Cerita Sex Threesome Faida
Cerita Dewasa Terbaru | Ini adalah kisah nyataku yang terjadi bulan April 2007 kemarin. Aku cewek,sebut saja Faida (nama samaran),18 tahun,tinggal di kota S dan kuliah di semester 3 sebuah Perguruan Tinggi swasta di Kota S ini,Fakultas Ekonomi. Kata temen-temanku aku ini cantik. Tubuhnku memang tak terlalu tinggi,hanya sekitar158 cm. Tetapi bodiku,montok abis. Tubuhku padat berisi,pinggulku besar,pantatku juga besar dan bulat montok.
Aku mempunyai seorang pacar bernama Kak Rian yang tinggal di kota T. Kak Rian ini orangnya biasa saja. Dia bekerja pada sebuah koperasi yang menyalurkan kredit untuk pengusaha kecil.
Umurnya 23 tahun. Aku ini sebetulnya tinggal di kota T juga. Tapi berhubung aku kuliah,jadilah hubungan kami ini jarak jauh. Ceritaku kali ini adalah tentang kejadian seru yang aku alami dengan kak Rian bulan April 2007 kemarin.Aku dan kak Rian saling mencintai dan menyayangi. Hubungan kamipun sudah dapat lampu hijau dari keluarga masing-masing.
Karena jarak kami berdua lumayan berjauhan dan paling banter hanya bisa bertemu sebulan sekali,maka setiap ada kesempatan bertemu aku dan kak Rian selalu menghabiskan waktu dengan check in di hotel atau nginap di rumah kontrakan kak Rian di kota S yang memang jarang dihuni. Tokh aku sudah mempersembahkan perawanku pada kak Rian sekitar 1,5 tahun yang lalu.
Pada bulan Februari 2007,kak Rian kembali kembali datang menjengukku. Seperti biasa,aku dibawanya ke rumah kontrakannya yang kosong,lalu bercinta sepuasnya. Setelah bercinta, kulihat kak Rian tampak menyimpan sesuatu yang ragu untuk di ungkapkannya. Belakangan aku memang kerap melihat dia seperti itu tiap kali selesai bercinta.
Belum sempat aku bertanya,dia sudah berucap duluan
“Sayang,kok aku merasa hubungan kita monoton ya?!”katanya,”
Sayang ngerasa enggak?”.
Aku bingung mendengarnya.
“Maksud kakak apa sih,Faida gak ngerti.”kataku sambil menarik selimut sampai bawah leherku lalu memeluknya.
Aku memang memanggilnya kakak. Biar lebih sopan.
“Kakak bosan ya sama Faida?”tanyaku padanya.
“Bukan bosan Say,tapi monoton. Gaya sex kita itu-itu aja.” jawabnya.
Aku tertawa sambil mempererat pelukanku,
“Kakak ini ada-ada aja,”kataku.
“Rasanya kita sudah praktekin semua gaya deh. Variasi kita sudah banyak kok. Apanya yang monoton kak?”
Dia tidak menjawab. Kak Rian malah balik bertanya padaku,”Say,sayang punya fantasi gak?”.
“Fantasi apa kak?”tanya ku.
“Yaah..,fantasi seks yang gila gitu,yang liar. Sesuatu yang baru yang bikin tegang,fantasi seks yang mendebarkan. Sayang punya fantasi seperti itu nggak?!”jawabnya sembari balik bertanya.
“Gak ada kak”,jawabku.
“Selama dengan kakak,semua fantasi Faida sudah tercapai kok. Hayo,berarti kakak yang punya fantasi ya. Emangnya apa fantasi kakak?”tanyaku padaku sambil terus memeluknya.
“Fantasi kakak ya itu tadi. Sesuatu yang baru,yang mendebarkan juga menggairahkan.”jawabnya sambil membelai rambutku.
“Iya,Faida tau,”kataku.
“Tapi bentuknya seperti apa kak? Bilang deh,Faida akan ikuti mau kakak asal kakak senang dan Faida juga menikmatinya”. Saat itu kurasakan dadanya bergemuruh kencang.
Melihatnya diam saja dan cuma membelai kepalaku yang disandarkan di dadanys saja,aku bertanya lagi,
“kak,kok diam? Bilang sama Faida fantasi seperti apa yang kakak mau? Ngomong aja kak. Faida gak akan marah kok. Siapa tau fantasi kakak itu bisa bikin Faida tambah menikmati percintaan kita ya kan??”.
Dengan suara ragu kak Rian berkata,
“Tapi sayang janji jangan marah ya? Soalnya kan ini cuma fantasi aja,cuma khayalan. Janji gak marah?”.
Aku menjawab,
“iya,Faida janji ga akan marah. Masa sih Faida marah cuma gara-gara Faida tau fantasi atau hayalan kakak aja? Faida gak akan marah kak. Bilang deh. Faida jadi penasaran nich”.
“Kakak pengen banget threesome.”kata kak Rian lalu.
Mendengar itu,aku lalu duduk didepannya membiarkan sepasang dadaku terbuka dan berjuntai indah.
“Maksud kakak threesome itu apa? Faida gak ngerti deh?” kataku.
Aku kurang paham istilah threesome.
Kak Rian lalu menjelaskan.
“Threesome itu dua cowok menyetubuhi satu cewek gantian. Ceweknya melayani dua cowok bersamaan. Seperti DVD yang kita tonton tadi itu loh.”
Aku dan Kak Rian tadi memang menonton bokep dulu lalu bercinta.Aku mencoba mencerna kata-kata kekasihku yang sangat ku cintai ini. Aku mulai paham maksudnya. Tapi untuk memastikan,aku bertanya padanya.,
“jadi maksud kakak,kakak mau ng3nt0t cewek berdua dengan satu cowok lagi? Kakak dan cowok itu ng3nt0t satu cewek ganti-gantian? Gitu maksud kakak?”.
“iya”,jawab Kak Rian,”Kakak ingin sekali ng3nt0t satu cewek berdua dengan cowok lain.
api jangan marah dulu,ini kan cuma hayalan sayang.”katanya lalu meraih tubuhku dan memelukku lalu membelai rambutku.
Aku lalu berkata,
“Gak boleh!! Kakak gak boleh bercinta dengan cewek lain selain sama Faida. Faida gak rela!!”.
“Loh,memangnya tadi kakak ada bilang kalo kakak mau ng3nt0t cewek lain??!! Gak kan?!”kata Kak Rian.
Bagai petir menyambar di dekatku kekagetanku. Secepat kilat pikiran buruk menyelinap di otakku.Secepat kilat aku melepaskan diri dari pelukannya lalu menatapnya tajam.
“Maksud kakak apa? Maksud kakak,kakak mau ng3nt0t Faida berdua dengan cowok lain? Kakak mau nyuruh Faida melayani cowok lain? Maksud kakak,kakak mau melihat Faida dik3nt0t cowok lain dan kalian ng3nt0t Faida bergantian??!! Apa itu maksud kakak?!” kataku dengan nada tinggi.
“iya sayang”jawabnya lirih.
Aku melepaskan nafas berat sambil berkata,
“Kok kakak tega sih mengijinkan cowok lain menjamah dan menikmati tubuh Faida,cewek yang kakak cinta?! Atau,kakak sudah gak cinta Faida lagi?!”.
Kak Rian menatapku sambil menjawab,
“Kakak sayang,kakak cinta. Aduh sayang,jangan marah. Kan tadi sudah janji ga akan marah. Lagipula ini kan cuma khayalan,cuma fantasi”.
Aku meledak lagi,
“Tapi khayalan kakak itu keterlaluan. Faida gak ngerti kenapa kakak bisa punya fantasi seperti itu. Sekarang jelaskan sama Faida,kenapa kakak bisa berfantasi seperti itu.”.
“kakak ingin melakukannya karena itu adalah fantasi kakak yang sudah lama banget ingin kakak wujudkan”kata Kak Rian.
“Tapi kalau itu terwujud,Faida akan disentuh orang lain kan?!”tanyaku kesal,”Apa kakak rela?!”
Kak Rian menarikku dalam pelukannya lagi dan membelai rambutku lalu berkata,
“kakak gak rela kalau Faida melakukannya di belakang kakak. Tapi ini kan beda sayang. Kakak mengijinkannya,karena kakak juga ikut dalam permainan ini”.
Lemas aku mendengar kata katanya. Aku sangat mencintainya,dan akupun tau dia juga begitu. Tapi apakah dengan fantasinya itu dia masih mencintaiku?
Melihatku diam saja,kak Rian juga ikut diam. Sementara aku sendiri memikirkan kata katanya barusan. Aku melayani 2 lelaki sekaligus di atas tempat tidur?! Jujur saja dadaku berdebar2 jadinya. Rasa takut dan penasaran berbaur jadi satu. Kupejamkan mataku,lalu mencoba membayangkan seandainya itu benar2 terjadi.
Kubayangkan tubuh indahku di jamah orang lain dengan di saksikan Kak Rian pacarku. Kubayangkan saat tangan kak Rian meremas buah dadaku,ada lelaki lain yang di saat bersamaan menciumi memekku,atau bahkan sedang menyetubuhiku. Kubayangkan juga lelaki lain itu menciumi buah dadaku sementara kak Rian sedang menjilati itilku.
Ooohhh…,entah mengapa aku sangat terangsang sekali dan luar biasa bergairah membayangkannya. Benar kata kak Rian,itu adalah sebuah fantasi yang benar2 erotis dan mendebarkan.
“Sayang”,kata Kak Rian tiba-tiba,
“fantasi itu tadi kan cuma khayalan. Jadi jangan terlalu di pikirkan. Namanya juga khayalan”.
Aku menjawabnya lirih,
“Kak,jika itu benar-benar terjadi kakak pasti gak akan mencintai Faida lagi dan akan meninggalkan Faida kan?!”
Sambil terus membelaiku,Kak Rian berkata,
“Sayang..Apapun yang terjadi kakak akan tetap mencintai Faida dan gak akan ninggalin Faida. Ini semua gak ada hubungannya dengan perasaan kita. Ini murni tentang variasi dan kepuasan seks kita. Ini murni soal seks dan sesuatu yang baru dan liar dalam hubungan seks kita supaya gak monoton. Faida paham kan sayang?”
Aku mengangguk pelan. Aku benar2 bingung kini. Fantasi Kak Rian memang mendebarkan dan sungguh membuatku penasaran. Di satu sisi aku ingin benar merasakan sensasi disetubuhi 2 lelaki sekaligus. Tapi di sisi lain aku takut kak Rian sakit hati lalu meninggalkanku,walaupun aku tahu dan yakin kak Rian gak akan meninggalkanku.
“Sayang,memangnya Faida mau melakukannya?”tanya kak Rian lagi.
Aku menggumam pelan,lalu menjawab lirih,
“Faida…Faida..mau kak..”jawabku.
Yah..,akhirnya aku satu suara dengan fantasi kak Rian pacarku. Toh aku tidak berkhianat karena Kak Rian juga sangat menginginkannya. Lagipula,mencari pengalaman baru yang menyenangkan bersama kekasih tercinta sah2 saja selama saling mencinta. Ditambah lagi,aku juga ingin tahu rasanya disetubuhi 2 lelaki sekaligus.
“Faidayakin?”tanya Kak Rian memastikan.
“Iya kak,Faida yakin banget”jawabku tegas.
Kak Rian tersenyum lalu mencium lembut bibirku.
“Tapi,ada sedikit aturan sayang”kata Kak Rian.
“apa peraturannya kak?”tanyaku penasaran.
“Pertama,Faida harus bermain lepas. Jangan canggung. Jangan karena ada kakak lalu sayang jadi takut berekpresi. Jangan pikirkan apapun. Nikmati saja permainan itu. Apapun yang mau Faida lakukan selama permainan kita itu nanti,lakukanlah. Kakak ingin sayang benar-benar menikmati permainan itu sebagai cewek,sebagai manusia,bukan sebagai pacar kakak. Faidabisa kan sayang?”tanya Kak Rian setelah panjang lebar.
“Iya kak,Faidapaham”jawabku dengan berdebar,
“Faida janji akan benar-benar menikmati permainan itu tanpa canggung walaupun ada kakak” Aku merasakan sekujur tubuhku lemas dan aku semaki tenggelam dalam pelukan kak Rian.
Kurasakan debaran jantungnya begitu kencang,sama kencangnya seperti debaran jantungku.
“Oh kak”kataku lirih,”kenapa kita bisa segila ini kak? Faida gak pernah membayangkan buah dadaku,memekku juga,dijamah lelaki lain.
Faida gak pernah membayangkan akan dik3nt0t lelaki lain selain kakak,apalagi dik3nt0t 2 lelaki sekaligus. Apa kita gila kak?”
Kak Rian menjawab,
“kita gak gila sayang,wajar kalau kita mencari nuansa baru dalam hubungan seks kita tanpa harus berkhianat.”lalu Kak Rian menyambung,
“Kakak sudah gak sabar menunggu saat itu tiba. Kalo sayang gimana? Apa sudah gak sabar juga?”
Pertanyaannya mengagetkanku. Aku malu jika menjawab iya. Tapi selama ini kami selalu terbuka dan jujur dalam soal seks. Kami tak sungkan saling mengungkapkan hasrat kami dengan kata2 paling kotor sekalipun.
“Mmmmm….iya kak”,jawabku akhirnya,”terus terang,Faida juga sudah gak sabar kak.
Faida berdebar debar membayangkannya kak. Kakak gak marah kan sayang?”
Kak Rian tertawa lalu menjawab,
“kakak gak marah sayang. Kakak malah senang Faida merasa begitu. Itu akan sangat membantu di saat hal itu terjadi”.
Lalu menyeruak satu pertanyaan di benakku. Kapan kami akan melakukannya? Lalu siapa lelaki yang akan jadi partner kami? Apa kak Rian sudah punya calon?
Ketika ku utarakan hal ini,Kak Rian menjawab,”Gak sekarang sayang. Kita harus cari waktu yang tepat. photomemek.com Kondisi Faida harus dalam keadaan prima. Sayang juga harus dalam keadaan tidak subur. Cowoknya juga harus yang gak kita kenal,dan bukan orang sembarangan. Yang jelas,gak sekarang sayang”.
Oh..,jawabannya membuatku kecewa. Aku sudah tak sabar,tapi dia memang benar. Aku juga gak mau sembarang lelaki yang menyetubuhiku.
Singkat cerita,kak Rian memotret tubuh telanjangku dengan handphonenya. Katanya untuk ditunjukkan pada lelaki yang akan jadi partner seks kami. Aku setuju saja dengan syarat foto2ku nanti hanya diperlihatkan,bukan diberikan. Diam diam aku merasa bangga bahwa akan ada lelaki lain yang akan menyaksikan kemolekan tubuhku walaupun baru sebatas foto.
Sudah kodrat wanita untuk merasa begitu kurasa. Walaupun kebanyakan malu untuk menyatakannya terus terang. Tubuhku yang mulus,buah dadaku yang ranum dan padat,pinggul dan pantatku yang besar,memekku yang mungil dan segar namun berbulu lebat,semuanya tak lepas dari bidikan handphone kak Rian.
Setelah itu kami lalu bercinta dengan liar. Sepanjang bercinta,tak henti2nya kami mengungkapkan fantasi kami tentang ngeseks bertiga. Apalagi aku memang suka sekali mengungkapkan kata2 kotor saat bercinta. Saat kak Rian tengah menyetubuhik,aku membayangkan buah dadaku tengah diremas2 lelaki lain dan akupun tengah mengulum dan menghisap kont0Lnya yang besar dan panjang. Oouuhh..,aku semakin bergairah. Percintaan kami menjadi semakin liar dan liar.
Akhirnya,setelah 3 hari menjengukku di kota S,kak Rian pulang ke Kota T. Akupun kembali menjalani rutinitasku sebagai mahasiswi. Sementara menunggu saat itu tiba,aku menjadi semakin rajin merawat tubuhku. Setiap hari aku luluran. Bulu ketiakku tak pernah kubiarkan muncul. Bulu memekku ku rapikan agar terlihat menarik. Dan saat berpakaian di kamar kos ku,aku jadi suka menelanjangi diriku di depan cermin dan mengagumi kemolekan tubuhku.
Aku jadi suka meremas remas dadaku sendiri dan memainkan itilku sambil membayangkan dua lelaki tengah mencumbuku. Dan saat aku sudah benar2 terangsang,aku berbaring di tempat tidur sambil menggerayangi tubuhku sendiri. Ku remas kuat kuat buah dadaku sambil memilin putingnya dan kumainkan itilku sambil memasukkan jari2ku ke dalam lubang memekku,meresapi kenikmatan yang menjalar dengan membayangkan dua lelaki tengah mencumbui tubuh indahku. Oohh..,aku benar2 bergairah membayangkannya dan sudah sangat tak sabar untuk mengalaminya.
Akhirnya saat itu tiba. Tepat tanggal 3 April 2007 kak Rian datang ke kota S. Aku sungguh bahagia bertemu dengan orang yang aku cinta. Malamnya kami habiskan dengan bercinta. Esoknya sehari penuh aku dibiarkan kak Rian beristirahat di kosku sementara dia sendiri mengurus urusan kantornya.
Semalam kak Rian bercerita bahwa dia sudah menemukan orang yang tepat. Namanya sebut saja Beni,usianya 27 tahun. Dari fotonya aku melihat bahwa dia orang yang ganteng. Kata kak Rian Beni ini adalah manajer sebuah perusahaan penyalur handphone dari kota B. Sekedar informasi,kota B terletak diantara kota T dan kota S. Kak Rian berkenalan lewat situs porno di internet,saling kirim email,lalu janjian bertemu. Beni langsung setuju ketika kak Rian menawarkan untuk threesome ketika diperlihatkan foto2ku.
Aku ingat benar hari itu. Semenjak pagi aku sudah gelisah dan berdebar. Kak Rian tampaknya masih sibuk. Aku takut acara hari ini batal. Apalagi mendung menggantung dari pagi.Tepat jam 3 kak Rian menjemputku. Kami lalu menuju rumah kontrakan kak Rian. Sesampainya di sana kak Rian menyuruhku mandi sementara dia sendiri menunggu kedatangan Beni (seterusnya aku panggil Kak Beni).
Segera aku masuk kamar tidur,lalu mandi dikamar mandi yang terletak dikamar. Kubersihkan tubuhku sebersih mungkin. Setelah mandi,aku memakai kaos oblong putih tanpa BH hingga payudaraku membayang,lalu memakai celana pendek dari jeans yang kupotong tanpa memakai celana dalam hingga pahaku yang putih mulus terpampang jelas. Kusapukan bedak tipis diwajahku,lalu ku oles bibirku dengan lipstik merah jambu tipis saja. Lalu ikut bergabung dengan kak Rian diruang tamu menunggu kedatangan tamu istimewa kami. Kak Rian menatapku dengan takjub,”kamu memang cantik dan seksi sayang,” katanya.
Aku hanya tersenyum sambil menjatuhkan diri dalam pelukannya.Tiba2 hujan turun dengan derasnya. Saat itulah kak Beni datang.
Oh..dia memang ganteng dan berbadan tegap. Saat kak Rian mengenalkan kami,ku lihat berkali2 dia mencuri pandang ke arah dadaku yang membusung dan membayang dari balik bajuku dan kadang dia melirik pahaku. Aku sedikit risih,tapi juga bangga.
Kak Beni lalu minta ijin untuk mengganti pakaiannya yang sdikit basah. Kak Rian mengantarnya ke kamar tamu,sementara aku sendiri masuk ke kamar kak Rian,menghidupkan TV,lalu duduk berselonjor kaki diatas tempat tidur sambil bersandar dikepala tempat tidur. Inilah saatnya,pikirku. Ooh..,aku sudah sangat tak sabar. Jantungku berdetak semakin kencang. Rasa takut,penasaran,gairah,birahi,ragu,semua bercampur jadi satu.
Tak berapa lama mereka masuk kedalam kamar. Aku tambah berdebar. Apalagi mereka hanya mengenakan celana pendek saja dan bertelanjang dada. Kak Rian langsung naik keatas tempat tidur lalu duduk di samping kiriku. Kak Beni juga ikut naik dan duduk di samping kananku walaupun posisinya tak serapat kak Rian. Jadilah aku diapit dua lelaki yang sebentar lagi akan menjamah dan menikmati tubuhku. Aku semakin berdebar.
Suasana aku rasakan sdikit canggung. Untuk mencairkan suasana,kak Rian dan Kak Beni berkali2 melontarkan joke2 lucu yang membuat suasana agak sdikit rileks.
Setelah beberapa saat,kak Rian merangkulku dari belakang sambil berkata,
“hujannya tambah deras ya? Enaknya ngapain yah..” aku tak menjawab,kak Beni juga. Seakan2 kata2nya tadi merupakan aba2 di mulainya pesta ini. Dan benar saja.
Kedua tangan kak Rian yang merangkulku dari belakang perlahan menyusup masuk kebalik kaosku,menyentuh buah dadaku yang memang tak memakai BH,lalu mulai meremasnya lembut. Aku mulai terangsang. Aku melenguh pelan. Ku lihat kak Beni menyaksikan kami dengan tenang.
Kak Rian lalu menyingkap kaosku lalu menariknya lepas dari tubuhku. Buah dadaku telanjang sudah. Gundukan bukit kenyal itu kembali diremas2 lembut oleh kak Rian. Kak Beni mulai bergerak. Dibelainya kakiku mulai dari lutut terus kepahaku. Usapannya membuatku semakin terangsang. Untuk mempermudah posisi,ku letakkan tubuhku didepan kak Rian sedikit miring,lalu bagian bawah tubuhku ku condongkan sedikit ke arah kak Beni.
Dadaku semakin bergemuruh saat kulihat kak Beni melepaskan kaitan celanaku dan menurunkan resletingnya. Kurasakan remasan tangan kak Rian pada buah dadaku semakin melembut. Perlahan sekali,kak Beni menurunkan celanaku. Kuangkat sedikit pahaku agar dia lebih mudah melepaskan celanaku.
Oh,kini vaginaku telah terlihat jelas. Bukit mungil berbelah dan sedikit menggunduk berbulu di bawah perutku itu kini ditinggalkan penutupnya yang telah terbang ke lantai. Aku telanjang sudah.
Kak Rian menghentikan remasannya pada buah dadaku dan menyingkirkan tangannya dari situ. Dengan posisi tubuhku yang setengah berbaring dan bersandar pada kak Rian dan bagian bawah tubuhku yang setengah condong ke arah Kak Beni,aku semakin terlihat menggairahkan.
Ketika kak Rian menyingkirkan tangannya dari dadaku,aku tahu bahwa kak Rian pacarku memberikan kesempatan kepada kak Beni untuk menikmati keindahan tubuhku dengan matanya. Ku lihat mata kak Beni menjelajahi tiap inci tubuh telanjangku dengan berbinar2 sambil sesekali meneguk liurnya. Ah,lemas rasanya tubuhku. Kujatuhkan tubuhku ke pangkuan kak Rian dan berbaring sepenuhnya. Ya Tuhan…Ini adalah pertama kalinya tubuh telanjangku di lihat oleh lelaki lain selain kak Rian. Tetapi sungguh,aku sangat menikmatinya.
“Faida,kamu cantik sekali”,kata kak Beni sambil tersenyum,
“Tubuhmu juga bagus banget. Rian,kamu pasti sangat mencintainya”
Mendengar itu kak Rian tersenyum lalu membelai rambutku sambil berkata,
“Iya,aku sangat mencintai Faida apapun yang terjadi”. Hatiku menjadi sejuk mendengarnya.
“Faida juga sayang dan cinta banget sama kak Rian” kataku mesra.
Kak Beni lalu menyentuh buah dadaku dengan kedua tangannya,lalu membelai belai dengan lembut. Darahku langsung berdesir. Kak Beni mulai meremas buah dadaku dengan lembut sambil sesekali memilin milin putingnya. Nafasku mulai memburu,birahiku perlahan mulai naik.
Aku memandang kak Rian yang masih membelai rambutku dengan tangan kirinya. Kak Rian tersenyum padaku sambil mengangguk. Itu cukup sebagai pertanda untukku. Desahan yang sejak tadi kutahan,kini kulepaskan. Aku mendesah pelan meresapi kenikmatan kecil yang kudapatkan dari remasan tangan kak Beni pada payudaraku.
Tangan kak Beni lalu turun perlahan menyusuri perutku. Kini ganti tangan kanan Kak Rian yang meremas dadaku kiri kanan bergantian. Sementara itu tangan Kak Beni terus turun menyusuri perutku menuju memekku. Tubuhku menggelinjang. Secara naluriah,aku melebarkan pahaku dan mengangkang saat tangan kak Beni telah menyentuh memekku.
Kak Rian kekasihku masih terus saja meremas-remas buah dadaku. Sementara kak Beni mulai membelai-belai memekku. Oohh..aku serasa terbang. Aku buka pahaku semakin lebar hingga memekku semakin terpampang. Kak Beni mulai beraksi dengan liar di memekku. Aku rasakan dia membuka belahan memekku,lalu jarinya bermain dimemekku yang telah mulai basah. Saat jarinya bermain di itilku,kenikmatan tiba-tiba menyengat.
“Ooouugh….”aku mendesah nikmat.
Aku benar-benar terbuai. Aku terus mendesah dan mengerang lirih menikmati setiap rangsangan yang datang. Pacarku yang meremas-remas dan memilin puting buah dadaku,dan lelaki lain yang tengah memainkan memek dan itilku. Oh..,luar biasa sensasinya.
“Aaaaahhhh….” aku mendesah lagi. Semakin lama aku semakin terbuai.
Apalagi saat kak Rian mulai menciumi dan menyedot-nyedot buah dadaku. Uukh…nikmatnya tak terkira. Aku hanya bisa mendesah dan mengerang sambil menggeliat-geliat erotis. Memekku semakin nikmat rasanya karena kak Beni terus dan terus memainkan itilku. Aku terus mengerang nikmat sambil mulai mengeluarkan kata-kata panas.
“Aaaahh…oohh…sayang…terus sedot teteku kak…aaaakhh…kak Beni….mainin terus itilku kak…ooh…nikmatnya kak..oh..”
Mereka tampak semakin bernafsu mendengar kata-kataku. Tiba-tiba kak Rian pacarku turun dari tempat tidur sambil berkata,
“Kakak mau pipis dulu ya sayang,Faida sama Beni dulu yah”.
Aku mengangguk sambil terus mendesah. Tapi yang kulihat,kak Rian menghidupkan rokoknya sambil terus memperhatikan adeganku dan kak Beni di tempat tidur. Rupanya kak Rian sengaja memberi kesempatan pada kak Beni untuk duluan mencumbuiku. Ada sedikit rasa risih dan canggung menyeruak sekilas karena aku bercumbu di saksikan oleh orang yang kucintai dan mencintaiku. Tapi aura kenikmatan yang melingkupiku,membuat perasaan canggung itu hilang.
Kak Beni lalu merebahkan tubuhnya di sisi kiri tubuhku. Tangan kanannya masih bermain dimemekku,membuat birahiku semakin memuncak saja. Tangan kirinya lalu disusupkan dibawah kepalaku. Sambil terus memainkan jarinya di itilku,kak Beni mendekatkan wajahnya ke arahku untuk menciumku. Aku yang memang sudah terbakar birahi dari tadi,dengan tidak sabaran merangkulnya lalu menyambar mulutnya. Kami kemudian berciuman dengan rakusnya.
Permainan jari kak Beni semakin menghebat dan makin nikmat. Tubuhku menggelinjang liar. Erangan nikmat yang keluar dari mulutku kini hanya berupa gumaman tertahan di sela-sela ciumanku yang dengan rakusnya meladeni lumatan bibir kak Beni.
Tiba-tiba aku merasa permainan jari kak Beni di memekku be3rhenti dan dia singkirkan jarinya dari situ. Aku hampir protes ketika aku merasakan belahan memekku dibuka lebar lalu sesuatu yang basah dan hangat menyapu sekujur memekku. Oooh…nikmatnya.
Kulepaskan pelukanku pada tubuh kak Beni juga ciumanku,lalu melihat ke bawah perutku. Ternyata kak Rian kekasihku itu,dengan tubuh telanjang sedang menciumi dan menjilati memekku diantara kakiku yang mengangkang lebar. Kini aku benar-benar terbang. Aku mendesah semakin liar.
“Aaaaahh…ooough…aahh..aahh…”aku mengerang nikmat sejadinya.
Desahan dan erang kenikmatanku membuat mereka berdua bernafsu. Kak Rian terus menciumi dan menjilat itilku sambil sesekali jarinya masuk ke dalam lubang memekku dan kak Beni sendiri tengah melumat sepasang buah dadaku dengan rakusnya. Aaaaahh…aku benar-benar terbang. Kenikmatan yang menjalari seluruh tubuhku datang dengan tak henti-hentinya.
Entah kapan terjadinya,tiba-tiba saja kak Beni sudah telanjang. Dia berlutut di depan wajahku sambil menyorongkan kont0Lnya. Oh,kont0L kak Beni besar juga,lebih besar dan lebih panjang dari kont0L kak Rian. Segera ku kocok kont0L itu dengan tanganku,lalu kumasukkan ke mulutku. Mmmm…kont0L kak Beni terasa penuh di mulutku. Kont0L itu ku sedot,ku jilat,dan ku hisap dengan rakusnya. Ku lirik kak Beni yang tengah menikmati hisapanku pada kont0Lnya dan kulihat juga kak Rian yang tengah asik melumat memekku.
Kak Rian lalu bergerak merubah posisi kami bertiga. Dia bersandar di kepala tempat tidur,lalu ditariknya tubuhku untuk bersandar pada tubuhnya. Aku menyandarkan tubuhku,tapi dalam posisi setengah berbaring. Kedua tangan kak Rian merangkulku dari belakang. Tangan kirinya lalu meremas payudara kiriku dan tangan kirinya mengucik memekku. Birahiku meledak lagi.
“Aaaaahh…ah..” eranganku meliar lagi.
Birahiku benar-benar memuncak saat ini sehingga dengan tangan kananku ku remas-remas buah dadaku sendiri yang sebelah kanan. Ku lihat kak Beni beringsut mendekati. Di sela desahanku dan sambil terus meremas payudaraku sendiri,ku panggil dia.
“Aaaahh..kak..Beni..sedot teteku kaaakhh…” Kak Beni langsung menerkam buah dada kananku lalu melumatnya habis-habisan.
Kutekan kepala kak Beni agar lebih rapat dan tenggelam dalam gundukan payudaraku. Oh…sentakan kenikmatan kecil sungguh melambungkanku.
Aku benar-benar menyukai posisi ini. Aku bersandar pada tubuh kak Rian yang merangkulku dari arah belakang. Tangan kirinya meremas payudara kiriku dan tangan kanannya mengucik memekku. Lalu ada kak Beni yang tengah melumat buah dadaku yang kanan. Sensasinya benar-benar luar biasa. Tubuhku menggeliat-geliat liar. Erangankupun tak kalah menggairahkan.
“Aaaaahh…sedot terus…kak…kacak teteku terus..kak..aah..kucik me..mek..ku kak..terus…ah..”
Ditengah eranganku,kak Beni tiba-tiba bergerak ke arah selangkanganku. Jantungku berdetak makin kencang. Pemanasan tadi saja sensasinya begitu luar biasa,apalagi intinya ini. Dia berlutut tepat di depan selangkanganku. Diangkatnya kedua pahaku yang mengangkang lebar,lalu diletakkan diatas pahanya. Lalu diarahkan kak Beni kont0Lnya tepan di depan memekku yang masih dikucik-kucik kak Rian.
Aku tak sabar menanti untuk dik3nt0t oleh kak Rian. Gairahku yang memuncak membuatku ingin segera disetubuhi secepatnya.
“Aaahh..cepat…kak…”pintaku pada kak Beni di sela eranganku.
“Apanya yang cepat sayang?” tanya kak Rian sambil terus meremas payudaraku dan mengucik memekku.
“Oohh…cepat…k3nt0t…Faida…kak…”sahutku sambil mengerang dan menggelinjang tak karuan.
Tapi mereka terus saja bertanya,seakan memainkan birahiku.
“Siapa yang mau ng3nt0t Faida sayang?”tanya kak Rian lagi.
“Iya Faida,siapa yang ng3nt0t Faida?” kak Beni ikut menimpali.
“Kak…Beni…oh…cepat…kak Beni…k3nt0t Faida…cepat kak…aah..masukin..kont0L kak Beni…ke memek Faida kak…ooh…” aku menceracau tak karuan.
Oh..,aku memang sudah tak sabar merasakan kont0L kak Beni masuk ke dalam memekku. Aku sudah sangat ingin merasakan kont0L lelaki lain di dalam memekku. Aku angkat-angkat pinggulku sambil menatap kak Beni dengan tatapan memohon. Lalu kak Rian menyingkirkan tangannya dari memekku. Kak Beni sendiri menekan pinggangnya.
Lalu kurasakan kont0L kak Beni yang besar dan panjang mulai memasuki memekku sedikit demi sedikit. Aku mengerang tertahan. Gesekan kont0Lnya di dalam memekku terasa begitu nikmatnya. Aku mulai tak terkendali.
“Aaaaahh..nikmat…enak kak…terusshh…masukin semuaaahh…aahh..”
Dan dengan satu hentakan lembut,akhirnya seluruh kont0L kak Beni masuk dan tertanam seluruhnya dalam memekku.
“Aaakh…!!” aku memekik nikmat.
Sensasinya luar biasa sekali. Memekku terasa penuh karena kont0L kak Beni yang besar dan panjang. Kak Beni lalu mulai menggoyang lembut dan teratur,membuatku terbang ke nirwana. Sesekali ku angkat pinggulku,menyongsong hentakannya agar kont0L kak Beni tertanam sedalam mungkin.
“ah…ah…ouh…ah…aahh…” desahanku membuat kak Beni semakin bersemangat meng3nt0t aku.
Oh,aku benar-benar terbuai. Tubuhku tak lagi bersandar ditubuh kak Rian,tapi sedikit demi sedikit mulai turun dan telentang sepenuhnya dengan kepalaku yang berada dipangkuan kak Rian.
Kak Rian sendiri kini duduk sedikit membungkuk sambil meremas remas buah dadaku. Tak pernah kubayangkan ini terjadi. Aku berbaring di pangkuan pacarku yang tengah meremas payudaraku,dan disaat bersamaan ada lelaki lain yang tengah menyetubuhiku didepan matanya. Oh,ini betul-betul kegilaan yang menyenangkan.
Sambil menikmati sentakan2 kenikmatan yang datang,ku dongakkan kepalaku memandang kak Rian. Ternyata kak Rian tengah memperhatikan kont0L kak Beni yang tengah keluar masuk dimemekku,dan juga memperhatikan ekspesi kenikmatan dan birahi yang terpampang di wajahku. Kont0L kak Beni yang keluar masuk dimemekku,erangan dan desahanku,mataku yang sayu,serta sentakan2 refleks tubuhku dan geliat tubuh telanjangku,semua rupanya tak lepas dari pengamatannya.
Kak Rian balas menatapku. Ada sinar kepuasan di matanya. Seakan akan ingin mengatakan bahwa dia bahagia telah berhasil memberiku pengalaman baru yang menyenangkan. Kak Rian tersenyum.
Oh,cintaku padanya benar2 meluap kini. Demi kepuasan kami berdua yang lebih dan lebih puas lagi,apapun dia lakukan. Apapun juga telah dan akan ku lakukan demi kepuasan kami berdua,tanpa harus selingkuh atau berkhianat. Benar kata kak Rian waktu itu bahwa ini semua tak ada hubungannya dengan perasaan. Ini semua semata hanya soal seks. Buktinya saat ini,cintaku padanya tak berkurang walaupun idenya ini membuatku terjamah dan dik3nt0t lelaki lain. Malah cinta dan sayangku bertambah besar.
Oh,aku semakin melambung dan melambung. Aku benar-benar menikmati semua ini. Kak Rian sangat senang mendengar aku mengucapkan kata kata panas sebagai ungkapan kenikmatan yang aku rasakan.
“Faida lagi ngapain sayang?”tanya kak Rian padaku yang tengah terguncang2 dan mendesah2.
“Faida…aahh…lagi…dik3nt0t aaahh…lagi k3nt0tan…kak..aaahh…nikmaatnyaaaah…” aku menjawab sambil mendesah nikmat.
Sekilas ku lihat kak Beni menyeringai. Oh.,aku tak peduli. Aku hanya ingin menikmati semua ini sepuasnya.
“Siapa yang lagi ng3nt0t Faida sayang?” tanya kak Rian lagi.
“Kak Beni…aah…aahh…Faida lagi aaah…dik3nt0t…kak Beni…hhh..”.
“Faida enak gak di k3nt0t sama kak Beni?”kali ini kak Beni yang bertanya.
“Oookhh…nikmat dong…aahh…kont0L kak Beni…enaaaaakh…”
Perlahan aku merasakan kenikmatan semakin memuncak. Tiba2 kak Rian menyingkirkan tubuhnya,lalu berlutut di sampingku. Dengan rakus ku sambar kont0Lnya lalu menghisapnya. Oh,benar-benar nikmat persetubuhanku kali ini.
Aku mengerang,mendesah nikmat,dan menggelinjang2 karena ada pria asing tengah menyetubuhiku,dan aku sendiri tengah mengoral kont0L kekasihku. Sungguh pengalaman seks yang luar biasa.
Kak Beni semakin liar dan makin cepat menyetubuhiku. Tubuhku terguncang makin hebat di iringi pekikan ku. Kak Rian menyingkir ke sisi tempat tidur. Kak Beni yang sejak tadi menyetubuhiku dalam posisi berlutut,kini menjatuhkan tubuhnya menindihku sambil bertumpu pada sikunya. Dengan tak sabar kupeluk dia lalu kami mulai berciuman dengan rakusnya.
Dibawah tindihan kak Beni yang menyetubuhiku,ku sentak-sentakkan pinggulku ke atas,mengimbangi gerakan naik turun pinggang kak Beni yang cepat dan bertenaga. Kenikmatan yang ku rasakan semakin memuncak,membuatku menggelinjang semakin liar di bawah tindihan kak Beni. Pelukanku semakin erat dan ciumanku semakin rakus.
“mmmmhhh…ah..mmmmhh…oh…cepat kak…mmmhh…Faida hampir aaahh…aah…” pekikku.
Yah,aku hampir meraih puncak kenikmatan. Kak Beni benar-benar semakin cepat dan semakin kuat menghentak2 di selangkanganku.Sedikit lagi…oh..sedikit lagi..
“aaaaaaakkhhhh…..dikit..lagi …aaaah…yaaahh…yaaaah…ah…ah…ah…aaaaaa aaaaaaagghh…oooooohh…aaaaaaaahh…”
Aku memekik dan mengerang panjang saat puncak kenikmatan itu kuraih. Mataku terpejam rapat,kepalaku mendongak,dan mulutku terbuka meluapkan pekik kenikmatan yang tiada tara. Kupeluk erat2 tubuh kak Beni yang menindihku. Tubuhku bergetar dan mengejang saat kenikmatan tak terhingga muncul di memekku dan menjalar ke seluruh tubuhku.
Ooohh…nikmatnya tiada tara. Aku terkulai lemas sementara kak Beni masih terus menggenjotku walaupun tak sekuat tadi. Goyangannya menjadi lembut. Memekku terasa lebih licin. Aku terkapar,meresapi sisa2 kenikmatan yang masih tersisa. Tubuhku tersentak2 kecil menandakan masih ada sisa2 orgasme yang bisa ku nikmati.
Tiba2 kak Beni melepaskan tindihannya dan mencabut kont0Lnya dari memekku. Lalu ganti kak Rian kini yang berlutut di depan selangkanganku.
“Sekarang Faida k3nt0tan sama kakak ya sayang..”kata kak Rian.
Aku tersenyum sambil mengangguk lemas. Aku pejamkan mataku,meresapi kont0L kak Rian yang mulai masuk,dan setelah itu mulai keluar masuk pada lubang memekku. Kont0L kak Rian memang tak sebesar dan sepanjang kont0L kak Beni tadi,tapi tetap saja nikmat. Saat ku buka mataku,kulihat kak Beni mulai menjilati buah dadaku.
Oh…inikah sensasinya bercinta bertiga?? Sensasinya datang tak henti2nya. Gairahku bangkit lagi. Mulutku mulai lagi mendesah dan mengeluarkan kata2 hot.
“aah…aah…k3nt0tan enaaaakh…oh..”. Kak Beni terus melumat buah dadaku yang terguncang2 karena hentakan kak Rian yang menyetubuhiku.
Oh,sensasinya luar biasa.
“aaaaahh….terus…oh…” aku mendesah gairah,aku merintih birahi,aku mengerang nikmat,aku mengeluarkan kata2 kotor. Walaupun belum puncaknya,tapi kenikmatan yang datang cukup melambungkanku saat dua lelaki ini tengah mencumbuiku.
Di saat aku tengah mendaki sedikit demi sedikit puncak kenikmatan,kak Rian tiba2 mencabut kont0Lnya lalu bergerak cepat bersandar dikepala tempat tidur. Secara bersamaan,kak Beni melepaskan ciumannya di buah dadaku. Belum sempat ku sadari apa yang terjadi,tubuhku sudah dibalikkan hingga tengkurap. Aku disuruh nungging. Kuangkat pantatku hingga menjulang dengan bertumpu pada lututku. Ku lekukkan bagian atas tubuhku ke bawah dengan bertumpu pada sikuku,bukan dengan telapak tanganku,sehingga posisi tubuhku semakin menggairahkan.
Kak Beni lalu berlutut tepat di depan pantatku yang menjulang,lalu mulai memasukkan kont0Lnya ke memekku lagi,menyetubuhiku dari belakang. Aku memekik. Kenikmatan kecil datang menyengat. Aku lalu mulai mengulum kont0L kak Rian kekasihku yang duduk di depanku.
Ough…kenikmatan mulai menjalar lagi. Semakin nikmat gesekan kak Beni ku rasakan pada memekku,maka semakin rakus aku mengulum dan menyedot kont0L kak Rian. fantasiku.com Apalagi kini kak Rian mulai meremas-remas buah dadaku yang bergantungan. Akh…benar-benar mengasikkan. Beberapa saat kemudian,ku rasakan kak Beni meng3nt0tku semakin cepat dan kuat. Akupun merasa puncak kenikmatan akan ku raih kembali. Maka kulepaskan sedotanku pada kont0L kak Rian agar aku lebih leluasa mengerang.
“aaaah…aaah…cepat kak…ah…aaaakkhh….Faida hampir…lagihh…akh…” erangku lalu kembali mengulum dan menyedot kont0L kak Rian sambil mengerang tertahan,
“mmmmmm….mmmmhhh…”
“Oh..aku juga hampir sampai Nov..ah..” sahut kak Beni juga.
Kurasakan genjotannya semakin cepat dan kuat. Rupanya dia tengah mendaki puncak. Akupun merasa orgasmeku pun semakin dekat. Tubuhku semakin terguncan hebat. Ku lepaskan mulutku dari kont0L kak Rian lalu mulai memekik nikmat. Kak Rian tambah kuat dan ganas meremas2 buah dadaku yang bergantungan dengan dua tangannya.
Oh,aku sampai.”aah…aaaaaaaaaahh…aaaaaaaaaaaahhhhhhhhh h………aaaaaaaarghh..aaakh…” aku memekik dan mengerang sejadinya saat orgasmeku yang kedua ini ku raih.
Sedetik kemudian ku dengar kak Beni melenguh panjang sambil menghentakkan tubuhnya sekuat mungkin dipantatku. Kedua tangannya yang sedari tadi memegang pinggulku kiri kanan kini mencengkeram pinggulku dengan kuat. Bersamaan erangannya,kurasakan air maninya menyembur kencang di dalam memekku,menghantam dinding vaginaku.
Ooh…,nikmatnya luar biasa. Orgasmeku terasa 2x lebih nikmat saat semburan air mani kak Beni menghantam dinding vaginaku.
Sambil mengerang lirih dan meresapi nikmat orgasme yang tersisa,tubuhku menggelosor jatuh di tempat tidur dengan pantatku yang masih nungging menjulang. Nafasku masih memburu. Kak Beni perlahan mencabut kont0Lnya dari memekku. Aku mendesah. Saat kak Beni telah mencabut seluruh kont0Lnya,aku serasa tak mampu lagi nungging. Kujatuhkan tubuhku hingga tertelungkup dan tengkurap seluruhnya. Ku rasakan sebagian sperma kak Beni yang tadi keluar didalam memekku,meleleh keluar. Ku resapi itu sambil mengerang lirih.
“Enak sayang?” tanya kak Rian.
“iyaah kak…oohh…enak banget kak…nikmaaaath…”sahutku dengan lemas.
Kak Beni dan kak Rian sama2 duduk bersandar di kepala tempat tidur,sementara aku telungkup di antara mereka,ditengah2nya dengan kepala menghadap ke kak Rian.
“Masih sanggup gak k3nt0tan lagi? Masih kuat gak dik3nt0t lagi?”tanya kak Beni.
“Asal enaaakh…asal nikmat kaya tadi…Faida sanggupphh…k3nt0tan enakkh…ah..”jawabku dengan lemas dan sambil menutup mata.
Lalu kurasakan punggungku diusap2,lalu turun sampai pantatku yang besar dan montok,lalu mengusap2 disitu. Pantatku diusap2 dan bongkahan daging kenyal pantatku diremas2. Oh…gairahku perlahan mulai bangkit lagi.
Aku ingat,kak Rian pacarku belum orgasme. Perlahan kubalikkan tubuhku hingga terlentang. Kini ganti kak Beni yang menjadi tempat tumpuan kepalaku. Kak Beni lalu meremas buah dadaku lembut. Sambil berbaring,kubersihkan memekku dari lelehan air mani kak Beni tadi dengan seprai. Kak Rian sudah berlutut didepanku,lalu dengan satu hentakan dia masukkan kont0Lnya seluruhnya dalam memekku.
“aauukh…ah..”aku memekik antara kaget dan nikmat.
Kak Rian mulai menyetubuhiku dengan cepat. Oh…gairahku bangkit lagi. Apalagi kak Beni meremasi buah dadaku sambil memilin putingnya.
Aku kembali mengerang, “aaaah…aaah…” eranganku terputus saat kak Beni memiringkan tubuhnya,lalu membungkuk dan menciumku. Ku sambar bibirnya. Tubuhku semakin turun hingga akhirnya aku terlentang lagi. Kak Beni merubah posisinya hingga dia merangkak sambil terus berciuman denganku dan tangannya meremas buah dadaku.
Oh…kenikmatan mulai menjalari sekujur tubuhku lagi. Kali ini begitu luar biasa. Kak Rian menyetubuhiku sambil jarinya memainkan itilku. Kak Beni sendiri tak melulu mencium bibirku. Mulutnya merayap ke leherku,buah dadaku,telingaku,oh..nikmatnya luar biasa. Oh…ya ampun,aku hampir mencapai lagi orgasme ketigaku.
“Oohh…aaaaaaaaahh…Faida sampai…aaaaaaaaaaaaaaakkhhhh….!!”
Aku memekik dan mengerang sejadi2nya saat orgasme ketigaku ini datang. Tubuhku menghentak2 liar. Refleks ku remas sendiri buah dadaku kuat2 sambil mengejang2,tak peduli kak Beni yang tengah menjambak rambutku sambil menjilat kupingku.
Kak Rian tiba2 menghentakkan pinggangnya kuat2 dan membenamkan kont0Lnya sedalam mungkin sambil mengerang dan menyemburkan air maninya didalam memekku. Kembali aku mengejang2 sambil mengerang panjang dan meremas buah dadaku sendiri.
“aaaaaaaaaaaakhh…aaahh…aaaaahh…”Aku mengerang nikmat.
Semburan air mani kak Rian didalam memekku begitu hangat dan nikmat. Tubuhku kelojotan tak karuan. Lalu aku terkulai lemas,sambil melenguh pelan saat kak Rian mencabut kont0Lnya lalu berbaring di sisi kananku. Kak Beni sendiri juga ikut berbaring di sisi kiriku. Kurasakan air mani kak Rian dan cairan memekku yang telah bercampur meleleh keluar dari memekku. Kurasakan nikmat benar. Kami bertiga terkulai lelah ditempat tidur tanpa sehelai benangpun. Kak Rian di kananku dan kak Beni di kiriku,aku ditengah tengah mereka.
Kak Rian masuk kamar mandi,membersihkan tubuhnya,lalu setelah itu berbaring dengan hanya memakai celana dalam. Akupun lalu bangkit menuju kamar mandi,lalu mandi sepuasnya. Badanku terasa lebih segar. Setelah mengeringkan tubuhku, ku baringkan tubuhku yang masih telanjang disamping kak Rian lalu memeluknya.
Malam memang mulai beranjak. Kak Rian bilang dia ngantuk,ingin tidur sebentar. Aku mengiyakan karena kurasakan kantuk juga mulai menyerangku. Sebelum tertidur,kak Rian berpesan jika nanti kak Beni tiba2 datang dan mengajak bercinta lagi,kak Rian harus dibangunkan. Aku mengiyakan. Kami lalu tidur dengan posisi aku berbaring miring memeluk kak Rian yang tidur terlentang.
Entah berapa lama kami tertidur ketika tiba2 ku rasakan ada rabaan halus dipunggungku. Aku seketika terjaga,tapi aku pura2 masih tertidur dengan dada berdegup2 kencang. Rupanya kak Beni ingin menyetubuhi aku lagi. Rabaan itu mengusap punggungku dengan lembut lalu perlahan turun hingga sampai ke pantatku. Aku merasa pantatku diusap2 dan diremas2. Gairahku perlahan mulai bangkit.
Aku ingin membangunkan kak Rian,tapi aku batalkan. Aku ingin menikmati ini dulu. Saat kurasakan remasan di bongkahan pantatku semakin keras,aku pura2 menggeliat lalu menelentangkan tubuhku. Saat aku sedikit membuka mataku,ku lihat kak Beni tengah memandangi sekujur tubuhku. Cepat2 ku rapatkan lagi mataku saat pandangannya beralih ke wajahku.
Aku merasa kedua pahaku kiri kanan diusap2. Usapan itu terus naik menyusuri pinggulku,perutku,hingga akhirnya sampai di buah dadaku. Lalu kurasakan sepasang buah dadaku diremas2 lembut. Perlahan ku buka mataku karena aku benar2 bergairah. Kak Beni menatapku sambil tersenyum.
“Kak……” bisikku padanya.
“Kamu memang cantik Faida,” kata kak Rian sambil menindihku,
“bodimu bagus. Kakak suka banget.”
“Apanya yang bagus kak?” tanyaku memancing pujiannya atas keindahan tubuhku.
“Dadamu ini, kencang dan kenyal banget” katanya sambil meremas2 dadaku.
“kalau….kalau memek Faida?”tanyaku nakal sambil tersenyum.
“Memek Faidaenak banget,sempit. Pokoknya nikmat.” jawab kak Beni.
“Trus,Faida sekarang mau di apain nih?” aku bertanya nakal lagi.
Kak Rian mendekatkan mulutnya ditelingaku lalu berbisik,
“kakak mau ng3nt0t Faida sampai pagi. Mau kan Nov??” Aku menggelinjang karena kak Beni berbisik sambil menciumi telingaku.
“Ooohh….k3nt0t aja Faida sampai pagi kak,sampai kakak puas,” kataku di sela2 desahanku.
Kak Beni lalu mulai nencumbuku dengan ganas. Setiap inci tubuhku tak lepas dari jamahan tangannya dan ciumannya. Buah dadaku tak habis2nya di ciumi dan disedot2nya. Bahkan memekku kini tengah di jilatinya. Kepalanya tampak bergerak2 di selangkanganku yang mengangkang lebar sementara kedua tangannya terulur ke atas dan meremas2 sepasang buah dadaku.
“aaaaahh….aaaaah….oohh….nikmatnya kak….ah….” aku mengerang dan mendesah nikmat sambil menggeliat-geliat. Aku benar2 melayang.
Kak Rian tiba2 menggeliat bangun lalu melihat ke arahku yang tengah menggelinjang2 dan mendesah2 nikmat. Sepintas rasa khawatir datang. Aku takut dia akan marah karena dia tidak di bangunkan. Tapi,kak Rian malah tersenyum.
“wah,curang. Memulai pesta tapi aku gak di bangunkan.” kata kak Rian.
Kak Rian lalu membuka celana dalamnya lalu menyorongkan kont0Lnya ke depan wajahku.
Ku kocok2 kont0L kak Rian lalu memasukkannya dalam mulutku lalu mulai mengulum dan menyedot2nya. Oh,benar2 aku lupa daratan. Sensasi yang ku rasakan karena memekku dijilati dan aku sendiri tengah menghisap kont0L benar2 luar biasa.
Tiba2 kak Rian dan kak Beni merubah posisi dengan cepat. Kak Beni bersandar di kepala tempat tidur dalam posisi setengah berbaring lalu mengangkat tubuhku. Aku mengerti. Segera ku kangkangkan kakiku lalu naik ke atas tubuh kak Beni. Ku pegang kont0L kak Beni lalu membimbingnya masuk ke dalam memekku. Dengan tak sabar ku turunkan tubuhku dengan cepat.
“Aaaaaaaaaakh………..” Aku memekik karena kont0L kak Beni langsung tenggelam dan masuk seluruhnya dalam memekku.
Sejenak aku diam tak bergerak sambil mengerang pelan. Kurasakan kont0L kak Beni terasa penuh mengisi bagian dalam memekku. Posisiku kini duduk bersimpuh di atas pinggang kak Beni.
“ayo dong Faida sayang,” kata kak Rian yang kini memelukku dari arah belakang lalu mulai meremas2 buah dadaku, “si Beni sudah gak sabar ngerasain goyangan Faida.”
Aku lalu mulai bergerak perlahan,mengangkat dan menurunkan tubuhku agar kont0L kak Rian menggesek2 dinding memekku. Okh….kenikmatan mulai menjalar. Apalagi kak Rian meremas2 buah dadaku dan sebelah tangannya memainkan itilku.
“Aaaaaaaahh..ah…ah….” aku mengerang nikmat.
Aku bergerak semakin liar. Kini aku tak lagi bergerak naik turun. Aku duduk di paha kak Beni dengan dua tangan kebelakang bertumpu pada kedua kakinya,lalu memaju mundurkan pantatku. Kak Rian lalu mengambil posisi di sampingku,lalu mulutnya menyambar buah dadaku yang terayun-ayun lalu melumat2 dan menyedot2nya.
“Aaaaaaaahh..ah…ah….” Aku mendesah nikmat.
Ku maju mundurku pantatku semakin cepat,kadang memutar2nya. Kenikmatan semakin menjalari. Desahan dan eranganku semakin menjadi. Dengan cepat aku merubah posisiku lalu menindih kak Beni. Aku sambar mulut kak Beni lalu berciuman dengannya. Kak Beni lalu memelukku. Aku naik turunkan pantatku semakin cepat karena ku rasakan orgasmeku akan segera datang. Kak Beni juga menghentak2an pinggangnya.
Aku benar2 melayang. Goyangan pantatku semakin cepat menghentak2. Belum sempat ku raih orgasmeku,tiba2 kak Rian menarik tubuhku dari atas tubuh kak Beni. Aku lalu naik ke atas tubuh kak Rian lalu mengangkanginya. Setelah kont0L kak Rian masuk,ku telungkupkan tubuhku diatas kak Rian lalu berciuman. Dengan tak sabar aku mulai menggerak2an pantatku. Kenikmatan menyengat tiba2. Aku naik turunkan pantatku semakin cepat,kak Rian juga menyodok2 ke atas menyongsong hentakanku.
Oh,aku hampir sampai. Ku lepaskan ciumanku lalu mengerang
“Aaaaaaaaaahh….ah…Faida hampir….ah…oh…aaaaaaaaaaaaaaaaaakkhhh…..aa aaaaaaahhh…..” aku memekik dan mengerang panjang saat orgasmeku datang.
Kak Rian memelukku erat2. Aku menekan pantatku kuat2 sambil tersentak2. Kugigit bahu kak Rian. Kenikmatan itu sungguh luar biasa. Ku rasakan begitu nikmat,menjalari seluruh tubuhku sehingga membuat tubuhku lemas.
Aku lunglai tertelungkup di atas tubuh kak Rian sambil tersentak2 kecil. Belum habis sensasinya,kak Beni kembali menarik tubuhku dari atas tubuh kak Rian lalu menelentangkanku. Kak Beni lalu mulai meng3nt0t aku dengan buasnya. Aku yang sudah lemas hanya bisa mendesah2 dan mengerang nikmat tanpa melakukan perlawanan berarti.
Kak Beni menindihku dan menyetubuhiku dengan cepat dan bertenaga. Kak Beni akhirnya mencapai orgasmenya,menyemburkan spermanya ke dalam memekku sambil mengerang nikmat. Aku hanya mendesah nikmat sambil tersentak2 dan memandang ekspresi kak Beni yang tengah mengerang karena berhasil mencapai puncak kenikmatan yang didapatnya dari tubuhku. Kak Beni lalu terkapar lelah di sebelahku.
Kak Rian yang sedari tadi diam saja memandangi kami,kini mulai bergerak dan menindihku. Aku mengerang saat kont0Lnya masuk ke dalam memekku. Di bawah tindihan tubuhnya,aku merasa akan orgasme lagi. Setelah beberapa saat,kak Rian orgasme bersamaan dengan orgasmeku. Aku memekik liar sambil tersentak kuat. Tubuhku menggelinjang tak karuan di serang oleh kenikmatan tiada tara yang seolah melumpuhkan tubuhku. Kak Rian sendiri setelah mencapai orgasmenya,lalu berbaring juga di sampingku. Kami bertiga berbaring telentang dengan aku berada di tengah2 kak Rian dan Kak Beni.
“Kakak mau tidur sayang,” kata kak Rian.
“Faida juga kak,” kataku, “lemas aku. Kak Beni juga mau tidur ya?”
“iya,” jawab kak Beni. “kalo gitu kita tidur aja dulu semua. Faidacapek.”kataku lalu mulai memejamkan mata.
“O iya Rian,” kata kak Beni, “kalau nanti subuh aku mau ng3nt0t Faida lagi,boleh gak? Entar kamu aku bangunin”.
“ya boleh aja,” jawab kak Rian.”Faida mau kan k3nt0tan nanti subuh sayang?”.
“Iya,” jawabku lirih.
“kalau kamu nanti mau ng3nt0t Faida,k3nt0t aja,” kata kak Rian pada kak Beni,
“tapi aku gak usah dibangunkan,aku mau istirahat. Kalian main aja berdua. Aku sudah cukup. Besok aja lagi.”
“Beneran nih?”tanya kak Rian,
“habisnya pacarmu ini cantik dan montok banget. Memeknya nikmat,goyangannya juga mantap. Aku mau puas-puasin menikmati tubuhnya sebelum aku pulang ke kota Y besok”.
Aku yang sudah memejamkan mata,merasa bangga akan pujian kak Beni yang baru ku kenal ini.
“Iya,lakuin aja yang kamu mau,”kata kak Rian,
“asalkan nanti Faidamau aja melayani kamu,lakukan aja. Yang pentin Faidapuas.”
Kami lalu tertidur. Benar saja,saat subuh kak Beni mulai menggerayangiku lagi lalu kami mulai bercinta lagi. Decitan tempat tidur,hempasan2 tubuh kami, serta erangan dan pekikan nikmatku tak membuat kak Rian pacarku terbangun. Aku gak tahu dia tidur atau pura2 tidur (esoknya kak Rian bercerita bahwa dia memang tidak terbangun. Dia terbangun hanya saat aku mengerang saat orgasme pertamaku. Tapi dia kemudian pura2 tidur. Kak Rian hanya setengah memejamkan matanya dan menyaksikan aku yang tengah memekik dan mengerang nikmat di bawah tindihan kak Beni yang menyetubuhiku saat aku mencoba menggapai orgasme keduaku).
Ya,aku memang dua kali mencapai orgasme subuh itu. Aku benar2 puas. Aku dan kak Beni lalu tertidur sambil berpelukan. Aku tidak akan melupakan saat itu. Aku tidur berpelukan telanjang bulat sambil berpelukan dengan lelaki lain memunggungi pacarku. Dan saat aku berbalik,aku memeluk pacarku dan memunggungi lelaki lain yang barusan mendapatkan pelukan dari tubuh telanjangku. Oh,benar2 suasana ranjang yang erotis.
Pagi harinya kami bertiga bangun dengan tubuh segar. Aku yang pertama masuk kamar mandi untuk mandi. Setelah aku,kak Rian lagi yang mandi. Saat kak Rian mandi itulah,kak Beni menarikku yang sedang memasang BH,menghempaskanku ke atas tempat tidur,lalu mulai menyetubuhiku. Kembali aku mengerang nikmat,mendesah dan merintih saat kak Beni meng3nt0tku di pagi itu.
Saat kak Rian keluar dari kamar mandi, dia hanya tersenyum sambil geleng2 kepala menyaksikan aku tengah mendesah2 dan terhempas2 di bawah tindihan kak Beni. Dia melemparkan handuknya,lalu naik ke atas tempat tidur dan menemani kak Beni menikmati tubuhku. Pagi itu aku kembali melayani dua lelaki ini mengarungi samudera kenikmatan yang tinggi.
Kami bertiga bercinta dan bersetubuh dengan buasnya. Berganti gantian kak Beni dan kak Rian memasukkan kont0L mereka ke dalam memekku hingga aku mencapai tiga kali orgasme. Kak Beni tampaknya benar2 bernafsu padaku dan ingin sepuasnya menikmati tubuhku. Kak Rian pacarku juga sama bernafsunya karena pagi ini adalah fantasinya berakhir.
Aku juga tak kalah jalangnya. Aku benar2 menikmati di setubuhi dua lelaki di pagi ini untuk meninggalkan kesan mendalam pada dua lelaki ini. Aku menunjukkan pada kak Rian pacarku bahwa aku tak menyesali threesome ini malahan benar2 menikmatinya agar kak Rian puas fantasinya tak sia2. Pada kak Beni,aku ingin menunjukkan bahwa aku mampu memuaskan dua lelaki sekaligus dan bahwa aku adalah seorang wanita yang pandai bercinta.
Setelah puas,kami lalu kembali membersihkan diri. Kak Beni bersiap untuk berangkat. Dia menitipkan pesan bahwa kapanpun kami membutuhkannya untuk threesome,dia siap. Saat berpamitan,kak Beni meminta ijin pada kak Rian untuk memeluk dan menciumku. Kak Rian mengangguk. Kak Beni lalu memelukku erat sambil menciumku bibirku. Kami lalu berciuman cukup lama,saling melumat dan memainkan lidah. Gairahku mulai bangkit,aku terangsang. Apalagi aku hanya memakai kaos oblong tanpa BH sehingga saat berpelukan dan berciuman dengan kak Beni,gundukan buah dadaku menempel ketat pada tubuh kak Rian.
Tetapi tetap saja harus berakhir. Kak Beni akhirnya berangkat,kembali ke kota Y. Entah bagaimana kak Beni mendapatkan nomor hp ku. Rupanya malam itu dia mengotak atik hp ku dan menyimpan nomorku. Sampai sekarang,kak Beni masih suka sms dan telpon aku mengajakku untuk bercinta berdua saja tanpa mengajak kak Beni dan tanpa sepengetahuan kak Rian pacarku.
Tapi aku menolaknya dengan halus. Aku tidak mau mengkhianati kak Rian,aku gak mau selingkuh. Aku hanya mau jika threesome bersama kak Rian. Faida sangat mencintaimu kak Rian. Setelah kak Beni berangkat,aku dan kak Beni sarapan lalu bercinta lagi satu kali. Bercinta dengan kak Rian,selalu membuatku bahagia.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,