cerita sex ini berjudul ” Cerita Sex Nafsu Liar ” Cerita dewasa,Cerita hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex bokep,kisah seks,Kisah mesum,Cerita Sex tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex janda,Jilbab,Terbaru 2019.
Cerita Sex – Tina adalah sosok wanita yang dulu pernah singgah dihatiku dan menghiasi kehidupan Sex ku. aku dan Tina mempunyai kesamaan yaitu suka dengan gaya Sex bebas, hingga kmai sering melakukan dimana saja kami ingin melakukan sensasi Sex.
Hingga akhirnya kami tak dapat dipersatukan karena orang tua Tina menjodohkannya dengan laki-laki pilihan orang tuanya. Dan Tina pun pasrah dengan keputusan orang Judi Bola Pakai Pulsa tuanya. Dan kemudian aku pun menikah dengan wanita yang sebenarnya tidak aku cintai karena didalam hatiku hanya ada Tina seorang. Hingga aku berpikiran kalau suatu saat aku pasti bisa kembali lagi dengan Tina.
Dan benar 2 tahun aku menikah hubungan keluargaku berjalan tidak harmonis, aku dan istriku sering ribut karena masalah masalah sepele, hingga akhirnya akupun bercerai dengan istriku karena aku sudah tidak tahan dengan keadaan waktu itu. dikeadaanku yang kurang menyenangkan itu, tiba-tiba Tina datang lai dikehidupanku. Tina datang disaat waktu yang tepat, dan ternyata Tina menghubungiku dan megajaku untuk bertemu karena dia ingin bercerita tentang kehidupannya yang juga tidak harmonis. Dan akupun bercerita kepada Tina kalau aku sudah bercerai dengan istriku.
Dan setelah pertemuan itu suatu siang Tina pun menghubungiku untuk kekantornya. Dan tanpa menunggu lama Meluncurlah aku kekantornya di sebuah building di jalan utama ibu Judi Bola Pulsa303 kota. Karena hari itu hari sabtu, praktis sebagian besar kantor tutup. Demikian juga di lantai tempat kantor Tina, hanya kantornya yang buka, itupun sudah tidak ada karyawan piket karena memang cuma setengah hari.
Karenanya, Tina sendiri yang membukakan pintu dan menyambutku dengan penuh semangat. Akupun demikian, walaupun sempat terpana sebelumnya melihat dirinya yang semakin cantik, sensual dan sexy, apalagi dengan penampilannya siang itu yang
mengenakan fortuner putih, rok mini ketat dan sepatu tinggi hingga menampakkan kejenjangan kakinya serta kemulusan kulitnya yang mulus, walaupun tubuhnya tetap tidak berubah, yaitu mungil dan ramping.Cerita Sex Nafsu Liar “Aku selesai’in kerjaanku dulu ya., abis itu baru kita jalan..”, Kata Tina sambil mengajakku ke mejanya setelah kita ngobrol-ngobrol di ruang tamu.
Tina lalu duduk di kursinya sambil menyelesaikan pekerjaan di komputernya.
“Aku pijetin yah..,” Kataku sambil berdiri di belakang kursinya berbarengan dengan mampirnya kedua tanganku di pundaknya untuk Bandar Sbobet303 memijat. “Hmm.., enaknya.., udah lama ya kamu nggak mijet aku.., aku kangen sama tanganmu..,” katanya lagi sambil menggeliat manja. “Kangen sama bibirku juga nggak?,” bisikku kemudian yang kubarengi dengan ciumanku di kupingnya.
Tina langsung menggeliat, apalagi waktu kraag blousenya agak kusingkap dan ciumanku menjalar ke leher dan tengkuknya yang mulus. Aroma tubuhnya yang alami kurasakan lagi setelah sekian lama tak berjumpa dengannya.
“Ssshh.., kamu nggak berubah yah..,” Rintih Tina kenikmatan sambil mematikan computernya. “Kaya’nya kita nggak perlu keluar dari sini deh.., sebentar ya, aku kunci dulu pintu depannya,” katanya lagi.
Agak lama Tina mengunci pintu depan, dan waktu balik ke ruang kerjanya, mataku terbelalak melihat Tina hanya tinggal mengenakan blazer merahnya yang terkancing seadanya tanpa apa-apa lagi di dalamnya. Tanpa bicara, Tina langsung menggandengku menuju ruang meeting kecil yang hanya berisi meja bulat dan beberapa kursi.
“Aku kangen melihat tubuhmu,” katanya lagi.
Sementara aku buka pakaianku semua, Tina mendekatiku dan tiba-tiba melumat bibirku yang langsung kusambut dengan meneroboskan lidahku Bandar Sbobet777 dan menari-nari di dalam mulutnya sambil kadang-kadang mengulum lidahnya.
Begitu aku bugil total, Tina meyuruhku duduk di kursi meeting, sementara dia ambil posisi berdiri dihadapanku sambil pelan-pelan membuka kancing blazernya dengan gaya erotis. Setelah itu, disingkapnya masing-masing ke samping sehingga muncullah pemandangan yang amat indah. Buah dadanya yang ranum, bulat, dan padat dengan pentilnya yang
merah muda itu nampak mencuat menantang, apalagi dengan tubuhnya yang makin basah oleh keringat sehingga kulitnya yang mulus makin berkilat. Belum lagi aku terkagum-kagum melihatnya, Tina langsung duduk dipangkuanku dengan mengangkangkan pahanya bertumpu di pegangan tangan kursiku sehingga posisi buah dadanya tepat persis di mukaku.“Udah lama kamu nggak menyantap susuku, ayo dong isep”, Goda Tina sambil meneruskan melepas blazernya dan menaruh kedua tangannya ke atas senderan kursiku dan menyodorkan dadanya hingga kepalaku terbenam di antara dua bukitnya yang kenyal itu.
Penisku mulai berdiri lagi dengan perlakuannya ini, apalagi aku bebas menghirup aroma tubunya yang bercampur antara parfum dan keringatnya itu. Muncul ideku untuk bermain-main dulu dengan menciumi lehernya yang jenjang dan terus ke belakang telinganya. Tina menggeliat kegelian dan membuat hidung dan bibirku menjalar ke ketiaknya yang halus bersih itu, setelah sebelumnya menelusuri lengannya yang lembut. Disitu kuciumi sepuas-puasnya dan kujilat-jilat seputar ketiaknya yang merupakan salah satu kesukaannyaa juga.
Cerita Sex Nafsu Liar Kegeliannya membuat kepala Tina menengadah kebelakang sehingga buah dadanya siap dilumat dengan mulutku yang makin liar. Kujilati mulai dari bawah buah dadanya, terus kesamping dan berlama-lama di seputar putingnya yang makin mengeras. Tina yang nggak sabar, mendorong putingnya ke mulutku yang langsung kusambut dengan jilatan panjang, gigitan kecil dan kemotan-kemotan halus di putingnya. Tubuhnya makin menggelinjang ketika tanganku juga beraksi mengusap-usap selangkangannya yang ternyata sudah basah dari tadi.
Jariku mulai menyusup ke vaginanya dan kugosok-gosok klentitnya. Tidak Cuma itu, jari-jarikupun menerobos masuk ke vaginanya yang terbuka bebas dengan gerakan maju-mundur yang makin lama makin cepat, dan ..
“Aaggh..sudah dong, sudaah”, Erang Tina yang badannya mengejang sambil mendekap erat mukaku di buah dadanya sampai aku sulit bernafas, sementara jariku merasakan hangatnya cairan dari vaginanya.
Rupanya Tina baru saja mencapai klimaksnya dengan posisi kedua pahanya yang masih mengangkang dan masing-masing bertumpu pada sandaran tangan kursiku.
Tubuhnya lalu kuangkat
dari kursi dan kurebahkan di meja bulat di depanku dengan posisi kedua kakinya, dari batas lutut menjuntai ke bawah, agar Tina bisa beristirahat sebentar mengembalikan tenaganya. Sementara beristirahat, aku yang duduk kembali di kursi mengangkat kedua kakinya, melepas sepatu tingginya, dan menaruh di pangkuanku sambil kupijat Main Slot Pakai Pulsa lembut dari ujung kaki hingga betisnya. Kupandang sejenak kakinya yang bener-bener mulus bersih dengan jari-jari kakinya yang rapi dan tanpa kutek itu serta betisnya yang ramping berisi. Tina menikmati sekali pijatanku, bahkan waktu kugantikan tugas tanganku dengan bibirku yang menelusuri seluruh permukaan kulit kakinya.