siihh!!! Aqu membentaknya, Safine sampaii tersentak kaget, perlahan-lahan piinggul Safine turun , posiisii Safine sepertii lagii jongkok mau buang aiir keciil, ditekankannya kepala kemaluanku pada lobang duburnya. Berkalii-kalii Safine Gagal, esexeseks.com sepertiinya iia sengaja , lama-kelamaan aqu mulaii geram.
“Akhhh Crrrttt… crrrr” kedua tangannya semakiin kuat mencengkram bahuku, aiir keriingat mulaii mengaliir darii porii-poriinya, lobang sempiitnya . Aqu mencopot kemaluanku darii lobang Kemaluan Safine, kemudian kutiidurkan bodynya yg lemas enggak berdaya diatas ranjang, aiir mata masiih meleleh darii matanya yg kadang-kadang terpejam, untuk beberapa saat aqu aqu berbariing disiisiinya , tanganku menariik-nariik puttiing susunya yg semakiin lama semakiin mengeras, beberapakalii aqu mengulum biibiirnya dgn sangat kasar sampaii terdengar bunyii berdecak-decak yg semakiin keras, tangiisannya mulaii berhentii.
Pada saat aqu menempelkan kepala kemaluanku pada biibiir kemaluannya Safine memandangiiku dgn tatapan mata yg kosong, tatapan matanya penuh keputusasaan. photomemek.com Seraya membelaii-belaii paha Safine aqu kembalii menekankan kepala kemaluanku dgn kasar, sampaii bodynya tersentak dgn kuat sewaktu aqu menjebloskan kepala kemaluanku memasukii lobang Kemaluannya yg sekarang terasa liiciin akiibat aiir maniinya yg menjadi pelumas, kemaluanku semula keluar masuk perlahan-lahan akan tetapi semakiin lama gerakanku semakiin liiar, kupercepat kocokan-kocokanku mengocok lobang Kemaluan Safine, bodynya terguncang-guncang akiibat sodokanku, kuputar-putar gerakan piinggulku seolah-olah sedang mengaduk-ngaduk iisii Kemaluan Safine. Safine memaliingkan wajahnya kekanan, mulutnya terbuka disertaii erangan tertahan
“Ennghhh….” Body nya meliiuk dalam gerakan yg erotiis, kemudian aiir panas iitu kembalii menyempot darii dalam Kemaluan Safine, denyutan-denyutan yg kuat memberiikan sensasii tersendirii pada kemaluanku yg masiih asiik berendam dan menjulur keluar masuk dgn kasar didalam lobang Kemaluan Safine, Malam harii iitu kulahap keniikmatan darii body Safine sepuas-puasnya, kerana aqu tahu orang tua Safine enggak pulang selama semiinggu.
Keesokan pagiinya selesaii mandi pagii , aqu menuju kamar Safine, pada saat iitu jam didinding masiih menunjukkan pukul 07.00, kubuka piintu kamar dgn perlahan, Safine ternyata sudah sadar(kemariin malam Safine sempat piingsan beberapakalii) dan terbangun, iia sedang berusaha memakaii bra, posiisiinya yg membelakangiiku membuat kehadiranku enggak diketahuii olehnya.
“Oww…. “Safine terkejut sewaktu aqu memeluknya darii belakang, iia membaliikkan bodynya , wajahnya menahan marah yg bergejolak penuh dendan membara.
“Mahluk turunan setan… apa lagii siih yg kamu mauu!!!” iia membentakku dgn kasar.
“Plakkkkkk……!!!” dgn keras aqu menamparnya hiingga dia terhunyung kebelakang, tanganku menjambak rambutnya dan kemudian
“plakkkkk… plakkkkkkkkk… Awwwww” Safine meriingiis.
“beranii lu ngebentak-bentak gua hahhh!!! Plakkkkk….”Kudorong bodynya hiingga dia tersungkur. Kakiiku terangkat dan hendak menendangnya wajahnya
“Am Ampunn… Manggggg” Wajah Safine pucat pasii kedua tangannya berusaha meliindungii wajahnya.
“Beranii lagii lu ngebentak-bentak gua ?” aqu bertanya dgn beriingas, Safine menggelengkan kepalanya. Aqu duduk disiisii ranjang
“Sini lu…!!!” Safine berdirii dan menghampiiriiku, bodynya bergetar ketaqutan,
“Buka tuh beha…. Gua mau nyusu” piikiirku pagii-pagii begini pastii enak netek disusu Safine.
“Ouchhh…. “ body Safine seera kuraiih dan dgn raqus aqu menyusu didadanya, kedua tangannya bahkan enggak beranii mencegahku bahkan sewaktu aqu mengiigiit-giigiit keciil buah dadanya yg ranum iia hanya mengerang sewaktu aqu mengiigiit puttiing susunya keras – keras, aqu tersenyum penuh kemenangan, kuciing liiar yg geniit dan nakal ini sudah sepenuhnya berhasiil kutaklukkan, aqu tahu Safine masiih ketaqutan , aqu berusaha bersiifat lunak.
“Sekarang lu jiilatiin tiitiit gua….”tanpa banyak biicara Safine menurutii keiingiinanku, aqu menekan kepalanya sampaii terdengar suara iingiin muntah darii mulut Safine sewaktu kemaluanku masuk mendera tenggorokannya.
“Uhukkk… uhukkk… “Safine terbatuk-batuk kerana tersedak. Aqu iingiin menjejalkan kemaluanku kembalii kedalam mulut Safine, akan tetapi tanpa kusangka Safine malah menariik batang kemaluanku dan menghiisapii kepala kemaluanku dan mengocok-ngocok batang kemaluanku, aqu tersenyum mengertii rupanya Safine berusaha memberiikan serviicenya supaya enggak di Deep Throat olehku.
“Bagus…bagus…Safine memang pandaii hehehe”Aqu menepuk-nepuk kepalanya.
“Hhmmmm Emmmm…..”Suara mulut Safine yg sedang siibuk mengemut-ngemut tiitiitku.
“kerana kamu piintar… jadi kamu boleh piiliih…. Mau diperkosa terus disodomii atau lu mau masukkiin sendirii tiitiit gua ke bool lu…. He he he”, mendengar perkataanku Safine memohon , wajahnya tampak pucat, iia terus memohon , aqu menampar mulutnya supaya iia diam. Aqu menyuruhnya berdirii membelakangiiku kemudian Tanganku menariik piinggulnya, kemudian aqu seliipkan telunjukku dibelahan pantatnya, telunjukku mencarii – carii lobang Dubur Safine, sesudah kurasakan pas aqu menekan jarii telunjukku berusaha memekarkan lobang dubur Safine dan
“Oooohhh!!” Mulut Safine terbuka sepertii huruf O , kepalanya terangkat keatas , menahan rasa sakiit diduburnya, aqu terus menekan jarii telunjukku sedalam-dalamnya , sesekalii kugerakkan jarii telunjukku memutar-mutar didalam lobang dubur Safine, Safine meriingiis-riingiis, sedikit lama juga aqu memaiinkan lobang Dubur Safine.Gelora Biirahii
Sesudah melumasii kemaluanku dgn Baby Oiil “Ayo kiita masukkan” Aqu menariiknya naiik keatas ranjang, bodyku sudah siiap terlentang mengangkang, kuperiintahkan Safine supaya naiik mengangkangii bodyku, wajahnya tampak kuatiir sewaktu aqu menyuruhnya memasukkan kemaluanku pada lobang duburnya.
“Hehhhh !!! koq diam siihh!!! Aqu membentaknya, Safine sampaii tersentak kaget, perlahan-lahan piinggul Safine turun , posiisii Safine sepertii lagii jongkok mau buang aiir keciil, ditekankannya kepala kemaluanku pada lobang duburnya. Berkalii-kalii Safine Gagal, esexeseks sepertiinya iia sengaja , lama-kelamaan aqu mulaii geram.
“Awas kalau sampe ngak masuk!!!”Aqu mulaii enggak sabaran, kalii ini Safine sepertiinya mulaii berusaha bersungguh-sungguh berkalii-kalii bodynya bergetar hebat sewaktu melaqukan usaha keras yg mulaii membuahkan hasiil, Safine menggiigiit biibiirnya sewaktu kepala kemaluanku mulaii melesak masuk kedalam lobang duburnya, Nafasnya terengah-engah, keriingat mengucur darii lobang porii-poriinya, membuat bodynya berkiilauan dgn iindah. Dgn sekalii sentakan kuat kusodokkan kemaluanku keatas membobol lobang duburnya, akhiirnya masuk juga biiarpun baru ujungnya.
“Hekkkkk… “Nafas Safine tertahan, matanya mendeliik, mulutnya terbuka lebar dan kemudian iia mulaii teriisak menangiis menahan rasa sakiit diduburnya,tangiisan Safine semakiin keras sewaktu kusodok-sodokkan kemaluanku dgn kuat berusaha memasukii lobang dubur Safine yg terasa hangat dan seret.
“Sakiit… manggg pelan-pelan… okkkkhhh aduuw..owwhh”Safine meriintiih, Aqu tersenyum
“Boleh saja… tapii kamu mustii belajar….ngentot.. He he he.. Giimana ??” kusuruh Safine menaiik turunkan piinggulnya dan kuajarkan cara bermaiin diatas bodyku, Safine mengangguk pasrah.
Sesudah beberapa saat, susu Safine bergerak dalam iirama yg teratur sewaktu iia berusaha untuk menaiik-turunkan piinggulnya, gerakannya memang masiih perlahan dan amatiir akan tetapi cukup enak kurasakan sewaktu kemaluanku keluar masuk lobang duburnya yg seret akan tetapi sepertiinya Safine taqut untuk memasukkan kemaluanku lebiih dalam lagii kedalam duburnya, kedua tanganku bergerak memeliintiir-meliintiir dan menariik-nariik puttiing Susu Safine yg sekarang mengeras, seraya kukombiinasiikan permaiinanku, menggesek-gesek cliitoriisnya dgn jempolku.
Aqu meraiih piinggulnya dan kutariik piinggulnya lebiih turun lagii sehiingga kemaluanku semakiin dalam memasukii lobang dubur Safine, kepala Safine terangkat keatas, matanya terpejam rapat, kedua tangannya bertumpu didadaqu, bodynya berkalii – kalii meriinding sepertii terkena sengatan liistriik sewaktu kemaluanku semakiin dalam terus masuk dan amblas dgn sempurna kedalam lobang dubur Safine .Safine sekarang duduk dgn leluasa diatas kemaluanku kedua buah pantatnya yg empuk terasa Hangat menggesek-gesek bodyku, piinggulnya berputar perlahan-lahan, jiika iia memutarkan piinggulnya ke kanan maka aqu memutar kemaluanku kearah kiirii sehiingga lobang dubur Safine sepertii diaduk-aduk oleh kemaluanku.
Seranganku pada duburnya dan juga Serbuan jempolku yg semakiin kuat menggesek-gesek Cliitoriisnya mulaii membuat Safine Geliisah
“Akhhhhh… Crrrtttt.. Crrrrrrrr”Ekspresii Wajah Safine tampak begiitu renyah sewaktu badaii keniikmatan menghantam diriinya, bodynya meliiuk erotiis diatas bodyku. Aqu menyuruhnya menunggiing diatas ranjang, dan aqu menggeser posiisiiku mendekatii buah pantat Safine yg menunggiing, Dalam posiisii menunggiing sepertii iitu aqu dapat meliihat dua buah lobang, lobang dubur Safine yg merekah dan memar akiibat kusodomii, kusentuh liingkaran duburnya perlahan.
“Enhhh…”Safine menariik pantatnya, sepertiinya iia masiih merasakan periih. Yg Satunya lobang Kemaluan yg baru kemariin malam kuperkosa, Tanganku mempermaiinkan lobang Kemaluan Safine, kucarii-carii dagiing keciil kesukaanku dan dgn lembut kusentiil-sentiil dagiing keciil iitu yg membuat pemiiliiknya berkalii-kalii meriintiih tersentak keenakan. Aqu mulaii mempersiiapkan serangan , kutempelkan kepala kemaluanku pada belahan biibiir Kemaluan Safinedan dgn satu sentakan kuat melesatlah kemaluanku menjelajahii duniia keniikmatan dilobang Kemaluan Safine, enggak ada lagii erangan dan keluhan kesakiitan yg keluar darii mulut Safine, yg ada hanya riintiihan manja dan jeriitan-jeriitan keniikmatan yg terdengar liiar akan tetapi mengasiikkan
“Akkkkkhhhh mangggg enakhh…. Mmm Akkhhh…. Ooow”. Semakiin liiar Safine menjeriit semakiin liiar pula aqu menyebodyii bodynya yg mulus.
Berkalii-kalii Safine meraiih keniikmatan sesudah kupacu lobang Kemaluannya yg seret dalam posiisii doggiie style, akhiirnya kutariik piinggulnya seraya kutusukkan kemaluanku kuat-kuat.
“Brrrccctt…brrcoott” seraya memeluk Safine darii belakang kujatuhkan bodyku meniindihnya. Suasana hangar-biingar yg tadi terdengar sekarang mendadak hiilang, yg ada hanya suara desahan nafas memburu yg semakiin lama semakiin perlahan – lahan terdengar teratur. Kucabut kemaluanku yg sudah bersenang-senang didalam lobang Kemaluan Safine. fantasiku.com Aqu bangkiit melangkahkan kakiiku dgn gembiira keluar darii kamar tiidur Safine, sesudah kuambiil segelas aiir dan sebutiir piil pencegah kehamiilan aqu baru kembalii kekamar Safine.
Didalam kamar kuliihat Safine masiih tiidur dalam posiisii terlentang mengangkang, kuciiumii kupiingnya dan kugiigiit-giigiit keciil daun teliinganya, matanya terbuka sedikiit, mata sayunya memandangiiku, kekecup keniingnya seraya berkata dgn lembut
“Bangunlah kuciing keciilku… miinum ini dulu….”Aqu membantunya untuk duduk, kusodorkan segelas aiir dan kumasukkan piil pencegah kehamiilan kedalam mulutnya, dgn lahap Safine menghabiiskan aiir yg kubawa, sepertiinya iia sangat kehausan,Aqu memperhatiikan jam didinding sudah pukul 10.30 berartii selama tiiga setengah jam aqu melahap keniikmatan dan kehangatan body Safine. Aqu memperhatiikan Safine yg tertunduk memandangii lantaii dgn tatapan kosong, Aqu enggak tahu apa yg sedang dipiikiirkan olehnya, yg aqu tahu betapa niikmatnya body dihadapanku , body Safine yg mungiil dan mulus.
Malam Hariinya seraya memeluk dan mengelus-ngelus body mulus siikuciing liiar Safine, iia tertiidur kelelahan sesudah bergoyag dgn liiarnya, body Safine yg mulus dan halus terkulaii lemas diatas bodyku yang kekar , Aqu geliisah……
Terjadi pertentangan Batiin yg hebat didalam hatiiku, Niia dan Cindy merekalah yg aqu piikiirkan, apakah aqu harus memperkosa mereka ?. Disatu siisii aqu merasa enggak tega pada Niia dan Cindy kerana mereka selama ini begiitu baiik padaqu, yg satu cantiik periiang dan baiik hatii, yg satunya seksii , lembut, biiarpun sedikit pendiam dan pemalu tapii kadang-kadang keberaniiannya biisa meledak-ledak dan membuatku kagum.
Disiisii laiin……………. Biinatang buas didalam diriiku yg selama ini terkurung selama 15 tahun terus meronta-ronta…. IIngiin memangsa Niia dan Cindy, Nafsu biinatangku sebagaii penjahat dan pemerkosa yg sadis.,,,,,,,,,,,,,,,,