kisah ini terjadi saat aku masih bujang aku yang bekerja di salah satu perusahaan di bagian kantor mempunyai staf yang baru masuk kira kira sudah 3 bulan dia bekerja sebagai stafku namanya susan, umurnya masih muda kisaran 22 tahun saat pertama bekerja dia sering di antar dan di jemput oleh pacarnya tapi akhir akhir ini dia sering pulang sendiri memakai motor sendiri, susan orangnya manis dan cantik senyumnya itu yang tambah bikin manis.
Dikantor dia selalu memakai pakaian yang ketat walau memang ukuran toketnya tidak terlalu besar tapi saat dia pakai pakaian yang ketat bentuk tubuh terlihat ramping dan seksi apalagi dengan gincu yang modelnya selalu basah di bibirnya membuat mata laki laki di kantor sering mengamatinya, dengan rambut yang terurai panjang juga semakin menarik.
Dan suatu hari saat bertemu dan bisa ngobrol dengannya aku menyapa dia,
“eh susan kenapa akhir akhir ini kamu pakai motor sendiri??
“iya yang nganter sudah gak bisa lagi”
“lha kemana pacarmu kok gak nganter lagi??
“biarin dia sudah pergi entah kemana , dengan nada cepat dan jengkel.
“hmmm ya udah kalau begitu”
Dan selang beberapa hari saat jam kantor istirahat dia masih di tempat kerjanya sedang makan, dan saat itu aku berjalan di depan dia “ehh lagi makan ya san???
“iya pak,
Beberapa hari kemudian, saat makan siang, aku melewati kamarnya, kebetulan cuma Susan seorang diri dan sedang makan, rupanya yang lain makan keluar, segera kumasuk dan duduk di depan mejanya. “Makan sendirian saja?”
“ehh ada bapak, iya ni mau makan dan sambil baca baca Koran yang ada jadwal filmnya.
“wah ada film baru nih pak, kata dia sambil nunjuk gambar poster, jadi kepingin nonton nih pak, tapi gak tau sama siapa nontonnya??
“hmm sama aku saja san, sahutku.
“nanti pacar bapak marah kalau ketahuan jalan sama aku”
“ya asal jangan sampai tau saja to san, gak papa kok??membuat susan percaya.
“ya kalau gitu kapan bisanya bapak, asal nontonnya jangan malam malam saja.”
“asal jangan malam minggu atau minggunya soalnya sudah jadwal sama nyonya, jawabku.
“ya udah kalau begitu besok saja gimana pak???nanti bapak jemput di kostku aja setelah pulang kantor, kira kira pukul 6 malam bapak ke kostku aja ya???
“oke susan tak masalah, silahkan di lanjut makannya ditunggu hari esok ya, aku mau makan dulu”
Sorenya aku datang menjemput dia di kostnya , sampai sana rupanya susan juga belum siap dan aku tunggu selesai dandan , terlihat anggun saat dia keluar rumah dengan dres yang minimalis dan high heelsnya semakin cantik, kami langsung pergi karena jarak bioskop dengan kost mungkin hanya 10 menitan aku sengaja untuk kota kota sebentar dulu sambil ngobrol ngobrol , ehh susan aku mau tanya boleh gak, “kamu udah punya pacar lagi belum” dengan malu malu dia hanya senyum senyum “ahh bapak jangan gitu dong, susan jadi teringat sama mantanku”
“jangan panggil bapak kalau di luar kantor panggil nama saja ya san???pintaku.
Kulihat waktu sudah hampir ke pukul 7 malam, kemudian kami masuk dan membeli tiket aku minta untuk duduk di sebelah pinggir , terlihat dari tempat duduk masih banyak yang kosong mungkin karena film nya juga gak terlalu bagus jadinya penontonnya sedikit saja, tapi dalam film tersebut kebanyakan artis artis yang seksi seksi apalagi saat ada adegan ciuman si susan selalu memegang tanganku.
Aku balas dengan memegang tangan dengan erat, saat ku pegang tangannya aku taruh ke paha susan dia masih diam saja , karena tak ada respon aku sengaja untuk mengelus ngelus pahanya karena pada saat itu dia memakai rok yang mana kalau di buat duduk pasti roknya naik ke atas, masih dalam mengelus ngelus pahanya dia masih diam saja aku sengaja untuk menyingkap roknya agar naik ke atas lagi.
kisah nyata kiriman pembaca Cerita Sex Dewasa : Saat aku lirik roknya sudah naik sampai ke pangkal paha jadinya terlihat paha yang mulus dan halus agak remang remang karena ada cahaya dari sinar ruangan bioskop, aku berhentikan sebentar tanganku di pahanya dan ada lagi saat adegan hot, tangan susan memegang tanganku aku pikir tanganku akan di singkapkan tapi malah tangan susan di tumpangkan di tanganku.
Hmmm bisa jadi ini , dalam batinku aku melanjutkan lagi dengan mengusap usap kedua pahanya secara bergantian dari kiri ke kanan, susan masih tetap diam dan tak menolak aku usapo usap dari lutut sampai pangkal pahanya membuat aku semakin bernafsu, semakin aku beranikan dengan jariku semakin masuk ke dalam selakangannya dan menyentuh celana dalamnya ku usap usap dengan jariku dia mendesah sedikit dengan pantatnya di angkat ke atas “ehmmmm” saat ku sentuh memeknya sudah basah.
“hmmm hmmm susan mendesah dan berkata , “Om jangan di gituin nanti semakin basah” lalu tanganku aku keluarkan dan memegang pahanya, “iya susan jangan disini ya maksutnya, suatu hari di lanjut ditempat pribadi saja ya??? Susan menganggukkan kepalanya dan meminta untuk segera minggu depan katanya.
Saat filmnya sudah selesai kupegang tangan susan sambil mengajak dia untuk makan malam sambil ngobrol ngobrol,
“susan om boleh tanya lagi???biasanya kamu kalau jalan sama pacar kamu di tempat dimana??
“hmm ya biasanya kita kalau jalan di hotel sana om, sama hotel xxxx, dengan mendengar jawaban susan seperti itu aku sudah menyangka kalau susan itu sudah tidak perawan lagi, dan aku sangat bersemangat untuk cepat cepat mengajaknya ke hotel.”
Saat setelah selesai makan aku langsung menghantarkan dia pulang ke kostnya sebelum dia keluar dari mobil dia minta untuk dirangkul dan aku merangkul dia dengan erat sambil dengan gemas tanganku memegang meremas ke dua toketnya, “ahhh om gitu dechhh sukanya” daaa daaaa om, selamat tidur nyenyak , kata dia , “oke sayang good night”
Pagi harinya kami bertemu lagi di kantor dan berlagak seperti biasa agar teman kantor tidak tau kalau kita semalam pacaran, aku hampiri dia ruang kerjanya untuk menggoda dia “haiii susan makin acntik saja nih hari ini” “ahhhh bapak bisa saja”
“ehh san kenapa dengan hubungan kamu dengan pacar kamu, apa memang putus atau gimana, “
“gak tau juga pak, yang ku rasakan dia beda dan dia pergi niggalin gitu saja, entah hubungan aku sama dia sudah putus atau gimana ya gantung pak??, fantasiku.com sekarang yang aku dengar terakhir dia sudah bekerja di salah satu perusahaan sebagai salesmen , dan kahir kahir ini dia juga agak beda dan marah terus pak??
“hmm apa mungkin dari segi penghasilan membuat cowoknya seperti ini” dalam batinku.
Selesai menyapa dia aku balik ke ruang kerjaku, hari selanjutnya susan datang ke ruangan kerjaku sambil membawa laporan memintaku untuk tanda tangan di laporannya, sambil mengatakan.
“ehh nanti malam bapak free gak???
“emangnya kenapa san, hatiku sudah tau maksut dari dia, tapi aku mencoba untuk membuka isi maksutnya”
“gini pak ,susan mau makan di luar tapi gak ada temannya??
“oke san nanti bapak free, seperti biasa ya aku jemput kamu di kost??
Aku setelah pulang dari kantor langsung bergegas pulang terus mandi habis itu langsung tancap ke kostnya susan, ehhh sampai disana rupanya susan belum selesai dandan aku disuruh untuk menunggu di ruang tengahnya, hmmm lama sekali susan dandan kali ini kira kira 15 menitan susan keluar dari kamar sungguh menawan sekali, yang biasanya dia selalu memakai rok, kali ini dia tampak sangat anggun dengan dress gaun yang panjang dengan belahan dada yang agak terlihat turun ke bawah dan belahan rok yang sobek sampai ke pahanya jadi kalau dia jalan bentuk pahanya terlihat.
Bedetak kagum atas kecantikan dia malam ini sambil menelan ludah akunya, dia berputar putar seperti model memperlihatkan bagian belakang yang rupanya gaunnya terbuka pundaknya, sehingga terlihat kalau pundaknya juga mulus tanpa adanya tali BH , mungkin saja dia tidak memakai BH hehehe dia menghampiriku dan langsung mengajakku pergi.
Saat dia masuk ke dalam mobilku aku meminta untuk boleh di cium bibirnya yang basah tersebut sambil menyenggol kedua toketnya yang memang benar saat aku sentuh sangat empuk sekali dan kenyal benar benar dia tidak memakai Bh langsung aku jalankan mobilku dan tangan susan pegangan di paha sebelah kiri , kadang pula pahaku juga di elus elusnya sambil dia bicara.
“ni mau cara makan dimana san, kataku memecahkan keheningan.
“terserah saja sih pak, susan ngikut saja??
“kok terserah, hmm kamu lupa kalau diluar jangan panggil aku dengan pak, ???
“ya gak apa apa pak, nanti kalau di kantor menyebut dengan om, orang kantor malah pada tau”
“ya udah terserah susan saja mana yang membuat susan senang??
“kalau kita makan sate gimana san??
“wah kebetulan pak, susan juga sudah lama tak makan sate”
Saat sampai di rumah makan susan berjalan sambil memegang tanganku, aku mencari tempat yang memang sepi di samping taman aku duduk dengan sebelah kananku pahanya susan, ku usap usap punggung susan sambil menanti makanannya datang, sambil merayu dia ohhh kamu hari ini terlihat sangat cantik sekali susan” berganti tanganku memegang pahanya dan menyingkap roknya naik ke atas jari jariku masuk ke dalam roknya menyentuh celana dalamnya.
Susan sangat mengerti maksutku dia mulai meregangkan pahanya dan dengan leluasa aku bisa menyentuh mengelus ngelus dengan mesra, makanannya pun sudah tersaji di atas meja aku menghentikan sebentar untuk menyuapi susan kembali lagi tanganku mulai berkarya di selakangannya, susan menjadi mendesah merem melek menikmati sentuhan tanganku “hmm pak enak banget sentuhan tangan kamu uhhhhcchh”
Lama kelamaan kurasakan memek susan semakin basah jari jariku juga menusukkan sampai ke dalam memeknya dengan lendir susan yang menempel di jariku aku langsung menjilatinya di tambah kuah sop daging sapinya hmmmm rasanya sangat unik sekali , kubisikan ke telinga susan “ehh susan aku sayang sekali dengan dirimu”
“iya pak susan juga sayang sama bapak, dan sebentar lagi susan akan memberikan semuanya untuk bapak, susan sayang bapak”
Setelah makan kami langsung menuju kehotel yang sudah aku pesan kamarnya dengan pemandangan yang asri aku mulai chek in , si mobil susan selalu merangkul tubuhku terus setelah sampai di hotel kami langsung masuk ke dalam tanpa ada basa basi susan yang sudah berada di ranjang aku langsung menutup pintu kamar dan mencumbu bibirnya dengan pelukan yang mesra aku kecup terus bibirnya,
Dari leher sampai ke mulut aku ciumi dengan mesra aku raba dia ku berikan rangsangan lewat punggungnya ku elus elus dan kuraba pahanya kusingkapkan dan terakhir aku meminta untuk mencopot roknya langsung lepas semua pakaian yang di pakai susan sehingga toketnya yang montok bergelantungan dengan putting yang semakin mengeras membuat aku semakin bernafsu.
Memang jauh beda dengan pacarku dimana kalau aku lihat pacarku aku telanjangi tidak sama dengan susan yang mempunyai badan ramping dan bentuk tubuh yang proposional, ketaruh gaun yang di pakai susan di meja dan kubaringkan tubuh susan ke ranjang dengan masih memakai CD ku copot juga CDnya sehingga bentuk memek dan bulu tipisnya yang lebat terlihat.
Lanjut dengan diriku aku juga ikut mencopot pakaianku dan celana dalamku , sambil kutatap bentuk tubuh susan yang sudah bugil dengan mata meremnya sambil mendesah ku kecup lagi bibir mungilnya dari leher sampai ke dua toketnya aku basahi , setelah puas aku menjilati toketnya aku berkata tunggu 5 menit lagi ya, aku mulai turun dari perutnya menuju ke memeknya tepat dihadapanku sekarang wajahku di depan memeknya kusenggol senggol dengan hidung susan menggelinjang dan langsung jilatan jilatanku mengocek ke dalam memeknya sampai kuraih klitorisnya.
Lalu kuciumi terus perutnya bawah sampai rambut kemaluannya dan daerah sekitar memeknya dan pahanya serta tanganku terus mengusap dan memijit betis serta telapak kakinya. Ciumanku terus ke lututnya, kemudian ke betis, tumit kaki lalu telapak kakinya sampai jari-jari kakinya pun kuhisap satu persatu semua baru aku balik naik menghisap daerah selakangannya dengan membuka lebar-lebar pahanya lalu daerah antara anus dan memek itu kucium dan kukecup serta kujilati sehingga Susan mendesah kenikmatan dan terasa ada cairan lendir yang menyemprot keluar dari lubang memeknya.
Setelah kulihat benar terlihat dari lubangnya memek mengalir keluar cairan lendir dengan bau khusus.
Langsung kucucup lubangnya dan kusedot kuat-kuat hingga sruuuuttt… lendirnya masuk ke dalam mulutku dan kugelitik terus selangkangannya supaya cairan nya keluar lagi lebih banyak dan kusedot terus dan ternyata benar Susan masih mengeluarkan lendirnya yang masuk kemulutku.
Rasanya asin2, asem dengan bau khas seperti juga milik pacarku, aku memang jadi semangat dengan minum lendirnya.
Langsung saja Susan kuajak main dengan pose 69, aku segera naik ke atas tubuhnya dan penisku kupaskan dihadapan mulut Susan supaya mudah ia untuk mempermainkan penisku dengan lidah dan mulutnya sedang aku sendiri segera menyingkap rambut kemaluannya yang rimbun itu untuk menjilati klitorisnya.
Lalu kugigit-gigit dan kutarik-tarik juga klitorisnya dengan bibirku. Susan tampak terangsang sekali dengan permainan mulutku di daerah memeknya, apalagi pahanya sekarang kubuka lebar-lebar dan selangkangannya antara anus dan memeknya kugosok terus dengan jari-jariku dan kadang-kadang kujilati.
Begitu klitorisnya kugetarkan dengan ujung lidahku yang bergerak begitu cepat (seperti lidah cecak katanya pacarku) hanya semenit saja Susan sudah berontak dengan kakinya dan pantatnya digerakan kesana kemari kemudian mengaduh,
“Aduuuuh Pak, Susan nggak tahan… sudah keluar dan lemas Pak.” Saat itu terasa lendirnya menyemprot dan mengenai hidungku, segera kucucup lagi lubang memeknya untuk kusedot semua lendirnya yang sudah keluar di lubang memeknya. Aku merasakan kenikmatan juga dari semprotan lendirnya itu dan memeknya jadi basah semua.
Aku sekarang membelai rambutnya dan mengusap keringat yang banyak dikeningnya serta bertanya,
“Susan sayang, apakah Susan sudah capai?”
“Belum Pak, Susan cuma lemas saja karena tak kuat menahan kenikmatan yang luar biasa dari permainan lidah Bapak tadi, rasanya sampai ujung rambut dan ujung kaki Pak” sahutnya.
“Kalau begitu kita main lagi ya?” kataku.
Susan mengganggukan kepala. Lalu aku naik lagi ketubuhnya dan kumasukkan penisku pelan-pelan ke lubang memeknya, kemudian kutarik keluar lagi pelan-pelan setelah masuk keluar ini lancar berulang-ulang lalu penisku langsung kubenamkan seluruhnya ke dalam memeknya, sampai Susan menghela napas panjang menahan sakit dan nikmatnya karena katanya masuknya terlalu dalam.
Setelah itu kugerakan pantatku memutar searah jarum jam sehingga Susan menjerit kenikmatan terus karena klitorisnya tergesek oleh rambut kemaluanku dan dinding dalam memeknya tergesek oleh batang penisku yang mengeras sehingga ia berbisik,
“Aduuuh Pak, nikmat rasanya luar biasa. Aku mau orgasme Pak.” Mendengar itu aku langsung menciumi payudaranya yang sebelah kiri, karena Susan bilang lebih sensitive dari pada yang kanan dan putingnya langsung kugetarkan lagi dengan ujung lidahku. Tanpa basa basi lagi hanya beberapa detik terasa memeknya mencengkeram penisku dan berdenyut-denyut serta ada lendir hangat yang menyiram penisku. Susan sudah klimaks, ia tampak terkulai lemas.
“Capai Susan, sayang?” tanyaku.
“Iya… Pak” sahutnya lirih manja.
“Tolong Susan diberi air maninya Pak” pintanya.
“Iya Pak.”
“Tahan sebentar lagi iya, nanti aku semprotkan”.
Lalu aku mengkonsentrasikan segenap pikiranku pada segala keindahan tubuh Susan yang sedang kunaiki ini dan tingkah polanya yang merangsang sambil memandang bibirnya yang merah basah merangsang. Kugenjot terus gerakan penisku naik turun dan semakin lama semakin cepat sampai Susan menggeliat, menggelinjang tak karuan sambil menarik lepas sprei dan meremas-remasnya dan akhirnya, crruuuutttt… cruuuuuttttt… crrruuuutt, maniku menyemprot kedalam memeknya sambil kutekan terus penisku dalam-dalam ke memeknya.
“Sssseeetttt…. aacccchh, Susan merasakan kehangatan yang luar biasa dari air mani Bapak.” Dan Susan pun orgasme lagi karena penisku merasakan memeknya berdenyut-denyut lagi. Setelah beberapa menit kita istirahat dengan tidur bertindihan sambil berpelukan, kita bangun tidak terasa jam telah menunjukkan pk 9.30. Karena sudah agak malam Susan cepat-cepat bangun dan mengambil handuk yang dibasahi lalu membersihkan penisku dan kemudian memeknya. Kita tak cuci karena makan waktu lama.
Segera Susan memakai roknya lagi, demikian juga aku. Sedang CD-nya dilipat dan dimasukkan ke dompetnya karena masih basah kena lendir saat kugosok klitorisnya di rumah makan tadi. Dalam perjalanan pulang Susan sempat bertanya,
“Bapak jadi kawin kapan?”
“Iya masih 2-3 tahun lagi, tunggu pacarku selesai kuliah”, sahutku.
“Kenapa?” tanyaku. Susan merebahkan kepalanya ke bahuku sambil berkata,
“Susan tak akan kawin dulu kok tunggu kalau mungkin ada mukjizat.”
“Maksud Susan?” tanyaku.
“Siapa tahu suatu saat Susan dapat kabar gembira dari Bapak. Sebab Susan malam ini benar-benar merasakan kenikmatan yang hebat dari Bapak dan lebih dari itu Susan merasakan Bapak meniduri Susan dengan penuh kasih dan kemesraan yang layaknya suami istri yang dipenuhi rasa cinta. Kapan-kapan Susan boleh merasakan lagi ya Pak?”
“Kapan saja Susan kangen saya bersedia, tapi Susan harus benar-benar atur waktunya jangan sampai Susan hamil yaa!” pesanku.
Saat mobil sampai di rumah kost, Susan tak segera turun ia malah merangkul leherku dan ditariknya aku, lalu diciuminya seluruh wajahku dengan penuh perasaan hatinya dan terlihat matanya memerah dan berkaca-kaca.
Aku jadi terenyuh dibuatnya, kubelai rambutnya dan kuusap matanya yang berair lalu kubisiki, “Susan jangan sedih, kan tiap hari kita masih bertemu. Susan malam ini capai nanti langsung istirahat ya, jangan melamun macam-macam ya sayang?” pesanku sambil kubelai sayang dari rambutnya pipinya terus payudaranya sampai pahanya yang terbuka itu, baru Susan mau turun dengan senyum kecil.
Esok harinya di kantor pagi-pagi saat kupanggil Susan untuk memberikan tugas, ia masuk ke kamarku dengan senyum-senyum manja, setelah kujelaskan tugas-tugas yang harus dikerjakan kutanya kenapa kok senyum-senyum. Susan menjawab sambil mendekat ke sisiku,
Pak, air maninya semalam baru keluar tadi saat Susan duduk di kantor, sekarang CD Susan jadi basah.” Karena Susan sudah mendekat tandanya minta untuk dibuktikan, maka kuraba melalui bawah roknya dan benar CD bagian memeknya basah juga sela-sela pahanya basah agak licin dan ternyata baunya memang seperti maniku. Aku bilang,
“Susan kamu cuci dulu sana ya.” Susan menggelengkan kepalanya dan berkata, “Biarin saja Pak, Susan toch nggak punya CD lagi di kantor malah nggak enak kalau dilepas CD-nya, sampai nanti sore juga tak apa-apa malah nanti siang mungkin sudah kering sendiri.” Lalu tanganku digenggam erat-erat dan memandang tajam penuh arti dan berkata,
“Kapan Bapak mau memberikan kemesraan dan kepuasan lagi pada Susan?”
“Kapan saja terserah Susan”, kataku.
Semenjak itu aku sering diajak kencan hampir tiap minggu sekali dan setelah pacarnya baik kembali hubungannya, hubungan seks tetap berlangsung terus kira-kira tiap bulan sekali sambil cerita-cerita apa saja yang dilakukan suaminya padanya.
Sampai sekarang sudah hampir sepuluh tahun berlalu dan aku sudah pindah kerja di bank, sedang Susan menggantikan jabatanku dan kami masing-masing telah berkelarga dan punya anak, tapi hubungan intim itu masih tetap berlangsung di siang hari saat jam makan siang, hanya frekuensinya jauh berkurang kira-kira 3-4 bulan sekali. Tapi justru karena waktu yang lama itu menyebabkan tiap kali hubungan intim itu tambah mesra saja dan bukan menjadi kebosanan.
The post Cerita Sex Susan Staf Kantor appeared first on CeritaSeksBergambar.