Cerita Dewasa Terbaru | kakaknya yang lugu Diperkosa oleh keluguannya, itulah yang terjadi. Dimulai dari Kisahku bersama Alisa yang terus berlanjut dengan mesrah, aku juga mampu mengimbangi kegiatanku bersamanya juga dengan bersama teman-teman.
Suatu hari aku mencoba untuk pergi main ketempat Alisa.
“Tin tong”, “Alisa? Ini Toni”,
“Eh sayang, tumben kamu main kerumah, yeee”, ia langsung memelukku dan mencium pipiku,
“kan kamu udah sering main kerumah, sekarang aku yang main kerumahmu dong, hehehehe”,
“Makasih kamu udah mau kesini yach, tapi aku habis ini mau keluar sama keluarga, ada saudaraku yang punya hajat”,
“Ooh, ya udah aku pulang aja ya yang”,
“jangan pulang dulu dong, kamu disini aja, kakak ku gak ikut kok, kamu tunggu sini sama kakak yach”. Lalu terlihat orang tuanya keluar, aku sempat bersalaman dan mereka mengajak Alisa berangkat pergi.
“Kamu tunggu dirumah ya, aku segera kembali”,
“Iya, hati-hati yaa”. Kemudian mereka berangkat dengan mobil mewah milik ayahnya.
Aduh aku bingung, masak aku harus menunggu disini dengan kakaknya? Huff.
Saat aku masuk, aku kaget, ternyata kakaknya Alisa itu mahasiswi cantik! Wah, bahaya nih.
“Eh, kamu pasti pacarnya si Alisa, kenalin aku Alika, kakaknya”,
“mmm… i…iya, aku Toni”,
“Masuk aja, anggap saja rumah sendiri”. Lalu aku masuk kedalam, baru kusadari ternyata kakaknya ini sangat cantik, ia memakai rok mini dan tenktop ketat,tentu saja bentuk buah dadanya sangat jelas terpampang kemontokannya.
Sambil malu malu aku masuk dan duduk dikarpet sambil nonton tv.
“Ton, ini ada minuman, diminum ya”,
“i…iya kak”. Lalu masuk kekamarnya dan kembali dengan membawa buku.
Ia kini berpindah kesebelahku. Kak Alika lalu tiduran sambil membaca buku, ia bersandar pada bantal. Aku yang sedikit dibelakangnya bisa melihat lubang diantara buah dadanya, tenggorokanku mulai kering.
Beberapa menit kemudian telpon rumah Alisa berbunyi, Kak Alika pun mengangkatnya.
“Halo? Ada apa Alisa? Apa? Gak pulang sekarang? Mmm, oke oke, iya aku kasih tau dia kok, atii ati disana yach”. Wah sepertinya Alisa gak bisa pulang sekarang, sekarang adikku dibawah ini tiba tiba berontak.
“Ton, Si Alisa kayaknya gak bisa pulang hari ini, saudaraku butuh bantuan lebih buat besok juga kayaknya”, “ooh, ya udah, saya pulang saja kak ya…”,
“Jangan dong ton, temenin kakak yach, aku takut sendirian” sambil meringik dan melompat membuat buah dadanya hampir keluar.
“Ya udah kak”, “ gini aja, kita nonton film yuk, kakak ada film bagus nih”,
“iya deh kak”.
Lalu Kak Alika menyalakan vcd dan mulai memutar film. Ternyata film yang diputar ini film hantu Indonesia yang agak berbau seks, karena ada adegan berciuman, dan beberapa adegan menjurus kehubungan intim. Kak Alika sekarang naik duduk disofa dibelakang ku. Saat aku menoleh ia seperti bengong melihat film itu, tapi aku kaget saat ternyata rok mininya terbuka, kini aku bisa melihat celana dalam pink miliknya.
Aku langsung kembali menghadap tv.
“Duh ton, aneh deh film ini, masak yang cewek itu suka banget ngajakin cowok cowok kekamar, mau ngapain cobak?”,
“ya itu kan ada adegan ciuman kak, mungkin mereka berhubungan seks didalam kamar”,
“masak sih? Hmm”. Kini kak Alika pindah lagi kesebelah kiriku.
Pas adegan ada hantu yang muncul tiba-tiba, kak Alika kaget.
“Kyaaaa”, Tiba-tiba ia merangkul ku, kurasakan buah dadanya menempel bahuku, waw sungguh kenyal.
“Eh maaf ya ton, aku kaget tadi”,
“iya, gapapa kok kak”. Tiba pada saat cewek yang ada difilm itu tiduran, dan ada laki-laki yang berada diatasnya,
kemudian kamera berpindah kebawah dan hanya menampilkan ranjang yang bergoyang beserta suara desahan.
“kok gini sih ton? Mereka ngapain sich? Kok kameranya dipindah, huch”,
“Ya kan mereka berhubungan seks kak, ya gak boleh direkam dong”,
“yach aku jadi gak tau dech”,
“masak kakak gak tau? Toni aja tau apa yang mereka lakukan”,
“Gak tau ton asli, emang apa yang mereka lakukan?”, Lagi lagi aku bertemu perempuan polos yang siap dinikmati tubuhnya.
“Gimana kalo toni praktekin aja kak? Tapi sama kakak ya”,
“iya deh ton yuk kita kekamar. Dan tv pun dimatikan kini aku sudah siap beraksi.
“Kak coba tiduran disitu”, “terus ngapain ton?”,
“Biar toni yang lanjutin”. Lalu aku mencium bibir sexy kak Alika, lalu ku cium I leher, bahu sampai hampir menuju buah dadanya, juga ku elus elus paha mulus miliknya.
“ ih ton geli dech, hihihi”,
“ini masih awal kak, kakak belum tau kan kenapa ranjang difilm tadi bergoyang?”,
“iya ton, terusin yach”,
“kakak semua pakaian aja deh, biar cepet tau”. Kemudian ia melepas tanktop dan rok mininya.
Terlihatlah tubuh indah miliknya, kulihat tubuhnya yang putih mulus terawat tanpa bulu ini siap untuk disantap.
Langsung aku naik keatas nya kini kumulai meremas kedua buah dada bundar milik kak Alika, padat dan kenyal sekali,
“uuh, ton, kok kakak merasa seperti ada yang enak ya? Tapi gak tau, geli campur-campur”,
“Nah itu nikmatnya adegan ini mbak”,
“Ini dibawah kok ada yang nabrak nabrak selangkangan kakak, ada apa dicelanamu?”,
“nah, itu yang bikin ranjang bergoyang dan juga kakak nanti akan mendesah”,
“Coba kamu tunjukin ton”. Aku lalu melepas pakaian, dan naik lagi diatas kak Alika.
Penisku kini menempel di perutnya,
“Itu apa yang kayak timun ton? Gede nya”,
“itu batang kenikmatan namanya kak”,
“Kalo waktu pelajaran biologi namanya penis itu ya?”,
“iya, udah kakak diem dulu biar toni terusin”. Aku lanjut meremas buah dada kak Alika, kujilat dan kugigit pelan putingnya yang lucu itu, sambil sesekali ku cium bibirnya.
Ternyata air kejantananku sudah membasahi perut kak Alika yang sexy itu.
“mmmfff, enak banget ton, uuuuuh”.Kuteruskan memutar dan menjilati buah dada kak Alika seperti Ice cream yang lezat, tapi ini lebih nikmat dari ice cream karena tidak bisa habis ku jilat dan kuremas.
“Ton, aku mau kencing, uuuuuuuh!” ternyata kak Alika sudah klimaks,
“nah, ini saatnya menggoyang ranjangnya”,
“mmmmf, ayuk ton, kakak suka banget dech, uuuuugh”. Lalu aku berfikir lebih baik tak ku usik vagina perawan kak Alika, aku turun dan hanya menjilati vaginanya saja, ia mulai menggelinjang.
Aku memilih menikmati lubang pantatnya. Kuangkat kedua kaki kak Alika, lalu kubersiap memasukkan penisku kedalam lubang diantara pantat indah kak Alika,
“Siap ya kak, biar nikmat kakak remas aja buah dada kakak itu”. Kini penisku mulai memasuki lubang anus itu perlahan, lalu blesss, masuk perlahan, kemudian mulai kugesek perlahan,
” tooon, uuuuuh timun kamu tuh….aaaagfff”,
“nikmatkan kak, aku gesek lagi aja biar lebih nikmat”. Aku mulai mempercepat gerakan maju mundurku didalam lubang pantat Kak alike, sambil ku remas buah dadanya yang kanan, Kak Alika meremas buah dada kirinya sendiri.
Kini ranjang ini mulai bergoyang. Adegan seks film itu sudah berhasil ku praktekan bersama kak Alika yang mendesah terus diatas ranjang yang bergoyang ini.
”ennggghh, uuuffh,toni… eih eih,mmmmf, aaahhnn” terdengar suara desahanya diantara suara ranjang yang berdecit dan suara hentakan penisku kedalam lubang pantat Kak Alika.
Terus kuhajar saja lubang itu sampai puas.
Beberapa saat kemudian aku berhenti menikmati lubang pantat kak Alika.
“ kak, duduk situ ya, coba mulutnya dibuka, coba dinikmati timunnya toni ini”. Ia pun membuka mulutnya, langsung kumasukan penisku kemulutnya, kugesek maju mundur sambil kupegangi kepalanya.
Beberapa menit kemudian, croooot crooot, air maniku keluar didalam mulut kak Alika.
” Uhug uhug, uuff, timunmu keluar airnya ton”,
“telan aja kak, enak loh”, kemudian kak Alika menelan semua spermaku.
Lalu kami kelelahan dan tidur bersama diatas ranjang itu.
Malamnya aku bersiap pulang,
“Ton, lain kali kita main adegan tadi yach, seru dan nikmat”,
“iya kak, dirumahku juga bisa kok”,
“hehe, terima kasih ya ton, udah nemenin kakak, hati hati dijalan yach”. Kemudian aku pergi pulang.
Sampai dirumah aku langsung tidur lagi, meski kudengar ayahku sedang menyetubuhi kak Santi dikamar sebelah. Beberapa hari kemudian kak Alika main kerumah, ia bercerita bahwa ia sekarang punya pacar yang sering ia ajak bersetubuh.
Pernah Kak Alika bersama Alisa kerumah dan menikmati penisku bersama, juga pernah kak Alika kunikmati bersama ayahku. Kak Alika senang sekali bisa menikmati 2 timun milik laki-laki yang menikmati lubang dalam dirinya. Oh nikmatnya hidupku Sekarang ini.
***
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,