vidio bokep – Cersex artikel dewasa khususnya Cerita Sex, Pesta Sex, Cerita Dewasa –Kesepian, itu kata yang tepat untuk menggambarkan kehidupanku sehari-hari. Sejak istriku meninggal akibat kecelakan pesawat 3 tahun yang lalu, aku melampiaskan nafsu Sex ku dengan membeli wanita-wanita penghibur dan juga sering kali aku mempacari ayam kampus untuk memuaskan birahiku.
Kesepianku bertambah ketika anak laki-lkai ku pindah kerumahnya sendiri bersama dengan istrinya.
Menantuku namanya Adela, usianya masih muda, karena anaku Lukman menikahinya ketika Adela lulus SMA, namun sampai sekarang mereka berdua belum dikaruniai anak.
Setelah beberapa bulan Lukman dan Adela pindah rumah, kehidupanku semakin tak karuan. Dengan usahaku yang semakin maju, kau semakin bebas mendatangkan wanita kerumahku untuk menjadi pemuas nafsu birahku yang bisa dibilang tinggi. Hingga akhirnya aku merasa bosan dengan rutinitasku sehari-hari, lalu aku memutuskan untuk pergi kerumah Lukman dan menginap disana. Dan setelah aku pikir matang-matang, akhirnya meluncurlah aku ke rumah Lukman.
Setalah menempuh perjalan yang sangat lama, akhirnya aku sampai juga dirumah Lukman. Saat aku mengetuk pintu rumahnya, keluarlah menantuku yang sangat cantik sekali dengan pakaian yang sangat seksi. Adela hanya menggunakan celana yang senagt pendek sekali menyerupai celana dalam dan dengan kemeja yang longgar dan kancing bajunya dilepaskan tiga biji dari atas. Sungguh mempesona sekali menantuku ini. Hasartku pun sekejap langung muncul, namun lamunanku buyar akibat Adela menegurku.
“Pi kenapa lihat Adela begitu amat pi?? Saya kira papi gak jadi satang kesini” ucap
Adela membuyarkan lamunanku.
“Gak papa kok, Lukman masih kerja??” tanyaku
“Iyha pi, mas Lukman masih kerja. Masuk pi” ajak Adela
Dan akhirnya aku pun masuk kedalam rumah. Suasana rumah saat itu sangat sepi sekali karena Lukman dan Adela juga tidak mempunyai pembantu.
Sambil terus mengobrol aku terus memandangi setiap lekuk tubuh Adela, sungguh indah sekali. Kancing baju yang membuka membiarkanku bisa melihat payudara yang sangat putih sekali dan kelihatan sangat padat meski payudaranya gak terlalu besar. Hingga akhirnya Adela menyadari kalau aku terus memperhatikan tubuhnya dan Adelapun mengancingkan kancing bajunya dan berpamitan untuk mandi. Lalau Adela berjalan ke kamar atas. Dan aku pun erus memperhatikan goyangan pantat menantuku yang semakin menggodaku.
Akhirnya Aku memutuskan untuk menaruh koper-kopernya. Dia berjalan ke atas, melewati kamar tidur utama, terdengar suara orang yang sedang mandi. Aku menaruh koper-kopernya dan pelan-pelan membuka pintu kamar tidur itu lalu menyelinap masuk. Ada sepasang celana jeans berwarna biru di atas tempat tidur, dan sebuah atasan katun berwarna putih.
Aku mengambil atasan itu dan menemukan sebuah pakaian dalam wanita dibawahnya. Ini sudah cukup.
Diambilnya celana dalam itu, membuka resliting celananya, dan mulai menggosok kemaluannya dengan itu. Jantungnya berdebar mengetahui menantu perempuannya sedang berada di kamar mandi di sebelahnya selagi dia sedang memakai celana dalamnya untuk ‘format pelepasan’ dirinya. fantasiku.com Dipercepatnya gerakannya sambil mencoba membayangkan seperti apa Adela saat di atas tempat tidur, dan bagaimana rasanya mendapatkan Adela bergerak naik turun pada penisnya.
Aku hampir dekat dengan klimaksnya ketika dia mendengar suara dari kamar mandi berhenti.
Dengan cepat Aku menaruh pakaian itu ke tempatnya semula dan keluar dari kamar itu. Dia menutup pintunya, tapi masih membiarkannya sedikit terbuka. Baru saja dia keluar, Adela muncul dari kamar mandi dengan sebuah handuk yang membungkus tubuhnya. Aku bisa langsung orgasme hanya dengan melihatnya dalam balutan handuk itu, lalu dia tahu dia akan mendapatkan yang lebih baik lagi.
Adela melepas handuknya, membiarkannya jatuh ke lantai, tidak mengetahui kalau mertuanya yang terangsang sedang mengintip tiap geraknya. Dia mendekat ke pintu, saat dia pertama kali melihatnya Aku memperoleh sebuah pemandangan yang sempurna dari pantat yang sangat indah itu. Kemudian Adela memutar tubuhnya yang semakin mempertunjukkan keindahannya.
Memeknya terlihat cantik sekali dihiasi sedikit rambut dan payudaranya kencang dan
sempurna, seperti yang dibayangkan Aku. Dia mulai mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk, membuat payudaranya sedikit tergoncang dari sisi ke sisi. Aku menurunkan salah satu kopernya dan menggunakan tangannya untuk mulai mengocok penisnya lagi.
Adela yang selesai mengeringkan rambutnya, mengambil celana dalamnya dan membungkuk ke depan untuk
memakainya.
Saat melakukannya, Aku mendapatkan sebuah pemandangan yang jauh lebih baik dari pantatnya, dan dia tidak lagi mampu mengendalikan dirinya, dia bisa langsung masuk ke dalam sana dan menyetubuhinya dari belakang. Lubang anusnya yang berwarna merah muda terlihat sangat mengundang ketika pikiran Aku membayangkan apa Adela mengijinkan putranya memasukkan penisnya ke dalam lubang itu. Ketika dia membungkuk untuk memakai jeansnya, gravitasi mulai berpengaruh pada payudaranya. Penglihatan ini mengirim Aku ke garis akhir, saat dia menembakkan spermanya ke seluruh celana dalamnya. Pelan-pelan Aku mengemasi baarang- barangnya dan dengan cepat memasuki kamarnya sendiri untuk berganti pakaian.
Sesudah makan malam, mereka berdua pergi ke ruang keluarga untuk bersantai.
“Kenapa tidak kita buka sebotol wine. Aku menyimpannya untuk malam ini buat Lukman tapi karena sekarang dia tidak pulang sampai hari Senin, kita bisa membukanya”, kata Adela sambil berjalan ke lemari es.
“Ide yang bagus”, jawab Aku memperhatikan Adela membungkuk ke depan untuk mengambil botol wine. Ketika Adela mengambil gelas di atas rak, atasan putihnya tersingkap ke atas, memberi sebuah pandangan yang bagus dari tubuhnya. Atasannya menjadikan payudaranya terlihat lebih besar dan jeansnya menjadi sangat ketat, memperlihatkan lekukan tubuhnya.
Aku tidak bisa menahannya lagi. Dia harus bisa mendapatkannya. Sebuah rencana mulai
tersusun dalam otak mesumnya.
Dua jam berbicara dan mulai mabuk saat alkohol mulai menunjukkan efeknya pada Adela.
Dengan cepat topik pembicaraan mengarah pada pekerjaan dan bagaimana Adela sedang mengalami stress belakangan ini.
“Kenapa kamu tidak mendekat kemari dan aku akan memijatmu”, tawar Aku. Adela dengan malas berkata ya dan pelan-pelan mendekat pada Aku dan berbalik pada punggungnya lalu tangan Aku mulai bekerja pada bahunya.
“Oohh, ini sudah terasa agak baikan”, dia merintih.
Aku tetap memijat bahunya ketika perasaan mendapatkan Adela mulai mengaliri tubuhnya, membuat penisnya mengeras. Mata Adela kini terpejam saat dia benar-benar mulai menikmati apa yang sedang dilakukan Aku pada bahunya. Pantatnya kini berada di atas penis Aku, membuat Aku ereksi penuh.
“Oohh, aku tidak bisa percaya bagaimana leganya perasaan ini, papi sungguh baik”.
“Ini keahlianku”, jawab Aku saat dia pelan-pelan mulai menggosokkan penisnya ke pantat Adela.
Adela menyadari apa yang sedang terjadi. Dia tidak menghiraukan apa yang Aku lakukan
dengan pijatannya yang mulai ‘salah’ itu. Dia sangat mencintai suaminya dan tidak pernah akan mengkhianati dia. Dan bayangan tidur dengan mertuanya sangat menjijikkannya. Dia meletakkan kedua tangannya pada kaki Aku saat mencoba untuk melepaskan dirinya dari penis Aku. Tapi dengan gerakan malasnya, hanya menyebabkannya menggerakkan pantatnya naik turun selagi dia menggunakan tangannya untuk menggosok paha Aku. Tahu-tahu dia merasa sangat bergairah, dan dia ingin Lukman ada di sini agar dia bisa segera bercinta dengannya. Aku
tahu dia telah mendapatkannya.
“Ini mulai terasa nggak nyaman untuk aku, kenapa kita tidak pergi saja ke atas”, ajak Aku “Baiklah, aku belum merasa lega benar, tapi sebentar saja ya, sebab aku nggak mau membuat papi lelah”.
Ketika mereka memasuki kamar tidur, Aku menyuruhnya untuk membuka atasannya agar dia bisa menggosokkan lotion ke punggungnya. fantasiku.com Dia setuju melepasnya dan dia memperlihatkan bra putihnya yang menahan payudaranya yang sekal. Gairahnya terlihat dengan puting susunya yang mengeras yang dengan jelas terlihat dari bahan bra itu. Apa yang Adela kenakan sekarang hanya bra dan jeans ketatnya, yang hampir tidak muat di pinggangnya. Adela rebah pada perutnya ketika Aku menempatkan dirinya di atas pantatnya.
“Begini jadi lebih mudah untukku”, kata Aku saat dia dengan cepat melepaskan kemejanya dan mulai untuk menggosok pinggang dan punggung Adela bagian bawah. Alkohol telah berefek penuh pada Adela ketika dia memejamkan matanya dan mulai jatuh tertidur.
Aku tidak bisa mempercayainya. Di sinilah dia, setelah 5 tahun tanpa seks, di atas tubuh
menantu perempuannya yang cantik dan masih muda dan yang dipikirnya dia adalah suaminya.
Pelan-pelan dilepasnya celananya sendiri, dan membalikkan tubuh Adela. Aku pelan-pelan mencium perutnya yang rata saat dia mulai melepaskan jeans Adela dengan perlahan. Memek Adela kini mulai basah saat dia bermimpi Lukman menciumi tubuhnya. Dengan hati-hati Aku melepas jeansnya dan mulai menjalankan ciumannya ke atas pahanya. Ketika dia mencapai celana dalam yang menutupi Memeknya, dia menghirup bau harumnya, dan kemudian sedikit menarik ke samping kain celana dalam yang kecil itu dan mencium bibir Memek merah mudanya.
Memeknya lebih basah dari apa yang pernah Aku bayangkan. Adela menggerakkan salah satu tangannya untuk membelai payudaranya sendiri, sedang tangan yang lainnya membelai rambut Aku .
“Oohh Lukman”, dia merintih ketika sekarang Aku menggunakan lidahnya untuk menyelidiki Memeknya. Penisnya akan meledak saat dia mulai menjalankan ciumnya ke atas tubuhnya.
“Jangan berhenti”, bisik Adela.
Dia sekarang menggerakkan penisnya naik turun di gundukannya, merangsangnya. Hanya celana dalam putih kecil yang menghalanginya memasuki Memeknya. Aku lebih melebarkan paha Adela,
dan kemudian mendorong celana dalam itu ke samping saat dia menempatkan ujung penisnya pada pintu masuknya. Pelan-pelan, di dorongnya masuk sedikit demi sedikit ketika Adela kembali mengeluarkan sebuah rintihan lembut. Sudah sekian lama dia menantikan sebuah persetubuhan yang panas, dan sekarang dia sedang dalam perjalanan ‘memasuki’ menantu perempuannya yang cantik.
Dia menciumi lehernya saat menusukkan penisnya keluar masuk. Dia mulai meningkatkan kecepatannya, saat dia melepaskan branya. Aku mencengkeram kedua payudara itu dan menghisap puting susunya seperti bayi. Perasaan ini tiba-tiba membawa Adela kembali pada kenyataan saat dia membuka matanya. Dia tidak bisa percaya apa yang dia lihat. Mertuanya sedang berada di atas tubuhnya, mendorong keluar masuk ke Memeknya dengan gerakan yang mantap, dan yang paling buruk dari semua itu, dia membiarkannya terjadi begitu saja.
Aku melihat matanya terbuka, maka dia memegang kaki Adela dan meletakkannya di atas bahunya dengan jari kakinya yang menunjuk lurus ke atas. Kini dia menyetubuhinya untuk segala miliknya yang berharga.
“Oh tidak… hentikan… oh… Tuhan… kita nggak boleh… tolong.. ooohhh”, Adela berteriak.
Payudaranya terguncang seperti sebuah gempa bumi ketika Aku menyetubuhinya layakanya seekor binatang.
“Hentikan pi… ini nggak benar… oohh Tuhan”, Adela berteriak dengan pasrah. Aku melambat, dia menunduk untuk mencium bibir Adela. Lutut Adela kini berada di sebelah kepalanya sendiri saat dia menemukan dirinya malah membalas ciuman Aku. Sesuatu telah mengambil alihnya. Lidah mereka kini mengembara di dalam mulut masing-masing ketika mereka saling
memeluk dengan erat. Aku menambah lagi kecepatannya dan keluar masuk lebih cepat dari sebelumnya, Adela semakin menekan punggungnya. Aku berguling dan Adela kini berada di atas, ‘menunggangi’ penis Aku .
“Oh Tuhan, papi merobekku”, kata Adela ketika dia meningkat gerakannya.
“Kamu sangat rapat, aku bertaruh Lukman pasti kesulitan mengerjai kamu”, jawabnya.
Ini adalah Memek yang paling rapat yang pernah Aku ‘kerjai’ setelah dia mengambil
keperawanan isterinya. Dia meraih ke atas dan memegang payudaranya, meremasnya bersamaan lalu menghisap puting susunya lagi.
“Tolong jangan keluar di dalam… oohh… papi nggak boleh keluar di dalam”.
Adela kini menghempaskan Aku jadi gila. Mereka terus seperti ini sampai Aku merasa dia
akan orgasme. Dia mulai menggosok beberapa cairan di lubang pantat Adela. Dia kemudian menyuruh Adela untuk berdiri pada lututnya saat dia bergerak ke belakangnya, dengan penisnya mengarah pada lubang pantatnya.
“Nggak, punya papi terlalu besar, aku belum pernah melakukan ini, Tolong pi jangan”,
Adela menghiba berusaha untuk lolos.
Tetapi itu tidak cukup untuk Aku. Sambil memegangi pinggulnya, dengan satu dorongan besar dia melesakkan semuanya ke dalam pantat Adela.
“Oohh Tuhan”, Adela menjerit, dia mencengkeram ujung tempat tidur dengan kedua tangannya.
Aku mencabut pelan-pelan dan kemudian mendorong lagi dengan cepat. Payudaranya tergantung bebas, tergguncang ketika Aku mengayun dengan irama mantap.
“Oohh papi bangsat”.
“Aku tahu kamu suka ini”, jawab Aku, dia mempercepat gerakannya.
Adela tidak bisa percaya dia sedang menikmati sedang ‘dikerjai’ pantatnya oleh mertuanya.
“Lebih keras”, Adela berteriak, Aku memegang payudaranya dan mulai menyetubuhinya sekeras yang dia mampu. Ditariknya bahu Adela ke atas mendekat dengannya dan menghisapi lehernya.
“Aku akan keluar”, teriak Aku.
“Tunggu aku “, jawabnya.
Aku menggunakan salah satu tangannya untuk menggosok Memeknya, dan kemudian dia memasukkan dua jari dan mulai mengerjai Memeknya. Adela menjerit dengan perasaan nikmat sekarang saat dalam waktu yang bersamaan telepon berbunyi. Adela menjatuhkan kepalanya ke bantal ketika Aku mengangkat telepon, dengan satu tangan masih menggosok Memeknya.
“Halo… Lukman… ya dia menyambutku dengan sangat baik… ya aku akan memanggilnya, tunggu”, katanya saat dia menutup gagang telpon supaya Lukman tidak bisa dengar suara jeritan orgasme istrinya.
Dia bisa merasakan jarinya dilumuri cairan Adela. Dengan satu dorongan terakhir dia mulai menembakkan benihnya di dalam pantat Adela. Semprotan demi semprotan menembak di dalam pantat rapat Adela. Mereka berdua roboh ke tempat tidur, Aku di atas punggung Adela.
Penisnya masih di dalam, satu tangan masih menggosok pelan Memek Adela yang terasa sakit, tangan yang lain meremas ringan payudaranya.
“Halo Lukman”, kata Adela mengangkat telepon. “Tidak, kita belum banyak melakukan
kegiatan… jangan cemaskan kami, hanya tolong usahakan pulang cepat… aku mencintaimu”.
Dia menutup dan menjatuhkan telepon itu. Mereka berbaring di sana selama lima menitan, Aku masih di atas, nafas keduanya berangsur reda. Aku mencabut jarinya yang berlumuran sperma dan menaruhnya ke mulut Adela. Dia menghisapnya hingga kering, dan kemudian bangun.
“Aku pikir lebih baik papi keluar”, dia berkata dengan mata yang berkaca-kaca. Dia
berjalan sempoyongan ke arah kamar mandi itu. Rambutnya berantakan. Aku bisa lihat
cairannya yang pelan-pelan menetes turun di pantatnya, dan menurun ke pahanya.