Cerita Sex Tukang Pijat Sebelah Rumah Tetangga

Author:

fantasiku.com cerita sex Tukang Pijat Sebelah Rumah Tetangga Semua berawal ketika aku mau pijat karena lelah. “pak bisa minta tolong untuk panggilkan Mbok Inem tukang urut itu?? Badanku agak pegal dan mau meriang nih” kataku dgn minta tolong.

tiba – tiba pintu depan diketok orang dan bergegas aku keluar, ternyata yang dateng Pak Hartoyo dengan perempuan muda lumayan cakep bersih orangnya, tertegun aku jadinya. “Mas Andi, ini anaknya Mbok Inem, terpaksa saya bawa karena ibunya sedang pulang kampung beberapa hari, tapi dia bisa ngurut kok, walaupun gak sepinter ibunya.” kata pak Hartoyo cepat sebelum aku tanya dan ngomel karena tidak sesuai dgn perintahku.

“Ya udah langsung masuk aja” kataku mempersilahkan.
“Saya balik dulu kepangkalan Mas” pamit pak Hartoyo.
Seperginya pak Hartoyo langsung tanpa banyak bicara aku berjalan ke kamarku dan anak Mbok Inem langsung mengekor dari belakang.
“Siapa nama kamu?” tanyaku memecah keheningan.
“Meiti Mas” sahutnya pendek.

Sampai di kamar aku langsung buka kaos, dengan bertelanjang dada seperti biasa kalau diurut sama Mbok Inem, tetapi biasanya aku buka sarung tinggal CD saja, kali ini aku biarkan sarung tetep nempel pada posisinya karena tengsin aku sama cewek muda ini.
“Massage creamnya ada di meja belajar” kataku sambil langsung tiduran tengkurap.

Cerita Sex Tukang Pijat, Tangannya mulai memegang telapak kakiku, terus ke betis, memijat sambil megurut, sama persis dengan apa yg dilakukan ibunya padaku. Mbok Inem emang sudah langganan sama keluarga Bang Johnny, jadi aku juga sudah sering ngurut sama dia. Tapi walaupun cara ngurutnya sama, tetapi serasa berbeda, tangan ini lebih halus dan hangat rasanya.

“Permisi Mas” katanya membuyarkan lamunanku yang baru mulai berkembang, sambil menyingkap sarungku lebih tinggi, hingga ke pangkal pahaku. Urutannya sudah sampai pada paha, sesekali agak tinggi menyentuh pangkal bokongku, agak ke tengah, seerrrrr, rasanya ada Greng, akupun terus saja memejamkan mata sambil menikmati pijatan

dan membayangkan kalau terjadi hal-hal yg diinginkan.

“Aduh,” aku setengah menahan sakit ( pada hal pura-pura ), soalnya biasanya Mbok Inem kalo aku kesakitan malah dicari yg sakit dan dipijat lebih lama sehingga enakan, eh, betul juga dia melakukan hal yg sama, tapi karena test tadi aku ucapkan pada saat dia mengurut belakang lututku, maka dia sekarang mengurut lebih lama di sana. Wah bisa kalo gitu pikirku, lalu aku merancang yg lebih dari pilot project ini.

“Jangan diurut gitu, sakit diurut saja pake cream” kataku sambil tak lupa berpura-pura sakit. Dia ambil cream dan mulai mengurut serius di situ. Lama cukup dia mengurut di situ terus sekarang sudah mulai menjalar lagi, paha, betis, sampe telapak kaki, pas kembali ke paha dan kali ini agak terlalu dalem, aku langsung teriak tertahan, seakan kena bagian sakit lagi.

“Mananya Mas ?” tanyanya.

“Agak daleman Sedikit” kataku sambil memegang tangannya dan membimbing pada posisi yg aku mau, letaknya persis di pangkal paha tengah pas jadi kalo diurut-urut yg kena buah zakarku, sengaja aku mengarahkan ke depanan, biar makin pas, lama dia di situ.

“Kasih cream donk” pintaku, pada saat dia ambil cream,

Satu tanganku dengan cepat menyingkap CD ku supaya kemaluanku keluar dari CD dan bebas, benar juga pada saat tangannya mengoleskan cream sudah langsung ke buah zakarku, supaya buah zakarku mangkin leluasa dan makin mudah diurut,

“Ati-ati jangan kena celananya, nanti kena cream semua” kataku pura-pura bingung kalau CD ku kena cream padahal mauku supaya dia membuka lebih lebar CD ku, dengan tangannya, beberapa jenak kemudian dia bilang .

“Maaf Mas, CD nya dibuka aja, soalnya nanti kena cream, saya sudah coba menghindari tapi susah, Masnya pake sarung aja. ” kata dia mengagetkanku, kaget karena gak nyangka dia bilang gitu.

Akupun berdiri dan melepas CD ku, kembali pada posisi semula aku tengkurap, lalu

Meiti menyingkap kembali sarungku, hingga ke bokong, aku menahan pada posisi agak nunging supaya makin luas bidang yg bisa dicapai tangan Meiti.

Benar juga lama dia mengurut, meremas bijiku, sampe aku sendiri sudah gak karuan rasanya nikmat banget.

“Agak bawahan Sedikit,” pintaku, dia rogoh makin dalem sampe pangkal gagangku kena pegang, diurutnya dengan agak susah karena dari pangkal gagang sampe setengah diurut semua,

“Mas kalo bisa balik badan, soalnya susah kalo gini” pintanya, dengan senang hati aku turuti.

Aku berbalik badan dan kemaluanku masih tertutup kain sarung, dgn merogoh dia pegang lagi posisi yg sama.

Diurut-urut, sepertinya aku merasa gayanya seperti setengah ngocok, tapi Meiti kayaknya lagi ngurut, dengan matanya melihat sekeliling kamar, ngelamun kali, aku goyangkan pinggul sedikit supaya tanganya terpeleset ke atas, ternyata berhasil, dia lebih banyak ngurut kemaluanku, tiga empat menit berlalu dia sepertinya gak sadar, tapi lama-lama aku merasa dia bukan ngurut , melainkan benar-benar ngocok kemaluanku, walau tidak digenggam, tapi cukup mantap.

Aku sengaja bergerak sambil sedikit menarik ke atas posisi sarungku, sehingga dapat terlihat sekarang tangannya yg sedang ngocok kemaluanku, merasa tangannya tidak lagi tertutup sarung, dia lihat posisi tangannya dan saat itu seakan baru sadar dia melihat apa yg selama beberapa menit ini diurutnya, tapi dia tidak berhenti, matanya mulai ngelirik ke aku.

Cerita Sex Tukang Pijat

Dan tanpa expresi, dia teruskan mengocok, kali ini tangannya lebih mengenggam, jadi aku pastikan dia memang sengaja, jadi dengan sedikit ragu, aku letakkan tangan ku pada pundaknya, saat mengurut tadi, posisi dia berlutut di samping ranjang jadi kalo aku taruh tangan ke samping langsung jatuh di pundaknya dan langsung aku geser turun ke dadanya dan dia diam saja.

Aku remas dadanya, jadi aksi remas dan kocok berjalan terus beberapa menit, sampai tiba-tiba kepalanya ditundukkan rupanya tanpa basa basi lagi dia cium Kemaluanku, terus dilanjutkan dengan

mengulumnya. Dia sadar bahwa dia dan aku telah sama-sama Dikuasai nafsu, maka tanpa perlu meminta ijin lebih jauh, aku coba untuk membuka baju atasnya, malah dia mambantunya, sehingga terbuka dadanya,

BH nya pun telah dia lepas dan dadanya yg besar disorongkan kearah mulutku, langsung aja aku hisap pentilnya,. wow, hangat,. kepalanya lalu direbahkan pada pundakku, sehingga kami seperti setengah bergumul karena kakinya masih di bawah, kamipun berciuman hangat, lalu aku bangkit dan mengangkat tubuhnya menaiki ranjang.

“Kamu ngurutnya lebih enak dari ibu kamu ya” kataku ngaco, setelah tau dia seperti itu.

“Gak tau Mas, terlanjur kebawa.” dia tak melanjutkan kata-katanya.

Cerita Sex Tukang Pijat, Aku asyik menciumi sekitar belakang telinga, samping leher, kadang mendenguskan nafas hangat ke telinganya. Dia sudah tampak merancu dengan desah dan erangannya yg makin membuatku di awang, Aku bangit dan memiringkan tubuhnya, kaki kirinya aku letakkan pada pundak kananku, dengan posisi yg agak miring itu aku gesek Kemaluanku pada gerbang Kemaluannya .

Beberapa saat aku gesek dia mulai mengerang pelan, kemudian aku tata kepala kemaluanku pada gerbang Kemaluan, yg jelas sekali sudah sangat lembab dan sedikit basah, aku coba tekan, wah, kok sempit, tapi beberapa kali coba, Akirnya berhasil juga mencapai setengah badan kemaluan amblas dalam lorong kegelapan, tampaknya di dalam agak kering, maklum tumitnya kurus kecil, tandanya kalu barangnya cenderung kering, Erangannya walau perlahan masih terus tanpa henti sedari tadi, menambah hangat suasana, terus aja aku goyang sampe cukup lama sebelum aku akhirnya minta pindah posisi.

Sekarang kedua kakinya aku pangul di kedua sisi pundakku, ayunan makin ganas karena posisi yg lebih leluasa, dan lorong kegelapan makin licin, rupanya dia telah beberapa kali mengeluarkan pelumas, walau bukan orgasme,

“Kamu sekarang nungging” perintahku.

Saat Meiti nungging, aku tekan pundaknya ke kasur dan sisa bokongnya aja yg nungging, dgn sedikit rubah gerak, aku masukkan lagi kemaluan jagurku,

kali ini lebih sensasional, aku pegangan pada pinggulnya yg cukup gede, dan ayunan makin bebas terkendali, beberapa kali hampir terlepas,

Tapi karena besarnya si Kemaluanku maka agak sulit juga terlepas secara keseluruhannya, lelah dgn gaya nungging, aku rebahan dan aku suruh dia menaikiku, dia naik dengan membelakangi aku, pada saat amblasnya gagangku kali ini diiringi dengan nafas tertahannya, kali ini mentok abis.

Meiti diam sesaat sambil merenungi nikmat yang terasa. Aku mulai ambil inisiatif untuk menggoyang, lalu Meitipun ikut bergoyang, kali ini putarannya melingkar, enak sekali, yg aku rasakan, lobang yg sempit, hangat, dan cenderung kering,

Tiap kali dia berputar pinggul aku merasa ada sesuatu nabrak kepala kemaluanku, pasti mentok dan dia pasti gak akan lama untuk mencapai titik orgasme demikian pikirku. Benar saja dugaanku, Meiti tampak kejang keras sambil mengucapkan kata-kata yg tidak jelas apa maksudnya, cukup lama juga seperti itu.

“Aaaa.duuuuuuu..uuuuhhh Mas.. lemes kakiku rasanya..aku gak kuat lagi gerak..” demikian katanya.

Aku coba untuk bangun dan menunggingkannya, lalu aku hajar lobangnya dengan lebih keras, sampai panas rasanya kemaluanku, dan akhirnya aku sudah hampir nga’ bisa lagi menahan,. lalu aku cabut dan bilang pada Meiti

“Meiti, kamu menghadap ke sini, buka mulut kamu” dan rupanya Meiti mengerti yg aku mau, dgn lemas dia berbalik badan dan membuka mulutnya.

Karena ketakutan akan tidak keburu, maka aku segera saja memasukkan kemaluanku dalam mulutnya yg mungil itu dan aku goyg maju mundur, beberapa kali dan keluarlah, creeetttt… creeeee.tttt… creettt…Aku jatuh kecapaian, di sampingnya,

“Meiti, gimana barusan?” tanyaku memecah keheningan.

“Enak sekali Mas, sampe lemes kaki saya, udah gak tau berapa kali keluar” jawab Meiti sambil males-malesan dalam pelukanku.

Dan kamipun tiduran sejenak dalam penat nikmat yg tersisa. Sampai pada saat aku terjaga merasakan paha kananku ada sesuatu yg merayap, aku coba walau males, ‘tuk membuka mataku dan, benar-benar terbelalak jadinya, saat tau

apa yg menyentuh pahaku.

Dia Deanny, adik ipar kakakku, Johnny, aku sangka dia ada di rumah temennya, dan yg lebih mengagetkan adalah, dia lihat aku mendekap cewek dan dalam keadaan bugil berdua.

Cerita Sex Tukang Pijat

“Andi, loe gila ya, beraninya gak ada orang masukin cewek, gue bilangin Bang John” katanya dengan mata melotot.

“Hei, Dean, denger dulu” kataku sambil mencoba bangkit dari tidurku, saat itu pula Meiti bangun karena dengar suara orang lain di kamar itu, dia berusaha meraih kain seadanya untuk memutupi tubuh bugilnya sambil bertanya

“Dia siapa Mas ? ”

“Dia ini Deanny, adik ipar kakakku” jawabku pendek.

“Jangan gitu donk, masa loe gak kompak ama gue” jawabku mohon pengertiannya.

“Iya boleh aja gue gak bilang Abang asal gue boleh lihat loe berdua main sekali lagi, gimana?” tanyanya.

Ach ni anak pikirku pasti gampang dech kalo udah gini, paling banter ntar dia pasti gag kuat nahan nafsunya sendiri, demikian pikirku.

“Mas malu saya nggak bisa” aku rada bangun untuk mencium Meiti.

“Udah kamu merem aja dan anggap hanya kita berdua dalam kamar ini” kataku menenangkan.

Cerita Sex Tukang Pijat, Dan akupun mulai merangsang Meiti dengan ciuman lembut, sambil tanganku berusaha meraba bagian-bagian sensitifnya, beberapa saat berlalu Meiti mulai terbawa, dan mendesar halus, aku rasakan tangan Deanny mencoba meraih gagangku dan meremas-remasnya, sesekali mengocoknya hingga siap tempur.

Setelah segalanya siap, akupun mulai ambil ancang-ancang untuk memasuki Meiti untuk sesi kedua, pada saat gagangku amblas, Meiti dan Deanny pun seakan menahan nafas, rupanya Deanny telah terlarut dalam pemandangan depan matanya.

Permainanku dengan Meiti berlangsung beberapa gaya, dan tanpa terasa waktu telah menunjukkan pukul 9.47, saat itu Deanny telah telanjang di samping tubuh Meiti yg sedang aku tindih, lalu tangan kiriku pun mulai bergerilya ke dada Deanny, wah enak sekali, aku pilin pentilnya dan diapun mengerang.

Sambil terus menggenjot

Meiti, aku cium juga bibir Deanny dan pendek kata, pinggangku ke bawah menghabisi Meiti sedang pinggangku ke atas menyerang Deanny,. keduanya pun mengerang seru malam itu, makin keras erangan mereka berdua bersahutan makin nafsu aku dibuatnya, terakhir sudah tidak kuat lagi menahan gejolak, aku genjot makin keras si Meiti dan diapun mengerang panjang sambil kejang mendekapku. fantasiku.com

Saat itu kami orgasme bersamaan, sedang Deanny masih belum mencapai walau hampir, erangan kami berdua membakar nafsunya, segera saja Deanny memerintahku untuk menghisap memeknya sampai keluar, demikian perintahnya.

Akupun langsung memutar badanku untuk mencapai lobang Deanny yg sudah sangat basah tadi,. tapi kemaluanku tetap tertanam dalam Meiti. Kumainkan lidahku pada gua vertikalnya dan sesekali pada tombol di atas lobang tersebut sampe Deanny mengejang kejang dan,. lemas puas.

Lima sepuluh menit kami masih rebahan tumpang tindih sampe aku bangkit dan mencuci peralatanku, lalu kukenakan pakaianku dan kusulut segagang rokok sambil ngeloyor kejalanan, mencari pak Hartoyo.

“Pak, anaknya Mbok Inem gak usah ditunggu pulangnya, dan tolong bilangin orang rumahnya kalo dia ngak pulang karena disuruh nemenin Deanny” alasanku sengaja aku tidak sebut nama Meiti supaya terkesan masih asing buatku.

Setelah itu aku balik lagi ke rumah dan cuci kaki lalu join bobok bertiga, ntar malem coba aku gerayangi Deanny ach, kali-kali aja dapet nyobain rasanya, pasti asyik dan berarti pula dalam rumah ini ada beberapa stok lobang yg bisa dipake bergantian, khan asyik kalo butuh gak nunggu lama-lama.

The post Cerita Sex Tukang Pijat Sebelah Rumah Tetangga appeared first on fantasiku.com .